Anda di halaman 1dari 31

MODUL

AJAR 3 Tema: SISTEM PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas Sekolah

 Nama Penyusun:  Mata Pelajaran


Toto Firmanto,S.Pd Teknik Otomotif

 Nama Institusi:
SMK Bina Bangsa Kersana  Fase
Fase F

 Tahun Disusun:  Kata Kunci


2023 Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

 Jenjang / Kelas:
SMK / Kelas 12 – TKR  Kode Perangkat
Modul 1

 Alokasi Waktu  Jumlah Peserta Didik


40 JP x 45 menit = 1800 menit 40 peserta didik terbagi menjadi 10 5
Pertemuan kelompok (@ 4 peserta didik)
2. Kompetensi Awal
 Membaca buku pedoman perawatan servis berkala pada unit kopling/clutch
 Membaca buku materi sistem transmisi (manual dan otomatis)
 Membaca buku materi tentang poros propeller
 Membaca buku materi tentang differential
 Membaca buku materi tentang penggerak roda

3. Profil Pelajar Pancasila


 Religius
 Mandiri
 Bergotong royong
 Berkebinekaan global
 Bernalar kritis
 Kreatif.

4. Sarana dan Prasarana


 Bahan
 Unit Clutch/Kopling
 Unit Transmisi Manual/Automatic
 Unit Poros Propeller
 Unit Differential
 Unit Poros Penggerak
 Alat
 Jack stand
 Kunci Ring 17, 14, 12, 10, 8
 Kunci Pas 17, 14, 12, 10, 8
 Obeng -/+
 Palu besi, palu karet, palu tembaga
 Tang lancip, tang buaya, tang biasa
 Proyektor
 Manual Book

5. Target Peserta Didik


 Bisa melakukan perbaikan dan perawatan serta penggantian secara
mandiri pada Unit Clutch/Kopling
 Bisa melakukan perbaikan dan perawatan serta penggantian secara
mandiri pada Unit Transmisi Manual/Automatic
 Bisa melakukan perbaikan dan perawatan serta penggantian secara
mandiri pada Unit Poros Propeller
 Bisa melakukan perbaikan dan perawatan serta penggantian secara
mandiri pada Unit Differential
 Bisa melakukan perbaikan dan perawatan serta penggantian secara
mandiri pada Unit Poros Penggerak

6. Model Pembelajaran yang digunakan


 Problem Based Learning

B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada unit
cluth/kopling sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada Unit
Transmisi Manual/Automatic sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada Unit Poros
Propeller sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada Unit poros
propeller sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada Unit
differential sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
 Melakukan perbaikan, perawatan, dan penggantian komponen pada Unit poros
penggerak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur

2. Pemahaman Bermakna
 Setelah mengikuti pemebelajaran peserta didik dapat melakukan perbaikan dan
perawatan unit cluth/kopling secara mandiri/kelompok
 Setelah mengikuti pemebelajaran peserta didik dapat melakukan perbaikan dan
perawatan unit propeller shaft secara mandiri/kelompok
 Setelah mengikuti pemebelajaran peserta didik dapat melakukan perbaikan dan
perawatan unit differentialsecara mandiri/kelompok
 Setelah mengikuti pemebelajaran peserta didik dapat melakukan perbaikan dan
perawatan unit poros penggerak secara mandiri/kelompok

3. Persiapan Pembelajaran
 Berdoa
 Guru mengabsensi kehadiran
 Mengcek kelengkapan alat dan media praktek

4. Pertanyaan Pemantik
 Apa yang kalian lakukan pada saat kendaraan kalian tiba-tiba tidak bisa
dinyalakan ?

5. Urutan Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke – 1 (6 JP)

A Pendahuluan
1 Persiapan 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa peserta didik dan
(10 menit) mempersilahkan peserta didik membaca do’a
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai topik
yang akan dibahas, langkah pembelajaran, dan metode
penilaian.

2 Apersepsi 1. Guru memberikan motivasi dan mengaitkan sistem


(20 menit) pemindah tenaga kendaraan rinagn kendaraan ringan
dalam kehidupan nyata
2. Guru menyajikan masalah terkait pemindah tenaga
kendaraan ringan dan dikaitkan dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan

B Kegiatan Inti
1 (15 menit) 1. Guru memberikan pengantar materi tentang pemindah
tenaga, bentuk-bentuk pemindah tenaga, proses
perpindahan tenaga pada kendaraan ringan dan
permasalahan yang akan didiskusikan
2 (75 menit) 2. Guru membagi peserta didik menjadi empat kelompok yang
terdiri 4-6 orang secara heterogen menyesuaikan jumlah
peserta didik (persiapan/TSTS).
3. Guru membagikan LKPD dan memberikan penjelasan terkait
pengerjaan LKPD.(presentasi guru/TSTS)
3 (65 menit) 4. Guru mendatangi tiap- tiap kelompok untuk memberikan
bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
peserta didik
5. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan permasahan dengan cermat
dan teliti
4 (15 menit) 6. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang
digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan
5 (45 menit) 7. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya
8. Guru mendorong peserta didik untuk melakukan tanya
jawab
9. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta
didik (Penghargaan kelompok/TSTS)
10. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes
tertulis
C Kegiatan Penutup 11. Guru memberikan penguatan terhadap peserta didik terkait
(25 menit) materi yang sudah disampaikan
12. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan
berikutnya
13. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdo’a
mengakhiri pembelajaran
14. Guru mengucapkan salam penutup

6. Asemen
1. Asesmen Diagnostik
Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual,
auditory, Kinestetic) dapat dilakukan secara online
menggunakan gawai masing- masing peserta didik agar
segera cepat terlihat hasilnya. Link tes gaya belajar adalah
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

3. Asesmen Sumatif

7. Pengayaan dan Remedial

a. Pembelajaran Remidial

Kegiatan Pembelajaran Remedial


(semakin sedikit persennya, maka semakin
sedikit peserta didik yang dibawah KKM)
Penilaian
Tujuan Pembelajaran
< 20% 20% - 50% > 50%
Tugas Tugas Pembelaja
Individu Kelompok ran Ulang
Menjelaskan energi dan Tugas Tutor sebaya Mengulang Soal-soal
perubahannya dalam membaca dengan Pembelajaran latihan
kehidupan sehari – hari materi atau mempelajari kembali di luar
mempelajari bagian dalam jam sesuai
kembali modul yang modul
modul belum
diketahui
b. Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan


(x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan
cakupan Capaian Pembelajaran Belajar
dengan pendalaman sebagai NMaks = Nilai maksimal ideal
pengetahuan tambahan
N = Nilai yang dicapai
N = NMaks Diberikan materi melebihi peserta didik
cakupan Capaian Pembelajaran
dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

8. Refleksi peserta didik dan guru

Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan
dapat mengerjakan semuatugas yang
diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta DIdik


Pada sesi sebelumnya, Adik – Adik telah mengalami
pembelajaran tentang Energi dan Perubahannya yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut,
mari kita melakukan refleksi dengan menjawab
beberapapertanyaan berikut:
1. Apa yang adik – adik pelajari dari pengalaman aspek 3?
2. Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajari aspek 3?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili
perasaaan adik- adik setelahmempelajari
modul ajar ini?

C. LAMPIRAN
1. Lembar kerja peserta didik (LKPD)
CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

KOPLING

PENDAHULUAN

1. Bagian – Bagian Utama Sistem Pemindah Tenaga

3 2

 Kopling : Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke


transmisi
 Transmisi : Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros
penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir
yang diinginkan
 Poros Penggerak : Meneruskan putaran / tenaga dari transmisi ke
( propeler Shaft ) penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
 Penggerak Aksel  Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran
(Gardan) poros penggerak ke arah poros aksel
 Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua
roda pada saat belok
 Poros Aksel : Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda
2. Sistem Penggerak Roda

2.1. Penggerak Roda Belakang


2.1.1. Motor Di Depan

Keuntungan Kerugian
 Kenyamanan pada jalan aspal  Pada jalan lumpur roda
baik penggerak cepat slip, jika
tidak cukup beban pada aksel
belakang

Contoh pemakaian : Pada banyak kendaraan ( Konstruksi Standard )

2.1.1. Motor belakang

Keuntungan Kerugian
 Pada jalan lumpur traksi baik  Kenyamanan kurang pada
jalan aspal, jika tidak cukup
beban pada aksel depan

Contoh pemakaian : VW kodok ( lama ) , bis Mb dan lain – lain

2.2. Penggerak Roda Depan


2.2.1. Motor Memanjang

Keuntungan Kerugian
 Keamanan tinggi, jika roda  Traksi jelek jika terdapat
penggerak slip mobil masih stabil banyak beban pada aksel
 Traksi baik jika tidak terdapat belakang
banyak beban pada aksel
belakang
 Contoh pemakaian : Konstruksi lama Misalnya : Renault

2.2.2. Motor Melintang

Keuntungan : Kerugian :
 Menghemat tempat  Traksi jelek jika terdapat
 Penggerak sudut tidak banyak beban pada aksel
diperlukan belakang
 Poros propeler tidak
diperlukan lagi
 Contoh pemakaian : pada kebanyakan kendaraan

2.3. Penggerak Empat Roda


Keuntungan Kerugian
 Traksi sangat baik  Harga mahal dan berat

Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan :


a. Penggerak empat roda selektif
 Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
 Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek

b. Penggerak empat roda permanen


 Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis : Diferensial,
Kopling Visco )
 Lebih mahal

 Contoh pemakaian : Kendaraan lapangan, Militer dan lain – lain


Mis : Toyota Land Cruiser, Daihatsu Taft dan lain – lain
CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

KOPLING

1. Kopling Kering Plat Tunggal

1.1. Gaya Gesek Kopling

 Gaya reaksi sama besar dengan gaya tekan


 Kedua penampang plat kopling menerima gaya tekan
 Nilai gesek antara kanvas dan permukaan gesek  0,25
 Luas penampang kanvas tidak mempengaruhi gaya gesek
Fμ=Ft ×μ×i

F = Gaya gesek
Ft = Gaya tekan
 = Nilai gesek
i = Jumlah penampang gesek
Contoh :
Gaya gesek pada sebuah kopling plat tunggal adalah 1 kN,  = 0,25
Hitunglah gaya tekan

Fr 1000
Ft = = =2000 N
μ×i 0 , 25×2

Program Studi : Perhitungan


Dikeluarkan oleh : gaya gesek
Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Hut/Sch/ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 1-5
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
1.2. Kemampuan Pindah Momen Putar

Ft = Gaya tekan
Ft’ = Gaya reaksi
FR = Gaya lingkaran
R = Radius tengah kanvas

Gaya lingkaran sama dengan gaya gesek  FR = F


Momen putar adalah perkalian gaya lingkaran dan radiusnya  M = FR  R

Contoh hitungan
Seperti kopling contoh terakhir, radius tengah kanvas adalah 15 cm.
Berapa kemampuan pindah momen putar oleh kopling ?
M = FR  R
= 1000  0,15
= 150 Nm
Catatan : Momen putar motor * Kijang ( 1500 cc ) 120 Nm
 Hardtop ( 4200 cc ) 250 Nm

Latihan

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Hut/Sch/ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 2-5
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
Hitunglah gaya gesek dan momen putar kopling maksimum !

Penyelesaian

 F = Ft    i
= 1500 N  0,3  2
= 900 N

24 +32 56
fr=fμ R= = =14 Cm=0 ,14 M
+32
R =24 =56 =14 ℜ
2×2 4

 M = FR  R 2x 2 4
= 900  0,14
= 126 Nm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Hut/Sch/ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 3-5
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
2. Kopling Basah Plat Banyak

2.1. Gaya Gesek Kopling

1 2 3 4

 Seluruh penampang plat kopling mendapat tekanan


 Nilai gesek kanvas ( kena oli )  0,15

Perhitungan gaya gesek

Fμ=Ft ×μ×i

F = Gaya gesek
Ft = Gaya tekan
 = Nilai gesek
i = Jumlah penampang gesek

Contoh : Gaya gesek pada sebuah kopling basah 0,5 kN, nilai gesek kanvas
Basah = 0,15 jumlah plat kopling 4 buah.
Hitunglah gaya tekan pegas ?
Fμ 500 500
Ft= = = =416 , 6 N
μ×i 0 , 15×8 1, 2

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Hut/Sch/ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 4-5
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
2.2 Kemampuan Pindah momen Putar
FR = gaya lingkaran
R = Radius kanvas tengah
M = Momen Putar
Gaya lingkaran sama dengan gaya gesek  FR = F
Contoh hitungan :
Seperti kopling diatas, hitunglah radius tengah kanvas jika momen putar maksimum yang
dapat dipindahkan 30 Nm

M= F R x R
M 30
R= = =0 , 06 M =6 Cm
F R
500

Latihan

 Hitunglah nilai gesek antara kanvas dan plat gesek bila gaya gesek ( F ) = 600 N dan
gaya tekan ( Ft ) =750 N
 Hitunglah besar momen putar maksimum yang dapat dipindahkan jika diameter tengah
kanvas 140 mm

Penyelesaian

Fμ 600 600
¿ μ= = = =0 ,1
Ft×i 750×8 6000

¿ M=Fr×R=600×0 , 07=42 Nm

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Hut/Sch/ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 5-5
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
CASIS
KOPLING

Pelepasan Dan Pemasangan Transmisi (Contoh : Kijang)

Tujuan
Mahasiswa dapat
 Melepas dan memasang transmisi
 Mengontrol bekerjanya kopling

ALAT : BAHAN : WAKTU :


- Alat pengangkat mobil - Mobil kijang - instruksi : 1 jam
- Penyangga dan penyangga - Vet grafit - latihan : 11/2 jam
transmisi - lap
- Kotak alat
- Set kunci sok
- Lampu kerja
- Alat pengisi oli
- Bak oli

KESELAMATAN KERJA
- Hati-hati sewaktu melepas transmisi, jangan sampai jatuh
- Hindarkan tumpahan oli pada baterai
LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
- lepas terminal negatif pada baterai
- Angkat mobil dan pasang penyangga
- Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi transmisi

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 1-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
- Keluarkan unit kopling dari roda gaya
1. Plat kopling
2. Unit penekan

2. Pemeriksaan
2.1 Plat kopling
 Kondisi kanvas (jika
terbakar atau kotor oli
ganti)
 Tebal kanvas dengan paku
keling, minimal 0,3 mm

 Kondisi naf terhadap


kelonggaran
 Kondisi karet/pegas
(pecah atau longgar, ganti)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 2-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
2.2 Unit penekan

 Kondisi permukaan gesek, aus atau


goresan – goresan yang berlebihan
perbaiki dengan mesin bubut
 Kondisi pegas diafragma (retak,
miring)

 Kondisi pegas strip atau pemegang


unit penekan kemungkilnan retak
atau keling longgar

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 3-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Keausan ujung pegas diafragma
maksimum
a). Kedalaman : 0,6 mm
b). Lebar : 5,0 mm

2.3 Roda gaya dan kelengkapannya

 Kondisi permukaan gesek tergores atau


aus (ukurlah !)
 Kondilsi cincin gigi starter terhadap
kerusakan
 Kebocoran pada sil oli poros engkol
 Kondisi bantalan pilot (macet,
kebebasan)

2. Bantalan & garpu pembebas

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 4-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Kondisi bantalan pembebas
kemungkinan macet atau longgar
 Jangan mencuci bantalan pembebas
dengan bensin atau solar

 Kondisi garpu pembebas dan


kedudukannya (retak atau keausan,
ganti)
 Kondisi pegas pengikat bantalan &
garpu pembebas (lemah, putus)

3. Pemasangan

 Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah


pembongkaran, sedangkan langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan adalah :
Beri vet sedikit pada bagian – bagian
berikut

 Bantalan pjilot pada roda gaya

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 5-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Alur busing bantalan pembebas
 Alur – alur poros input transmisi

 Tempat persinggungan antara garpu


pembebas dengan busing
 Tempat pivot garpu pembebas

Gunakan vet grafit atau vet yang tahan


terhadap temperatur tinggi
* Plat Kopling
 Perhatikan arah pemasangan plat
kopling (bagian menonjol di belakang)
 Hindarkan plat kopling dari oli atau
gemuk
 Kertas gosok sedikit permukaan bidang
gesek plat kopling & roda gaya

 Kembalikan tanda pemasangan unit


kopling
 Gunakan alat pemusat kopling sewaktu

Program Studi : Dikeluarkan


Petunjukoleh :
pemasangan Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 6-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
Alat memasang unit kopling, bila plat
pemusat kopling tidak disenter maka poros
Tanda
kopling input transmisi tidak bisa masuk pada
bantalan pilot

 Kencangkan baut – baut unit penekan


roda gaya secara bertahap dan
menyilang

Step kontrol unit kopling

* Dudukan pegas diafragma terhadap pemasangan

Lurus / sejajar  Pemasangan unit kopling yang normal,


bila pegas diafragma sama tingginya
dan sejajar dengan roda gaya

Normal

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 7-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Bila plat kopling tipis atau permukaan
bidang gesek dan unit penekan aus,
maka pegas diafragma tidak sejajar
sehingga ujiung pegas dilafragma lebih
menonjol keluar

 Ujung pegas diafragma agak ke dalam


bila plat kopling lebih tebal dari ukuran
standar pada roda gaya dan unit
penekan

Salah

CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

KOPLING

Pemeriksaan Dan Perbaikan Kopling

TUJUAN :
 Peserta diklat dapat melepas, memeriksa, mengganti dan memasang kopling

ALAT : BAHAN : WAKTU :


 Kotak alat Stand motor mati Instruktur : 1 jam
 Set kunci sok Kertas gosok Latihan : 11/2 jam
 Mistar geser Vet
 Alat pemusat kopling Lap

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 8-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Lampu kerja

KESELAMATAN KERJA :
 Hati – hati sewaktu melepas unit penekan, plat kopling jangan sampai jatuh

LANGKAH KERJA :
1. Pembongkaran
 Sebelum unit penekan dilepas, beri tanda pada unit penekan kopling dengan roda gaya
 Lepas baut – baut unit penekan, satu putaran secara bergantian sampai tekanan pegas
kopling bebas

 Keluarkan unit kopling dari roda gaya

1. Plat kopling
2. Unit penekan

 Pemeriksaan
 Plat kopling

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 9-7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Kondisi kanvas ( jika terbakar atau kotor
oli ganti )
 Tebal kanvas dengan paku keling,
minimal 0,3 mm

 Kondisi naf terhadap kelonggaran


 Kondisi karet / pegas ( pecah atau
longgar, ganti )

Unit penekan

 Kondisi permukaan gesek, aus atau


goresan – goresan yang berlebihan
prbaiki dengan mesin bubut

 Kondisi pegas diafragma ( retak,miring )

 Kondisi pegas strip atau pemegang unit


penekan kemungkinan retak atau keling
longgar

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 10 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Keausan ujung pegas diafragma
maksimum

a) Kedalaman : 0,6 mm
b) Lebar : 5,0 mm

 Roda gaya dan kelengkapannya

 Kondisi prmukaan gesek tergores atau


aus ( ukurlah ! )
 Kondisi cincin gigi starter terhadap
kerusakan
 Kebocoran pada sil oli poros engkol
 Kondisi bantalan pilot ( macet,
kebebasan )

 Bantalan dan garpu pembebas

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 11 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Kondisi bantalan pembebas
kemungkinan macet atau longgar
 Jangan mencuci bantalan pembebas
dengan bensin atau solar

 Kondisi garpu pembebas dan


kedudukannya ( retak atau keausan,
ganti )
 Kondisi pegas pengikat bantalan dan
garpu pembebas ( lemah, putus )

Pemasangan

Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah pembongkaran,

sedangkan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah :

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 12 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
 Beri vet sedikit pada bagian – bagian
berikut :

 Bantalan pilot pada roda gaya

 Alur busing bantalan pembebas

 Alur – alur poros input transmisi

 Tempat persinggungan antara garpu


pembebas dengan busing

Tempat pivot garpu pembebas

Gunakan vet grafit atau vet yang tahan


tertahan temperatur tinggi
Plat kopling

 Perhatikan arah pemasangan plat


kopling ( bagian menonjol di belakang )
 Hindarkan plat kopling dari oli atau
gemuk
 Kertas gosok sedikit permukaan bidang

Program Studi : Dikeluarkan


Petunjuk oleh :
pemasangan Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 13 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
gesek plat kopling dan roda gaya

 Kembalikan tanda pemasangan unit


kopling
 Gunakan alat pemusat kopling sewaktu
memasang unit kopling, bila plat kopling
tidak disenter maka poros input
transmisi tidak bisa masuk pada
bantalan pilot

 Kencangkan baut – baut unit penekan


pada roda gaya secara bertahap dan
menyilang

 Step kontrol unit kopling


 Dudukan pegas diafragma terhadap pemasangan

1.  Pemasangan unit kopling yang normal,


bila pegas diafragma sama tingginya dan
sejajar dengan roda gaya

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 14 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
Normal
2.  Bila palt kopling tipis atau permukaan
bidang gesek dan unit penekan aus, maka
pegas diafragma tidak sejajar sehingga
ujung pegas diafragma lebih menonjol
keluar

Salah
3.  Ujung pegas diafragma agak ke dalam
bila plat kopling lebih tebal dari ukuran
standart atau kesalahan ukuran pada
roda gaya dan unit penekan

Salah

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

CASIS & TRANSMISI Sp/Ket 01-01-00 Halaman :

Nama : 15 - 7
7 0 4 3 9 1 7 1
3 . d o c x
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
 Manual Books
 Internet
 Youtube

3. Glosarium

4. Daftar Pustaka

Program Studi :

CASIS & TRANSMISI Halaman :

Nama : Dikeluarkan oleh : Tanggal : 16 - 7


Sp/Ket 01-01-00

Anda mungkin juga menyukai