Anda di halaman 1dari 14

PESAWAT RONTGEN CONDENSATOR DISCHARGE

Pada pesawat roentgen condensator discharge tabung yang dipergunakan adalah tabung triode, berbeda dengan tabung sistim
diaode yang mempunyai dua electrode yaitu anode ban katode, tabung triode. mempunyai tiga electrode yaitu, anode ,
katode dan grid.
Fungsi masing masing electrode adalah :

a. Katoda : Elektrode dengan muatan negatip dan sumber electron


b. Anode : Elektrode bermuatan positip sebagai penangkap electron
c. Grid : Berfungsi pengatur jalannya electron

Gambar berikut memperlihatkan prinsip tabung triode


Aliran electron akan terjadi apabila,

1. Elektron yang dihasilkan akibat pemanasan filament diberi tegangan negatip pada katode
2. Anode diberikan tegangan positip, namun electron belum meloncat sebab masih ada tegangan negatip 2300 V antara grid
dan katode
3. Apabila tegangan grid dan katode menjadi nol, maka electron akan meloncat
menuju anode

Gambar berikut memperlihatkan prinsip kerja tabung roentgen tersebut


Keterangan gambar :
T : Tabung rontgen Rg : Tahanan grid
Eg : Sumber tegangan grid S : Saklar pengatur grid
C : Condensator tegangan tinggi
Prinsip kerja :
Pada saat saklar S terbuka maka :

1 Anode dan katode mendapat tegangan tinggi dari Condensator C


2. Terdapat tegangan antara grid dan katode sebesar Eg ( - 2300 V )
Pada saat saklar S tertutup anergi Eg akan terbuang melalui Rg sehingga tegangan akan menjadi nol, tidak ada lagi tegangan
antara grid dan katode sedangkan tegangan tinggi dari Condensator diberikan kepada anode dan katode maka terjadilah
1. Loncatan electron dari katode ke anode
2. Condensator membuang muatannya.
Kondisi kerja alat roentgen tergantung dari berapa besar condensator terisi, berapa lama isi condensator yang terpakai pada
saat terjadi loncatan electron.

Untuk menunjukkan kondisi tersebut dapat digambarkan grafik berikut

Keterangan gambar :
Va : Tegangan condensator C sebelum terjadi loncatan electron
O –T1 : Waktu pengisian tegangan Condensator C
T1-T2 :Waktu terjadi loncatan electron
Vb : Tegangan sisa pada kondensator C

Waktu antara O-T menunjukkan saat saklar S terbuka merupakan waktu pengisian tegangan tinggi kondensator C sampai nilai
tertentu ( KV ) yang diinginkan.
Apabila saklar S tertutup selama T1-T2 kondensator akan discharge, terjadi loncatan electron pada tabung x-ray, pada akhir
discharge masih ada tegangan sisa pada condensator
Dari semua uraian diatas terlihat bahwa perlu adanya pengaturan pengaturan sebagai berikut
1. Waktu lamanya pengisian tegangan pada kondensator yang dibutuhkan untuk membangkitkan tegangan tinggi
( keperluan anode – katode ) dan
pengaman pembatas agar pengisian kondensator berhenti sebelum
melewati batas maksimum kemampuan kondensator.
2. Pengaturan waktu membuka dan menutupnya saklar S
Dengan menggunakan condensator sebagai sumber tegangan tinggi maka tegangan anode katode akan menjadi rata, sehingga
loncatan electron lebih kontinyu.

Pengatur tegangan grid tabung roentgen


Transformator Tr 6 sebagai sumber tegangan bias untuk tabung alat roentgen, sedangkan relay RY-5 sebagai pengatur radiasi
sinar roentgen.
Untuk memperlihatkan rangkaian pengatur tegangan pada grid dapat diperhatikan gambar berikut :

 T : Tabung
 Tr-5 : Filamen transformator
 Tr-6 : Bias transformator
 AT : Autotrasnfoprmator
 Ry – 2 : Relay power suply
 Ry – 3 : Relay persiapan
 Ry – 4 : Time delay relay atau relay pengaman pemanasan katode
 Ry – 5 : Relay pengatur tegangan grid
 Ry – 9 : Relay pemberi rangasangan tegangan pada saat starting coil
Rotating anode
 Ry - 10 : Mempunyai fungsi yang sama dengan relay Ry- 9
 Ry - 13 : Relay X – Ray

Relay Ry – 4 merupakan relay penunda waktu, dengan kebutuhan waktu penundaan


sekitar 1 – 2 sec, hal ini diperlukan agar temperature filament dapat menghasilkan electron yang cukup dan perputaran anade
mencapai yang diperlukan yaitu sekitar 3000 rpm atau 9000 rpm
Cara kerja rangkaian

1 Dari gambar terlihat bahwa tansformator bias TR-6 mendapat tegangan dari auto transfo melalui kontak rerlay Ry -2
yang tersambung seri dengan kontak relay ( Ry -4 , Ry-9 , Ry – 10 , Ry – 13 yang disambung secara parallel )
Pada saat yang bersamaan Ry-5 mendapat tegangan dari autotrafo dan kontak Ry-5 yang berada pada rangkaian grid
akan terbuka, maka tegangan secundair TR 6 ( 2300 V ) akan memberikan tegangan pada grid melalui penyearah D 6 ,
ujung positip tersambung dengan katode dan ujung negatip tersambung dengan grid atau tegangan grid dengan katode
sebesar -2300 Volt.

2 .Saklar READY ditekan akibatnya relay Ry-3 tersambung dengan sumber


tegangan sehingga merubah posisi kontak Ry – 3 kontak 3-6 tersambung,
Akibatnya :
a. Ry-4 energize, kontak Ry – 4 (3 – 4) terbuka
b Ry – 9 energize, kontak Ry -9 ( 1 -4 ) terbuka
c Ry – 10 energize, kontak Ry – 10 ( 1- 4 ) terbuka
Akibat dari RY – 9 dan Ry- 10 energize rotating anode berputar.
d. Tr – 3 dan Tr -5 mendapat tegangan dari autotrafo, sehingga filament menyala.
Walaupun filament menyala , katode dan anode sudah mendapat tegangan
tinggi belum terjadi loncatan electron, sebab terhalang tegangan negatip antara
grid dan katode.

3. Saklar X_RAY atau exposure, dengan menekan saklar ini solenoid R28
Energize ( time delay ) , beberapa saat kemudian kontak 80 tertutup relay
Ry-13 energize, kontak Ry-13 ( 1-5 ) tertutup, kontak Ry 13 ( 3-7) tebuka. maka
a. Ry – 5 deenergize, kontak Ry- 5 ternutup, muatan C9 dibuang lewat R 19
b. TR-6 terputus dari sumberi tegangan
Dua kejadian tersebut mengakibatkan hilangnya tegangan grid dengan katode,
Apabila tegangan menjadi nol, electron akan meloncat dari katode ke anode,
terjadilah x-ray.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tegangan grid akan menjadi nol
Apabila Ry-4,Ry-9,Ry10,Ry-13 tersambung parallel energize , pada rangkian
parallel ini dapat ditambah beberapa pengaman,misalnya collimator, panas
tabung
Catatan :
1. Untuk menghindari keluarnya radiasi yang tidak diinginkan kolimator selalu
tertutup menggunakan shutter, terbuka hanya pada saat saklar exposure
ditekan.
2. Apabila terjadi panas yang berlebihan pada tabung perlu diamankan dengan
menggunakan micro switch atau bimetal sehingga terhindar dari kerusakan.

Rangkaian tegangan tinggi


Rangkaian tegangan tinggi terdiri dari trafo tegangan tinggi, perata tegangan tiggi, kondensator tegangan tinggi dan beberaa
resistor tegangan tinggi.
Output trafo tegangan tinggi disearahkan oleh perata tegangan tinggi dan ditampung dua kondensator yang tersambung serie , .
karena kedua kondensatopr tersambung seri mengakibatkan tegangan output kondensator dua kali tegangan output trafo tgangan
tinggi, tegangan output kondensator tersambung dihubungkan pada x-raray tube.
Tegangan kondensator akan berkurang pada saat exposure, dan diisi kembali untuk exposure berikutnya.

Penjelasan lebih lanjut pada gambar berikut


Rangkaian tegangan tinggi

Keterangan gambar :

AT : Autotransformator
Tr-4 : Tranformator tegangan tinggi
D-4,D-5 : Perata tegangan tinggi
C6-C7 : Condensator tegangan tinggi
R15,R16 : Resistor pengaman C6 – C 7
R17 : Pengaman pengisi tegangan
T : X-Ray tube
Ry-1 : Relay pengisi tegangan
CHARGE : Saklar pengisi tegangan

Cara kerja rangkaian

1. Saat saklar CHARGE ditekan, relay Ry-1 energize merubah kedudukan kontak
Ry – 1 ( 6 – 8 , 14 – 15 ) menjadi ON.
Kontak Ry – 1 ( 14 – 15 ) adalah self holding dengan saklar charge, meskipun
saklar ditekan sesaat rangkaian masih tetap tersambung
Kontak relay 6-8 sebagai penghubung primer tegangan tinggi HTT.

2. Pada transformator ( HTT ) TR-4 saat titik A mempunyai polaritas positip


terhadap B arus mengalir dari titik A melelui diode D4 resistor R16 dan
mengisi kondensator C 8 sampai harga puncak sesuai dengan besarnya tegangan
sekundair HTT dan kembali ke titik B

3. Pada periode berikutnya titik B mempunyai polaritas positip terhadap A arus


mengalir melalui C 7, resistor R 15, D 5 kembali ke A kondensator C 7 terisi.
4.Condensator C 7 dan C 8 tersambung seri , ujung ositip terhubung dengan
anoda, ujung negatip dengan katode, sehingga tegangan anode dan katode
merupakan penjumlahan tegangan C 7 + C 8 atau dua kali tegangan HTT

Keuntungan pesawat rontgen condensator discharge

1. Tegangan anode –katode DC murni ( rata )


2. Tenaga listrik yang dipergunakan kecil, sehingga
a. Tidak memerlukan instalasi listrik khusus
b. Alat dapat dipergunakan diruang rawat inap untuk bad foto.

Kerugian pesawat roentgen Condensator discharge


1. Tidak dapat dipergunakan fluoroscopy yang lama
2. Masih ada sisa tegangan tinggi setelah exposure

Anda mungkin juga menyukai