Anda di halaman 1dari 161

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI - NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI


SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
GOLONGAN III ANGKATAN II

“Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat melalui teknik Traffic


Light di UPTD Puskesmas Kuala Sempang”

disusun Oleh:

apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm


NIP. 199710132022032003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2023

2
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2023

“Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat melalui teknik Traffic Light di


UPTD Puskesmas Kuala Sempang”

Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm


NIP : 199710132022032003
Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk.I/ III.b
Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker
Unit Kerja/ Instansi : UPTD Puskesmas Kuala Sempang

disampaikan pada Seminar Pelaksanaan Aktualisasi


Hari/Tanggal : Jumat/ 28 Juli 2023
Tempat : Bapelkes Batam

MENYETUJUI,

COACH, MENTOR,

Zella Cahyandaru, SST.M.K.M dr.Syuriati Wulandari

ii
NIP. 199209142020122010 NIP. 198601182014112001

iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2023

“Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat melalui teknik Traffic Light di


UPTD Puskesmas Kuala Sempang”

Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm


NIP : 199710132022032003
Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk.I/ III.b
Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker
Unit Kerja/ Instansi : UPTD Puskesmas Kuala Sempang

disampaikan pada Seminar Pelaksanaan Aktualisasi


Hari/Tanggal : Jumat/ 28 Juli 2023
Tempat : Bapelkes Batam

MENYETUJUI,

COACH, MENTOR,

Zella Cahyandaru, SST.M.K.M dr.Syuriati Wulandari

iv
NIP. 199209142020122010 NIP. 198601182014112001

v
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang
berjudul “Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang” dengan baik dan lancar.

Penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini,


namun keberhasilan penulis dalam menyusun laporan ini tentunya tidak lepas
dari dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Roby Kurniawan, S.P.W.K selaku Bupati Kabupaten Bintan.

2. Bapak Drs. Edi Yusri selaku Kepala Badan Kepegawaian dan


Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bintan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil 2023.

3. Ibu dr. Syuriati Wulandari selaku Kepala UPTD Puskesmas Kuala Sempang
sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan dukungan, bimbingan,
serta arahan kepada penulis.

4. Ibu Zella Cahyandaru, SST.M.K.M selaku Coach yang dengan sabar dan
penuh perhatian memberikan bimbingan serta dukungan kepada peserta
dalam penyusunan Aktualisasi Nilai-nilai Pelatihan Dasar PNS.

5. Ibu dr. Desy Ariani Gultom, M. Biomed selaku penguji yang memberikan
saran dan masukan terhadap Aktualisasi ini.

6. Segenap Widyaiswara yang telah membagikan ilmu berharga kepada kami


para peserta pelatihan dasar CPNS golongan III.

vi
7. Seluruh Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten
Bintan Formasi Tahun 2023 yang telah memberikan motivasi untuk
berjuang bersama dalam menyelesaikan Aktualisasi ini.

Proses penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,


oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam laporan ini sehingga
dapat menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, semoga aktualisasi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bintan, 08 Juni 2023


Penulis,

apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm


NIP. 199710132022032003

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix

PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1

B. TAPISAN ISU............................................................................................................2

C. RUMUSAN ISU......................................................................................................14

D. ANALISIS ISU.........................................................................................................15

E. ANALISIS DAMPAK................................................................................................16

F. LEMBAR KONFRIMASI ISU....................................................................................16

G. JUDUL AKTUALISASI..............................................................................................17

PELAKSANAAN AKTUALISASI...........................................................................18

A. RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................................18

B. JADWAL KEGIATAN................................................................................................61

C. CAPAIAN AKTUALISASI..........................................................................................70

D. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI MATA PELATIHAN AGENDA II.......................75

PENUTUP.........................................................................................................76

A. KESIMPULAN........................................................................................................76

B. SARAN..................................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................78

viii
LAMPIRAN.......................................................................................................79

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jenis dan Sumber Kegiatan...................................................................19

Tabel 2. 2 Kegiatan................................................................................................20

Tabel 2. 3 Jadwal Kegiatan....................................................................................61

Tabel 2. 4 Rencana Tindak Lanjut.........................................................................77


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. 4 FISHBONE DIAGRAM......................................................................15


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. RESUME MATERI AGENDA II DAN AGENDA III................................73

LAMPIRAN 2. PROFIL ORGANISASI........................................................................74

LAMPIRAN 3. DATA DIRI PESERTA, MENTOR, COACH............................................76


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Untuk melaksanakan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
Negara, perlu dibangun aparatur sipil Negara (ASN) yang mampu melaksanakan
kebijakan publik, mampu menyelenggarakan pelayanan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Peraturan LAN No. 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesioanalisme serta kompetensi bidang untuk terwujudnya smart governance.
Dengan Pelatihan Dasar (Latsar) diharapkan dapat membentuk ASN yang
memiliki nilai - nilai dasar yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang dapat diakronimkan menjadi
BerAKHLAK dengan Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Dengan
mengimplementasikan nilai dasar tersebut akan terbentuk ASN yang profesional,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas berfungsi sebagai penyelenggara layanan kesehatan baik berupa
upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan perorangan (UKP).
Dalam melaksanakan UKM dan UKP, puskesmas harus menyelenggarakan
kegiatan berupa manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium, dan kunjungan
keluarga. Pengelolaan obat di Puskesmas merupakan salah satu indikator mutu
pelayanan kefarmasian yang penting karena menentukan keberhasilan
manajemen Puskesmas.
Berdasarkan Permenkes 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkes
74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Pelayanan
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar:
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
b. Pelayanan farmasi klinik.
Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus
dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab,
yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan. Apoteker
adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker. Peran Apoteker sangat dibutuhkan di fasilitas
kesehatan dalam memberikan pelayanan kefarmasian sebagai salah satu tenaga
kesehatan yang profesional. Tugas Jabatan Fungsional Apoteker yaitu
melaksanakan Praktik Kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana Praktik
Kefarmasian, pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP,
pelayanan farmasi klinik, sterilisasi sentral, pelayanan farmasi khusus, serta
penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik.
Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu menghasilkan Apoteker
berkarakter yang dilandasi nilai-nilai dasar ASN dan mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara profesional kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kuala Sempang.

B. TAPISAN ISU
1. Identifikasi dan Deskripsi Isu (Environmental Scanning)
a. Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas
Kuala Sempang (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Pengendalian obat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
ketersediaan dan mutu dari suatu obat. Apabila metode pengendalian yang
digunakan tidak tepat maka akan menyebabkan suatu masalah seperti
menumpuknya obat kedaluwarsa atau kesalahan pemberian obat yang sudah
kedaluwarsa kepada pasien.
Dari hasil pengamatan di pelayanan kefarmasian UPTD Puskesmas Kuala
Sempang, belum diterapkan pengelolaan sediaan farmasi yang akan kedaluwarsa
seperti tidak terdapatnya label atau penanda yang mendekati kedaluwarsa,
penyimpanan obat yang tidak menggunakan metode First Expired First Out
(FEFO) sehingga obat yang mendekati kedaluwarsa diletakan dibagian belakang
obat yang kedaluwarsa nya masih panjang akibatnya obat sudah terlanjur
kedaluwarsa. Terbukti dari banyaknya sediaan farmasi yang menumpuk pada
gudang dan ruang farmasi serta berdasarkan data yang dihimpun diketahui
bahwa jumlah sediaan farmasi yang mengalami kadaluarsa pada tahun 2022
sebanyak 10.083 sediaan farmasi dengan total kerugian obat sebesar Rp

Gambar 1. 1 Laporan Obat Expired tahun 2022


35.076.297.

Berdasarkan penjelasan diatas pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD


Puskesmas Kuala Sempang belum terlaksana secara efektif dan efisien. Peran
Apoteker sebagai tenaga pelayanan kesehatan khususnya kefarmasian
bertanggung jawab dalam pengoptimalan pengendalian sediaan farmasi di
fasilitas kesehatan dan solusi alternatif hambatan yang mungkin terjadi pada saat
pengendalian sediaan farmasi di fasilitas kesehatan. Hal ini berkaitan dengan
kode etik dan kode perilaku ASN dalam Manajemen ASN yaitu petugas farmasi
belum melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, cermat dan disiplin
dalam melakukan pengendalian kedaluwarsa obat secara optimal. Terwujudnya
manajemen ASN diharapkan menghasilkan sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pada pengendalian kedaluwarsa obat akan dilakukan perekapan data
kedaluwarsa obat menggunakan Microsoft Excel dan memberikan penandaan di
Microsoft Excel, kegiatan ini nantinya akan mewujudkan smart ASN sesuai dengan
salah satu pilar literasi digital, yaitu Digital Skills. Ditunjukan kemampuan dalam
mengoperasikan perangkat komputer serta program Microsoft Excel. Dengan
terwujudnya smart ASN berarti menghasilkan pegawai dengan kompetensi,
kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan
semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
Apabila pengendalian kedaluwarsa obat tidak dilakukan maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah, seperti dampak terhadap pasien akibat
kesalahan petugas dalam pemberian obat yang sudah kedaluwarsa karena tidak
terdeteksi. Penggunaan obat yang telah melewati waktu kedaluwarsa
menyebabkan zat aktif obat secara kimiawi menjadi tidak stabil, terjadi
perubahan efektivitas obat, produk obat menjadi toksik dan peningkatan risiko
kontaminasi. Bila terjadi kesalahan pemberian akan menimbulkan efek yang tidak
diinginkan pada pasien. Kemudian dampak terhadap instansi karena kesalahan
pemberian obat kedaluwarsa akan menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan
publik terhadap kualitas mutu pelayanan yang diberikan. Selain itu penumpukan
kedaluwarsa obat di tiap tahunnya yang akan menyebabkan penumpukan di
gudang barang dan resiko kehilangan atau penyalahgunaan kedaluwarsa obat
bisa terjadi. Pihak terkait isu ini adalah petugas farmasi.

b. Belum terdigitalisasinya sistem pencatatan obat di UPTD Puskesmas Kuala


Sempang (Smart ASN)
Ketersediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan menentukan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, ketersediaan obat -
obatan terutama obat esensial harus terjamin melalui sebuah sistem manajemen
pengelolaan yang efektif. Salah satu strategi menjamin ketersediaan tersebut
adalah melalui digitalisasi pengelolaan obat. Kartu stok secara digital akan
memberikan hasil pencatatan yang akurat, real time serta meminimalkan waktu
penyelesaian pengelolaan obat.
Dari hasil pengamatan pelayanan kefarmasian di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang, masih dilakukannya pencatatan kartu stok secara manual baik di ruang
farmasi ataupun di gudang farmasi. Pencatatan kartu stok manual juga
ditemukan sering terjadi selisih dan masih belum mencantumkan informasi
secara lengkap, seperti nomor batch dan expired date yang nantinya digunakan
untuk keperluan penulusaran obat. Pencatatan kartu stok secara manual juga

Gambar 1. 2 Pencatatan Kartu Stok Masih Dilakukan Secara Manual


kurang efektif dari segi ruang penyimpanan dan waktu karena harus mencatat
dan menghitung sendiri.

Diperlukan pencatatan kartu stok secara digital untuk menghindari


penundaan pencatatan keluar masuk stok dan kesalahan dalam perhitungan yang
akan menyebabkan terjadi selisih stok. Isu ini terkait dengan smart ASN yaitu
Digital Skills, petugas akan mengubah data yang sebelumnya manual menjadi
data digital yang diinput melalui aplikasi kartu stok digital untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas petugas dalam bekerja, kegiatan ini sudah menunjukan
cakap dalam mengoperasikan komputer serta perangkat lunak. Diharapkan
dengan terwujudnya smart ASN pada kegiatan ini akan menjadi ASN yang terus
rinovasi dan antusias menghadapi perubahan, khususnya di era digital. Era digital
menuntut kemampuan dalam memanfaatkan peluang kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk membuat terobosan-terobosan baru dalam
menghadapi tantangan disrupsi di era revolusi industri 4.0.
Dampak yang ditimbulkan apabila isu ini tidak ditindak lanjuti seperti resiko
terjadinya salah hitung, salah catat, hingga lupa mencatat sehingga informasi dari
kartu tidak akurat dimana akan berdampak pada petugas dalam pelaporan.
Kemudian pencatatan secara manual memerlukan kertas/ kartu stok yang banyak
untuk setiap jenis obatnya, maka diperlukan biaya yang tidak sedikit yang
berdampak pada instansi. Serta berdampak pada ruangan menjadi terbatas
akibat arsip kartu stok yang akan disimpan selama beberapa tahun kedepan.
Pihak terkait isu ini adalah petugas farmasi.

c. Belum optimalnya penyimpanan obat emergency di ruang tindakan UPTD


Puskesmas Kuala Sempang (Manajemen ASN)
Pengelolaan obat yang baik harus memiliki suatu sistem yang menjamin
ketersediaan obat emergency di ruang tindakan karena fungsinya yang sangat
penting untuk menangani kondisi gawat darurat. Pengelolaan obat
emergency harus menjamin jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat
yang telah ditetapkan, tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk
kebutuhan lain, jika obat tersebut digunakan untuk keperluan gawat darurat
maka harus segera diganti, diperiksa secara berkala untuk menghindari obat
kedaluwarsa, dan tidak boleh dipinjam untuk kebutuhan lain.
Pada pengamatan di ruang tindakan UPTD Puskesmas Kuala Sempang
tidak ditemukan adanya obat emergency. Hal ini disebabkan karena
kurangnya perhatian petugas farmasi dalam penyimpanan obat emergency di
luar ruang farmasi, dan kurangnya keamanan bila dilakukan penyimpanan
obat di luar ruang farmasi. Selama ini bila terjadi tindakan darurat, petugas di
ruang tindakan mengambil obat langsung ke ruang farmasi.
Isu ini menggambarkan tidak tewujudnya manajemen ASN sebagai
pelayan publik yang memberikan pelayanan professional dan berkualitas
dalam menjalankan SOP pengelolaan obat emergency di ruang tindakan.
Petugas juga tidak melaksanakan kode etik dan kode perilaku dalam
manajemen ASN yaitu menjalankan tugas dengan bertanggung jawab dan
disiplin dalam menjamin ketersediaan obat emergency di ruang tindakan.
Penyimpanan obat emergency merupakan tanggung jawab petugas farmasi
dan penanggung jawab ruang tindakan, sehingga diperlukan kerja sama tim
yang baik. Dalam hal ini belum adanya nilai dasar ASN kolaboratif dalam
menjalankan tugasnya.
Bila isu ini tidak ditindak lanjuti akan menimbulkan kejadian yang tidak
diinginkan yang berdampak pada pasien kondisi darurat yang perlu
penanganan cepat maupun petugas kesehatan dalam melakukan tindakan
terhambat karena akses obat yang tidak cepat. Isu ini juga berdampak
terhadap instansi terkait mutu pelayanan kesehatan yang diberikan tidak
optimal hingga mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
instansi. Pihak terkait isu ini adalah pasien dengan kondisi darurat, petugas
kesehatan yang menangani kondisi darurat, dan petugas farmasi.

d. Belum optimalnya pemantauan suhu dan kelembapan pada tempat


penyimpanan obat di UPTD Puskesmas Kuala Sempang (Manajemen ASN)
Penyimpanan obat harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan
Farmasi sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang
dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya,
kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi. Sediaan farmasi
harus disimpan dalam kondisi terjaga stabilitas bahan aktif hingga sampai
digunakan oleh pasien. Informasi terkait dengan suhu penyimpanan obat dapat
dilihat pada kemasan sediaan farmasi.
Pada tempat penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin) di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang belum tersedianya alat pengukur suhu dan
kelembaban yang terkalibrasi, tidak dilakukan dokumentasi monitoring suhu
secara rutin dan tidak pernah dilakukan monitoring dan dokumentasi
kelembaban. Dalam monitoring suhu terkadang tidak dilakukan pengamatan
suhu secara berkala hanya dilakukan satu kali dalam sehari, pemantauan secara
berkala diperlukan untuk menjaga agar semua area penyimpanan obat tetap
dalam suhu yang ditentukan. Untuk itu, kegiatan ini akan dilakukan pemantauan
dan dokumentasi suhu dan kelembaban secara berkala dengan maksud agar
tujuan penyimpanan terkait stabilitas sediaan farmasi dapat tercapai dan
menjamin kualitas serta keamanannya.

Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama pemerintah,


puskesmas belum menjalankan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
promotif dan preventif. Isu ini belum mengimplementasikan manajemen ASN
dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN sebagai pelayan publik yang
professional dan berkualitas dalam menjaga stabilitas obat. ASN juga belum
mewujudkan kode etik dan kode perilaku dalam melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan disiplin dalam melakukan pemantauan dan pencatatan
suhu penyimpanan obat baik di gudang penyimpanan obat hingga di lemari
pendingin obat.
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada pasien
karena tidak terjaminnya keamanan, efektifitas, dan mutu sediaan farmasi
selama penyimpanan. Hal ini juga akan berdampak pada instansi karena
kurangnya mutu pelayanan puskesmas sebagai fasilitas pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Pihak yang terkait isu ini adalah petugas farmasi.

e. Belum optimalnya pemberian informasi terkait BUD di UPTD Puskesmas


Kuala Sempang (Manajemen ASN)
Stabilitas obat diharapkan terjamin tidak hanya pada saat penyerahan obat ke
pasien oleh petugas farmasi, namun hingga sampai obat disimpan dirumah. Oleh
karena itu, siapapun yang menerima obat harus mengerti hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk menjaga stabilitas obat salah satunya pengetahuan tentang
Beyond Use Date (BUD). BUD merupakan batas waktu penggunaan obat setelah
diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak.
Pengertian BUD dan Expired Date (ED) tentunya berbeda karena ED
menggambarkan batas waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi oleh
pabrik farmasi.
Dalam praktik sehari-hari tidak jarang terjadi salah pengertian terkait tanggal
kedaluwarsa obat setelah kemasan dibuka. Tenaga kefarmasian hanya melakukan
penyerahan obat dan menyampaikan aturan minum obat, tanpa disertai
pemberian informasi terkait BUD dan pada etiket juga tidak mencantumkan
informasi BUD obat. Akibat hal ini tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan
pasien di UPTD Puskesmas Kuala Sempang berkaitan BUD masih rendah. Sebagai
contoh, bentuk sediaan larutan oral yang mengandung air memiliki BUD yaitu
tidak lebih dari 14 hari jika disimpan pada suhu dingin yang terkontrol, lain hal
bila larutan oral yang tidak mengandung air memiliki BUD yang berbeda pula.
Pada umumnya pasien hanya memperhatikan ED pada kemasan, jika pasien
merasa sudah lebih sehat maka obatnya tidak akan dikonsumsi, pasien akan
menyimpannya dan akan dikonsumsi lagi apabila dikemudian hari menderita
sakit yang sama.
Pemberian informasi kepada pasien oleh tenaga kesehatan mengenai cara
penyimpanan dan batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka
merupakan salah satu tanggung jawab tenaga kefarmasian yang penting untuk
dilakukan. Isu ini belum mengimplementasikan manajemen ASN dalam
menjalankan tugas sebagai ASN dalam memberikan pelayanan kefarmasian
secara profesional dan berkualitas. Petugas juga belum mewujudkan kode etik
dan kode perilaku dalam menjalankan tugas dengan integritas tinggi dan belum
memberikan informasi secara benar terkait BUD obat baik kepada tenaga
kesehatan lain maupun kepada pasien.
Dampak yang ditimbulkan apabila isu ini tidak ditindak lanjuti maka
mengakibatkan kerugian pada pasien karena obat sudah tidak stabil dan tidak
memiliki efek terapi yang diinginkan, bahkan menimbulkan potensi yang
berbahaya kepada pasien. Pihak terkait isu ini adalah pasien, tenaga kefarmasian,
dan petugas kesehatan lain.

2. Alat Bantu Tapisan Isu


Beberapa isu di UPTD Puskesmas Kuala Sempang yang terkait dengan
pelayanan kefarmasian telah diamati selama melakukan tugas di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang. Isu - isu yang diidentifikasi bisa bersumber baik dari
aspek Smart ASN dan aspek manajemen ASN. Hasil identifikasi isu yang ada di
UPTD Puskesmas Kuala Sempang dituangkan dalam Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Identifikasi Isu UPTD Puskesmas Kuala Sempang
No. Isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
Belum Terdapat sejumlah Pengendalian kedaluarsa
optimalnya 10.083 obat yang obat terlaksana secara
pengendalian kedaluwarsa pada tahun optimal dan disiplin,
kedaluwarsa obat 2022, dimana penurunan jumlah obat
di UPTD pengendalian kedaluwarsa serta tidak
1. Puskesmas Kuala kedaluwarsa obat belum terjadi penumpukan obat
Sempang terlaksana dengan baik. kedaluwarsa di gudang dan
tidak terjadinya kesalahan
pemberian obat
kedaluwarsa kepada
pasien.
Belum Pencatatan obat masih Meminimalkan waktu
terdigitalisasinya dilakukan secara penyelesaian pengelolaan
sistem manual. Tempat obat. Menghemat ruang
pencatatan obat pengarsipan yang pengarsipan dan mencegah
2.
di UPTD terbatas untuk kehilangan dokumen/ kartu
Puskesmas Kuala menampung tumpukan stok.
Sempang kartu stok yang sudah
terisi penuh.
3. Belum Tidak dilakukan Diharapkan petugas dapat
optimalnya penyimpanan obat melakukan tata laksana
penyimpanan emergency di ruang pengelolaan obat
obat emergency tindakan UPTD emergency sesuai SOP yang
di ruang tindakan Puskesmas Kuala sudah ditetapkan dengan
UPTD Puskesmas Sempang dikarenakan disiplin dan bertanggung
Kuala Sempang tidak optimalnya jawab. Sehingga petugas
petugas dalam kesehatan yang bertugas
menjalankan SOP melakukan tindakan
pengelolaan obat kegawatdaruratan dapat
emergency. menangani kondisi pasien
dengan cepat.
Belum Belum pernah dilakukan Disiplin dalam monitoring
optimalnya kalibrasi pengukur suhu serta pencatatan suhu dan
pemantauan suhu dan kelembapan serta kelembapan penyimpanan
dan kelembapan pemantauan dan belum obat baik di lemari
4. pada tempat disiplinnya pencatatan pendingin dan gudang obat
penyimpanan suhu dan kelembapan dengan tujuan menjaga
obat di UPTD penyimpanan obat. stabilitas obat agar mutu
Puskesmas Kuala dan efek terapi yang
Sempang diinginkan tercapai.
Belum Dalam penyerahan obat Setelah dilakukan
optimalnya kepada pasien tidak pemberian informasi
pemberian disertai pemberian terkait BUD, tenaga
informasi terkait informasi obat terkait kesehatan dan pasien
5. BUD di UPTD BUD dan tidak di sudah memahami batas
Puskesmas Kuala tuliskan pada etiket, hal waktu penyimpanan obat
Sempang ini akan menimbulkan setelah kemasan primer
kekeliruan pasien dalam obat dibuka.
penyimpanan obat.

Dilakukan tapisan isu untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan


prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan
yang dilakukan. Tapisan isu menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu
dengan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak). Berikut
uraian singkat mengenai analisis APKL diantaranya:
Aktual : Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat.
Problematik : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks dan
mendesak, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Kekhalayakan: Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 1. 2 Deskripsi Kriteria APKL
Nilai Aktual Problematik Kekhalayakan Layak
Sangat Sangat Sangat menyangkut hajat Sangat
5
aktual mendesak hidup orang banyak masuk akal
Sangat menyangkut hajat hidup
4 Aktual Masuk akal
mendesak orang banyak
Cukup Cukup Cukup menyangkut hajat Cukup
3
aktual mendesak hidup orang banyak masuk akal
Kurang Kurang Kurang menyangkut hajat Kurang
2
aktual mendesak hidup orang banyak masuk akal
Tidak Tidak Tidak menyangkut hajat hidup Tidak masuk
1
aktual mendesak orang banyak akal

Berikut adalah tabel analisis isu menggunakan teknik APKL:


Tabel 1. 3 Tabel analisis isu menggunakan teknik APKL
Kriteria
No ISU Jumlah Peringkat
A P K L
Belum optimalnya pengendalian
1. kedaluwarsa obat di UPTD 5 4 5 5 19 I
Puskesmas Kuala Sempang
Belum terdigitalisasinya sistem
2. pencatatan obat di UPTD 3 2 2 3 10 V
Puskesmas Kuala Sempang
Belum optimalnya penyimpanan
3. obat emergency di ruang tindakan 2 3 4 4 13 II
UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Belum optimalnya pemantauan
suhu dan kelembapan pada tempat
4. 2 3 4 3 12 IV
penyimpanan obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang
5. Belum optimalnya pemberian 3 3 4 4 14 III
informasi terkait BUD di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang

Hasil analisis tersebut diatas kemudian dilakukan analisis lebih lanjut


dengan penapisan prioritas isu menggunakan metode USG. Uraian singkat
metode USG sebagai berikut:
Urgency : Dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidak isu tersebut
untuk dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak
ditangani segera.

Tabel 1. 4 Deskripsi Kriteria USG


Nila
Urgency Seriousness Growth
i
5 Sangat mendesak Sangat Serius Sangat cepat berkembang
4 Mendesak Serius Cepat berkembang
3 Cukup Mendesak Cukup Serius Cukup cepat berkembang
2 Kurang Mendesak Kurang Serius Kurang cepat berkembang
1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak cepat berkembang

Berikut adalah tabel analisis isu menggunakan teknik USG:


Tabel 1. 5 Tabel analisis isu menggunakan teknik USG
No Kriteria
ISU Jumlah Peringkat
. U S G
1. Belum optimalnya pengendalian
kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas 4 4 5 13 I
Kuala Sempang
2. Belum optimalnya penyimpanan obat 4 4 3 11 II
emergency di ruang tindakan UPTD
Puskesmas Kuala Sempang
3. Belum optimalnya pemberian
informasi terkait BUD di UPTD 3 4 3 10 III
Puskesmas Kuala Sempang

Dari hasil teknik penapisan USG yang telah didapatkan pada tabel
diatas, terlihat bahwa isu “Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa
obat di UPTD Puskesmas Kuala Sempang” memiliki peringkat tertinggi
membuat isu ini yang paling diprioritaskan dengan skor USG 13 poin.
Dalam penentuan pemberian skor harus sesuai:
a. Urgency (U) : Dari segi urgency isu yang diangkat diberikan penilaian
skor 4 (empat) artinya isu ini sangat besar kemungkinannya untuk
diselesaikan dalam waktu singkat. Dimana hal yang perlu dilakukan adalah
melakukan pengelompokan dan pencatatan kedaluwarsa obat.
b. Seriousness (S) : Dari segi seriousness berpengaruh isu yang diangkat
diberikan penilaian skor 4 (empat) artinya isu ini serius dibandingkan isu yang
lain karena jika tidak dilakukan pengendalian kedaluwarsa obat akan
menyebabkan resiko pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien,
penumpukan obat kedaluwarsa di gudang barang yang berpeluang terjadi
kehilangan dan penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,
dan kerugian ekonomi akibat obat yang sudah kedaluwarsa.
c. Growth (G) : Dari segi growth berdampak isu yang diangkat diberikan
penilaian skor 5 (Lima) artinya isu ini penting dibandingkan isu yang lainnya
dikarenakan bila dibiarkan akan berdampak terjadinya peningkatan
kedaluwarsa obat tiap tahunnya, peluang terjadi salah pemberian obat yang
kedaluwarsa kepada pasien yang berakibat penurun kepercayaan publik
kepada fasilitas kesehatan.

C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan tenik tapisan isu APKL dan USG, maka isu terkait “Belum
optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang Tahun 2023” dianggap sebagai core issue.
D. ANALISIS ISU
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
Fishbone Analysis. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan meliputi :
1. Manpower (sumber daya manusia)
2. Material (bahan baku)
3. Method (metode), dan
4. Milieu (lingkungan)

Gambar 1. 4 Fishbone Diagram

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan


Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu:
1. Man : Kurangnya kedisiplinan petugas terhadap pengendalian
kedaluwarsa obat.
2. Material : Tidak tersedia daftar kedaluwarsa obat.
3. Method : SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat tidak sesuai dengan
aturan yang berlaku.
4. Milieu : Penyimpanan obat belum optimal.

18
Dari akar penyebab masalah diatas, penulis memiliki usulan kegiatan
yang diharapkan mampu memberikan alternatif solusi permasalahan
yaitu “optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat dengan teknik Traffic
Light di unit farmasi UPTD Puskesmas Kuala Sempang”. Traffic Light
merupakan metode pemberian penanda atau label bewarna merah,
kuning, dan hijau sesuai dengan kategori, yaitu kedaluwarsa < 3 bulan
ditandai simbol merah, < 6 bulan ditandari simbol kuning, < 12 bulan
ditandai simbol hijau. Kemudian obat disimpan menggunakan metode
FEFO, yaitu produk yang lebih dahulu kedaluwarsa akan dikeluarkan lebih
dahulu. Obat yang lebih dekat dengan waktu kadaluwarsanya akan
disimpan di bagian paling depan. Sehingga obat akan lebih mudah untuk
dikeluarkan lebih dahulu.
Gagasan kreatif diatas akan diterapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dan terkait dengan mata pelatihan manejemen ASN dan smart ASN di
mana setiap pegawai ASN harus melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat dan disiplin serta memiliki kemampuan
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

E. ANALISIS DAMPAK
Bila pengendalian kedaluwarsa obat tidak dijalankan dengan nilai-nilai
BerAKHLAK maka kegiatan ini tidak akan berjalan optimal. Dengan sinergis
akan menyebabkan jumlah obat kedaluwarsa terus bertambah dan
menumpuk yang akan merugikan pemerintah dalam memusnahkan obat -
obat tersebut. Dampak lain yang mungkin terjadi adalah resiko kesalahan
pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien akibat tidak terdeteksinya
obat yang sudah kedaluwarsa, yang nantinya berdampak terhadap
instansi dimana tingkat kepuasan publik terhadap kualitas mutu
pelayanan yang diberikan menurun.

F. LEMBAR KONFRIMASI ISU

19
Coach, Mentor,

Zella Cahyandaru, SST.M.K.M dr. Syuriati Wulandari


NIP. 199209142020122010 NIP. 198601182014112001

G. JUDUL AKTUALISASI
“Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat melalui teknik Traffic
Light di UPTD Puskesmas Kuala Sempang”

20
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja :
Penulis bekerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang di Jalan Raya Lintas Barat
Desa Kuala Sempang Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan,
Kepulauan Riau.
2. Identifikasi Isu :
- Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas
Kuala Sempang.
- Belum terdigitalisasinya sistem pencatatan obat di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang.
- Belum optimalnya penyimpanan obat emergency di ruang tindakan UPTD
Puskesmas Kuala Sempang.
- Belum optimalnya pemantauan suhu dan kelembapan pada tempat
penyimpanan obat di UPTD Puskesmas Kuala Sempang.
- Belum optimalnya pemberian informasi terkait BUD di UPTD Puskesmas
Kuala Sempang.
3. Isu Yang Diangkat:
Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang Tahun 2023.
4. Gagasan Pemecahan Isu :
Optimalisasi pengendalian kedaluwarsa obat dengan teknik Trraffic Light di
unit farmasi UPTD Puskesmas Kuala Sempang. Dalam menyelesaikan isu tersebut
diperlukan langkah - langkah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Jenis dan Sumber Kegiatan
No. Kegiatan Sumber Kegiatan
1. Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian SKP
kedaluwarsa obat
2. Penyusunan daftar kedaluwarsa obat dan Kreativitas
pengelompokan obat berdasarkan tiga kategori.
3. Pembuatan label kedaluwarsa obat Kreativitas
4. Penyimpanan menggunakan metode FEFO dan SKP
penandaan kedaluwarsa obat
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SKP & Kreativitas
pengendalian kedaluwarsa obat

22
Tabel 2. 2 Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi/
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Pelatihan Agenda II Misi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Telaah dan 1. Konsultasi rencana Konsultasi Saya berkomunikasi dengan Dengan melakukan telaah
revisi SOP kegiatan kepada kepada atasan sopan, profesional, dan ramah dan revisi SOP tentang
tentang atasan. telah pada saat melakukan pengendalian kedaluwarsa
pengendalian dilaksanakan konsultasi dengan atasan obat telah mendukung visi
kedaluwarsa untuk mendapat arahan UPTD Puskesmas Kuala
Bukti:
obat sehingga diharapkan dapat Sempang yaitu menjadi
1. Lembar
terlaksana kegiatan ini dengan Pusat Kesehatan yang
konsultasi
optimal (Berorientasi berkualitas dan ramah
diparaf
Pelayanan). Menyiapkan pasien, serta mendukung
bahan konsultasi dengan rasa misi UPTD Puskesmas
bertanggung jawab dan Kuala Sempang yaitu
mempersiapkan poin - poin memberikan pelayanan
pertanyaan agar konsultasi bermutu dan terjangkau
berjalan dengan efektif dan oleh masyarakat.

23
efisien (Akuntabel).
Meningkatkan kompetensi diri
melalui konsultasi dengan
menjelaskan rencana kegiatan
yang akan diaktualisasi
(Kompeten). Menerima dan
menghargai setiap saran dan
masukan dari atasan, serta
membangun kerjasama
dengan atasan terkait dengan
pelaksanaan konsultasi
sehingga diskusi berjalan
dengan lancar dan
menghasilkan kegiatan yang
efektif untuk diaktualisasikan
(Harmonis). Hadir tepat
waktu dari jadwal konsultasi
yang telah ditentukan

24
bersama (Loyal). Cepat
menyesuaikan diri dan
tanggap dengan saran serta
masukan yang diberikan saat
melakukan konsultasi. Selain
itu, bersifat proaktif dalam
berdiskusi dengan atasan
(Adaptif). Kegiatan konsultasi
dilakukan dengan terbuka,
dimana tidak hanya atasan
yang memberikan masukan,
melainkan saya juga ikut aktif
dalam berdiskusi sehingga
dapat memberikan hasil yang
lebih baik untuk
diaktualisasikan (Kolaboratif).
2. Mencari referensi Tersedianya Mencari referensi terkait
terkait referensi terkait pengendalian kedaluwarsa

25
pengendalian pengendalian obat dengan cekatan dalam
kedaluwarsa obat kedaluwarsa obat meneliti tiap aturan-aturan
yang dapat dijadikan dasar
Bukti:
dalam menalaah SOP lama.
Soft file referensi
Saya meyakini dalam mencari
referensi terlebih dahulu
nantinya akan memberikan
kemudahan dalam
memperbaiki SOP yang sudah
ada (Berorientasi Pelayanan).
Saya mencari referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa
obat dengan tuntas dan teliti
dalam mencermati tiap
referensinya yang kemudian
akan menjadi dasar dalam
menelaah SOP yang sudah
ada (Akuntabel). Dalam

26
mencari referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa
obat saya melakukannya
dengan optimal untuk
meningkatkan kompetensi diri
(Kompeten). Dengan berbagai
macam referensi yang ada
saya memilih referensi yang
dapat diaktualisasikan
menyesuaikan keadaan
tempat kerja (Harmonis). Saya
mencari referensi dengan
sepenuh hati dan
berkomitmen agar terciptanya
prosedur pelayanan yang
berkualitas (Loyal). Saya terus
mencari referensi
sebanyaknya agar

27
menemukan referensi yang
tepat untuk diterapkan sesuai
keadaan tempat saya bekerja
(Adaptif). Memanfaat
berbagai sumber referensi
untuk menjadi dasar dalam
menelaah SOP yang ada
(Kolaboratif).
3. Mempelajari dan Perubahan Melakukan telaah SOP dengan
menyusun rencana prosedur sesuai optimal dan melakukan
revisi SOP yang dengan aturan perbaikan tiada henti untuk
sudah ada yang berlaku. menghasilkan SOP baru yang
sebelumnya akan dijadikan pedoman
Bukti:
melakukan kegiatan
Foto kegiatan
(Berorientasi Pelayanan).
menelaah dan
Menelaah setiap kegiatan
melakukan revisi
yang tertulis di dalam SOP
sebelumnya dengan teliti dan

28
cermat serta melakukan
perbaikan sesuai metode
pengendalian yang akan
digunakan dengan tepat serta
memastikan bahwa SOP baru
yang dihasilkan dapat
diterapkan dengan efektif
(Akuntabel). Membaca
terlebih dahulu SOP
sebelumnya dengan cermat
dan melakukan telaah serta
perbaikan SOP (Kompeten).
Saya mentelaah dan
memperbaiki SOP
berdasarkan berbagai macam
referensi yang tersedia agar
tercipta SOP yang optimal
(Harmonis). Saya

29
berkomitmen untuk merevisi
SOP sesuai dengan aturan
berlaku (Loyal). Bersikap
proaktif dalam menelaah SOP
dan dapat menyesuaikan
kegiatan - kegiatan yang akan
diterapkan pada SOP baru
(Adaptif). Membangun
kolaborasi bersama petugas
lain sehingga banyak
informasi yang didapat dalam
merivis SOP (Kolaboratif).
4. Mencetak dan Tersedianya Mencetak SOP dengan kertas
mengesahkan SOP revisian SOP yang secukupnya dan
sudah dicetak menggunakan printer milik
dan disahkan negara dengan bertanggung
berkaitan dengan jawab untuk dimatikan
pengendalian kembali ketika selesai

30
kedaluwarsa digunakan (Akuntabel).
obat.

Bukti:
SOP yang telah
disahkan
5. Mensosialisasikan Petugas terkait Saya menyampaikan
SOP kepada analis memahami SOP penjelasan terakit langkah -
kesehatan, petugas yang langkah yang harus dilakukan
farmasi, dan kepala disosialisasikan dalam melakukan
puskesmas. pengendalian kedaluwarsa
Bukti:
obat kepada petugas terkait
1. Foto kegiatan
(Kompeten). Memberikan
sosialisasi
kesempatan kepada petugas
untuk meyampaikan apabila
ada saran/ masukan terkait
SOP yang telah disahkan
untuk menjadi pertimbangan

31
kedepannya (Harmonis).
Mensosialisasikan SOP baru
kepada petugas terkait dan
berkomitmen bersama untuk
berpegang teguh
menggunakan SOP baru yang
sudah dicetak dan disahkan
sebagai pedoman kegiatan
(Loyal). Kerja sama dengan
petugas terkait untuk
menerapkan SOP agar tujuan
pengendalian kedaluwarsa
tercapai (Kolaboratif).

32
2. Penyusunan 1. Konsultasi rencana Konsultasi Saya berkomunikasi dengan Dengan melakukan telaah
daftar kegiatan kepada kepada atasan sopan, profesional, dan ramah dan revisi SOP tentang
kedaluwarsa atasan. telah pada saat melakukan pengendalian kedaluwarsa
obat dan dilaksanakan konsultasi dengan atasan obat telah mendukung visi
pengelompoka untuk mendapat arahan UPTD Puskesmas Kuala
Bukti:
n obat sehingga diharapkan dapat Sempang yaitu menjadi
1. Lembar
berdasarkan terlaksana kegiatan ini dengan Pusat Kesehatan yang
konsultasi
tiga kategori. optimal (Berorientasi berkualitas dan ramah
diparaf
Pelayanan). Menyiapkan pasien, serta mendukung
bahan konsultasi dengan rasa misi UPTD Puskesmas
bertanggung jawab dan Kuala Sempang yaitu
mempersiapkan poin - poin memberikan pelayanan
pertanyaan agar konsultasi bermutu dan terjangkau
berjalan dengan efektif dan oleh masyarakat.
efisien (Akuntabel). Saya
menjelaskan tujuan dari
pembuatan label sebagai
penanda mendekati

33
kedaluwarsa (Kompeten).
Menerima dan menghargai
setiap saran dan masukan dari
atasan, serta membangun
kerjasama dengan atasan
terkait dengan pelaksanaan
konsultasi sehingga diskusi
berjalan dengan lancar dan
menghasilkan kegiatan yang
efektif untuk diaktualisasikan
(Harmonis). Dalam konsultasi
dengan atasan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Loyal). Cepat
menyesuaikan diri dan
tanggap dengan saran serta
masukan yang diberikan saat
melakukan konsultasi. Selain

34
itu, bersifat proaktif dalam
berdiskusi dengan atasan
(Adaptif). Kegiatan konsultasi
dilakukan dengan terbuka,
dimana tidak hanya atasan
yang memberikan masukan,
melainkan saya juga ikut aktif
dalam berdiskusi sehingga
dapat memberikan hasil yang
lebih baik untuk
diaktualisasikan (Kolaboratif).

35
2. Mencatat semua Mengetahui Melakukan pencatatan dan
kedaluwarsa obat kedaluwarsa obat pemilahan kategori
yang tersedia di unit yang ada di kedaluwarsa obat dengan
farmasi UPTD gudang farmasi cekatan, teliti, serta
Puskesmas Kuala UPTD Puskesmas melakukan perbaikan tiada
Sempang Kuala Sempang henti jika terjadi kekeliruan
dalam pencatatan
Bukti:
kedaluwarsa obat
Foto catatan
(Berorientasi Pelayanan).
kedaluwarsa obat
Menyusun daftar kedaluwarsa
obat dengan teliti dan cermat
berdasarkan hasil pengecekan
dan pemilahan kedaluwarsa
obat yang telah dilakukan,
serta bertanggung jawab atas
daftar kedaluwarsa obat yang
telah dibuat. Selain itu,
bertanggung jawab untuk

36
selalu melakukan
pembaharuan daftar
kedaluwarsa obat setiap bulan
(Akuntabel). Pencatatan
kedaluwarsa dilakukan
dengan memastikan
keterangan pada kemasan
obat (Kompeten).
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif di unit farmasi
melalui kegiatan saling tolong
menolong dalam pencatatan
dan pemilahan kategori
kedaluwarsa obat (Harmonis).
Memiliki integritas dan
berkomitmen melaksanakan
SOP dengan rutin melakukan
kegiatan pencatatan

37
kedaluwarsa obat sehingga
selalu memiliki daftar
kedaluwarsa obat yang
terbaru (Loyal). Antusias
dalam mencatat semua
kedaluwarsa obat yang ada di
unit farmasi UPTD Puskesmas
Kuala Sempang (Adaptif).
Menerima bantuan teknis dari
tenaga asisten apoteker
dalam pencatatan tanggal
kedaluwarsa obat sehingga
tercapainya tujuan bersama
dalam memudahkan
pengendalian kedaluwarsa
obat (Kolaboratif).

38
3. Membuat daftar Tersusunnya Melakukan pencatatan
kedaluwarsa obat daftar kedaluwarsa obat dengan
kedalam bentuk kedaluwarsa obat cekatan, teliti, serta
Microsoft Excel dalam Microsoft melakukan perbaikan tiada
excel henti saat terjadi kekeliruan
dalam merekap kedaluwarsa
Bukti:
obat di Microsoft Excel
1. Dokumen
(Berorientasi pelayanan).
Microsoft
Bertanggung jawab terhadap
Excel berisi
daftar kedaluwarsa dan
daftar
pengelompokan kategori
kedaluwarsa
kedaluwarsa obat yang dibuat
obat
melalui Microsoft Excel
(Akuntabel). Menggunakan
Microsoft Excel untuk
mempermudah
pengelompokan kategori
kedaluwarsa obat

39
(Kompeten). Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif di unit farmasi
melalui kegiatan saling tolong
menolong dalam pencatatan
kedaluwarsa obat melalui
Microsoft Excel (Harmonis).
Memiliki integritas dan
berkomitmen melaksanakan
SOP dengan rutin melakukan
kegiatan pencatatan
kedaluwarsa obat sehingga
selalu memiliki daftar
kedaluwarsa obat yang
terbaru melalui Microsoft
Excel (Loyal). Antusias dan
dapat menyesuaikan diri
dengan metode baru dalam

40
upaya pencatatan, pemilahan,
dan penyusunan daftar obat
kedaluwarsa dengan
menggunakan Microsoft Excel
(Adaptif). Menerima bantuan
teknis dari asisten apoteker
dalam pencatatan tanggal
kedaluwarsa obat melalui
Microsoft Excel sehingga
tercapainya tujuan bersama
dalam memudahkan
pengendalian kedaluwarsa
obat (Kolaboratif).

41
4. Mengelompokan Daftar obat yang Melakukan pemilahan
obat secara sudah kategori kedaluwarsa obat
otomatis dalam dikelompokan dengan cekatan, teliti, serta
Microsoft Excel berdarkan 3 melakukan perbaikan tiada
menjadi 3 kategori kategori henti saat terjadi kekeliruan
obat, yaitu: mendekati dalam pemilahan kedaluwarsa
kedaluwarsa < 3 kedaluwarsa obat (Berorientasi
bulan ditandai pelayanan). Bertanggung
Bukti:
simbol merah, < 6 jawab atas daftar
1. Daftar obat
bulan ditandari pengelompokan kedaluwarsa
yang sudah
simbol kuning, < 12 obat yang telah dibuat
dikelompokan
bulan ditandai (Akuntabel). Pemilahan
dengan
simbol hijau dan di kategori kedaluwarsa
simbol warna
cetak dilakukan dengan teliti
sehingga daftar kedaluwarsa
yang digunakan untuk
pedoman menempel label
(Kompeten). Membangun

42
lingkungan kerja yang
kondusif di unit farmasi
melalui kegiatan saling tolong
menolong dalam pencatatan
dan pemilahan kategori
kedaluwarsa obat (Harmonis).
Memiliki integritas dan
berkomitmen melaksanakan
SOP dengan rutin melakukan
kegiatan pemilihan
kedaluwarsa obat sehingga
selalu memiliki daftar
kedaluwarsa obat yang
terbaru (Loyal). Saya
menyesuaikan diri dengan
memberikan simbol warna
secara otomatis melalui
Microsoft Excel untuk

43
mempermudah
pengelompokan dan
panandaan (Adaptif).
Menerima bantuan teknis dari
asisten apoteker dalam
pemilahan kategori
kedaluwarsa sehingga
tercapainya tujuan bersama
dalam memudahkan
pengendalian kedaluwarsa
obat (Kolaboratif).
3. Pembuatan 1. Berkonsultasi Konsultasi telah Saat berkonsultasi dengan Dengan melakukan
label kepada atasan dilakukan atasan bersikap ramah dan pembuatan label
terkait label traffic sopan (Berorientasi kedaluwarsa obat telah
Bukti:
light yang akan Pelayanan). Saya mendukung visi UPTD
1. lembar
dibuat menyampaikan untuk Puskesmas Kuala Sempang
konsultasi
melakukan desain label yang yaitu menjadi Pusat
diparaf
ingin di buat dengan jujur dan Kesehatan yang berkualitas

44
bertanggung jawab dan ramah pasien, serta
(Akuntabel). Saya mendukung misi UPTD
menjelaskan tujuan dari Puskesmas Kuala Sempang
pembuatan label sebagai yaitu memberikan
penanda mendekati pelayanan yang bermutu
kedaluwarsa (Kompeten). dan terjangkau oleh
Saya mendengar dan masyarakat.
menghargai masukan yang di
berikan atasan dalam desain
label yang akan dibuat
(Harmonis). Dalam konsultasi
dengan atasan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Loyal). Proaktif
saat berkonsultasi dengan
atasan (Adaptif). Saya
meminta persetujuan atasan
dalam melaksanakan kegiatan

45
mendesain label (Kolaboratif).
2. Merancang desain Desain label Saya melakukan perbaikan
label untuk kategori ukuran desain label sesuai
kedaluwarsa obat dengan kebutuhan
(Berorientasi Pelayanan).
Bukti: Saya melaksanakan desai label
Foto melakukan dengan penuh tanggung
desain label jawab agar menghasilkan
kedaluwarsa obat label yang dikehendaki
(Akuntabel). Saya membuat
desain label dengan kualitas
terbaik (Kompeten). Dalam
merancang label saya
menyelaraskan dari beberapa
sumber (Harmonis). Saya
berdedikasi dalam mendesain
label (Loyal). Saya
memberikan inovasi terbaik

46
dalam pembuatan label agar
menghasilkan label yang
diinginkan (Adaptif). Dalam
pembuatan label saya juga
bekerja sama dengan petugas
yang memiliki keahlian dalam
mendesain agar mendapatkan
hasil yang maksimal
(Kolaboratif).
3. Mencetak dan Label telah Melaksanakan tugas dengan
memotong label dicetak dan bertanggung jawab dan
digunting sesuai cermat dalam mencetak dan
ukurannya menggunting label sehingga
menghasilkan label yang
Bukti:
terbaik (Berorientasi
1. Label
Pelayanan). Saya melakukan
pencetakan dan menggunting
label dengan cermat

47
(Akuntabel). Hasil label yang
dicetak dengan kualitas
terbaik (Kompeten).
Mencetak label sebagai
bentuk kepedulian saya untuk
menambah sumber informasi
kepada petugas yang bertugas
(Harmonis). Saya
berkomitmen dalam
pencetakan label untuk
kepentingan mutu pelayanan
kefarmasian (Loyal).
Menggunakan teknologi
inovatis untuk mencetak label
(Adaptif). Saya memanfaatkan
sumber daya yang tersedia
untuk menghasilkan label
yang maksimal (Kolaboratif).

48
4. Penyimpanan 1. Mengkonsultasikan Konsultasi telah Saya bersikap ramah dan Dengan melakukan
menggunakan kepada atasan dilakukan sopan saat melakukan penyimpanan
metode FEFO terkait sistem konsultasi dengan atasan menggunakan metode
Bukti:
dan penandaan penyimpanan obat (Berorientasi Pelayanan). FEFO dan penandaan
Lembar
kedaluwarsa yang akan Saya menyampaikan daftar kedaluwarsa obat telah
konsultasi diparaf
obat dilakukan. kedaluwarsa obat yang sudah mendukung visi UPTD
di kelompokan berdasarkan Puskesmas Kuala Sempang
kategori mendekati yaitu menjadi Pusat
kedaluwarsa yang di buat Kesehatan yang berkualitas
dengan jujur dan bertanggung dan ramah pasien, serta
jawab (Akuntabel). mendukung misi UPTD
Saya melaporkan daftar Puskesmas Kuala Sempang
kedaluwarsa obat yang sudah yaitu memberikan
dikelompok berdasarkan pelayanan yang bermutu
kategori mendekati dan terjangkau oleh
kedaluwarsa (Kompeten). masyarakat.
Saya mendengar dan

49
menghargai masukan yang di
berikan atasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan
(Harmonis). Saya
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
saat berkonsultasi (Loyal).
Saya bersikap proaktif saat
konsultasi dengan atasan
(Adaptif).
Saya meminta persetujuan
atasan dalam menilai daftar
kedaluwarsa obat yang sudah
di kelompokan (Kolaboratif).

50
2. Menata obat sesuai Obat - obat Saya melakukan perbaikan
dengan FEFO sudah tersimpan penataan obat sesuai dengan
sesuai sistem metode FEFO (Berorientasi
penyimpanan Pelayanan). Bertanggung
FEFO yaitu jawab dan cermat dalam
pada tanggal melakukan penyimpanan obat
kedaluwarsa yang sesuai FEFO dan melakukan
pendek diletakan penadaan obat sesuai dengan
di depan, kategorinya (Akuntabel). Saya
begitupun melaksanakan tugas dengan
sebaliknya. kualitas terbaik dengan
memastikan kembali tanggal
Bukti:
kadaluwarsa obat sudah
1. Foto kegiatan
sesuai FEFO penataannya
melakukan
(Kompeten). Dalam
penyimpanan
melakukan pengendalian
obat
kedaluwarsa saya juga
berdasarkan
memperhatikan penyimpanan

51
FEFO yang mendukung terciptanya
pengendalian kedaluwarsa
dengan optimal (Harmonis).
Saya berkomitmen untuk
terus melakukan
penyimpanan secara FEFO
(Loyal).
Saya dengan antusias
membongkar dan memastikan
kembali obat - obatan yang
sudah tersimpan agar sesuai
dengan FEFO (Adaptif).
Menerima bantuan teknis dari
asisten apoteker dalam
menyimpan obat berdasarkan
FEFO (Kolaboratif).

52
3. Menempelkan label Obat - obat Melakukan perbaikan tiada
pada obat - obat sudah ditandai henti dalam memilih jenis
yang sudah dengan label penanda yang tepat untuk
dikelompokan penanda memudahkan petugas dalam
berdasarkan mendekati mengidentifikasi kedaluwarsa
kategori mendekati kedaluwarsa obat (Berorientasi
kedaluwarsa obat. pelayanan). Bertanggung
Bukti: jawab dengan menyiapkan
1. Foto obat beberapa pilihan jenis
yang sudah penandaan, serta
diberi bertanggung jawab untuk
penandaan rutin melakukan pemantauan
dan penandaan kedaluwarsa
obat sesuai dengan SOP yang
telah dibuat (Akuntabel).
Melakukan penandaan
dengan tepat serta rutin
dilakukannya pengecekan

53
dengan teliti sehingga data
yang dihasilkan sudah benar
(Kompeten). Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif di unit farmasi
dengan memberikan label
bewarna pada obat-obat
sebagai informasi mendekati
kedaluwarsa (Harmonis).
Menjaga nama baik
Puskesmas melaui penandaan
secara berkala sehingga tidak
terjadi kesalahan pemberian
obat serta mengurangi resiko
penumpukan obat
kedaluwarsa (Loyal). Saya
antusias melaksanakan
dengan semangat dan ikhlas

54
dalam penandaan obat
berdasarkan tanggal
kadaluwarsa obat (Adaptif).
Menerima bantuan teknis dari
asisten apoteker dalam
pemasangan tanda dan
pengendalian/pemantauan
rutin kedaluwarsa obat
(Kolaboratif).
5. Monitoring dan 1. Melakukan Lembar checklist Dalam melakukan monitoring Dengan melakukan
evaluasi monitoring dan monitoring dan dan evaluasi pengendalian monitoring dan evaluasi
pelaksanaan evaluasi dengan evaluasi telah di kedaluwarsa obat, saya pelaksanaan pengendalian
pengendalian lembar checklist isi sesuai dengan melakukan dengan cekatan kedaluwarsa obat telah
kedaluwarsa pengamatan dan solutif (Berorientasi mendukung visi UPTD
obat Pelayanan). Saya melakukan Puskesmas Kuala Sempang
Bukti :
monitoring dan evaluasi yaitu menjadi Pusat
Lembar checklist
dengan penuh tanggung Kesehatan yang berkualitas
monitoring dan
jawab, jujur, dan cermat dan ramah pasien serta

55
evaluasi yang untuk mengetahui tingkat mendukung misi UPTD
telah diisi capaian keberhasilan dalam Puskesmas Kuala Sempang
pengendalian kedaluwarsa yaitu memberikan
(Akuntabel). Bekerja dengan pelayanan yang bermutu
kualitas terbaik dalam dan terjangkau oleh
melakukan monitoring dan masyarakat.
evaluasi dari kegiatan
aktualisasi yang dilakukan
(Kompeten). Menghargai
saran dan arahan dari
berbagai pihak dalam
melaksanakan monitoring dan
evaluasi (Harmonis). Memiliki
dedikasi dalam melakukan
monitoring dan evaluasi
sehingga dapat terselesaikan
tepat waktu (Loyal). Bersikap
proaktif dalam monitoring

56
dan evaluasi untuk
mendapatkan hasil yang
sebenarnya (Adaptif). Saya
terbuka kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
dalam melakukan monitoring
dan evaluasi (Kolaboratif).
2. Menyusun laporan Laporan Saya melakukan perbaikan
monitoring dan monitoring dan bila ada kesalahan dalam
evaluasi evaluasi telah Menyusun laporan monitoring
tersusun dan evaluasi (Berorientasi
pelayanan). Saya bertanggung
Bukti:
jawab, transparan dalam
Laporan
menyusun laporan hasil
monitoring dan
monitoring dan evaluasi
evaluasi
(Akuntabel). Saya terus
meningkatkan kompetensi diri
dalam menyusun laporan

57
monitoring dan evaluasi untuk
menghasilkan laporan yang
sesuai (Kompeten). Dalam
menyusun laporan monitoring
dan evaluasi saya
menggunakan kalimat bahasa
indonesia yang baik (Loyal).
Saya bertindak antusias dan
proaktif dalam segala situasi
yang dihadapi selama
menyusun laporan (Adaptif).
Saya bersikap terbuka untuk
bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain dalam
pembuatan laporan untuk
mencapai hasil yang maksimal
(Kolaboratif).

58
3. Melaporkan hasil Hasil monitoring Saya berkomunikasi dengan
monitoring dan dan evaluasi sopan, profesional, dan ramah
evaluasi kepada sudah sesuai pada saat melakukan
atasan. konsultasi dengan atasan
Bukti:
untuk mendapat arahan
Tersedianya
(Berorientasi Pelayanan).
laporan kegiatan
Bertanggung jawab,
yang dilaporkan
transparan dan jelas dalam
kepada atasan
menyampaikan hasil
monitoring dan evaluasi
kepada atasan (Akuntabel).
Saya melaporkan hasil
monitoring dan evaluasi yang
telah dibuat dengan
profesional (Kompeten). Saya
mendengarkan dan
menghargai pendapat atasan
mengenai hasil monitoring

59
dan evaluasi (Harmonis).
Dalam melaporkan hasil saya
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baku, baik dan
benar (Loyal). Saya antusias
dan proaktif dengan saran -
saran yang diberikan atasan
(Adaptif). Saya bertukar
pendapat dengan atasan
dalam menilai hasil
monitoring dan evaluasi untuk
mengetahui tingkat
keberhasilan pengendalian
kedaluwarsa obat
(Kolaboratif).

60
B. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan habituasi sebagai aktualisasi kegiatan yang telah dibuat akan dilaksanakan mulai dari tanggal 09 Juni 2023 hingga
tanggal 17 Juli 2023.
Tabel 2. 3 Jadwal Kegiatan
Rencana Aktualisasi Pelaksanaan Aktualisasi
No
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Juni Juli Juni Juli
.
I II III I II III I II III I II III
1. Pembuatan 1. Melakukan Terlaksananya
konsultasi
Form konsultasi dengan
dengan atasan, 9 12
Pemeriksaan atasan terkait
formulir Juni Juni
Gigi dan pembuatan formulir pemeriksaan gigi 202 202
Mulut pemeriksaan gigi dan mulut 3 3

dan mulut disepakati dan


disetujui atasan

2. Mencetak formulir Tersedianya 10 14


formulir Juni Juni
pemeriksaan gigi
pemeriksaan gigi 202 202
dan mulut
dan mulut 3 3
3. Meminta izin Mendapatkan 12 16

61
kegiatan dan izin kegiatan dan
meminta dukungan dukungan untuk
Juni Juni
untuk melaksanakan melaksanakan
202 202
kegiatan aktualisasi kegiatan
3 3
aktualisasi dari
atasan
2. Pembuatan 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya 20
dengan atasan terkait
Poster, Stiker Juni
pembuatan poster, konsultasi
Edukasi dan sticker edukasi dan 202
Leaflet kebersihan rongga mengenai
Leaflet 13 3
mulut
Kebersihan
Poster, Stiker
Juni
Rongga Mulut edukasi dan
202
Leaflet
3
disepakati
oleh atasan

2. Mencetak poster, Tersedianya 14 22


Juni Juni
stiker edukasi dan poster, stiker
202
leaflet kebersihan edukasi dan
3
rongga mulut leaflet

62
kebersihan
rongga mulut

3. Meminta izin Mendapatkan 25


Juni
kegiatan dan izin kegiatan
202
meminta dukungan dan dukungan
3
untuk melaksanakan untuk
kegiatan aktualisasi melaksanakan
kegiatan 16

aktualisasi dari Juni

atasan dan
dari
penanggung
jawab UKM
dan UKP
3 1. Menyiapkan Tersedianya 17 26
Juni Juni
bahan SOP bahan dan
202
Pemeriksaan Gigi materi

63
dan Mulut Catin, mengenai SOP 3

Ibu Hamil, dan Pemeriksaan


Menyusui Gigi dan Mulut
Catin, Ibu
Pembuatan Hamil, dan
SOP
Pemeriksaan Menyusui
Gigi dan
Mulut Catin,
Ibu Hamil
dan Ibu
Menyusui
2. Melaksanakan 2
Terlaksananya Jul
konsultasi kepada
atasan terkait konsultaasi 20 i

pembuatan SOP dengan atasan Jun


Pemeriksaan Gigi i
dan Mulut Catin, Ibu
Hamil, dan Menyusui
3. Mencetak SOP SOP Pemeriksaan 27 11
Pemeriksaan Gigi dan Gigi dan Mulut Juli
Jun
Mulut Catin, Ibu Hamil, Catin, Ibu Hamil,

64
dan Menyusui dan dan Menyusui di
pembubuhan tanda tanda tangan dan
i
tangan Kepala Puskesmas tersedia
dokumentasi
4 1. Menyiapkan bahan dan Desain label 3
materi mengenai
untuk kategori Jul
Penyuluhan dan
Pemeriksaan Gigi dan kedaluwarsa obat i
Mulut Catin, Ibu Hamil,
Ibu Menyusui
Bukti:
Penyuluhan dan
Pemeriksaan Foto melakukan
Gigi dan Mulut 28
desain label
Catin, Ibu Hamil, Juni
Ibu Menyusui Di kedaluwarsa obat
Dalam Gedung
Menggunakan
Poster, , Stiker
Edukasi dan
Leaflet

2. Melaksanakan Terlaksananya 4 10
Penyuluhan dan
Jul Juli
Pemeriksaan Gigi dan Penyuluhan
Mulut Catin, Ibu Hamil, i
Ibu Menyusui Di Dalam dan
Gedung Menggunakan
Pemeriksaan

65
Poster, , Stiker Edukasi Gigi dan Mulut
dan Leaflet
Catin, Ibu
Hamil, Ibu
Menyusui Di
Dalam Gedung
Menggunakan
Poster, , Stiker
Edukasi dan
Leaflet
3. Membuat laporan Tersedianya 6 14-
kegiatan
17
laporan Jul
i Juli
kegiatan
4. Melaporkan hasil laporan Tersedianya 18
kegiatan kepada atasan Juli
laporan
10
kegiatan yang
Jul
dilaporkan i
kepada atasan

66
5 Penyuluhan 1. Menyiapkan Terlaksananya 10
Juli
dan bahan dan materi penyuluhan
Pemeriksaan mengenai dan
Ibu Hamil, Penyuluhan dan pemeriksaan
Ibu Menyusui Pemeriksaan Gigi gigi dan mulut
Di Luar dan Mulut Catin, Catin, Ibu
28
Gedung Ibu Hamil, Ibu Hamil, dan Ibu
Juni
Menggunaka Menyusui Menyusui
n Video,
Poster, dan
Alat Peraga

2. Melaksanakan Terlaksananya 12 13

Penyuluhan dan Penyuluhan dan Jul Juli


Pemeriksaan Gigi i
Pemeriksaan Gigi
dan Mulut Catin,
dan Mulut Catin, Ibu Hamil, Ibu
Ibu Hamil, Ibu Menyusui Di Luar

67
Menyusui Di Luar Gedung
Menggunakan
Gedung
Video, Poster,
Menggunakan
dan Alat Peraga
Video, Poster,
dan Alat Peraga
3. Membuat Tersedianya 14
13
Juli
laporan kegiatan laporan Jul
202
kegiatan i
3

4. Melaporkan hasil Tersedianya 18


Juli
laporan kegiatan laporan
14 202
kepada atasan kegiatan yang
Jul 3
dilaporkan i
kepada atasan

Pembuatan 1. Melakukan Tersedianya 22 10


Juni Jul
Laporan konsultasi Lembar
i
Evaluasi dan dengan Kuisioner
6 Monitoring atasan terkait pretest dan

68
Kegiatan pembuatan postest
Menggunaka kuisioner Kesehatan
n Kuisioner pretest dan dan
posttest Kebersihan
Kesehatan Rongga
dan Mulut untuk
Kebersihan Calon
Rongga Mulut Pengantin,
untuk Calon Ibu Hamil
Pengantin, dan Ibu
Ibu Hamil dan Menyusui
Ibu Menyusui
2. Mengkoordini Terlaksanany 4 12
Jul Jul
r Calon a Pengisian
i i
pengantin, Kuisioner
Ibu Hamil dan Pretest dan
Ibu Menyusui Posttest
dalam Calon

69
mengisi pengantin,
kuisioner Ibu Hamil
pretest dan Ibu
sebelum Menyusui
penyuluhan
dan
pemeriksaan
dilakukan dan
kuisioner
posttest
setelah
penyuluhan
dan
pemeriksaan
dilakukan.
3. Membuat Tersedianya 15 18
Jul Juli
laporan laporan
i
Evaluasi dan Evaluasi dan

70
Monitoring Monitoring
yang
dilaporkan
kepada
atasan

71
C. CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat
Tahapan Kegiatan 1. Persetujuan kepada atasan untuk melaksanakan aktualisasi
2. Mencari referensi terkait pengendalian kedaluwarsa obat
3. Mempelajari dan menyusun rencana revisi SOP yang sudah ada sebelumnya
4. Mengajukan pengesahan SOP yang sudah di revisi
5. Sosialisasi kepada asisten apoteker, analisis kesehatan, dan kepala puskesmas terkait pengendalian
kedaluwarsa obat
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
09 - 16 Juni 2023 09 - 19 Juni 2023
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada saat meminta persetujuan kepada atasan, saya mengucapkan salam dan sapa terlebih dahulu
Aktualisasi Penerapan Nilai kepada atasan. Saya berkomunikasi dengan sopan, profesional, dan ramah pada saat meminta
Dasar ASN persetujuan (Berorientasi pelayanan). Saya menyiapkan lembar persetujuan dengan rasa bertanggung
jawab (Akuntabel). Meningkatkan kompetensi diri dengan melakukan penjelasan kegiatan yang akan
diaktualisasi kepada atasan (Kompeten). Saya menerima masukan dari atasan terkait kegiatan
aktualiasi ini harus terus dilakukan dan berkelanjutan (Harmonis). Saya hadir tepat waktu sesuai
jadwal yang telah ditentukan (Loyal). Saya bersikap proaktif saat atasan menanyakan kegiatan

72
aktualisasi (Adaptif). Saya aktif dalam berdiskusi dengan atasan (Kolaboratif).
Saya mencari referensi terkait pengendalian kedaluwarsa obat dengan cekatan dalam meneliti tiap
aturan yang dapat dijadikan dasar dalam menalaah SOP lama (Berorientasi pelayanan). Pada kegiatan
ini dengan berintegritas tinggi saya menyiapkan kebutuhan untuk mengkaji SOP dengan mencari
referensi terkait pengendalian kedaluwarsa obat (Akuntabel). Saya membaca tiap referensi yang saya
cari untuk mendapatkan standar yang tepat (Kompeten). Dengan berbagai macam referensi yang ada
saya memilih referensi yang dapat diaktualisasikan menyesuaikan keadaan tempat kerja (Harmonis).
Saya mencari referensi dengan sepenuh hati dan berkomitmen agar terciptanya prosedur pelayanan
yang berkualitas (Loyal). Saya terus mencari referensi sebanyaknya agar menemukan referensi yang
tepat untuk diterapkan sesuai keadaan tempat saya bekerja (Adaptif). Memanfaat berbagai sumber
referensi untuk menjadi dasar dalam menelaah SOP yang ada (Kolaboratif).
Saya melakukan perbaikan perbaikan tiada henti untuk menghasilkan standar pedoman yang sesuai
(Berorientasi pelayanan). Menelaah setiap kegiatan yang tertulis di dalam SOP sebelumnya dengan
teliti dan cermat (Akuntabel) serta memastikan bahwa SOP baru yang dihasilkan dapat diterapkan
dengan efektif (Akuntabel). Saya membaca kembali referensi yang didapat dan melakukan telaah serta
perbaikan SOP lama sesuai referensi yang didapat (Kompeten). Saya berusaha menciptakan suasana
yang kondusif saat diskusi dengan PJ UKP (Harmonis). Saya berkomitmen untuk merevisi SOP sesuai
dengan aturan berlaku (Loyal). (Adaptif). Saya melakukan kolaborasi bersama PJ UKP sehingga

73
mendapatkan informasi dalam merivisi SOP (Kolaboratif).
Saya mengucapkan salam dan sapa kepada Kepala Puskesmas sebelum mengajukan revisi SOP untuk
disahkan (Berorientasi pelayanan). Mencetak SOP dengan kertas secukupnya dan menggunakan
printer milik negara dengan bertanggung jawab untuk dimatikan kembali ketika selesai digunakan
(Akuntabel). Saya bertanggung jawab dengan SOP yang telah disahkan oleh Kepala Puskesmas
(Akuntabel). Saya melaporkan dan menjelaskan SOP yang telah di revisi kepada kepala puskesmas
(Kompeten). Saya berkomitmen melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP yang telah di sahkan oleh
Kepala Puskesmas (Loyal).
Saya mengucapkan salam dan sapa kepada petugas yang hadir dalam sosialisasi (Berorientasi
pelayanan). Saya menyiapkan PPT untuk disosialisasikan dengan cermat dan bertanggung jawab
(Akuntabel). Saya menyampaikan penjelasan terakit langkah - langkah yang harus dilakukan dalam
melakukan pengendalian kedaluwarsa obat kepada petugas terkait (Kompeten). Memberikan
kesempatan kepada petugas terkait untuk meyampaikan apabila ada saran/ masukan terkait SOP yang
telah disahkan untuk menjadi pertimbangan kedepannya (Harmonis). Mensosialisasikan SOP yang
baru kepada petugas terkait dan berkomitmen bersama untuk berpegang teguh menggunakan SOP
baru yang sudah dicetak dan disahkan sebagai pedoman kegiatan (Loyal). Kerja sama dengan petugas
terkait untuk menerapkan SOP agar tujuan pengendalian kedaluwarsa tercapai (Kolaboratif).
Kendala Terdapat pergeseran jadwal dikarenakan asisten apoteker (AA) melaksanakan uji kompetensi.

74
Nilai - Nilai Dasar Yang Nilai - nilai dasar yang terwujud melalui 5 tahapan pada kegiatan 1 adalah Berorientasi pelayanan,
Relevan Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi terhadap Visi dan Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Misi Organisasi “Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Membangun system informasi dan manajemen puskesmas
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan
Output Kegiatan 1. Atasan telah menyetujui untuk melaksanakan aktualisasi
2. Tersedianya referensi terkait pengendalian kedaluwarsa obat
3. Perubahan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku
4. Revisi SOP telah ditanda tangani oleh kepala UPTD Puskesmas Kuala Sempang
5. Petugas terkait telah mengetahui prosedur terkait pengendalian kedaluwarsa obat
Manfaat/ Hasil Capaian 1. Puskesmas memiliki standar dalam pengendalian kedaluwarsa yang sesuai aturan berlaku
2. Adanya acuan petugas dalam melaukan pengendalian kedaluwarsa obat

75
3. Kegiatan pengendalian kedaluwarsa obat lebih terarah dengan adanya SOP yang jelas
Analisi Dampak jika Nilai 1. Tidak menghasilkan SOP yang berkualitas sesuai dengan referensi/ aturan berlaku
BERAKHLAK tidak 2. Tidak mendapatkan literatur terbaru
dilaksanakan 3. Kualitas pelayanan kefarmasian di puskesmas tidak maksimal akibat standar yang tidak sesuai
4. Petugas tidak menerapkan prosedur yang sudah disosialisasikan

76
Kegiatan 2 Penyusunan dan pengelompokan kedaluwarsa obat serta pencatatan keluar masuk obat di gudang
secara digital
Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi kegiatan kepada atasan
2. Mencatat semua tanggal kedaluwarsa obat yang tersedia di gudang obat UPTD Puskesmas Kuala
Sempang
3. Membuat daftar kedaluwarsa obat kedalam bentuk Microsoft Excel
4. Mengelompokan obat mendekati kedaluwarsa dengan rumus dalam Microsoft Excel menjadi 3
kategori obat, yaitu: kedaluwarsa < 3 bulan ditandai simbol merah, < 6 bulan ditandai simbol
kuning, < 12 bulan ditandai simbol hijau
5. Merancang pemasukan dan pengeluaran stok obat di gudang secara digital
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
19 - 20 Juni 2023 19 - 22 Juni 2023
Deskripsi Kegiatan dan Teknik  Saya berkomunikasi dengan sopan, profesional, dan ramah pada saat melakukan konsultasi dengan
Aktualisasi Penerapan Nilai atasan untuk mendapat arahan sehingga diharapkan dapat terlaksana kegiatan ini dengan optimal
Dasar ASN (Berorientasi Pelayanan). Menyiapkan bahan konsultasi dengan rasa bertanggung jawab dan
mempersiapkan poin - poin pertanyaan agar konsultasi berjalan dengan efektif dan efisien
(Akuntabel). Saya menjelaskan tujuan dari perekapan kedaluwarsa obat dalam Microsoft Excel
(Kompeten). Menerima dan menghargai setiap saran dan masukan dari atasan, serta membangun

77
kerjasama dengan atasan terkait dengan pelaksanaan konsultasi sehingga diskusi berjalan dengan
lancar dan menghasilkan kegiatan yang efektif untuk diaktualisasikan (Harmonis). Dalam konsultasi
dengan atasan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Loyal). Cepat menyesuaikan
diri dan tanggap dengan saran serta masukan yang diberikan saat melakukan konsultasi. Selain itu,
bersifat proaktif dalam berdiskusi dengan atasan (Adaptif). Kegiatan konsultasi dilakukan dengan
terbuka, dimana tidak hanya atasan yang memberikan masukan, melainkan saya juga ikut aktif
dalam berdiskusi sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk diaktualisasikan
(Kolaboratif).
 Melakukan pencatatan kedaluwarsa obat dengan cekatan, teliti, serta melakukan perbaikan tiada
henti jika terjadi kekeliruan dalam pencatatan kedaluwarsa obat (Berorientasi Pelayanan).
Melakukan pencatatan kedaluwarsa obat dengan teliti dan cermat berdasarkan hasil pengecekan,
serta bertanggung jawab atas daftar kedaluwarsa obat yang telah dibuat (Akuntabel). Dan juga
bertanggung jawab untuk selalu melakukan pembaharuan daftar kedaluwarsa obat setiap
bulannya (Akuntabel). Saya melakukan pencatatan kedaluwarsa obat dengan kualitas terbaik
dibuktikan dengan melakukan pencatatan nomor batch serta jumlah obat yang tersedia agar
memudahkan dalam penelusuran (Kompeten). Saya dan petugas membangun lingkungan kerja
yang kondusif di unit farmasi dengan membagi tugas (Harmonis). Saya memiliki integritas dan
berkomitmen untuk rutin melakukan kegiatan pencatatan kedaluwarsa obat sehingga selalu

78
memiliki daftar kedaluwarsa obat yang terbaru sesuai dengan SOP yang telah disahkan (Loyal).
Saya antusias dalam mencatat semua kedaluwarsa obat yang ada di gudang obat UPTD Puskesmas
Kuala Sempang (Adaptif). Menerima bantuan teknis dari tenaga asisten apoteker dalam
pencatatan tanggal kedaluwarsa obat sehingga tercapainya tujuan bersama dalam memudahkan
pengendalian kedaluwarsa obat (Kolaboratif).
 Melakukan perekapan kedaluwarsa obat dengan cekatan, teliti, serta melakukan perbaikan tiada
henti saat terjadi kekeliruan dalam merekap kedaluwarsa obat di Microsoft Excel (Berorientasi
pelayanan). Bertanggung jawab terhadap daftar kedaluwarsa obat yang dibuat melalui Microsoft
Excel (Akuntabel). Menggunakan Microsoft Excel untuk mempermudah dalam pengendalian obat
(Kompeten). Membangun lingkungan kerja yang kondusif di unit farmasi dengan saling tolong
menolong agar pelayanan farmasi tetap berjalan selama melakukan perekepan kedaluwarsa obat
(Harmonis). Saya berkomitmen melakukan kegiatan perekapan kedaluwarsa obat saat obat masuk
sehingga selalu memiliki daftar kedaluwarsa obat yang terbaru melalui Microsoft Excel (Loyal).
Saya antusias dan dapat menyesuaikan diri dengan metode baru dalam upaya penyusunan daftar
kedaluwarsa obat dengan menggunakan Microsoft Excel (Adaptif). Saya merekap kedaluwarsa obat
dalam bentuk Microsoft Excel agar mempercepat kegiatan pengendalian obat mendekati
kedaluwarsa (Adaptif). Saya memberi kesempatan petugas lain dalam memberikan pendapat
terkait perekapan kedaluwarsa obat di Microsoft Excel (Kolaboratif).

79
 Melakukan pengelompokan kategori kedaluwarsa obat dengan cekatan, teliti, serta melakukan
perbaikan tiada henti saat terjadi kekeliruan dalam pemilahan kedaluwarsa obat (Berorientasi
pelayanan). Bertanggung jawab atas daftar pengelompokan mendekati kedaluwarsa obat yang
telah dibuat (Akuntabel). Mencari referensi terkait penggunaan rumus excel untuk pengelompokan
mendekati kedaluwarsa obat (Kompeten). Pemilahan kategori kedaluwarsa dilakukan dengan teliti
karena digunakan untuk pedoman penempelan label (Kompeten). Membangun lingkungan kerja
yang kondusif di unit farmasi melalui kegiatan saling tolong menolong dalam menentukan cara
pemilahan kategori kedaluwarsa obat (Harmonis). Memiliki integritas dan berkomitmen rutin
melakukan kegiatan pengelompokan mendekati kedaluwarsa obat sehingga selalu memiliki daftar
pengelompokan mendekati kedaluwarsa obat yang terbaru sesuai dengan SOP yang berlaku
(Loyal). Saya menyesuaikan diri dengan memberikan simbol warna secara otomatis melalui
Microsoft Excel untuk mempermudah pengelompokan dan panandaan (Adaptif). Menerima
pendapat dari berbagai pihak dalam pengelompokan kedaluwarsa obat (Kolaboratif).
Memanfaatkan sumber daya yang ada dalam mencari rumus excel yang tepat untuk membantu
pengelompokan kedaluwarsa obat (Kolaboratif).
 Saya merancang pencatatan keluar masuk obat secara digital dengan cekatan dan teliti serta terus
melakukan perbaikan tiada henti(Berorientasi pelayanan). Saya bertanggung jawab dengan
rancangan pencatatan keluar masuk obat secara digital (Akuntabel). Saya terus mencari referensi

80
terkait pencatatan keluar masuk obat secara digital (Kompeten). Saya menjelaskan petugas lain
untuk memanfaatkan pencatatan keluar masuk stok secara digital (Harmonis). Dalam merancang
pencatatan stok secara digital, saya melakukan dengan penuh tanggung jawab berdasarkan pada
niat meningkatkan mutu pengendalian obat (Loyal). Saya melakukan perubahan pencatatan obat
yang efektif dan efisien (Adaptif). Saya terus mengembangkan pencatatan secara digital melalui
microsoft excel agar dapat digunakan berkelanjutan (Adaptif). Saya terbuka menerima masukan
dari berbagai pihak terkait rancangan pencatatan stok secara digital (Kolaboratif).
Kendala Tanggal pelaksanaan aktualisasi lebih panjang dikarenakan terdapat penambahan tahapan kegiatan.
Nilai - Nilai Dasar Yang Nilai - nilai dasar yang terwujud melalui 5 tahapan pada kegiatan 2 adalah Berorientasi pelayanan,
Relevan Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi terhadap Visi dan Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Misi Organisasi “Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Membangun system informasi dan manajemen puskesmas

81
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan
Output Kegiatan 1. Konsultasi telah dilakukan
2. Terdapat pencatatan kadaluwarsa obat yang ada di gudang obat UPTD Puskesmas Kuala Sempang
3. Daftar kedaluwarsa obat dalam bentuk file Microsoft Excel
4. Daftar obat yang sudah dikelompokan berdasarkan 3 kategori mendekati kedaluwarsa
5. Terdapat pencatatan keluar masuk obat secara digital
Manfaat/ Hasil Capaian 1. Membantu petugas dalam menentukan obat yang mendekati kedaluwarsa
2. Membantu petugas dalam melakukan pengendalian obat
Analisi Dampak jika Nilai 1. Tidak ada daftar tanggal kedaluwarsa obat, sehingga pengendalian obat tidak bisa terlaksana
BERAKHLAK tidak 2. Tidak tersedia daftar kedaluwarsa obat dalam bentuk Excel, sehingga memperlambat proses
dilaksanakan pengelompokan obat mendekati kedaluwarsa
3. Tidak ada antusias dalam mengelompokan daftar obat berdasarkan tanggal kadaluwarsanya,
sehingga bisa terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien
4. Penelusuran obat masih dilakukan secara manual yang akan memperlama proses penelusuran
5. Tidak mendapatkan saran dari berbagai pihak

82
Kegiatan 3 Pembuatan label traffic light
Tahapan Kegiatan 1. Berkonsultasi kepada atasan terkait label traffic light yang akan dibuat
2. Merancang desain label
3. Mencetak label
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
22 - 23 Juni 2023 20 - 23 Juni 2023
Deskripsi Kegiatan dan Teknik  Saat berkonsultasi dengan atasan bersikap ramah dan sopan (Berorientasi pelayanan). Saya
Aktualisasi Penerapan Nilai menyampaikan untuk melakukan desain label yang ingin di buat dengan jujur dan bertanggung
Dasar ASN jawab (Akuntabel). Saya menjelaskan tujuan dari pembuatan label sebagai penanda mendekati
kedaluwarsa (Kompeten). Saya mendengar dan menghargai masukan yang di berikan atasan dalam
desain label yang akan dibuat (Harmonis). Dalam konsultasi dengan atasan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (Loyal). Proaktif saat berkonsultasi dengan atasan (Adaptif) Saya
meminta persetujuan atasan dalam melaksanakan kegiatan mendesain label (Kolaboratif).
 Saya melakukan perbaikan ukuran desain label sesuai dengan kebutuhan (Berorientasi pelayanan).
Saya melaksanakan desain label dengan penuh tanggung jawab agar menghasilkan label yang
dikehendaki (Akuntabel). Saya membuat desain label dengan kualitas terbaik (Kompeten). Dalam
merancang label saya menyelaraskan dari beberapa sumber (Harmonis). Saya berdedikasi dalam
mendesain label (Loyal). Saya memberikan inovasi terbaik dalam pembuatan label agar

83
menghasilkan label yang diinginkan (Adaptif). Saya antusias dengan semangat dan ikhlas dalam
mendesain label (Adaptif). Saya berinovasi dalam membuat desain label dengan
mempertimbangkan ukuran kotak obat (Adaptif). Dalam pembuatan label saya juga bekerja sama
dengan petugas yang memiliki keahlian dalam mendesain agar mendapatkan hasil yang maksimal
(Kolaboratif).
 Melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan cermat dalam mencetak label sehingga
menghasilkan label yang terbaik (Berorientasi pelayanan). Saya bertanggung jawab mencetak
label dengan kualitas yang baik (Akuntabel). Saya melakukan pencetakan label dengan cermat
Hasil label yang dicetak dengan kualitas terbaik (Kompeten). Mencetak label sebagai bentuk
kepedulian saya untuk menambah sumber informasi kepada petugas yang bertugas (Harmonis).
Saya berkomitmen dalam pencetakan label untuk kepentingan mutu pelayanan kefarmasian
(Loyal). Saya memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan label yang maksimal
(Kolaboratif).
Kendala -
Nilai - Nilai Dasar Yang Nilai - nilai dasar yang terwujud melalui 3 tahapan pada kegiatan 3 adalah Berorientasi pelayanan,
Relevan Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi terhadap Visi dan Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Misi Organisasi “Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien”

84
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Membangun system informasi dan manajemen puskesmas
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan
Output Kegiatan 1. Konsultasi telah dilakukan
2. Tersedia desain label
3. Tersedia label traffic light
Manfaat/ Hasil Capaian 1. Dengan tersedianya desain label akan membantu petugas farmasi dalam memberikan penandaan
obat mendekati kedaluwarsa
Analisi Dampak jika Nilai 1. Tidak terdapat penanda mendekati kedaluwarsa obat yang menyebabkan kesalahan pemberian
BERAKHLAK tidak obat
dilaksanakan 2. Tidak tersedia label dengan kualitas terbaik

85
Kegiatan 4 Penyimpanan menggunakan metode FIFO FEFO dan penandaan label kedaluwarsa obat
Tahapan Kegiatan 1. Berkonsultasi kepada atasan terkait penyimpanan dan penempelan label pada obat yang akan
dilakukan
2. Menata obat sesuai dengan FIFO FEFO
3. Menempelkan label pada obat - obat yang sudah dikelompokan berdasarkan kategori mendekati
kedaluwarsa
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
26 - 30 Juni 2023 20 - 27 Juni 2023
Deskripsi Kegiatan dan Teknik  Saya bersikap ramah dan sopan saat melakukan konsultasi dengan atasan (Berorientasi
Aktualisasi Penerapan Nilai Pelayanan). Saya menyampaikan tahap kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cermat agar tidak
Dasar ASN ada informasi yang lupa disampaikan (Akuntabel). Saya menyampaikan kemungkinan
permasalahan - permasalaham yang akan timbul dalam kegiatan ini dan menyampaikan hal yang
akan saya lakukan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut (Kompeten). Saya melaksanakan
tugas semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil terbaik (Kompeten). Saya mendengar dan
menghargai saran dan masukan yang di berikan atasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
(Harmonis). Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkonsultasi (Loyal).
Saya bersikap proaktif saat konsultasi dengan atasan agar mendapatkan informasi yang (Adaptif).
Saya bertukar pikiran dengan atasan sehingga menghasilkan ide baru (Kolaboratif).

86
 Saya terus melakukan perbaikan penataan obat sesuai dengan metode FEFO sehingga
pengendalian kedaluwarsa terwujud (Berorientasi Pelayanan). Bertanggung jawab dan cermat
dalam melakukan penyimpanan obat sesuai FEFO dan melakukan penandaan obat sesuai dengan
kategorinya (Akuntabel). Saya melakukan penataan obat sesuai FEFO dengan teliti memeriksa
kembali agar tidak ada yang terlewatkan (Akuntabel). Saya melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik dengan memastikan kembali tanggal kedaluwarsa obat sudah sesuai FEFO penataannya
(Kompeten). Dalam melakukan pengendalian kedaluwarsa saya juga memperhatikan cara
penyimpanan, yang mendukung terciptanya pengendalian kedaluwarsa dengan optimal
(Harmonis). Saya berkomitmen untuk terus melakukan penyimpanan secara FEFO (Loyal). Saya
dengan antusias menata ulang dan memastikan kembali obat - obatan yang sudah tersimpan agar
sesuai dengan FEFO (Adaptif). Menerima bantuan teknis dari petugas lain dalam menyimpan obat
berdasarkan FEFO (Kolaboratif).
 Melakukan perbaikan tiada henti dalam menempelkan label agar sesuai dengan yang sudah
dikelompokan (Berorientasi pelayanan). Saya memastikan kembali obat - obat sudah terlabel agar
tidak ada yang terlewatkan (Akuntabel). Bertanggung jawab untuk rutin melakukan pemantauan
dan penandaan kedaluwarsa obat sesuai dengan SOP yang telah dibuat (Akuntabel). Melakukan
penandaan dengan tepat serta rutin dilakukannya pengecekan dengan teliti sehingga data yang
dihasilkan sudah benar (Kompeten). Saya melakukan pelabelan dengan sebaik - baiknya untuk

87
mendapatkan hasil yang maksimal (Kompeten). Membangun lingkungan kerja yang kondusif di
unit farmasi dengan memberikan label bewarna pada obat-obat sebagai informasi mendekati
kedaluwarsa (Harmonis). Menjaga nama baik Puskesmas melaui penandaan secara berkala
sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian obat serta mengurangi resiko penumpukan obat
kedaluwarsa (Loyal). Saya antusias melaksanakan dengan semangat dan ikhlas dalam penandaan
obat berdasarkan pengelompokan mendekati kedaluwarsa (Adaptif). Menerima bantuan teknis
dari petugas lain dalam pemberian label (Kolaboratif).
Kendala Jadwal pelaksanaan aktualisasi berubah/ dimajukan dikarenakan bertepatan dengan tanggal merah.
Nilai - Nilai Dasar Yang Nilai - nilai dasar yang terwujud melalui 3 tahapan pada kegiatan 4 adalah Berorientasi pelayanan,
Relevan Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi terhadap Visi dan Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Misi Organisasi “Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Membangun system informasi dan manajemen puskesmas

88
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan
Output Kegiatan 1. Konsultasi telah dilakukan
2. Obat sudah disimpan dengan sistem FIFO FEFO
3. Obat sudah diberikan label mendekati kedaluwarsa
Manfaat/ Hasil Capaian 1. Penyimpanan obat dengan sistem FIFO FEFO dapat membantu petugas dalam pengendalian
kedaluwarsa obat, obat yang mendekati kedaluwarsa disimpan di depan dan dikeluarkan terlebih
dahulu.
2. Membantu petugas dalam pengendalian obat
3. Menghindari terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
Analisi Dampak jika Nilai 1. Tidak ada rasa tanggung jawab dalam menyimpan obat dengan sistem FIFO FEFO.
BERAKHLAK tidak 2. Terjadi kesalahan dalam menempelkan label.
dilaksanakan 3. Informasi obat tertutup oleh label.

89
Kegiatan 5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kedaluwarsa obat
Tahapan Kegiatan 1. Melakukan monitoring dan evaluasi dengan lembar checklist
2. Menyusun laporan monitoring dan evaluasi
3. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kepada atasan
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:
03 - 18 Juli 2023 03 - 17 Juli 2023
Deskripsi Kegiatan dan Teknik  Dalam melakukan monitoring dan evaluasi pengendalian kedaluwarsa obat, saya melakukan
Aktualisasi Penerapan Nilai dengan cekatan dan solutif (Berorientasi Pelayanan). Saya melakukan monitoring dan evaluasi
Dasar ASN dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan cermat untuk mengetahui tingkat capaian
keberhasilan dalam pengendalian kedaluwarsa (Akuntabel). Saya bekerja dengan kualitas
terbaik dalam melakukan monitoring dan evaluasi dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan
(Kompeten). Saya membuat lembar checklist dengan kualitas terbaik (Kompeten). Menghargai
saran dan arahan dari berbagai pihak dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
(Harmonis). Memiliki dedikasi dalam melakukan monitoring dan evaluasi sehingga dapat
terselesaikan tepat waktu (Loyal). Bersikap proaktif dalam monitoring dan evaluasi untuk
mendapatkan hasil yang sebenarnya (Adaptif). Saya bersama asisten apoteker berkolaborasi
(Kolaboratif) dalam melaksanakan prosedur pengendalian kedaluwarsa untuk meningkatkan
kualitas pengendalian obat di puskesmas (Berorientasi pelayanan).

90
 Saya melakukan perbaikan ketika ada kesalahan dalam menyusun laporan monitoring dan evaluasi
(Berorientasi pelayanan). Saya bertanggung jawab, transparan dalam menyusun laporan hasil
monitoring dan evaluasi (Akuntabel). Saya terus meningkatkan kompetensi diri dalam menyusun
laporan monitoring dan evaluasi untuk menghasilkan laporan yang sesuai (Kompeten). Dalam
menyusun laporan monitoring dan evaluasi saya menggunakan kalimat bahasa indonesia yang baik
(Loyal). Saya bertindak antusias dan proaktif dalam segala situasi yang dihadapi selama menyusun
laporan (Adaptif).
 Saya berkomunikasi dengan sopan, profesional, dan ramah pada saat melakukan konsultasi dengan
atasan untuk mendapat arahan (Berorientasi Pelayanan). Bertanggung jawab, transparan dan jelas
dalam menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada atasan (Akuntabel). Saya melaporkan
hasil monitoring dan evaluasi yang telah dibuat dengan profesional (Kompeten). Saya
mendengarkan dan menghargai pendapat atasan mengenai hasil monitoring dan evaluasi
(Harmonis). Dalam melaporkan hasil saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, baik dan
benar (Loyal). Saya antusias dan proaktif dengan saran -saran yang diberikan atasan (Adaptif). Saya
bertukar pendapat dengan atasan dalam menilai hasil monitoring dan evaluasi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pengendalian kedaluwarsa obat (Kolaboratif).
Kendala -
Nilai - Nilai Dasar Yang Nilai - nilai dasar yang terwujud melalui 3 tahapan pada kegiatan 5 adalah Berorientasi pelayanan,

91
Relevan Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi terhadap Visi dan Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Misi Organisasi “Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Membangun system informasi dan manajemen puskesmas
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan
Output Kegiatan 1. Lembar checklist monitoring telah di isi sesuai dengan pengamatan
2. Laporan monitoring dan evaluasi telah tersusun
3. Hasil monitoring dan evaluasi sudah sesuai
Manfaat/ Hasil Capaian 1. Dapat menganalisa prosedur pengendalian kedaluwarsa obat telah berjalan
Analisi Dampak jika Nilai 1. Kegiatan monitoring dan evaluasi tidak terlaksana sesuai sasaran
BERAKHLAK tidak 2. Laporan monitoring dan evaluasi tidak ada
dilaksanakan

92
93
D. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI MATA PELATIHAN AGENDA II

Kegiatan Kegiatan
Jumlah Rencana Jumlah Realisasi
No. Mata Pelatihan Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke-
Aktualisasi Aktualisasi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Berorientasi Pelayanan 3 4 3 3 3 16 5 5 3 3 3 19
2. Akuntabel 4 4 3 3 3 17 7 6 3 5 5 26
3. Kompeten 4 4 3 3 3 17 5 6 3 5 5 24
4. Harmonis 4 4 3 3 2 16 4 5 3 3 3 18
5. Loyal 4 4 3 3 3 17 5 5 3 3 3 19
6. Adaptif 3 4 3 3 3 16 3 7 4 3 3 20
7. Kolaboratif 4 4 3 3 3 17 4 6 3 3 3 19
Jumlah Aktualisasi 116 145

94
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Melalui Pelatihan Dasar, peserta dilatih dan dididik agar mampu
menerapkan nilai - nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam setiap tugas dan
fungsinya. Aktualisasi nilai - nilai dasar BerAKHLAK dilaksanakan di instansi
penulis yaitu UPTD Puskesmas Kuala Sempang dengan isu yang dipilih adalah
belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD Puskesmas Kuala
Sempang Tahun 2023.
Banyak faktor penyebab belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa
obat di UPTD Puskesmas Kuala Sempang diantaranya kurangnya kedisiplinan
petugas terhadap pengendalian kedaluwarsa obat, tidak tersedianya daftar
kedaluwarsa obat, SOP terkait pengendalian kedaluwarsa obat tidak sesuai
dengan aturan yang berlaku, dan penyimpanan obat yang belum optimal.
Proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan optimalisasi pengendalian
kedaluwarsa obat, maka penulis telah melaksanakan 5 tahapan kegiatan
dengan hasil sebagai berikut:
1. Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat, telah
didapatkan hasil revisi SOP yang sesuai dengan kondisi dan aturan yang
berlaku.
2. Penyusunan dan pengelompokan kedaluwarsa obat serta pencatatan
keluar masuk obat di gudang secara digital, telah didapatkan hasil daftar
kedaluwarsa obat di gudang obat UPTD Puskesmas Kuala Sempang
disertai pengelompokan obat yang mendekati kedaluwarsa dan kartu
keluar masuk obat secara digital.
3. Pembuatan label kedaluwarsa obat, telah didapatkan hasil label dengan
warna berbeda yang digunakan sebagai penanda mendekati kedaluwarsa
obat.
4. Penyimpanan menggunakan metode FEFO dan penandaan kedaluwarsa
obat, telah didapatkan hasil obat tersusun sesuai sistem FEFO dan obat

95
sudah diberikan penandaan sesuai pengelompokan mendekati
kedaluwarsa.
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kedaluwarsa obat,
telah didapatkan hasil petugas mengetahui dan patuh dalam menjalankan
prosedur pengendalian kedaluwarsa obat yang berlaku.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan telah mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK yang terdiri dari 19 nilai berorientasi pelayanan, 26
nilai akuntabel, 24 nilai kompeten, 18 nilai harmonis, 19 nilai loyal, 20 nilai
adaptif dan 19 nilai kolaboratif dengan total 145.

B. SARAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, maka penulis
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK tidak hanya
dijadikan sebagai salah satu persyaratan dalam melaksanakan pelatihan
dasar CPNS, namun diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan kerja.
2. Bagi pengelola obat diharapkan mampu menggunakan teknik Traffic Light
untuk pengendalian kedaluwarsa obat. Dengan demikian dapat
mengurangi masalah penumpukan obat kedaluwarsa.
3. Diharapkan bagi seluruh pegawai UPTD Puskesmas Kuala Sempang dapat
melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK di
lingkungan kerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan.

Tabel 2. 4 Rencana Tindak Lanjut

96
N PENANGGUNG
KEGIATAN WAKTU BIAYA
O JAWAB
Melakukan Gerakan SiGiBer (Sikat
1. 1 bulan - Dokter Gigi
Gigi Bersama) di kelas Ibu Hamil
Membuat aplikasi kesehatan gigi 6
2. dan mulut dengan layanan bulan- - Dokter Gigi
konsultasi online 1 tahun

97
DAFTAR PUSTAKA

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur


Sipil Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Berdasarkan Permenkes 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkes 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019. Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Beroriantasi Pelayanan, Jakarta, LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Akuntabel, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Kompeten, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Harmonis, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Loyal, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Adaptif, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Kolaboratif, Jakarta LAN
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Manajemen ASN, Jakarta LAN

98
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021, Modul Pelatihan Dasar
CPNS tentang Smart ASN, Jakarta LAN

99
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. RESUME MATERI AGENDA II DAN AGENDA III

Link Learning Journal Agenda II


https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348582%2Ftugas%2Fpeserta%2F1683532458_948401426.mp3
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348585%2Ftugas%2Fpeserta%2F1683624767_1065521909.mp3
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348588%2Ftugas%2Fpeserta%2F1683717114_272410635.mp3
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348592%2Ftugas%2Fpeserta%2F1683787912_297191876.mp3
Link Learning Journal Agenda III
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348594%2Ftugas%2Fpeserta%2F1684147950_485861791.mp3
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348598%2Ftugas%2Fpeserta%2F1684225294_1946848208.mp3
https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/download/file?path=materi
%2F348600%2Ftugas%2Fpeserta%2F1684318779_1726163621.mp3

100
LAMPIRAN 2. PROFIL ORGANISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Letak Geografis
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang terletak di Jl. Lintas
Barat Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulaua Riau dengan luas wilayah 14.577.40 km. Adapun
batasan-batasan wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Bintan Utara
- Sebelah Selatan : Kecamatan Teluk Bintan
- Sebelah Barat : Kota Batam
- Sebelah Timur : Kecamatan Teluk Sebong

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang

2. Demografi
Jumlah penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang
6.841 jiwa dengan kepadatan penduduk 42 jiwa perkilo meter persegi,
Jumlah kelahiran hidup dari empat Desa yang ada, tahun 2020 sebanyak
118 jiwa. Penduduk terbanyak dengan kepadatan tertinggi terdapat di
Desa Penaga sebanyak 1948 jiwa dengan kepadatan penduduk 31.84 jiwa
perkilo meter persegi, yang memiliki penduduk paling sedikit yaitu
Desa Pengujan sebanyak 1463 jiwa dengan kepadatan penduduk
0,08 jiwa perkilo meter persegi. Penyebaran penduduk terkonsentrasi
di Desa Penaga.

101
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuala Sempang penduduk laki - laki
berjumlah lebih banyak daripada penduduk perempuan (sex ratio
108,73). Jumlah penduduk laki - laki lebih banyak daripada perempuan
diseluruh desa.

3. Jumlah Data Pegawai


No
Profesi Jumlah
.
1. Dokter Umum 5
2. Dokter gigi 2
3. Perawat Gigi 1
4. Perawat 14
5. Bidan 19
6. Apoteker 1
7. Asisten Apoteker 1
8. Kesehatan Masyarakat 1
9. Sanitasi 2
10. Analis Laboratorium 2
11. Perekam Medis 1
12. Tenaga Umum (Non Medis) 4
Total Tenaga 53

4. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi
Menjadi pusat kesehatan yang berkualitas dan ramah pasien.

b. Misi
- Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat
- Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan
manajemen yang efektif dan efesien
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

102
- Membangun system informasi dan manajemen puskesmas
- Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat bidang kesehatan

103
LAMPIRAN 3. DATA DIRI PESERTA, MENTOR, COACH

Data Diri Peserta


Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm
NIP :199710132022032003
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjungpinang, 13 Oktober 1997
Alumni : Universitas Surabaya
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. I/ III.b
Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker
TMT : 01 Maret 2022
Tanggal mulai bekerja : 18 April 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : Strata Satu (S1) Farmasi - Pendidikan Profesi
Apoteker

Data Diri Mentor


Nama : dr. Syuriati Wulandari
NIP :198601182014112001
Pangkat / Golongan : Penata Tk.I / III.d
Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Instansi : Puskesmas Kuala Sempang

Data Diri Coach


Nama : Zella Cahyandaru, S.ST, M.K.M
NIP : 199209142020122010
Jabatan : Widyaiswara Ahli Pertama
Ahli Pertama Pangkat : Penata Muda Tk. I / III.b
Nama Satuan Kerja : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

104
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI

Judul Kegiatan : Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat
No Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
Tahapan kegiatan
. Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Persetujuan kepada atasan
untuk melaksanakan aktualisasi

12 Juni
2023

105
2. Mencari referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa obat

09 Juni
2023

3. Mempelajari dan menyusun


rencana revisi SOP yang sudah
ada sebelumnya
13 Juni
2023

106
4. Mengajukan pengesahan SOP
yang sudah di revisi

17 Juni
2023

5. Sosialisasi kepada asisten 19 Juni


apoteker, analisis kesehatan, dan 2023
kepala puskesmas terkait
pengendalian kedaluwarsa obat

107
108
Penyusunan dan pengelompokan kedaluwarsa obat serta pencatatan keluar masuk obat di gudang secara
Judul Kegiatan :
digital
Tahapan Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
No.
kegiatan Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Konsultasi
kegiatan kepada
atasan

20 Juni
2023

109
2. Mencatat semua
kedaluwarsa
obat yang
tersedia di 19 - 20 Juni
gudang obat 2023
UPTD
Puskesmas Kuala
Sempang
3. Membuat daftar
kedaluwarsa
obat kedalam
21 Juni
bentuk
2023
Microsoft Excel

110
4. Mengelompokan 22 Juni
obat dengan 2023
rumus dalam
Microsoft Excel
menjadi 3
kategori obat,
yaitu:
kedaluwarsa < 3
bulan ditandai
simbol merah, <
6 bulan ditandai
simbol kuning, <
12 bulan
ditandai simbol
hijau

111
5. Merancang
pemasukan dan
pengeluaran
stok obat di
gudang secara
digital 22 Juni
2023

112
Judul Kegiatan : Pembuatan label traffic light
Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
No. Tahapan kegiatan
Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Berkonsultasi kepada
atasan terkait label traffic
light yang akan dibuat

20 Juni 2023

113
2. Merancang desain label

22-23 Juni 2023

114
3. Mencetak label

23 Juni 2023

115
Judul Kegiatan : Penyimpanan menggunakan metode FIFO FEFO dan penandaan label kedaluwarsa obat
Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
No. Tahapan kegiatan
Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Berkonsultasi
kepada atasan
terkait
penyimpanan dan
penempelan label
pada obat yang
20 Juni 2023
akan dilakukan

116
2. Menata obat sesuai 23-24 Juni
dengan FIFO FEFO 2023

117
118
3. Menempelkan
label pada obat -
obat yang sudah
dikelompokan
berdasarkan
kategori mendekati
kedaluwarsa

24 - 27 Juni
2023

119
Judul Kegiatan : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kedaluwarsa obat
Dokumentasi Tahapan Kegiatan Tanggal
No. Tahapan kegiatan
Output Proses Output Hasil Pelaksanaan
1. Melakukan monitoring dan 3 – 13 Juli 2023
evaluasi dengan lembar
checklist

120
2. Menyusun laporan
monitoring dan evaluasi

14 Juli 2023

121
3. Melaporkan hasil
monitoring dan evaluasi
kepada atasan

17 Juli 2023

122
LAMPIRAN 5. LEMBAR PENGENDALIAN AKTUALISASI COACH DAN MENTOR
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 1 : Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan: - Kegiatan aktualisasi
1. Persetujuan kepada atasan untuk dilaksanakan sudah sesuai
melaksanakan aktualisasi - SOP dapat dipahami
2. Mencari referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa obat
3. Mempelajari dan menyusun rencana
revisi SOP yang sudah ada
sebelumnya
4. Mengajukan pengesahan SOP yang
sudah di revisi
5. Sosialisasi kepada asisten apoteker,
analisis kesehatan, dan kepala
puskesmas terkait pengendalian
kedaluwarsa obat
Output kegiatan terhadap pemecahan Output kegiatan sesuai
isu: dengan perencanaan
1. Atasan telah menyetujui untuk
melaksanakan aktualisasi
2. Tersedianya referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa obat
3. Perubahan prosedur sesuai dengan
aturan yang berlaku
4. Revisi SOP telah ditanda tangani oleh
kepala UPTD Puskesmas Kuala
Sempang
5. Petugas terkait telah mengetahui
prosedur terkait pengendalian
kedaluwarsa obat

123
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Kegiatan yang dilakukan
BerAKHLAK sudah terkait dengan
aktualisasi nilai BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi: Semoga dapat memberikan
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang: kontribusi
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan manajemen
yang efektif dan efesien.

124
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 2 : Penyusunan dan pengelompokan kedaluwarsa obat serta
pencatatan keluar masuk obat di gudang secara digital
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan: - Catatan
1. Konsultasi kegiatan kepada atasan kedaluwarsa obat
2. Mencatat semua kedaluwarsa obat yang sudah baik
tersedia di gudang obat UPTD Puskesmas - Mohon hardcopy
Kuala Sempang dibuat juga untuk
3. Membuat daftar kedaluwarsa obat menghindari
kedalam bentuk Microsoft Excel erornya software
4. Mengelompokan obat dan mendekati
kedaluwarsa dengan rumus dalam
Microsoft Excel menjadi 3 kategori obat,
yaitu: kedaluwarsa < 3 bulan ditandai
simbol merah, < 6 bulan ditandai simbol
kuning, < 12 bulan ditandai simbol hijau
5. Merancang pemasukan dan pengeluaran
stok obat di gudang secara digital
Output kegiatan terhadap pemecahan isu: Output kegiatan sesuai
1. Konsultasi kegiatan telah dilaksanakan dengan perencanaan
2. Terdapat pencatatan kadaluwarsa obat
yang ada di gudang obat UPTD Puskesmas
Kuala Sempang
3. Daftar kedaluwarsa obat dalam bentuk file
Microsoft Excel
4. Daftar obat yang sudah dikelompokan
berdasarkan 3 kategori mendekati
kedaluwarsa
5. Terdapat pencatatan keluar masuk obat
secara digital

125
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Kegiatan yang dilakukan
BerAKHLAK sudah terkait dengan
aktualisasi nilai
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi: Semoga dapat
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang: memberikan kontribusi
“Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan
ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik
melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien.

126
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 3 : Pembuatan label traffic light
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Berkonsultasi kepada atasan terkait
Kegiatan ini dilaksanakan
label traffic light, yang akan dibuat
dengan baik
2. Merancang desain label
3. Mencetak label
Output kegiatan terhadap pemecahan isu: Output kegiatan sesuai
1. Konsultasi telah dilakukan dengan perencanaan
2. Tersedia desain label
3. Tersedia label traffic light
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Kegiatan yang dilakukan
BerAKHLAK sudah terkait dengan
aktualisasi nilai
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi: Semoga dapat
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang: memberikan kontribusi
“Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas
dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang
baik melalui perbaikan manajemen yang
efektif dan efesien.

127
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 4 : Penyimpanan menggunakan metode FIFO FEFO dan penandaan
label kedaluwarsa obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan: Penataan obat sudah sesuai
1. Berkonsultasi kepada atasan terkait dengan FIFO FEFO
penyimpanan dan penempelan label
pada obat yang akan dilakukan
2. Menata obat sesuai dengan FIFO
FEFO
3. Menempelkan label pada obat - obat
yang sudah dikelompokan
berdasarkan kategori mendekati
kedaluwarsa
Output kegiatan terhadap pemecahan Output kegiatan sesuai
isu: dengan perencanaan
1. Konsultasi telah dilakukan
2. Obat sudah disimpan dengan sistem
FIFO FEFO
3. Obat sudah diberikan label
mendekati kedaluwarsa
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Kegiatan yang dilakukan
BerAKHLAK sudah terkait dengan
aktualisasi nilai BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi: Semoga dapat memberikan
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang: kontribusi
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan manajemen
yang efektif dan efesien.

128
129
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 5 : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kedaluwarsa
obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan: - Monitoring evaluasi
1. Melakukan monitoring dan evaluasi dijalankan dengan baik
dengan lembar checklist - Hasil monev dapat
2. Menyusun laporan monitoring dan dipahami dan obat
evaluasi kedaluwarsa sudah
3. Melaporkan hasil monitoring dan termanagement dengan
evaluasi kepada atasan baik

Output kegiatan terhadap pemecahan Output kegiatan sesuai dengan


isu: perencanaan
1. Lembar checklist monitoring dan
evaluasi telah di isi sesuai dengan
pengamatan
2. Laporan monitoring dan evaluasi
telah tersusun
3. Hasil monitoring dan evaluasi
sudah sesuai
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan: Kegiatan yang dilakukan sudah
BerAKHLAK terkait dengan aktualisasi nilai
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Semoga dapat memberikan
Organisasi: kontribusi
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan

130
manajemen yang efektif dan efesien.

Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Coach


Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 1 : Telaah dan revisi SOP tentang pengendalian kedaluwarsa obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Persetujuan kepada atasan untuk
melaksanakan aktualisasi
2. Mencari referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa obat
3. Mempelajari dan menyusun rencana
revisi SOP yang sudah ada
sebelumnya
4. Mengajukan pengesahan SOP yang
sudah di revisi
5. Sosialisasi kepada asisten apoteker,
analisis kesehatan, dan kepala
puskesmas terkait pengendalian
kedaluwarsa obat
Output kegiatan terhadap pemecahan
isu:
1. Atasan telah menyetujui untuk
melaksanakan aktualisasi
2. Tersedianya referensi terkait
pengendalian kedaluwarsa obat
3. Perubahan prosedur sesuai dengan
aturan yang berlaku
4. Revisi SOP telah ditanda tangani oleh
kepala UPTD Puskesmas Kuala
Sempang
5. Petugas terkait telah mengetahui
prosedur terkait pengendalian

131
kedaluwarsa obat
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan manajemen
yang efektif dan efesien.

132
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 2 : Penyusunan dan pengelompokan kedaluwarsa obat serta
pencatatan keluar masuk obat di gudang secara digital
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Konsultasi kegiatan kepada atasan
2. Mencatat semua kedaluwarsa obat yang
tersedia di gudang obat UPTD Puskesmas
Kuala Sempang
3. Membuat daftar kedaluwarsa obat
kedalam bentuk Microsoft Excel
4. Mengelompokan obat dan mendekati
kedaluwarsa dengan rumus dalam
Microsoft Excel menjadi 3 kategori obat,
yaitu: kedaluwarsa < 3 bulan ditandai
simbol merah, < 6 bulan ditandai simbol
kuning, < 12 bulan ditandai simbol hijau
5. Merancang pemasukan dan pengeluaran
stok obat di gudang secara digital
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. Konsultasi kegiatan telah dilaksanakan
2. Terdapat pencatatan kadaluwarsa obat
yang ada di gudang obat UPTD Puskesmas
Kuala Sempang
3. Daftar kedaluwarsa obat dalam bentuk file
Microsoft Excel
4. Daftar obat yang sudah dikelompokan
berdasarkan 3 kategori mendekati
kedaluwarsa
5. Terdapat pencatatan keluar masuk obat
secara digital
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:

133
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas dan
ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik
melalui perbaikan manajemen yang efektif dan
efesien.

134
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 3 : Pembuatan label traffic light
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Berkonsultasi kepada atasan terkait label
traffic light, yang akan dibuat
2. Merancang desain label
3. Mencetak label
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. Konsultasi telah dilakukan
2. Tersedia desain label
3. Tersedia label traffic light
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang berkualitas
dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang
baik melalui perbaikan manajemen yang
efektif dan efesien.

135
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 4 : Penyimpanan menggunakan metode FIFO FEFO dan penandaan
label kedaluwarsa obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Berkonsultasi kepada atasan terkait
penyimpanan dan penempelan label
pada obat yang akan dilakukan
2. Menata obat sesuai dengan FIFO
FEFO
3. Menempelkan label pada obat - obat
yang sudah dikelompokan
berdasarkan kategori mendekati
kedaluwarsa
Output kegiatan terhadap pemecahan
isu:
1. Konsultasi telah dilakukan
2. Obat sudah disimpan dengan sistem
FIFO FEFO
3. Obat sudah diberikan label
mendekati kedaluwarsa
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi:
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan manajemen
yang efektif dan efesien.

136
Bukti Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S. Farm
NIP : 199710132022032003
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pengendalian kedaluwarsa obat di UPTD
Puskesmas Kuala Sempang Tahun 2023
Kegiatan 5 : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kedaluwarsa
obat
Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan monitoring dan evaluasi
dengan lembar checklist
2. Menyusun laporan monitoring dan
evaluasi
3. Melaporkan hasil monitoring dan
evaluasi kepada atasan
Output kegiatan terhadap pemecahan
isu:
1. Lembar checklist monitoring dan
evaluasi telah di isi sesuai dengan
pengamatan
2. Laporan monitoring dan evaluasi
telah tersusun
3. Hasil monitoring dan evaluasi
sudah sesuai
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
BerAKHLAK
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi:
Visi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
“Menjadi Pusat Kesehatan yang
berkualitas dan ramah pasien”
Misi UPTD Puskesmas Kuala Sempang:
Meningkatkan tata kelola Puskesmas
yang baik melalui perbaikan
manajemen yang efektif dan efesien.

137
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI AKSI BELA NEGARA

RENCANA AKSI BELA NEGARA PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022

Angkatan : 2 Kelompok 2
Nama : apt. Maya Theresa Siagian, S.Farm
NDH : 04
Instansi : UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Nama Mentor : dr. Syuriati Wulandari
Jabatan Mentor : Kepala UPTD Puskesmas Kuala Sempang
Nilai dari Mentor : 98
Nilai Bela Paraf
No. Indikator Sikap dan Perilaku Aksi Tempat Waktu Bukti
Negara Mentor

138
1. Rasa cinta Mencintai, menjaga, dan
tanah air melestarikan lingkungan
hidup Menjaga Setiap
Ditempat
kebersihan hari
kerja
ruangan kerja kerja

Membuang
Disemua Setiap
sampah pada
tempat hari
tempatnya

139
Menghargai dan
menggunakan karya anak Membeli
bangsa produk
Disemua Terus
makanan
tempat menerus
produksi
dalam negeri

Menggunakan
pakaian
Ditempat Setiap
buatan dalam
kerja Jumat
negeri (baju
kurung)

140
2. Sadar Disiplin dan bertanggung
berbangsa jawab terhadap tugas yang Memeriksa

dan dimiliki dengan teliti


Setiap
bernegara kesesuaian Ditempat
hari
obat yang kerja
kerja
diterima
dengan fraktur

Mengerjakan
Ditempat Awal
laporan tepat
kerja Bulan
waktu

141
Menjalankan hak dan
kewajibannya sebagai warga
Selalu
Negara sesuai dengan
menggunakan Setiap
peraturan perundang- Umum
helm saat hari
undangan yang berlaku
berkendara

Patuh
membayar Setiap
Umum
pajak hari
kendaraan

142
3. Setia pada Mengamalkan nilai Pancasila
pancasila di kehidupan sehari-hari Berdisukusi
sebagai untuk Disemua Terus
ideologi memecahkan tempat menerus
negara suatu masalah

Bijak dalam
menggunakan
aset negara
Ditempat Terus
dengan
kerja menerus
mematikan AC
sebelum
pulang
Menghargai dan menghormati Berdoa Ditempat Hari
keanekaragaman suku, menurut kerja kerja
agama, ras dan antar keyakinan dan
golongan kepercayaan
masing -

143
masing

Tidak
membeda
bedakan Disemua Setiap
teman apapun tempat hari
suku dan
agama

4. Rela Selalu ikhlas membantu


berkorban masyarakat dalam Membantu

untuk menghadapi situasi dan pasien yg


Ditempat Terus
berbangsa kondisi yang penuh dengan kesulitan
kerja menerus
dan kesulitan mendapatkan

bernegara informasi

144
Membantu
teman kerja
Ditempat Setiap
yang
kerja hari
membutuhkan
pertolongan

Bersedia mengorbankan Melanjutkan


waktu, tenaga dan pikirannya pekerjaan
untuk kemajuan bangsa dan diluar jam Diluar
Tempat
Negara sesuai tugas dan kerja seperti jam
kerja
fungsi masing-masing. melakukan kerja
monev ke
polindes

145
Bergotong
royong Disemua Setiap
membersihkan tempat hari
lingkungan

5. Mempunyai Senantiasa menjaga


kemampuan kesehatan Mencuci
awal bela tangan setelah Disemua Terus
negara selesai tempat menerus
pelayanan

146
Menjaga pola
makan yang
Disemua Terus
sehat dengan
tempat menerus
minum
vitamin

Gemar berolahraga

Melakukan
Tempat Terus
aktivitas jalan
kerja menerus
kaki

147
Mengikuti
senam sehat Tempat Terus
di tempat kerja menerus
kerja

148

Anda mungkin juga menyukai