Anda di halaman 1dari 6

Kuis ke-2

1. Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 28 minggu datang ke BPM dan sudah
mendapatkan imunisasi TT 2x dengan selang waktu 4 minggu. Hasil pemeriksaanTTV
dalam batas normal, TFU 2 jari atas pusat, punggung kanan, preskep. Berapa lama
waktu perlindungan pemberian imunisasi pada kasus tersebut ?
A. 1 tahun
B. 3 tahun
C. 5 tahun
D. 10 tahun
E. 25 tahun
Jawaban : B
Untuk mengetahui masa perlindungan dapat dilihat Tabel 5 berikut :

2. Seorang perempuan, 28 tahun, G2P1A0, hamil 37 minggu, datang ke Puskesmas dengan


keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis: tidak BAB selama 4 hari dan saat BAB sangat
keras dan anus berdarah. Hasil pemeriksaan: TTV normal, hemoroid (+), Hb 12,5 g/dl.
Apa faktor penyebab yang paling tepat?
A. Konstipasi
B. Pembesaran uterus
C. Tekanan vena bagian dalam
D. Pengaruh hormonprogesteron
E. Penekanan pembuluh darah eksternal
Jawaban: A. Konstipasi
Pembahasan:
Jawaban A, Hemoroid seringkali didahului dengan kejadian konstipasi, oleh
karena itu konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Pada soal ini, ibu hamil
megalami konstipasi selama 4 hari dan menyebabkan terjadinya hemoroid.
Jawaban B, Secara umum, pembesaran uterus mengakibatkan tekanan pada vena
rectum secara spesifik, namun tidak semua ibu hamil mengalami hemoroid karena
hal tersebut.
Jawaban C, Tekanan pada vena bagian dalam disebabkan oleh adanya pengaruh
progesteron dan tekanan uterus sehingga vena mengalami tekanan yang lebih dari
biasanya.
Jawaban D, Pada masa kehamilan, progesterone menyebabkan relaksasi dinding
vena dan usus besar, hal ini dapat berdampak terhadap kejadian konstipasi selama
hamil.
Jawaban E, Penekanan pembuluh darah eksternal disebabkan oleh adanya
pengaruh progesteron dan tekanan uterus sehingga vena rectum mengalami
tekanan yang lebih dari biasanya.

3. Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke Posyandu dengan


keluhan sakit pada anus. Hasil anamnesis: saat BAB sangat keras dan teraba benjolan
pada anus. Hasil pemeriksaan: TTV normal. Apa edukasi yang paling tepat?
A. Perbanyak istirahat
B. Lakukan latihan kegel
C. Mandi dengan air hangat
D. Hindari menyentuh rektum
E. Segera defekasi jika ada sedikit keinginan
Jawaban: B. Lakukan latihan kegel
Pembahasan:
Jawaban A, Kebutuhan istirahat ibu hamil tidak berbeda antara ibu hamil yang
mengalami hemoroid dan yang tidak.
Jawaban B, Latihan kegel sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang mengalami
hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Jawaban C, Lebih khusus, pada kasus hemoroid disarankan untuk berendam
menggunakan air hangat, hal ini dapat memberikan rasa nyaman dan juga
meningkatkan sirkulasi darah.
Jawaban D, Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam rectum,
sehingga ibu tidak perlu khawatir menyentuh rectum.
Jawaban E, Pada kasus hemoroid, defekasi harus dilakukan saat sudah benar-
benar terdapat rangsangan BAB, hindari memaksakan mengedan saat defekasi
jika tidak ada rangsangan untuk mengedan.

4. Seorang perempuan, 21 tahun, G2P1A0, hamil 32 minggu, datang ke Puskesmas dengan


keluhan sakit kepala. Hasil anamnesis: sulit tidur, mengalami preeklamsia pada
kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 160/100 mmHg, N 82x/menit,
S 36,50C, P 24x/menit, TFU 30 cm, preskep, DJJ 142x/menit teratur, ekstremitas edema
(+). Apakah faktor predisposisi yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Umur ibu
B. Multipara
C. Kelainan darah
D. Kurang istirahat
E. Riwayat preeklamsia
Jawaban: E.Riwayat preeklamsia
Pembahasan:
Jawaban A, Umur ibu terlalu muda (< 18 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun)
merupakan faktor predisposisi kejadian preeklamsia. Pada kasus tersebut umur
ibu termasuk umur reproduksi sehat.
Jawaban B, Yang menjadi faktor predisposisi kejadian preeklamsia adalah
kehamilan pertama (primigravida). Pada kasus tersebut merupakan kehamilan
kedua.
Jawaban C, Kelainan darah Thrombophilia, suatu keadaan terjadinya perubahan
tekanan darah yang diakibatkan karena produksi thrombin yang berlebih.
Kelainan ini bersifat herediter serta diakibatkan karena kebiasaan merokok, efek
penggunaan alat kontrasepsi dan gangguan peredaran darah. Pada kasus tersebut
tidak terdapat data yang menunjang.
Jawaban D, Kurang istrirahat tidak menjadi factor predisposisi kejadian
preeklamsia.
Jawaban E, Salah satu faktor predisposisi terjadinya preeklamsiaadalah riwayat
preeklamsiapada kehamilan sebelumnya dan pada keluarga. Pada kasus ini ibu
mengalami riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.

5. Seorang perempuan, 35 tahun, G3P2A0, hamil 28 minggu datang ke Puskesmas dengan


keluhan sesak nafas. Hasil anamnesis nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
mmHg, N 80x/menit, S 36,5⁰C, P 20x/menit, perut tampak tegang dan mengkilat, janin
sukar untuk dipalpasi, TFU 32 cm dan DJJ sulit didengar. Apa tindakan yang diberikan
pada kasus tersebut ?
A. infus
B. amniosentesis
C. pungsi abdominal
D. obat fenobarbital
E. oksigen dan merujuk
Jawaban: E. oksigen dan merujuk
Pembahasan:
Pada jawaban A, tidak sesuai karena keluhan utamanya sesak napas.
Pada jawaban B , tidak sesuai karena tindakan pemeriksaan sampel air ketuban
tidak sesuai dengan penanganan kasus tersebut.
Pada jawaban C, tidak sesuai karena tindakan membuang cairan berlebih yang
menumpuk di rongga perut tidak sesuai dengan penanganan kasus tersebut.
Pada jawaban D, tidak sesuai karena pemberian obat kejang tidak sesuai dengan
penanganan kasus tersebut
Pada jawaban E, sesuai karena penanganan awal dilakukan pemberian oksigen
kemudian di rujuk untuk mendapatkan penanganan selanjutnya berkaitan dengan
perut tampak tegang dan mengkilat, janin sukar untuk dipalpasi, TFU lebih tinggi
dari umur kehamilan dan DJJ sukar didengar.

6. Seorang perempuan, 24 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu datang ke RS dengan keluhan


keluar darah dari kemaluan. Hasil anamnesis: mual dan muntah. Hasil pemeriksaan:
KU lemah, TD 90/60 mmHg, N 88/menit, S 36.8⁰C, P 28x/menit, TFU pertengahan
pusat dan simpisis, PPV tampak kecoklatan disertai gelembung, HB 7 gr/dL. Apa
tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Kuretase
B. Histerektomi
C. Pasang infus
D. Tranfusi darah
E. Pemeriksaan kadar HCG
Jawaban: D. Tranfusi darah
Pembahasan:
Pada jawaban A, tidak sesuai karena mengarah ke tindakan pengeluaran hasil
konsepsi dan tidak ada data yang mengarah ke tindakan tersebut.
Pada jawaban B, tidak sesuai karena mengarah ke pengangkatan rahim dan di
kasus tidak ada data yang mendukung ke arah tindakan tersebut
Pada jawaban C, tidak sesuai karena keadaan ibu mengarah ke pengembalian
keadaan umum yang fisiologis.
Pada jawaban D, sesuai karena mengarah ke tindakan perbaikan KU dengan kadar
Hb 7 gr/dL.
Pada jawaban E, tidak sesuai karena tindakan mengarah memastikan tanda
kehamilan.

7. Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu datang ke TPMB dengan


keluhan mual muntah di pagi hari. Hasil anamnesis: nafsu makan berkurang, terdapat
adat pantang makanan. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,7⁰C, P
20x/menit, LILA 22 cm. Apa upaya tindakan yang dilakukan bidan sesuai kasus
tersebut?
A. Rehabilitatif
B. Early Diagnosis
C. Health Promotion
D. Spesifik Protection
E. Disabilitation Limitation
Jawaban : B
Pembahasan :
Pada jawaban A, tidak sesuai karena pelayanan rehabilitative ke arah
pengembalian fungsi.
Pada jawaban B , sesuai karena pencegahan sekunder bentuknya upaya diagnosis
dini dengan pemeriksaan LILA.
Pada jawaban C, tidak sesuai karena mengarah ke promosi
kesehatan.
Pada jawaban D, tidak sesuai karena mengarah ke upaya psesifik pencegahan
penyakit.
Pada jawaban E, tidak sesuai karena mengarah ke membatasi kecacatan.

8. Seorang perempuan usia 31 tahun datang ke klinik untuk berkonsultasi mengenai


metode kontrasepsi kalender. Ia mengatakan bahwa, ia selesai haid tanggal 12 Maret
2023 dan berlangsung selama 6 hari. Mulai dari tanggal berapakah ibu berpantang
untuk melakukan hubungan seksual?
A. Tanggal 12
B. Tanggal 13
C. Tanggal 14
D. Tanggal 17
E. Tanggal 16
Jawaban : D
Hari pertama haid = 12-6 = 6
Masa subur dimulai hari ke-12 s.d ke-16
Masa subur 17-21, jadi tanggal mulai berpantang yaitu 17

9. Seorang perempuan, 27 tahun, melahirkan bayi secara spontan. Bayi menangis


kuat dan tobus otot baik. Bayi kemudian dikeringkan. Apakah tindakan
selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Melahirkan plasenta
B. Melakukan masase uterus
C. Menilai sepintas kondisi bayi
D. Memeriksa adanya janin kedua
E. Memberikan suntikan oksitosin 10 UI
Jawaban : D
Bayi lahir, lakukan penilaian sepintas (bayi bernapas atau menangis, apakah
tonus otot baik), kemudian pastikan hamil tunggal.
10. Seorang perempuan, 32 tahun, sedang persalinan kala IV di BPM.
Mengatakan bahwa suaminya meninggal 3 bulan yang lalu karena
kecelakaan dan takut tidak mampu merawat bayinya karena single parent
sehingga berencana memberikan anakknya kepada orang lain. Hasil
pemeriksaan: TTV normal, TFU 2 jari di atas pusat, kontraksi uterus keras,
kandung kemih kosong. Apakah rencana asuhan yang paling tepat?
A. Konsultasi ke psikolog
B. Berikan Support system
C. Biarkan ibu istirahat agar lebih tenang
D. Anjurkan untuk mencari pengasuh anak
E. Dukung apa yang menjadi keputusan ibu
Jawaban : B
Pada kasus diketahui bahwa ibu dengan keluhan takut tidak mampu
merawat bayinya karena single parent oleh karena itu perlu kita berikan
support system dimana support system ini merupakan dukungan orang-
orang terdekat termasuk keluarga, teman dan lain-lain dengan adanya
dukungan tersebut maka dapat membuat ibu menjadi lebih kuat, yakin dan
semangat untuk dapat merawat dan membesarkan bayinya sehingga option
B menjadi pilihan jawaban yang benar.

Anda mungkin juga menyukai