Anda di halaman 1dari 32

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan


Pusat Asesmen dan Pembelajaran

UNTUK GURU
1
SMK KELAS X
Disusun oleh :
Aditya Habib Ramadhan
1. Informasi Umum Perangkat Ajar Proses Bisnis Menyeluruh Pada Bidang
Manufaktur dan Rekayasa Elektronika

Aditya Habib KODE


Nama Jenjang/Kelas SMK / X
Ramdhan MAPEL
Proses Bisnis
Menyeluruh Pada
SMK Negeri 1
Asal sekolah Elemen Bidang Manfuktur
Blitar
dan Rekayasa
Elektronika
3 x pertemuan
Alokasi waktu Jumlah siswa 34 Siswa
12 x 45 menit
- Bernalar
kritis
Profil pelajar pancasila - Kreatif Model Project Based
yang berkaitan - Bergotong- pembelajaram Learning
royong
- Mandiri
Memahami proses
bisnis bidang
manufaktur dan
rekayasa elektronika
secara menyeluruh
pada berbagai
industri, antara lain
perancangan produk,
mata rantai pasok
(Supply Chain),
Capaian logistik, proses
Fase E
pembelajaran produksi pada
industri manufaktur
dan rekayasa
elektronik, perawatan
peralatan produksi,
dan pengelolaan
sumber daya manusia
dengan
memperhatikan
potensi dan kearifan
lokal.
Tujuan pembelajaran 2.1 Menjelaskan perkembangan proses produksi secara
konvensional sampai modern
2.2 Menjelaskan digitalisasi industri
2.3 Mengidentifikasi teknologi digital dalam dunia dan
isu pemanasan global serta tantangannya
2.4 Menganalisis cara menghadapi tantangan isu
pemanasan global
Kata kunci Proses Bisnis, Manufaktur, Rekayasa Elektronik, Kearifan
Lokal, Supplay Chain Management, Perawatan, Teknik

36
Elektronika
Materi ajar Materi Ajar : Perancangan produk, Supplay Chain
Management, Proses produksi industri manufaktur dan
manajemen produksi bidang teknik elektronika, Perawatan
Peralatan Produksi, Pengelolaan SDM dengan kearifan
lokal
Sarana 1. Laptop
Prasaran 2. LCD Proyektor
3. Ruang Kelas
Target peserta didik Reguler
Kegiatan pembelajaran 1. Pengaturan siswa : Individu, Berkelompok
utama 2. Metode : Diskusi, Presentasi
Asesmen Asesmen Diagnostik : Ceklis Observasi (CL)
Asesmen Formatif : Daftar Instruksi Terstruktur (DIT)
Asesmen Sumatif : Daftar Pertanyaan Lisan dan Tulia
(DPL dan DPT)
Persiapan 1. Guru menyiapkan perangkat ajar, materi, asesmen
pembelajaran 2. Guru menyiapkan rubrik penilaian dan lembar
asesmen
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk
pembelajaran

2. Profil Pelajar Pancasila


Kegiatan Profil Pelajar Pancasila Praktik Inti
Diskusi, Praktik Mandiri Mengemukakan ide pada
saat diskusi dan praktikum.
Bertanggung jawab selama
proses belajar
Diskusi, Praktik Kreatif Membuat presentasi dari
hasil diskusi yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan
berdampak
Diskusi, Praktik Bernalar Kritis a. Mencari Informasi yang
dapat diperoleh dari
internet
b. Dapat memilih referensi
informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan
dan dari sumber-sumber
informasi yang
terpercaya
c. Dapat secara bersama
kelompok menganalisa
dan mengambil
keputusan
Diskusi, Praktik Gotong-royong Siswa bersama kelompok
secara sukarela melakukan
kegiatan penyelesaian tugas
dapat dikerjakan dan

37
berjalan lancar, mudah dan
ringan. Masing-masing
siswa dapat dengan mudah
berkolaborasi, saling peduli
dan berbagi

3. Kegiatan Pembelajaran Utama


Tujuan Kode- Pertemuan
Lingkup Materi Jam
Pembelajaran Aktivitas ke…
1.1.1. Perancangan Alur mata 1 2 JP
produk rantai
1.1.2. Supplay Chain produk 5 JP
Menjelaskan Management
perancangan produk
dan alur mata rantai 1.1.3. Proses produksi
produk industri manufaktur 5 JP
dan manajemen
produksi bidang
teknik elektronika
Mengidentifikasi 1.2.1 Perawatan Perawatan 19 12 JP
perawatan produksi di Peralatan Produksi Produksi
bidang teknik
elektronika
Menjelaskan 1.3.1 Pengelolaan Kearifan 20 12 JP
kearifan lokal Sumber Daya lokal teknik
yang dapat Manusia dengan elektronika
menjadi kearifan lokal
pendukung
bidang teknik
elektronika

4. Deskripsi Aktivitas
Pada elemen proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan secara umum di dalamnya mempunyai deskripsi yaitu meliputi
proses bisnis pekerjaan bidang manufaktur dan rekayasa elektronika dengan lingkup
materi ajar perancangan produk dan alur mata rantai produk.

4.1 Pertemuan Tujuan Pembelajaran 1.1


a. Pertemuan Pertama
 Tujuan Spesifik Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami perancangan produk, Supplay Chain
Management dan proses produksi industri manufaktur dan manajemen
produksi bidang teknik elektronika.

38
 Pertanyaan Pemantik
- Apakah kalian memahami proses bisnis khususnya dalam bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika?
- Kira-kira peluang usaha apa yang dapat kamu buka di lingkungan
tempat tinggal kamu?
- Seberapa besarkah keinginan kalian menjadi seorang wirausahawan?

 Konsep Terkait Aktivitas


PERTEMUAN 1
Kegiatan Awal
1. Memberi salam
2. Guru meminta peserta didik memimpin doa, menyayikan lagu Indonesia
Raya
3. Guru mengabsen, memeriksa kerapian berpakaian, kebersihan kelas
4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
yang akan dicapai
5. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
20
6. Guru memberikan apersepsi
menit
7. Guru memberikan pertanyaan arahan (guide questions)
- Apakah kalian memahami proses bisnis khususnya dalam bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika?
- Kira-kira peluang usaha apa yang dapat kamu buka di lingkungan
tempat tinggal kamu?
- Seberapa besarkah keinginan kalian menjadi seorang wirausahawan?
8. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
Kegiatan Inti
A. Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah gambaran atau
deskripsi tentang proses bisnis dan peluang usaha dalam bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika dimana dapat banyak dijumpai
disekitar lingkungan hidup peserta didik disertai mengajak peserta
didik untuk Tanya jawab terkait pengetahuan peserta didik megenai
proses bisnis dan peluang usaha.
- Peserta didik mendengarkan kalimat yang diutarakan oleh guru
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
pertanyaan-pertanyaan guru
2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok, tiap 230
kelompok terdiri maksimal 7 orang. Peserta didik diminta untuk menit
membuat rancangan proses produk sesuai dari referensi google.
- Peserta didik segera membentuk kelompok sesuai instruksi dan dalam
kelompok masing-masing siswa membaca dan mengamati aktivitas
pembelajaran yang diberikan. Peserta didik melakukan eksplorasi
melalui internet untuk mencari dan menemukan referensi pendukung
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan
menanyakan bagian yang belum dipahami pada lembar asesmen
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami

39
B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar
4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas yang harus
diselesaikan secara kelompok dengan mandiri, bergotong-royong,
bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dalam kelompok dengan musyawarah mufakat
menentukan tugas masing-masing anggota kelompok

C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun


kelompok
5. Guru memantau perkembangan penyelesaian tugas oleh kelompok
peserta didik selama pengerjaan masalah (penyelidikan) sampai
masing-masing kelompok mampu menyelsaikan tugasnya dengan
mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dapat menunjukan kemandirian dan bergotong royong
dalam mencari sumber-sumber informasi terkait, bernalar kritis dalam
berdiskusi atas kajian berbagai referensi yang ditemukan, serta kreatif
dalam menyusun bahan presentasi
- Kelompok menentukan atau memutuskan opsi jawaban yang dianggap
paling sesuai dan memliki referensi pendukung dianggap paling
rasional melalui musyawarah mufakat
- Hasil dikumpulkan

D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


6. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan
persepsi dengan melakukan Tanya jawab kepada beberapa peserta
didik
7. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen
pendukung yang mendasari jawaban
8. Memberikan pertanyaan uraian kepada siswa dengan lembar asesmen
google form.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran 20
2. Refleksi menit
3. Melanjutkan aktivitas selanjutnya

 Kata Kunci
Proses Bisnis, Manufaktur, Rekayasa Elektronik, Kearifan Lokal, Supplay
Chain Management, Perawatan, Teknik Elektronika

 Lembar Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta Didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari
ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam
kehidupan saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :
a. Baik
b. Cukup

40
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
presentasi?
Gotong royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1. Diagnostik Daftar Pertanyaan Tulis (DPT) Lembar Pengamatan
2. Formatif Ceklis Observasi (CL) Penugasan Kelompok
3. Sumatif CL dan DPT Nilai gabungan

b. Kriteria Penilaian
 Penilaian Sikap
No Aspek Skor Keterangan
1. Bernalar Kritis 1 Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan
2 Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
3 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan (75% tepat)
4 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan dengan tepat
2. Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan bahan
presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal penugasan
2 Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
bahan presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal
penugasan
3 Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam bahan
presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal penugasan
4 Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan bahan
presentasi dari penyajian jawabanatas soal-soal penugasan
3. Gotong royong 1 Peserta didik tidak secara sukarela dalam berkolaborasi,
tidak saling peduli dan tidak bias berbagi dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya
2 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi tapi tidak
saling peduli dan tidak bisa berbagi dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya
3 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bisa
saling peduli tetapi tidak bisa berbagi dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya
4 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bias
saling peduli dan bisa berbagi dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya
4. Mandiri 1 Peserta didik tidak bersedia mengemukakan ide pada saat
diskusi dan praktikum dan tidak bertanggung jawab selama
proses belajar
41
2 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan tidak bertanggung jawab selama proses
belajar
3 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan bertanggung jawab selama proses belajar
4 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan sangat
bertanggung jawab selama proses belajar

Petunjuk Penskoran :
 Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4

 Peserta didik memperoleh nilai :


Nilai Skor
Sangat Baik 3.20 – 4.00 (80-100)
Baik 2.8 – 3.19 (70-79)
Cukup 2.4 – 2.79 (60-69)
Kurang Kurang dari 2.4 (60)

 Penilaian Asesmen
- Asesmen Diagnostik : Daftar Pertanyaan Tulis (DPT)
- Asesmen Formatif : Ceklis Observasi (CL)

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


Profil Pelajar Pancasila Rata-
Jumlah
No Nama Peserta Didik Berpikir Gotong rata
Mandiri Kreatif Skor
Kritis royong Nilai

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI


Elemen :
Kelas :
Semester :

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Nilai
Kelompok Individu
Nilai LK Akhir
A B C A B C Diskusi
Kel. 1
1

42
2
3
4
5
6
Kel. 2
1
2
3
4
5
6
Kel. 3
1
2

Indikator Penilaian :

c. Glosarium
 Proses bisnis : tentang langkah-langkah yang tepat yang memainkan
peran penting dalam memberikan penawaran kepada pelanggan. Proses
bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait yang ditugaskan
kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk
memberikan produk atau layanan kepada pelanggan

43
4.2 Pertemuan Tujuan Pembelajaran 1.2
a. Pertemuan Kedua
 Tujuan Spesifik Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami perawatan produksi di bidang teknik
elektronika

 Pertanyaan Pemantik
- Apakah kalian memahami perawatan industri di lingkungan
elektronika?
- Kira-kira apa saja yang masuk ke dalam lingkup perawatan produksi?
- Seberapa pentingnya perawatan di dunia industri?

 Konsep Terkait Aktivitas


PERTEMUAN 19
Kegiatan Awal
1. Memberi salam
2. Guru meminta peserta didik memimpin doa, menyayikan lagu Indonesia
Raya
3. Guru mengabsen, memeriksa kerapian berpakaian, kebersihan kelas
4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
yang akan dicapai
5. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 20
6. Guru memberikan apersepsi menit
7. Guru memberikan pertanyaan arahan (guide questions)
- Apakah kalian memahami perawatan industri di lingkungan
elektronika?
- Kira-kira apa saja yang masuk ke dalam lingkup perawatan produksi?
- Seberapa pentingnya perawatan di dunia industri?
8. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
Kegiatan Inti
A. Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah gambaran atau
deskripsi tentang perawatan produksi dapat banyak dijumpai disekitar
lingkungan industri peserta didik disertai mengajak peserta didik
untuk Tanya jawab terkait pengetahuan peserta didik megenai K3LH
- Peserta didik mendengarkan kalimat yang diutarakan oleh guru
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap 230
pertanyaan-pertanyaan guru menit
2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok, tiap
kelompok terdiri maksimal 6 orang. Peserta didik diminta untuk
melakukan pengamatan pada kegiatan video perawatan produksi
youtube
- Peserta didik segera membentuk kelompok sesuai instruksi dan dalam
kelompok masing-masing peserta didik membaca dan mengamati

44
aktivitas pembelajaran yang diberikan. Peserta didik melakukan
eksplorasi melalui internet untuk mencari dan menemukan referensi
pendukung
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan
menanyakan bagian yang belum dipahami pada lembar asesmen
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami

B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar


4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas yang harus
diselesaikan secara kelompok dengan mandiri, bergotong-royong,
bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dalam kelompok dengan musyawarah mufakat
menentukan tugas masing-masing anggota kelompok

C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun


kelompok
5. Guru memantau perkembangan penyelesaian tugas oleh kelompok
peserta didik selama pengerjaan masalah (penyelidikan) sampai
masing-masing kelompok mampu menyelsaikan tugasnya dengan
mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dapat menunjukan kemandirian dan bergotong royong
dalam mencari sumber-sumber informasi terkait, bernalar kritis dalam
berdiskusi atas kajian berbagai referensi yang ditemukan, serta kreatif
dalam menyusun bahan presentasi
- Kelompok menentukan atau memutuskan opsi jawaban yang dianggap
paling sesuai dan memliki referensi pendukung dianggap paling
rasional melalui musyawarah mufakat
- Hasil dikumpulkan

D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


6. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan
persepsi dengan melakukan Tanya jawab kepada beberapa peserta
didik
7. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen
pendukung yang mendasari jawaban
8. Memberikan pertanyaan uraian kepada siswa dengan lembar asesmen
google form.

Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran 20
2. Refleksi menit
3. Melanjutkan aktivitas selanjutnya

 Kata Kunci
Perawatan Produksi, Bidang Industri

45
 Lembar Refleksi Peserta Didik
Aspek Refleksi Peserta Didik
Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
belajar
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
presentasi?
Gotong royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1. Diagnostik Daftar Pertanyaan Tulis (DPT) Lembar Pengamatan
2. Formatif Ceklis Observasi (CL) Penugasan Kelompok
3. Sumatif CL dan DPT Nilai gabungan

b. Kriteria Penilaian
 Penilaian Sikap
No Aspek Skor Keterangan
1. Bernalar Kritis 1 Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan
2 Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
3 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan (75% tepat)
4 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan dengan tepat
2. Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan bahan
presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal penugasan
2 Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
bahan presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal
penugasan
3 Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam bahan
presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal penugasan
4 Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan bahan
presentasi dari penyajian jawabanatas soal-soal penugasan
3. Gotong royong 1 Peserta didik tidak secara sukarela dalam berkolaborasi,
tidak saling peduli dan tidak bias berbagi dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya
2 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi tapi tidak
saling peduli dan tidak bisa berbagi dalam menyelesaikan

46
tugas kelompoknya
3 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bisa
saling peduli tetapi tidak bisa berbagi dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya
4 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bias
saling peduli dan bisa berbagi dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya
4. Mandiri 1 Peserta didik tidak bersedia mengemukakan ide pada saat
diskusi dan praktikum dan tidak bertanggung jawab selama
proses belajar
2 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan tidak bertanggung jawab selama proses
belajar
3 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan bertanggung jawab selama proses belajar
4 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum dan sangat
bertanggung jawab selama proses belajar

Petunjuk Penskoran :
 Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4
 Peserta didik memperoleh nilai :
Nilai Skor
Sangat Baik 3.20 – 4.00 (80-100)
Baik 2.8 – 3.19 (70-79)
Cukup 2.4 – 2.79 (60-69)
Kurang Kurang dari 2.4 (60)

 Penilaian Asesmen
- Asesmen Diagnostik : Daftar Pertanyaan Tulis (DPT)
- Asesmen Formatif : Ceklik Observasi (CL)

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


Profil Pelajar Pancasila Rata-
Jumlah
No Nama Peserta Didik Berpikir Gotong rata
Mandiri Kreatif Skor
Kritis royong Nilai

47
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI
Elemen :
Kelas :
Semester :

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Nilai
Kelompok Individu
Nilai LK Akhir
A B C A B C Diskusi
Kel. 1
1
2
3
4
5
6
Kel. 2
1
2
3
4
5
6
Kel. 3
1
2

Indikator Penilaian :

48
c. Glosarium
 Perawatan adalah kegiatan memelihara atau menjaga fasilitas maupun
alat-alat pabrik dan melakukan perbaikan atau penggantian yang
diperlukan akan tercipta suatu kondisi proses produksi yang
memuaskan sesuai dengan yang direncanakan.
 Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan
dengan pengolahan/pembuatan bahan baku atau pembuatan barang jadi
di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja dan
penggunaan alat-alat dibidang pengolahan hasil bumi, serta
distribusinya sebagai kegiatan utama

4.3 Pertemuan Tujuan Pembelajaran 1.3


b. Pertemuan Ketiga
 Tujuan Spesifik Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami proses bisnis, termotivasi akan peluang
usaha, serta siswa dapat memahami kearifan lokal yang dapat menjadi
pendukung bidang teknik elektronika.

 Pertanyaan Pemantik
- Menurut kalian kearifan lokal itu apa?
- Jika digabungkan dengan bidang teknik elektronika, produk apa yang
ingin kalian berdasarkan inspirasi budaya lokal?

 Konsep Terkait Aktivitas


PERTEMUAN 3
Kegiatan Awal
1. Memberi salam
2. Guru meminta peserta didik memimpin doa, menyayikan lagu Indonesia
Raya
3. Guru mengabsen, memeriksa kerapian berpakaian, kebersihan kelas
4. Guru menyampaikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
yang akan dicapai
20
5. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
menit
6. Guru memberikan apersepsi
7. Guru memberikan pertanyaan arahan (guide questions)
- Menurut kalian kearifan lokal itu apa?
- Jika digabungkan dengan bidang teknik elektronika, produk apa yang
ingin kalian berdasarkan inspirasi budaya lokal?
8. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
Kegiatan Inti
A. Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah gambaran atau
deskripsi tentang bidang teknik elektronika dengan kearifan lokal 230
disertai mengajak peserta didik untuk Tanya jawab terkait menit
pengetahuan peserta didik megenai proses bisnis.
- Peserta didik mendengarkan kalimat yang diutarakan oleh guru

49
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
pertanyaan-pertanyaan guru
2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok, tiap
kelompok terdiri maksimal 7 orang. Peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi produk bidang elektronik dengan inspirasi kearifan
lokal melalui sumber referensi darimana saja.
- Peserta didik segera membentuk kelompok sesuai instruksi dan dalam
kelompok masing-masing siswa membaca dan mengamati aktivitas
pembelajaran yang diberikan. Peserta didik melakukan eksplorasi
melalui internet untuk mencari dan menemukan referensi pendukung
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan
menanyakan bagian yang belum dipahami pada lembar asesmen
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami

B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar


4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas yang harus
diselesaikan secara kelompok dengan mandiri, bergotong-royong,
bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dalam kelompok dengan musyawarah mufakat
menentukan tugas masing-masing anggota kelompok

C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun


kelompok
5. Guru memantau perkembangan penyelesaian tugas oleh kelompok
peserta didik selama pengerjaan masalah (penyelidikan) sampai
masing-masing kelompok mampu menyelsaikan tugasnya dengan
mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif
- Peserta didik dapat menunjukan kemandirian dan bergotong royong
dalam mencari sumber-sumber informasi terkait, bernalar kritis dalam
berdiskusi atas kajian berbagai referensi yang ditemukan, serta kreatif
dalam menyusun bahan presentasi
- Kelompok menentukan atau memutuskan opsi jawaban yang dianggap
paling sesuai dan memliki referensi pendukung dianggap paling
rasional melalui musyawarah mufakat
- Hasil dikumpulkan

D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


6. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan
persepsi dengan melakukan Tanya jawab kepada beberapa peserta
didik
7. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen
pendukung yang mendasari jawaban
8. Memberikan pertanyaan uraian kepada siswa dengan lembar asesmen
google form.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran 20
2. Refleksi menit
3. Melanjutkan aktivitas selanjutnya

50
 Kata Kunci
Kearifan Lokal, Budaya, Teknik Elektronika

 Lembar Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta Didik
Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
belajar
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
presentasi?
Gotong royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1. Diagnostik Daftar Pertanyaan Tulis (DPT) Lembar Pengamatan
2. Formatif Ceklis Observasi (CL) Penugasan Kelompok
3. Sumatif CL dan DPT Nilai gabungan

b. Kriteria Penilaian
 Penilaian Sikap
No Aspek Skor Keterangan
1. Bernalar Kritis 1 Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan
2 Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
3 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan (75% tepat)
4 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
pendapat/gagasan dengan tepat
2. Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan
bahan presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal
penugasan
2 Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam
pembuatan bahan presentasi dari penyajian jawaban atas
soal-soal penugasan
3 Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam bahan
presentasi dari penyajian jawaban atas soal-soal
penugasan
4 Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan bahan
presentasi dari penyajian jawabanatas soal-soal
penugasan

51
3. Gotong royong 1 Peserta didik tidak secara sukarela dalam berkolaborasi,
tidak saling peduli dan tidak bias berbagi dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya
2 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi tapi
tidak saling peduli dan tidak bisa berbagi dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya
3 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bisa
saling peduli tetapi tidak bisa berbagi dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya
4 Peserta didik secara sukarela dalam berkolaborasi, bias
saling peduli dan bisa berbagi dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya
4. Mandiri 1 Peserta didik tidak bersedia mengemukakan ide pada
saat diskusi dan praktikum dan tidak bertanggung jawab
selama proses belajar
2 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat
diskusi dan praktikum dan tidak bertanggung jawab
selama proses belajar
3 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat
diskusi dan praktikum dan bertanggung jawab selama
proses belajar
4 Peserta didik bersedia mengemukakan ide pada saat
diskusi dan praktikum dan sangat
bertanggung jawab selama proses belajar

Petunjuk Penskoran :
 Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4
 Peserta didik memperoleh nilai :
Nilai Skor
Sangat Baik 3.20 – 4.00 (80-100)
Baik 2.8 – 3.19 (70-79)
Cukup 2.4 – 2.79 (60-69)
Kurang Kurang dari 2.4 (60)

 Penilaian Asesmen
- Asesmen Diagnostik : Daftar Pertanyaan Tulis (DPT)
- Asesmen Formatif : Ceklik Observasi (CL)

52
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Profil Pelajar Pancasila Rata-
Jumlah
No Nama Peserta Didik Berpikir Gotong rata
Mandiri Kreatif Skor
Kritis royong Nilai

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI


Elemen :
Kelas :
Semester :

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Nilai
Kelompok Individu
Nilai LK Akhir
A B C A B C Diskusi
Kel. 1
1
2
3
4
5
6
Kel. 2
1
2
3
4
Indikator Penilaian :

53
c. Glosarium
 Proses bisnis : tentang langkah-langkah yang tepat yang memainkan
peran penting dalam memberikan penawaran kepada pelanggan. Proses
bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait yang ditugaskan
kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk
memberikan produk atau layanan kepada pelanggan
 Wirausahawan : orang yang menjalankan usaha atau perusahaan
dengan kemungkinan menanggung resiko seperti kerugian. Oleh sebab
itu seorang wirausaha harus memiliki kesiapan mental, baik pada saat
menghadapi keadaan yang merugikan maupun saat mendapatkan
untung besar

5. Lampiran Materi
5.1 Lampiran Materi Tujuan Pembelajaran 1.1
Tujuan akhir seorang wirausahawan yaitu keberhalisan bisnis
meskipun mengetahui resiko bahwasanya salah dalam melangkah dapat
menjadi masalah besar dan bisa saja menghabiskan banyak uang supaya dapat
menutupinya. Maka dari itu sangat pentingn merencanakan dan merancang
proses bisnis supaya seluruh alur berjalan dengan baik. Proses bisnis ialah
tentang tepat melangkah dalam memainkan peran penting dalam mengelola
penawaran kepada pelanggan.
Proses bisnis iarah serangkaian langkah yang saling berkaitan yang
sudah ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan agar pekerjaan dapat
memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Dalam pelaksanaan tugas
khusus, Setiap pemangku kepentingan menjadi spesialis untuk mencapai
tujuan konkret. Langkah-langkah ini sering diulang oleh para pengguna
dengan cara standar dan dimaksimalkan. Setiap pengusaha berperan penting
dalam pertumbuhan ekonomi negara mana pun. Dengan ide, kerja keras, dan
imajinasi seorang wirausahawan, sebuah usaha dapat dibentuk dengan segera.
Jadi, kita dapat mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang memengaruhi
keberhasilan dan kinerja seorang pengusaha yaitu: 1) faktor ekonomi, 2) faktor
social, 3) faktor budaya, 4) Keterseidaan sumber daya, dan 5) dukungan
keluarga.

Keberhasilan perusahaan dalam persaingan global saat ini banyak


dipengaruhi oleh kemampuan pemanfaatan teknologi, informasi dan
komunikasi. Setiap aktivitas perusahaan tidak terlepas dari pemanfaatan TIK.
Kerasnya kompetisi dalam pasar global masa kini, daur hidup produk yang
semakin pendek, dan harapan pelanggan terhadap produk dan jasa yang
semakin tinggi, akan memaksa perusahaan untuk lebih mengutamakan
perhatian dalam rantai persediaan mereka untuk mencapai keunggulan
kompetitif yang dapat menunjang kelangsungan bisnisnya. Bersamaan dengan
itu, teknologi transportasi dan komunikasi terus berkembang pesat, misalnya :

54
mobile communication, internet dll, telah mendorong terjadinya evolusi yang
berkelanjutan menyangkut rantai persediaan dan teknik yang berkaitan dengan
manajemen pengaturannya.

Di dalam suatu rantai produk riil, bahan baku diperoleh dan diproduksi
dalam fasilitas pengolahan, kemudian mengirimkan ke gudang penyimpanan
(finished goods warehouse) dan kemudian mengirimkan ke pelanggan
(customer) atau pengecer (retailer). Sebagai konsekuensi, untuk mengurangi
harga dan meningkatkan kualitas pelayanan, strategi rantai persediaan secara
efektif harus mempertimbangkan interaksi di berbagai tingkatan di dalam
rantai persediaan yang terjadi. Rantai persediaan juga dikenal sebagai jaringan
logistik, terdiri dari para penyalur, pusat pabrikasi atau manufaktur, gudang,
pusat distribusi, dan toko pengecer, seperti halnya bahan baku, persediaan
barang setengah jadi (work in process inventory), dan produk jadi.

Manajemen rantai pasokan mempertimbangkan dengan saksama tiap-tiap


fasilitas yang berdampak signifikan dan berperan dalam membuat produk
untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Tentu saja, dalam
beberapa analisis rantai pasokan meliputi para penyalur dan pelanggan, sebab
mereka mempunyai suatu dampak dan keterkaitan pada capaian rantai
persediaan. Sasaran manajemen rantai persediaan diharapkan untuk melakukan
efisiensi biaya seoptimal mungkin dari keseluruhan sistem yang meliputi biaya
transportasi dan distribusi ke sentral bahan baku, barang setengah jadi dalam
proses pengolahan, dan barang jadi. Arti penekanan biaya tidak semata-mata
pada upaya memperkecil ongkos transportasi atau mengurangi persediaan
yang ada saja, melainkan upaya pada pengembangan melalui pendekatan
sistem secara keseluruhan untuk menyediakan material sampai produk yang
ditunjang dengan teknologi informasi yang memadai dalam keseluruhan rantai
pasokan yang ada.

Rantai pasokan terdiri dari berbagai pihak yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi permintaan konsumen. Di
dalam suatu organisasi, misalnya dalam suatu pabrik manufaktur, rantai
pasokan meliputi fungsi-fungsi yang menerima dan memenuhi permintaan
konsumen. Fungsi tersebut meliputi pengembangan produk baru, pemasaran,
operasi, distribusi, keuangan, dan layanan pelanggan (Chopra dan Meindl,
2016). Lebih luas, rantai pasokan tidak hanya terdiri dari pabrik manufaktur
dan pemasok saja, tetapi juga meliputi perusahaan penyedia transportasi,
gudang, retailer, dan bahkan konsumen itu sendiri. Di dalam setiap organisasi,
seperti pabrik manufaktur, misalnya, rantai pasokan meliputi semua fungsi
yang terlibat dalam menerima dan memenuhi permintaan konsumen. Fungsi-
fungsi ini meliputi pengembangan produk baru, pemasaran, operasi, distribusi,
keuangan, dan pelayanan pelanggan.

55
Pada Gambar tersebut dapat Anda perhatikan bahwa rantai pasokan
dimulai dari proses ekstraksi bahan baku dari sumber asal bahan baku,
misalnya kayu, hasil pertanian, bijih besi, atau minyak. Selanjutnya,
perusahaan pengekstraksi tersebut akan menjual kepada perusahaan pemasok
bahan baku, misalnya perusahaan pemotongan kayu (yang
memproses/memotong kayu mentah menjadi bentuk atau ukuran-ukuran sesuai
yang diinginkan pemesan) atau pemroses bahan baku makanan (yang
memproses gandum menjadi tepung terigu). Perusahaan-perusahaan ini
menerima pesanan dari pabrik manufaktur utama; berdasarkan pesanan
tersebut, kemudian melakukan pembelian kepada penyedia bahan mentah, lalu
mengolah bahan baku tersebut sampai siap digunakan oleh pabrik manufaktur
(misalnya kayu lembaran, tepung terigu, aluminium). Pabrik manufaktur
melayani permintaan konsumen akhir dengan mengubah bahan baku yang siap
digunakan menjadi produk akhir yang diinginkan konsumen. Namun
demikian, tidak menutup kemungkinan juga, pabrik manufaktur memproduksi
dan menjual produk antara, misalnya kawat listrik, pipa, mur dan baut. Pabrik
barang jadi seperti Coca Cola atau General Motors merakit produk jadi dan
menjualnya kepada pedagang besar atau distributor yang selanjutnya akan
menjual produk-produk tersebut kepada retailer. Retailer lah yang selanjutnya
menjual produk-produk tersebut kepada konsumen akhir yang menggunakan.
Perusahaan dalam rantai pasokan harus membuat keputusan individual dan
bersama dalam lima bidang utama, yaitu sebagai berikut (Hugos, 2011).
1. Produksi
Bidang produksi terkait jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:
produk apa yang diinginkan pasar? Berapa banyak yang harus
diproduksi dan kapan? Kegiatan ini termasuk penciptaan jadwal
produksi induk yang terkait dengan kapasitas pabrik, penyeimbangan
dan penjadwalan, kontrol kualitas, dan pemeliharaan peralatan.
2. Persediaan

56
Permasalahan persediaan terkait jawaban dari pertanyaan berikut:
persediaan apa saja yang harus disimpan pada setiap tahap dalam
rantai pasokan? Berapa banyak persediaan yang harus disimpan
sebagai bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi? Tujuan
utama dari persediaan adalah untuk berfungsi sebagai penyangga
terhadap ketidakpastian rantai pasokan. Namun, menyimpan
persediaan dalam jumlah besar memerlukan biaya yang besar pula.
Sehingga isu pentingnya adalah berapa tingkat persediaan yang paling
optimal dan penentuan titik pemesanan ulang.
3. Lokasi
Permasalahan lokasi terkait dengan jawaban-jawaban pertanyaan
berikut: Dimana lokasi fasilitas untuk produksi dan penyimpanan
persediaan? Dimana lokasi yang memerlukan biaya paling efisien
untuk produksi dan menyimpan persediaan? Apakah fasilitas yang
sudah ada saat ini masih dapat digunakan ataukah harus membangun
fasilitas baru? Ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut terjawab
melalui analisis yang tepat, maka dapat menentukan jalur yang tepat
pula untuk menyampaikan produk kepada konsumen.
4. Transportasi
Permasalahan mengenai transportasi terkait dengan jawaban-jawaban
pertanyaan berikut: bagaimana persediaan dipindahkan dari satu
lokasi rantai pasokan ke lokasi lain? Transportasi udara dan truk
secara umum lebih cepat dan reliabel, namun lebih mahal. Pengiriman
melalui laut dan kereta api lebih murah, namun memerlukan waktu
transit yang lebih lama.
5. Informasi
Permasalahan terkait informasi umumnya menyangkut jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan berikut: Seberapa banyak data harus
dikumpulkan dan seberapa banyak informasi dapat dibagikan?
Informasi terkini dan akurat dapat membantu menciptakan koordinasi
yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang tepat. Dengan
informasi yang baik dan tepat, keputusan-keputusan strategik dapat
diambil, apa yang diproduksi dan berapa banyak, dimana lokasi
produksi dan menyimpan persediaan, serta cara terbaik untuk
memindahkannya.

Sebelum menguraikan proses bisnis inti rantai pasokan yang terdiri dari 8
proses, perlu ditambahkan bahwa keberhasilan manajemen rantai pasokan juga
memerlukan :

1) Dukungan sumber daya manusia, kepemimpinan dan komitmen


untuk berubah.
2) Memahami sejauh mana perubahan yang diperlukan.
3) Menyetujui visi dan proses inti manajemen rantai pasokan.

57
4) Komitmen pada perlunya sumber daya dan kekuasaan atau
wewenang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berikut ini akan diuraikan proses-proses bisnis inti manajemen rantai


pasokan :

a. Customer Relationship Management (CRM) : langkah pertama


manajemen rantai pasokan adalah mengidentifikasi pelanggan
utama atau pelanggan yang kritis dengan misi dagang perusahaan.
Rencana bisnis adalah titik awal identifikasi. Tim pelayanan
pelanggan (customer service) membuat dan melaksanakan
program-program bersama, persetujuan produk dan jasa ditetapkan
pada tingkat kinerja tertentu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Untuk pelanggan baru, dikembangkan komunikasi dan
prediksi yang lebih baik atas permintaan pelanggan. Lalu tim
customer service bekerja sama dengan pelanggan mengidentifikasi
dan menghilangkan sumber-sumber variabilitas demand. Dan
terakhir para manajer mempelajari evaluasi-evaluasi tersebut untuk
menganalisis pelayanan seperti apa yang akan diberikan pada
pelanggan tersebut juga keuntungan yang diperoleh.
b. Customer Service Management (CSM) : sumber tunggal
informasi pelanggan yang mengurus persetujuan produk dan jasa.
Customer Service memberitahukan pelanggan informasi mengenai
tanggal pengiriman dan ketersediaan produk berdasarkan informasi
dari bagian produksi dan distribusi. Pelayanan setelah penjualan
juga perlu, intinya harus secara efisien membantu pelanggan
mengenai aplikasi dan rekomendasi produk.
c. Demand Management : proses ini harus menyeimbangkan
kebutuhan pelanggan dengan kemampuan supply perusahaan,
menentukan apa yang akan dibeli pelanggan dan kapan. Sistem
manajemen permintaan yang baik menggunakan data point-of-sale
(yang telah diuraikan di manajemen logistik) dan data pelanggan
“inti” untuk mengurangi ketidak pastian dan aliran yang efisien
melalui rantai pasokan.
d. Customer Demand Fulfillment : proses penyelesaian pesanan ini
secara efektif memerlukan integrasi rencana kerja antara produk,
distribusi dan transportasi. Hubungan dengan rekan kerja yakni
anggota primer rantai pasokan dan anggota sekunder diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengurangi total biaya
kirim ke pelanggan.
e. Manufacturing Flow Management : biasanya perusahaan
memproduksi barang lalu dibawa ke bagian distribusi berdasarkan
ramalan historik. Produk dihasilkan untuk memenuhi jadwal
produksi. Seringkali produk yang salah mengakibatkan persediaan

58
yang tidak perlu, meningkatkan biaya penanganan/penyimpanan
dan pengiriman produk terhambat. Dengan manajemen rantai
pasokan, produk dihasilkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Jadi
barang produksi harus fleksibel dengan perubahan pasar. Untuk itu
diperlukan kemampuan berubah secara cepat untuk menyesuaikan
dengan variasi kebutuhan massal. Untuk mencapai proses produksi
tepat waktu dengan ukuran lot minimum, manajer harus berfokus
pada biaya-biaya setup/perubahan yang rendah termasuk
merekayasa ulang proses, perubahan dalam desain produk dan
perhatian pada rangkian produk.
f. Procurement : membina hubungan jangka panjang dengan
sekelompok pemasok dalam arti hubungan win-win relationship
akan mengubah sistem beli tradisional. Hubungan ini adalah
melibatkan pemasok sejak tahap desain produk, sehingga dapat
mengurangi siklus pengembangan produk serta meningkatkan
koordinasi antara engineering, purchasing dan supplier pada tahap
akhir desain. Untuk mempercepat transfer data dan komunikasi,
pembelian dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas EDI.
g. Pengembangan Produk dan Komersialisasi : untuk mengurangi
waktu masuknya produk ke pangsa pasar, pelanggan dan supplier
seharusnya dimasukkan ke dalam proses pengembangan produk.
Bila siklus produk termasuk singkat maka produk yang tepat harus
dikembangkan dan dilaunching pada waktu singkat dan tepat agar
perusahaan kuat bersaing. Manajer pengembangan produk dan
komersialisasi seharusnya: (1) Mengkoordinasikannya dengan
CRM untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan
yang telah tertampung maupun yang belum ditampung. (2)
Memilih material dan pemasok yang sesuai, yang berhubungan
dengan bagian procurement. (3) Mengembangkan teknologi
produksi dan aliran produksi untuk mengakses kemampuan
produksi dan integrasi ke dalam aliran rantai pasokan yang terbaik
untuk penggabungan produk/pasar.
h. Retur : proses manajemen retur yang efektif memungkinkan kita
mengidentifikasi produktivitas kesempatan memperbaiki dan
menerobos proyek-proyek agar dapat bersaing. Misalnya, retur di
Xerox berupa peralatan, komponen, supplier dan competitive trade-
ins. Ketersediaan retur (return to available) adalah pengukuran
waktu siklus yang di perlukan untuk mencapai pengembalian aset
(return on asset) pada status yang digunakan. Pengukuran ini
penting bagi pelanggan yang memerlukan produk pengganti dalam
waktu singkat bila terjadi produk gagal. Selain itu, perlengkapan
yang digunakan untuk scrap dan waste dari bagian produksi diukur
pada waktu organisasi menerima uang tunai

59
Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti menjumpai alat-alat
elektronik, bahkan menggunakannya, seperti: laptop, ponsel, TV,
radio, kulkas, kipas, mesin cuci, dan lain-lain. Semua alat elektronik
yang kita gunakan merupakan hasil manufaktur dan rekayasa
elektronika. Sebenarnya apa sih manufaktur dan rekayasa elektronika
itu? Bagaimana proses perjalanan alat-alat tersebut dari mulai proses
produksi, penjualan, hingga sampai pada konsumen? Manufaktur
merupakan proses pembuatan barang dan jasa untuk rakitan elektronik
dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga kerja dan peralatan,
dengan cara mengubah bahan baku menjadi produk yang sesuai
dengan permintaan konsumen. Konfigurasi dalam berbagai material
yang dihubungkan berbagai teknik disebut dengan elektronika
rekayasa. Rangkaian elektronika yang terdapat pada peralatan
elektronika tersusun dari berbagai komponen eletronika seperti dioda,
transistor, dan IC (Integrated Circuit).

Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa elektronika


adalah kegiatan menggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah
alat yang dapat memberikan manfaat bagi konsumen. Proses produksi
pada industri manufaktur dan rekayasa elektronika adalah kegiatan
menggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah alat yang dapat
memberikan manfaat bagi konsumen.

60
Tahap selanjutnya adalah mencetak hasil layout pada kertas, baik
menggunakan kertas foto, kertas stiker, atau jenis lain. Lalu potong
PCB sesuai ukuran layout yang kita buat, tempel, lalu setrika. Untuk
melarutkan PCB yang sudah disetrika kita dapat menggunakan
berbagai macam bahan seperti feri klorida. Setelah larut sampai
membentuk jalur sesuai layout PCB, angkat, bersihkan PCB lalu
amplas agar jalur PCB bersih dan siap untuk proses soldering. Dalam
kehidupan sehari-hari, kalian sudah merasakan manfaat televisi,
misalnya mendapatkan informasi dan hiburan. Dapatkah kalian
menjelaskan cara kerja televisi? Televisi menampilkan gambar dan
mengeluarkan suara yang dapat kalian nikmati dan dengarkan. Televisi
dapat menyala karena mendapatkan tenaga dari sumber listrik. Sumber
listrik inilah yang juga memberikan tenaga pada alat-alat elektronik
lain seperti laptop, lampu, kulkas, radio, ponsel, pompa air, dan banyak
lagi.

5.2 Lampiran Materi Tujuan Pembelajaran 1.2

Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur serta


mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi selalu dalam keadaan
optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Untuk mencapai

61
target produksi, perawatan peralatan produksi harus menjadi perhatian.
Bayangkan misalnya lampu penerangan jalan di depan rumah kalian tiba-tiba
mati. Setelah dicek, ternyata ada komponen baterai yang tegangannya habis.
Meski hanya satu komponen saja yang tidak berfungsi, keseluruhan sistem
menjadi terganggu. Jika dibandingkan, komponen peralatan industri pasti jauh
lebih rumit. Karena itu, agar dapat selalu beroperasi dengan lancar dan
maksimal, peralatan harus dirawat dengan baik dan rutin. Perawatan dapat
digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu : Perawatan ketika mesin
mengalami kerusakan. Perawatan ini dilakukan setelah mesin mengalami
kerusakan, seperti mesin sudah mati total; Perawatan pencegahan, yaitu
perawatan mesin yang dilakukan sebelum mengalami kerusakan. Perawatan
ini dapat dilakukan secara berkala atau secara prediktif (mengantisipasi
kerusakan sebelum terjadi kerusakan total); Perawatan korektif, yaitu
perawatan yang dilakukan pada mesin yang masih beroperasi tetapi tidak
bekerja normal. Karena itu dilakukan tindakan identifkasi kerusakan dan
tindakan perbaikan pada alat.
Dalam pengertian yang luas, perawatan preventif meliputi aspek rekayasa
(engneering) dan manajemen. Di bidang rekayasa, perawatan preventif
meliputi: mendeteksi dan atau mengoreksi penggunaan peralatan yang ada saat
ini, melalui analisa statistik kegagalan atau kesalahan yang ada atau
berdasarkan catatan perbaikan yang ada. Pekerjaan ini harus dapat dilakukan
secara tepat oleh orang yang benar-benar ahli dibidangnya dan dengan
frekuensi yang tepat pula (misalnya dua kali dalam setahun).

Di bidang manajemen, kegiatan pemeliharaan meiputi: membuat daftar


pekerjaan, menentukan jumlah dan kualifikasi (bidang keahlian) teknisi yang
diperlukan, memperkirakan berapa lama pekerjaan tersebut dilaksanakan,
merencanakan jadwal pelaksanaan pekerjaan, serta memprediksi biaya
pemeliharaan dan perbaikan. Semua kegiatan ini biasanya dicantumkan dalam
sebuah lembar kontrol.

62
63
Keuntungan pemeliharaan terprogram adalah:
- Tersedianya material yang lebih besar, dengan cara:
 memperkecil kerusakan yang akan timbul pada pabrik yang
secara teratur dan benar-benar dipelihara
 pemeliharaan akan dilaksanakan bila hal itu paling
menguntungkan dan akan menyebabkan kerugian produksi
yang minimum;
 tuntutan komponen dan perlengkapan diketahui sebelumnya
dan tersedia bila perlu.
- Pelayanan yang deprogram dan penyesuaian memelihara hasil
pabrik yang terusmenerus;
- Pelayanan yang rutin lebih murah dari pada perbaikan yang tiba-
tiba; menggunakan tenaga lebih banyak tapi efektif;
- Penyesuaian perlengkapan dapat dimasukkan dalam program
- Dapat membatasi ongkos pemeliharaan dan perbaikan secara
optimum.

64
5.2 Lampiran Materi Tujuan Pembelajaran 1.3

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa


yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan
sendiri (Wibowo, 2015). Identitas dan kepribadian tersebut tentunya
menyesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat sekitar agar tidak terjadi
pergeseran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah satu sarana dalam mengolah
kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan asing yang tidak baik.

Sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengendalian pengadaan tenaga kerja. Sumber daya manusia
merupakan salah satu elemen paling penting agar sebuah bisnis atau
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya elemen tersebut atau
jika kualitasnya kurang baik, perusahaan akan sulit untuk berjalan dan
beroperasi dengan semestinya meski sumber daya yang lain telah terpenuhi.
Setiap posisi pekerjaan memerlukan keterampilan tersendiri, sehingga sebelum
bekerja dilakukan pembekalan atau latihan kerja. Dengan latihan kerja,
diharapkan seorang karyawan akan dapat menjalankan tugas di posisi

65
pekerjaannya dengan baik sesuai prosedur. Dengan demikian, ia dan
lingkungan kerjanya akan aman dan selamat dalam bekerja. Selain itu tentu
sesuai harapan perusahaan yaitu memenuhi target produksi.

Potensi dan kearifan lokal adalah potensi unggulan yang bisa menjadi
karakteristik sebuah daerah. Jika dilihat dari makna katanya, kearifan lokal
berasal dari 2 kata, yakni kearifan dan lokal. Kearifan berarti kebijaksanaan
dan lokal berarti setempat. Dengan demikian, kearifan lokal yaitu gagasan,
nilai, atau pandangan yang berlaku di suatu daerah tertentu yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam, dan diikuti oleh
anggota masyarakatnya. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam
perusahaan harus memperhatikan potensi karyawan sekaligus kearifan lokal
yang berlaku. Dengan demikian, karyawan menjadi mahir dan profesional
dalam menjalankan pekerjaannya, tetapi tidak meninggalkan budaya
masyarakat setempat. Inilah yang dimaksud dengan kualitas sumber daya
manusia yang meningkat.

Seperti yang sudah kita ketahui, saat ini kita sudah memasuki era revolusi
industri 4.0. Dampak revolusi industri 4.0 mudah ditemukan di berbagai
bidang kehidupan. Di bidang industri, pabrik lebih memilih menggunakan
mesin canggih untuk memproduksi barang dan jasa karena dinilai lebih efektif
dalam segi waktu dan biaya. Akibatnya terjadi pemutusan hubungan kerja
pada karyawan pabrik. Selain itu persaingan kerja semakin ketat. Di bidang
budaya, pelaku budaya lokal semakin berkurang. Budaya lokal tergeser oleh
budaya modern. Aktif melestarikan budaya lokal dianggap sebagai tradisional
dan tertinggal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi boleh melaju
terus-menerus. Namun, budaya bangsa Indonesia harus dipegang teguh dalam
menjalankan tanggung jawab moral kebangsaan. Bangsa Indonesia kaya
dengan kearifan lokal. Kearifan ini bisa diterapkan di berbagai bidang
kehidupan organisasi maupun berbagai sektor.

6. Asesmen
a. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang perancangan produk!
b. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang supply chain management (SCM)!
c. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang proses produksi pada industri manufaktur
dan rekayasa elektronika!
d. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang perawatan peralatan produksi!
e. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal!

7. Referensi
- Pengantar Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management), Ir. Adi
Djoko Guritno, MSIE., Ph.D dan Meirani Harsasi, S.E., M.Si.
- Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika, Peni Handayani dkk
- Teknik Elektronika, Farid Mulyana dan Ismanto

66

Anda mungkin juga menyukai