Anda di halaman 1dari 2

Antara Hangatnya Senja dan Dinginnya Istiqarah

Rindu…
Itulah yang kurasakan
Sifatmu yang dingin
Kini menjadi misteri

Entah…
Dulu kamu sangat hangat
Namun kini sangat dingin
Bahkan lebih dingin dari kutub

Hhmm…
Tolonglah aku ini Tuhan
Aku cinta padanya
Tapi dirinya begitu dingin

Aku bingung…
Apakah aku harus menetap?
Menetap pada bayangannya
Ataukah mundur secara perlahan

Tuhan…
Aku pernah mengukir namanya dalam aliran darahku
Namun kini dia tlah meninggalkan aku tanpa sebab
Lalu apakah aku salah Tuhan?
Alfira Istiqomah, wanita berusia delapan belas tahun, gemar membuat sajak sejak duduk di
bangku SMP hingga kini, saat sebuah kompetisi sekolah menghargai dan mengpresiasi sajak
ciptaannya.
Hidup sebagai seorang pelajar di SMAN 1 Krembung-Sidoarjo tak menyurutkan niatnya
untuk selalu menulis. Bahkan, hobinya makin membara saja setiap hari. Setiap hari selalu ada
saja momen yang dapat ditulis di sajak indahnya itu, mulai dari cerita galau, bahagia, sampai
sakit hati yang sudah mendarah daging.
Gadis ini, sangat berkeinginan untuk membukukan setiap sajaknya namun prosesnya
sangatlah panjang dan sulit. Bahkan beberapa kali ia mengikuti dan mengirimkan email kepada
pihak penyelenggara kompetisi puisi tersebut ditolak. Sedih pasti, tetapi gadis ini tetap semangat
untuk mensajak tanpa batas

Anda mungkin juga menyukai