Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

REPRESENTASI STANDAR KECANTIKAN KOREA SELATAN


SEBAGAI KONSEP KECANTIKAN YANG IDEAL BAGI
SISWI KELAS XII SMA SANTA URSULA JAKARTA

Makalah ini Dibuat sebagai Syarat Mengikuti


Ujian Sekolah : Ujian Praktik dan Ujian Tertulis

Tahun Ajaran 2022-2023

SOEN GIORGIA
KELAS XII SOS 1/33

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA URSULA


JAKARTA
2022
I. REPRESENTASI STANDAR KECANTIKAN KOREA SELATAN
SEBAGAI KONSEP KECANTIKAN YANG IDEAL BAGI SISWI
KELAS XII SMA SANTA URSULA JAKARTA

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman, masyarakat dituntut untuk
berkembang menjadi lebih modern. Salah satu tuntutan modern tersebut
adalah penampilan fisik seseorang. Berbagai cara dilakukan dalam rangka
mengubah penampilan dan mendapatkan kecantikan yang sempurna.
Cantik didefinisikan sebagai sesuatu yang mengacu kepada bentuk fisik,
baik tubuh maupun wajah seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (edisi daring 2017) cantik memiliki arti elok, molek, dan indah.
Hal itu diartikan bahwa standar kecantikan merupakan patokan yang
dijadikan untuk mengukur keelokan seseorang. Maka dari itu
berpenampilan cantik dan menarik adalah sesuatu yang diinginkan oleh
setiap wanita.
Standar kecantikan berubah dari masa ke masa. Setiap negara
memiliki pengertian cantik dan standar kecantikannya masing-masing.
Seperti gigi gingsul yang dijadikan standar kecantikan di Jepang, leher
panjang di Myanmar, mata indah Arab Saudi, dan masih banyak lagi.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kecantikan merupakan hal relatif
dan tidak dapat diukur. Bagi wanita di Korea Selatan, berpenampilan
menarik merupakan hal yang sangat penting. Dilansir di liputan6.com,
tingkat popularitas standar kecantikan di Korea Selatan berkembang pesat
dan bahkan mengalahkan standar di negara-negara Barat. Contoh standar
kecantikan di Korea Selatan secara keseluruhan meliputi mata besar, kulit
putih, badan ramping, dan masih banyak lagi. Standar ini lahir karena
pengaruh dari standar kecantikan budaya Barat yang seringkali ditiru.
Masyarakat asli Korea Selatan tidak memiliki karakteristik wajah seperti
itu, sehingga dijadikan sebagai standar kecantikan yang tidak dimiliki oleh

2
semua orang. Hal itu membuat tidak sedikit dari mereka menjalani operasi
plastik dan menggunakan kosmetik pada wajah, dengan tujuan memenuhi
standar kecantikan disana.
Berangkat dari keinginan untuk mendapatkan kecantikan seperti
karakteristik wanita Barat, industri kosmetik Korea Selatan mulai
berkembang pesat. Tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri namun juga
memperluas distribusinya ke berbagai negara. Selain itu, kaum muda
Korea Selatan juga menganggap perawatan kecantikan perlu disertai
dengan operasi plastik. Akibatnya, dunia akan memasang standar seperti
standar kecantikan di Korea Selatan karena dianggap memiliki bentuk fisik
sempurna. Tampilan fisik sempurna wanita di korea selatan, memberikan
daya tarik tersendiri bagi remaja khususnya siswi SMA Santa Ursula.
Daya tarik tersebut pada akhirnya menimbulkan keinginan untuk
berpenampilan seperti mereka. Berbagai cara dilakukan, seperti
menggunakan rangkaian produk kecantikan sampai melakukan diet
extreme dalam rangka memenuhi konsep kecantikan ideal di Korea
Selatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya,
maka fokus masalah yang akan dibahas dalam makalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana representasi standar kecantikan di Korea Selatan saat
ini?
b. Bagaimana pandangan para siswi kelas XII SMA Santa Ursula
terhadap standar kecantikan yang ada di Korea Selatan?
c. Bagaimana dampak standar kecantikan di Korea Selatan dalam
mengkonstruksi realitas sosial standar kecantikan siswi kelas XII
SMA Santa Ursula?

3
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah penelitian ini adalah:
a. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai standar
kecantikan yang ada di Korea Selatan pada saat ini.
b. Menganalisis pandangan para siswi SMA Santa Ursula terhadap
standar kecantikan yang ada di Korea Selatan.
c. Mengetahui dampak standar kecantikan di Korea Selatan dalam
mengkonstruksi realitas sosial standar kecantikan siswi SMA Santa
Ursula
d. Sebagai syarat memenuhi Ujian Sekolah Kelas XII SMA Santa
Ursula Jakarta.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif-kuantitatif. Penulis menggunakan data yang berkaitan dengan
topik penulisan karya tulis. Sumber pencarian data berasal dari buku,
artikel, dan internet. Penelitian deskriptif-kuantitatif adalah penelitian yang
menggambarkan/ melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta
yang ada. Selain itu juga menggunakan teknik survei kuesioner, untuk
mengumpulkan data dengan responden para siswi SMA Santa Ursula.

4
II. REPRESENTASI STANDAR KECANTIKAN KOREA SELATAN
SEBAGAI KONSEP KECANTIKAN YANG IDEAL BAGI SISWI
KELAS XII SMA SANTA URSULA JAKARTA

2.1 Wanita dan Kecantikan


Cantik secara fisik didefinisikan sebagai sesuatu yang indah dan
menarik. Umumnya kata cantik erat melekat kepada kaum wanita. Mereka
selalu ingin tampil cantik mempesona dan menarik di depan orang-orang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kecantikan merupakan hal penting bagi
setiap perempuan. Akan tetapi cantik tidak hanya sebatas penampilan fisik
semata, namun secara luas juga dilihat dari inner beauty-nya. Sosok cantik
tidak bisa dideskripsikan secara mutlak, karena definisinya masih bersifat
relatif. “Poin terpenting adalah bagaimana seorang wanita mampu tampil
percaya diri dengan kulit yang bersih dan sehat, serta pribadi baik dan
menarik,” menurut Syafrina Aras Mulyadi, selaku Ketua Darma Wanita
Persatuan (DWP) Universitas Riau (Unri). Beliau juga menambahkan
bahwa saat ini definisi kecantikan telah berkembang, “Kecantikan tidak
dinilai dari persoalan paras saja, tetapi perilaku, kecerdasan, dan percaya
diri. Meskipun demikian, memiliki penampilan cantik dan menawan tetap
menjadi keinginan setiap wanita.”
Pada era modern saat ini, banyak masyarakat yang
memprioritaskan dan menganggap bahwa penampilan fisik merupakan
segalanya. Hal ini dapat dilihat dari tren “beauty privilege” yang sekarang
ini sedang marak dibahas oleh media massa. Orang-orang cenderung lebih
menghargai seseorang yang berpenampilan menarik dan cantik.
Kecantikan terbagi menjadi dua kategori, yakni kecantikan Inner Beauty
(dari dalam) dan kecantikan Outer Beauty (dari luar). Inner Beauty adalah
kecantikan yang tidak dapat dilihat secara langsung, namun dapat dilihat
dari kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, dan kharisma
seseorang. Sedangkan Outer Beauty adalah kecantikan yang dilihat dari

5
fisik seperti penampilan berpakaian seseorang, wajah cantik, badan
ramping, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kata cantik memiliki arti
yang cukup luas dimana tidak ada pernyataan yang dapat mengartikan
sebuah kata kecantikan.
Kata kecantikan merupakan perpaduan antara kecantikan fisik, dan
kecantikan dari dalam baik hati maupun pikiran. Salah satu episode
podcast “semua bisa cantik” yang dibawakan oleh Najwa Shihab,
membahas tentang apa itu definisi cantik dan bagaimana seseorang
menemukan arti cantik bagi diri mereka sendiri. Salah satu kutipan
menarik yang diucapkan oleh beliau adalah “Cantik bukan sebatas fisik,
kecantikan tak semata bawaan yang melekat pada seseorang, melainkan
juga energi yang menyebar dan dirasakan sekelilingnya. Dengan itulah
kecantikan menjadi berdampak.”
Wanita dan cantik memang sesuatu hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebanyakan wanita akan senang ketika mendapat pujian akan
kecantikannya. Hal itu membuat fisik menjadi faktor yang memberikan
rasa kebanggaan dan kepercayaan diri bagi setiap wanita. Upaya
mempercantik diri terus berkembang seiring perkembangan zaman dan
dunia teknologi. Maka dari itu sangatlah manusiawi jika seorang wanita
mempunyai keinginan untuk tampil cantik agar dapat dihargai, dikagumi,
dan disukai oleh banyak orang. Berpenampilan cantik dan menarik
memang penting, namun tetapi kepribadian dan sikap seseorang juga
mempengaruhi value dan daya tarik orang tersebut. Kualitas diri seseorang
dinilai dari kepribadian yang mereka miliki. Hal itu membuat kecantikan
seseorang akan terlihat sia-sia jika orang tersebut memiliki kepribadian
yang buruk.

6
2.2 Standar Kecantikan Korea Selatan
Standar Kecantikan merupakan stereotip atau tipe ideal yang
dijadikan indikator dalam menilai bentuk fisik seseorang. Standar ini
dibentuk melalui konvensi kultural tanpa adanya aturan mengikat.
Penampilan, gaya hidup, dan kecantikan mempengaruhi cara orang
memandang seorang wanita. Hal tersebut membuat kecantikan menjadi
aspek penting dan modal sosial seseorang ketika berada di Korea Selatan.
Korea Selatan merupakan salah satu negara di dunia yang menduduki
peringkat tertinggi dalam hal operasi plastik wajah. Dilansir pada laman
Koreaboo, bahwa satu dari tiga wanita di usia 19 hingga 29 mengakui
pernah menjalani operasi plastik. Operasi plastik tersebut dilakukan untuk
meningkatkan kualitas diri semata dan mengikuti standar kecantikan yang
ada.
Berbicara mengenai tren operasi plastik, menurut dokter kecantikan
dr. Catherine Soebroto, tren operasi lipatan mata sedang booming
akhir-akhir ini. Ratusan pasien datang untuk membuat lipatan mata atau
memperbaiki lipatan matanya agar terbentuk kelopak mata ganda. "Pasien
yang datang bermacam-macam, ada yang datang untuk membuat mata
terlihat lebih besar, mata tidak simetris dari lahir dan ingin dibentuk lebih
simetris, ada juga yang datang karena pernah membuat lipatan mata di
tempat lain, tetapi gagal dan ingin diperbaiki," ujar dr. Catherine dalam
keterangannya, Rabu 24 November 2021. Teknik yang digunakan dalam
operasi double eyelid adalah semi operasi. Di mana mata tidak disayat
penuh tetapi hanya dibuat sayatan kecil untuk mengeluarkan lemak di mata
dan memasukkan benang, agar terbentuk lipatan mata yang indah.

7
Gambar 2.2.1 Proses Operasi Lipatan Mata

Gambar 2.2.2 Hasil Operasi Lipatan Mata

Perempuan identik dengan adanya konsep kecantikan. Persepsi


cantik dijadikan patokan yang menjadi tantangan dan pengaruh negatif
bagi kalangan hawa. Pada era modern seperti ini, banyak masyarakat yang
memprioritaskan dan menganggap bahwa penampilan fisik menjadi kunci
dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat di sekitar. Hal itu
memungkinkan mereka untuk diterima di lingkungan masyarakat.
Interaksi sosial yang terjadi antar individu membuat banyak munculnya
cerminan evaluasi diri. Hal ini dijadikan sebagai patokan seseorang dalam

8
berperilaku dan berpenampilan agar dapat diterima di suatu kelompok
masyarakat. Oleh sebab itu banyak perempuan yang terkadang kehilangan
jati dirinya hanya untuk memenuhi standar kecantikan yang ada.
Hal yang menjadi tantangan bagi seorang wanita adalah ketika
mereka lebih dihargai jika memenuhi standar kecantikan yang ada.
Berdasarkan disertasi Britain Ashley Scott dari University of Minnesota
(1997) tentang mitos kecantikan, beliau membuat empat karakteristik dari
kecantikan yaitu; “Kecantikan pada dasarnya feminim, Kecantikan adalah
aspek terpenting dari seorang perempuan, Kecantikan sifatnya imperatif
untuk perempuan, Perempuan harus mengubah fisiknya untuk mencapai
kecantikan karena pada dasarnya tubuh perempuan itu tidak cantik.” Mitos
kecantikan tersebut merupakan standar kecantikan tidak realistis berlaku di
masyarakat. Nyatanya banyak wanita rela melakukan apapun demi
mendapatkan kecantikan yang sempurna. Seperti yang dikatakan oleh
seorang penulis buku Naomi Wolf (2002) bahwa seorang wanita, baik
muda maupun tua akan takut akan penuaan. Hal ini dikarenakan wanita
takut kehilangan kecantikan dan penampilan mereka yang menarik,
sehingga mereka berusaha sebaik mungkin untuk merawat diri dan
mendapatkan figur sempurna bagi dirinya.
Wanita Korea Selatan yang terobsesi dengan kecantikan akan
melakukan apa saja demi mempercantik dirinya. Menurut Brilio.net (Firda
Olivia), salah satu standar kecantikan di Korea Selatan yang membuat
mereka terobsesi adalah Body S-Line, dimana bentuk tubuh yang dianggap
paling ideal bagi seorang perempuan adalah perut dan pinggang ramping
dengan payudara dan bokong berisi. Wajah bentuk V-line (segitiga) juga
menjadi dambaan bagi para wanita, seperti bentuk wajah kecil dan
berbentuk V. Banyak yang rela melakukan operasi demi mendapatkan
bentuk wajah idaman tersebut. Bukan hanya itu, wanita Korea juga sangat
terobsesi dengan mata besar dan dua lipatan kelopak mata, yang sekarang
malah menjadi tren obsesi baru masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk

9
standar kecantikan lain meliputi kulit putih dan bersih, hidung tinggi
namun kecil, bibir kecil, wajah kecil berbentuk V dengan rahang yang
tirus, dan Aegyo-sal.

Gambar 2.2.3 Gambaran Standar Kecantikan Korea Selatan

Gambar 2.2.4 Contoh mata dengan Aegyo-sal

Paras cantik yang dimiliki aktris dan penyanyi asal Korea Selatan
menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat di Indonesia. Banyak remaja
kian meniru gaya pakaian, rambut, aksesoris, hingga pola hidup mereka.
(Darmista dalam Kompasiana, 2015). Warna kulit juga kerap menjadi
sorotan, kulit putih mulus wanita di Korea Selatan menjadi keinginan
setiap wanita di Indonesia. Sedangkan warna kulit asli masyarakat
Indonesia adalah tanned/ coklat, sehingga kebanyakan dari mereka
mendambakan orang-orang yang memiliki warna kulit putih. Keadaan

10
tropis di Indonesia, menyebabkan paparan sinar matahari muncul setiap
harinya. Kulit tubuh masyarakat Indonesia tentu akan menjadi lebih gelap
dibandingkan daerah lain seperti Korea Selatan. Iklim tropis menyebabkan
kulit menjadi lebih kusam, berminyak, dan rawan berjerawat seperti yang
dikatakan oleh Astrid Fabiola (seorang jurnalis dalam Media Indonesia,
2017). Hal itulah yang membuat banyaknya produk kecantikan asal Korea
yang laku keras di pasar Indonesia. (Beautynesia, 2016)
Perkembangan industri kosmetik Korea Selatan mulai merambah
ke seluruh dunia. Industri ini mulai berkembang setelah keberhasilan
diplomasi budaya mereka yang sangat mendunia dan diterima oleh
sebagian besar masyarakat internasional. Tren dunia kecantikan di Korea
Selatan membuat banyaknya kaum wanita Indonesia menggunakan
kosmetik yang diproduksi oleh Korea, dengan harapan memiliki
penampilan layaknya orang Korea. Menurut Na Sung Min, Strategic
Marketing Leader PT Cosmax Indonesia, alasan dari kesuksesan K-Beauty
adalah keterjangkauan harga produk (Reasonable), inspirasi dari Idola
(Idol), serta kebutuhan akan produk “ramah kulit” (Derma/Dermal).
K-beauty berhasil menjual produk dengan harga terjangkau dengan
kualitas produk yang baik. Selain itu juga banyak inovasi dalam formulasi
dan kemasan sehingga sepadan dengan harga produk yang dijual di pasar.
Indonesia merupakan salah satu negara target ekspor untuk produk
k-beauty, dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Didukung
dengan adanya perkembangan ekonomi yang terus meningkat, membuat
daya konsumsi masyarakat juga semakin meningkat. Keadaan tersebut
dimanfaatkan oleh Korea Selatan untuk memasarkan berbagai macam
produknya di Indonesia, terlebih produk k-beauty.

11
Gambar 2.2.5 Gambaran produk skincare K-Beauty

Gambar 2.2.6 Gambaran produk makeup K-Beauty


(1; bronzer, 2; cushion, 3; shading, 4; eyeshadow pallete, 5; lip tint, 6; lip ink, 7; setting spray)

Hubungan bilateral antar kedua negara ini dimulai sejak tahun


1973. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, impor kosmetik dan
skincare Korea Selatan mencapai US$33,34 juta pada tahun 2016.
Perkembangan ekspor produk k-beauty yang mampu bersaing di Indonesia
saat ini, memberikan penilaian bahwa produk tersebut memiliki
keunggulan dan keunikannya tersendiri, sehingga mampu diterima di pasar
Indonesia. Bukan hanya itu, namun juga produk-produk Korea Selatan
sendiri sampai bisa melampaui produk-produk kosmetik dan fashion
negara lain yang populer di Indonesia.

12
III. REPRESENTASI STANDAR KECANTIKAN KOREA SELATAN
SEBAGAI KONSEP KECANTIKAN YANG IDEAL BAGI SISWI
KELAS XII SMA SANTA URSULA JAKARTA

3.1 Analisis pandangan para siswi kelas XII SMA Santa Ursula
Jakarta terhadap standar kecantikan yang ada di Korea Selatan
Untuk mendukung dan memperkuat pernyataan beserta argumen
yang telah saya berikan, saya membagikan kuesioner kepada teman-teman
saya kelas XII SMA Santa Ursula. Para siswi diminta untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang telah disiapkan dalam menyelesaikan paper ini.
Respon yang telah terkumpul sebanyak 45 respon dari 45 siswi.
Membahas pandangan siswi kelas XII SMA Santa Ursula, saya mendapati
bahwa sebagian besar murid mengetahui standar kecantikan yang berlaku
di Korea Selatan pada saat ini. Dari pertanyaan kuesioner, sebanyak 86,7%
atau setara dengan 39 siswi menjawab Ya dan 13,3% atau 6 siswi
menjawab tidak. Hal itu membuktikan bahwa besar pengaruh standar
kecantikan di Korea Selatan sudah merajalela secara global, khususnya
Indonesia.

Gambar 3.1.1 Respon dari Siswi SMA Santa Ursula Jakarta

13
Berkulit putih, double eyelid, aegyo sal, mata besar, hidung
mancung, dan berat badan ideal merupakan pandangan para siswi
terhadap standar kecantikan yang berlaku di Korea Selatan. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa memang, masyarakat Korea Selatan
memiliki standarisasi spesifik soal kecantikan baik menyangkut wajah
maupun tubuh. Mulai dari kriteria struktur wajah, bentuk badan, warna
kulit, dan masih banyak lagi. Mereka menganggap bahwa penampilan
fisik sempurna adalah segala-galanya. Maka dari itu, tidak heran jika
negara Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan tren kecantikan yang
menyangkut operasi plastik dan produk kosmetik.
Menanggapi tren operasi plastik yang marak dilakukan di Korea
Selatan, banyak dari masyarakat Indonesia tertarik untuk mengikuti tren
tersebut. Sebagian besar masyarakat melakukan operasi plastik demi
kepuasan diri dan membuat wajahnya terlihat lebih cantik. Normalisasi
dan dukungan siswi kelas XII SMA Santa Ursula mengenai tren operasi
plastik mengalami perbedaan pendapat, sebagian besar siswi menjawab
Ya dan sisanya menjawab Tidak. Siswi yang mendukung dan
menormalisasikan tren operasi plastik 53,3% atau sebanyak 24 siswi.
Sedangkan siswi yang menjawab tidak sebanyak 46,7 atau setara dengan
21 siswi.

14
Gambar 3.1.2 Respon dari Siswi SMA Santa Ursula Jakarta

Seiring berkembangnya zaman, operasi plastik bukan lagi menjadi


hal yang tabu bagi masyarakat. Operasi plastik menjadi salah satu opsi
untuk memperbaiki kondisi tubuh/ wajah seseorang. Beberapa wanita
yang merasa “kurang cantik” karena memiliki ketidaksempurnaan fisik.
Hal ini yang membuat wanita-wanita tersebut melakukan operasi plastik
untuk memperbaiki ketidaksempurnaan fisiknya. Praktik dari operasi
plastik memiliki pro dan kontranya masing-masing. Beberapa keuntungan
operasi plastik menurut wanitadankesehatan.blogspot.com adalah; bahwa
operasi plastik mampu meningkatkan rasa percaya diri karena merasa
lebih cantik dan bermanfaat bagi mereka yang mengalami gangguan
kesehatan terkait penampilan fisik mereka. Sedangkan kontra yang
dihadapi pada saat melakukan operasi plastik seperti; biaya mahal yang
dapat membebani pasien, faktor kegagalan yang dapat terjadi saat proses
operasi, sehingga hasil yang didapatkan kadang tidak sesuai dengan
keinginan. Selain itu juga potensi timbulnya komplikasi dan efek samping
setelah melakukan operasi plastik, dimana ketika sudah menjalani operasi
plastik, maka tidak ada jalan untuk kembali.

15
Pro dan kontra muncul seiring keberadaan dari tren operasi
plastik. Menurut para siswi kelas XII SMA Santa Ursula yang
mendukung; operasi plastik merupakan hal yang dapat dipilih dan
memerlukan banyak pertimbangan sebelum melakukan hal tersebut.
Selama orang tersebut dapat bertanggung jawab dan siap menerima
konsekuensi, tidak menjadi suatu masalah besar. Setiap wanita pasti
menginginkan paras cantik, terkadang ada beberapa wanita yang merasa
kurang puas akan penampilannya karena merasa orang lain lebih
sempurna. Oleh karena itu mereka dapat melakukan hal apapun untuk
menjadi sosok cantik yang diidolakan oleh semua orang.
Kepercayaan diri merupakan hal yang cukup berpengaruh dalam
kehidupan, dimana fisik dapat membantu seseorang menjadi lebih
percaya diri dalam menjalani kehidupannya. Memang pada dasarnya
manusia tidak pernah puas akan apa yang dimilikinya. Namun jika hal
tersebut menguntungkan bagi mereka sendiri, maka tidak salahnya untuk
mendukung.
Sedangkan kontra berasal dari para siswi yang tidak mendukung
adalah; Operasi plastik memang bukan hal yang benar, jika seseorang
melakukan operasi plastik semata-mata demi mengikuti standar
kecantikan yang ada. Pada dasarnya setiap orang pasti mencoba untuk
masuk ke dalam lingkup pertemanan yang ada dan memuaskan orang lain
agar terlihat menarik di mata semua orang. Hal tersebut justru dapat
memunculkan kekecewaan dan menjadi suatu hal toxic dan repetitif,
karena merasa dirinya tidak cukup sempurna untuk memenuhi standar
kecantikan yang ada. Tuhan telah menciptakan setiap manusia dengan
keunikannya masing-masing maka dari itu, bukan hal yang benar untuk
mengubah mahakarya Tuhan yang istimewa.

16
3.2 Pengaruh standar kecantikan di Korea Selatan pada siswi kelas
XII SMA Santa Ursula Jakarta
Realitanya sebagai pelajar SMA, para siswi mudah terpengaruh
oleh standar kecantikan yang ada. Hal ini terpengaruh oleh pandangan
luar, yang menuntut bagaimana sebuah standar kecantikan seharusnya
berlaku. Pengaruh yang diberikan oleh dunia K-Beauty mempengaruhi
realitas sosial SMA Santa Ursula. Dari hasil kuesioner yang saya
sediakan kepada teman-teman kelas XII, didapati bahwa besarnya
pengaruh standar kecantikan terhadap remaja di masa sekarang dari skala
1-5 (kurang berpengaruh-sangat berpengaruh). Respon yang didapatkan,
menjelaskan bahwa sebanyak 40% atau setara dengan 18 siswi menjawab
angka 5, dimana menurut mereka standar kecantikan sangat berpengaruh
bagi remaja di zaman sekarang ini. Sedangkan 57,8% atau sebanyak 26
siswi menjawab pada angka 3 yakni berpengaruh dan 2,2% setara dengan
2 siswi menjawab angka 1 yakni kurang berpengaruh.

Gambar 3.2 Respon dari Siswi SMA Santa Ursula Jakarta

Pengaruh standar kecantikan Korea Selatan berhasil


mempengaruhi standar kecantikan para siswi SMA Santa Ursula. Mulai
dari cara berpakaian, proporsional tubuh, struktur dan bentuk wajah
seseorang, dan standar kecantikan yang berlaku. Menurut respon dari
kuesioner, sebagian besar siswi merubah penampilan mereka dalam cara

17
berpakaian untuk memenuhi standar kecantikan yang ada, yakni sebanyak
88,9% (40 siswi). Sedangkan 60% atau 27 siswi sudah mulai
menggunakan makeup, diet extreme dilakukan sebanyak 26,7% (12
siswi), dan operasi plastik sebanyak 4,4% (2 orang).

3.3 Dampak standar kecantikan Korea Selatan dalam


mengkonstruksi realitas sosial standar kecantikan siswi kelas XII
SMA Santa Ursula Jakarta
Konstruksi realitas sosial yang dibangun oleh para siswi kelas XII
SMA Santa Ursula memberikan dampak yang berpengaruh terhadap
kehidupan sosial. Tolak ukur yang dibangun dalam menilai kecantikan
seseorang, menjadi gambaran ideal bagaimana realita sosial yang sedang
terjadi sekarang. Media sosial memberikan kontribusi penting bagi
kesehatan mental, fisik, dan emosional seseorang. Pada zaman sekarang,
media sosial digunakan untuk mempromosikan kecantikan fisik seseorang
yang berpengaruh terhadap pembentukan standar kecantikan yang ada.
Promosi standar kecantikan, memberikan pengaruh terhadap kepercayaan
diri seseorang. Terutama bagi remaja yang rentan terbawa arus, mengikuti
standar kecantikan yang ada sehingga membuat diri mereka menjadi tidak
puas akan fisik yang dimiliki. Foto-foto tidak realistis di media sosial,
memberikan pengaruh buruk akan kesehatan mental dan fisik seseorang
yang terpengaruh.
Ejekan-ejekan yang dilontarkan ketika tidak berhasil memenuhi
standar kecantikan membuat seseorang malu dan minder. Pengaruh buruk
dari lingkungan membuat sebagian besar remaja menggunakan aplikasi
edit foto untuk menyempurnakan kondisi fisiknya, seperti menghilangkan
jerawat, mengecilkan badan agar terlihat ramping, dll. Standar kecantikan
membuat seluruh siswi SMA Santa Ursula melakukan segala hal dalam
rangka memenuhi standar tersebut. Sebanyak 40 siswi (88,9%), merubah
penampilan mereka dalam berpakaian untuk memenuhi standar

18
kecantikan yang ada. Sedangkan pada peringkat kedua, sebanyak 27 siswi
(60%) menggunakan makeup, 12 siswi (26.7%) melakukan diet extreme
untuk mewujudkan badan yang ideal dan ramping, dan terakhir 2 siswi
(4.4%) melakukan operasi plastik untuk mempercantik diri mereka
sendiri.

Gambar 3.3 Respon dari Siswi SMA Santa Ursula Jakarta

Pengaruh penyebaran isu standar kecantikan Korea Selatan,


memberikan dampak bagi para siswi. Tanggapan para siswi mengenai
standar kecantikan Korea Selatan yang dijadikan sebagai standar
kecantikan bagi siswi SMA Santa Ursula memunculkan lebih banyak
pandangan kontra meliputi; Banyak siswi SMA Santa Ursula yang akan
merasa insecure dan berlomba-lomba menggunakan segala cara untuk
memenuhi standar kecantikan yang ada. Bukan hanya itu, namun juga
menjadi salah satu pressure tersendiri karena tidak semua orang mampu
memenuhi dan memiliki karakter yang sama. Hal demikian secara tidak
langsung dapat mengganggu pemikiran para siswi untuk lebih fokus
kepada penampilan dibandingkan pelajaran. Padahal nyatanya setiap
perempuan cantik dengan caranya masing masing, standar kecantikan
tidak perlu disamaratakan kepada setiap orang. Setiap individu memiliki
keunikannya masing-masing yang membuat standar kecantikan sebagai
hal yang relatif.

19
IV. REPRESENTASI STANDAR KECANTIKAN KOREA
SELATAN SEBAGAI KONSEP KECANTIKAN YANG IDEAL
BAGI SISWI KELAS XII SMA SANTA URSULA JAKARTA

4.1 Kesimpulan
Cantik tidak selalu diukur oleh keindahan dan kesempurnaan fisik.
Cara berpikir dan perilaku seseorang merupakan representasi dari
kecantikan. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa representasi
standar kecantikan di Korea Selatan telah diminati oleh kebanyakan
subyek dalam penelitian ini.
Kecantikan secara fisik meliputi wajah, kulit, dan tubuh
merupakan kriteria fisik yang dianggap paling penting dan diinginkan
oleh hampir semua subjek. Persepsi kecantikan dari para subyek berasal
dari adanya stereotype yang berkembang dalam masyarakat. Dari hal
inilah gambaran standar kecantikan terbentuk.
Lingkup pertemanan yang positif mempengaruhi bagaimana
seseorang merealisasikan standar kecantikan yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Maka dari itu, pengaruh dari standar kecantikan membuat
para subyek berusaha untuk menyempurnakan kondisi fisiknya sendiri.

4.2 Saran
Kecantikan tidak hanya sebatas kecantikan fisik namun juga
berasa dari dalam diri. Wanita dewasa ini diharuskan untuk dapat
menerima diri mereka sendiri secara apa adanya. Tidak perlu menutupi
segala kekurangan yang dimiliki dan selalu menjadi diri sendiri.
Menanamkan dalam diri, bahwa kecantikan dimiliki oleh semua orang
dengan versi terbaik yang dapat kita berikan. Serta menerima dan
menghargai diri kita, dalam bentuk self-love. Tak perlu menuntut untuk
menjadi cantik dengan standar kecantikan yang orang lain terapkan,
karena kita tidak butuh validasi dari orang lain untuk menganggap bahwa
kita cantik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fakira, Aisha. 2019. “Standar Cantik Korea dalam Webtoon The Secret of
Angle,” Skripsi Akademi Bahasa Asing Nasional Jakarta
(http://repository.unas.ac.id/1858/1/Aisha%20Fakhira.pdf),
diakses 5 Agustus 2022
Sumunarsih, Sarah Bening. 2021. Begini Tanggapan Ahli Terkait Standar
Kecantikan di Masyarakat.
(https://www.parapuan.co/read/532826568/begini-tanggapan-ahli-
terkait-standar-kecantikan-di-masyarakat), diakses : 15 Agustus
2022
Anonim. 2021. Ini Cara Menentang Standar Kecantikan yang Tak Masuk
Akal.(https://radarsolo.jawapos.com/entertainment/lifestyle/23/07/
2021/ini-cara-menentang-standar-kecantikan-yang-tak-masuk-akal
/#:~:text=Standar%20kecantikan%20bagi%20perempuan%20Indo
nesia,perawatan%20tubuh%20agar%20awet%20muda), diakses :
18 Agustus 2022
Anonim. 2019. Ini Makna Kecantikan Diri Luar dan Dalam.
(https://unri.ac.id/en/ini-makna-kecantikan-diri-luar-dan-dalam/),
diakses : 29 Agustus 2022
Aulia, Syifa. 2022. 6 Standar Kecantikan Korea Selatan, Paling Ketat
Secara Global.
(https://www.liputan6.com/citizen6/read/4938921/6-standar-kecan
tikan-korea-selatan-paling-ketat-secara-global#:~:text=Standar%2
0kecantikan%20Korea%20mengharuskan%20orang,dianggap%20
sangat%20elegan%20dan%20modern.), diakses : 1 September
2022
Sari, Diah. 2021. Annyeonghaseyo: Telusur Jejak Digital Korean Wave
Di Indonesia, diakses : 3 September 2022
Hestianingsih. 2020. 7 Standar Kecantikan Korea Selatan yang Didobrak
Artis-artis K-Pop.
(https://wolipop.detik.com/makeup-and-skincare/d-5224642/7-sta
ndar-kecantikan-korea-selatan-yang-didobrak-artis-artis-k-pop),
diakses : 12 September 2022

Fatimah, Dieffa Firstly. 2022. “K-beauty” dan Standar Kecantikan


Perempuan.
(https://news.detik.com/kolom/d-5948114/k-beauty-dan-standar-k
ecantikan-perempuan), diakses : 19 September 2022.

21
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai