Anda di halaman 1dari 73

Instrumen Askep Lansia Kelolaan

PENUGASAN INDIVIDU ASUHA

N KEPERAWATAN LANSIA :

GASTRITIS

MAHASISWA:

Leni Yuliani

NIM

1420119013

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS

KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL

TA 2022/2023
I. Laporan Pendahuluan
LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA: Leni Yuliani


JUDUL : ASUHAN KE
NIM : 1420119013
PERAWATAN LANSIA
KELAS : SA19
GASTRITIS
KEL :2
A. Definisi

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung yang dapat men

gakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa su

perfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan (

Sukarmin, 2012), yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan

submukosa lambung (Tussakinah, et al., 2018).

B. Etiology
a) Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid/OAINS (Indometasin, Ib

uprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemoterapi

(Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat dan Digitalis bersifat mengirit

asi mukosa lambung.

b) Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin

c) Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci, Stap

hyloccoci, Proteus species, Clostridium species, E.coli, Tuberculosis dan sec

ondary syphilis

d) Infeksi virus oleh Sitomegalovirus

e) Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis.


f) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, g

agal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat dan refluks usus la

mbung

g) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minum

an dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab ir

itasi mukosa lambung

h) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus kecil k

e mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa.

i) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lamb

ung .

j) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agre

si dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang dapat

menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung. (Mutaqqin dan Sa

ri, 2013)

C. Faktor resiko
Faktor risiko gastritis adalah menggunakan obat aspirin atau anti-radang non
steroid, infeksi kuman helicobacter pylori, memiliki kebiasaan mengkonsumsi minu
man beralkohol, memiliki kebiasaan merokok, sering mengalami stres, pola makan y
ang tidak teratur serta terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam
(Zilmawati, 2007)
D. Klasifikasi

Klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya : a. Gastritis Akut Gastritis a

kut merupakan peradangan mukosa lambung yang menyebabkan perdarahan lamb

ung akibat terpapar pada zat iritan dan merupakan suatu penyakit yang mudah dite

mukan, biasanya bersifat jinak dan dapat disembuhkan. b. Gastritis Kronis Gastritis

kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menah

un, yang disebabkan oleh ulkus atau bakteri.

helicobacter pylori. Gastritis kronis cenderung terjadi pada usia muda yang menyeb

abkan penipisan dan degenerasi dinding lambung. (Suratum, 2010)

E. Patofisiology (Pathway yang menunjukan minimal 5 masalah keperawatan)

Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alkohol, obatobatan antii

nflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylori.Pengikisan ini dapat menimbulkan r

eaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh peningkatan sekr

esi asam lambung sehingga lambung teraktivasi oleh rasa mual, muntah dan anore

ksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri yang ditimbulkan karena konta

k HCl dengan mukosa gaster. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh penin

gkatan rangsangan persarafan, misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah melal

ui serabut parasimpatik vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetilkolin, hi

stamine, gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung. Peni

ngkatan ion H⁺ (hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya seperti prost

aglandin, HCO₃ ⁺ , mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung tergerus terja
di reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kekebalan

lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk menghambat produksi asam lambung dan

meningkatkan aliran dalam lambung. Semua efek ini diperlukan lambung untuk me

mpertahankan integritas pertahanan mukosa lambung agar tidak mengalami iritasi

pada mukosa lambung. (Sukarmin, 2012; Rukmana, 2018.

PATHWAY

F. Tanda dan gejala

Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ri
ngan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Manif
estasi tersebut adalah:
a. Muntah darah
b. Nyeri epigastrium

c. Neusa dan rasa ingin vomitus

d. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium Pada pemeriksaan fisik biasan
ya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang mengalami perdaraha
n hebat hingga menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti
hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan kesadaran.(
Asmadi,2008)

G. Diagnostik Penunjang

a. Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk pe

meriksaan adanya infeksi h. pylori

b. Analisis lambung, untuk mengkaji sekresi asam hidroklorat

c. Kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah dievaluasi untuk menge

tahui adanya anemia

d. Kadar vitamin B12 serum, diukur untuk mengevaluasi kemungkinan terjadiny

a anemia pernisiosa. Kadar normal vitamin B12 adalah 200- 1000 pg/ml

e. Endoscopi saluran cerna atas, untuk menginspeksi perubahan mukosa lamb

ung mengidentifikasi area perdarahan dan mendapatkan jaringan untuk biopsy.

(LeMone, et al., 2016)

Daftar Pustaka

Le Mone P, Karene, dan Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah e

disi 5 Vol. 1. Jakarta: EGC

Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka B

elajar
Kementrian Kesehatan, (2017 ). Data Jumlah Kasus Gastritis di Indonesia.

Dewi. 2013. Hubungan Perilaku makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja.

Suratum, L. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal

. Jakarta: Trans Info Medi

Mutaqqin, A., dan K. Sari. 2013. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba M

edika.

H. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Zat iritan Nyeri akut
|
Klien mengatakan mengeluh
Iritasi lambung
nyeri di ulu hati
|
Data Objektif:
Pengikisan lambung
- Klien tampak meringis |
kesakitan Peningkatan asam lambung
- Skala nyeri 6 |
Inflamasi mukosa lambung
|
Nyeri akut
2. Data Subjektif: Hipotalamus Risiko ketidak
| seimbangan c
Klien mengatakan sering mer
Aktivistas lambung meningk airan
asa mual, muntah dan sakit k
at
epala
|
Data Objektif:
Asam lambung meningkat
- |
Kontraksi otot lambung
|
Anoreksia mual, muntah
|
Masukan cairan tidak adekua
t/kehilangan cairam
|
Risiko ketidakseimbangan ca
iran
3. Data subjektif : Hiperemis Intoleransi Akt
| ivitas
Klien mengatakan aktivitas ter
Atrofi gaster/mukosa menip
ganggu karena merasa nyeri d
is
an lemas
|
Data objektif :
Kehilangan fungsi kelenjar f
Klien tampak letih undus
|
Faktor intrinsik
|
Penurunan absropsi vit B12
|
Anemia pemisiosa
|
Penurunan volume darah me
rah
|
Penurunan suplai O2 ke jari
ngan
|
Kelemahan fisik
|
Intoleransi Aktivitas

4. Data subjektif : Peningkatan asam lambung Risiko defisit


| nutrisi
Klien mengatakan nafsu maka
Mual muntah
n berkurang, karena suka mer
|
asa mual dan muntah
Kurang nafsu makan
Data objektif :
|
Klien tampak lemas dan letih Risiko defisit nutrisi
I. Ringkasan Diagnosa Keperawatan

Setiap Diagnosa Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkas


an.
Dx Keperawatan Intoleransi aktivitas

Definisi Nyeri akut

Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenan


gkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual at
au potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti
kerusakan (international Association for the study of
pain)

Batasan karakteristik Data Mayor

Subjektif :

Mengeluh nyeri

Objektif :

- Tampak meringis
- Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghidar
i nyeri)
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur

Data Minor

Subjektif : -
Objektif :
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas berubah
- Nafsu makan berubah
- Proses berpikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
- Diaforesis

Pengkajian Minta klien untuk menilai nyeri atau ketidaknyamanan pa


da skala 0 sampai 10 (0 = tidak ada nyeri atau ketidaknya
manan, 10 = nyeri hebat)

- Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata ya


ng sesuai dan tingkat perkembangan klien
- Manajemen nyeri (NIC)
● Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensi
f meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan d
urasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau ke
parahan nyeri, dan faktor presipitasinya.
● Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamana
n, khususnya pada mereka yang tidak mamp
u berkomunikasi efektif

Faktor yg berhubungan Etiologi

Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, n


eoplasma)

- Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan


kimia iritan)
- Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, te
rbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur
operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

Alternatif Dx (Saran Defisit


- Kenyamanan
Penggunaan)
- Gangguan nyeri
- kronis
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang::

Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah nyeri a


kut dapat teratasi

Tujuan Jangka Pendek (SMART ):

Klien mampu mengurangi rasa nyeri

Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)

● keluhan nyeri menurun


● meringis menurun
● kesulitan tidur menurun
● frekuensi nadi membaik

Intervensi (NIC) Manajemen Nyeri

- identifikasi skala nyeri


- identifikasi faktor yang memperberat dan memperi
ngan nyeri
- berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi r
asa nyeri
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Wilkinson, Judith M. (2016). Diagnosis Keperawatan : Diagnosis NANDA-I, Inter


vensi NIC, Hasil NOC, Edisi 10. Jakarta : EGC
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1, Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasi
l Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Dx Keperawatan Intoleransi aktivitas

Definisi Risiko ketidakseimbangan cairan

Berisiko mengalami penurunan, peningkatan atau pe


rcepatan perpindahan cairan dari intravaskuler interst
isial atau intraseluler
Batasan karakteristik Data Mayor

Subjektif

Objektif

Data Minor

Subjektif

Objektif

Pengkajian subjektif

sering merasa mual, muntah dan sakit kepala

Objektif:

Faktor yg berhubungan Etiologi

- Usia

- Suhu lingkungan

- Diet

- Stress

- Penyakit
Alternatif Dx (Saran Defisit
Keseimbangan cairan
Penggunaan)
- Kesiapan untuk meningkatkan volume cairan

- Risiko kekurangan volume cairan

- Risiko kelebihan

Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, masalah risi


ko ketidakseimbangan cairan teratasi

Tujuan Jangka Pendek (SMART):

Klien mampu mengontrol keseimbangan cairannya

Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)

Keseimbangan cairan meningkat

- Tekanan darah dalam batas normal

- Turgor kulit elastis

- Intake dan output cairan seimbang dalam 24 jam

Intervensi (NIC) Monitor status hidrasi (mis, frek nadi, kekuatan

nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan

mukosa, turgor kulit, tekanan darah)

- Monitor berat badan harian

- Catat intake output dan hitung balans cairan

dalam 24 jam

- Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan

- Berikan cairan intravena bila perlu


Dx Keperawatan Intoleransi aktivitas

Definisi Intoleransi Aktivitas

Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas


sehari-hari

Batasan karakteristik Data Mayor

Subjektif

- Mengeluh lelah

Objektif

- Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi

istirahat

Data Minor

Subjektif

- dispnea saat/setelah aktivitas

- merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

- merasa lemah

Objektif

- Tekanan darah berubah > 20% dari kondisi istirahat

- Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah

aktivitas

- Gambaran EKG menunjukkan iskemia

- Sianosis
Pengkajian Data subjektif :

aktivitas terganggu karena merasa nyeri dan lemas

Data objektif :

Klien tampak letih

Faktor yg berhubungan Etiologi

Tirah baring atau imobilisasi

- Kelemahan umum

- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen

- Imobilitas

- Gaya hidup monoton

Alternatif Dx (Saran Defisit


- Keletihan
Penggunaan)

- Defisit perawatan diri

Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:

setelah di lakukannya kunjungan diharapkan klien ma


mpu melakukan aktifitas secara normal

Tujuan Jangka Pendek (SMART):

Klien mampu beraktifitas fisik tanpa disertai peningk


atan asam lambung

Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)

- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai


peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs)

secara mandiri

- Tanda-tanda vital normal

- Energy psikomotor

Intervensi (NIC) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang

mampu dilakukan

- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesua

dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif

beraktivitas

- Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

- Bantu klien untuk mengembangkan motivasi diri

dan penguatan

Dx Keperawatan Intoleransi aktivitas


Definisi Risiko defisit nutrisi

Berisiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk


memenuhi kebutuhan metabolisme
Batasan karakteristik Data Mayor

Subjektif

Objektif

Data Minor

Subjektif

Objektif

Pengkajian Data subjektif :

nafsu makan berkurang, karena suka merasa mual d


an muntah

Data objektif :

-
Faktor yg berhubungan Etiologi

- Ketidakmampuan menelan makanan


- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
- Peningkatan kebutuhan metabolisme
- Faktor ekonomi (mis.finansial tidak mencukupi
)
- Faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untu
k makan)

Alternatif Dx (Saran - Defisit nutrisi


- Kesiapan peningkatan nutrisi
Penggunaan)
- Hipovolemia
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang::

Setelah dilakukannya kunjungan diharapkan masalah


risiko defisit nutrisi dapat teratasi

Tujuan Jangka Pendek (SMART):

Klien mampu mengontrol nutrisi

Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)

Status nutrisi

- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat


- Kekuatan otot menelan meningkat
- Berat badan membaik
- Indeks massa tubuh (IMT) membaik
- Nafsu makan membaik

Intervensi (NIC) Manajemen nutrisi

Observasi

- Identifikasi status nutrisi


- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan

Terapeutik

- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perl


u
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protei
n
- Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi

- Anjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mediasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu

J. Intervensi Keperawatan (5 intervensi mandiri dan 2 intervensi kolaborasi)


N Dx. Kepera Tujuan Intervensi Rasional
o watan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.0 Manajemen nyeri
kunjungan rumah 8238) Observasi
selama 2x 30 meni Observasi - Mengontrol lo
t diharapkan nyeri - Identifikasi lok kasi, karakter
akut dapat teratasi asi, karakteristi istik, durasi, f
k, durasi, freku rekuensi, kual
Tingkat nyeri (L.08
ensi, kualitas, i itas dan inten
066)
ntensitas nyeri sitas nyeri kli
Kriteria hasil :
- Identifikasi skal en
- Keluhan nye a nyeri - Mengontrol s
ri menurun - Identifikasi fakt kala nyeri klie
- Meringis me or yang mempe n
nurun rberat dan me - Memantau fa
- Sikap protek mperingan nyer ktor yang me
tif menurun i mperberat da
- Gelisah men Terapeutik n mempering
urun - Berikan teknik an nyeri
- Kesulitan tid non farmakolog Terapeutik
ur menurun is untuk mengu - Memberikan t
- Frekuensi n rangi rasa nyeri eknik non far
adi membai (mis. TENS, hip makologis pa
k nosis, akupresu da klien
r, terapi musik, - Berikan jadw
biofeedback, te al untuk istira
rapi pijat, arom hat dan tidur
aterapi, teknik i - Memantau je
majinasi terbim nis dan sumb
bing, kompres er nyeri dala
hangat/dingin t m melakukan
erapi beain) strategi mere
- Fasilitas istirah dakan nyeri
at dan tidur Edukasi
- Pertimbangkan - Edukasi peny
jenis dan sumb ebab dan pe
er nyeri dalam micu nyeri pa
pemilihan strat da klien
egi meredakan - Edukasi cara
nyeri meredakan n
Edukasi yeri
- Jelaskan penye - Menyarankan
bab, periode, d pada klien un
an pemicu nyer tuk menggun
i akan analgesi
- Jelaskan strate k secara tepa
gi meredakan n t
yeri Kolaborasi
- Anjurkan meng - Berkolaborasi
gunakan analg pemberian an
esik secara tep algesik/pered
at a nyeri buat k
Kolaborasi lien
- Kolaborasi pem
berian analgesi
k, jika perlu
2. Risiko ketid Setelah dilakukan Manajemen cairan (I. Manajemen cairan
akseimbang kunjungan rumah 03098) Observasi
an cairan selama 2x 30 meni Observasi - Kontrol statu
t diharapkan risiko - Monitor status s hidrasi
ketidakseimbanga hidrasi (mis. Fr - Memantau be
n cairan teratasi. ekuensi nadi, k rat badan har
ekuatan nadi, a ian
Keseimbangan cair
kral, pengisian Terapeutik
an (L.03020)
kapiler, kelemb - Memantau in
Kriteria hasil :
apan mukosa, t take output c
- Asupan cair urgor kulit, teka airan klien
an meningk nan darah) - Memberi asu
at - Monitor berat b pan cairan kli
- Output urin adan harian en
meningkat Terapeutik Kolaborasi
- Membran m - Catat intake-ou - Berkolaborasi
ukosa lemba tput dan hitung pemberian di
b balans cairan 2 uretik
- Dehidrasi m 4 jam
enurun - Berikan asupan
- Tekanan dar cairan, sesuai k
ah membaik ebutuhan
Kolaborasi
- Kolaborasi pem
berian diuretik
3. Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi (I. Manajemen energi
Aktivitas kunjungan rumah 05178) Observasi
selama 2x 30 meni Observasi - Memantau ga
t diharapkan intole - Identifikasi gan ngguan fungs
ransi aktivitas dap gguan fungsi tu i tubuh yang
at teratasi. buh yang meng mengakibatk
akibatkan kelel an kelelahan
Toleransi aktivitas
ahan
(L.05047)
Kriteria hasil : - Monitor pola d - Mengontrol p
an jam tidur ola dan jam ti
- Frekuensi n
- Monitor lokasi dur
adi meningk
dan ketidaknya - Mengontrol lo
at
manan selama kasi dan ketid
- Kemudahan
melakukan akti aknyamanan
dalam mela
vitas selama melak
kukan aktivit
Terapeutik ukan aktivitas
as sehari ha
- Sediakan lingk Terapeutik
ri meningkat
ungan nyaman - Menyediakan
- Keluhan lela
dan rendah sti lingkungan ny
h menurun
mulus (mis. Ca aman dan ren
- Dispnea saa
haya, suara, ku dah stimulus
t aktivitas m
njungan) - Melakukan la
enurun
- Lakukan latiha tihan gerak p
- Dispnea set
n rentang gera asif dan aktif
elah aktivita
k pasif dan/ata - Memberikan
s menurun
u aktif aktivitas distr
- Berikan aktivita aksi dan men
s distraksi yang enangkan
menenangkan Edukasi
Edukasi - Menyarankan
- Anjurkan tirah tirah baring p
baring ada klien
- Anjurkan melak - Menyarankan
ukan aktivitas s melakukan ak
ecara bertahap tivitas secara
- Ajarkan strateg bertahap
i koping untuk - Menganjurka
mengurangi kel n strategi kop
elahan ing untuk me
Kolaborasi ngurangi kele
- Kolaborasi den lahan
gan ahli gizi ten Kolaborasi
tang cara meni - Berkolaborasi
ngkatkan asup dengan ahli g
an makanan izi tentang ca
ra meningkat
kan asupan
makanan
4. Risiko defisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi (I. Manajemen nutrisi
t nutrisi kunjungan rumah 03119) Observasi
selama 2x 30 meni Observasi - Kontrol statu
t diharapkan resik - Identifikasi stat s nutrisi
o defisit nutrisi da us nutrisi - Kontrol adany
pat teratasi. - Identifikasi aler a alergi dan i
gi dan intoleran ntoleransi ma
Status nutrisi (L.03
si makanan kanan
030)
- Monitor asupa - Kontrol asup
Kriteria hasil :
n makanan an makanan
- Porsi maka - Monitor berat b - Kontrol berat
nan yang di adan badan
habiskan me Terapeutik Terapeutik
ningkat - Berikan makan - Anjurkan mak
- Kekuatan ot an tinggi serat an makanan y
ot menelan untuk mencega ang tinggi ser
meningkat h konstipasi at
- Nyeri abdom - Berikan makan - Memberikan
en menurun an tinggi kalori makanan ting
- Berat badan dan Tinggi prot gi kalori dan t
membaik ein inggi protein
- Indeks mass - Berikan suplem - Memberi vit
a tubuh (IM en makanan jik makanan
T) a perlu Edukasi
Edukasi - Menyarankan
- Anjurkan posisi posisi duduk j
duduk, jika ma ika perlu
mpu
- Ajarkan diet ya - Edukasi progr
ng diprogramka am diet
n Kolaborasi
Kolaborasi - Berkolaborasi
- Kolaborasi pem pemberian m
berian medikas edikasi sebel
i sebelum mak um makan
an (mis. Pered
a nyeri, antiem
etik)

Lampiran 5: Laporan Kasus

Laporan Kasus

1. Format Pengkajian

2. Hasil pemeriksaan Penunjang

3. Analisa Data (3 Diagnosa Keperawatan) dan Ringkasan Diagnosa Keperaw


atan

4. Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI dan SIKI)

5. Implementasi Keperawatan

6. Dokumentasi Askep
Format Pengkajian Askep Gerontik

A. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk Pengisian

1) Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat ya

ng disediakan 2) Setiap pertanyaan diisi dengan s

atu jawaban

1. Usia : 77 Tahun

2. Jenis Kelamin :

Laki - laki ✓

Perempuan

3. Pendidikan terakhir :

Tidak Sekolah SLTP

Diploma

✓ SD SMU

Sarjana

4. Status pekerjaan terdahulu :

✓ Ibu Rumah Tangga Buruh

PNS
Swasta

Wiraswata

5. Status pekerjaan sekarang :

Bekerja ✓

Tidak Bekerja

Jika Bekerja: ………………

6. Status perkawinan :

Tidak Menikah ✓ Menikah

Janda / duda

7. Keluarga yang tinggal serumah :

Tinggal Sendiri ✓

Suami/Istri

Anak

Lainnya Keterangan ………………

8. Jumlah penghasilan lansia/keluarga per bulan :

≤ 1.000.000 rupiah

1.000.000 – 3.000.000 rupiah


> 3.000.000 rupiah

9. Pengukuran TD :

Tanggal pemeriksaan : 5-desember-2022

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Tanggal pemeriksaan : 6-desember-2022

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

B. Format Pengkajian
RIWAYAT KESEHATAN
Nama (inisial) : Ny. S Jenis Kelamin: perempuan

Usia : 77 tahun
Alamat : KMP. Mandala RT 01 RW 05 Dusun 02 desa sukajadi

KELUHAN DAN PENYAKIT 3 BULAN TERAKHIR:


Klien mengeluh nyeri di ulu hati sering mual dan muntah

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA:

Tidak ada riwayat penyakit keturunan di dalam keluarga klien


GENOGRAM

Keterangan:

: Perempuan X : Meninggal

: Laki-laki : tinggal dalam satu rumah

: Klien
RIWAYAT JATUH
WAKTU : > 3 TAHUN/ 2 TAHUN/1 TAHUN/ < 6 BULAN YG LALU

LOKASI & PENYEBAB: -

DAMPAK PADA KESEHATAN: -

*GEJALA ‘FEAR OF FALLING’: ADA/ TIDAK ADA

(*Lingkari jawaban yang menunjukkan kondisi klien)


STATUS KESEHATAN SAAT INI
KELUHAN UTAMA (PQRST):

Klien mengeluh nyeri ulu hati, mual muntah, nafsu makan berkurang
*POSTUR TUBUH (TULANG BELAKANG): TB/BB: 150 cm /50 kg

TEGAP/MEMBUNGKUK/KIFOSIS/SKOLIOSIS Lingkar betis : - cm


TTV : Nadi (85x / mnt); Respirasi ( 20x / mnt); Suhu (36.2 C) ; TD (120/80mmHg) (05-12-2

022)

PENGGUNAAN ALAT BANTU: PENDENGARAN / PENGLIHATAN / BE

RJALAN JENS ALAT BANTU: -

LAMA PEMAKAIAN: ……
PENGKAJIAN LANSIA (tuliskan tanggal pelaksanaan, hasil dan interpretasi hasil)
PENGKAJIAN FUNGSIONAL: 06-12-2022/20 (mandiri)
PENGKAJIAN SKALA KESEPIAN : 06-12-2022/34 kesepian ringan
PENGKAJIAN KOGNITIF: 06-12-2022/27 (normal)
AMT: 9 normal
PENGKAJIAN JATUH: 05-12-2022/ test 1 : 10 detik (resiko jatuh rendah). 06-12-2022/ test
2 : 10 detik observasi : resiko jatuh rendah
PENGKAJIAN NUTRISI: 06-12-2022/14 : nutrisi baik
PENGKAJIAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE: 06-12-2022/3 normal (tidak depresi)
PENGKAJIAN NYERI (RENTANG 0 – 10): skala nyeri 6
PENGKAJIAN FISIK
KEPALA: LEHER:

Bentuk kepala bulat, warna rambut hit Simetris, pergerakan bisa menengok, refle
am dan ada uban, kulit kepala bersih, ti ks menelan baik, tidak ada pembengkakan
dak ada benjolan kelenjar tiroid.

MATA: DADA:
Simetris, tidak ada sianosis,ekspansi simetri
Tidak ada nyeri tekan pada mata, konj
ungtiva merah mudah, sklera tidak iker s, bunyi paru-paru vesikuler, bunyi napas re
us, pupil isokor, tidak ada pembesaran
guler, tidak ada pembesaran jantung
bola mata, tidak menggunakan bantua
n untuk melihat

HIDUNG: ABDOMEN
Tidak adanya luka atau bekas luka operasi
Simetris, tidak ada secret, tidak ada ny
eri tekan, tidak ada epitaksis di semua kuadran, terasa nyeri di bagian

ulu hati

MULUT DAN TENGGROKAN: GENETALIA:

Mukosa bibir merah dan lembab, lidah Tidak ada keluhan


bersih, , platum normal, gigi lengkap

TELINGA: EKSTREMITAS:

Simestris, tidak ada serumen, tidak ada g Simetris atas dan bawah, ROM Bebas
angguan pendengaran, tidak ada benjolan

INTEGUMEN: REFLEKS:
-
Tidak ada pembengkakan (edema ), integ
ritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan atau

tanda peradangan

OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI


RESEP DOKTER TANPA RESEP DOKTER

Antasida doen

PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


KEBIASAAN MEROKOK: > 3 BTG sehari / < 3 BTG sehari / TIDAK MEROKOK/ INGIN BER
HENTI/TIDAK

INGIN BERHENTI
KEBIASAAN MENGKONSUMSI ALKOHOL: TIDAK MENGKONSUMSI / > 200 ml / <2
00 ml sehari
*OLAH RAGA: SELALU / KADANG-KADANG / TIDAK PERN WAKTU/LAMA OLAH RAGA:
AH 5 mnt
*JENIS: BERJALAN/BERLARI/ SENAM / BERENANG / OLAH Ket: -
RAGA

LAINNYA
POLA TIDUR

JUMLAH WAKTU TIDUR SEHARI: MALAM: ± 6 ½ JAM / SIANG: ± 1 JAM

>6 JAM/4-6 JAM/ < 4 JAM


GANGGUAN TIDUR: TIDAK ADA / ADA *INSOMNIA/SERING TERBANGUN/SULIT

MENGAWALI/ LAINNYA
KEBIASAAN KHUSUS: -

POLA ELIMINASI
BAK: > 5 KALI/3 -5 KALI/ < 3 KALI /HARI BAB: 1 KALI / 2 KALI / ≥ 3 KALI / HARI
WARNA URINE: KUNING JERNIH/PUTIH KONSISTENSI: ENCER / KERAS / LEMBEK

JERNIH/KUNING KERUH
GANGGUAN BAK: TIDAK ADA / ADA* GANGGUAN BAB: TIDAK ADA / ADA*

Ket: Ket :
MASALAH DGN POLA BAK: TIDAK ADA / AD MASALAH DGN POLA BAB: TIDAK ADA /
A* ADA*

POLA KEBERSIHAN DIRI


MANDI: 1 KALI/2 KALI/ ≥ 3 K DENGAN SABUN/TIDAK Ket:
ALI DENGAN SABUN
SEHARI
SIKAT GIGI: YA/TIDAK
FREKUENSI DLM SEHARI: 1 KALI/2 KALI/ ≥ SAAT MANDI/SETELAH MAKAN/SEBELU
3 KALI M

TIDUR/ LAINNYA
MENGGUNAKAN PASTA GIGI / KADANG - KADANG / TIDAK MENGGUNAKAN*
BERGANTI PAKAIAN BERSIH: 1 KALI SEHARI/ > 1 KALI SEHARI/ 2 HARI SEKALI
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
FREKUENSI MAKANAN SEHARI: 1 KALI / 2 KALI / 3 HABIS 1 PORSI / ½ PORSI / < ½
PORSI/LAINNYA

KALI / TIDAK TERATUR (…….)


JENIS MAKANAN (Observasi satu hari)

Pagi: nasi, sayur

Siang: ikan, nasi

Malam: sayur, nasi, telir

Snack/Makanan tambahan:
Tidak ada
PREFERENSI MAKANAN KHUSUS: -

MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: -


PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN

FREKUENSI MINUM: < 3 GELAS* / > 3 GELA Ket: -


S

SEHARI
JENIS MINUMAN: AIR PUTIH / TEH / SUSU / KOPI / LAINNYA (…………………)
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: -

POLA SOSIALISASI
KEMAMPUAN SOSIAL: klien mengatakan sering mengobrol dengan kerabat dan tetanggan
ya
SIKAP KLIEN TERHADAP ORANG LAIN: klien memiliki sikap yang ramah dan baik terhada
p orang lain
MASALAH DALAM BERSOSIALISASI: klien tidak memiliki masalah dalam bersosialisasi

PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL


PANDANGAN KLIEN: klien mengatakan bersyukur atas apa yang tuhan berikan dan percay
a dengan rencana tuhan pasti yang terbaik
KEGIATAN YANG DILAKUKAN: klien suka mengikuti kegiatan pengajian di masjid
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN : tidak ada masalah
C. PENGKAJIAN COMPREHENSIF GERIATRIC ASSESSMENT (CGA)

PENGKAJIAN FUNGSIONAL: BARTHEL ACTIVITIES of DAILY LIVING INDE


S (B-ADL)

Nama Klien : Ny. S Usia : 65 tahun


Tempat : rumah klien Tanggal : 06-12-2022

1. Pengkajian Barthel digunakan untuk mengidentifikasi apa yang klien bisa lakuk
an/kerjakan, tidak untuk mendokumentasikan apa yang klien mungkin bisa lak
ukan (verbal).
2. Tujuan utama adalah untuk menetapkan tingkat kemandirian klien dari segala
bantuan (fisik atau verbal), baik minor atau tidak.
3. Performa klien harus dikaji berdasarkan bukti yang tersedia.
4. Menggunakan alat bantu diperbolehkan untuk memfasilitasi kemandirian.

NO FUNGSI NILAI
1. Mengendalikan rangsang pembuangan tinja Keter
angan:
0= tak terkendali/ tak teratur (perlu pencahar) ___2____
1= kadang-kadang tak terkendali (1x seming
gu) 2= terkendali teratur
2. Mengendalikan rangsang berkemih
0= tak terkendali atau pakai kateter
____2___
1= kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/24 j
am) 2= mandiri
3. Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat gigi)
0 = tergantung pertolongan orang lai ___1____
n 1= mandiri
4. Penggunaan jamban,masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana,
membersihkan, menyiram)
0 = tergantung pertolongan orang lain
__2_____
1= perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjaka
n sendiri beberapa kegiatan yang lain
2 = mandiri
5. Makan
1 = tidak mampu
___2____
2 = perlu ditolong memotong makanan 2 = man
diri
6. Berubah sikap dari berbaring ke duduk
0= tidak mampu
1 = perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang) ____3___
2 = bantuan minimal 1 orang
3 = mandiri
7. Berpindah/berjalan
1 = tidak mampu
___4____
2 = bisa (pindah) dengan kursi roda
3 = berjalan dengan bantuan 1 orang 3 = mandiri
8. Memakai baju
1 = tergantung orang lain
___3____
2 = sebagian dibantu (misalnya mengancing baju) 2
= mandiri
NO FUNGSI NILAI
9. Naik turun tangga
1 = tidak mampu
___3____
2 = butuh pertolongan
3 = mandiri
10. Mandi
0 = tergantung orang lain __1_____
1= mandiri
JUMLAH
23

Penilaian:
20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan ringan
9 - 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan
Bandung 06../12./2022

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )

Sumber:
Mahoney, F.I., & Barthel, D. (1965). Functional evaluation: the Barthel Index. Maryl
and State Med Journal, 14: 56-61.
PENGKAJIAN FUNGSIONAL: INDEKS KATZ

Nama Klien : Ny. S Usia : 65 tahun


Tempat : Rumah Klien Tanggal : 06- desember-2022
Pedoman: Lingkari skor yang menampilkan kegiatan yang mampu dilakukan oleh
klien

SKOR KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke kam
ar kecil, berpakaian dan mandiri
B Kemandirian dalam semua hal kecuali dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi ta
mbahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil da
n satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, be
rpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Pada data diatas kegiatan yang mampu dilakukan oleh klien yaitu di skor A

Penilaian Indeks Katz menurut Maryam, R., Siti. Dkk 2011

Bandung 06./12/2022.

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )
MINI MENTAL STATUS EXAM (MMSE)

Nama Klien : ny.s Usia : 65 tahun

Tempat : rumah klien Tanggal : 06-12-2022

NO Aspek Yang Dikaji Skor Skor Klien

1 Sekarang hari? 1 1
Tanggal 1 0
Bulan 1 1
Tahun 1 1
Musim 1 1
2 Sekarang kita berada di Negara? 1 1
Sekarang kita di Provinsi? 1 1
Sekarang kita di kota? 1 1
Sekarang kita di dimana (jalan)? 1 1
Sekarang kita di ruang / wisma? 1 1
3 Pewawancara menyebutkan nama tiga buah benda (Contoh: b 3
ola, kursi, lampu), ucapkan perlahan 1 detik untuk tiap benda.
Mintalah lansia untuk mengulang ke tiga nama tersebut Berika
3
n 1 angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah, ulanglah menyebutkan 3 benda tersebut sam
pai lansia dapat menyebutkan dengan benar.
4 Ejalah kata dunia/lampu/lipat (kata dengan 5 huruf) dari akhir 5 4
ke awal.
Contoh: a-i-n-u-d/ u-p-m-a-l/ t-a-p-i-l
5 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan seb 3 2
elumnya
(registrasi).
Berikan angka 1 untuk setiap jawaban yang benar.
6 Apakah nama benda-benda ini? (perlihatkan pensil dan arloji) 2 2
(2 angka bila benar).
7 Ulangilah kalimat berikut: “Jika Tidak Dan Atau Tapi” 1 1
8 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: ‘PEJAMKAN MATA A 1 1
NDA’
9 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk menulis 1 1
sebuah kalimat
10 Laksanakan 3 buah perintah ini: “peganglah selembar kertas 3 3
dengan tangan kanan, lipatlah kertas itu pada pertengahan da
n letakkanlah di lantai (3 angka bila benar)
11 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk meniru 1 1
gambar ini ( 1angka bila benar)

NO Aspek Yang Dikaji Skor Skor Klien

Dokumentasi gambar:
Skor Tota 30 27
l
Catatan Pemeriksa:

____________________________________________________________________________
______

____________________________________________________________________

Interpretasi hasil:
Skor 24-30 : Normal
Skor 18-23 : Kemungkinan mengalami ganggua
n kognitif Skor 0 -17 : Klien mengalami gangguan
kognitif
Bandung 06../12./2022.

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )

Sumber:
Folstein, M., Folstein, S.E., McHugh, P.R. (1975). “Mini-Mental State” a practical m
ethod for grading the cognitive state of patients for the clinician. Journal of P
sychiatric Research, 12(3): 189-198.

ABBREVIATED MENTAL TEST

Nama Klien : Ny. S Tanggal : 06-desember-2022

Usia : 65 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Instruksi: berikan tanda centang 🗹 pada jawaban klien.

NO PERTANYAAN SALAH (0) BENAR (1)


A. Berapakah umur Anda ….. tahun 1
B. Waktu / jam sekarang ………………….. 1
C. Alamat tempat tinggal …………………. 1

D. Tahun ini ………………….. 1


E. Saat ini berada di mana ………………….. 1
F. Mengenali orang lain di RS (dokter, perawat, dll) 1
G. Tahun kemerdekaan RI …………………… 1
H. Nama Presiden RI ……………………….2 1

I. Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir ………….. 0


J. Menghitung terbalik (20 s/d 1) ………………. 1
Skor Total 9
K. Perasaan hati (afeksi)
1. Baik
2. Labil
3. Depresi
4. Gelisah
5. Cemas
Interpretasi hasil:

0 – 3 = gangguan ingatan berat

4 – 7 = gangguan ingatan sedang

8 – 10 = normal

Bandung ,06../12./2022.

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )

PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA


SKRINING RISIKO JATUH HENDRICH II FALL RISK MODEL (RAWAT J
ALAN)

Nama Klien : Ny. S Tanggal : 06-12-2022


Usia : 65 tahun Jenis Kelamin : perempuan

NO PENGKAJIAN Poin Risiko NILAI


a. Confusion/disorientasi/impulsivitas 4 0
b. Depresi simptomatik 2 0
c. Gangguan BAB/BAK 1 0
d. Sempoyongan / vertigo 1 0
e. Laki-laki 1 0
f. Pemberian antiepilepsi/antikonvulsan jenis apapun: 2 0
(Karbamazepin, Sodium Divalproat, Ethotoin, Ethosuksimi
d, Felbamat, Fosfenitoin, Gabapentin, Lamotrigin, Mefenit
oin,
Methsuksimid, Fenobarbital, Fenitoin, Primidon, Topiram
at,
Trimethadion, Asam valproat)
g. Pemberian Benzodiazepin jenis apapun: 1 0
(Alprazolam, Kloridiazepoksid, Klonazepam, Dipotasium K
lorazepat, Diazepam, Flurazepam, Halazepam, Lorazepam
,
Midazolam, Oksazepam, Temazepam, Triazolam)
Get-Up-and-Go Test: “Bangun dari kursi”
Jika tidak dapat diperiksa, amati perubahan tingkat aktivitas, kaji adanya faktor ri
siko lain, catat keduanya di rekam medis pasien dengan membubuhkan tanggal d
an jam.
h. Kemampuan bangun dari kursi dalam satu kali gerakan – t 0 1
anpa kehilangan keseimbangan dalam melangkah
i. Sambil melakukan dorongan untuk bangun dari kursi, suk 1 0
ses dalam sekali percobaan
j. Percobaan lebih dari sekali namun berhasil 3 0

k. Tidak dapat bangun dari kursi tanpa bantuan selama tes 4 0


Jika tidak dapat diperiksa, catat hal ini pada rekam medis
pasien dengan membubuhkan tanggal dan jam
l. Skor ≥ 5 = risiko tinggi Total Skor 1

Bandung 06../12./2022

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )
PENGKAJIAN RESIKO JA

TUH ‘TIMED UP AND G

O TEST’

Nama Klien : Ny.S Usia : 65 tahun

Tempat : rumah klien Tanggal : 06-12-2022

1. Peralatan: kursi dengan lengan, tape meter, stop watch

2. Tempatkan selembar selotip atau tali raffia kuning di lantai sepanjang 3m dari

kursi, penempatan harus mudah dilihat oleh lansia

3. Klien diminta untuk duduk secara nyaman di bangku dengan lengan. Kursi haru

s stabil dan di posisikan sehingga tidak mudah bergerak pada saat klien bangu

n dari kursi dan hendak duduk kembali. Klien diperbolehkan untuk menggunak

an lengan kursi pada saat duduk dan berdiri

4. Klien menggunakan sepatu atau sandal yang tidak licin, atau dapat menggunak

an alat bantu jalan saat bergerak, tetapi tidak boleh dibantu oleh orang lain. Ti

dak ada batasan waktu. Klien dapat berhenti sejenak jika mereka menginginka

n.

5. Instruksi pada klien: “Bapak/Ibu saat saya berkata Maju, Bapak/Ibu akan berdi

ri, berjalan di sepanjang garis ini sampai batas yang ditentukan, kemudian puta

r balik kembali ke kursi dan duduk kembali.” Bapak/ Ibu dapat berjalan dengan

kecepatan biasa.

6. Klien dapat diberikan kesempatan untuk berlatih tanpa pengukuran waktu, seb

elum test dilakukan.


7. Persiapkan stopwatch. Jika klien sudah siap, test dimulai (pada kata “mulai”) d

an berakhir pada saat klien sudah duduk.

8. Klien lansia yang sehat umumnya dapat mengerjakan test dengan waktu sekita

r 10 detik. Klien lansia yang lemah ‘frail’ atau gangguan mobilitas membutuhka

n waktu sekitar 2 menit atau lebih.

9. Observasi meliputi waktu berjalan, fase transisi (pada saat berdiri, memulai be
rjalan, berputar balik, keseimbangan, melangkah, dan duduk di kursi), daya ing
at. Kriteria berdasarkan usia

Kelompok Usia Gender Mean (detik) Normal (detik)


60-69 L 8 4-12
60-69 P 8 4-12
70-79 L 9 3-15
70-79 P 9 5-13
80-89 L 10 8-12
80-89 P 11 5-17

Indikator hasil:

< 14 detik : resiko jatuh rendah

≥ 14 detik : resiko jatuh tinggi

Tanggal : 05-12-2022

Test 1 : 10 detik

Observasi : resiko jatu

h rendah

Tanggal : 06-12-2022

Test 2 : 10 detik

Observasi : resiko jatu

h rendah
Bandung ,06../12/2022.

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )
Sumber:

Jacobs, M., & Fox, T. (2008). Using the “Timed Up and Go/TUG” test to predict risk of

falls. Assisted Living Consult.

Podsiadlo, D., & Richardson, S. 1991. The timed Up & Go: a test of basic functional m

obility for frail elderly persons. J Am Geriatr Soc, 39(2): 142-148.


GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) (SHORT FORM)

Nama Klien : ny.s Tanggal : 06-12-2022


Usia : 65 tahun Tempat : rumah klien
Instruksi: Lingkari jawaban yang mengekspresikan perasaan klien dalam dua ming
gu terakhir. Berikan nilai sesuai dengan jawaban di kriteria penilaian.

NO PERTANYAAN JAWABAN NILAI


1. Apakah Bapak/Ibu sekarang ini merasa Ya/Tidak 0
puas dengan kehidupannya?
2. Apakah Bapak/Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan Ya/Tidak 1
atau hobi akhir-akhir ini?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa hampa/kosong didalam hidup Ya/Tidak 0
ini?
4. Apakah Bapak/Iibu sering merasa bosan? Ya/Tidak 0
5. Apakah Bapak/Ibu merasa bersemangat di setiap waktu Ya/Tidak 0
?
6. Apakah Bapak/Ibu merasa takut sesuatu yang buruk aka Ya/Tidak 0
n terjadi pada Bapak/Ibu?
7. Apakah Bapak/Ibu merasa bahagia di setiap saat? Ya/Tidak 0
8. Apakah Bapak/Ibu merasa tidak berdaya? Ya/Tidak 0
9. Apakah Bapak/Ibu memilih untuk tinggal di rumah, diban Ya/Tidak 1
ding pergi keluar dan melakukan hal yang baru?
10. Apakah Bapak/Ibu akhir-akhir ini sering pelupa? Ya/Tidak 1
11. Apakah Bapak/Ibu berpikir bahwa Ya/Tidak 0
hidup sekarang ini menyenangkan?
12. Apakah Bapak/Ibu sering merasa tidak berharga akhir-a Ya/Tidak 0
khir ini?
13. Apakah Bapak/Ibu selalu bersemangat untuk beraktivita Ya/Tidak 0
s?
14. Apakah Bapak/Ibu sering merasa sedih dan putus asa? Ya/Tidak 0
15. Apakah Bapak/Ibu merasa orang lain hidup lebih baik di Ya/Tidak 0
banding Bapak/Ibu?
Total 3
Keterangan skor total Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal; setiap jawaban
bercetak tebal mempunyai nilai 1
Interpretasi hasil
Skor 0-4 : Normal (tidak depresi)
Skor 5 - 9 : kemungkinan besar depresi
Skor > 10 : Depresi

Bandung 06./12./2022

Leni Yuliani
(TTD dan Nama perawat )

MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT

Nama Klien : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan


Usia : 65 tahun BB : 50 kg TB : 150 cm
Instruksi: lengkapi pernyataan dibawah ini dengan mengisi kotak berdasarkan angka
sesuai dengan kondisi klien. Jumlahkan semua point dan bandingkan dengan kategor
i yang tersedia.

Pengkajian Skor
A. Apakah asupan makanan klien berkurang dalam tiga bulan terakhir ber
hubungan dengan kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, kesulita
n mengunyah.
2
0= asupan makanan berkurang berat ‘severe’
1= asupan makanan berkurang sedang
2= asupan makanan biasa saja
B. Penurunan BB dalam tiga bulan terakhir
1 = penurunan BB lebih dari 3 kg
2 = tidak mengetahui 3
3 = kehilangan berat badan 1-3 kg
4 = tidak ada penurunan BB
C. Mobilitas
1 = harus berbaring di tempat tidur atau menggunakan kursi roda
3
2 = bisa keluar dari tempat tidur / kursi roda, tetapi tidak bisa keluar rum
ah 2 = bisa keluar rumah
D. Mengalami stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir
2
0 = Ya 2 = Tidak
E. Masalah kognitif dan saraf
1 = demensia atau depresi berat
3
2 = demensia ringan
3 = tidak ada masalah kognitif
F. Indeks Massa Tubuh ‘Body Mass Index’ 1
1 = BMI kurang dari 19
2 = BMI ≥ 19 < 21
3 = BMI ≥ 21 < 23
4 = BMI ≥ 23
JIKA BMI TIDAK DAPAT DITENTUKAN, ITEM TERSEBUT DAPAT DIGANTI DENGAN PE
NGUKURAN
LINGKAR BETIS ‘ÇALF CIRCUMFERENCE’
F2. Lingkar Betis (cm) -
0 = LB < 31
3 = LB ≥ 31
Total Skor (Skor maksimal 14) 14
Kategori:
12- 14 : Nutrisi baik
Skor ≤ 11 : Resiko malnutrisi

Bandung 06../12./2022

Leni yuliani
(TTD dan Nama perawat )
PENGKAJIAN UCLA LONELINESS SCALE (SKALA KESEPIAN)

Nama Klien : Ny. S Tanggal : 06-12- 2022


Usia : 65 tahun Jenis Kelamin : perempuan

Petunjuk Pengisian:

1. Berikut terdapat pernyataan yang menjelaskan tentang bagaimana anda meras


akan sesuatu. Untuk tiap pernyataan menjelaskan seberapa sering yang anda r
asakan.

2. Pada lembar jawaban terdapat 4 kolom alternatif jawaban atas respon anda. L
ingkari setiap jawaban yang sesuai dengan pilihan anda yaitu
TP (Tidak Pernah) : jika pernyataan tersebut tidak pernah anda rasakan
J (Jarang) : Jika pernyataan tersebut jarang anda rasakan
Kadang-kadang : Jika pernyataan tersebut sering anda rasakan
Selalu : Jika pernyataan tersebut sangat sering anda rasakan

No Pertanyaan Tidak P Jarang Kadangkada Sangat Nilai


ernah ng Sering
1. Seberapa sering anda merasa cocok 4 3 2 1 1
dengan orang-orang di sekitar anda
?
2. Seberapa sering anda merasa tidak 1 2 3 4 2
punya teman dekat?
3. Seberapa sering anda merasa tidak 1 2 3 4 2
ada orang untuk berbagi bila ada m
asalah?
4. Seberapa sering anda merasa sendi 1 2 3 4 2
ri?
5. Seberapa sering anda merasa menj 4 3 2 1 1
adi bagian dari teman-teman?
6. Seberapa sering anda merasa mem 1 2 3 4 2
iliki banyak kesamaan dengan oran
g-orang disekitar anda?
7. Seberapa sering anda merasa tidak 1 2 3 4 2
ada satu orang pun yang dekat deng
an anda?
8. Seberapa sering anda merasa bahw 1 2 3 4 4
a hobi atau ide anda tidak ditangga
pi oleh orang disekitar anda?
9. Seberapa sering anda merasa menj 4 3 2 1 1
adi orang yang mudah bergaul dan r
amah?
10. Seberapa sering anda merasa dekat 4 3 2 1 1
dengan orang disekitar anda?
11. Seberapa sering anda merasa diting 1 2 3 4 1
galkan atau jauh dari orang sekitar?
12. Seberapa sering anda merasa hubu 1 2 3 4 2
ngan anda dengan orang lain tidak b
erarti?
13. Seberapa sering anda merasa tidak 1 2 3 4 1
seorang pun mengenal anda denga
n baik?
No Pertanyaan Tidak P Jaran Kadangkada Sangat Nilai
ernah g ng Sering
14. Seberapa sering anda merasa teris 1 2 3 4 2
olasi dari orang lain?
15. Seberapa sering anda mendapatka 4 3 2 1 2
n bantuan orang lain ketika dibutu
hkan?
16. Seberapa sering anda merasa ada 4 3 2 1 1
orang yang benar-benar memaham
i anda?
17. Seberapa sering anda merasa mal 1 2 3 4 2
u?

18. Seberapa sering anda merasa bah 1 2 3 4 3


wa orang-orang ada disekitar and
a, tetapi tidak bersama anda?
19. Seberapa sering anda merasa bah 4 3 2 1 2
wa ada orang yang mau diajak aja
k bicara (ngobrol)?
20. Seberapa sering anda merasa ada 4 3 2 1 1
orang yang bisa dijadikan sebagai
tempat mengadu?
otal Sko 34
Tr

Skor item

Interpretasi Mendukung (positif) Tidak Mendukung (negative


( Pertanyaan no 1, 5, 9, 10 )
, (Pertanyaan No: 2,3,4,6,7,8,1
15, 16, 19, 20) 1,
12, 13, 14, 17, 18
Tidak Pernah 4 1
Jarang 3 2
Kadang-kadang 2 3
Selalu 1 4

Hasil Skor UCLA


20 – 34 : tidak kesepian
35 – 49 : kesepian ringan
50 – 64 : kesepian sedang
65 – 80 : kesepian berat

Bandung 06./12./2022

Leni yuliani
(TTD dan Nama perawat )
H. Analisa Data minimal 4 dx keperawatan tunggal
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Zat iritan Nyeri akut
|
Klien mengatakan mengeluh
Iritasi lambung
nyeri di ulu hati, mual dan mu
|
ntah
Pengikisan lambung
Data Objektif:
|
- Klien tampak meringis Peningkatan asam lambu
kesakitan ng
- Skala nyeri 6 |
Inflamasi mukosa lambun
g
|
Nyeri akut

2. Data Subjektif: Hipotalamus Risiko ketidaksei


| mbangan cairan
Klien mengatakan sering mer
Aktivistas lambung meni
asa mual, muntah dan sakit k
ngkat
epala
|
Data Objektif:
Asam lambung meningka
- t
|
Kontraksi otot lambung
|
Anoreksia mual, muntah
|
Masukan cairan tidak ad
ekuat/kehilangan cairam
|
Risiko ketidakseimbangan
cairan

3. Data subjektif : Hiperemis Intoleransi Aktivit


| as
Klien mengatakan aktivitas ter
Atrofi gaster/mukosa me
ganggu karena merasa nyeri d
nipis
an lemas
|
Data objektif :
Kehilangan fungsi kelenj
Klien tampak letih ar fundus
|
Faktor intrinsik
|
Penurunan absropsi vit B
12
|
Anemia pemisiosa
|
Penurunan volume darah
merah
|
Penurunan suplai O2 ke j
aringan
|
Kelemahan fisik
|
Intoleransi Aktivitas

4. Data subjektif : Peningkatan asam lambu Risiko defisit nutr


ng isi
Klien mengatakan nafsu maka
|
n berkurang, karena suka mer
Mual muntah
asa mual dan muntah
|
Data objektif :
Kurang nafsu makan
Klien tampak lemas dan letih |
Risiko defisit nutrisi

I. Intervensi Keperawatan (kaidah OTEK, minimal 5 intervensi)


No Dx. Kepera Tujuan Intervensi Rasional
watan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan k Manajemen nyeri (I. Manajemen nyeri
unjungan rumah sela 08238) Observasi
ma 2x 30 menit dihar Observasi - Mengontrol l
apkan nyeri akut dap - Identifikasi lo okasi, karak
at teratasi kasi, karakteri teristik, dura
stik, durasi, fr si, frekuensi
Tingkat nyeri (L.0806
ekuensi, kuali , kualitas da
6)
tas, intensitas n intensitas
Kriteria hasil :
nyeri nyeri klien
- Keluhan nyeri - Identifikasi sk - Mengontrol
menurun ala nyeri skala nyeri k
- Meringis menu - Identifikasi fa lien
run ktor yang me - Memantau f
- Sikap protektif mperberat da aktor yang
menurun n mempering memperber
- Gelisah menur an nyeri at dan mem
un Terapeutik
- Kesulitan tidur - Berikan tekni peringan ny
menurun k non farmak eri
- Frekuensi nadi ologis untuk Terapeutik
membaik mengurangi r - Memberikan
asa nyeri (mis teknik non f
. TENS, hipno armakologis
sis, akupresur pada klien
, terapi musik - Berikan jad
, biofeedback, wal untuk is
terapi pijat, ar tirahat dan t
omaterapi, te idur
knik imajinasi - Memantau j
terbimbing, k enis dan su
ompres hang mber nyeri d
at/dingin tera alam melak
pi beain) ukan strateg
- Fasilitas istira i meredakan
hat dan tidur nyeri
- Pertimbangka Edukasi
n jenis dan su - Edukasi pen
mber nyeri da yebab dan p
lam pemilihan emicu nyeri
strategi mere pada klien
dakan nyeri - Edukasi car
Edukasi a meredaka
- Jelaskan peny n nyeri
ebab, periode - Menyaranka
, dan pemicu n pada klien
nyeri untuk meng
- Jelaskan strat gunakan an
egi meredaka algesik seca
n nyeri ra tepat
- Anjurkan men Kolaborasi
ggunakan ana
lgesik secara - Berkolabora
tepat si pemberia
Kolaborasi n analgesik/
- Kolaborasi pe pereda nyeri
mberian anal buat klien
gesik, jika oer
lu

2. Risiko ketid Setelah dilakukan ku Manajemen caira Manajemen cai


akseimbang njungan rumah sela n (I.03098) ran
an cairan ma 2x 30 menit dihar Observasi Observasi
apkan risiko ketidaks - Monitor statu - Kontrol stat
eimbangan cairan ter s hidrasi (mis. us hidrasi
atasi. Frekuensi na - Memantau b
di, kekuatan n erat badan h
Keseimbangan caira
adi, akral, pen arian
n (L.03020)
gisian kapiler, Terapeutik
Kriteria hasil :
kelembapan - Memantau i
- Asupan cairan mukosa, turg ntake outpu
meningkat or kulit, tekan t cairan klie

- Output urin m an darah) n

eningkat - Monitor berat - Memberi as


badan harian upan cairan
- Membran muk
Terapeutik klien
osa lembab
- Catat intake- Kolaborasi
- Dehidrasi men output dan hit - Berkolabora
urun ung balans ca si pemberia
- Tekanan dara iran 24 jam n diuretik
h membaik - Berikan asup
an cairan, ses
uai kebutuha
n
Kolaborasi
- Kolaborasi pe
mberian diure
tik
3. Intoleransi Setelah dilakukan ku Manajemen energi ( Manajemen energi
Aktivitas njungan rumah sela I.05178) Observasi
ma 2x 30 menit dihar Observasi - Memantau g
apkan intoleransi akt - Identifikasi ga angguan fun
ivitas dapat teratasi. ngguan fungs gsi tubuh ya
i tubuh yang ng mengaki
Toleransi aktivitas (L
mengakibatka batkan kelel
.05047)
n kelelahan ahan
Kriteria hasil :
- Monitor pola - Mengontrol
- Frekuensi nadi dan jam tidur pola dan ja
meningkat - Monitor lokas m tidur
- Kemudahan d i dan ketidakn - Mengontrol l
alam melakuk yamanan sela okasi dan ke
an aktivitas se ma melakuka tidaknyama
hari hari meni n aktivitas nan selama
ngkat Terapeutik melakukan
- Keluhan lelah - Sediakan ling aktivitas
menurun kungan nyam Terapeutik
- Dispnea saat a an dan renda - Menyediaka
ktivitas menur h stimulus (m n lingkunga
un is. Cahaya, su n nyaman d
- Dispnea setela ara, kunjunga an rendah st
h aktivitas me n) imulus
nurun - Lakukan latih - Melakukan l
an rentang ge atihan gerak
rak pasif dan/ pasif dan ak
atau aktif tif
- Berikan aktivi - Memberikan
tas distraksi y aktivitas dis
ang menenan traksi dan m
gkan enenangkan
Edukasi Edukasi
- Anjurkan tira - Menyaranka
h baring n tirah barin
- Anjurkan mel g pada klien
akukan aktivit - Menyaranka
as secara ber n melakuka
tahap n aktivitas s
- Ajarkan strat ecara bertah
egi koping un ap
tuk menguran - Menganjurk
gi kelelahan an strategi k
Kolaborasi oping untuk
- Kolaborasi de mengurangi
ngan ahli gizi kelelahan
tentang cara Kolaborasi
meningkatkan - Berkolabora
asupan maka si dengan a
nan hli gizi tenta
ng cara men
ingkatkan a
supan maka
nan
4. Risiko defis Setelah dilakukan ku Manajemen nutri Manajemen nut
it nutrisi njungan rumah sela si (I.03119) risi
ma 2x 30 menit dihar Observasi Observasi
apkan resiko defisit - Identifikasi st - Kontrol stat
nutrisi dapat teratasi. atus nutrisi us nutrisi
- Identifikasi al - Kontrol ada
Status nutrisi (L.030
ergi dan intol nya alergi d
30)
eransi makan an intoleran
Kriteria hasil :
an si makanan
- Porsi makana - Monitor asup - Kontrol asu
n yang dihabis an makanan pan makana
kan meningkat n
- Kekuatan otot - Monitor berat - Kontrol bera
menelan meni badan t badan
ngkat Terapeutik Terapeutik
- Berikan maka - Anjurkan m
- Nyeri abdome
nan tinggi ser akan makan
n menurun
at untuk men an yang ting
- Berat badan m
cegah konstip gi serat
embaik
asi - Memberikan
- Indeks massa - Berikan maka makanan tin
tubuh (IMT) nan tinggi kal ggi kalori da
ori dan Tinggi n tinggi prot
protein ein
- Berikan suple - Memberi vit
men makana makanan
n jika perlu Edukasi
Edukasi - Menyaranka
- Anjurkan posi n posisi dud
si duduk, jika uk jika perlu
mampu - Edukasi pro
- Ajarkan diet y gram diet
ang diprogra Kolaborasi
mkan 2. Berkolaborasi
Kolaborasi pemberian me
- Kolaborasi pe dikasi sebelum
mberian medi makan
kasi sebelum
makan (mis.
Pereda nyeri,
antiemetik)
3. lmplementasi dan Evaluasi
Tgl/ jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi Paraf

06-12-2022/ Nyeri akut - Mengontrol lokasi Data Subjekti


14.00 , karakteristik, du f:
rasi, frekuensi, ku
Klien mengat
alitas dan intensit
akan sudah ti
as nyeri klien
dak mengeluh
- Mengontrol skala
nyeri di ulu ha
nyeri klien
ti
- Memantau faktor
Data Objektif:
yang memperbera
t dan mempering Skala nyeri 2
an nyeri Assessment :
- Memberikan tekn
Masalah nyeri
ik non farmakolog
akut teratasi
is pada klien
- Berikan jadwal un Planning :
tuk istirahat dan t Intervensi dihe
idur ntikan
- Memantau jenis d
an sumber nyeri d
alam melakukan
strategi meredak
an nyeri
- Edukasi penyeba
b dan pemicu nye
ri pada klien
- Edukasi cara mer
edakan nyeri
- Menyarankan pad
a klien untuk men
ggunakan analge
sik secara tepat
- Berkolaborasi pe
mberian analgesi
k/pereda nyeri bu
at klien
06-12-2022/ Risiko ketid - Kontrol status hid Data Subjektif
14.15 akseimbang rasi :
an cairan - Memantau berat
Klien mengat
badan harian
akan sudah ti
- Memantau intake
dak sering mer
output cairan klie
asa mual, mun
n
tah dan sakit k
- Memberi asupan
epala lagi
cairan klien
Data Objektif:
- Berkolaborasi pe
klien tampak ti
mberian diuretik
dak kesakitan
lagi

Assessment :

Masalah intole
ransi aktivitas
sudah teratasi

Planning :

Intervensi dihe
ntikan
06-12-2022/ Intoleransi A - Memantau gangg Data subjektif
14.25 ktivitas uan fungsi tubuh :
yang mengakibat
Klien mengata
kan kelelahan
kan sudah tida
- Mengontrol pola
k merasa lema
dan jam tidur
s lagi setiap s
- Mengontrol lokasi
esudah berakt
dan ketidaknyam
ivitas
anan selama mel
Data objektif :
akukan aktivitas
- Menyediakan ling Klien terlihat ti
kungan nyaman d dak lemas lagi
an rendah stimul Assessment :
us
Masalah intole
- Melakukan latiha
ransi Aktivitas
n gerak pasif dan
teratasi
aktif
- Memberikan aktiv Planning :
itas distraksi dan Intervensi dihe
menenangkan ntikan
- Menyarankan tira
h baring pada klie
n
- Menyarankan mel
akukan aktivitas s
ecara bertahap
- Menganjurkan str
ategi koping untu
k mengurangi kel
elahan
- Berkolaborasi de
ngan ahli gizi tent
ang cara meningk
atkan asupan ma
kanan

06-12-2022/ Risiko defisi Data subjektif


14.35 t nutrisi - Kontrol status nut :
risi
Klien mengata
- Kontrol adanya al
kan nafsu mak
ergi dan intoleran
an mulai berta
si makanan
mbah dan tida
- Kontrol asupan m
k mual lagi
akanan
- Kontrol berat bad Data objektif :
an -
- Anjurkan makan
Assessment :
makanan yang tin
ggi serat Masalah risiko
- Memberikan mak defisit nutrisi t
anan tinggi kalori eratasi
dan tinggi protein Planning :
- Memberi vit maka
Intervensi dihe
nan
ntikan
- Menyarankan pos
isi duduk jika perl
u
- Edukasi program
diet
- Berkolaborasi pe
mberian medikasi
sebelum makan
LAPORAN TERAPI AKTIVITAS LANSIA

JUDUL TAK: PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS

MAHASISWA:

Leni Yuliani

NIM

1420119013

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS

KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL

TA 2022/2023
Lampiran 6: TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU / KELOMPOK

Topik : Penyuluhan kesehatan tentang Gastritis

Sasaran : Lansia Ny. S

Hari/Tanggal : 06-12-2022

Waktu : 15.00-15.15

Tempat : Rumah klien

Pelaksana : Mahasiswa

A. Latar Belakang (jelaskan secara singkat kenapa perlu dilakukan aktivitas ini; kait

annya dengan masalah kesehatan lansia apa)

Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada klien tentang penya

kit gastritis, karena klien tersebut memiliki riwayat penyakit gastritis.

Gastritis adalah peradangan lambung baik lokal atau menyebar pada mukosa la

mbung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakt

eri atau bahan iritan lain (Reeves. J. Charlene).

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada klien penderita Gastritis selama 1

kali 15 menit, diharapkan lansia dapat memahami apa itu Gastritis

Khusus :

1. Klien dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan gastritis

2. Mengetahui penyebab gastritis

3. Mengetahui tanda-gejala gastritis

4. Mengetahui pencegahan gastritis


C. Metode TAK

Ceramah dan tanya jawab

D. Media dan Alat

leaflet

E. Sasaran : klien penderita gastritis

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

06-12-2022, pelaksanaan dirumah klien

G. Susunan Kegiatan Contoh:

No Tahap Alokasi Kegiatan Penanggun


g
Waktu
Jawab
1 Pra Interaksi d - - Mengucapkan salam -
an
- Melakukan kontrak waktu
Apersepsi
dengan peserta
- Menjelaskan tujuan dan met
ode berkebun
2 Isi TAK - - Menjelaskan langkah-l -

angkah kegiatan
-
Melakukan kegiatan …………
…….
No Tahap Alokasi Kegiatan Penanggun
g
Waktu
Jawab
3 Terminasi - - Memberikan kesempatan k -

epada klien untuk mengung

kapkan perasaannya setela

h melakukan aktivitas kelom

- pok

Memberikan pujian atas ap


-
a yang telah di ungkapkan

Memberikan kesempatan u

- ntuk klien bertanya tentang

terapi yang bersangkutan

Penutup

H. Daftar Pustaka

arwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. J
akarta: Salemba Medika.

Khanza, N., N. Isnandari., dan O.P. Lestari. 2017. Asuhan Keperawatan Pasien Gastr
itis [skripsi]. Klaten (ID): STIKes Muhammadiyah Klaten.

Mardalena, I. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pe


ncernaan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Belaja


r
I. Lampiran Materi TAK

1. Pengertian gastritis

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung yang dapat m


engakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukos
a superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencer
naan (Sukarmin, 2012)

2. Tanda gejala gastritis

- Muntah darah

- Nyeri epigastrium

- Neusa dan rasa ingin vomitus

- Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium Pada pemeriksaan fisik biasanya tida

k ditemukan kelainan, kecuali mereka yang mengalami perdarahan hebat hingga

menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, kering

at dingin, takikardi sampai gangguan kesadaran.(Asmadi,2008).

3. Penyebab gastritis

a. .Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid/OAINS (Indometa

sin, Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemote

rapi (Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat dan Digitalis bersifat mengi

ritasi mukosa lambung.

b. Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin


c. Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci,

Staphyloccoci, Proteus species, Clostridium species, E.coli, Tuberculosis dan

secondary syphilis

d. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus

e. Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis.

f. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembeda

han, gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat dan refluks usu

slambung

g. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan mi

numan dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyeba

b iritasi mukosa lambung

h. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus k

ecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa.

i. Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke

lambung .

j. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara

agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang da

pat menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung. (Mutaqqin dan

Sari, 2013)

J. Lampiran Media/alat bantu misal: leaflet, gambar peraga


K. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai