Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Evaluasi Hasil Belajar dan Pengukuran Hasil Belajar

Disusun guna Memenuhi Mata Kuliah Asesment Pembelajaran Geografi


Dosen pengampu Ibu Rusyiah S.Pd, M.Sc

Disusn Oleh:

Moh.Ramadhan(451420046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas
izin dan kuasanyaalah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak selaku dosen mata kuliah
Asesment Pembelajaran Geografi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan saya pada mata kuliah tersebut.

Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini

Saya menyadari, makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. oleh
karena itu kritik saran yang memebangun akan saya nantikan demi kesempurmaan
makalah ini kemudian lebih dan kurangnya saya mohon maaf .

Gorontalo, 13 Februari 2022

Moh Ramadhan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................
BAB II....................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................................
2.1 Pengertian Evaluasi dan Pengukuran hasil
belajar ....................................................................6

2.2 Tujuan Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar.................................................................................8

2.3 Fungasi Evaluasi hasil belajar..........................................................................................................9

2.4 Indikator Pengukuran hasil belajar..................................................................................................10

BAB III...............................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO
pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Hal tersebut
membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena
Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah
harus dihentikan sampai pandemi ini mereda.

Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa


dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop
yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA),
telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari
kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki
handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan,
sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa
siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok,
sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui
videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu,
hingga mengapsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun
diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka
harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka
yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga
akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap
mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet.
Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat
tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah
pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler
terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang
mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar ?
2. Bagaimana tujuan Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar ?
3. Apa fungsi Evaluasi hasil belajar ?
4. Bagaimana Indikator Pengukuran hasil belajar ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi Evaluasi hasil belajar
4. Mahasiswa dapat memahami Indikator Pengukuran hasil belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar

2.1.1 Pengertian Evaluasi hasil belajar


Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan

pembelajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil

belajar, kegiatan tersebut sering disebut dengan evaluasi.

Secara etimologi evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang berarti

penilaian, yakni memberikan suatu nilai, harga terhadap sesuatu dengan menggunakan

kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksudkan adalah kriteria yang bersifat kuantitatif

atau kualitatif.

Secara etimologi , dapat dikemukakan beberapa pendapat berikut :

a. Mehrens dan Lehmann; evaluasi adalah proses merencanakan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk

membuat alternatif-alternatif keputusan.

b. Norman E. Gronlund; evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk

menentukan atau membuat sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran

telah dicapai oleh siswa.

c. Suharsimi Arikunto; evaluasi adalah kegiatan menilai dalam kegiatan

pendidikan yang berorientasi pada proses perkembangan kemajuan.

Dengan demikian berdasarkan definisi evaluasi oleh para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sistematis untuk

mengukur dan menilai kemampuan siswa dalam menguasai bahan-bahan yang telah

disampaikan melalui proses pembelajaran dengan memberikan skor atau nilai tertentu.
2.1.2 Pengertian Pengukuran hasil belajar.

Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau

upaya yang dilakukam untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala,

peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.

Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses

dan hasilnya berupa angka-angka yang mencerminkan capaian dan proses atau

hasil belajar tersebut.

Pengukuran pada hasil belajar ini merupakan sebuah informasi berupa

angka yang diperoleh melalui proses tertentu menggunakan alat ukur yang

objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi. Jadi pengukuran dilakukan

untuk menaksir atau melihat capaian dari yang telah diperoleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran selama waktu tertentu. Zainal Arifin dalam bukunya

menyatakan pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk

menentukan kuantitas sesuatu. Kata sesuatu ini bisa berarti siswa, guru, gedung

sekolah, meja belajar, whiteboard dan sebagainya.

Dalam proses pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur

(tes maupun nontes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Validitas dalam pengukuran hasil belajar

berkenaan dengan ketepatan alat pengukuran terhadap konsep yang dinilai

sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan

reliabilitas dalam hasil belajar merupakan assessment derajat stabilitas atau

kesetaraan. Reliabilitas dalam pengukuran mengacu pada konsistensi tes

mengukur apa yang diukur.


2.2 Tujuan Evaluasi dan Pengukuran hasil belajar.
2.2.1 Tujuan Evaluasi hasil belajar
Secara umum tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui perkembangan dan

kemajuan hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti program pembelajaran, juga

untuk mengumpulkan data dan informasi dalam usaha perbaikan terhadap kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan kurikulum.

Menurut Sudirman, tujuan evaluasi hasil belajar adalah:

d. Mengambil keputusan tentang hasil belajar

e. Memahami anak didik

f. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran2

Menurut M. Chobib Thoha, dalam bidang hasil belajar, evaluasi bertujuan untuk :

a. Mengetahui perbedaan kemampuan peserta didik

b. Mengukur keberhasilan mereka baik secara individual maupun secara

kelompok.

Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa tujuan evaluasi adalah:

a. Untuk mengukur keberhasilan siswa baik secara individu maupun

kelompok.

b. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar

memperbaiki proses pembelajaran.

c. Untuk mengukur keberhasilan program pendidikan yang dilaksanakan

akhir semester atau tahun.

d. Untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam belajar.
2.2.2 Tujuan Pengukuran hasil belajar

Tujuan pembelajaran direncanakan untuk dicapai dalam proses belajar

mengajar. Pengukuran hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pembelajaran pada siswa

yang mengikuti proses belajar mengajar.

Tujuan pembelajaran bersifat ideal, sedangkan pengukuran hasil belajar bersifat

aktual. Pengukuran hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pembelajaran,

sehingga hasil belajar yang diukur sangat bergantung kepada tujuan pembelajarannya.

Pengukuran hasil belajar termasuk komponen pembelajaran yang harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui

ketercapaian tujuan pembelajaran melalui proses belajar mengajar. Baik buruknya hasil

belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran yang sudah dilaksanakan oleh guru. Maka dari itu

setiap proses kegaiatan belajar mengajar keberhasilan siswa diukur dari seberapa jauh hasil

belajar yang dicapai oleh siswa.

Maka dari pengukuran hasil belajar agar pengambilan keputusan dapat

dilakukan secara tepat. Keputusan pengkuran hasil belajar menyangkut nilai akademik siswa

sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan merugikan siswa.

Jadi pengukuran belajar dapat dilaksanakan dengan baik apabila kegiatan itu

didahului dengan persiapan yang matang. Pengukuran menyediakan data yang menjadi

landasan pengambilan keputusan dalam hasil belajar siswa. Tanpa pengukuran maka hasil

belajar tidak memiliki dasar yang kuat dalam membuat keputusan.


2.3 Fungsi Evaluasi hasil belajar

Pada dasarnya terdapat empat fungsi evaluasi pendidikan, yaitu :

a. Penilaian berfungsi selektif

Dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan

seleksi terhadap siswanya, baik untuk memilih yang diterima, naik kelas, mendapat

beasiswa, lulus sekolah dll.

b. Penilaian berfungsi diagnostik

Mengadakan penilaian juga dapat mendiagnosis sebab-musabab kelebihan dan

kelemahan siswa dalam belajar, sehingga dari hasil tersebut jika berupa kelebihan

dapat dikembangkan dan diikuti oleh siswa lainnya, dan jika berupa kelemahan maka

mudah dicari cara mengatasinya.

c. Penilaian berfungsi placement

Dengan penilaian dapat diketahui tingkat kemampuan dan penguasaan

terhadap suatu materi tertentu bagi setiap individu. Dari hasil tersebut dapat dilihat

hasil yang sama atau relatif sama dapat dikelompokkan menjadi satu kelompok.

d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

Pada tahap akhir suatu program pendidikan atau pembelajaran selalu

dilaksanakan penilaian, untuk dapat menentukan berhasil tidaknya siswa dalam

mengikuti program tersebut.


2.4 Indikator Pengukuran hasil belajar.

Belajar menimbulkan perubahan perilaku dan pembelajaran adalah usaha

mengadakan perubahan perilaku dengan mengusahakan terjadinya proses belajar dalam diri

siswa. Perubahan dalam kepribadian ditunjukan oleh adanya perubahan perilaku akibat

belajar atau setelah adanya pembelajaran. Mengingat kegiatan pembelajaran merupakan

suatu proses untuk mencapai hasil dari pembelajaran atau tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan, maka ada dua kriteria yang bersifat umum. Menurut Sudjana sebagaimana

dikutip oleh Purwanto dua kriteria tersebut.

1) Kriteria ditinjau dari prosesnya Kriteria ditinjau dari prosesnya

menekan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan

interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu

mengambangkan potensinya melalui belajar sendiri.

2) Kriteria ditinjau dari hasilnya Keberhasilan pengajaran dapat dilihat

dari menentukan keberhasilan pengejaran ditinjau dari dari segi hasil

atau produk yang dicapai oleh siswa.

Pengukuran hasil belajar yang terpenting adalah akurat dan mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran. Hasil belajar yang dilakukan oleh guru juga mencakup semua aspek

pengukuran yaitu kemampuan kognitif atau berpikir, kemampuan afektif dan psikomotor

(penerapan). Pengukuran hasil belajar ketiga ranah ini tidak sama, sesuai dengan

karakteristik materi yang diukur.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran

perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar, kegiatan

tersebut sering disebut dengan evaluasi. Secara etimologi evaluasi berasal dari bahasa

Inggris Evaluation yang berarti penilaian, yakni memberikan suatu nilai, harga

terhadap sesuatu dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksudkan

adalah kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Sedangkan

Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang

dilakukam untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala, peristiwa, atau benda,

sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Dalam proses pembelajaran guru

juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasilnya berupa angka-angka yang

mencerminkan capaian dan proses atau hasil belajar tersebut.

3.2 Saran
Ketika kalian ingin membuat sebuah makalah harus menggunakan data, dan memakai
bahasa yang mudah dipahami oleh orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ramli, Evaluasi Pendidikan, (Banjarmasin: Copy@januari, 2008).
Hamzah B. Uno, Satria Koni, Assessment Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. III,
2013.
Sudirman, et.all, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), h. 242.
Djemari Mardapi, Pengukuran Penilaian; Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Nuha
Medika, Cet. I, 2012.
M. Chobib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996)
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2013.

Anda mungkin juga menyukai