Anda di halaman 1dari 7

PERASAAN INSECURE PADA MASA COVID-19 MENGAKIBATKAN

MARAKNYA ORANG MENJUAL PRODUK KECANTIKAN

Riezka Annisa Rahmah

Mahasiswa S1 Psikologi, Fakultas Kedokteran,

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia.

Email : 2010914220011@mhs.ulm.ac.id

Abstrak
Dalam hal ini, saya ingin membahas tentang perasaan insecure yang kebanyakan mengarah pada
perbandingan kecantikan yang muncul pada masa Covid-19. Perasaan insecure banyak dialami para
wanita-wanita muda, dan juga insecure ini kurang lebih saja dengan perasaan tidak percaya diri.
Oleh karena itu, para wanita berlomba-lomba untuk merawat wajahnya hingga banyak sekali orang
menjual produk-produk kecantikan karena hal tersebut. Insecure berawal dari tren kecantikan yang
di sebut “glowing” dan juga “glow up”, karena kebanyakan para influencer, seleb, dan lainnya
memperlihatkan wajah yang mulus tanpa jerawat, pori-pori dan tampak bercahaya. Kemudian para
wanita mulai iri dengan wajah yang terawat tersebut hingga mulai bertanya-tanya tentang produk
apa yang telah digunakan, sampai akhirnya semakin banyak wanita yang memperlihatkan
kecantikan wajahnya dan sebagian wanita yang memiliki permasalahan wajah yang sulit sembuh
pun merasa insecure atau tidak percaya diri.
Kata Kunci : Insecure, Produk Kecantikan, Covid-19.
Abstract

In this case, I want to talk about feelings of insecurity which mostly lead to comparisons of beauty
that emerged during the Covid-19 period. Feelings of insecure are experienced by many young
women, and also this insecure is more or less with a feeling of insecurity. Therefore, women are
competing to take care of their faces so many people sell beauty products because of this. Insecure
originated from a beauty trend called "glowing" and also "glow up", because most influencers,
celebrities, and others show smooth faces without acne, pores and look radiant. Then the women
started to be jealous of the well-groomed faces and began to wonder about what products had been
used, until finally more and more women showed their beautiful faces and some women who had
facial problems that were difficult to heal also felt insecure or not confident.

Keywords: Insecure, Beauty Products, Covid-19.

PENDAHULUAN artinya perubahan seseorang menjadi


lebih baik. Pada saat ini orang-orang
Insecure merupakan perasaan sering sekali menyebutkan kata insecure
tidak aman [1] yang dimana seorang ketika melihat orang yang lebih cantik
individu merasa tidak percaya diri, cemas atau yang lebih tampan. Setiap orang
dan lainnya akan suatu hal. Glowing memiliki perasaan insecure masing-
artinya kulit sehat bercahaya, dan glow up masing pada hal-hal tertentu. Seperti saya
sendiri, saya juga merasa insecure melihat mengatakan kalau dirinya insecure, dan
teman-teman saya yang cantik-cantik dan setelah saya cek fotonya, ternyata
populer. Saya merasa tidak nyaman dan orangnya cantik, putih dan jauh dari apa
malu jika jalan-jalan bersama mereka, yang dia sebutkan. Jadi saya sempat
dan saya juga berusaha membeli berbagai sedikit bingung dengan orang-orang yang
produk kecantikan untuk bisa sudah cantik tapi mengatakan kalau dia
mengimbangi mereka, namun malah insecure akan kecantikan orang lain. Tapi
wajah saya tambah jerawatan dan ternyata hal tersebut karena kurangnya
membuat saya semakin tidak percaya diri rasa bersyukur. Saya sendiri juga sudah
dan malu untuk bertemu dengan orang- mencoba untuk bersyukur dan
orang. Perasaan insecure ini tergantung menganggap bahwa saya merawat diri
situasi memang bisa menyebabkan stress merupakan merawat fisik yang diberikan
bahkan depresi. oleh Allah SWT. Tapi setiap melihat
teman-teman dan tekanan dilingkungan
Di Indonesia sekarang ini, karena juga mempengaruhi saya dalam
masa Covid-19 orang-orang melakukan mempertahankan rasa bersyukur ini.
berbagai hal dan tren di internet, salah
satunya yaitu tren kecantikan seperti Percaya diri membuat seseorang
wajah glowing hingga insecure. Awal bisa bersyukur atas apa yang dimiliki dan
tren kecantikan ini karena ada beberapa dapat menjalani kehidupan untuk bisa
seleb di internet yang menyebutkan memperhitungkan pilihan atas keputusan
bahwa pada masa pandemi ini lebih baik diri [2]. Tapi karena kita hidup dalam
merawat dan mempercantik diri, biar kehidupan sosial, lingkungan juga
orang-orang terkejut akan perubahan kita mempengaruhi individu dalam menilai
di saat pandemi telah berakhir. Dan ada sesuatu. Kebutuhan seorang teman
juga yang bilang kalau uang kita lebih membuat seorang individu terpengaruh
baik dipakai untuk membeli produk untuk menyesuaikan diri dalam
kecantikan daripada baju, supaya kalau kepentingan dan keinginan lingkungan
berfoto kita tidak perlu pakai filter lagi. kita [3]. Apalagi saat masa-masa muda
atau remaja yang dimana sudah mulai
Hal-hal tersebut membuat mengenali lingkungan dan orang-orang
motivasi sebagian orang untuk membeli disekitarnya [4], saat itulah individu
produk-produk kecantikan dan sebagian merasakan persaingan dunia.
yang sudah berhasil memperlihatkan
kecantikan atas keberhasilan mereka Oleh karena itu, misal ruang
merawat diri yang biasa orang sebut lingkup pertemanan kita menjunjung
sebagai glow up. Orang-orang yang tinggi permasalahan kecantikan, dan
melihatnya pun mengatakan bahwa menilai bahwa cantik itu harus putih dan
dirinya insecure, dan saat awal-awal tren lainnya. Dari hal tersebut bisa saja
kata insecure banyak yang bertanya-tanya berakhir menjadi suatu pembullyan walau
maksud dari kata tersebut. Dan orang- secara perkataan yang mengenai mental
orang juga menganggap kata insecure dan perasaan tanpa empati atau
sebagai kata untuk rasa tidak percaya diri menghargai perasaan seseorang [5]
akan kecantikannya, padahal arti kata karena mereka merasa dirinya sudah
insecure sangat luas. masuk kriteria cantik. Tapi respon setiap
individu dalam tuntutan ini berbeda-beda
Di Indonesia menilai sebuah [6]. Dan kemudian kita bisa menjadi
kecantikan salah satunya dari warna kulit merasa malu karena kita tidak termasuk
yaitu kulit yang putih. Saya sebagai salah kriteria tersebut, kita pun memaksa diri
satu pengamat dunia internet ini untuk melakukan apapun untuk bisa
memperhatikan orang-orang yang mencapai kriteria tersebut, apalagi di
jaman sekarang ada sebutan “Keadilan produknya tidak cocok untuk kulit kita,
sosial bagi yang good looking”, yang dan jika kita mencoba banyak produk
artinya segala hal yang tampak cantik dalam waktu berdekatan dan mencoba
diluar walau melakukan suatu kesalahan menggabungkan berbagai merk produk,
besar orang-orang akan menerimanya. salah-salah wajah atau kulit kita akan
Dan akhirnya kebanyakan anak muda rusak.
berlomba-lomba merawat diri agar bisa di
akui di lingkungan sosialnya dan di Belanja merupakan suatu kegiatan
lingkungan luas. membeli barang untuk memenuhi
kebutuhan, apalagi sekarang sudah
Para pembisnis seperti penjual banyak orang yang menjual berbagai
online memanfaatkan tren dimana tingkat keperluan seperti toko online dalam
penjualan produk kecantikan semakin aplikasi. Orang-orang bebas mengakses
meningkat, apalagi kita di masa pandemi dan mudah untuk mencari barang yang
Covid-19 ini sangat kesulitan mencari diinginkan tanpa harus keluar rumah dan
uang tambahan. Tapi kita tetap harus keliling-keliling pasar.[7]
berhati-hati dengan produk-produk yang
kandungannya berbahaya untuk Membeli produk kecantikan
kedepannya, karena ada beberapa oknum- untuk mengikuti tren juga merupakan
oknum tertentu yang menggunakan bahan suatu sikap konsumtif karena ingin
seperti merkuri atau hidroquinon agar menjaga penampilan diri, gengsi,
pengguna dapat cepat merasakan membeli berdasarkan harga tanpa tau
perubahan di wajahnya, seperti cepat manfaatnya, kemasannya menarik, dan
putih, mulus dan glowing. karena model yang mengiklankan
produknya terlihat bagus padanya
Produk-produk kecantikan dari padahal belum tentu bagus pada diri kita,
korea adalah salah satu produk yang dan membeli produk yang mahal untuk
populer, apalagi tahu bahwa korea meningkatkan kepercayaan diri [8]. Dan
terkenal akan kecantikan para artis- jika mereka berhasil dalam merawat diri
artisnya. Ditambah dari para seleb dan juga akan menghasilkan kepuasan dalam
influencer yang mempromosikan dirinya.
berbagai produk kecantikan yang
mereka gunakan. Orang-orang yang METODE
melihat sebagian percaya karena Metode yang digunakan dalam
terkadang ada bukti perubahan mereka pembahasan ini adalah dengan metode
yang dulu hingga sekarang. kajian literatur, yang dimana saya
Produk-produk kecantikan mengambil dari beberapa referensi seperti
memiliki tingkat harga yang berbeda- jurnal. Cakupan dalam yang saya bahas
beda tergantung kualitas dan dari lingkungan sekitar, hingga
khasiatnya. Tapi kebanyakan harga- lingkungan luas yaitu di Indonesia.
harganya lumayan mahal walau isinya Saya mengambil beberapa artikel
hanya sedikit atau beberapa mili saja. dan buku dari dosen-dosen di Program
Sebenarnya produk kecantikan hanya Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran,
keperluan tambahan sebagai merawat Universitas Lambung Mangkurat, yaitu
diri, dan hanya orang-orang menengah beberapa artikel dari Ibu Rika Vira
ke atas yang bisa membelinya. Dan jika Zwagery M.Psi dan penulis lain yang
mengikuti nafsu untuk mencoba-coba berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua
produk yang di promosikan seorang dengan Kepercayaan Diri Remaja di
seleb di sosial media, hal itu hanya akan SMK Borneo Lestari Banjarbaru. Saya
merugikan diri sendiri apabila mengutip pada bagian kepercayaan diri
yang ada hubungannya dengan tulisan dengan penulisan ini. Dan juga dari Prof
saya, artikel Perbedaan Kualitas Ersis sendiri tentang Menulis di Era
Persahabatan Ditinjau Dari Gaya Covid-19: Memanage Trauma Psikologis
Kelekatan Pada Mahasiswa Psikologi Menghindari Psikosomatis. Menulis di
Fakultas Kedokteran Ulm, yang saya Era Covid-1.
kutip pada bagian dimana anak muda
yang mulai mengenali lingkungan Artikel dari Ibu Dr. Silvia
Kristanti Tri Febriana, M.Psi., Psikolog,
Beberapa artikel dari Ibu Marina yaitu, ). Hubungan Antara Gaya Hidup
Dwi Mayangsari, M.Psi., Psikolog dan Konsumtif dengan Keputusan Pembelian
penulis lainnya, yaitu, Hubungan Perhiasan Emas Pada Pelanggan Toko
Kepercayaan Diri dengan Konformitas Emas di Kawasan Banjarmasin-
Pada Remaja. Yang dimana saya Banjarbaru-Martapura. Yang dimana
mengutip pada bagian kepercayaan diri, saya kutip pada bagian pengertian
artikel Pengaruh Perilaku Modeling pada belanja, yang berhubungan dengan
Tayangan Drama Korea terhadap Citra tulisan saya yaitu membeli produk
Diri Remaja Penggemar Drama Korea. kecantikan yang kebanyakan melalui toko
Yang dimana saya mengutip bagian online.
zaman globalisasi yang mengembangkan
teknologi yang berkaitan dengan zaman Artikel dari Ibu Rahmi Fauzia,
sekarang. S.Psi, M.Psi, dan penulis lainnya, yaitu
Hubungan Antara Kepuasan Citra Tubuh
Artikel dari Ibu Dwi Nur Dengan Kecenderungan Body
Rachmah, S.Psi., M.A, yaitu, Empati Dysmorphic Disorder Pada Wanita
pada pelaku bullying. Saya mengutip Dewasa Awal Di Kota Banjarbaru. Yang
pada bagian dimana orang-orang masih saya kutip pada bagian anggapan
banyak yang kurang berempati dan pentingnya penampilan seseorang
perilaku orang kebanyakan yang tidak
peduli dengan perasaan orang lain. Artikel dari Bapak Muhammad
Syarif Hidayatullah, S.Psi, M.Psi,
Artikel dari Ibu Meydisa Utami Psikolog dan penulis lainnya yaitu
Tanau M.Psi., Psikolog, dan penulis Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku
lainnya, yaitu, Hubungan Efikasi Diri Konsumtif Konsumen Online Shop
Dengan Stress Pada Mahasiswa Yang Melalui Sosial Media Pada Mahasiswa
Berada Dalam Fase Quarter Life Crisis. Program Studi Psikologi Universitas
Yang dimana saya kutip pada bagian Lambung Mangkurat. Yang saya kutip
bahwa respon setiap individu itu berbeda. pada bagian perilaku konsumtif, karena
produk kecantikan hanya kebutuhan
Ibu Emma Yuniarrahmah S.Psi, tambahan untuk merawat diri dan
M.A, dan penulis lainnya, yaitu, harganya pun lumayan tinggi. Dan saya
Pengaruh jejaring sosial terhadap juga mengambil salah satu artikel yang
kebutuhan afiliasi remaja di program ada di Google Scholar yang berhubungan
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran dengan apa yang saya bahas dalam tulisan
Universitas Lambung Mangkurat. Yang saya ini. Yaitu, dari Mu'awwanah, U.
dimana saya kutip pada bagian teknologi (2017) tentang Perilaku Insecure Pada
komunikasi dan informasi. Anak Usia Dini. Yang saya ambil sebagai
` Bapak Prof. Ersis Warmansyah dasar pengertian dari kata insecure.
Abbas, dan Ibu Neka Erlyani S.Psi, Tulisan yaitu dimana kita
M.Psi, yaitu Menulis di Kala Badai mendapat suatu informasi, diolah dan
Covid-19. Yang dimana saya kutip disimpan di dalam otak terlebih dahulu
tentang tulis menulis yang berhubungan sebagai memori, kemudian
merealisasikannya dalam bentuk tulisan bertanya-tanya tentang produk apa yang
dengan menulis[9]. digunakan agar memiliki kulit yang
terawat, glowing, putih dan mulus. Saat
Kita mendapatkan suatu informasi itulah banyak sekali yang
melalui pancaindra, dari apa yang mempromosikan atau memamerkan
dirasakan, dilihat dan didengar yang produk kecantikan yang mereka gunakan.
kemudian kita simpan dalam memori
[10]. Seperti hal yang saya bahas dalam Orang-orang yang tergiur karena
tulisan ini juga berasal dari opini, dan ingin cantik berlomba-lomba membeli
informasi yang sering saya dengar, saya produk incarannya di toko-toko online.
lihat dan saya rasakan sendiri, yang Sampai banyak sekali produk kecantikan
akhirnya saya jadikan dalam bentuk yang sold out. Para pembisnis yang
tulisan. melihat hal tersebut juga ikut berlomba-
lomba untuk menjual berbagai produk
HASIL DAN PEMBAHASAN kecantikan.
Pada zaman globalisasi dimana Demi bisa berubah menjadi lebih
teknologi sudah berkembang, kita sangat baik atau glow up, mereka rela
mudah mengakses segala hal informasi di menghabiskan uang yang banyak untuk
internet [11]. Berbagai sarana komunikasi merawat diri. Ditambah dari lingkungan
dan informasi lewat berbagai aplikasi sekitar hingga dunia yang kebanyakan
yang sudah banyak berkembang dalam tidak adil atau mendiskriminasi orang
telepon genggam atau handphone dan yang tidak cantik atau tampan. Hingga
kecepatan internet juga semakin ada sebutan “keadilan sosial bagi yang
maju[12]. Apalagi saat masa pandemi goodlooking”. Oleh karena itu banyak
Covid-19 ini kita harus banyak berdiam orang yang merasa insecure dan bisa saja
diri dirumah dan kebanyakan memiliki sifat konsumtif karena memaksa
menggunakan handphone atau laptop diri dan tidak sabra untuk mendapatkan
untuk melakukan segala kegiatan secara hasil yang memuaskan.
daring atau online. Dari sekolah atau
kuliah online, seminar atau webinar Para wanita-wanita muda yang
online, lomba-lomba yang dilaksanakan sudah memahami tentang pentingnya
secara online, hingga jual beli online. penampilan menganggap penampilan
sebagai bagian dari harga dirinya, karena
Kebanyakan anak muda suka banyak yang memberikan penilaian pada
sekali membuka aplikasi sosial media penampilan yang akhirnya berpengaruh
seperti Instagram, Whatsapp, dan pada harga diri[13].
akhirnya mereka terpengaruh dengan hal-
hal yang sedang tren, misalnya tentang Untuk bisa mengurangi rasa
kecantikan. Seperti di Indonesia sendiri insecure dalam diri kita memang sangat
memang sudah lama menilai kecantikan sulit karena ini berkaitan dengan
dari warna kulit yaitu kulit putih dan perasaan. Dan perasaan setiap orang
mulus. Para seleb dan influencer berbeda-beda tergantung bagaimana
memperlihatkan kecantikannya dalam individu menangkap suatu hal. Bisa saja
sosial media mereka, hingga ada yang kita mencoba untuk lebih mensyukuri apa
menggunakan istilah “insecure” untuk yang ada yang diberikan oleh Tuhan,
dirinya yang sangat jauh dari cantiknya lebih melihat kelebihan-kelebihan yang
para seleb tersebut hingga kata tersebut ada pada diri kita walaupun hanya hal
menjadi viral sampai orang yang sudah kecil saja, menutup mata jika kita melihat
cantik sekalipun menggunakan kata hal-hal yang akan menambah rasa
tersebut saat melihat orang yang cantik insecure kita, menutup telinga dari
juga. Kemudian banyak anak muda yang perkataan-perkataan orang sekitar yang
menghina fisik atau warna kulit kita, menjual produk kecantikan dengan
belajar untuk tidak peduli perkataan berjualan online
orang lain dan menyibukkan diri pada
hal-hal yang kita sukai, tapi kita tetap Saran yang bisa saya berikan kepada
harus merawat diri kita sebagai bentuk kalian yang merasa insecure pada dirinya,
menghargai ciptaan-Nya. banyak-banyaklah bersyukur walau
sering sekali kita lupa untuk bersyukur,
SIMPULAN saat ingin menggunakan produk
kecantikan jangan lupa niatkan sebagai
Jadi, kesimpulan yang bisa bentuk anda merawat dan menghargai
diambil dalam bahasan ini adalah: fisik ciptaan dari Tuhan, lakukan segala
1. Kata-kata yang sedang tren seperti hal atau hobi yang kalian sukai untuk
glow up, glowing dan sebagainya membantu melupakan perkataan-
yang dipopulerkan orang-orang perkataan orang-orang mengenai fisik
dalam dunia kecantikan hingga anda.
menghasilkan kata insecure bagi DAFTAR PUSTAKA
orang-orang yang tidak percaya diri
melihat kecantikan orang lain walau [1] Mu'awwanah, U. (2017). PERILAKU
di dunia maya. INSECURE PADA ANAK USIA
2. Perasaan insecure dipengaruhi oleh DINI. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak
penilaian-penilaian orang sekitar dan Usia Dini, 2(01), 47-58.
lingkungan luas.
3. Perasaan insecure karena sering [2] Saputri,L. K., Lestari, D. R., &
membandingkan diri dengan orang- Zwagery, R. V. (200). Hubungan Pola
orang yang lebih baik dari kita, dan Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan
membuat rasa tidak pantas dan tidak Diri Remaja di SMK Borneo Lestari
percaya diri. Banjarbaru. Dunia Keperawatan: Jurnal
4. Pandangan orang Indonesia masih Keperawatan dan Kesehatan, 8(1), 34-
banyak yang menilai kecantikan dari 42.
warna kulit. [3] Mayara, B. H., Yuniarrahmah, E., &
5. Orang-orang berlomba-lomba untuk Mayangsari, M. D. (2017). Hubungan
merawat diri agar saat pandemi Kepercayaan Diri dengan Konformitas
selesai atau saat pertemuan oflline Pada Remaja. Jurnal Ecopsy, 3(2).
mereka percaya diri, ingiin dipuji atas
keberhasilannya untuk jadi cantik [4] Putri, L. A., Anward, H. H., &
atau tampan. Zwagery, R. V. (2020). PERBEDAAN
6. Para anak muda yang sudah paham KUALITAS PERSAHABATAN
tentang pentingnya penampilan DITINJAU DARI GAYA KELEKATAN
memaksa diri untuk melakukan segala PADA MAHASISWA PSIKOLOGI
hal walau itu bersifat konsumtif demi FAKULTAS KEDOKTERAN
kepuasan diri. ULM. Kognisia prodi Psikologi FK
7. Peningkatan penjualan produk ULM, 1(1), 23-28.
kecantikan karena orang-orang yang [5] Rachmah, D. N. (2016). Empati pada
berlomba-lomba ingin merawat diri pelaku bullying. Jurnal Ecopsy, 1(2).
pada masa Covid-19 dan juga
dipengaruhi oleh promosi atau iklan [6] Afnan, A., Fauzia, R., & Tanau, M. U.
dari seleb dan model dan influencer. (2020). HUBUNGAN EFIKASI DIRI
8. Pada tren kecantikan ini bisa kita DENGAN STRESS PADA
manfaatkan untuk menambah MAHASISWA YANG BERADA
penghasilan di masa Covid-19 dari DALAM FASE QUARTER LIFE
CRISIS. Jurnal Kognisia: Jurnal BANJARBARU. Kognisia prodi
Mahasiswa Psikologi Online, 3(1), 23- Psikologi FK ULM, 2(1), 55-60.
29.
[7] Oktari, A. D., Dewi, R. S., &
Febriana, S. K. T. (2016). Hubungan
Antara Gaya Hidup Konsumtif dengan
Keputusan Pembelian Perhiasan Emas
Pada Pelanggan Toko Emas di Kawasan
Banjarmasin-Banjarbaru-
Martapura. Jurnal Ecopsy, 1(4).
[8] Renaldy, M., Dewi, R. S., &
Hidayatullah, M. S. (2020).
HUBUNGAN KONTROL DIRI
DENGAN PERILAKU KONSUMTIF
KONSUMEN ONLINE SHOP
MELALUI SOSIAL MEDIA PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI
PSIKOLOGI UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT. Kognisia
prodi Psikologi FK ULM, 1(1), 94-97.
[9] Abbas, E. W., & Erlyani, N. (2020).
Menulis di Kala Badai Covid-19.
[10] WARMANSYAH ABBAS, E. R. S.
I. S. (2020). Menulis di Era Covid-19:
Memanage Trauma Psikologis
Menghindari Psikosomatis. Menulis di
Era Covid-19: Memanage Trauma
Psikologis Menghindari Psikosomatis.
[11] Apsari, L., Mayangsari, M. D., &
Erlyani, N. (2017). Pengaruh Perilaku
Modeling pada Tayangan Drama Korea
terhadap Citra Diri Remaja Penggemar
Drama Korea. Jurnal Ecopsy, 3(3).
[12] Aridarmaputri, G. S., Akbar, S. N.,
& Yuniarrahmah, E. (2016). Pengaruh
jejaring sosial terhadap kebutuhan afiliasi
remaja di program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat. Jurnal
Ecopsy, 3(1).
[13] Santoso, M. V., Fauzia, R., & Rusli,
R. (2020). HUBUNGAN ANTARA
KEPUASAN CITRA TUBUH DENGAN
KECENDERUNGAN BODY
DYSMORPHIC DISORDER PADA
WANITA DEWASA AWAL DI KOTA

Anda mungkin juga menyukai