TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
1. De quervain’s syndrome
adanya peradangan tendon pada daerah pergelangan tangan tepatnya pada daerah
ibu jari (Ilyass, 2008). Peradangan disertai nyeri terjadi pada selaput tendon yang
berada di sarung sinovial, yang menyelubungi otot ekstensor pollicis brevis dan
otot abduktor pollicis longus. Tendon dan otot ekstensor pollicis brevis dan
dan menjaga stabilitas sendi ibu jari. Pada De quervain’s syndrome terjadi
pergelangan tangan, menjadi tiga hingga empat kali lebih tebal dibandingkan
6
7
a. Tulang pembentuk tangan
(ossa carpi), tulang-tulang telapak tangan (ossa metacarpi) dan ruas-ruas jari
Articulatio yang terdapat pada wrist joint adalah articulatio radio carpalis
dan articulation carpo metacarpea. Articulatio radio carpalis dibentuk oleh facies
articularis carpea radii dengan ossa scapoideum, lunatum, triquetrum dengan tipe
proksimal dari os metacarpal dengan ossa carpal bagian distal dengan tipe sendi
Gerakan jari tangan terdiri dari gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi,
musculus fleksor pollicis brevis, (2) musculus ekstensor pollicis brevis, (3)
musculus abduktor pollicis longus, (4) musculus adduktor pollicis longus (Yusuf
Gambar 2.1
Tulang tangan, ossa manus (Putz dan Pabst, 2003)
Keterangan gambar 2.1 :
1. os. lunatum 14. os. scaphoideum
2. os. triquertum 15. tuberculum ossi scaphoidei
3. os. pisiforme 16. tuberculum ossis trapezii
4. os. capitatum 17. os. trapezium
5. os. hamatum 18. os. trapezoideum
6. hamulus ossis hamati 19. proc. styloideus ossis metacarpi III
7. basis ossis metacarpi 20. os. metacarpi I
8. corpus ossis metacarpi 21. ossa sesamoidea
9. caput ossis metacarpi 22. phalanx proximalis
10. basis phalanges 23. phalanx distalis
11. corpus phalanges 24. phalanx proximalis
12. caput phalanges 25. phalanx media
13. tuberositas phalangis distalis 26. phalanx distalis
9
Gambar 2.2
Otot-otot tangan (Putz and Pabst, 2003)
Keterangan gambar 2.2:
1. m.abductor pollicis longus, tendines 12. m.pronator quadratus
2. m.flexor carpi radialis, tendo 13. articulatio radiocarpalis
3. m.abductor pollicis brevis 14. m.flexor pollicis brevis,
4. m.flexor pollicis brevis, caput superficiale caput profundum
5. m.flexor pollicis brevis, caput profundum
6. m.opponens pollicis
7. m.abductor pollicis brevis
8. m.flexor pollicis brevis, caput superficiale
9. m.adductor pollicis brevis
10. m.flexor pollicis longus, tendo
11. m. interosseus dorsalis I
10
Gambar 2.3
Otot-otot tangan tampak dorsal (Putz and Pabst, 2003)
Keterangan 2.3 :
1. m.extensor digitorum, tendines 10. m.interosseus dorsalis II
2. m.extensor carpi ulnaris, tendo 11. m.interosseus dorsalis II
3. m.extensor digiti minimi
4. connexus intertendinei
5. retinaculum musculorum extensorum
6. m.extensor carpi radialis brevis, tendo
7. m.extensor carpi radialis longus, tendo
8. m.extensor pollicis brevis, tendo
9. m.extensor pollicis longus, tendo
11
d. Persarafan pada tangan
Persarafan yang terdapat pada tangan yaitu, (1) nervus radialis, (2) nervus
kelanjutan dari posterior cord, dengan serabut saraf dari C6. C7, dan C8. Nervus
radialis memberikan inervasi pada otot ekstensor dan supinator yang terletak pada
lengan atas dan lengan bawah dan memberikan persarafan sensoris pada bagian
distal. Nervus radialis ini melewati latissimus dorsi hingga ke dalam arteri axilla
dan melewati batas inferior teres major, berjalan memutar pada bagian medial
humerus, dan memasuki otot tricep diantara long dan medial heads. Nervus
anterior, dan melewati antara brachialis serta brachio radialis sehingga berada
Nervus medianus berasal dari medial dan lateral pleksus brachialis yang
mengandung serabut saraf dari C5, C6, dan T1. Setelah berasal dari pleksus
anterior lengan bawah fossa cubital. Di lengan bawah, nervus lewat diantara
fleksor digitorum profundus dan otot fleksor digitorum superficialis (Jones, 2018).
Nervus ulnaris berasal dari pleksus brachialis. Ini adalah kelanjutan dari
medial cord, mengandung serabut dari akar tulang belakang C8 dan T1. Setelah
keluar dari pleksus brachialis, nervus ulnaris turun ke medial lengan atas. Di siku
12
melewati posterior ke epicondylus medial humerus dan memunculkan cabang
artikular yang memasok sendi siku. Nervus ulnaris dapat diraba dan rentan
melewati dua cabang fleksor carpi ulnaris, dan masuk jauh ke dalam otot, di
samping ulna. Nervus ulnaris menginervasi otot-otot di anterior lengan bawah dan
a. Osteokinematika
Osteokinematik pada wrist joint memiliki dua derajat kebebasan gerak yaitu
b. Arthrokinematika
arthrokinematik pada radiocarpal joint adalah pada palmar fleksi translasi distal
radius ke dorsal, dorsal fleksi translasi distal radius ke arah palmar, ulnar
deviation translasi ke arah radial. Radial deviasi ke arah ulnar, traksi ossa carpea
ke arah distal searah axis os radii, sedikit serong ke palmar-ulnar (Yusuf dan
Wulandari, 2015).
13
4. Etiologi
ada beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab dari sindrom ini yaitu:
a. Overuse
I dapat menyebabkan rupture dan peradangan pada daerah tersebut sebagai akibat
dari pergesekan, tekanan, dan iskemia daerah persendian (Appley and Solomon,
1995).
b. Trauma langsung
peradangan yang bisa menimbulkan reaksi nyeri (Yusuf dan Wulandari, 2015).
c. Peradangan sendi
tulang yang terjadi pada bagian tepi sendi akibat meluasnya jaringan fibrosa dan
akibat resorbsi tulang serta pada tendon terjadi tenosinovitis yang disertai
penambahan jumlah kolagen yang dapat menyebabkan rupture tendo baik total
5. Patofisiologi
mengakibatkan gesekan antara otot dan pembungkus tendon. Proses gesekan yang
proliferasi jaringan ikat fibrosa. Proliferasi jaringan ikat fibrosa akan memenuhi
pergerakan otot-otot abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis. Pada
menimbulkan nyeri saat ibu jari digerakkan. Nyeri ibu jari merupakan keluhan
Gambar 2.4
Inflamasi pada De Quervain’s Syndrome (Mirasari, 2015)
Keterangan gambar 2.4 :
1. Selubung tendon
2. Tendon
3. Pembengkakan dan peradangan
ditimbulkan yaitu, a) nyeri pada ibu jari atau pergelangan tangan yang makin
memburuk bila dilakukan gerakan berulang-ulang pada ibu jari atau memutar
menggerakan ibu jari dan pergelangan tangan, d) iritasi pada nervus di atas tendon
sheath (selubung tendon) mengakibatkan rasa baal pada dorsal ibu jari dan
Rasa nyeri pada gerakan ibu jari sebagai akibat dari peradangan m.
komplikasi berupa kelemahan otot, rupture otot serta disuse atrofi (Clarke, 2008).
lemak dan atrophy subcutaneous. Selain itu, infeksi atau cidera saraf meskipun
jarang terjadi tetapi masih tetap ada (Magee, 2009). Penanganan secara operatif
berdekatan dengan tendon dan dengan mudah dapat mengalami cidera saat operasi
8. Prognosis
kasus dini biasanya berespons baik pada terapi non-bedah. Pada kasus-kasus
lanjut dan tidak merespons baik dengan terapi non-bedah, maka dilakukan
yang repetitif pada pergelangan tangan atau ibu jari hingga tercapai pengobatan
pada tahap awal dirasakan pada pergelangan tangan hingga menjalar ke jari 1, 2, 3
dan setengah jari ke 4 (Brotzman dan Wilk, 2003). Carpal tunnel syndrome adalah
kumpulan gejala yang disebabkan oleh kompresi pada nervus medianus akibat
b. Kienbock’s disease
Kienbock’s disease yaitu suatu kondisi suplai darah ke salah satu tulang
pada cabang superficial nervus radialis yang mempersarafi bagian dorsal ibu jari
dan sebagian jari telunjuk. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan kronis pada
saraf, aktivitas yang melakukan gerakan repetitif, maupun trauma. Pasien dengan
sindrom ini mengeluh rasa nyeri pada bagian tangan. Diagnosis dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan Tinel’s sign yaitu dengan mengetuk ringan diatas nervus
radialis dan pasien akan merasakan sensasi yang serupa dengan sengatan listrik
dorsal pertama (Suryani, 2018). Fraktur scaphoid adalah patah di salah satu tulang
kecil pergelangan tangan. Gejala fraktur scaphoid biasanya rasa nyeri dan
tenderness di area tepat di bawah pangkal ibu jari. Gejala dapat memburuk ketika
yaitu nonunion (tulang yang gagal sembuh), nekrosis avaskularisasi, dan arthritis
e. Intersection syndrome
longus dan m. ekstensor carpi radialis brevis) dengan gejala nyeri dan inflamasi
bagian distal daerah dorsolateral lengan bawah. Nyeri pada sindrom ini lebih ke
B. Problematika Fisioterapi
2. Functional limitation
3. Participation restriction
1. Stretching
dari luar maupun dari dalam untuk meningkatkan fleksbilitas otot dan rentang
adalah latihan fisik yang meregangkan sekumpulan otot agar mendapatkan otot
20
yang elastis dan nyaman yang biasa dilakukan sebelum dan sesudah olahraga.
Menurut Sutapa (2007), stretching juga merupakan suatu proses yang bertujuan
a. Opposition stretch
Tangan diletakkan di atas meja, telapak tangan ke atas. Ujung ibu jari
b. Wrist stretch
yang berlawanan ke bawah dengan menekan punggung tangan dan ditahan selama
tangan.
c. Wrist flexion
atas. Pergelangan tangan ditekuk ke atas. Berat badan diturunkan secara perlahan
dan kembali ke posisi awal. Dilakukan 3 set 10 kali pengulangan. Secara bertahap
Sekaleng sup atau palu dipegang dan pergelangan tangan ditekuk dengan lembut,
pengulangan.
e. Wrist extension
Kaleng sup atau palu dipegang dengan telapak tangan menghadap turun.
f. Grip strengthening
Bola karet diremas dan ditahan selama 5 detik. Dilakukan 3 set 10 kali
pengulangan.
g. Finger spring
Karet gelang besar ditempatkan diluar ibu jari dan jari-jari yang lainnya.
(Singh, 2007).
Menurut Kokkonen dan Nelson (2007), gerakan stretching lain yang dapat
dilakukan yaitu:
Dilakukan dengan posisi duduk atau berdiri, arahkan jari ke atas dengan
Dilakukan dengan posisi duduk atau berdiri, putar lengan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas dan flexi elbow hingga 90o, flexi wrist hingga 90o dan
flexi jari-jari sehingga mengarah ke siku lalu letakkan tangan yang berlawanan
22
diatas jari dan tekan jari ke bawah ke arah lengan bawah. Dilakukan selama 8 kali
hitungan dengan 5 kali pengulangan pada setiap gerakan (Kokkonen dan Nelson,
2007).
2. Massage
Massage adalah suatu seni gerak tangan yang ditujukan sebagai media
2010). Menurut Priyonoadi (2011), massage adalah suatu seni gerak tangan yang
yang memberikan suatu relaksasi atau mengurangi rasa sakit akibat adanya
pembengkakan (Dewi, 2013). Massage dalam hal ini merupakan manipulasi dari
enkefalin dan dinorfin sekaligus menurunkan kadar stress hormon seperti hormon
cortisol, norepinephrine dan dopamine (Best, et al., 2008). Pendapat lain juga
ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa
lain: (1) Membantu mengurangi pembengkakan pada fase kronis lewat mekanisme
peningkatan aliran darah dan limfe, (2) Mengurangi persepsi nyeri melalui
fisik atlet sekaligus mengurangi resiko terjadinya cedera pada atlet, (5) Berpotensi
dan nutrient serta meningkatkan eliminasi sisa metabolisme tubuh karena terjadi
meningkatkan keadaan supel dari otot, system saraf dapat bekerja lebih harmonis
dan menyebabkan kekakuan otot dapat dikurangi atau dihindari (Hanief, et al.,
2019).
lain: (1) kasus-kasus yang memerlukan rileksasi, (2) kasus oedem paska cidera,
1) Luka baru
Jika menderita luka dalam keadaan yang masih baru atau pembengkakan.
Misalnya: bengkak, luka bakar, dan luka gores. Hal tersebut jika diberikan
2) Penyakit kulit
Jika memiliki atau menderita penyakit kulit tertentu, misalnya: borok atau
3) Fraktur
Pada kondisi fraktur, karena dengan melakukan massage pada tulang yang