Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROJEK PENGUATAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA
TEMA : GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
SUBTEMA : KEWIRAUSAHAAN
Laporan projek penguatan pofil pelajar pancasila SMA (SLUA) saraswati
selat tahun pelajaran 2022/2023 ini disahkan sebagai laporan akhir kegiatan proyek
P5 yang ketiga dengan tema gaya hidup berkelanjutan.
Karangasem, april 2023

Kordinator P5

( I Ketut Jati Astawa S.Pd )

Guru Pendamping kordinator Kelompok

( I Gusti Ngurah Rai ) ( Ni Putu Regitar C. )

Mengetahui
Kepala SMA (SLUA) SARASWATI SELAT

( I Wayan Samiasa S.Pd )


LAPORAN AKHIR PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Komang Risky Sila Paramaarta XI.1
2. I Wayan Juniantara XI.1
3. I Putu Eka Indrawan XI.1
4. Ni Putu Ria Mariantini XI.1
5. Ni Wayan Putu Ekarini XI.1
6. Ida Bagus Putu Tamaja Mahendra P XI.2
7. I Nyoman Adi Pramana XI.2
8. I Wayan Paing XI.2
9. I Wayan Arianta XI.2
10. Ni Putu Regitar Cahyani XI.2
11. Ni Wayan Depi Suantari XI.2
12. Ni Putu Sukrayani XI.2

SMA ( SLUA) SARASWATI SELAT


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
“Om Swastiastu”
Puji syukur kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan laporan proyek penguatan profil pelajar
pancasila (P5) yang bertemakan “GAYA HIDUP BERKELANJUTAN” yang
dilakukan adalah budidaya sayuran.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Koordinator P5 dan seluruh guru pendamping karna telah menemani
kami selama proyek P5 ini berjalan. Makalah ini adalah hasil akhir dari proyek P5 ke-
1 yang kami laksanakan selama kurang lebih 9 minggu lamanya,
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman pangan banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal tersebut mengingat
bahwa Negara Indonesia merupakan Negara agraris. Kita wajib mensyukuri anugerah
Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan hamparan lahan pertanian tersebut, terdapat
berbagai macam tanaman pangan yang dibudidayakan di Indonesia.
Di Negara Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok untuk pembudidayaan
tanaman sayuran yang merupakan salah satu dari tanaman kebutuhan konsumsi
masyarakat Indonesia yang baik bagi kesehatan, tanaman sayuran yang mudah
tumbuh di daerah tropis dapat dibudidayakan menggunakan beberapa media, seperti
apa dan bagaimana tekniknya cara pembudidayaan tanaman sayuran akan penyusun
bahas dalam laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam laporan ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Apa pengetian Tanaman Sayuran ?
2. Apa saja Pengelompokan, Jenis, dan Kandungan dalam Tanaman Sayuran?
3. Bagaimana cara Pembudiyaan Tanaman Sayuran ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Memenuhi pengertian tanamana sayuran
2. Untuk mengetahui Pengelompokan, Jenis, dan Kandungan dalam Tanaman
Sayuran
3. Untuk mengingat cara Pembudiyaan Tanaman Sayuran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Sayuran


Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau
setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai
sayur-sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa
dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan
cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran
berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura, umur panen sayuran
pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum bukan
merupakan tanaman musiman, artinya hamper semua jenis sayuran dapat dijumpai
sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikir berbeda dengan
jenis buah-buahn seperti manga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada
musim-musim tertentu, yakni satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar
tradisional, maupun di pasar modern meliputi wortel, tomat, sawi hijau dan utih,
kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang , labu siam, selada, terung, kentang,
dan sebagainya.

2.2 Pengelompokan Tanaman Sayuran


Berdasarkan bagian dari tanaman
No Pengelompokan Contoh Sayuran Kandungan Manfaat
1 Sayuran Daun Kangkung, bayam, Zat besi, Vit Pembentuk sel
sawi hijau, selada, C, Vit E, darah merah,
daun katuk, daun Beta antioksidan, dan
papaya, daun Karoten, mencegah
singkong osteoporosis, dll
2 Sayuran Biji- Jagung , biji gandum, Karbohidrat Penambah
bijian beras dan serat tenaga dan
membantu
melancarkan
pencernaan
3 Sayuran Buah- Tomat, cabai, terung, Vit A, Vit C, Menjaga
buahan nangka muda, labu, serat, kesehatan mata,
ketimun. membantu
melancarkan
pencernaan
4 Sayuran umbi- Ubi jalar, wortel, Kalium, Vit Antioksidan,me
umbian dan akar kentang, lobak,ketela B6, Vit C, mperlancar
pohon, talas, bawang karbohidrat, pencernaan,
Vit A memperbaiki
jaringan tubuh,
5 Sayuran bunga Bunga kol, bunga turi, Energy, Menormalkan
brokoli karbohidrat, kadar gula dalam
vitamin dan darah,
mineral menurunkan
kadar kolesterol,
meningkatkan
system
kekebalan tubuh.
6 Sayuran batang Asparagus, rebung , Vit A, B1, Meningkatkan
dan tangkai daun seledri, daun bawang B2, B3, kadar
mineral, Vit homosistein
K, dalam darah,
Magnesium meringankan
kembung,
kesehatan
pencernaan, anti
tumor, katarak,
rematik, wasir.

Berdasarkan iklim tempat tumbuh


Pengelompokan tanaman sayuran berdasarkan iklim tempat tumbuh sebagai berikut :
a. Sayuran yang tumbuh di daerak iklim panas atau tropis, yakni daerah yang
mempunyai suhu udara sekitar 25oC atau lebih , contoh dari sayuran ini yaitu :
daun papaya, petai jengkol, cabai, terung, kangkung, buncis, daun salam,serai, ubi
jalar, kunyit, jahe, daun singkong.
b. Sayuran yang tumbuh didaerah iklim sedang dan subtropics, yakni daerah yang
mempunyai suhu udara maksimum 22oC, contoh dari sayuran ini : wortel ,kubis
(kol), brokoli, kentang, seledri, jamur, bakung dan sebagainya
c.
2.3 Budidaya Tanaman Sayuran
Budidaya tanaman sayuran dibagi menjadi dua, yaitu budidaya vegetatif dan
generatif :

Budidaya Generatif
Budidaya generatif adalah perbanyak yang menggunakan biji sebagai calon
individu baru. Biji merupakan hasil dari pertemuan dari sel kelamin betina dan sel
kelamin jantan. Awal terbentuknya biji dimulai dari fertilisasi yang merupakan
gabungan antara gamet betina dan jantan yang terjadi setelah penyerbukan.
Tahap- tahap budidaya generatif dalam budidaya tanaman sayuran sebagai
berikut :
a. Persemaian
Perkecambahan adalah proses yang merupakan gabungan proses respirasi dan
kerja hormon.
b. Teknik persemian
Persemaian untuk benih yang berbiji besar dapat dilakukan dengan menanam
langsung, akan tetapi yang berbiji kecil dapat dibantu dengan mencampur benih
terlebih dahulu dengan pasir dan meletakkannya pada kertas.
c. Pindah tanaman
Pelaksanaan pindah tanaman disesuaikan dengan umur masing-masing jenis
tanaman, beberapa jenis tanaman ada yang cepat dan ada juga yang lambat
pertumbuhannya, alternatif lain adalah dengan mencabut bibit, pegang tangkai
daun dengan batangnya sekaligus dan tarik hati-hati keatas.

Budidaya Vegetatif
Perbanyak vegetatif adalah perbanyak yang menggunakan material tanaman selain
biji. Beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan perbanyak vegetatif yaitu :
a. Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya
b. Lebih cepat menghasilkan
c. Sangat membantu bagi tanaman yang tidak menghasilkan biji
d. Terhindar dari serangga penyakit benih
e. Harga jual lebih tinggi
Tidak terjadi alterasi dari sifat induknya
Perbanyak vegetatif dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu vegetatif
alami dan buatan, vegetatif alami yaitu perkembangbiakan makhluk hidup
baru terbentuk tanpa bantuan manusia, sedangkan buatan tanaman baru
terbentuk dengan buatan manusia, beberapa cara memperbanyak tanaman
dengan vegetatif alami dan buatan yaitu :
f. Vegetatif alami
Yaitu diantaranya dengan membelah diri, spora, akar tinggal, atau arizoma,
umbi lapis, umbi batang, umbi akar, geragih, dan tunas
g. Vegetatif buatan
Yaitu diantaranya dengan cara cangkok, stek batang, stek daun, temple
(okulasi), sambung pucuk (enten) dan runduk.

2.4 Proses Awal Penanaman


Teknik budi daya tanaman sayuran meliputi tahapan: pengadaan benih,
pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan
penyakit, serta pemanenan.
1. Pengadaan Benih
Bibit yang dibeli merupakan bibit yang siap tanam, umur bibit cabai sekitar 21
hari.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dalam budidaya sayuran ini dilakukan dengan cara konvensial.
Tahap-tahap pengolahan tanah dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap pertama lahan yang akan digunakan untuk budidaya sayuran
dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa tanaman atau perakaran dari
pertanaman sebelumnya. Selain itu, batu-batu sisa bangunan, kaleng,
plastik, dan sampah lain harus disingkirkan dari areal penanaman.
b. Tahap kedua tanah dibajak atau dicangkuli, sehingga membentuk
bedengan.
c. Setelah bedengan terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang
yang telah matang dengan dosis 500 kg/1000 m2 dan diberi pupuk urea.
3. Penanaman tanaman
Sebelum menanam, bibit yang masih berada di polybag disiram dengan air
terlebih dahulu, penyiraman dilakukan agar bibit mudah diambil sehingga tidak
merusak sistem perakaran. Penyeleksian bibit perlu dilakukan sebelum dilakukan
penanaman bibit. Hal ini dilakukan agar bibit yang ditanam benar-benar bibit
yang sehat dan normal. Setelah bibit telah siap, bibit diambil secara hati-hati dan
ditanam pada lubang yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Pemeliharaan Tanaman
Setelah dilakukan penanaman, kegiatan selanjutnya adalah pemeliharaan. Bibit
sayuran yang telah ditanam dipelihara dengan baik hingga panen. Pada tahap ini
diperlukan perhatian dan waktu luang untuk mengawasi dan memelihara
tanaman. Jika tidak diikuti pemeliharaan yang tepat, kualitas tanaman sayuran
dipastikan akan menurun. Pemeliharaan tanaman sayuran yang dilakukan
meliputi penyiraman, penyulaman, pemasangan ajir, pewiwilan, pemupukan
susulan, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

2.5 Kendala Yang Dihadapi


Adapun kendala yang dihadapi dalam P5 budidaya sayuran ini adalah keberadaan
hama dan penyakit di lahan sama-sama merugikan karena dapat menurunkan
produksi tanaman sayuran.

2.6 Solusi
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida
2.7 Panen Hasil
Pemanenan dan penanganan pascapanen merupakan tahap akhir dari budidaya
sayuran. Keberhasilan panen dan penanganan pascapanen juga tidak terlepas dari
awal budidaya, seperti penanaman dan pemeliharaan hingga akhirnya tiba saat
dipanen. Pemanenan sayuran perlu dilakukan dengan tepat waktu, teknik,
ketelitian, dan kesabaran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari proyek P5 yang bertemakan “GAYA HIDUP
BERKELANJUTAN” yang kami laksanakan di SMA (SLUA) Saraswati Selat adalah
untuk mengubah gaya hidup, perilaku, dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya bagi generasi selanjutnya. Gaya
hidup berkelanjutan penting diajarkan kepada setiap orang, sebab segala aktivitas
yang dilakukan saat ini akan berdampak terhadap lingkungan dan orang lain di masa
depan sehingga mereka dapat ikut serta menekan perubahan iklim.

3.2 Saran
Untuk pembaca, hasil proyek P5 kali ini dapat menambah wawasan, dan
pengetahuan terkait gaya hidup manusia, khususnya untuk yang berminat di bidang
perkebunan. Harapan kami adalah semua orang dapat menngkatkan kepedulianya
terhadap lingkungan dengan berusaha dengan sungguh sungguh melindungi bumi
dari kerusakan, serta menghijaukan bumi dengan menanam pohon pohon sebagai
sumber oksigen.

Anda mungkin juga menyukai