Misalkan terdapat banyak bola merah, bola putih, dan bola biru di dalam sebuah kotak. Berapa
paling sedikit jumlah bola yang diambil dari kotak (tanpa melihat ke dalam kotak) untuk
menjamin bahwa sepasang bola yang berwarna sama terambi.
Penyelesaian
Jika setiap warna dianggap sebagai sarang merpati, maka n = 3. Karena itu, jika orang
mengambil paling sedikit n + 1 = 4 bola (merpati), maka dapat dipastikan sepasang bola yang
berwarna sama ikut terambil. Jika hanya diambil 3 buah, maka ada kemungkinan ketiga bola itu
berbeda warna satu sama lain. Jadi 4 buah bola adalah jumlah minimum yang harus diambil
dari dalam kotak untuk menjamin terambil sepasang bola yang berwarna sama.
Contoh 3
Misalkan sebuah turnamen basket diikuti oleh n buah tim yang dalam hal ini setiap tim
bertanding dengan setiap tim lainnya dan setiap tim menang paling sedikit satu kali. Tunjukkan
bahwa paling sedikit ada 2 tim yang mempunyai jumlah kemenangan yang sama.
Penyelesaian
Jumlah kemenangan setiap tim paling sedikit 1 kali dan paling banyak n-1 kali. Angka n-1
berkorespondensi dengan n-1 buah sarang merpati untuk menampung n ekor merpati (tim
basket). Jadi, paling sedikit ada 2 tim basket yang mempunyai jumlah kemenangan sama.
Contoh 1
Jika terdapat 20 sarang merpati dan 41 ekor merpati, maka terdapat satu buah sarang yang
berisi lebih dari 2 ekor merpati. Atau dengan menggunakan rumus diperoleh paling sedikit [ 41 /
20 ] = 3
merpati yang menempati 1 sarang merpati.
Contoh 2
Di antara 50 orang mahasiswa, terdapat paling sedikit [ 50 / 12 ] = 5 orang yang lahir pada
bulan yang sama.
Diberikan barisan bilangan dari 1,2,3,…,100. Jika dari barisan bilangan tersebut
diambil 55 bilangan, buktikan bahwa paling tidak ada 2 bilangan yang selisihnya 9.
Jawab:
Perhatikan bahwa sesungguhnya soal ini tidak berbeda jauh dengan soal sebelumnya.
Kemungkinan terburuk yaitu dengan mengambil n bilangan dari barisan 2n (dimana
n=9), sehingga bilangan yang selisihnya 9 tidak didapat. Berikut akan dijabarkan
pemilihan kemungkinan terburuknya:
REPORT THIS AD
Dari 19, 20, 21, …, 36 dipilih 9 bilangan, yaitu 19, 20, 21, … , 27.
Dari 37, 38, 39, …, 54 dipilih 9 bilangan, yaitu 37, 38, 39, …, 45.
Dari 55, 56, 57, …, 72 dipilih 9 bilangan, yaitu 55, 56, 57, …, 63.
Dari 73, 74, 75, …, 90 dipilih 9 bilangan, yaitu 73, 74, 75, …, 81.
Dengan demikian, bilangan yang terpilih ada 54 bilangan. Masih kurang 1 bilangan
untuk mencapai 55 bilangan, dan bilangan apapun yang dipilih akan menyebabkan
adanya bilangan yang selisihnya 9, misalnya 100 (100-91 = 9), atau 17 (17-8=9 dan
26-17 = 9). Dengan pemilihan kemungkinan terburuk ini sudah ada bilangan yang
selisihnya 9, maka pernyataan di soal terbukti kebenarannya.
Diberikan barisan bilangan dari 1,2,3,…,100. Jika dari barisan bilangan tersebut
diambil 55 bilangan, buktikan bahwa belum tentu ada 2 bilangan yang selisihnya 11.
Jawab:
Perhatikan bahwa kita sudah memilih 55 bilangan, namun belum ada pasangan
bilangan yang selisihnya 11. Maka, pernyataan di soal terbukti.
Note: Seandainya, jumlah bilangan yang diambil adalah 56, maka paling tidak ada 2
bilangan yang selisihnya 11, karena bilangan yang ke-56 akan menyebabkan selisih
11 dengan salah satu dari 55 bilangan yang sudah ada sebelumnya.
=============================================================
==
Soal 5.
Ketua Program Studi Matematika akan membuat kode matakuliah untuk matakuliah-matakuliah
bidang studi matematika dengan cara menambahkan tiga angka pada huruf KPM. Terdapat 51
matakuliah yang harus diberi kode dan tiga angka yang harus ditambahkan pada huruf KPM
harus berkisar antara 101 sampai dengan 200. Tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit dua
matakuliah yang diberi kode dengan angka berurutan.
Jawab: Misalkan A
adalah himpunan matakuliah yang akan diberi kode huruf KPM yang dilanjutkan
dengan bilangan antara 101 sampai 200, |A|=51. Misalkan pula B adalah himpunan
bilangan antara 101 sampai 200 yang memenuhi, setiap x,y∈B,|x−y|>1. Dalam hal ini
B adalah himpunan bilangan antara 101 sampai 200 yang tidak berurutan sehingga
maksimal |B|=49. Jika setiap elemen di A dipetakan ke B (ini akan sama dengan usaha
untuk memberi kode mata kuliah sedemikian hingga diantara dua mata kuliah tidak
ada kode yang berurutan) maka berdasarkan Teorema 2 akan ada sedikitnya dua
elemen katakanlah x1,x2∈A sedemikian hingga f(x1)=f(x2). Jika hasil ini dikaitkan
kembali dengan usaha untuk memberi kode mata kuliah sedemikian hingga diantara
dua mata kuliah tidak ada kode yang berurutan, maka akan ada mata kuliah yang
diberi kode yang sama. Padahal tidak boleh ada dua mata kuliah dengan kode yang
sama, maka salah satu mata kuliah dengan kode yang sama harus diberi kode bilangan
antara x,y∈B,|x−y|=1
. Akibatnya, akan ada sedikit dua matakuliah yang diberi kode dengan
bilanganberurutan.
Soal 7.
Latihan si Master Catur
Seorang master catur punya 77 hari untuk latihan sebelum turnamen dimulai. Untuk
itu ia menerapkan program latihan: setiap hari paling tidak bermain catur sekali, tetapi
secara keseluruhan banyaknya permainan tidak lebih dari 132. Buktikan bahwa ada
barisan hari berturut-turut disaat ia bermain catur sebanyak tepat 21 kali.
Jawab:
Pertama, ada 77 hari untuk latihan dan setiap hari minimal satu permainan. Kedua ada
132, yaitu banyaknya seluruh permainan maksimal dalam latihan. Jika kita
memisalkan sebagai banyaknya permainan yang telah ia lakukan sampai hari ke-i
dengan i = 1, 2, …, 77, maka paling tidak 1, paling tidak 2, dst, sampai paling
banyak 132. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut.
Perhatikan bahwa kasus ini identik dengan kasus berikut:
“Diberikan barisan bilangan dari 1,2,3,…,132. Jika dari barisan bilangan tersebut
diambil 77 bilangan, buktikan bahwa paling tidak ada 2 bilangan yang selisihnya
21.”
Maka, kasus ini sama seperti Kasus H sebelumnya.
Sudah ada 69 bilangan yang dipilih. Artinya, 1 bilangan lagi yang dipilih, apapun itu,
mengakibatkan ada pasangan yang selisihnya 21. Artinya, 70 bilangan saja sudah
cukup untuk membuat adanya paling tidak 2 bilangan yang selisihnya 21, sedangkan
di soal tertulis “77 bilangan” yang artinya kondisi yang berlebih.
Jadi, terbukti bahwa ada barisan hari berturut-turut disaat ia bermain catur sebanyak
tepat 21 kali.
============================================================
===
Soal 8.
Blok Yang Habis Dibagi n – dari Erdos pada Marta Sved.
Misalkan kita tulis secara acak suatu barisan bilangan bulat yang terdiri dari n suku,
maka terdapat suatu blok suku-suku yang berurutan yang jumlahnya habis dibagi n.
Contohnya, kita bangun secara acak barisan dengan 7 suku:
54, 22, 9, 15, 24, 59, 102
Perhatikan bahwa terdapat suatu blok: 15, 24, 59 yang jumlahnya 98, habis dibagi 7.
Buktikan hasil ini.
Jawab:
Misalkan barisan tersebut adalah
Sekarang, misalkan simbol menyatakan deret barisan, yang dijabarkan sbb:
Namun, karena jumlah blok ada sebanyak n buah sedangkan kemungkinan sisa
pembagian yang berbeda adalah n-1 buah, artinya pasti ada dan () yang sisa
pembagiannya sama. Karena sisa pembagiannya sama, maka:
Maka, kita telah mendapatkan blok yang habis dibagi n, yaitu dari sampai .
=============================================================
==
Soal 9.
Berapakah jumlah minimum mahasiswa yang dibutuhkan dalam kelas matematika diskrit
sedemikian hingga sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilai grade yang sama jika ada
lima kemungkinan nilai gradematematika diskrit yaitu A,B,C,D, dan E?
Jawab: Jumlah minimum mahasiswa yang dibutuhkan dalam kelas matematika diskrit
yang sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilai grade yang sama adalah nilai
terkecil n∈Z
sedemikian hingga ⌈n5⌉=6. Nilai terkecil n∈Z tersebut yaitu n=5.5+1=26. Jika kita
hanya memiliki 25 mahasiswa maka sedikitnya hanya ada 5 mahasiswa yang memiliki
nilai grade yang sama. Oleh karenanya, 26 adalah jumlah minimum mahasiswa
sedemikian hingga sedikitnya ada 6 mahasiswa yang memiliki nilaigrade yang sama.
Karena jumlah penduduk DKI Jakarta lebih banyak daripada kemungkinan jumlah
rambut pada kepala manusia, maka H bukan merupakan fungsi satu-satu. Sehingga,
paling sedikit ada dua anak panah yang menunjuk pada bilangan yang sama. Atau
dengan kata lain, paling sedikit ada dua penduduk DKI Jakarta yang memiliki
jumlah rambut yang sama.
Contoh 2: Memilih Sepasang Bilangan Bulat dengan Jumlah Tertentu
Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Jika lima bilangan bulat diambil dari A, apakah
paling sedikit ada sepasang bilangan bulat yang jumlahnya 9?
Pembahasan Jawabannya adalah iya. Kita partisi himpunan A menjadi 4
himpunan yang saling lepas, yaitu {1, 8}, {2, 7}, {3, 6}, dan {4, 5}. Perhatikan bahwa
setiap bilangan bulat di A muncul tepat satu kali di empat himpunan bagian tersebut
dan jumlah bilangan bulat pada masing-masing himpunan bagian tersebut adalah 9.
Sehingga, jika 5 bilangan bulat diambil dari himpunan A maka, dengan
menggunakan prinsip sangkar burung, dua diantaranya berasal dari himpunan
bagian yang sama. Hal tersebut akan menyebabkan jumlah dua bilangan bulat
tersebut adalah 9.
Untuk melihat dengan cermat bagaimana penerapan prinsip sangkar burung pada
soal ini, kita misalkan lima bilangan bulat yang diambil (sebut saja a1, a2, a3, a4, dan
a5) sebagai burung dan himpunan-himpunan bagian sebagai sangkarnya. Fungsi P
dari himpunan burung ke himpunan sangkar burung didefinisikan dengan
memisalkan P(ai) adalah himpunan bagian yang memuat ai.