Anda di halaman 1dari 13

BUKU PANDUAN IKLIM MOTIVASI "PENILAIAN PERAWAT PELAKSANA

DI RUANG SEBAYANG PERTRIWULAN"

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-nya
penulis dapat menyelesaikan Modul Iklim Motivasi “Penilaian Perawat Pelaksana Terbaik di
Ruang MPKP Sebayang Rumah Sakit Jiwa Tampan”. Modul ini disusun berdasarkan materi
yang diambil dari beberapa referensi, modul ini disusun sebagai bentuk implementasi dari
Praktek Profesi Manajemen Keperawatan Jiwa.
Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini dimasa mendatang.
modul ini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri, pembaca maupun bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 05 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
B. Tujuan Motivasi
C. Jenis-Jenis Motivasi
D. Indikator Motivasi
BAB II PROSES PELAKSANAAN
A. Metode Penilaian
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemenkes (2017) keperawatan adalah kegiatan dalam memberikan asuhan
pada individu keluarga dan kelompok baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Perawat
merupakan ujung tombak dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien
sehingga perawat memiliki tugas sangat penting untuk mencapai kualitas yang baik
dalam pelayanan kesehatan.
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) merupakan pengelolaan
struktur dan proses pemberian asuhan keperawatan pada tingkat ruang rawat sehingga
memungkinkan pemberian asuhan keperawatan professional. Peningkatan MPKP
dapat menggambarkan usaha berbagai negara untuk memajukan kualitas asuhan
keperawatan dan lingkungan kerja perawat (Sitorus & Panjaitan, 2011).
MPKP merupakan suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan kaidah ilmu
menejemen modern dimana kaidah yang dianut dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan diruang MPKP adalah pendekatan yang dimulai dengan perencanaan.
metode manajemen pelayanan atau praktik keperawatan profesional ini menggunakan
pendekatan 4 pilar MPKP, salah satunya adalah pengarahan yaitu iklim motivasi.
Iklim motivasi merupakan salah satu tugas dari kepala ruangan dan perawat
primer. Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan individu adalah salah satu cara
memotivasi.selain itu iklim motivasi dapat dilakukan dengan reinforcement seserig
mungkin, penerapan pengembangan jenjang karier dan kompetensi, serta pemberian
reward yang adil sesuai kinerja.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pembuatan modul iklim motivasi bertujuan agar Ruangan Sebayang
melakukan aktivitas menciptakan iklim motivasi sesuai dengan konsep Model
Praktik Keperawatan Profesional (MPKP).

4
2. Tujuan khusus
a. Kepala ruangan mampu menciptakan iklim motivasi di ruangan Sebayang
b. Kepala tim mampu menciptakan iklim motivasi di ruangan Sebayang
c. Terlaksanya aktivitas iklim motivasi setiap 3 bulan sekali9 (per triwulan)

C. MANFAAT
1. Bagi Ruangan
Dengan adanya program Iklim Motivasi di Ruang Sebayang diharapkan
terciptanya lingkungan yang memberikan pelayanan yang optimal, serta
mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan keperawatan yang optimal.
2. Bagi Perawat
Tercapainya tingkat kepuasan kerja secara optimal dan terbinanya hubungan
antara perawat dengan perawat, memacu motivasi staf perawat yang bekerja
untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi Rumah Sakit
Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan profesional dan dapat menganalisis
masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun rencana strategi
serta dapat menerapankan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP)
secara optimal.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi
Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya. Karena kebutuhan manusia bervariasi, motivasi memilki rentang yang
luas. Pemenuhan kebutuhan individu merupakan salah satu cara memotivasi (Marquis
& Houston, 1998).
Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan berikut :
1. Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan mengomunikasikan harapan
tersebut secara efektif
2. Bersikap adil dan konsisten terhadap semua staf
3. Membuat keputusan yang bijaksana
4. Mengembangkan konsep kerja kelompok
5. Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi
6. Mengenali staf secara pribadi dan membiarkan staf mengetahui bahwa pimpinan
mengetahui keunikan dirinya
7. Menghilangkan hambatan tradisional antara staf dan pekerjaan yang telah
dikerjakan
8. Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
9. Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
10. Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua keputusan dan
tindakan
11. Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
12. Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong menolong dengan staf
13. Memberi kesempatan kepada staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya
14. Menjadi role model bagi staf
15. Memberikan reinforcement sesering mungkin

Di ruang MPKP, penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara sebagai berikut :
1. Budaya pemberian reinforcement positif. Reinforcement positif adalah upaya
menguatkan perilaku popsitif dengan memberikan reward.

6
2. Doa bersama sebelum memulai kegiatan yang dilakukan setiap pergantian dinas.
Dengan berdoa, diharapkan timbul self awareness (kesadaran diri) dan dorongan
spiritual.
3. Memanggil staf secara berkala untuk mengidentifikasi masalah setiap personil
secara mendalam dan membantu penyelesaiannya.
4. Manajemen sumber daya manusia melalui penerapan pengembangan jenjang
karier dan kompetensi.
5. Sistem reward yang adil sesuai dengan kinerja.
B. Tujuan Motivasi
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2015:146) menyatakan bahwa ada beberapa
tujuan yang dapat di peroleh dari pemberian motivasi kerja karyawan, yaitu:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Mempertahankan kestabilan kerja.
4. Meningkatkan kedisiplinan kerja.
5. Mengefektifkan pengadaan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi.
8. Meningkatkan kesejahteraan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku-buku.
C. Jenis-Jenis Motivasi
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2015:150) menyatakan bahwa ada dua jenis
motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif, sebagai berikut:
1. Motivasi positif (intencive positive), adalah suatu dorongan yang bersifat positif,
maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi diatas standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja
bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-
baik saja.
2. Motivasi negatif (incentive negative), manajer memotivasi dengan standar mereka
akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif, semangat bekerja bawahan
dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi
untuk jangka waktu panjang berakibat kurang baik.

7
D. Indikator Motivasi
Menurut Aryadillah (2018:160) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah total
skor yang diperoleh dari jawaban responden (Atasan, Karyawan/Staf) terhadap unsur-
unsur yang dapat mendorong staf melakukan tugas dengan sebaik-baiknya untuk
mencapai prestasi lebih baik. Menurut Aryadillah indikator-indikator untuk mengukur
motivasi kerja, adalah sebagai berikut:
1. Keinginan untuk memperoleh kebanggaan.
2. Keinginan untuk memberi sumbangan berguna.
3. Keinginan prestasi lebih tinggi.
4. Keinginan untuk memperhatikan pada masa mendatang.
5. Keinginan untuk mengambil risiko.
6. Keinginan untuk bertanggungjawab

8
BAB III
PROSES PELAKSANAAN

A. METODE PENILAIAN
Metode Penilaian untuk perawat pelaksana terbaik dilakukan selama per-
triwulan, dengan tujuan meningkatkan motivasi perawat pelaksanaan dalam
melakukan asuhan keperawatan professional sesuai dengan model praktik
keperawatan professional (MPKP).
Penilaian dilakukan oleh kepala ruangan, kepala tim dan perawat pelaksana diruangan
sebayang dengan bobot nilai 20% kepala ruangan, 20% kepala tim, dan 60% dari
penilaian antara perawat pelaksana diruangan Sebayang.
Metode penilaian yang dilakukan oleh kepala ruangan berdasarkan jumlah
SKP bulanan yang dimiliki perawat pelaksana, kemudian penilaian yang dilakukan
kepala tim berdasarkan hasil supervisi kinerja perawat pelaksana di ruang Sebayang.
Selanjutnya penilaian yang dilakukan oleh rekan kerja setiap perawat pelaksana
berdasarkan kusioner penilaian perawat pelaksana (lampiran 3).
Setelah semua penilaian didapatkan maka kepala ruangan akan menjumlahkan
sesuai dengan presentase bobot nilai yaitu 20% dari kepala ruangan, 20% dari kepala
tim, dan 60% dari penilaian antara perawat pelaksana. Perawat pelaksana yang
mendapatkan nilai tertinggi maka berhak mendapat penghargaan sebagai perawat
pelaksana terbaik selama 3 bulan kedepan sampai waktu akan dilakukan penilaian
perawat pelaksana terbaik berikutnya.

9
LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PENILAIAN PERAWAT PELAKSANA

No Nama Perawat Nilai

* Penilaian berdasarkan jumlah SKP bulanan

Kepala Ruangan

( )

10
Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN PERAWAT PELAKSANA

No Nama Perawat Nilai

* Penilaian berdasarkan Supervisi Kinerja bulanan

Kepala TIM

( )

11
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama Penilai :
Perawat Yang dinilai :

1. Apakah rekan kerja anda selalu datang dan pulang tepat waktu?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu

2. Apakah rekan kerja anda selalu memakai seragam yang sesuai dengan harinya?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu

3. Apakah rekan kerja anda sudah menerapkan komunikasi terapeutik dalam berintekrasi
dengan rekan kerja, pasien dan keluarga pasien.
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu

4. Apakah rekan kerja anda sudah menerapkan prinsip pelaksanan 5 benar pemberian
obat kepada pasien?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu

5. Apakah rekan kerja anda sudah menerapakan sop yang benar saat melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu

Keterangan :
Selalu : Nilai 4
Sering : Nilai 3
Kadang-kadang : Nilai 2
Tidak pernah : Nilai 1
Total Score : x100%

12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A., dan Akemat. (2007). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta
: EGC
Marquis, BL dan Huton, CJ. (1998). Management Decision Making for Nurse.
Philadelphia : Lippincot-Raven Publlisher.

13

Anda mungkin juga menyukai