Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Ayu : Interpretasi Melawan Standar Kecantikan Sebagai Bentuk Mencintai


Diri Sendiri Melalui Kaos

BIDANG KEGIATAN :

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

1. Nasanda Aulia Putri (D0119081)

2. Oktri Setianingsih (D0119089)

3. Rochmatul Chasanah (D0119101)

4. Vinka Widia Pamela (D0119120)

5. Hilda Maya Ramadani (D0120031)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Daftar Isi ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3
2.1 Ide Usaha ..............................................................................................................3

2.2 Peluang Pasar ...................................................................................................... 3

2.3 Analisis Ekonomi ...................................................................................................4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ........................................................................................ 6

3.1 Persiapan dan Survei Pasar ................................................................................. 6

3.2 Produksi dan Pemasaran .................................................................................... 6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................................ 7

4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................. 7

4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Lampiran 5 Gambar Produk

ii
1

BAB I. LATAR BELAKANG

Pada zaman yang semakin modern ini, seringkali muncul istilah standar
kecantikan khususnya bagi perempuan. Menurut KKBI, standar merupakan
ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, sedangkan kecantikan adalah
keelokan (tentang wajah) ; kemolekan. Dapat disimpulkan bahwa arti dari standar
kecantikan adalah patokan yang dijadikan untuk mengukur keelokan seseorang.
Di Indonesia standar kecantikan bagi perempuan menurut akademisi Muzayin
Nazarudin adalah kurus, langsing, putih, berambut lurus hitam panjang, modis dan
selalu menjaga penampilan serta rutin melakukan perawatan tubuh agar terlihat
awet muda. Gambaran definisi tersebut semakin berkembang luas pada media
sosial khususnya instagram. Instagram menyuguhkan konten-konten yang
menampilkan model-model dengan bentuk fisik yang dianggap sempurna. Dalam
hal ini, secara tidak langsung media sosial telah membentuk standar kecantikan
yang kemudian menyamaratakan persepsi masyarakat Indonesia terhadap konsep
kecantikan itu sendiri. Akibatnya perempuan yang tidak memiliki fisik yang
digambarkan pada media sosial merasa terpinggirkan atau terabaikan sehingga
menyebabkan perempuan merasa insecure terhadap tubuh yang dimilikinya serta
banyak perempuan yang di-bully karena tidak memiliki tubuh ideal atau dianggap
tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada di Indonesia.

Standar kecantikan yang menyebar di kalangan masyarakat menyebabkan


munculnya perbedaan perlakuan terhadap perempuan yang tidak sesuai dengan
kriteria cantik dan tubuh ideal atau memiliki kekurangan yang menonjol.
Sebagian besar mereka akan memperoleh perlakuan atau diskriminasi yang tidak
seharusnya terjadi. Mereka mengalami berbagai permasalahan dalam kehidupan
sosial seperti bullying, tindakan tersebut dapat menyakiti orang lain sehingga
dapat menimbulkan dampak negatif terutama bagi para korban seperti rasa kurang
percaya diri. Bahkan dalam hal pekerjaan, mereka juga mendapati beberapa
diskriminasi yaitu beberapa pekerjaan yang mengharuskan seseorang memiliki

1
2

bentuk tubuh yang proporsional dan sesorang dengan visual yang cantik dan
dianggap sempurna. Penyebab terjadinya tindakan diskriminasi karena banyak
wanita yang memiliki fisik kurang sempurna masih belum mendapatkan
perlakuan yang sama sehingga muncul adanya tindakan diskriminasi terhadap
sesama perempuan.

Tidak sedikit pula perempuan yang mengalami depresi karena tidak bisa
mengikuti standar kecantikan yang ada. Mereka yang berusaha mati-matian agar
bisa mencapai standar kecantikan yang bisa dibilang ‘mustahil’ untuk dicapai.
Bahkan mereka tidak lagi mementingkan kesehatan fisik dan psikologis bahkan
perekonomian. Sejatinya, kecantikan itu tidak memiliki standar ataupun konsep
idealnya. Perlu dipahami juga bahwa semua perempuan yang ada di dunia ini
cantik, terlepas dari bagaimana bentuk fisik mereka karena masing-masing
perempuan punya keunikannya sendiri. Standar kecantikan yang semakin
diagungkan membuat banyak perempuan lelah karena harus mengikuti tuntutan
yang seharusnya tidak perlu mereka lakukan. Sehingga banyak perempuan yang
mulai membuka suara dan melawan standar kecantikan yang ada. Namira Zania
Siregar merupakan perempuan down syndrome yang menggaungkan kampanye
sarat makna bertema #ImPerfectBeauty. Bermula dari sebuah brand skincare lokal
ElsheSkin yang mendobrak kebiasaan bahwa label kecantikan biasanya menunjuk
model dengan standar cantik di masyarakat kini berubah dengan mendaulat model
down syndrome. Serta keresahan perempuan akan adanya standar kecantikan di
masyarakat membuat mereka menjadi kurang percaya diri sehingga lahirlah
kampanye tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, kami tim PKM-K terinspirasi untuk


membuat kaus dengan desain interpretasi melawan standar kecantikan sebagai
bentuk mencintai diri sendiri. Dengan desain tersebut kami ingin mengajak
perempuan di Indonesia untuk lebih mencintai, menghargai dan menerima diri
sendiri, merubah insecure menjadi bersyukur dan menanamkan dalam diri bahwa
satu-satunya standar kecantikan yang perlu dipenuhi adalah standar kecantikan
dirimu sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, kita bisa menjalani hidup dengan
lebih baik.

2
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Ide Usaha


Diketahui sekarang ini perempuan di Indonesia telah terjerembab
dalam stigma mengenai standar kecantikan, yang mana sebagian besar dari
mereka menilai bahwa seseorang dikatakan “cantik” karena memiliki kulit
putih, kurus, tinggi, dsb. Fenomena tersebut dikuatkan dengan hasil survei
ZAP Beauty Index tahun 2018, sebanyak 73,1 persen perempuan
Indonesia menganggap cantik adalah memiliki kulit yang bersih, cerah dan
glowing. Stereotip tersebut terdengar sudah tidak asing lagi dalam
pergaulan sehari-hari. Terlebih, bukan hanya kaum laki-laki yang
mempelopori hegemoni ini, namun kaum perempuan sendirilah yang
sesungguhnya melabeli diri sampai melabeli perempuan lain.  Maka, untuk
melawan stigma yang telah membelenggu pemikiran dunia perempuan
Indonesia, penulis berinisiatif untuk menciptakan inovasi yang kreatif
dengan menciptakan kaos sablon dengan desain isu melawan stigma
standar kecantikan perempuan Indonesia. Sehingga dengan terciptanya
produk tersebut diharapkan memberi kesadaran, mengubah pandangan,
mengedukasi melalui produk fashion ini yang mempunyai daya tarik
tersendiri. Dengan begitu, kampanye yang dilakukan melalui peluncuran
produk ini memberikan kesadaran para perempuan bahwa tidak perlu
merasa khawatir pada perspektif mengenai kecantikan, dengan segala yang
dimilikinya diharapkan para perempuan di Indonesia dapat
mengembangkan rasa percaya diri dalam mengekspresikan dirinya. 

2.2 Peluang Pasar


Produk yang dihasilkan berupa kaos sablon dengan desain isu
melawan stigma standar kecantikan yang marak terjadi saat ini. Sasaran
penjualan produk yaitu kepada semua kalangan masyarakat. Untuk
memperluas penjualan produk ini, kami juga bekerjasama dengan Distro di
Kota Surakarta, KOPMA UNS, UNS Press. Pemasaran produk ini tidak
hanya dilakukan dengan media offline saja, namun kami juga
mempromosikan produk ini melalui sosial media online ataupun platform
onlineshop seperti, instagram, facebook, twitter, whattsApp, shopee,
tokopedia, bukalapak, lazada.
Adapun analisis SWOT dari usaha ini sebagai berikut :
1) Strenght (Kekuatan)
a. Unik dan menarik

3
4

b. Desain kaos yang terinspirasi dari stigma standar kecantikan tidak


hanya menarik, namun juga bisa memberi pengetahuan bahwa
standar kecantikan itu tidak hanya yang mempunyai fisik sempurna
c. Produk bernilai sosialisasi dengan desain seni dan kreasi
d. Terciptanya produk tersebut sebagai proses sosialisasi untuk
mematahkan stigma standar kecantikan bahwa seseorang dikatakan
cantik jika memiliki fisik yang sempurna, sehingga dengan adanya
produk ini diharapkan setiap orang untuk percaya diri dengan
dirinya sendiri
2) Weakness (Kelemahan)
Pembuatan produk tidak dapat dikerjakan sendiri, karena keterbatasan
barang dan alat sehingga dalam pengerjaan produk ini memerlukan
jasa sebagai penunjang terciptanya produk ini.
3) Opportunities (Peluang)
a. Desain kaos sablon tentang stigma standar kecantikan dapat
menjadi ciri khas tersendiri dari produk ini
b. Desain isu tersebut masih jarang ditemukan, sehingga produk
tersebut mempunyai daya tarik tersendiri.
4) Threat (Hambatan)
Banyaknya produk kaos sablon dengan desain yang variatif, sehingga
menuntut kita untuk terus meningkatkan inovasi dari produk ini
sehingga mampu bersaing dengan produk lain.

2.3 Analisis Ekonomi

Ayu (All of Us Are Beauty)

laporan Harga Pokok Produksi- Ayu (All of Us Are Beauty)

Bahan Baku:

1. Kaos Oblong 1 pcs= Rp. 45.000 100 pcs= 4.500.000

Total Bahan Baku Rp. 4.500.000

BTKL:

1. Penyablon 1 kaos= 20.000 100 pcs= 2.000.000

4
5

Total BTKL Rp. 2.000.000

Harga Pokok Produksi 100 unit Rp. 6.500.000

Harga Pokok Produksi per unit Rp. 65.000

Ayu (All of Us Are Beauty)

Proyeksi Laba Rugi 

PENJUALAN

Ayu (All of Us Are Beauty) 100 unit @ Rp. 90.000 Rp. 9.000.000

Total Penjualan Rp. 9.000.000

HPP- Ayu (All of Us Are Beauty) Rp. 6.500.000

Total HPP (Rp. 6.500.000)

LABA KOTOR Rp. 2.500.000

Biaya Pemasaran Rp. 150.000

Biaya Lain-lain Rp. 1.116.050

Total Biaya (Rp. 1.266.050)

LABA BERSIH Rp. 1.233.950

Laporan Arus Kas


Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2024

5
6

Laporan Kas dari Aktivitas Operasi :


Penjualan Rp 216.000.000,00
Pembelian Bahan Baku Rp 108.000.000,00
Pembelian Bahan Packing Rp 9.824.400,00
Total Beban Rp 68.400.000,00
Kas yang diperoleh dari aktivitas Rp 29.775.600,00
operasi
Laporan Kas dari Aktivitas Investasi :
Pembelian Alat Rp 6.700,00
Kas yang diperoleh dari aktivitas Rp (6.700,00)
investasi
Laporan Kas dari Aktivitas
Pendanaan :
Penerimaan dari DIKTI Rp 7.766.050,00
Kas yang diperoleh dari aktivitas Rp 7.766.050,00
pendanaan
Kenaikan Kas Rp 37.534.950,00

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Persiapan dan Survei Pasar


Tahap persiapan dan survey pasar telah ditentukan berdasarkan
dengan minat masyarakat saat ini, dimana kaos merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat penting untuk masyarakat yaitu kebutuhan primer.
Selain itu, kaos sangat mudah untuk diproduksi karena pencarian bahan
baku hingga proses pembuatan produk juga mudah untuk dilakukan.
Dalam produksi kaus tersebut masyarakat akan dikenalkan tentang isu-isu
standar kecantikan yang saat ini marak terjadi dilingkungan publik. Selain
itu, juga mengajak masyarakat terutama perempuan di indonesia dapat
mencintai dirinya sendiri apa adanya. Oleh karena itu, produksi kaos ini
mempunyai peluang untuk dapat membuat sebuah gerakan dalam melawan
isu standar kecantikan saat ini.

3.2 Produksi dan Pemasaran


Proses produksi merupakan proses penting yang harus dilakukan
saat melakukan wirausaha yang meliputi tahapan pencarian bahan baku,
pembuatan pruduk, hingga pemasaran kepada konsumen.
1. Tahap Pencarian Bahan Baku
Pada tahapan ini, merupakan tahapan awal ketika akan
memproduksi kaos. Dilakukanya pencarian bahan baku harus

6
7

menyesuaikan permintaan dari costumer, sehingga jasa konveksi akan


menyiapkan berbagai bahan kaos yang berkualitas sesuai dengan
permintaan.
2. Tahap Pembuatan Produk
a. Proses Pembuatan Desain
Setelah menentukan bahan kaos yang akan di produksi, maka
dilakukan proses pembuatan desain kaus berupa gambar atau
tulisan sesuai dengan tema yang diinginkan.
b. Proses Pemilihan Ukuran
Dilakukan proses pemilihan ukuran kaos sesuai dengan bentuk
tubuh konsumen.
c. Proses Pemotongan
Dilakukan proses pemotongan bahan kaos yang menyesuaikan
ukuran permintaan costumer, pada proses ini pemotongan bahan
kaos dilakukan dengan menggunakan mesin pemotong kain.
d. Proses Penjahitan
Setelah dilakukan proses pemotongan kain kaos, kemudian kain
tersebut dijahit sesuai pola yang sudah ditentukan.
e. Proses Penyablonan
Setelah melalui proses penjahitan, kaos akan di sablon dengan
desain yang sudah dibuat.
f. Proses Finishing
Pada proses ini, kaos akan dilakukanan pemeriksaan juga
pembersihan dari sisa-sisa proses penjahitan dan penyablonan.
g. Proses Pengemasan
Proses pengemasan dilakukan setelah kaos sudah jadi dan siap
untuk dipasarkan, produk akan dikemas dengan menggunakan
plastik dan kardus box untuk menghindari kerusakan.

3. Pemasaran
Pemasaran produk akan dilakukan pada beberapa sektor pasar
berdasarkan dengan hasil survey yang telah ditentukan untuk
mengenalkan produk kepada masyarakat. Pemasaran juga dapat
dilakukan melalui platform media sosial dan e-commerce yang sudah
tersedia pada pengguna elektronik di indonesia sehingga, pengenalan
produk akan tersebar luas di seluruh wilayah indonesia. Selain itu,
untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui informasi produk
maka dibuatlah social media yang dapat diakses di :
Instagram : ayu__in

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

7
8

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-K

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Perlengkapan yang Diperlukan Rp. 6.700
2. Bahan Habis Pakai Rp. 2.909.350
3. Biaya Produksi Rp. 2.000.000
4. Pemasaran Rp. 150.000
5. Lain-lain Rp. 700.000
Jumlah Rp. 7. 766.050

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan


1 2 3 4
1. Membeli Bahan
2. Proses Produksi
3. Proses Produksi
4 Proses Produksi
5. Publikasi dan Promosi

DAFTAR PUSTAKA

Rahardaya, Astrid Kusuma. 2021. Analisis Wacana Kritis Representasi Counter


Hegemony Standar Kecantikan Pada Unggahan Akun Intagram @TaraBasro.
Jurnal Komunikasi & Bahasa. 2(1) : 31-52

Prahmadhani, Dian Tirta. 20017. Persepsi Wanita Dewasa Dini Pengguna Produk
Skin Care tentang Kecantikan. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

8
9

LAMPIRAN LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing

9
10

1. Biodata Ketua

2. Biodata Anggota 1

10
11

11
12

3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rochmatul Chasanah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Administrasi Negara (FISIP)
4 NIM D0119101
5 Tempat dan Tanggal Kudus, 21 Agustus 2001
Lahir
6 Alamat E-mail rochmatulchasanah@student.uns.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081327458005

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan Tempat


Kegiatan
1 PIM UNS Peserta (2022) UNS
2

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

Surakarta, 25 Februari 2022

Anggota Tim,

Rochmatul Chasanah

12
13

D. Biodata Anggota 3

13
14

E. Biodata Anggota 4

F. Biodata Dosen Pembimbing

14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

 
1. Perlengkapan yang dibutuhkan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Gunting 1 buah Rp. 6.700 Rp. 6.700

SUBTOTAL Rp. 6.700

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Kaos Oblong 100 buah Rp. 45.000 Rp. 4.500.000

Box Packing 100 box Rp. 3.100 Rp. 310.000

Plastik Packing 1 pack Rp. 30.000 Rp. 30.000

Sticker 1 pack Rp. 950 Rp. 11.400

Solasi 3 buah Rp. 8.050 Rp. 24.150

Kertas packing 2 Gulung Rp. 16.900 Rp. 33.800

SUBTOTAL Rp. 4.909.350

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Transportasi - Rp. 200.000 Rp. 200.000

SUBTOTAL Rp. 200.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Tenaga Kerja 1 orang Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

Biaya Promosi - Rp. 150.000 Rp. 150.000

Biaya listrik 1 bulan Rp. 100.000 Rp. 100.000

Fee Print - Rp. 200.000 Rp. 200.000

15
16

Dana Tak Terduga - Rp. 200.000 Rp. 200.000

SUBTOTAL Rp. 2.650.000

TOTAL Rp. 7.766.050

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian


Studi Waktu Tugas
(jam/
minggu)
1 Nasanda Aulia S1 Administrasi 18 Mengatur,
Putri/ Administrasi Negara mengontrol
D0119081 Negara pelaksanaan
kegiatan,
dan evaluasi
kegiatan
2 Oktri S1 Administrasi 17 Mengatur
Setianingsih/ Administrasi Negara proses
D0119089 Negara pembuatan
produk
3 Rochmatul S1 Administrasi 17 Mengatur
Chasanah/ Administrasi Negara keuangan
D0119101 Negara dan
menyusun
laporan
4 Vinka Widia S1 Administrasi 17 Mengatur
Pamela/ Administrasi Negara keuangan
D0119120 Negara saat proses
pembuatan
produk
5 Hilda Maya S1 Administrasi 18 Membuat
Ramadani/ Administrasi Negara desain
D0120031 Negara produk

16
17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

17
18

Lampiran 5. Gambar Produk

Gambar Produk 1.1

Gambar produk 1.2

18

Anda mungkin juga menyukai