Anda di halaman 1dari 61

BAB IV

PEMBAHASAN

(Analisis Hukum Putusan Nomor 14/Pid.Sus/2020/PN Bir)

A. Kasus Posisi

Pengadilan Negeri Bireuen yang mengadili perkara pidana dengan acara

pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara Terdakwa :61

1. Nama : Amrizal alias Escobar

2. Tempat Lahir : Pante Sukon

3. Umur/Tgl.Lahir : 27 Tahun / 19 Oktober 1992

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat Tinggal : Dusun Sejahtera DesaPante Pisang Kecamatan

Peusangan Aceh Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh

7. Agama : Islam

8. Pekerjaan : Wiraswasta

Terdakwa tidak dilakukan penahanan karena sedang menjalani pidana

penjara dalam perkara tindak pidana Narkotika dengan Putusan dari Pengadilan

Negeri Jakarta Timur Nomor 106/Pid.Sus/2019/PN.Jkt Tim, pada tanggal 7

Mei 2019. Pengadilan Negeri tersebut. Setelah membaca: 62

61
Pengadilan Negeri Bireuen, Putusan Nomor 14/Pid.Sus/2020/PN Bir., hal. 1.
62
Ibid., hal. 1.

80
Universitas Bung Karno
81

1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bireuen Nomor 14/Pid.Sus/2020/PN

Bir, tanggal 31 Maret 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;

2. Penetapan Majelis Hakim Nomor 14/Pen.Sus/2020/PN Bir tanggal 31 Maret

2020 tentang penetapan hari sidang; Berkas perkara dan surat-surat lain

yang bersangkutan;

3. Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta

memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

4. Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut

Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Menyatakan terdakwa Amrizal alias Escobar telah terbukti secara sah

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Telah Turut Serta

Melakukan Percobaan, Pembantuan atau Pemufakatan Jahat untuk

Melakukan Menempatkan, Mentransfer, Mengalihkan, Membelanjakan,

Membayarkan, Mengubah Bentuk atas Harta Kekayaan yang

Diketahuinya atau Patut Diduganya Merupakan Hasil Tindak Pidana

dengan Tujuan Menyembunyikan atau Menyamarkan Asal Usul Harta

Kekayaan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo

Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010

tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

sebagaimana dalam Dakwaan Kedua Prima ir;.

b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 6

(enam) tahun dan denda Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah)

Universitas Bung Karno


82

Subsidair 10 (sepuluh) bulan penjara dengan perintah agar Terdakwa

tetap ditahan;.

c. Menetapkan barang bukti berupa :63

No. Nama Produk Jumlah Keterangan


1 ATM Bank BNI Platinum 1 buah Dirampas
Nomor: 5198 9310 5004 untuk
1109 dimusnahkan
2 ATM Bank BNI Platinum 1 buah Dirampas
Nomor: 5198 9310 5004 untuk
0960 dimusnahkan
3 ATM Paspor BRI Nomor: 1 buah Dirampas
5221 8450 2207 8927 untuk
dimusnahkan
4 Mobil merk Honda Civic 1 unit Dirampas
1,5 TCE CVT warna putih untuk negara
orcid muti ara Nomor
Polisi BK 1217 EV,
Nomor Rangka:
MRHFK4840HT710441,
Nomor Mesin:
L15B71673107 berserta
STNK dan kunci mobil
5 Mobil merk Honda CR-V 1 unit Dirampas
1,5 TC PRESTIGE warna untuk negara
putih orcid mutiara Nomor
Polisi BK 1499 CC,
Nomor Rangka:
MHRRW1880JJ80 3309,
Nomor Mesin:
L15BJ1016252, berserta
BPKB, STNK dan kunci
mobil;
6 Mobil merk Daihatsu Gran 1 unit Dirampas
Max warna putih Nomor untuk negara
Polisi BL 8399 ZJ, Nomor
Rangka
MHKP3CA1JHK150552,
Nomor Mesin: 3SZDG
K0284, berserta STNK
dan kunci mobil
63
Ibid., hal. 2.
Universitas Bung Karno
83

7 Nomor Rekening BRI: 1 buah Dirampas


334001028060532 atas untuk negara
nama Amrizal dengan
saldo Rp1.488.596.352,-
(satu milyar empat ratus
delapan puluh delapan juta
lima ratus sembilan puluh
enam ribu tiga ratus lima
puluh dua rupiah)
8 Nomor Rekening BNI: 1 buah Dirampas
01910199253 atas nama untuk negara
Amrizal dengan saldo
Rp662.285,- (enam ratus
enam puluh dua ribu dua
ratus delapan puluh lima
rupiah)
9 Tanah yang diatasnya Dirampas
berdiri bangunan rumah untuk negara
permanen sesuai dengan
akta jual beli Nomor
70/Syam.B/2016 atas
nama Amrizal yang
terletak di Provinsi Aceh,
Kabupaten/Kota, Aceh
Utara Kecamatan
Syamtalira Bayu
Desa/Kelurahan Punti
dengan luas 943,75 m2
10 Tambak udang/ikan di Dirampas
Desa Pante Paku, sesuai untuk negara
dengan Akta Jual Beli
Nomor : 594.4/333/9/2017
dengan luas 1.089 m2,
serta letak sebelah Utara
tambak milik Terdakwa
Amrizal berbatas dengan
tambak milik saudara
Yusrawati Jalil sebelah
Timur berbatas dengan
tambak milik saudara Amr
izal, sebelah Selatan
berbatas dengan kebun
milik saudara Rusli M.
Yusuf, Tarmizi dan
sebelah Barat berbatas
dengan kebun Niswati
Universitas Bung Karno
84

11 Tambak udang/ikan di Dikembalikan


Desa Pante Paku, dengan kepada sdri.
luas 5.280,70 m2, serta Maimunah
letak sebelah Utara tambak Tueben;
milik tersangka Amrizal
berbatas dengan saluran
umum sebelah Timur
berbatas dangan tambak
ikan milik saudara alm H.
M. Yusuf Badai sebelah
Selatan berbatas dengan
kebun milik saudara alm.
H. Reubi dan sebelah
Barat berbatas dengan
tambak ikan H. Muha
mmad Suud/Yusrawati
Jalil/Amrizal/alm. Tgk.
Rayeuk sesuai surat ketera
ngan Keuchik Gampong
Pante Paku Kecamatan
Jangka Kabupaten Bire
uen Provinsi Aceh,
Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 58 tanggal
4 April 19 84, atas nama
Ismail Karim dan
Maimunah Tueben

d. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.

5.000,- (Lima ribu rupiah). 64

B. Dakwaan Penuntut Umum

Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa

berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: 65

1. Dakwaan Primair

64
Ibid., hal. 3.
65
Ibid., hal. 4.
Universitas Bung Karno
85

Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR pada waktu dan hari

serta tempat yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam kurun

waktu antara Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 bertempat di

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh atau setidak – tidaknya pada suatu

tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bireuen

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Telah menempatkan,

membayarkan atau membelanjakan, menitipkan, menukarkan,

menyembunyikan atau menyamarkan, menginvestasikan, menyimpan,

menghibahkan, mewariskan, dan / atau mentransfer uang, harta, dan benda

atau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak,

berwujud atau tidak berwujud yang berasal dari tindak pidana Narkotika

dan/atau tindak pidana Prekursor Narkotika, perbuatan tersebut dilakukan

oleh Terdakwa dengan cara – cara antara lain sebagai berikut :

a. Bahwa terungkapnya Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam

menjalankan bisnis narkotika sebagai bandar sabu-sabu berawal dari

tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI

yang bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih

3.139,8 gram dengan upah Rp.15.000.000,-(Lima belas juta rupiah) dari

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta

dengan menggunakan kendaraan yang di kemudikan saksi ZULKIFLI

Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-8599 AG pada hari rabu

tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada saksi HERI FADLI

di Jakarta, selanjutnya pada Selasa tanggal 25 September 2018 sekira

Universitas Bung Karno


86

pukul 22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah

memasuki Jl Tol Tangerang- Jakarta dimana telah diikuti oleh petugas

BNN pusat Jakarta, pada Rest Area Km 14 kota Tanggerang kemudian

langsung dilakukan Penggeledahaan dan penangkapan dan di dapati

barang berupa Narkotika jenis sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias

PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh di dalam sela-sela muatan

jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung Bekasi dan barang

tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari Terdakwa,

selajutnya dilakukan pengembangan kasus kepada calon penerima barang

tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu kepada

Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang ber isi Narkotika

tersebut kemudian saksi HERI FADLI ditangkap pada tanggal 26

September 2018 di warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini

Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur, Yang membeli sabu dari Terdakwa

AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga sekitar 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) dengan cara di transfer dalam rekening yang digunakan

oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu sabu kepada

Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg

dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah) ,kedua kali

petengahan Agustus 2018 dengan harga Rp.780.000.000,-(Tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI

tertangkap, dan Terdakwa sudah melakukan bisnis Narkotika sejak tahun

2013, dimana uang hasil kejahatan penjualan Narkotika tersebut

Universitas Bung Karno


87

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR belikan barang berupa Mobil,

Tanah, dan Rumah;66

b. Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam melakukan

transaksi jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas

nama Terdakwa , yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening

BNI dengan nomor : 01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di

Kantor Kas Bank BNI Matang Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10

Maret 2017 dan pada tahun 2018 membuka Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama AMRIZAL dibuka tanggal 02 Agustus

2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua rekening tersebut

di pergunakan untuk menyimpan, membayarkan dan membelanjakan

hasil jual beli narkotika jenis Sabu.

c. Sejak tahun 2013 Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR sudah

melakukan jual beli narkotika jenis Sabu sejak dari Kota Batam dengan

penjualan per minggu 10 Gram dengan harga Rp.900.000,- (Sembilan

ratus ribu rupiah) per gramnya, yang oleh Terdakwa uang hasil penjualan

Sabu pada tahun 2013 di belikan Honda Jazz NO POL BL-121 ZL di

wilayah Aceh Timur kepada seseorang bernama Busra dengan harga

Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dan dibelikan juga

mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9 US.

d. Keuntungan yang diperoleh Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari

hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan

beberapa aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak serta membuka
66
Ibid., hal. 5.
Universitas Bung Karno
88

2 rekening BRI dengan Nomor Rekening: 334001028060532 atas nama

AMRIZAL dengan jumlah Rp. 1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah) dan Nomor Rekening: 0191019925 atas

nama AMRIZAL dengan jumlah Rp662.285,- (enam ratus enam puluh

dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah).

e. Berdasarkan keterangan saksi ahli dari PPATK bernama HARDI

SETIYO, SH, bahwa perbuatan Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR

tersebut masuk dalam katergori tindak pidana pencucian uang sehingga

asset-aset dari hasil tindak pidana tersebut patut disita baik untuk

dimusnahkan maupun untuk negara.

f. Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 137

huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 67

2. Subsidair

Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR pada waktu dan hari

serta tempat yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam kurun

waktu antara Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018, bertempat di

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh atau setidak – tidaknya pada suatu

tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bireuen yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Telah melakukan

perbuatan, menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan,

penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi, simpanan


67
Ibid., hal. 13.
Universitas Bung Karno
89

atau transfer, hibah, waris, harta atau uang, benda atau aset baik dalam

bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak

berwujud yang diketahuinya berasal dari tindak pidana Narkotika dan/atau

tindak pidana Prekursor Narkotika, dilakukan terdakwa dengan cara sebagai

berikut: 68

a. Bahwa terungkapnya Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam

menjalankan bisnis narkotika sebagai bandar Sabu Sabu berawal dari

tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI

yang bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih

3.139,8 gram dengan upah Rp.15.000.000,-(Lima belas juta rupiah) dari

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta

dengan menggunakan kendaraan yang di kemudikan saksi ZULKIFLI

Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-8599 AG pada hari rabu

tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada saksi HERI FADLI

di Jakarta, Selanjutnya pada Selasa tanggal 25 September 2018 sekira

pukul 22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah

memasuki Jl Tol Tangerang- Jakarta dimana telah diikuti oleh petugas

BNN pusat Jakarta, pada Rest Area Km 14 kota Tanggerang kemudian

langsung dilakukan Penggeledahaan dan penangkapan dan di dapati

barang berupa Narkotika jenis sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias

PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh di dalam sela-sela muatan

jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung Bekasi dan barang

tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari Terdakwa,


68
Ibid., hal. 14.
Universitas Bung Karno
90

selajutnya dilakukan pengembangan kasus kepada calon penerima barang

tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu kepada

Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang ber isi Narkotika

tersebut kemudian saksi HERI FADLI ditangkap pada tanggal 26

September 2018 di warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini

Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur, Yang membeli sabu dari Terdakwa

AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga sekitar 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) dengan cara di transfer dalam rekening yang digunakan

oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu sabu kepada

Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg

dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah) ,kedua kali

petengahan Agustus 2018 dengan harga Rp.780.000.000,-(Tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI

tertangkap, dan Terdakwa sudah melakukan bisnis Narkotika sejak tahun

2013, dimana uang hasil kejahatan penjualan Narkotika tersebut

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR belikan barang berupa Mobil,

Tanah, dan Rumah;69

b. Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam melakukan

transaksi jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas

nama Terdakwa , yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening

BNI dengan nomor : 01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di

Kantor Kas Bank BNI Matang Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10

Maret 2017 dan pada tahun 2018 membuka Rekening BRI Nomor :
69
Ibid., hal. 14.
Universitas Bung Karno
91

334001028060532 atas nama AMRIZAL dibuka tanggal 02 Agustus

2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua rekening tersebut

di pergunakan untuk menyimpan, membayarkan dan membelanjakan

hasil jual beli narkotika jenis Sabu.

c. Sejak tahun 2013 Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR sudah

melakukan jual beli narkotika jenis Sabu sejak dari Kota Batam dengan

penjualan per minggu 10 Gram dengan harga Rp.900.000,- (Sembilan

ratus ribu rupiah) per gramnya, yang oleh Terdakwa uang hasil

penjualan Sabu pada tahun 2013 di belikan Honda Jazz NO POL BL-

121 ZL di wilayah Aceh Timur kepada seseorang bernama Busra

dengan harga Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dan

dibelikan juga mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9 US.

d. Keuntungan yang diperoleh Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari

hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan

beberapa aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak serta membuka

2 rekening BRI dengan Nomor Rekening: 334001028060532 atas nama

AMRIZAL dengan jumlah Rp. 1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah) dan Nomor Rekening: 0191019925 atas

nama AMRIZAL dengan jumlah Rp662.285,- (enam ratus enam puluh

dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah)

e. Berdasarkan keterangan saksi ahli dari PPATK bernama HARDI

SETIYO, SH, bahwa perbuatan Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR

Universitas Bung Karno


92

tersebut masuk dalam katergori tindak pidana pencucian uang sehingga

asset-aset dari hasil tindak pidana tersebut patut disita baik untuk

dimusnahkan maupun untuk negara.

f. Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 137

huruf b Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 70

Dakwaan

3. Kedua Primair:

Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR pada waktu dan hari

serta tempat yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam kurun

waktu antara Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018 bertempat di

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh atau setidak – tidaknya pada suatu

tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bireuen yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Telah turut serta

melakukan percobaan, pembantuan atau permufakatan jahat untuk

melakukan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,

membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,

mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau

perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya

merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan menyembunyikan atau

menyamarkan asal usul Harta Kekayaan, perbuatan tersebut dilakukan oleh

Terdakwa dengan cara – cara antara lain sebagai berikut :

70
Ibid., hal. 22.
Universitas Bung Karno
93

a. Bahwa terungkapnya Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam

menjalankan bisnis narkotika sebagai bandar sabu-sabu berawal dari

tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI

yang bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih

3.139,8 gram dengan upah Rp.15.000.000,-(Lima belas juta rupiah) dari

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta

dengan menggunakan kendaraan yang di kemudikan saksi ZULKIFLI

Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-8599 AG pada hari rabu

tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada saksi HERI FADLI

di Jakarta, selanjutnya pada Selasa tanggal 25 September 2018 sekira

pukul 22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah

memasuki Jl Tol Tangerang- Jakarta dimana telah diikuti oleh petugas

BNN pusat Jakarta, pada Rest Area Km 14 kota Tanggerang kemudian

langsung dilakukan Penggeledahaan dan penangkapan dan di dapati

barang berupa Narkotika jenis sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias

PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh di dalam sela-sela muatan

jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung Bekasi dan barang

tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari Terdakwa,

selajutnya dilakukan pengembangan kasus kepada calon penerima

barang tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu

kepada Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang ber isi

Narkotika tersebut kemudian saksi HERI FADLI ditangkap pada tanggal

26 September 2018 di warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini

Universitas Bung Karno


94

Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur, Yang membeli sabu dari Terdakwa

AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga sekitar 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) dengan cara di transfer dalam rekening yang digunakan

oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu sabu kepada

Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg

dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah) ,kedua kali

petengahan Agustus 2018 dengan harga Rp.780.000.000,-(Tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI

tertangkap, dan Terdakwa sudah melakukan bisnis Narkotika sejak

tahun 2013, dimana uang hasil kejahatan penjualan Narkotika tersebut

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR belikan barang berupa Mobil,

Tanah, dan Rumah;

b. Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam melakukan

transaksi jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas

nama Terdakwa , yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening

BNI dengan nomor : 01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di

Kantor Kas Bank BNI Matang Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10

Maret 2017 dan pada tahun 2018 membuka Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama AMRIZAL dibuka tanggal 02 Agustus

2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua rekening tersebut

di pergunakan untuk menyimpan, membayarkan dan membelanjakan

hasil jual beli narkotika jenis Sabu.

Universitas Bung Karno


95

c. Sejak tahun 2013 Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR sudah

melakukan jual beli narkotika jenis Sabu sejak dari Kota Batam dengan

penjualan per minggu 10 Gram dengan harga Rp.900.000,- (Sembilan

ratus ribu rupiah) per gramnya, yang oleh Terdakwa uang hasil

penjualan Sabu pada tahun 2013 di belikan Honda Jazz NO POL BL-

121 ZL di wilayah Aceh Timur kepada seseorang bernama Busra

dengan harga Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dan

dibelikan juga mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9 US.

d. Keuntungan yang diperoleh Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari

hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan

beberapa aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak serta membuka

2 rekening BRI dengan Nomor Rekening: 334001028060532 atas nama

AMRIZAL dengan jumlah Rp. 1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah) dan Nomor Rekening: 0191019925 atas

nama AMRIZAL dengan jumlah Rp662.285,- (enam ratus enam puluh

dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah).

e. Berdasarkan keterangan saksi ahli dari PPATK bernama HARDI

SETIYO, SH, bahwa perbuatan Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR

tersebut masuk dalam katergori tindak pidana pencucian uang sehingga

asset-aset dari hasil tindak pidana tersebut patut disita baik untuk

dimusnahkan maupun untuk negara.

Universitas Bung Karno


96

f. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana Pasal 3

Juncto Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang.71

1. Kedua Subsidair:

Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR pada waktu dan hari

serta tempat yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam kurun

waktu antara Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018, bertempat di

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh atau setidak – tidaknya pada suatu

tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bireuen yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Telah melakukan

perbuatan, menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan,

penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi, simpanan

atau transfer, hibah, waris, harta atau uang, benda atau aset baik dalam

bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak

berwujud yang diketahuinya berasal dari tindak pidana Narkotika dan/atau

tindak pidana Prekursor Narkotika, dilakukan terdakwa dengan cara sebagai

berikut:

a. Bahwa terungkapnya Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam

menjalankan bisnis narkotika sebagai bandar Sabu Sabu berawal dari

tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI

yang bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih

3.139,8 gram dengan upah Rp.15.000.000,-(Lima belas juta rupiah) dari


71
Ibid., hal. 32.
Universitas Bung Karno
97

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta

dengan menggunakan kendaraan yang di kemudikan saksi ZULKIFLI

Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-8599 AG pada hari rabu

tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada saksi HERI FADLI

di Jakarta, Selanjutnya pada Selasa tanggal 25 September 2018 sekira

pukul 22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah

memasuki Jl Tol Tangerang- Jakarta dimana telah diikuti oleh petugas

BNN pusat Jakarta, pada Rest Area Km 14 kota Tanggerang kemudian

langsung dilakukan Penggeledahaan dan penangkapan dan di dapati

barang berupa Narkotika jenis sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias

PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh di dalam sela-sela muatan

jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung Bekasi dan barang

tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari Terdakwa,

selajutnya dilakukan pengembangan kasus kepada calon penerima

barang tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu

kepada Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang ber isi

Narkotika tersebut kemudian saksi HERI FADLI ditangkap pada tanggal

26 September 2018 di warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini

Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur, Yang membeli sabu dari Terdakwa

AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga sekitar 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) dengan cara di transfer dalam rekening yang digunakan

oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu sabu kepada

Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg

Universitas Bung Karno


98

dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah) ,kedua kali

petengahan Agustus 2018 dengan harga Rp.780.000.000,-(Tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI

tertangkap, dan Terdakwa sudah melakukan bisnis Narkotika sejak

tahun 2013, dimana uang hasil kejahatan penjualan Narkotika tersebut

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR belikan barang berupa Mobil,

Tanah, dan Rumah;

b. Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam melakukan

transaksi jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas

nama Terdakwa , yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening

BNI dengan nomor : 01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di

Kantor Kas Bank BNI Matang Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10

Maret 2017 dan pada tahun 2018 membuka Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama AMRIZAL dibuka tanggal 02 Agustus

2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua rekening tersebut

di pergunakan untuk menyimpan, membayarkan dan membelanjakan

hasil jual beli narkotika jenis Sabu.

c. Sejak tahun 2013 Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR sudah

melakukan jual beli narkotika jenis Sabu sejak dari Kota Batam dengan

penjualan per minggu 10 Gram dengan harga Rp.900.000,- (Sembilan

ratus ribu rupiah) per gramnya, yang oleh Terdakwa uang hasil

penjualan Sabu pada tahun 2013 di belikan Honda Jazz NO POL BL-

121 ZL di wilayah Aceh Timur kepada seseorang bernama Busra

Universitas Bung Karno


99

dengan harga Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dan

dibelikan juga mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9 US.

d. Keuntungan yang diperoleh Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari

hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan

beberapa aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak serta membuka

2 rekening BRI dengan Nomor Rekening: 334001028060532 atas nama

AMRIZAL dengan jumlah Rp. 1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah) dan Nomor Rekening: 0191019925 atas

nama AMRIZAL dengan jumlah Rp662.285,- (enam ratus enam puluh

dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah)

e. Berdasarkan keterangan saksi ahli dari PPATK bernama HARDI

SETIYO, SH, bahwa perbuatan Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR

tersebut masuk dalam katergori tindak pidana pencucian uang sehingga

asset-aset dari hasil tindak pidana tersebut patut disita baik untuk

dimusnahkan maupun untuk negara.

f. Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 4

Juncto Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang.72

2. Lebih Subsidair

Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR pada waktu dan hari

serta tempat yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam kurun
72
Ibid., hal. 41.
Universitas Bung Karno
100

waktu antara Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2018, bertempat di

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh atau setidak – tidaknya pada suatu

tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bireuen yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Telah melakukan

perbuatan, menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan,

penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi, simpanan

atau transfer, hibah, waris, harta atau uang, benda atau aset baik dalam

bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak

berwujud yang diketahuinya berasal dari tindak pidana Narkotika dan/atau

tindak pidana Prekursor Narkotika, dilakukan terdakwa dengan cara sebagai

berikut:

a. Bahwa terungkapnya Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam

menjalankan bisnis narkotika sebagai bandar Sabu Sabu berawal dari

tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI

yang bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih

3.139,8 gram dengan upah Rp.15.000.000,-(Lima belas juta rupiah) dari

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta

dengan menggunakan kendaraan yang di kemudikan saksi ZULKIFLI

Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-8599 AG pada hari rabu

tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada saksi HERI FADLI

di Jakarta, Selanjutnya pada Selasa tanggal 25 September 2018 sekira

pukul 22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah

memasuki Jl Tol Tangerang- Jakarta dimana telah diikuti oleh petugas

Universitas Bung Karno


101

BNN pusat Jakarta, pada Rest Area Km 14 kota Tanggerang kemudian

langsung dilakukan Penggeledahaan dan penangkapan dan di dapati

barang berupa Narkotika jenis sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias

PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh di dalam sela-sela muatan

jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung Bekasi dan barang

tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari Terdakwa,

selajutnya dilakukan pengembangan kasus kepada calon penerima

barang tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu

kepada Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang ber isi

Narkotika tersebut kemudian saksi HERI FADLI ditangkap pada tanggal

26 September 2018 di warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini

Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur, Yang membeli sabu dari Terdakwa

AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga sekitar 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) dengan cara di transfer dalam rekening yang digunakan

oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu sabu kepada

Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg

dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah) ,kedua kali

petengahan Agustus 2018 dengan harga Rp.780.000.000,-(Tujuh ratus

delapan puluh juta rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI

tertangkap, dan Terdakwa sudah melakukan bisnis Narkotika sejak

tahun 2013, dimana uang hasil kejahatan penjualan Narkotika tersebut

Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR belikan barang berupa Mobil,

Tanah, dan Rumah;

Universitas Bung Karno


102

b. Bahwa Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dalam melakukan

transaksi jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas

nama Terdakwa , yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening

BNI dengan nomor : 01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di

Kantor Kas Bank BNI Matang Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10

Maret 2017 dan pada tahun 2018 membuka Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama AMRIZAL dibuka tanggal 02 Agustus

2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua rekening tersebut

di pergunakan untuk menyimpan, membayarkan dan membelanjakan

hasil jual beli narkotika jenis Sabu.

c. Sejak tahun 2013 Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR sudah

melakukan jual beli narkotika jenis Sabu sejak dari Kota Batam dengan

penjualan per minggu 10 Gram dengan harga Rp.900.000,- (Sembilan

ratus ribu rupiah) per gramnya, yang oleh Terdakwa uang hasil

penjualan Sabu pada tahun 2013 di belikan Honda Jazz NO POL BL-

121 ZL di wilayah Aceh Timur kepada seseorang bernama Busra

dengan harga Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dan

dibelikan juga mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9 US.

d. Keuntungan yang diperoleh Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dari

hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan

beberapa aset baik bergerak maupun yang tidak bergerak serta membuka

2 rekening BRI dengan Nomor Rekening: 334001028060532 atas nama

AMRIZAL dengan jumlah Rp. 1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

Universitas Bung Karno


103

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah) dan Nomor Rekening: 0191019925 atas

nama AMRIZAL dengan jumlah Rp662.285,- (enam ratus enam puluh

dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah)

e. Berdasarkan keterangan saksi ahli dari PPATK bernama HARDI

SETIYO, SH, bahwa perbuatan Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR

tersebut masuk dalam katergori tindak pidana pencucian uang sehingga

asset-aset dari hasil tindak pidana tersebut patut disita baik untuk

dimusnahkan maupun untuk negara.

f. Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana Pasal 5

Juncto Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang.73

C. Pertimbangan Hukum Hakim

Bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah

mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi Ruddi Fiyansyah, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut: Bahwa melakukan penangkapan terhadap Terdakwa

bersama dengan rekan saksi yang bernama Ivan Ferdyan dan tim. Pada saat

saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap


73
Ibid., hal. 50.
Universitas Bung Karno
104

Terdakwa tidak ditemukan barang bukti narkotika, namun turut diamankan

barang-barang milik Terdakwa berupa :

a. 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan nomor : 5198

9310 5004 1109;

b. 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan nomor : 5198

9310 5004 0960;

c. 1 (satu) buah kartu ATM Paspor BRI dengan nomor : 5221 8450 2207

8927;

d. 1 (satu) unit mobil merk Honda Civic 1,5 TC E CVT warna putih orcid

mutiara Nomor Polisi BK 1217 EV, Nomor Rangka :

MRHFK4840HT710441, Nomor Mesin : L15B71673107 berserta

STNK dan kunci mobil;

e. 1 (satu) unit mobil merk Honda CR-V 1,5 TC PRESTIGE warna putih

orcid mutiara Nomor Polisi BK 1499 CC, Nomor Rangka :

MHRRW1880JJ803309, Nomor Mesin : L15BJ1016252, berserta

BPKB, STNK dan kunci mobil;

f.1 (satu) unit mobil merk Daihatsu Gran Max warna putih Nomor Polisi

BL 8399 ZJ, Nomor Rangka : MHKP3CA1JHK150552, Nomor Mesin

: 3SZDGK0284, berserta STNK dan kunci mobil.

Selanjutnya Terdakwa berikut barang bukti diserahkan kepada tim BNN

Pusat yang datang ke kantor BNNP Aceh pada hari Jum’at tanggal 28

September 2018 dan pada keesokan harinya Terdakwa dibawa ke Jakarta

2. Ivan Ferdyan, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

Universitas Bung Karno


105

berikut : Bahwa melakukan penangkapan terhadap terdakwa bersama

dengan saksi Fiyansyah dan tim dan saat dilakukan penangkapan tidak

ditemukan barang bukti narkotika, namun turut diamankan barang-barang

milik terdakwa berupa :

a.1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan nomor : 5198 9310

5004 1109;

b.1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan nomor : 5198 9310

5004 0960;

c. 1 (satu) buah kartu ATM Paspor BRI dengan nomor : 5221 8450 2207

8927;

d.1 (satu) unit mobil merk Honda Civic 1,5 TC E CVT warna putih orcid

mutiara Nomor Polisi BK 1217 EV, Nomor Rangka :

MRHFK4840HT710441, Nomor Mesin : L15B71673107 berserta STNK

dan kunci mobil;

e.1 (satu) unit mobil merk Honda CR-V 1,5 TC PRESTIGE warna putih

orcid mutiara Nomor Polisi BK 1499 CC, Nomor Rangka :

MHRRW1880JJ803309, Nomor Mesin : L15BJ1016252, berserta

BPKB, STNK dan kunci mobil;

f. 1 (satu) unit mobil merk Daihatsu Gran Max warna putih Nomor Polisi

BL 8399 ZJ, Nomor Rangka : MHKP3CA1JHK150552, Nomor Mesin :

3SZDGK0284, berserta STNK dan kunci mobil.

Selanjutnya Terdakwa berikut barang bukti diserahkan kepada tim

BNN Pusat yang datang ke kantor BNNP Aceh pada hari Jum’at tanggal 28

Universitas Bung Karno


106

September 2018 dan keesokan harinya dibawa ke Jakarta.

3. Saksi Syarimunis, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut : saksi menyatakan kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa yang

mengelola tambak milik sdri. Maimunah Tuebendan. Saksi merupakan

Keuchik Desa Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Saksi

mengetahui kasus tersebut dari penyidik BNN bahwa sebelumnya Terdakwa

ada terlibat tindak pidana narkotika. Penyidik BNN dengan menunjukkan

identitasnya pernah menemui saksi untuk mengetahui letak harta milik

Terdakwa yang berada di Desa Pante Paku Kecamatan Jangka. Pada saat itu

saksi menunjukkan lokasi tambak milik sdri. Maimunah Tueben karena

Terdakwa ada sangkut paut dengan harta sdri. Maimunah Tueben sebagai

pengelola tambak tersebut dan Terdakwa juga yang menyelesaikan masalah

tambak sdri. Maimunah Tueben yang terlibat hutang dengan pihak Bank.

Saksi menunjukkan sebuah tanah kebun milik Terdakwa yang dibelinya dari

sdri. Niswati sesuai Akta Jual Beli Nomor : 594.4/333/9/2017 tanggal 28

September 2017 yang diperlihatkan kepada saksi terhadap 1 (satu) petak

tanah kebun seluas 1.089 m2 yang terletak di Desa Pante Paku Kecamatan

Jangka Kabupaten Bireuen yang dibeli oleh Terdakwa dari sdri. Niswati

seharga Rp38.000.000,00 (tiga puluh delapan juta rupiah); tanah yang dibeli

oleh Terdakwa dari sdri. Niswati tersebut letaknya

berdampingan/berdekatan dengan tanah sdri. Maimunah Tueben yang

kemudian pada tahun 2018 tanah tersebut dikeruk oleh Terdakwa dan

dijadikan sebagai tambak.

Universitas Bung Karno


107

4. Saksi Sulaiman, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut: saksi mengetahui Terdakwa setelah menyelesaikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) merantau ke Batam dan pulang kembali ke Aceh

pada tahun 2015 dan mengetahui Terdakwa bekerja sebagai agen mobil dan

memiliki usaha tambak udang/ikan di daerah Bireuen serta mengelola

tambak udang/ ikan milik sdri. Maimunah Tueben. Akta Jual Beli Nomor :

594.4/333/9/2017 tanggal 28 September 2017 yang diperlihatkan kepada

saksi merupakan Akta Jual Beli terhadap 1 (satu) petak tanah kebun seluas

1.089 m2 yang terletak di Desa Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten

Bireuen yang dibeli oleh Terdakwa dari sdri. Niswati seharga

Rp38.000.000,00 (tiga puluh delapan juta rupiah). Kemudian tanah yang

dibeli oleh Terdakwa dari sdri. Niswati tersebut dikeruk tanah kebun

tersebut dan jadikan tambak udang/ikan, selain mengelola tambak tersebut

Terdakwa juga mengelola tambak milik sdri. Maimunah Tueben yang

berdampingan dengan tambak udang/ ikan milik Terdakwa dengan luas

tambak lebih kurang 5.000 m2. Mengetahui Akta Jual Beli dengan Nomor :

70/ Syam.B/2016 tanggal 11 April 2016 yang diperlihatkan kepada saksi

merupakan Akta Jual beli terhadap sebidang tanah kebun seluas 943,75 m2

yang terletak di Desa Punti Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh

Utara yang dibeli oleh Terdakwa dari sdri. Sriwahyuni seharga

Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah); saksi mengetahui diatas

sebidang tanah kebun tersebut saat ini telah berdiri sebuah bangunan rumah

permanen milik Terdakwa; saksi juga mengetahui bahwa saat ini tambak,

Universitas Bung Karno


108

tanah maupun kendaraan milik Terdakwa yang saksi sebutkan telah disita

oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam perkara pencucian

uang.

5. Saksi Fajril Ardhi, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut : saksi mengetahui Terdakwa pada saat penyidik BNN datang ke

Kantor saksi meminta data nasabah atas nama Terdakwa; saksi merupakan

karyawan yang bekerja di Bank BNI Cabang Lhokseumawe sejak tanggal

01 Mei 2002 dengan jabatan saat ini Penyedia Pelayanan Nasabah (PNC) di

BNI Cabang Bireuen; saksi dalam hal ini mempunyai kewenangan dan

ditunjuk sebagai perwakilan untuk menjelaskan mutasi rekening baik Debet

atau Kredit dari masing-masing simpanan milik nasabah pada Bank BNI

Cabang Bireuen; saksi mengetahui bahwa benar terdakwa merupakan

nasabah bank BNI dan dari rekening Bank tersebut, terdakwa melancarkan

aksinya dalam melakukan tindak pidana pencucian uang.

6. Saksi Delima Sari, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : saksi

bekerja di Bank BRI sejak 01 Mei 2013 sebagai karyawan di bagian Fraud

Banking Investigation dan saksi mempunyai kewenangan untuk mengajukan

permohonan pemblokiran dan pembukaan blokir rekening nasabah dan

memberikan informasi data nasabah terkait permintaan dari pihak aparat

penegak hukum atau pihak ke tiga kepada manajemen BRI; saksi

mempunyai kewenangan untuk menjelaskan perihal mutasi rekening baik

Debet atau Kredit dari masing-masing simpanan milik nasabah pada Bank

Universitas Bung Karno


109

BRI. Kartu BRI Nomor : 5221 8450 2207 8927 adalah kartu ATM Bank

BRI Jenis Gold yang terhubung ke nomor rekening 334001028060532 atas

nama Amrizal; pada Bank ini juga telah dilakukannya modus pencucian

uang oleh terdakwa.

Penuntut Umum menghadirkan Ahli sebagai berikut : 74

Ahli Hardi Setiyo, S.H, sebagai berikut : Bahwa Ahli menerangkan

pengertian pencucian uang adalah sebagai suatu perbuatan dalam rangka

menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan hasil tindak

pidana agar harta kekayaan hasil tindak pidana tersebut tampak sebagai harta

kekayaan yang sah. 75

Bahwa Ahli menerangkan pada Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

terbagi menjadi dua yakni TPPU secara aktif dan TPPU secara pasif,

Bahwasanya TPPU secara aktif adalah tindak pidana pencucian uang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 UU PP TPPU, sedangkan

TPPU secara pasif adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 UU PP TPPU;

saksi juga menerangkan mengenai mekanisme pencucian uang, disepakati

bahwa pencucian uang secara sempurna dilakukan dalam tiga tahap. Adapun

tahapan-tahapan pencucian uang tersebut sebagai berikut:

1. Penempatan (placement), adalah upaya menempatkan uang tunai yang

berasal dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan (financial system)

atau lembaga yang terkait dengan keuangan. Tahap penempatan

merupakan tahap pertama dalam proses pemisahan harta kekayaan hasil

74
Ibid., hal. 59.
75
Ibid., hal. 59.
Universitas Bung Karno
110

kejahatan dari sumber kejahatannya;

2. Pelapisan (layering), adalah upaya untuk lebih menjauhkan harta kekayaan

yang berasal dari tindak pidana dan pelakunya seperti mentransfer harta

kekayaan yang sudah ditempatkan dari penyedia jasa keuangan yang satu

ke penyedia jasa keuangan lain, mengubah bentuk hasil kejahatan,

mengaburkan asal-usul harta kekayaan dengan mencampurkan harta

kekayaan yang sah dan tidak sah, dan perbuatan lainnya. Dengan

dilakukannya layering, akan menjadi sulit bagi penegak hukum untuk

dapat mengetahui asal-usul Harta Kekayaan tersebut;

3. Integrasi (integration), adalah upaya menggunakan harta kekayaan hasil

tindak pidana yang telah ditempatkan (placement) dan atau dilakukan

pelapisan (layering) yang nampak seolah-olah sebagai harta kekayaan

yang sah, untuk kegiatan bisnis yang halal atau membiayai kembali

kegiatan kejahatannya. Tahapan integrasi ini merupakan tahapan terakhir

dari operasi pencucian uang yang lengkap karena memasukkan hasil

tindak pidana tersebut kembali ke dalam kegiatan ekonomi yang sah.

Dengan demikian pelaku tindak pidana dapat leluasa menggunakan harta

kekayaan hasil kejahatannya tanpa menimbulkan kecurigaan dari penegak

hukum untuk melakukan pemeriksaan dan pengejaran.

Unsur-Unsur Tindak Pidana Pencucian Uang adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang adalah orang perseorangan (natural person) atau korporasi

(legal person);

2. Menempatkan adalah perbuatan memasukan uang dari luar penyedia jasa

Universitas Bung Karno


111

keuangan ke dalam penyedia jasa keuangan, seperti menabung, membuka

giro atau mendepositokan sejumlah uang;

3. Mentransfer adalah perbuatan pemindahan uang dari Penyedia Jasa

Keuangan satu ke Penyedia Jasa Keuangan lain baik di dalam maupun di

luar negeri atau dari satu rekening ke rekening lainnya di kantor bank yang

sama;

4. Mengalihkan adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan terjadinya

perubahan posisi atau kepemilikan atas Harta Kekayaan;

5. Membelanjakan adalah penyerahan sejumlah uang atas transaksi jual beli;

6. Membayarkan adalah menyerahkan sejumlah uang dari seseorang kepada

pihak lain.;

7. Menghibahkan adalah perbuatan hukum untuk mengalihkan kebendaan

secara hibah sebagaimana yang telah dikenal dalam pengertian hukum

secara umum;

8. Menitipkan adalah menyerahkan pengelolaan atau penguasaan atas sesuatu

benda dengan janji untuk diminta kembali atau sebagaimana diatur dalam

KUH Perdata;

9. Membawa ke luar negeri adalah kegiatan pembawaan uang secara fisik

melewati wilayah pabean RI;

10. Mengubah bentuk adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan terjadinya

perubahan suatu benda, seperti perubahan struktur, volume, massa, unsur,

dan atau pola suatu benda;

11. Menukarkan dengan mata uang atau surat berharga adalah transaksi yang

Universitas Bung Karno


112

menghasilkan terjadinya perubahan suatu Harta Kekayaan termasuk uang

atau surat berharga tertentu menjadi mata uang atau surat berharga lainnya.

Kegiatan penukaran uang lazimnya dilakukan di pedagang valuta asing

dan bank, sedangkan penukaran surat berharga biasa dilakukan di pasar

modal dan pasar uang;

12. Perbuatan lainnya adalah perbuatan-perbuatan di luar perbuatan yang

telah diuraikan, yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud

menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan;

13. Menyembunyikan adalah kegiatan yang dilakukan dalam upaya, sehingga

orang lain tidak akan tahu asal usul harta kekayaan berasal antara lain

tidak menginformasikan kepada petugas Penyedia Jasa Keuangan

mengenai asal usul sumber dananya dalam rangka penempatan

(placement), selanjutnya berupaya lebih menjauhkan harta kekayaan

(uang) dari pelaku dan kejahatannya melalui pentransferan baik di dalam

maupun ke luar negeri, atas nama sendiri atau pihak lain atau melalui

perusahaan fiktif yang diciptakan atau perusahaan illegal dan seterusnya

(layering). Setelah placement dan layering berJalan mulus, biasanya

pelaku dapat menggunakan harta kekayaannya secara aman baik untuk

kegiatan yang sah atau illegal (integration). Dalam konteks money

laundering, ketiga tahapan tidak harus semua dilalui, adakalanya hanya

cukup pada tahapan placement, layering atau placement langsung ke

integration;

14. Menyamarkan adalah adalah perbuatan mencampur uang haram dengan

Universitas Bung Karno


113

uang halal agar uang haram nampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang

sah, menukarkan uang haram dengan mata uang lainnya dan sebagainya.

15. Asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau

kepemilikan yang sebenarnya yaitu :

a. Asal usul, mengarah pada risalah Transaksi dari mana sesungguhnya

harta kekayaan berasal;

b. Sumber, mengarah pada Transaksi yang mendasari, seperti hasil usaha,

gaji, honor, fee, infaq, shodaqoh, hibah, warisan dan sebagainya;

c. Lokasi, mengarah pada pengidentifikasian letak atau posisi Harta

Kekayaan dengan pemilik yang sebenarnya;

d. Peruntukan, mengarah pada pemanfaatan harta kekayaan;

e. Pengalihan hak-hak, adalah cara untuk melepaskan diri secara formal

atas kepemilikan Harta Kekayaan;

f. Kepemilikan yang sebenarnya, mengandung makna bukan hanya terkait

dengan aspek formalitas tetapi juga secara fisik atas kepemilikan Harta

kekayaan;

g. Menerima adalah suatu keadaan/perbuatan dimana seseorang

memperoleh Harta Kekayaan dari orang lain;

h. Menguasai penempatan adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan

adanya pengendalian secara langsung atau tidak langsung atas

sejumlah uang atau Harta Kekayaan;

i. Menggunakan adalah adalah perbuatan yang memiliki motif untuk

memperoleh manfaat atau keuntungan yang melebihi kewajaran;

Universitas Bung Karno


114

j. Harta Kekayaan adalah semua benda bergerak atau benda tidak

bergerak, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yang diperoleh

baik secara langsung maupun tidak langsung;

k. Yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak

pidana”, adalah suatu keadaan dimana seseorang mengetahui secara

jelas dan pasti atau setidak-tidaknya dapat memperkirakan berdasarkan

fakta atau informasi yang dimiliki bahwa sejumlah uang atau harga
76
kekayaan merupakan hasil dari suatu perbuatan melawan hukum;

Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut: 77

1. Bahwa Terdakwa sebelumnya pernah menjalani hukuman penjara karena

terkait tindak pidana narkotika jenis shabu dengan hukuman penjara selama

17 (tujuh belas) tahun dan Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

Subsidair 1 (satu) tahun penjara, di putus oleh Pengadilan Negeri Jakarta

Timur dengan Nomor 106/Pid.Sus/2019/PN Jkt Tim tanggal 7 Mei 2019.

2. Bahwa Terdakwa kembali tertangkap pada hari Rabu tanggal 26 September

2018 sekira pukul 18.00 wib bertempat di Kecamatan Ulee Kareng Kota

Banda Aceh, yang merupakan pengembangan kasus dari sdr. Heri Fadli

yang ditangkap terlebih dahulu sekira pukul 13.00 wib di Jakarta oleh

penyidik BNN pada hari yang sama dengan penangkapan Terdakwa.

76
Ibid., hal. 59-63.
77
Ibid., hal. 14-15.
Universitas Bung Karno
115

3. Bahwa Terdakwa mengerti dihadirkan kepersidangan sehubungan dengan

aset / barang milik Terdakwa yang diperoleh dari hasil tindak pidana

narkotika jenis shabu.

4. Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 26 September 2018

sekira pukul 18.00 wib bertempat di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda

Aceh dalam perkara narkotika yang merupakan pengembangan kasus dari

sdr. Heri Fadli yang ditangkap terlebih dahulu sekira pukul 13.00 wib di

Jakarta oleh penyidik BNN pada hari yang sama dengan penangkapan

Terdakwa.

5. Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap tidak ditemukan narkotika.

6. Bahwa sebelum penangkapan Terdakwa ada mengirimkan narkotika ke

Jakarta sebanyak 3 (tiga) bungkus yang tidak Terdakwa ketahui beratnya

dengan tujuan untuk diserahkan kepada sdr. Heri Fadli; -

7. Bahwa sebelumnya pada tahun 2009 Terdakwa pernah merantau ke Batam

dan berkerja disana melakukan usaha jualan; -

8. Bahwa sekitar tahun 2013 Terdakwa sudah melakukan aktifitas jual beli

narkotika di Batam dengan keuntungan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta

rupiah); -

9. Bahwa selama Terdakwa bekerja di Batam Terdakwa memiliki aset berupa

rumah kontrakan sebanyak 9 (sembilan) unit; -

10. Bahwa kemudian aset milik Terdakwa berupa rumah kontrakan sebanyak 9

(sembilan) unit Terdakwa jual seharga Rp250.000.000,00 (dua ratus lima

puluh juta) dan setelah menjual aset milik Terdakwa berupa rumah

Universitas Bung Karno


116

kontrakan sebanyak 9 (sembilan) unit tersebut Terdakwa kembali lagi

pulang ke Aceh pada tahun 2014; -

11. Bahwa sebelum penangkapan terhadap diri Terdakwa, Teerdakwa bekerja

sebagai pengelola tambak, jualan sembako dan jual beli mobil; -

12. Bahwa tambak yang Terdakwa maksud yaitu tambak milik sdri. Maimunah

Binti Tueben dengan luas 5.000 (lima ribu) meter lebih yang terletak di

Desa Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen; -

13. Bahwa Terdakwa mulai mengelola tambak milik sdri. Maimunah Binti

Tueben dengan luas 5.000 (lima ribu) m2 lebih sjak tahun 2016 sampai

dengan tahun 2018 setelah sdri. Maimunah Binti Tueben meminta kepada

Terdakwa untuk mengelola tambak milik sdri. Maimunah Binti Tueben;

14. Bahwa selain tambak milik sdri. Maimunah Binti Tueben tersebut yang

Terdakwa kelola, Terdakwa juga mengelola tambak milik Terdakwa sendiri

yang terletak bersebelahan dengan tambak milik sdri. Maimunah Binti

Tueben yang Terdakwa beli dari sdri. Niswati seharga Rp38.000.000,00

(tiga puluh delapan juta rupiah) sesuai dengan Surat Akta Jual Beli Nomor :

594.4/333/9/2017 tanggal 28 September 2017, terhadap 1 (satu) petak tanah

kebun seluas 1.089 m2 yang kemudian Terdakwa garap/digali untuk

dijadikan tambak; -

15. Bahwa hasil panen dari kedua tambak tersebut dalam setahun yang

Terdakwa dapatkan paling banyak sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah); -

Universitas Bung Karno


117

16. Bahwa dalam 1 (satu) tahun tersebut dengan masa panen 3 (tiga) kali dan

keuntungan dalam setiap panen sejumlah Rp140.000.000,00 (seratus empat

puluh juta rupiah) serta modal yang Terdakwa habiskan sejumlah Rp

145.000.000,00 (seratus empat puluh lima juta rupiah); -

17. Bahwa usaha tambak milik Terdakwa tidak memilki izin usaha; -

18. Bahwa pada saat ini tambak masih Terdakwa kelola melalui orang suruhan/

pekerja tambak; -

19. Bahwa Terdakwa mulai jualan sembako pada tahun 2014 bertempat

didaerah Matangglumpangdua Kecamatan Peusangan dengan hasil

penjualan mencapai ratusan juta dalam setahun dengan keuntungan per

bulan paling banyak sejumlah Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta

rupiah); -

20. Bahwa selain itu Terdakwa juga melakukan kegiatan jual beli mobil

bekas/baru dengan keuntungan bervariatif tergantung merk dan jenis

mobilnya dengan keuntungan paling banyak sejumlah Rp25.000.000,00

(dua puluh lima juta) per bulan; -

21. Bahwa kegiatan jual beli mobil bekas/baru tersebut pembayarannya

dilakukan secara tunai tanpa adanya kwitansi pembayaran dan kegiatan

tersebut Terdakwa lakukan dirumah Terdakwa yang semua kendaraan

tersebut Terdakwa peroleh dari daerah Jakarta dan Medan; -

22. Bahwa pada tahun 2011 Terdakwa menikah dengan sdri. Nazariah dan harta

yang Terdakwa peroleh selama pernikahan tersebut berupa rumah kontrakan

9 (sembilan) unit di Batam yang Terdakwa peroleh dari usaha jualan di

Universitas Bung Karno


118

Batam dan rumah kontrakan tersebut telah Terdakwa jual seharga

Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah); -

23. Bahwa kemudian uang hasil penjualan rumah yang di Batam tersebut

Terdakwa pergunakan untuk modal pengelolaan tambak milik sdri.

Maimunah Binti Tueben dan tambak milik Terdakwa bertempat di Desa

Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen; -

24. Bahwa kemudian setelah Terdakwa bercerai dengan sdri. Nazariah pada

tahun 2014 selanjutnya pada tahun 2015 Terdakwa menikah lagi dengan

sdri. Sri Wahyuni dan bercerai di tahun 2016 dengan harta peninggalan

berupa sebuah tanah yang terletak di Desa Punti Kecamatan Syamtalira

Bayu Kabupaten Aceh Utara; -

25. Bahwa tanah tersebut awalnya merupakan milik ayah dari sdri. Sri Wahyuni

yang bernama sdr. Zainal Abidin, dan sdr. Zainal Abidin membuat Surat

Akta Jual Beli atas nama sdri. Sri Wahyuni; -

26. Bahwa Surat Akta Jual Beli Nomor : 70/Syam.B/2016 tanggal 11 April

2016 terhadap sebidang tanah kebun seluas 943,75 m2 yang terletak di Desa

Punti Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara; -

27. Bahwa kemudian tanah tersebut dijual oleh sdri. Sri Wahyuni kepada

Terdakwa denga harga sejumlah Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta

rupiah); -

28. Bahwa selanjutnya diatas tanah tersebut sudah Terdakwa bangun rumah

permanen, yang sekarang ini ditempati oleh sdri. Sri Wahyuni; -

Universitas Bung Karno


119

29. Bahwa ditanah dan rumah tersebut pada saat ini telah dibagi 2 (dua) dengan

sdri. Sri Wahyuni berdasarkan putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon; -

30. Bahwa pada tanggal 06 Juni 2017 Terdakwa kembali menikah lagi dengan

sdri. Ayu Agustina, setelah pernikahan tersebut Terdakwa mempunyai 3

mobil dengan rincian 1 (satu) unit mobil Pick Up Grand Max, 1 (satu) unit

mobil Honda Civic dan 1 (satu) unit mobil Honda Crv yang kesemuanya

hasil dari tambak udang dan jual beli mobil; -

31. Bahwa Mobil Pick Up Grand Max Terdakwa beli secara tunai tahun

pembelian 2017, Honda Civic Terdakwa beli secara tunai seharga Rp

430.000.000,00 (empat ratus tiga puluh juta rupiah) tahun pembelian 2017

dan Mobil merk Honda Crv Terdakwa beli secara tunai seharga Rp

503.000.000,00 (lima ratus tiga juta rupiah) tahun pembelian 2018;

32. Bahwa untuk mobil Pick Up Grand Max dan Honda Civic Terdakwa

gunakan sendiri sedangkan Mobil Honda Crv digunakan oleh sdri. Ayu

Agustina; -

33. Bahwa Terdakwa juga memiliki 1 (satu) buah Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama Amrizal dengan saldo Rp1.488.596.352,- (satu

milyar empat ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh

enam ribu tiga ratus lima puluh dua rupiah) dan 1 (satu) buah Rekening BNI

Nomor : 01910199253 atas nama Amrizal dengan saldo Rp 662.285,- (enam

ratus enam puluh dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah); -

34. Bahwa Terdakwa memiliki 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum

dengan nomor : 5198 9310 5004 1109, 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI

Universitas Bung Karno


120

Platinum dengan nomor : 5198 9310 5004 0960 dan 1 (satu) buah kartu

ATM Paspor BRI dengan nomor : 5221 8450 2207 8927; -

35. Bahwa uang tunai sejumlah Rp1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga ratus

lima puluh dua rupiah yang ada di Rekening BRI milik Terdakwa

merupakan hasil jualan sembako, tambak dan jual beli mobil, namun

didalamnya juga terdapat uang hasil penjualan narkotika dari sdr. Heri Fadli

yang ditransfer ke rekening BRI milik Terdakwa sejumlah Rp95.000.000,00

(sembilan puluh lima juta rupiah); -

36. Bahwa terhadap barang bukti yang diperlihatkan oleh Majelis Hakim

dipersidangan adalah benar barang bukti yang diajukan dalam perkara ini; -

37. Bahwa Terdakwa menyesalsi apa yang telah Terdakwa perbuat dan berjanji

tidak akan mengulanginya lagi dikemudian hari;

Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam

menentukan terwujudnya nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung

keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum, di samping itu

juga mengandung manfaat bagi para pihak yang bersangkutan sehingga

pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat. Apabila

pertimbangan hakim tidak teliti, baik, dan cermat, maka putusan hakim yang

berasal dari pertimbangan hakim tersebut akan dibatalkan oleh Pengadilan

Tinggi/Mahkamah Agung.78

78
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2004, hal. 140.
Universitas Bung Karno
121

Hakekatnya pada pertimbangan hukum hakim merupakan pembuktian

unsur-unsur dari suatu delik apakah perbuatan terdakwa tersebut memenuhi

dan sesuai dengan delik yang didakwakan oleh Penuntut Umum sehingga

pertimbangan tersebut relevan terhadap amar/diktum putusan hakim.79

Menimbang, berdasarkan fakta yang terungkap berupa keterangan saksi-

saksi, pengakuan terdakwa, petunjuk dan dikuatkan dengan barang bukti.

Bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-

fakta hukum sebagai berikut: 80

1. Bahwa Terdakwa sebelumnya pernah menjalani hukuman penjara karena

terkait tindak pidana narkotika jenis shabu dengan hukuman penjara selama

17 (tujuh belas) tahun dan Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

Subsidair 1 (satu) tahun penjara, di putus oleh Pengadilan Negeri Jakarta

Timur dengan Nomor 106/Pid.Sus/2019/PN Jkt Tim tanggal 7 Mei 2019.

2. Bahwa Terdakwa kembali tertangkap pada hari Rabu tanggal 26 September

2018 sekira pukul 18.00 wib bertempat di Kecamatan Ulee Kareng Kota

Banda Aceh, yang merupakan pengembangan kasus dari sdr. Heri Fadli

yang ditangkap terlebih dahulu sekira pukul 13.00 wib di Jakarta oleh

penyidik BNN pada hari yang sama dengan penangkapan Terdakwa;

3. Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 26 September 2018

sekira pukul 18.00 wib bertempat di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda

Aceh dalam perkara narkotika yang merupakan pengembangan kasus dari

sdr. Heri Fadli yang ditangkap terlebih dahulu sekira pukul 13.00 wib di
79
Lilik Mulyadi, Kompilasi Hukum Pidana dalam Perspektif Teoristis dan Praktek pradilan.
Mandar Maju. Bandung, 2007, hal. 193.
80
Pengadilan Negeri Medan, Op. Cit., hal. 17.
Universitas Bung Karno
122

Jakarta oleh penyidik BNN pada hari yang sama dengan penangkapan

Terdakwa;

4. Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap tidak ditemukan narkotika; -

5. Bahwa sebelum penangkapan Terdakwa ada mengirimkan narkotika ke

Jakarta sebanyak 3 (tiga) bungkus yang tidak Terdakwa ketahui beratnya

dengan tujuan untuk diserahkan kepada sdr. Heri Fadli; -

6. Bahwa sebelumnya pada tahun 2009 Terdakwa pernah merantau ke Batam

dan berkerja disana melakukan usaha jualan; -

7. Bahwa sekitar tahun 2013 Terdakwa sudah melakukan aktifitas jual beli

narkotika di Batam dengan keuntungan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta

rupiah); -

8. Bahwa selama Terdakwa bekerja di Batam Terdakwa memiliki aset berupa

rumah kontrakan sebanyak 9 (sembilan) unit; -

9. Bahwa kemudian aset milik Terdakwa berupa rumah kontrakan sebanyak 9

(sembilan) unit Terdakwa jual seharga Rp250.000.000,00 (dua ratus lima

puluh juta) dan setelah menjual aset milik Terdakwa berupa rumah

kontrakan sebanyak 9 (sembilan) unit tersebut Terdakwa kembali lagi

pulang ke Aceh pada tahun 2014; -

10. Bahwa sebelum penangkapan terhadap diri Terdakwa, Teerdakwa bekerja

sebagai pengelola tambak, jualan sembako dan jual beli mobil; -

11. Bahwa tambak yang Terdakwa maksud yaitu tambak milik sdri. Maimunah

Binti Tueben dengan luas 5.000 (lima ribu) meter lebih yang terletak di

Desa Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen; -

Universitas Bung Karno


123

12. Bahwa Terdakwa mulai mengelola tambak milik sdri. Maimunah Binti

Tueben dengan luas 5.000 (lima ribu) m2 lebih sjak tahun 2016 sampai

dengan tahun 2018 setelah sdri. Maimunah Binti Tueben meminta kepada

Terdakwa untuk mengelola tambak milik sdri. Maimunah Binti Tueben; -

13. Bahwa selain tambak milik sdri. Maimunah Binti Tueben tersebut yang

Terdakwa kelola, Terdakwa juga mengelola tambak milik Terdakwa sendiri

yang terletak bersebelahan dengan tambak milik sdri. Maimunah Binti

Tueben yang Terdakwa beli dari sdri. Niswati seharga Rp38.000.000,00

(tiga puluh delapan juta rupiah) sesuai dengan Surat Akta Jual Beli Nomor :

594.4/333/9/2017 tanggal 28 September 2017, terhadap 1 (satu) petak tanah

kebun seluas 1.089 m2 yang kemudian Terdakwa garap/digali untuk

dijadikan tambak;

14. Bahwa hasil panen dari kedua tambak tersebut dalam setahun yang

Terdakwa dapatkan paling banyak sejumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah); -

15. Bahwa dalam 1 (satu) tahun tersebut dengan masa panen 3 (tiga) kali dan

keuntungan dalam setiap panen sejumlah Rp140.000.000,00 (seratus empat

puluh juta rupiah) serta modal yang Terdakwa habiskan sejumlah Rp

145.000.000,00 (seratus empat puluh lima juta rupiah); -

16. Bahwa usaha tambak milik Terdakwa tidak memilki izin usaha; - Bahwa

pada saat ini tambak masih Terdakwa kelola melalui orang suruhan/ pekerja

tambak; -

Universitas Bung Karno


124

17. Bahwa Terdakwa mulai jualan sembako pada tahun 2014 bertempat

didaerah Matangglumpangdua Kecamatan Peusangan dengan hasil

penjualan mencapai ratusan juta dalam setahun dengan keuntungan per

bulan paling banyak sejumlah Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta

rupiah); -

18. Bahwa selain itu Terdakwa juga melakukan kegiatan jual beli mobil

bekas/baru dengan keuntungan bervariatif tergantung merk dan jenis

mobilnya dengan keuntungan paling banyak sejumlah Rp25.000.000,00

(dua puluh lima juta) per bulan; -

19. Bahwa kegiatan jual beli mobil bekas/baru tersebut pembayarannya

dilakukan secara tunai tanpa adanya kwitansi pembayaran dan kegiatan

tersebut Terdakwa lakukan dirumah Terdakwa yang semua kendaraan

tersebut Terdakwa peroleh dari daerah Jakarta dan Medan; -

20. Bahwa pada tahun 2011 Terdakwa menikah dengan sdri. Nazariah dan harta

yang Terdakwa peroleh selama pernikahan tersebut berupa rumah kontrakan

9 (sembilan) unit di Batam yang Terdakwa peroleh dari usaha jualan di

Batam dan rumah kontrakan tersebut telah Terdakwa jual seharga

Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah); -

21. Bahwa kemudian uang hasil penjualan rumah yang di Batam tersebut

Terdakwa pergunakan untuk modal pengelolaan tambak milik sdri.

Maimunah Binti Tueben dan tambak milik Terdakwa bertempat di Desa

Pante Paku Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen;

Universitas Bung Karno


125

22. Bahwa kemudian setelah Terdakwa bercerai dengan sdri. Nazariah pada

tahun 2014 selanjutnya pada tahun 2015 Terdakwa menikah lagi dengan

sdri. Sri Wahyuni dan bercerai di tahun 2016 dengan harta peninggalan

berupa sebuah tanah yang terletak di Desa Punti Kecamatan Syamtalira

Bayu Kabupaten Aceh Utara; -

23. Bahwa tanah tersebut awalnya merupakan milik ayah dari sdri. Sri Wahyuni

yang bernama sdr. Zainal Abidin, dan sdr. Zainal Abidin membuat Surat

Akta Jual Beli atas nama sdri. Sri Wahyuni; -

24. Bahwa Surat Akta Jual Beli Nomor : 70/Syam.B/2016 tanggal 11 April

2016 terhadap sebidang tanah kebun seluas 943,75 m2 yang terletak di Desa

Punti Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara; -

25. Bahwa kemudian tanah tersebut dijual oleh sdri. Sri Wahyuni kepada

Terdakwa denga harga sejumlah Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta

rupiah); -

26. Bahwa selanjutnya diatas tanah tersebut sudah Terdakwa bangun rumah

permanen, yang sekarang ini ditempati oleh sdri. Sri Wahyuni; -

27. Bahwa ditanah dan rumah tersebut pada saat ini telah dibagi 2 (dua) dengan

sdri. Sri Wahyuni berdasarkan putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon; -

28. Bahwa pada tanggal 06 Juni 2017 Terdakwa kembali menikah lagi dengan

sdri. Ayu Agustina, setelah pernikahan tersebut Terdakwa mempunyai 3

mobil dengan rincian 1 (satu) unit mobil Pick Up Grand Max, 1 (satu) unit

mobil Honda Civic dan 1 (satu) unit mobil Honda Crv yang kesemuanya

hasil dari tambak udang dan jual beli mobil; -

Universitas Bung Karno


126

29. Bahwa Mobil Pick Up Grand Max Terdakwa beli secara tunai tahun

pembelian 2017, Honda Civic Terdakwa beli secara tunai seharga Rp

430.000.000,00 (empat ratus tiga puluh juta rupiah) tahun pembelian 2017

dan Mobil merk Honda Crv Terdakwa beli secara tunai seharga Rp

503.000.000,00 (lima ratus tiga juta rupiah) tahun pembelian 2018; -

30. Bahwa untuk mobil Pick Up Grand Max dan Honda Civic Terdakwa

gunakan sendiri sedangkan Mobil Honda Crv digunakan oleh sdri. Ayu

Agustina; -

31. Bahwa Terdakwa juga memiliki 1 (satu) buah Rekening BRI Nomor :

334001028060532 atas nama Amrizal dengan saldo Rp1.488.596.352,- (satu

milyar empat ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh

enam ribu tiga ratus lima puluh dua rupiah) dan 1 (satu) buah Rekening BNI

Nomor : 01910199253 atas nama Amrizal dengan saldo Rp 662.285,- (enam

ratus enam puluh dua ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah); -

32. Bahwa Terdakwa memiliki 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum

dengan nomor : 5198 9310 5004 1109, 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI

Platinum dengan nomor : 5198 9310 5004 0960 dan 1 (satu) buah kartu

ATM Paspor BRI dengan nomor : 5221 8450 2207 8927; -

33. Bahwa uang tunai sejumlah Rp1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga ratus

lima puluh dua rupiah) yang ada di Rekening BRI milik Terdakwa

merupakan hasil jualan sembako, tambak dan jual beli mobil, namun

didalamnya juga terdapat uang hasil penjualan narkotika dari sdr. Heri Fadli

Universitas Bung Karno


127

yang ditransfer ke rekening BRI milik Terdakwa sejumlah Rp95.000.000,00

(sembilan puluh lima juta rupiah)

Bahwa selama pemeriksaan dipersidangan, yaitu : 81

1. Majelis Hakim tidak menemukan pada diri Terdakwa pada saat melakukan

tindak pidana tersebut, hal-hal yang menjadi dasar penghapusan/peniadaan

pidana, baik berupa alasan pembenar dari tindakan maupun alasan pemaaf

dari kesalahan, sehingga Terdakwa menurut hukum adalah cakap dan harus

mempertanggungjawabkan segala tindakan yang telah dilakukannya.

2. Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana dan tindakan Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan kepada

Terdakwa, maka Terdakwa haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal

dengan kesalahannya tersebut serta memenuhi rasa keadilan dengan

memperhatikan manfaatnya, baik dari segi prevensi ataupun keseimbangan

perlindungan terhadap masyarakat dan perlindungan terhadap kepentingan

pribadi Terdakwa.

3. Bahwa menyangkut status barang bukti yang diajukan dalam perkara,

berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, maka dengan

berpedoman pada Pasal 194 ayat (1) KUHAP, akan diputus sebagaimana

bunyi amar putusan.

4. Sebelum Majelis menjatuhkan hukuman terhadap diri Terdakwa, maka

berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 Tentang

Kekuasaan Kehakiman Jo. Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP. Majelis

81
Ibid., hal. 97.
Universitas Bung Karno
128

Hakim akan mempertimbangkan keadaan yang memberatkan maupun

keadaan yang meringankan, yang ada pada diri Terdakwa sebagai berikut :

a. Hal-hal yang memberatkan :

1) Terdakwa mengancam stabilitas dan integritas sistem perekonomian

dan sistem keuangan Negara;

2) Terdakwa sudah pernah dihukum sesuai Putusan Pengadilan Negeri

Jakarta Timur dengan Nomor 106/Pid.Sus/2019/PN Jkt .Tim tanggal

7 Mei 2019.

b. Hal-hal yang meringankan :

1) Terdakwa menyesali perbuatannya;

2) Terdakwa bersikap koperatif sehingga memperlancar jalannya

persidangan;

3) Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga, isteri dan anak-anak yang

masih kecil-kecil.

D. Putusan Hakim

Putusan hakim adalah hasil dari sesuatu yang telah dipertimbangkan dan

dinilai dengan matang sebelumnya oleh hakim yang berbentuk tertulis ataupun

lisan. Putusan hakim adalah suatu putusan yang ditetapkan oleh Hakim setelah

dilakukannya prosedur hukum acara pidana yang memuat amar pemidanaan

atau bebas atau pelepasan dari segala tuntutan hukum yang dibuat dalam

bentuk tertulis dengan tujuan penyelesaian perkaranya.82

82
Lilik Mulyadi, Kompilasi Hukum Pidana Dalam Perspektif Teoritik Dan Praktik Peradilan
(Perlindungan Korban Kejahatan, Sistem Peradilan Dan Kebijakan Pidana, Filsafat Pemidanaan
Serta Upaya Hukum Peninjauan Kembali Oleh Korban Kejahatan), Mandar Maju. Bandung,
2007, hal. 69-71.

Universitas Bung Karno


129

Putusan hakim menurut Pasal 1 ayat 11 Undang-Undang Nomor 8 tahun

1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), putusan

pengadilan adalah suatu pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang

pengadilan terbuka untuk umum dapat berupa pemidanaan atau bebas dari

segala tuntutan hukum.

Bahwa selama pemeriksaan dipersidangan, Majelis Hakim tidak

menemukan pada diri Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana tersebut,

hal-hal yang menjadi dasar penghapusan/peniadaan pidana, baik berupa alasan

pembenar dari tindakan maupun alasan pemaaf dari kesalahan, sehingga

Terdakwa menurut hukum adalah cakap dan harus mempertanggungjawabkan

segala tindakan yang telah dilakukannya.

Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana dan tindakan Terdakwa dapat

dipertanggungjawabkan kepada Terdakwa, maka Terdakwa haruslah dijatuhi

hukuman yang setimpal dengan kesalahannya tersebut serta memenuhi rasa

keadilan dengan memperhatikan manfaatnya, baik dari segi prevensi ataupun

keseimbangan perlindungan terhadap masyarakat dan perlindungan terhadap

kepentingan pribadi Terdakwa.

Bahwa selanjutnya karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah dan harus dijatuhi hukuman, maka berdasarkan Pasal

222 ayat (1) KUHAP, Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya

perkara ini dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana serta peraturan perundang- undangan lain yang bersangkutan.

Universitas Bung Karno


130

Mengadili : 83

1. Menyatakan Terdakwa Antoni Amrizal alias Escobar terbukti secara sah dan

menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut Serta Melakukan

Pembantuan Atau Permufakatan Jahat Untuk Melakukan Tindak Pidana

Pencucian Uang Dengan Cara Menempatkan, Mentransfer Atau Perbuatan

Lain Atas Harta Kekayaan Yang Diketahuinya Atau Patut Diduganya

Merupakan Hasil Tindak Pidana Narkotika”;

2. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa tersebut diatas dengan pidana

penjara selama 4 (empat) tahun dan denda sebesar Rp5.000.000.000,00

(lima milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar

diganti dengan pidana kurungan selama 5 (lima) bulan;

3. Menetapkan Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara;

4. Menetapkan barang bukti berupa:

a. 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan Nomor: 5198 9310

5 004 1109;

b. 1 (satu) buah kartu ATM Bank BNI Platinum dengan Nomor: 5198 9310

5 004 0960;

c.1 (satu) buah kartu ATM Paspor BRI dengan Nomor: 5221 8450 2207 89

27;

Dirampas untuk dimusnahkan;

d.1 (satu) unit mobil merk Honda Civic 1,5 TC E CVT warna putih orcid

muti ara Nomor Polisi BK 1217 EV, Nomor Rangka:

83
Ibid., hal. 100-102.
Universitas Bung Karno
131

MRHFK4840HT710441, Nomor Mesin: L15B71673107 berserta STNK

dan kunci mobil;

e. 1 (satu) unit mobil merk Honda CR-V 1,5 TC PRESTIGE warna putih

orci d mutiara Nomor Polisi BK 1499 CC, Nomor Rangka:

MHRRW1880JJ80 3309, Nomor Mesin: L15BJ1016252, berserta

BPKB, STNK dan kunci m obil;

f. 1 (satu) unit mobil merk Daihatsu Gran Max warna putih Nomor Polisi

BL 8399 ZJ, Nomor Rangka MHKP3CA1JHK150552, Nomor Mesin:

3SZDG K0284, berserta STNK dan kunci mobil;

g.1 (satu) buah Nomor Rekening BRI: 334001028060532 atas nama

Amrizal dengan saldo Rp1.488.596.352,- (satu milyar empat ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh enam ribu tiga

ratus lima puluh dua rupiah);

h. 1 (satu) buah Nomor Rekening BNI: 01910199253 atas nama Amrizal

dengan saldo Rp662.285,- (enam ratus enam puluh dua ribu dua ratus

dela pan puluh lima rupiah);

i. Tanah yang diatasnya berdiri bangunan rumah permanen sesuai dengan

akta jual beli Nomor 70/Syam.B/2016 atas nama Amrizal yang terletak

di Provinsi Aceh, Kabupaten/Kota, Aceh Utara Kecamatan Syamtalira

Bayu Desa/Kelurahan Punti dengan luas 943,75 m2;

j. Tambak udang/ikan di Desa Pante Paku, sesuai dengan Akta Jual Beli

Nomor: 594.4/333/9/2017 dengan luas 1.089 m2, serta letak sebelah

Utara tambak milik Terdakwa Amrizal berbatas dengan tambak milik

Universitas Bung Karno


132

saudara Yusrawati Jalil sebelah Timur berbatas dengan tambak milik

saudara Amrizal, sebelah Selatan berbatas dengan kebun milik saudara

Rusli M. Yusuf, Tarmizi dan sebelah Barat berbatas dengan kebun

Niswati;

Dirampas untuk Negara;

k.Tambak udang/ikan di Desa Pante Paku, dengan luas 5.280,70 m2, serta

letak sebelah Utara tambak milik tersangka Amrizal berbatas dengan

saluran umum sebelah Timur berbatas dangan tambak ikan milik saudara

alm H. M. Yusuf Badai sebelah Selatan berbatas dengan kebun milik

saudara alm. H. Reubi dan sebelah Barat berbatas dengan tambak ikan

H. Muha mmad Suud/Yusrawati Jalil/Amrizal/alm. Tgk. Rayeuk sesuai

surat ketera ngan Keuchik Gampong Pante Paku Kecamatan Jangka

Kabupaten Bire uen Provinsi Aceh, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor

58 tanggal 4 April 19 84, atas nama Ismail Karim dan Maimunah

Tueben;

Dikembalikan kepada sdri. Maimunah Binti Tueben;

5. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-

(lima ribu rupiah).

E. Analisis Hukum

1. Proses terjadinya tindak pidana pencucian uang yang berasal dari

tindak pidana narkotika

Universitas Bung Karno


133

Pada penelitian yang dilakukan dengan pihak Kejaksaan Negeri

Bireuen, pelaku TPPU pada Nomor 14/Pid.Sus/2020/PN Bir memiliki

modus operandi dengan tahapan awal yang sama, yaitu dengan cara

mengaburkan uang dari hasil narkotika tersebut atau membeli asset dan/atau

property dan/atau harta benda tidak bergerak.

Pelaku melakukan TPPU dengan cara memecah (menyebarkan) uang

dari hasil narkotika tersebut menjadi beberapa bagian dan dipecahkan lagi

untuk dijadikan asset dalam bentuk property yang nanti akan menjadi milik

pelaku TPPU.

Dalam melakukan transaksi pencucian uang, pelaku menyimpan uang

hasil narkotika melalui seseorang yang di utus oleh pelaku untuk

menjalankan aksi pencucian uang dari hasil narkotika. Pelaku yang

merupakan salah satu bandar narkotika kelas atas hanya menerima hasil dari

orang yang bekerja dengan pelaku dalam mentransito dan menjual

narkotika. Hasil dari penjualan narkotika tersebut langsung dialihkan oleh

pelaku melalui norek pihak lain untuk digunakan dalam melakukan

transaksi atau pembelian asset. Hal tersebut wajib dilakukan untuk

mempertahankan asset yang dianggap memiliki nilai oleh pihak ketiga,

dikarenakan seluruh asset yang berhubungan dengan pelaku pencucian uang

akan disita, jaksa sebagai eksekutor hanya menerima P21 dari penyidik

apabila seluruh bukti dianggap telah cukup. Selain itu penentuan penyitaan

asset merupakan kewenangan dari penyidik terutama dalam TPPU. Dalam

memberikan pertimbangan pada pelaksanaan persidangan TPPU, hakim

Universitas Bung Karno


134

tidak hanya berpedoman kepada dakwaan yang dibacakan oleh jaksa

penuntut umum, akan tetapi juga harus menganalisa berdasarkan pembelaan

yang disertai alat bukti yang sah dan keterangan dari para pihak khususnya

pihak ketiga yang mempertahankan barang sitaannya. Hakim hanya

melakukan penilaian kepada terdakwa berdasarkan barang bukti yang

dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum, sehingga untuk pertimbangan hakim

dalam tindak pidana pencucian uang berdasarkan cukup atau tidaknya

barang bukti yang ditunjukkan oleh para jaksa penuntut umum sebagai

lembaga yang melakukan dakwaan terhadap pelaku.

Pada posisi kasus, pada dakwaan yang dilayangkan jaksa penuntut

umum, terdakwa melanggar pasal 3 jo pasal 10 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang, yang unsur-unsur tindak pidana yang

dikehendaki oleh pasal yang didakwakan tersebut sebagai berikut:

1. Unsur Setiap Orang;

2. Unsur Turut Serta Melakukan Percobaan, Pembantuan Atau

Pemufakatan Jahat untuk Melakukan Menempatkan, Mentransfer,

Mengalihkan, Membelanjakan, Membayarkan, Menghibahkan,

Menitipkan, Membawa ke Luar Negeri, Mengubah Bentuk,

Menukarkan dengan Mata Uang atau Surat Berharga atau Perbuatan

Lain atas Harta Kekayaan yang Diketahuinya Atau Patut diduganya

Merupakan Hasil Tindak Pidana;

Universitas Bung Karno


135

3. Unsur Dengan Tujuan Menyembunyikan Atau Menyamarkan Asal Usul

Harta Kekayaan;

Secara rinci bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

mempertimbangkan sebagai berikut:

Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap Orang” pada dasarnya

menunjuk pada siapa saja yang dianggap sebagai subjek hukum pelaku

tindak pidana serta mampu bertanggung jawab terhadap perbuatan yang

dilakukannya, yang dalam hal ini dapat ditujukan kepada

manusia/perseorangan sebagai subjek hukum tersebut; yang dimaksud

dengan subjek hukum atau subject van een recht menurut DR. Soedjono

Dirdosisworo, S.H., dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum yaitu orang

yang mempunyai hak, manusia pribadi atau badan hukum yang berhak,

berkehendak atau melakukan perbuatan hukum dan yang dimaksud dengan

perbuatan yang menimbulkan akibat hukum yakni tindakan seseorang

berdasarkan suatu ketentuan hukum yang dapat menimbulkan hubungan

hukum, sehingga dalam unsur barang siapa yang ditekankan adalah orang

yang mempunyai hak sebagai manusia pribadi, dimana dalam perkara ini

Terdakwa Amrizal alias Escobar adalah orang yang sehat secara jasmani dan

rohani adalah orang yang mempunyai kualifikasi sebagai subjek hukum

seperti diuraikan diatas; selain itu Terdakwa diawal persidangan telah

mengakui kebenaran identitasnya dalam Surat Dakwaan.

Menimbang, bahwa dari uraian diatas Majelis Hakim berpendapat

unsur Setiap Orang telah terpenuhi;

Universitas Bung Karno


136

Kemudian Unsur Turut Serta Melakukan Percobaan, Pembantuan

Atau Pemufakatan Jahat bahwa unsur kedua ini memuat perbuatan-

perbuatan tertentu yang harus terbukti telah dilakukan oleh Terdakwa

berkaitan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang dari hasil tindak pidana

Narkotika. Perbuatan-perbuatan yang dimaksud dalam unsur ini adalah

bersifat alternatif, sehingga apabila salah satunya telah terbukti dilakukan

oleh Terdakwa, maka secara hukum unsur inipun telah terpenuhi;

Dan bahwa dari perspektif ahli Hardi Setiyo, S.H. menerangkan

bahwa perbuatan awal Terdakwa berupa Penempatan (placement) adalah

upaya menempatkan uang tunai yang berasal dari tindak pidana kedalam

sistem keuangan (financial system) atau lembaga yang terkait dengan

keuangan seperti menabung, membuka giro atau mendepositokan sejumlah

uang merupakan tahap pertama dalam proses pemisahan harta kekayaan

hasil kejahatan dari sumber kejahatannya. Membelanjakan adalah

penyerahan sejumlah uang atas transaksi jual beli baik terhadap aset

bergerak maupun tidak bergerak berupa mobil, gedung dan barang lainnya.

Menyembunyikan adalah kegiatan yang dilakukan dalam upaya, sehingga

orang lain tidak akan tahu asal usul harta kekayaan berasal antara lain tidak

menginformasikan kepada petugas Penyedia Jasa Keuangan mengenai asal

usul sumber dananya dalam rangka penempatan (placement), selanjutnya

berupaya lebih menjauhkan harta kekayaan (uang) dari pelaku dan

kejahatannya melalui pentransferan baik di dalam maupun ke luar Negeri,

atas nama sendiri atau pihak lain atau melalui perusahaan fiktif yang

Universitas Bung Karno


137

diciptakan atau perusahaan illegal dan seterusnya (layering). Setelah

placement dan layering berjalan mulus, biasanya pelaku dapat menggunakan

harta kekayaannya secara aman baik untuk kegiatan yang sah atau illegal

(integration).

Dalam konteks money laundering, ketiga tahapan tidak harus semua

dilalui, adakalanya hanya cukup pada tahapan placement, layering atau

placement langsung ke integration. Menyamarkan adalah perbuatan

mencampur uang haram dengan uang halal agar uang haram nampak seolah-

olah berasal dari kegiatan yang sah, menukarkan uang haram dengan mata

uang lainnya dan sebagainya.

2. Putusan Pidana yang dijatuhkan pada terdakwa dalam Perkara

No.14/Pid.Sus/2020/PN. Bir sudah sesuai dengan tujuan pemidanaan

dan keadilan masyarakat

Dalam memberikan pertimbangan pada pelaksanaan persidangan

TPPU, hakim tidak hanya berpedoman kepada dakwaan yang dibacakan

oleh jaksa penuntut umum, akan tetapi juga harus menganalisa berdasarkan

pembelaan yang disertai alat bukti yang sah dan keterangan dari para pihak

khususnya pihak ketiga yang mempertahankan barang sitaannya. Hakim

hanya melakukan penilaian kepada terdakwa berdasarkan barang bukti yang

dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum, sehingga untuk pertimbangan hakim

dalam tindak pidana pencucian uang berdasarkan cukup atau tidaknya

Universitas Bung Karno


138

barang bukti yang ditunjukkan oleh para jaksa penuntut umum sebagai

lembaga yang melakukan dakwaan terhadap pelaku.

Dalam melakukan transaksi pencucian uang, pelaku menyimpan uang

hasil narkotika melalui seseorang yang di utus oleh pelaku untuk

menjalankan aksi TPPU dari hasil narkotika. Pelaku yang merupakan salah

satu bandar narkotika kelas atas hanya menerima hasil dari orang yang

bekerja dengan pelaku dalam mengedarkan dan menjual narkotika. Hasil

dari penjualan narkotika tersebut langsung dialihkan oleh pelaku melalui

nomor rekening pelaku untuk digunakan dalam melakukan transaksi asset.

Berdasarkan Kasus posisi pada putusan yang saya cermati, Pencucian

uang dari hasil narkotika dilakukan dengan cara membeli aset-aset, seperti

mobil, tanah, sawah, serta sebidang tanah guna menyamarkan harta yang

berasal dari kegiatan ilegal.

Pada Putusan Nomor.14/Pid.Sus/2020/PN-Bir, hakim dalam

pelaksanaan persidangan memberikan pertimbangan yang bersandar pada

Pasal 3 jo Pasal 10 UU TPPU pada dakwaan kedua primair.

Dalam putusan tersebut, apabila dikaitkan dengan beberapa pengertian

tentang hal-hal diatas terkait dengan unsur menukar uang hasil tindak

pidana dalam bentuk benda dan membelanjakan uang dari hasil tindak

pidana, Majelis Hakim berpendapat dalam unsur tersebut menitik beratkan

adanya peran aktif Terdakwa. Dalam arti berperan aktif adalah telah

mentransfer beberapa transaksi keuangan/transfer dana dari rekening BRI

Nomor Rekening 391801008801535 dan Nomor Rekening BRI

Universitas Bung Karno


139

334001028060532 atas nama Amrizal, Nomor Rekening BRI

395001012935538 atas nama Zulkifli alias Pak Wa, dan rekening BNI

01910199253 atas nama Terdakwa Amrizal; bahwa transaksi yang

dilakukan oleh Terdakwa apabila dikaitkan dengan bisnis dan penghasilan

perbulan dengan transaksi tersebut merupakan transaksi yang mencurigakan

dan termasuk ke dalam kategori transaksi yang mencurigakan dan tergolong

kedalam money laundering (pencucian uang) dari hasil tindak pidana

narkotika sehingga hakim dalam hal ini memerintahkan agar menyita aset-

aset yang merupakan hasil dari tindak pidana.

Maka pertimbangan hakim dalam ini sesuai dengan tujuan

Pemidanaan pada Bab III, yakni memakai Teori Retributivisme teleologis

yang bertujuan untuk meningkatkan kepribadian penjahat itu sendiri; untuk

mencegah orang melakukan kejahatan; dan melumpuhkan penjahat tertentu

untuk melakukan kejahatan lain, yaitu penjahat yang tidak dikoreksi dengan

cara lain. Namun dalam menyentuh rasa keadilan masyarakat, penulis

merasa bahwa sanksi pidana yang dijatuhkan serasa masyarakat dicederai,

karena pada hal yang memberatkan pada putusan hakim terkait, yaitu

Perbuatan Terdakwa mengancam stabilitas dan integritas sistem

perekonomian dan sistem keuangan Negara dan sudah pernah dihukum

sesuai Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Nomor

106/Pid.Sus/2019/PN Jkt .Tim tanggal 7 Mei 2019 dengan status sebagai

pelaku utama bandar narkotika yang seharusnya pada putusan TPPU

Universitas Bung Karno


140

dijatuhi hukuman maksimal agar terciptanya rasa keadilan di tengah

masyarakat.

Universitas Bung Karno

Anda mungkin juga menyukai