SKRIPSI
OLEH
KADEK RANTAWAN PUTRA
45 14 033 002
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kasih dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Bosowa.
Penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul Manajemen Produksi
Minyak Kelapa Sawit Pada PT. Unggul Widya Teknologi Lestari Di Desa Motu
Kecamatan Baras Kab. Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. Selama dalam
proses penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan
dukungan dan motivasi untuk itu dengan ketulusan hati penulis menghaturkan
rasa terima kasih yang tak terkira kepada:
1. Sembah sujud kepada bapak Putu Mara, ibu Luh Dadi dan seluruh keluarga
yang telah memberikan doa dan dorongan moril maupun materi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Ir. Muh. Jamil Gunawi. MSi selaku pembimbing I dan Dr.Ir.
Baharuddin, MSi selaku pembimbing II, yang dengan senantiasa
meluangkan waktunya demi memberikan arahan serta saran dengan penuh
kesabaran dalam membimbing saya.
3. Ketua Jurusan Agribisnis, serta staf Dosen pengajar pada Jurusan Agribisnis
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bosowa.
4. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa.
5. Seluruh karyawan PT. Unggul Widya Teknologi Lestari yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa khususnya pada Jurusan Agribisnis serta rekan
mahasiswa jurusan lain yang telah membantu penulis selama ini yang tidak
tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, namun karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga maka tentunya
masih terdapat berbagai kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis
ii
sangat mengharapkan masukan dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
iv
3.2 Teknik Penentuan Responden ......................................................... 12
v
5.2.8 Kernel Recovery ................................................................. 52
5.2.9 Penyimpanan Kernel .......................................................... 53
5.2.10 Boiler ................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
reformasi. Seperti diketahui sektor pertanian di Indonesia sangat penting. Hal ini
(Soekartawi,1996).
188,20 juta ha, yang terdiri atas 148 juta ha lahan kering dan 40,20 juta ha lahan
basah, dengan jenis tanah, iklim, fisiografi, bahan induk (volkan yang subur), dan
Bahan Bakar Minyak (BBM) dimasa yang akan datang. Beberapa tanaman yang
potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar,
1
kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu,
sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol. Selain potensial sebagai
kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu, juga merupakan komoditas sumber bahan pangan
Salah satu sub sektor pertanian yang saat ini sedang dipacu pertumbuhannya
tulang punggung perekonomian yang memberikan andil yang cukup besar sebagai
sumber devisa, kebutuhan bahan konsumsi, sumber bahan baku industri serta
Pengembangan kelapa sawit merupakan salah satu hal yang sangat cocok
sangat pesat pada agribisnis kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970-an
menjadi bukti pesatnya perkembangan kelapa sawit di tanah air, bahkan pada saat
pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa
benihnya ditanam ditepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara
pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak
2
nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian
muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari
Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura" (Parmadean, 2014).
Peluang kelapa sawit sangat bagus. Karena itu, perkebunan kelapa sawit
diperluas secara besar-besaran , melalui pola perkebunan besar, pola kebun inti
plasma dan pola kemitraan bagi hasil. Masyarakat yang memiliki lahan terbatas
dengan keuntungan yang tinggi (benefit cost diatas tiga), usaha kelapa sawit
dipersyaratkan adalah untuk Asam Lemak Bebas (ALB) memiliki nilai ambang
batas maksimum 5 %, kadar kotoran maksimum 0,5 % dan kadar air maksimum
Produksi CPO dunia pada tahun 2013 mencapai 55,7 juta ton. Dari 55,7 juta
ton CPO tersebut, Indonesia berkostribusi sebesar 26,70 juta ton (dihasilkan dari
enam juta hektar lahan perkebunan) dan diikuti oleh Malaysia sebesar 21,7 juta
ton (dihasilkan dari lima juta hektare lahan perkebunan), sehingga Indonesia dan
Malaysia secara bersama menguasai sekitar 86% produksi CPO dunia. Pada akhir
tahun 2015, produksi CPO Indonesia meningkat menjadi 32,5 juta ton dan
3
(lima) tahun terakhir, rata-rata tumbuh sebesar 9,92%. China dengan Indonesia
merupakan negara yang paling banyak menyerap CPO dunia. Selain itu negara
sebesar 11%. Eksportir terbesar di dunia didominasi oleh Malaysia dan Indonesia,
kedua negara tersebut menguasai 91% pangsa pasar ekspor dunia. Papua Nugini
berada diurutan ke 3 dengan perbedaan share yang cukup jauh yaitu hanya
berkisar 1,3%.
bahkan dalam persentase yang lebih besar mengingat faktor yang mendukung hal
terus menjadi pemain utama dalam ekspor CPO ini, mengingat belum ada
diprediksikan akan menyalip Malaysia baik dalam produksi maupun ekspor CPO,
karena didukung oleh luas lahan yang tersedia dimana Malaysia sudah mulai
terbatas.
CPO secara mekanis dari Tandan Buah Segar (TBS) yang diikuti dengan proses
pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari beberapa tahap proses
yang berjalan secara kontinyu dan terikat satu sama lain (Goenadi, 2013).
4
Faktor yang mempengaruhi produksi CPO khususnya di PT. Unggul Widya
belum ada perkembangan yang signifikan dari negara pesaing lainnya maka
dengan diterapkannya manajemen proses produksi minyak kelapa sawit ini dapat
ini adalah:
sawit di PT. Unggul Widya Teknologi Lestari di desa Motu, kecamatan Baras,
1.3 Tujuan
pada PT. Unggul Widya Teknologi Lestari di desa Motu, kecamatan Baras,
selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan
goal (adalah sauatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang
goals (sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau
6
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
Fungsi manajemen adalah elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
1. Planning (Perencanaan)
alternatif terbaik.
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Pengerakan)
7
yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
4. Controlling (Pengendalian)
terselenggara.
terjadi dalam menciptakan produk atau jasa. Jika demikian manajemen produksi,
yaitu sebagai rangkaian keputusan yang rumit guna mendukung proses produksi
(David, 1987).
dalam rangka menciptakan serta menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
proses transformasi dari input manjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi
8
Dahulu menajemen operasi itu dinamakan manajeman produksi. Pergantian
hanya kegiatan menghasilkan barang untuk mencari laba. Ini pengertian yang
sempit sebab produksi seharusnya juga menghasilkan jasa dan juga dapat
dilakukan oleh lembaga yang tidak mencari laba. Oleh karena itu, sekarang
digunakan istilah operasi yang pengertiannya lebih luas. Kadang-kadang ada juga
adalah pada kegiatan perubahan bentuk, bukan pada hasilnya (Subagyo. 2000).
keluaran. Macam barang atau jasa yang dikerjakan banyak sekali sehingga macam
proses yang ada juga banyak. Agribisnis yang mengolah satu jenis bahan untuk
dalam keputusan semacam itu tidak hanya menyangkut biaya tetapi juga cepat
proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Mulai
pabrik berdiri selalu mengerjakan barang yang sama sehingga prosesnya tidak
9
biasanya juga disebut sebagai proses produksi yang berfokuskan pada produk atau
product fokus. Karena biasanya setiap produk disediakan fasilitas produksi sendiri
membuat barang yang macamnya relatif sama dan jumlah yang dihasilkan banyak
sekali. Hasil produksi dapat distandarisasikan dan dalam jangka panjang tidak
jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan
proses produksi dari berbagai barang yang akan diproduksi dan jasa
yang dihasilkan.
agar setiap permintaan konsumen dapat dilayani. Aspek ini juga sering
10
penggunaan metode-metode pelaksanaan suatu proses produksi atau
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Sulawesi Barat. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei sampai bulan Juni
2018.
Unggul Widya Teknologi Lestari. Jumlah responden yang dipilih adalah sebanyak
laboratorium 1 orang, Kasie 1 orang, Mandor 6 orang dan Karyawan 5 orang yang
berkaitan dengan proses produksi minyak kelapa sawit yang berada di perusahaan.
Data yang diperlukan dalam penelitian yang diakukan adalah data primer
responden, sedangkan Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan
12
perusahaan, struktur organisasi dan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki
perusahaan.
dan pengawasan serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada
3. TDS yaitu tandan buah segar yang akan di olah menjadi minyak sawit yang
4. PKS adalah pabrik kelapa sawit yang berfungsi untuk mengolah kelapa
13
5. Proses produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh PT. Unggul Widya
dan kernel.
6. CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak kelapa sawit yang diperoleh dengan
7. Minyak sawit adalah minyak nabati yang dapat dikonsumsi, yang dihasilkan
8. Kernel atau inti sawit yang diperoleh dari memecah cangkang kelapa sawit.
14
BAB IV
swasta yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang
berkantor pusat di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Perusahaan ini didirikan oleh
bapak Tjiungwanara Njoman yang merupakan salah satu investor swasta nasional.
kelapa sawit dengan pola PIR-Trans (Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi) dan
area seluas 17.000 Hektar, dengan rancangan penanaman kelapa sawit 10.000
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sampai
saat ini telah berdiri 10 Satuan Pemukiman (SP) dimana setiap SP berpenduduk
15
Perintisan perkebunan PT. Unggul Widya Teknologi Lestari ditandai
dengan penanaman kelapa sawit yang pertama pada tanggal 9 Juli 1989 oleh
Menteri Perkebunan dan Tanaman Keras Ir. Hasrul Harahap yang didampingi
(PMKS) pertama ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Sulawesi
Ton/Jam. PMKS tersebut beroperasi pertama kali pada tanggal 12 Juni 1992.
Pada bulan Juli 1990, dibangun pelabuhan khusus untuk pengapalan CPO
dan Kernel dengan nama dari pelabuhan itu adalah Bone Manjing yang terletak
Didesa Doda Kec. Sarudu Kab. Mamuju Utara Prov. Sulawesi Barat. Sehingga
pendistribusian hasil produksi CPO dan Kernel untuk pertama kalinya oleh PT.
16
Keterangan gambar:
Lokasi 01 adalah Bone Manjing sebagai dermaga untuk tempat kapal minyak
bersandar,
tanggung jawab berbentuk garis lurus dari tingkat yang paling tinggi sampai
tingkat yang paling rendah, di PT. Unggul Widya Teknologi Lestari PMKS Baras
dipimpin oleh mill manager, dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mill
sistem manajemen pengorganisasian yang baik pula, agar kiranya segala siklus
kegiatan yang ada di perusahaan tersebut berjalan sesuai bidang dan jabatan yang
telah diberikan oleh perusahaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur
organsasi berikut.
17
Gambar 2.
MILL MANAJER
M. SADIQ S
KASIE
ROSALINA NINCE SALU
ASISTEN PROSES SHIFT I ASISTEN PROSES SHIFT II ASISTEN BENGKEL ASISTEN LAB
FAUD SURYA H TUBAGUS EKA WAHAB BAGUS SANTOSO MARGARETH
18
2. Membuat perencanaan kerja harian, bulanan, maupun tahunan kepada
bawahan untuk menentukan efektivitas kerja serta keseragaman
pelaksanaannya.
3. Mengatur pembagian dan penempatan tenaga kerja sesuai situasi,
kemampuan, dan tanggung jawabnya.
4. Menyusun proses target berdasarakan kondisi pabrik dan kuantitas TBS
yang diolah di pabrik.
5. Membuat perencanaan pemakaian capital dan memastikan pelaksanaannya
di lapangan sesuai yang sudah direncanakan.
6. Memonitor dan memastikan proses dijalankan secara efisien dan sesuai
standar yang ditetapkan.
7. Mengontrol kuantitas air boiler dan water treatment melalui hasil
pemeriksaan di Lab agar sesuai standar yang ditetapkan dalam processing.
8. Mengontrol prosedur pengambilan contoh mutu CPO dan Kernel.
9. Mengontrol pengendalian biaya pemakaian bahan kimia.
10. Mengontrol prosedur grading dilakukan dengan benar.
11. Memastikan CPO dan Kernel yang dihasilkan sesuai dengan standar.
12. Mengontrol dan memastikan bahwa prosedur administrasi telah berjalan
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
13. Memastikan bahwa pabrik memiliki izin yang diperlukan dalam
pengoprasian pabrik.
14. Mengkaji dan bertanggung jawab dalam keakuratan laporan.
15. Memastikan pelaksanaan K3 dijalankan oleh setiap karyawan pabrik.
16. Memastikan kesesuain posisi stok produksi dengan fisiknya.
17. Memonitor secara rutin hasil kerja bawahan dan memberikan pembinaan
kepada bawahan.
18. Melakukan evaluasi hasil kerja bawahan dan melakukan rekomendasi atas
promosi dan mutasi.
19. Menentukan program pelatihan bawahan berdasarkan kebutuhan.
20. Menerbitkan surat peringatan secara tertulis atas pelanggaran yang
dilakukan bawahan.
19
21. Bekerja sama dengan KASIE dalam melakukan perekrutan karyawan baru.
Tanggung Jawab:
1. Mengontrol dan bertanggung jawab atas pemakaian biaya maintenance agar
tidak melebihi dari budget yang telah dibuat dan mengambil tindakan
perbaikan bila diperlukan.
2. Memonitor dan bertanggung jawab terhadap penerimaan TBS dan
memastikan kelangsungan proses yang terus menerus pada kapasitas
terpasang untuk menghindari restan TBS yang tinggi.
20
8. Memeriksa jumlah pemakaian bahan kimia yang digunakan di boiler, water
treament berdasarkan laporan yang dibuat oleh asisten laboratorium.
9. Memonitoring posisi stok bahan kimia dan menginstruksikan kepada asisten
laboratorium untuk melakukan pemesanan bila stok minimun.
10. Membagi keterampilan dan pengetahuan kepada bawahannya.
11. Melaksanakan pemantauan dan memberikan masukan secara rutin terhadap
hasil kerja bawahan.
12. Melakukan evaluasi penilaian prestasi kerja bawahan.
Tanggung Jawab :
1. Memonitoring dan bertanggung jawab atas kebersihan pabrik.
2. Memeriksa dan bertanggung jawab atas rencana kerja pengelolaan yang
dibuat oleh asisten proses.
C. KASIE
Wewenang :
1. Merekomendasikan atas promosi atau mutasi bawahanya.
Tugas:
1. Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan dan rekan kerja.
2. Mengidentifikasi dan mengusulkan kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan
tingkat keterampilan dan rencana pengembangan karir yang bersangkutan.
3. Melaksanakan pemantauan dan memberikan masukan secara rutin terhadap
hasil kerja bawahan.
4. Memonitor penerimaan dan penimbangan TBS berdasarkan laporan dari
kerani timbangan serta memberitahukan hasil timbangan ke kebun.
5. Memonitor pengiriman hasil produksi berdasarkan laporan dari kerani
timbangan .
6. Bersama-sama dengan asisten proses dan asisten laboratorium melakukan
souding pada storage tank untuk mengetahui hasil produksi.
7. Memeriksa data absensi dan lembur karyawan untuk perhitungan gaji dan
tunjangan.
21
8. Melakukan fungsi administrasi personalia yang meliputi kelengkapan data
personalia dan pemutusan hubungan kerja.
9. Membuat laporan penambahan dan pengurangan untuk keperluan pelaporan
karyawan ke DEPNAKER, PT. JAMSOSTEK, HRD Departemen (kantor
pusat).
10. Mengkordinir sistem keamanan lingkungan di lokasi pabrik.
11. Memeriksa dan membuat rekapitulasi permintaan pembelian dari masing-
masing unit untuk memastikan kesesuaian dengan budget yang telah
disetujui.
12. Melakukan negosiasi harga dengan suplier atas barang-barang consumable
yang dibutuhkan oleh pabrik.
13. Membuat laporan outstanding permintaan pembelian di bagian purchasing
untuk ditindak lanjuti.
14. Memeriksa barang-barang dengan spesifikasi dan jenis barang yang dipesan.
15. Memonitor administrasi penerimaan dan pengeluaran barang di gudang
berdasarkan bon permintaan barang dan pencatatan administrasi gudang.
16. Berkoordinasi dengan unit-unit terkait yang membutuhkan barang untuk
menghindari penimbunan barang di gudang (dead stok).
17. Memeriksa dan membuat permintaan kebutuhan dana operasional
berdasarkan kebutuhan dari masing-masing unit serta membuat laporan
pertanggung jawaban ke kantor pusat.
18. Memeriksa penerimaan dan pengeluaran uang untuk memastikan kewajaran
pengeluaran/penerimaan serta dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur
yang berlaku.
19. Melakukan stok opname petty cash untuk memastikan kesesuaian antara
saldo dalam buku dengan jumlah fisik uang.
20. Memeriksa debet/kredit nota atas transaksi keuangan.
21. Memeriksa jurnal transaksi keuangan untuk keperluan posting kedalam
general ledger agar tidak terjadi adanya saldo abnormal dan memeriksa
administrasi gudang.
22
22. Bersama-sama dengan manajer pabrik menyusun budget berdasarkan data
yang diperoleh dari asisten kepala.
23. Bersama-sama dengan manajer pabrik merencanakan kebutuhan tenaga
kerja sesuai dengan standar kapasitas pabrik.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab atas semua proses administrasi pabrik.
D. ASISTEN PROSES
Wewenang :
1. Memberikan instruksi kerja kepada bawahannya.
Tugas :
1. Memonitor jam kerja mesin dan operasionalnya untuk meminimalkan
kerusakan mesin.
2. Memeriksa loses CPO dan Kernel secara langsung untuk di cross check
dengan hasil analisa laboratorium.
3. Menyusun budget tahunan untuk proses produksi berdasarkan rencana TBS
yang akan diolah.
4. Membuat laporan proses pengolahan dan kerusakan mesin pabrik.
5. Memeriksa absensi dan lembur karyawan proses.
6. Mengajukan Bon Pemintaan Barang untuk pengolahan.
7. Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan.
8. Melakukan evaluasi prestasi kerja bawahan.
9. Memonitor pengisian TBS ke dalam lori dan memastikan pengisian sesuai
dengan kapasitas lori.
10. Memonitoring sterilisasi perebusan TBS melalui panel control.
11. Mengawasi temperatur dan volume digester untuk menghindari terjadinya
losses yang besar.
12. Memonitoring angka-angka kerja di station klarifikasi dan memeriksa mutu
serta losses CPO sesuai standar.
23
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab atas kebersihan mesin-mesin pabrik dan lokasi
pengolahan.
2. Bertanggung jawab dan mengatur tersedianya tenaga kerja, mengawasi dan
mengatur pelaksanaan over time untuk kelancaran proses produksi.
E. ASISTEN LABORATORIUM
Wewenang :
1. Merekomendasikan atas promosi atau mutasi bawahanya.
Tugas :
1. Memeriksa pengambilan sampel CPO dan Kernel yang dilakukan petugas
sampel untuk memastikan sampel yang dianalisa sesuai jumlah, kebutuhan
dan tempat pengambilan yang telah ditentukan.
2. Memonitor sampel secara acak agar sampel yang dianalisa dapat terwakili.
3. Memeriksa perlakuan analisa untuk memastikan bahwa langkah-langkah
analisa dilakukan sesuai dengan norma-norma analisa baku.
4. Memonitor pemberitahuan hasil analisa kehilangan (Losses) dan mutu hasil
produksi ke setiap station.
5. Memonitor dan memerika grading untuk mengetahui perbadingan antara
TBS normal dan TBS abnormal serta memastikan grading dilakukan dengan
benar.
6. Melakukan analisa TBS.
7. Membuat perencanaan pemakaian bahan dan alat laboratorium sesuai
dengan rencana produksi.
8. Membuat laporan rekapitulasi losses, mutu, FFA, rendemen dan hasil
grading sebagai bahan dalam penyusunan Manager Report.
9. Memeriksa absensi dan jumlah lembur karyawan Lab.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab atas keakuratan hasil analisa mutu CPO yang
dihasilkan.
24
4.3 Letak Geografis dan Administratif
desa Motu Kec. Baras Kab. Mamuju Utara, Prov. Sulawesi Barat. Yang berjarak ±
700 KM dari kota Makassar (Sulawesi Selatan) dan berjarak 200 KM dari kota
permukaan laut. Adapun batas-batas areal perkebunan ini yaitu sebagai berikut :
Lokasi PT. Unggul Widya Teknologi Lestari memiliki rata-rata curah hujan
tahunan adalah 3.476 mm dengan 130 hari hujan, suhu rata-rata harian berkisar
antara 29-300C, dengan kelembapan relatif udara 80-90%. Peyebaran curah hujan
bulanan dikebun Baras umumnya merata dengan di jumpai bulan kering (<100
25
VISI = Menjadi perkebunan kelapa sawit yang unggul dan lestari.
MISI = Mengedepankan tata kelola perusahaan yang bersih dan
profesional.
Senantiasa memperbaharui kualitas dan keterampilan sumber
daya manusia.
Menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul.
Senantiasa peduli kepada kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat sekitar.
mutlak diperlukan untuk pengelolaan suatu jenis usaha. Sumber daya lahan adalah
suatu bidang tanah yang digunakan sebagai wadah dan ruang bagi tiap kegiatan
macam aktivitas mulai dari bercocok tanam hingga digunakan sebagai tempat
itu sendiri.
26
Luas keseluruhan area yang dimiliki PT. Unggul Widya Teknologii Lestari
saat ini telah mengembangakan perkebunan kelapa sawit seluas 31.400 hektar,
Tabel 1. Luas Areal Perkebunan Dan Bangunan Yang Dimiliki PT. Unggul
adalah bersifat mutlak dibutuhkan. Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan
untuk melakukan proses produksi dapat mempengaruhi tingkat hasil dari produksi
Adapun jenis dan jumlah peralatan yang dimiliki oleh PT. Unggul Widya
tabel 2.
27
Tabel 2. Jenis Dan Jumlah Peralatan Yang Dimiliki Oleh PT. Unggul Widya
Jumlah
No Mesin/Peralatan Fungsi
(Unit)
1 Untuk menimbang berat TBS yang
Jembatan
diangkut oleh truk sebelum sampai ke
Timbang loading ramp dan menimbang truk 1
yang telah menurukan TBS di loading
ramp
Sebagai tempat untuk melakukan
sortasi buah yang tidak masuk dalam
kriteria buah yang diterima oleh
perusahan dan sebagai wadah untuk
penimbunan buah sementara sebelum
2 Loading Ramp dimasukkan ke dalam lori, 1
penimbunan buah yang sampai
bermalam diloading ramp dapat
menurunkan mutu minyak sawit
bahkan lebih cepat dari penurunan
mutu akibat penimbunan dilapangan
3 Lori Sebagai tempat untuk merebus TBS
40
kapasitas 2,5 ton
4 Genset Menghasilkan sumber arus
3
listrik/energi bagi proses produksi
5 Turbin Uap 2
Pembangkit listrik
28
9 Hoisting Crane Mengangkat tbs yang telah selesai dari
2
proses sterelizer menuju thresher
Mengatur masuknya buah yang sudah
10 Auto Feeder 3
direbus ke thresher secara kontinyu
dan merata
11 Thresher Drum Memisahkan antara tandan dengan
2
brondolan
12 Digester Pengadukan pasca brondolan 7
29
Penampungan akhir untuk sludge yang
22 Kolam Limbah akan digunakan sebagai pupuk cair 8
untuk perkebunan kelapa sawit
suatu produksi, sumber daya manusia merupakan motor penggerak dari suatu
perusahaan. Hidup dan berkembangnya suatu perusahaan tidak terlepas dari faktor
manusiannya, sumber daya manusia yang dimaksud adalah para karyawan yang
keseluruhan adalah sebanyak 149 orang karyawan tetap yaitu untuk menangani
masalah persediaan bahan baku sebanyak 15 orang dan 3 orang yang menjadi
30
asisten dalam menangani proses produksi di bantu oleh 6 orang mandor yang
karyawan yang menangani proses pengolahan bahan baku hingga yang menjaga
perusahaan, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan kerja dan cara berfikir
karyawan dalam menerima inovasi baru. Pada umumnya karyawan yang berumur
masih muda mempunyai kemampuan fisik lebih kuat dan responsif terhadap
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
31
diharapkan dapat berdampak baik bagi peningkatan produksi. Adapun tingkat
pendidikan karyawan di Pt. Unggul Widya Teknologi Lestari dapat dilihat pada
tabel 4.
Teknologi Lestari
karyawan yang ada responden yang di ambil hanya sebanyak 15 orang dimana
Dengan sumber daya manusia yang baik, didukung sistem dan lingkungan
tinggi, maka PT. Unggul Widya Teknologi Lestari siap menghadapi tantangan
kemajuan zaman serta didasari semangat dan idealisme yang tinggi untuk meraih
visi menjadi perkebunan kelapa sawit yang unggul dan lestari dengan misi
produk yang berkualitas unggul serta peduli terhadap kelestarian lingkungan dan
32
d. Sumber daya Finansial
Sumber daya finansial merupakan salah satu sumber daya yang sangat
sangat berpengaruh pada proses pengadaan bahan baku, peralatan dan bahan
penolong di dalam proses produksi. Sumber daya finansial adalah semua harta
yang dimiliki oleh perusahaan baik yang bersifat uang maupun benda berharga
e. Motivasi
pekerjaannya dengan semangat karena ada hal yang mendorong karyawan itu
untuk bekerja.
Teknologi Lestari memberikan suatu motivasi yang dapat berguna untuk keluarga
1) Fasilitas
Fasilitas yang diberikan kepada karyawan yaitu: air, listrik, tempat ibadah,
sekolah, sarana olahraga, rumah sakit dan rumah yang diberikan memiliki
33
Type D adalah perumahan untuk asisten kantor masing-masing afdeling dan
mandor,
2) Uang Lembur
Uang lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja
dari shift yang seharusnya, pada PT. Unggul Widya Teknologi Lestari saat ini
telah diberlakukan sistem kerja tiga shift dikarenakan mesin berproduksi selama
24 penuh hal ini diterapkan agar karyawan tidak terlalu kelelahan dalam bekerja.
Jadi apabila ada karyawan yang bekerja melebihi dari jam kerjanya maka uang
lembur akan diberikan, agar dapat menghitung berapa banyak uang lembur yang
∑ Gaji/Bln
∑ Uang Lembur/Bln =
∑ Jam Lembur/Bln
3) Premi
Premi diberikan apabila para pekerja dapat melebihi target yang telah di
4) Cuti
raya keagamaan dan apabila karyawan terkena musibah atau adanya kepentingan
34
5) Tunjangan Hari Raya
Tunjangan hari raya diberikan setiap tahunnya yaitu pada hari raya masing-
6) Layanan Kesehatan
7) Keamanan
pabrik apalagi memasuki area produksi, peralatan keamanan juga diberikan pada
setiap karyawan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, peralatan tersebut
berupa:
a) Helm
Helm berfungsi sebagai pelindung kepada pada saat bekerja ada beberapa
warna yang digunakan oleh PT. Unggul Widya Teknologi Lestari, tiap warna
b) Earphone
Earphone wajib digunakan untuk menjaga kesehatan gendang telinga hal ini
bekerja.
35
c) Sarung Tangan
bahan-bahan kimia yang ada, hal ini bertujuan untuk menghindari hal yang dapat
d) Masker
e) Sepatu
Sepatu berfungsi sebagai pelindung kaki dari benda tajam, serpihan dari
cangkang kernel, licinya minyak dilantai dan panasnya mesin yang dapat
36
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lestari meliputi perencanaan bahan baku dan perencanaan produk yang akan
dihasilkan.
Bahan baku yang akan diolah oleh PT. Unggul Widya Teknologi Lestari
adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diperoleh dari kebun inti milik
PT. Unggul Widya Teknologi Lestari, plasma dan mitra yang berada dekat dengan
wilayah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang memiliki varietas tertentu serta
Untuk volume bahan baku yang akan diolah perharinya adalah 30 ton
perharinya dari yang sebelumya kapasitas olah 60 ton perhari, yang menyebabkan
dari sebagian alat-alat yang ada saat ini sedang di tambah jumlah olahnya yang
sebelumya satu lori berkapasitas 2,5 ton menjadi 10 ton per lorinya.
membagi jadwal panen tiap kelompok tani dan jadwal panen kebun inti milik
37
perusahaan, hal ini dilakukan agar setiap harinya perusahaan dapat mengolah
bahan baku sesuai kebutuhan yaitu 30 ton perharinya, jadwal yang telah
ditetapkan dapat berubah apabila pada saat waktu pemanenan bertepatan dengan
hari raya. Jadwal panen itu mulai hari minggu sampai dengan hari jum’at,
mengapa ada satu hari tidak ada jadwal pemanenan hal ini disebabkan oleh
melakukan pemanenan dan keseluruhan jumlah tandan yang dipanen telah dicatat
oleh pengurus kelompok tani yang ada, setelah itu barulah tandan buah segar di
baras berjumlah dua perusahaan dan tiap satu perusahaan menerima tandan buah
segar dari 5 satuan pemukiman (SP) baik buah plasma, mitra dan wilayah kebun
inti perusahaan.
Tandan buah segar yang telah matang memiliki ciri tertentu seperti mulai
berubahnya warna dari buah tersebut dan telah memiliki biji buah yang terlepas
dari tandannya.
38
Adapun kriteria matang panen yang ditetapkan oleh perusahaan dapat dilihat
pada tabel 5.
Jumlah Berondolan
Fraksi Panen Derajat Kematangan
Dipiringan
00 Sangat Mentah 0 Butir
0 Mentah 0 Butir
1 Matang I 1-10 Butir
2 Matang II 10-25 Butir
3 Lewat Matang > 25 Butir
4 Terlalu Matang Janjang Kosong
Sumber : Bagian sortasi PT. Unggul Widya Teknologi Lestari
ciri buah masih berwarna hitam, daging buah masih berwarna putih yang berarti
belum memiliki kadar minyak didalam daging buahnya, apabila pada derajat ini
telah dilakukan pemanenan maka dapat merusak kadar minyak hal ini disebabkan
karena kadar air yang terdapat pada buah masih terlalu tinggi tanpa ada minyak
sedikitpun.
Derajat kematangan mentah ciri buah sudah mulai berubah warna menjadi
warna sedikit memerah dan daging buah sudah mulai berwarna kuning pucat
dengan kadar minyak yang sangat sedikit dan kadar air masih lebih banyak dari
yang dibutuhkan untuk membuat minyak sehingga pada tingkat ini tidak akan
Derajat matang I ciri buah sudah berwarna merah mengkilat dan daging
buah sudah berwarna orange dengan ditandai mulai adanya brondolan yang telah
39
terlepas dari tandan buah, pada tingkat ini tandan sangat baik untuk dipanen hal
itu dikarenakan kadar minyak pada daging buah sudah lebih tinggi dibandingkan
kematangan ini.
Derajat matang II ciri buah berwarna merah dan daging buah berwarna
orange pekat dengan ditandai banyaknya jumlah berondolan yang terlepas dari
tandan berkisar antara 10-25 butir, pada tingkat ini kadar minyak semakin baik hal
itu dikarenakan kadar air yang terdapat pada daging semakin sedikit dan kadar
minyak semakin banyak, pada derajat ini sangat baik untuk dilakukan pemanenan.
terlepas dari tandan dan pada derajat ini kadar minyak mulai berkurang dan kadar
tersebut disebabkan karena sudah mulai busuknya sebagian daging buah sehingga
kadar minyaknya mulai berkurang, pada tingkat ini tidak di anjurkan untuk
dibawa ke perusahaan akan tetapi pada derajat ini tandan harus dipanen. Mengapa
pada tahap ini harus dipanen itu dikarenakan apabila tandan tetap berada dipohon
maka secara tidak langsung akan merusak batang pohon dan tetap mengambil
tandan atau tandan telah kosong dan berondolan telah habis terlepas dari tandan
pada derajat ini sudah tidak terdapat kadar minyak lagi melainkan kadar kotoran
yang terlalu tinggi hal ini disebabkan oleh telah membusuknya keseluruhan
daging buah, pada derajat ini tandan harus segera dipanen hal ini dilakukan karena
40
selain dapat merusak batang dan mengambil makanan dari tanaman dapat juga
matang.
paling baik adalah matang I dan matang II, karena pada derajat kematangan ini
terdapat rendemen minyak paling tinggi dengan memiliki kualitas minyak yang
baik serta kandungan asam lemak bebas dan kadar air yang rendah, apabila
memanen buah terlalu mentah atau lewat matang dapat mempengaruhi rendemen
minyak sehingga kadar air, lumpur dan asam lemak bebas akan meningkat yang
dapat menyebabkan akan terjadinya penurunan kualitas dari minyak dan dapat
Apabila ada tandan buah yang tidak memenuhi persyaratan maka pihak
dikembalikan kepada kelompok tani maka diharapkan hal tersebut tidak terulang
kembali karena yang dirugikan bukanlah hanya pihak perusahaan melainkan juga
dari pihak petani. Apabila ada tandan yang dikembalikan maka tandan yang lewat
matang akan di cintang untuk di ambil bijinya (brondolan) untuk di jual kembali
dan tandannya yang sudah tidak terdapat bijinya lagi akan diletakkan di bawah
pohon kelapa sawit, hal ini dikarenakan selain menjadi pupuk dapat juga sebagai
41
Tabel 6. Rencana Bahan Baku Yang Diperoleh Untuk Diolah Oleh PT.
Tahun 2015 rencana bahan baku sebanyak 44.380.563 ton yang terealisasi
masih menurun sebanyak 37.582.090 ton ini disebabkan oleh peremajaan pada
kelapa sawit yang sudah tua di kebun plasma. Tahun 2016 rencana bahan baku
44.369.620 ton yang terealisasi sudah mulai meningkat sebanyak 45.766.530 ton
disebabkan karena kebun inti telah mulai berproduksi dan kebun mitra bertambah.
Tahun 2017 rencana bahan baku 49.486. 359 ton dan yang terealisasi meningkat
sebanyak 52.906.260 ton hal ini disebabkan oleh kebun plasma telah berproduksi
dengan pemeliharaan yang baik dengan cuaca dan iklim type A mendukung
2. Perencanaan Produk
menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dan kernel, PT. Unggul Widya Teknologi
Lestari memproduksi minyak kelapa sawit dengan standar mutu yang telah
ditetapkan. Standar mutu dari minyak kelapa sawit berhubungan dengan aspek
kadar asam lemak bebas, kotoran dan kelembapan, dalam hal ini syarat mutu
42
Asam Lemak Bebas (ALB), kadar air, kotoran, logam besi, logam tembaga,
- Asam Lemak Bebas (ALB) / Free Fatty Acid (FFA) : < 3,50%
Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor.
Adapun untuk analisa angka mutu dan kerugian pada minyak kelapa sawit
dilakukan mulai dari beberapa titik sampel saat produksi mulai dari loading ramp,
sterelizer, stasiun pressing, stasiun klarifikasi, kernel recovery dan Storage Tank.
Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi padaPT. Unggul Widya
Teknologi Lestari sebanyak 149 orang karyawan, setiap karyawan telah memiliki
pembagian tugas yang jelas untuk masing-masing kegiatan produksi mulai dari
43
karyawan yang akan melaksanakan pekerjaan seperti bagian timbangan, sortasi
dari persediaan bahan baku, penimbangan, sortasi dan pengolahan. Tujuan dari
dengan jenis pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya. Kepala bagian produksi
Pada organisasi produksi yang ada di PT. Unggul Widya Teknologi Lestari
karyawan yang dilakukan 2 kali seminggu yaitu pada hari senin dan hari sabtu.
oleh para asisten bagian produksi pada saat sebelum melakukan pengolahan serta
penyortiran agar karyawan lebih teliti dalam memilih bahan baku yang akan
44
5.1.4 Fungsi Pengendalian/ Pengawasan
dibebankan kepadanya sehingga apabila ada masalah yang sedang dihadapi dapat
para karyawan juga akan bekerja dengan lebih teliti dan terarah yang akan
pemeliharaan peralatan.
sesuai dengan perencanaan yaitu menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) yang
berkualitas.
menimbang teliti dalam mencocokkan timbangan antara berat tandan buah segar
dan CPO (Crude Palm Oil), baik pada saat menimbang bahan baku maupun
setelah diolah.
harus tersedia dan masih berfungsi dengan baik. Setelah kegiatan selesai peralatan
45
5.1.5 Evaluasi/Penilaian
pelaksanaan kegiatan produksi, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan yang telah
hasil yang dicapai dengan standar yang ditetapkan pada saat perencanaan.
Penilaian atau evaluasi yang dilakukan pada PT. Unggul Widya Teknologi
Lestari yaitu nilai produksi yang dihasilkan sesuai standar yaitu menghasilkan
CPO (Crude Palm Oil) yang berkualitas. Penilaian ini dilakukan oleh Mill
tahapan untuk mengolah bahan baku tandan buah segar (TBS) agar menjadi
diawali dengan penerimaan tandan buah segar (TBS) dan penimbangan, stasiun
klarifikasi, storage tank, kernel recovery, penyimpanan kernel dan boiler. Adapun
46
Bagan Proses Produksi
Stasiun Sortasi
Loading Ramp
Stasiun Pressing
Storage Tank
Penyimpanan Kernel Boiler
Proses penerimaan buah dimulai dari penimbangan tandan buah segar yang
timbang yang berfungsi untuk menimbang atau mengetahui jumlah Tandan buah
segar yang masuk ke PKS untuk diolah dari setiap produksi sehingga
memudahkan untuk mengetahui rendemen minyak dan inti serta berat tandan rata-
47
rata. Berat Tandan buah segar dapat diketahui dari selisih berat bruto (berat kotor
truck) dengan berat saat truck bermuatan TBS. Penimbangan dilakukan pada
penimbangan yang tepat dan akurat yaitu petugas mencatat nomor plat mobil, saat
masuk dan keluar timbangan diusahakan selalu bersih agar timbangan berfungsi
dengan baik.
segar sesuai dengan fraksi yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk mutu
CPO (crude palm oil) yang akan dihasilkan dari segi kualitas TBS. Sortasi atau
grading bertujuan untuk mengetahui mutu dari TBS yang masuk ke Pabrik kelapa
sawit (PKS), agar dapat meningkatkan kualitas dari mutu CPO (Crude Palm Oil)
yang diproduksi. Dengan meningkatkan kualitas mutu rendemen minyak dan inti
sawit yang diolah akan meningkatkan hasil produksi yang dapat menguntungkan.
Tandan buah segar yang dibawa oleh truk pengangkut menuju ke grading untuk
selanjutnya akan dilakukan penyortiran tandan, tandan yang akan diterima adalah
tandan yang memenuhi syarat dari perusahaan. Apabila tandan buah segar tidak
48
memenuhi syarat maka tandan akan dikembalikan ke kolompok tani yang
bersangkutan hal ini dilakukan agar memperoleh kualitas minyak yang baik.
Tandan buah yang telah melewati proses grading ini kemudian akan
dimasukkan kedalam lori, lori yang dimaksudkan adalah tempat untuk membawa
berkapasitas 2,5 ton. Untuk memasukkan tandan buah segar kedalam lori adalah
dengan cara membuka pintu yang terdapat pada loading ramp yang menggunakan
sistem hidrolik dan menggunakan prinsip FIFO (First In, First Out), bangunan
loading ramp memiliki kemiringan pada lantainya hal ini bertujuan agar buah
yang telah melakukan grading berkumpul pada pintu loading ramp yang memiliki
Tandan buah segar akan dituangkan pada sekat yang tiap sekatnya akan
mengisi satu lori dan diatur pengisiannya dari pintu satu ke pintu lainnya hal ini
bertujuan agar memudahkan pengisian pada lori, untuk pengisian lori yang baik
hendaknya tidaklah terlalu penuh. Pengisian lori yang terlalu penuh bahkan dapat
mengakibatkan buah terjatuh pada saat dijalankan dan dapat terjatuh dalam
stasiun perebusan, apabila hal ini terjadi maka dapat mengakibatkan terhambatnya
Tandan buah segar. Baik buruknya mutu dan hasil olahan Pabrik kelapa sawit
49
yang paling utama ditentukan oleh keberhasilan rebusan. Merebus buah harus
sesuai dengan ketentuan yang ada dan merupakan proses pengolahan yang mutlak
dilakukan.
bejana uap bertekanan. Sterilizer yang digunakan dapat memuat 10 lori yang
tekanan uap 3 kg/cm2. Lori tempat buah dibuat berlubang dengan diameter 0,5
inch, yang berfungsi untuk penetesan air kondesat yang terdapat diantara buah.
Pada stasiun ini terdapat beberapa alat yang berfungsi untuk mengolah
kelapa sawit yang telah direbus agar dapat di peroleh minyak serta kernelnya.
Mesin Penebahan atau perontok buah adalah mesin yang berfungsi untuk
pemisahan brondolan dari tandan kelapa sawit. Buah yang telah direbus di
sterilizer diangkat dengan hoisting crane dan di tuang ke dalam thresher melalui
hooper yang berfungsi untuk menapung buah yang telah direbus. Pemipilan
dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran
23-25 rpm. Buah yang terpipil akan jatuh melalui kisi-kisi dan ditampung oleh
unit-unit digester.
Didalam digester buah diaduk dan dimuat untuk memudahkan daging buah
terpisah dari biji. Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yang
pada poros dan digerakkan oleh motor listrik. Untuk memudahkan proses
50
uap 3 kg/cm2. Proses pengadukan atau pelumatan berlangsung selama 30 menit.
dari nut dan daging buah (pericarp). Massa yang dikeluarkan dari digester
diproses dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air
pembilas screw press bersuhu 90-95 derajat oC. Dari pengepresan tersebut akan
diproleh minyak kasar dan ampas serta biji. Biji yang bercampur dengan serat
masuk ke alat case breaker conveyor untuk mencacah gumpalan biji dan seratnya,
dengan air agar lumpurnya dapat terpisah dengan minyaknya dan selanjutnya
Minyak kasar hasil dari stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk
diproses lebih lanjut sehingga diproleh minyak mentah dari hasil produksi. Proses
pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan dengan system pengendapan dan
masih dapat lolos dari vibrating screw maka digunakan mesin clude oil tank
selanjutnya akan di pisahkan antara air, sludge, dan minyak mengunakan clarifier
setting tank, setelah dipisahkan maka selanjutnya akan dikurangi kadar air dari
di oil tank. Sludge yang masih mengandung kadar minyak akan menuju sludge
tank yang kemudian diolah kembali dengan mesin canterfiruge untuk diambil
51
minyaknya yang kemudian dialirkan kembali menuju vacum drayer untuk
dikurangi kadar airnya sebelum disimpan pada oil tank, sludge yang sudah tidak
sementara agar kualitas dari CPO itu tetap terjaga dan terhindar dari kontaminasi
air serta kotoran. Kapasitas tangki timbun sebesar 2.000 ton/tangki produksi
minyak kelapa sawit apabila kapal mengalami keterlambatan maka produksi akan
Pada stasiun kernel recovery akan dilakukan pemisahan antara nut, fiber dan
beberapa mesin yang bekerja. Sisa dari pressing akan menuju polising drum yang
berfungsi untuk memisahkan antara tangkai janjangan, fiber, kerikil dan nut.
Untuk memperoleh kernel maka hal ini harus dilakukan pada saat nut sudah bersih
dari fiber maka nut akan ditampung pada nut silo yang kemudian dipecah dengan
52
kernel disimpan maka kadar airnya harus dikurangi sesuai dengan standar mutu
Selanjutnya fiber yang telah terpisah dari nut akan digunakan oleh bagian
boiler sebagai bahan bakar untuk mengoporasikan semua mesin yang ada, fiber di
sini berupa serat-serat yang halus dan mudah terbakar serat ini berasal dari sisa
kernel akan dijaga oleh beberapa orang yang berfungsi untuk menadah jatuhnya
kernel dari mesin kernel tray dryer dengan menggunakan karung, tiap karungnya
5.2.10 Boiler
Pada bagian ini terdapat mesin pompa air yang berfungsi untuk mengalirkan
air menuju sterilizer yang akan digunakan untuk melakukan perebusan, yang
menggunakan fiber sebagai bahan bakar utamannya. Pada bagian ini terdapat pula
genset, turbin, ruang kapur yang berfungsi sebagai penggerak seluruh mesin
53
BAB IV
6.1 Kesimpulan
pada kebun inti dan pembelian dari petani plasma dan petani mitra yang berada di
produk.
penyimpanan.
6.2 Saran
54
perbaikan pada mesin produksi yang semula kapasitas per-lori 2,5 ton
3. Diharapkan untuk para petani plasma dan mitra agar selalu memperhatikan
perusahaan.
55
DAFTAR PUSTAKA
bersaudara dari pasangan suami istri Putu Mara dan Luh Dadi.
masuk tahun 2002 dan tamat tahun 2008. Melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 5 Pasangkayu masuk tahun 2008 dan lulus tahun
tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis diterima di