Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan I

PENGARUH KADAR GARAM DAN SUHU TERHADAP


KETAHANAN HIDUP IKAN

I. Tujuan : Mengetahui pengaruh kadar garam dan suhu terhadap ketahanan hidup ikan.

II. Landasan Teori


Ikan termasuk kelompok hewan poikilotherm, dimana perubahan lingkungan dapat mempengaruhi kehidupannya. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah
kadar garam dan suhu.
Kemampuan adaptasi makhluk hidup ada yang bersifat “euri” atau luas dan ada pula yang “steno” atau sempit. Sebagai variabel dalam percobaan ini adalah w
arna sisik, arah gerak renang, frekuensi gerakan operkulum serta keluarnya kotoran secara abnormal.

III. Alat dan Bahan :


1. Ikan mujair / mas / tombro
2. Larutan NaCl 1%, 2%, 3%
3. Es batu
4. Air panas
5. Bak plastik
6. Handtolly counter
7. Thermometer
8. Jam tangan
9. Alat tulis
IV. Cara Kerja :
A. Pengaruh kadar garam
1. Masukkan seekor ikan yang sehat ke dalam bak plastik. Amati warna sisik, arah / pola berenang, frekuensi gerakan operkulum / menit, serta keluarny
a kotoran dan anus per menit.
2. Ulangi pengamatan awal saudara ini, minimal 3 kali.
3. Isi bak plastik dengan 2 liter air bersih.
4. Masukkan NaCl 20 gram ke dalam bak tersebut (konsentrasi larutan = 1%).
5. Masukkan 1 ekor ikan ke dalam bak plastik yang telah diberi NaCl tadi. Tunggu 2-3 menit.
6. Amati pola gerak renang, perubahan warna sisik, frekuensi gerak operkulum serta frekuensi buang kotoran / menit.
7. Ulangi pengamatan saudara sebanyak minimal 3 kali.
8. Kemudian angkat ikan dan masukkan ke dalam bak plastik yang berisi air saja.
9. Kemudian ulangi percobaan di atas pada konsentrasi NaCl yang berbeda.

B. Pengaruh Suhu
1. Lakukan seperti langkah ke 1 s/d 3 pada percobaan A.
2. Catat suhu normal (awal) medium tersebut.
3. Tambahkan air panas ke dalam bak hingga suhu medium naik 10C.
4. Amati keempat variabel ketahanan hidup seperti langkah ke-6 percobaan A.
5. Ulangi langkah ke-7 s/d 8, hingga kenaikan suhu mencapai 50C atau tercapainya ketegangan fisiologis.
6. Lanjutkan percobaan ini dengan menambahkan butiran es batu ke dalam medium hingga tercapai penurunan suhu sebesar 10C.
7. Ulangi perlakuan hingga suhu medium turun 50C atau hingga tercapai ketegangan fisiologis.

C. Diskusi
1. Apakah terdapat perbedaan dari keempat variabel ketahanan hidup tadi pada ketiga jenis ikan (bahan percobaan) ?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi perbedaan tersebut ?
3. Dari ketiga jenis ikan tersebut, manakah yang termasuk “euri” ?
4. Sesuaikan hasil pengamatan saudara dengan kondisi alamiah ketiga jenis ikan tersebut ? Jika tidak, mengapa ?

V. Lembar Kerja Mahasiswa


A. Pengaruh kadar garam terhadap ketahanan hidup ikan
Variabel / konsentrasi larutan NaCl 0,9 % 1,1 %
Pola berenang Pola renang tidak aktif, kepala ikan cenderung Pola renang cenderung pasif, dan semakin lambat.
keatas saat berenang, ikan berenang dipermukaan
air.
Warna sisik Warna dorsal orange memucat, warna abdomen Warna dorsal orange memudar, warna sisik
putih tetap. abdomen putih tetap.
Frekuensi Gerak operkulum / menit Buka tutup mulut selama 1 menit 111 kali. Sirip Buka tutup mulut selama 1 menit 111 kali. Sirip
bergerak sebanyak 96 kali dalam 1 menit. bergerak selama 1 menit 62 kali.
Frekuensi Keluarnya kotoran / menit Tidak mengeluarkan feses. Tidak mengeluarkan feses.

B. Pengaruh perubahan suhu terhadap ketahanan hidup ikan

Var/Suhu Pola Renang Warna sisik Freak operkulum Freak keluar kotoran

18 °C Tidak begitu aktif, ikan tidak begit Warna sisik dorsal orange, warna Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses.
abdomen putih tetap seperti semula 65 kali, Sirip selama 1 menit
u lincah. bergerak sebanyak 117 kali.

20 °C Ikan cenderung aktif dan ikan bere Warna sisik dorsal tetap orange, w Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses.
nang di dasar air. arna sisik abdomen juga masih sa 123 kali, Sirip selama 1 menit
bergerak sebanyak 128 kali.
ma putih seperti semula

22 °C Pola renang ikan naik turun, dan c Warna sisik dorsal menjadi lebih segar. Buku tutup mulut 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses.
enderung pasif. Warna sisik abdomen tetap putih 124 kali. Sirip selama 1 me
nit bergerak sebanyak 132
kali
24 °C Ikan tidak mengeluarkan feses. Warna sisik dorsal orange segar. Warna Buka tutup mulut dalam waktu 1 Ikan tidak mengeluarkan feses.
sisik abdomen tetap. menit sebanyak
144 kali.Siripbergerak sebanyak
149 kali dalam waktu 1 menit.

26 °C Ikan aktif dan lincah Warna sisik dorsal orange tetap, dan putih Buka tutup mulut dalam waktu 1 Ikan tidak mengeluarkan feses.
(Normal) normal menit sebanyak 161 kali dalam
waktu 1 menit. Sirip
bergerak 153 kali selama 1
menit.

28 °C Ikan tidak terlalu aktif, dan Warna sisik dorsal tetap orang, warna Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
kepala cenderung keatas saat berenang sisik abdomen tetap putih. 144 kali. Sisik bergerak
sebanyak 163 kali dalam waktu 1
menit.

30 °C Ikan tidak terlalu aktif, dan Warna sisik dorsal tetap orange. Warna Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
kepala cenderung keatas saat berenang abdomen tetap putih 143 kali. Sirip bergerak 163 kali
dalam waktu 1 menit.

32 °C Ikan tidak terlalu aktif, kepala cenderung Warna sisik dorsal orange menjadi Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
keatas saat berenang memudar. Warna sisik abdomen tetap 140 kali. Sirip bergerak 136 kali
normal dalam 1 menit.
34 °C Ikan cenderung pasif. Kepala cenderung Warna sisik dorsal orange memudar, Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
keatas saat berenang warna abdomen tetap normal. 134 kali. Sirip bergerak 110 kali
dalam 1 menit.

36 °C Pola renang cenderung Warna sisik dorsal semakin pudar. Warna Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
pasif. Kepala cenderung keatas saat sisik abdomen tetap. 131 kali. Sirip bergerak 128 kali.
berenang. Berenang di permukaan air

38° C Ikan cenderung tidak aktif. Warna sisik dorsal semakin pudar. Warna Buka tutup mulut selama 1 menit Ikan tidak mengeluarkan feses
Kepala cenderung keatas, ikan berenang sisik abdomen tetap. 118 kali. Sirip bergerak 96 kali.
dipermukaan air.

40 °C Ikan bergerak mundur, lalu Warna sisik dorsal memucat dan pudar. Buka tutup mulut dalam waktu 1 Ikan tidak mengeluarkan feses
berenang sebentar, kemudian ikan diam Warna sisik abdomen tetap. menit 76 kali. Sirip tidak
dan kejang. dihitung

VI. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Dilakukan 4 perlakuan pada pengamatan yang saya lakukan pada ikan emas hias, yaitu pengamatan pada suhu normal, suhu rendah (dingin), suhu tinggi (pan
as), dan pengukuran pH dengan air garam. Berikut adalah hasil pengamatan yang diperoleh dari masing-masing perlakuan :
a. Ikan emas pada perlakuan suhu normal yaitu 26°C mengalami buku tutup mulut 161 kali dalam waktu 1 menit (60 detik). Operculum ikan bergerak seba
nyak 153 kali dalam waktu 1 menit (60 detik). Kondisi fisiologi pada ikan terlihat sama, yaitu pola renang yang aktif, ikan juga masih berenang pada das
ar air. Warna sisik dorsal masih sama yaitu orange dan warna sisik abdomen putih. Ikan tidak mengeluarkan feses.
b. Ikan emas pada perlakuan suhu rendah atau dingin yaitu :
1. Suhu 24°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut 144 kali dalam waktu 1 menit (60 detik), Operculum ikan bergerak sebanyak 149 kali dalam
waktu 1 menit (60 detik). Pola renang pada ikan cenderung aktif, warna sisik dorsal yaitu orange terlihat segar dan warna sisik abdomen tetap putih seper
ti seebelumya. Ikan tidak mengeluarkan feses.
2. Suhu 22°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 124 kali dalam waktu 1 menit, dan operculum bergerak sebanyak 132 kali dalam w
aktu 1 menit. Ikan mengalami pola renang cenderung pasif dan lambat, warna sisik dorsal terlihat lebih segar dan warna sisik abdomen tetap seperti sebel
umnya. Ikan tidak mengeluarkan feses.
3. Suhu 20°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 123 kali dalam waktu 1 menit, dan operculum bergerak sebanyak 128 kali dalam w
aktu 1 menit. Kondisi fisiologi ikan yaitu pola renang yang aktif dan ikan berenang pada dasar air. Pada wrana sisik dorsal dan abdomen tidak mengalami
perubahan. Ikan tidak mengeluarkan feses.
4. Suhu 18°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 65 kali dalam waktu 1 menit, dan operculum bergerak sebanyak 117 kali dalam wa
ktu 1 menit. Ikan emas mengalami pola renang yang pasif, warna sisik dorsal menjadi orange segar, warna sisik abdomen putih tidak mengalami perubah
an. Ikan tidak mengeluarkan feses.
c. kan emas pada perlakuan suhu tinggi (panas), yaitu :
1. Suhu 28°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 144 kali dalam waktu 1 menit, dan operculum bergerak sebanyak 163 kali dalam w
aktu 1 menit. Ikan mengalami pola renang terlalu aktif dan kepala cenderung keatas. Warna sisik dorsal orange tetap, dan warna abdomen juga putih teta
p. Ikan tidak mengeluarkan feses.
2. Suhu 30°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 143 kali dalam waktu 1 menit, operculum bergerak sebanyak 163 kali dalam waktu
1 menit. Ikan mengalami pola renang yang cenderung pasif dengan kepala ikan yang condong ke atas. Warna sisik dorsal tetap orange, warna abdomen te
tap putih. Ikan tidak mengeluarkan feses.
3. Suhu 32°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 140 kali dalam waktu 1 menit dan operculum bergerak sebanyak 136 kali dalam w
aktu 1 menit. Pola renang ikan pasif, dan kepala mengarah ke atas saat berenang. Warna sisik dorsal terlihat memudar, tetapi warna abdomen tetap norma
l. Ikan tidak mengeluarkan feses.
4. Suhu 34°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 134 kali dalam waktu 1 menit, operculum bergerak sebanyak 110 kali dalam waktu
1 menit. Ikan mengalami pola renang yang cenderung pasif, warna sisik dorsal menjadi orange memudar, tetapi warna sisik abdomen tetap putih. Ikan tid
ak mengeluarkan feses.
5. Suhu 36°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 131 kali dalam waktu 1 menit, dan operculum bergerak sebanyak 128 kali. dalam
waktu 1 menit. Pola renang pada ikan, cenderung pasif dan ikan berenang pada permukaan air. Warna sisik dorsal menjadi orange memudar, dan warna
abdomen tetap putih normal tetapi tekstur kulit ikan terlihat.
6. Suhu 38°C, pada suhu ini ikan mengalami buka tutup mulut sebanyak 118 kali dalam waktu 1 menit, operculum ikan bergerak sebanyak 96 kali dalam
waktu 1 menit. Ikan mengalami pola renang cenderung pasif, berenang dipermukaan air, dan kepala ikan condong ka atas. Warna sisik dorsal ikan
semakin pucat atau pudar, warna abdomen tetap. Ikan mengeluarkan kotoran dari mulut.

Anda mungkin juga menyukai