Anda di halaman 1dari 36

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

PENGENDALIAN MASA KADALUWARSA OBAT DENGAN METODE


TRAFFIC LIGHT DI RSUD RAJA TOMBOLOTUTU

Oleh
Nama Peserta : Dian Safitri, S.Farm.,Apt
No. Peserta 6
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Raja Tomboloutu

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXIX


PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Kerja sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXIX


PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2023

Oleh
NAMA : Dian Safitri, S.Farm.,Apt
NIP 19970131 202203 2 012
INSTANSI : RSUD Raja Tombolotutu
JABATAN : Ahli Pertama-Apoteker
NDH 6

JUDUL

“PENGENDALIAN MASA KADALUWARSA OBAT DENGAN METODE


TRAFFIC LIGHT DI RSUD RAJA TOMBOLOTUTU”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada Tanggal :……………..

Coach Mentor

Dr. Ir. Akhmat Yamin, MA Wildiyana S. Hanusu, ST


196510042000031007 19830903 201001 2 011
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXIX
PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2023
Oleh
NAMA : Dian Safitri, S.Farm.,Apt
NIP 19970131 202203 2 012
INSTANSI : RSUD Raja Tombolotutu
JABATAN : Ahli Pertama-Apoteker
NDH 6

JUDUL

“PENGENDALIAN MASA KADALUWARSA OBAT DENGAN METODE


TRAFFIC LIGHT DI RSUD RAJA TOMBOLOTUTU”
Telah diseminarkan dan diperbaiki
Pada Tanggal : ……………
Coach Mentor

Dr. Ir. Akhmat Yamin, MA Wildiyana S. Hanusu, ST


196510042000031007 19830903 201001 2 011

PENGUJI

Nama lengkap
NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala curahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat
menyelesaikan “Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan
salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.

Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Samsulrizal Tombolotutu selaku Bupati Kabupaten Parigi Moutong.


2. Bapak Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Daerah Propinsi Sulawesi Tengah.
3. Ibu Hartati,S.Sos selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kabupaten Parigi Moutong.
4. Ibu dr. Flora Merlin, M.Kes., AAAM selaku Direktur RSUD Raja Tombolotutu Tinombo
serta jajarannya yang sudah memberi izin dan mendukung penulis dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
5. Ibu Wildiyana S. Hanusu, ST selaku Kabid Penunjang Medik dan Mentor yang telah
meluangkan waktunya dalam memberi arahan dan bimbingan.
6. Bapak Dr. Ir. Akhmat Yamin, MA selaku Coach yang telah meluangkan waktunya dalam
memberi arahan dan bimbingan.
7. Penguji
8. Bapak Ibu Widyaiswara yang sudah berlelah mengajar dan membimbing peserta Latsar
sehingga membentuk ASN yang BerAKHLAK.
9. Tim Evaluator yang selalu berusaha memberikan dukungan, semangat dan memfasilitasi
selama pelaksanaan kegiatan pelatihan dasar.
10. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Parigi Moutong
11. Kedua orang tua sebagai penyemangat dan pemberi dukungan kepada penulis.
12. Seluruh rekan-rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan CXXIX
kelompok I, Terima kasih untuk kebersamaannya dan suportnya dalam penyusunan
laporan laporan aktualisasi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu
penulis.
Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga diharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan/ Lembar Persetujuan Perbaikan..........................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

DAFAR TABEL..................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah.............................................2
1.3. Tugas dan Fungsi Jabatan......................................................................................5
1.4. Tujuan Aktualisasi.................................................................................................6
1.5. Manfaat Aktualisasi...............................................................................................7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara..............................................................8


2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance..............................................................................................9
2.3 Analisis Isu..........................................................................................................16
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi.............................................................................19
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi..................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dasar hukum uu no 5 tahun 2014 dan perlan 10/21

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan banyak unit diantaranya adalah
gudang farmasi dan apotek yang tidak pernah lepas dari pendistribusian obat setiap harinya
baik kepada pasien ataupun unit-unit pelayanan lainnya yang dilakukan oleh apoteker
ataupun tenaga teknis kefarmasian berdasarkan permintaan yang diterima sehingga sangat
diperlukan pemantauan dan pengendalian obat di gudang farmasi untuk dapat meningkatkan
pelayanan pasien dari berorientasi kepada produk berubah menjadi berorientasi kepada
pasien.
Menurut permenkes no 72 tahun 2016 tentang Pemantauan, pengawasan dan
pengendalian sediaan farmasi merupakan salah satu tugas dari seorang apoteker dalam
menjalankan Pemantauan dan pengendalian kadaluwarsa perbekalan farmasi masih belum
optimal dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Raja Tombolotutu, karena selama ini
pemantauan obat ED hanya menggunakan metode First In First Out (FIFO) dan belum
sepenuhnya dilakukan. Adapun dari pemantauan langsung selama bertugas di Instalasi
Farmasi hasil data yang diperoleh dari perbekalan farmasi sekitar 91 item yang telah
kadaluwarsa, selain itu masih terdapat banyak obat yang kadaluarsa di gudang farmasi dan
biasanya masih terjadi kesalahan pemberian obat kadaluwarsa pada saat distribusi ke unit-
unit. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal, seperti kurangnya keterampilan staff farmasi
dalam hal pengelolaan obat khususnya tata cara penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat di gudang dan belum optimalnya pemantauan masa kadaluarsa obat oleh
staff farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.
Pemantauan dan pengendalian kadaluarsa obat dapat dilakukan setiap akhir bulan
pada saat melakukan stock opname, dimana stock opname merupakan kegiatan pengecekan
kesesuaian data stok obat yang ada dikartu stok, SIMRS dengan fisik obat. Tujuannya yaitu
untuk melakukan kontrol pengawasan terhadap persediaan obat yang ada dan masa
kadaluarsanya. Pemantauan dan pengendalian kadaluwarsa perbekalan farmasi adalah suatu
kegiatan yang penting untuk dilakukan, mengingat obat yang sudah melewati ED dapat
membahayakan karena stabilitas dan efektivitas obat telah berkurang dan dapat
mengakibatkan obat menjadi toksik (racun).
Selain dari pelaksanaan stock opname, pemantauan dan pengendalian kadaluarsa obat
juga dilakukan pada saat melakukan penerimaan obat dengan melakukan pengecekan
kesesuaian obat yang datang dengan berita acara yang diterima dalam hal ini meliputi nama
obat dan bahan medis habis pakai, jumlah, nomor batch dan masa kadaluarsa obat. Setelah
melakukan pengecekan khususnya masa kadaluarsa obat, selanjutnya dilakukan pemberian
stiker penanda disetiap perwakilan obat dengan nomor batch yang sama yaitu stiker merah
untuk obat dan bahan medis habis pakai yang memiliki masa kadaluarsa kurang dari 3 bulan,
stiker kuning untuk masa kadaluarsa kurang dari 6 bulan dan stiker hijau untuk masa
kadaluarsa lebih dari 6 bulan kemudian disimpan secara alfabetis dan disusun berdasarkan
FEFO (First Expired First Out) yaitu masa kadaluarsa yang lebih dahulu akan disimpan
dibagian depan rak penyimpanan sehingga pada saat pengambilan obat dan bahan medis
habis pakai akan diambil dan didistribusikan terlebih dahulu dibandingkan dengan masa
kadaluarsa yang lebih lama.
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
a. Visi
Menetapkan kabupaten Parigi moutong terdepan, maju, adil, merata, berkelanjutan dan
berdaya saing.
b. Misi
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing berdasarkan
keimanan dan ketaqwaan.
3. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan .
4. Meningkatkan infrastruktur dasar pembangunan dengan memperhahatikan aspek
pemerataan dan mengutamakan faktor pengungkit perekonomian rakyat.
5. Memantapkan stabilitas keamanan dan pembebasan masyarakat guna memacu
percepatan pembangunan daerah .
6. Meningkatkan kualitas lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap konsepsi
pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development) dan berwawasan lingkungan.
c. Gambaran OPD
a. Profil RSUD Raja Tombolotutu
Rumah Sakit Umum Daerah Raja Tombolotutu adalah Rumah Sakit Tipe C
milik Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong beralamat dijalan Trans
Sulawesi Kec. Tinombo, Kab. Parigi Moutong. Rumah Sakit Umum Daerah Raja
Tombolotutu Tinombo didirikan pada tahun 2012, mulai di operasikan pada tahun
2013 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Parigi Moutong Nomor :
445/04751/DINKES, Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Raja
Tombolotutu.
Sejak berdirinya RSUD Raja Tombolotutu pada tahun 2012 awalnya masih
gabung dengan Dinas Kesehatan.Namun, pada tahun 2014 berubah menjadi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sendiri dan dibawahi oleh seorang direktur. RSUD
Raja Tombolotutu memiliki fasilitas dan kemampuan menyelenggarakan 6 (enam)
pelayanan Poliklinik dan 4 pelayanan dasar dengan tenaga dokter ahli, yaitu
pelayanan Penyakit Dalam, Penyakit Anak, Penyakit Kandungan, dan Pelayanan
Bedaah Sentral.

b. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja


Berdasarkan Peraturan Bupati Parigi Moutong No. 5 Tahun 2022 tentang
pembentukan, susunan organisasi, tugas fungsi,dan tata kerja unit pelaksana teknis
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tanggal 30 Maret 2022,
struktur organisasi RSUD Raja Tombolotutu di pimpin oleh seorang direktur, yang
membawahi 1 bagian tata usaha, 3 bidang (bidang pelayanan medik, bidang
keperawatan dan bidang penunjang medik). bagian tata usaha membawahi 3 sub
bagian sedangkan masing-masing bidang membawahi 2 seksi,satuan pengawas
internal, komite-komite, kelompok jabatan fungsional dan jabatan pelaksana.
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAJA TOMBOLOTUTU TINOMBO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Direktu
r
Bagian
Kelompok Jabatan Tata Usaha
Fungsional

Sub. Bagian Sub. Bagian Sub. Bagian


Perencanaan Keuangan dan Kepegawaian
dan Program Aset dan Umum

Bidang Bidang Bidang


Pelayanan Medik Penunjang Keperawata
Medik n

Seksi Seksi Penunjang Seksi


Pelayanan Medik Pelayanan
Rawat Inap Keperawatan
Seksi Seksi Penunjang Non Seksi Pelayanan
Pelayanan Medik Non
Rawat Jalan Keperawatan

c. Tujuan dan Nilai Organisasi


Tujuan Dari RSUD Raja Tombolotutu yaitu:
1. Tersedianya tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan profesional.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit.
3. Meningkatkan pemanfaatan pelayanan rumah sakit oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatnya kesejahteraan dan kepuasan kerja SDM rumah sakit. Motto RSUD
Raja Tombolotutu yakni ”Melayani dengan Tulus”. Adapun Nilai yang dianut oleh
organisasi RSUD Raja Tombolotutu Tinombo sebagai berikut:
T Tanggungjawab dan Transparansi
Tanggungjawab adalah Kesadaran melaksanakan kewajiban pelayanan kepada
masyarakat dengan sebaik-baiknya.Transparansi adalah keterbukaan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
U Ulet
Ulet adalah giat dan bekerja keras dalam memberikan pelayanan.
L Loyal
Loyal adalah setia dan patuh dalam melayani masyarakat.
U Unggul
Unggul adalah berdaya saing dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
S Santun
Santun adalah ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan.
d. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Yang Tanggap, Berkualitas dan Mandiri’
b. Misi
Merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Mampu bertindak dengan segera dalam memberikan pelayanan terhadap seluruh
pasien tanpa bersikap diskriminatif.
2. Terwujudnya pelayanan kesehatan perawatan yang sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
3. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan standar
pelayanan minimal.
4. Terwujudnya sistem manajemen dan sumber daya manusia yang mandiri.
e. Keadaan Geografis dan Demografi
Letak geografis RSUD Raja Tombolotutu yang berada diwilayah pantai timur
Sulawesi Tengah, yakni di daerah jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan antara
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Untuk Kabupaten Parigi
Moutong, RSUD Raja Tombolotutu melayani 12 ( dua belas ) daerah Kecamatan (Tada,
Tinombo Selatan, Sidoan, Tinombo, Palasa, Tomini, Mepanga, Ongka, Bolano, Bolano
Lambunu, Taopa dan Moutong) dengan penduduk sekitar 225.341 jiwa.

1.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 72 tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di rumah sakit, Pasal 3, tugas dan fungsi jabatan Apoteker adalah
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:

a. Pemilihan

b. perencanaan kebutuhan;

c. pengadaan;

d. penerimaan;

e. penyimpanan;

f. pendistribusian;

g. pemusnahan dan penarikan;

h. pengendalian; dan

i. administrasi.

2. Pelayanan farmasi meliputi:

a. Pengkajian dan pelayanan Resep;

b. Penelusuran riwayat penggunaan Obat;

c. Rekonsiliasi Obat;

d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);

e. Konseling;

f. Visite;

g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);

h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);

i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);

j. Dispensing sediaan steril; dan

k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD).


1.4 Tujuan aktualisasi
1. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian masa kadaluwarsa perbekalan sediaan
farmasi di Instalasi Farmasi di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo
2. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna membentuk ASN yang profesional dan
berkarakter
1.5 Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diberikan dari kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut.
1. Bagi Instansi
a. Maningkatkan Profesionalisme Apoteker
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian
c. Sebagai salah satu cara untuk memperbaiki pengelolaan perbekalan farmasi dalam hal
pemantauan dan pengendalian masa kadaluwarsa perbekalan farmasi
2. Bagi pasien
a. Meningkatkan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Raja Tombolotutu
b. Melindungi pasien dari kesalahan pemberian obat yang tidak diinginkan

Bagi peserta
Bagi pemda
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


beri narasi satu alinea
No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku
1 Berorientasi Kami  Responsivitas 1. Memahami dan
Pelayanan berkomitmen  Kualitas memenuhi kebutuhan
memberikan  Kepuasan masyakat
pelayanan prima 2. Ramah, cekatan,
demi kepuasan solutif, dan dapat
masyarakat diandalkan
3. Melakukan perbaikan
tiada henti.
2 Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat dipercaya bertanggungjawab,
kepercayaan  Transparan cermat, disiplin dan
yang diberikan berintegritas tinggi
2. Menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
3. Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus  Kinerja 1. Meningkatkan
belajar dan terbaik kompetensi diri untuk
mengembangkan  Sukses menjawab tantangan
kapabilitas  Keberhasilan yang selalu berubah
 Learning 2. Membantu orang lain
agility belajar
 Ahli 3. Melaksanakan tugas
dibidangnya dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap
peduli dan  Perbedaan orang apapun latar
menghargai  Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5 Loyal Kami  Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi dan  Dedikasi ideologi Pancasila,
mengutamakan  Kontribusi UUD 1945, setia pada
kepentingan  Nasionalisme NKRI serta
Bangsa dan  Pengabdian pemerintahan yang sah
Negara 2. Menjaga nama baik
sesama ASN,
Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6 Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi dan  Antusias terhadap diri menghadapi
antusias dalam perubahan perubahan
menggerakkan  Proaktif 2. Terus berinovasi dan
ataupun mengembangkan
menghadapi kreativitas
perubahan 3. Bertindak proaktif
7 Kolaboratif Kami  Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerja sama kepada berbagai pihak
kerjasama yang  Sinergi untuk untuk berkontribusi
sinergis hasil yang lebih 2. Terbuka dalam bekerja
baik sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

a. Kedudukan ASN
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN
dibagi dalam dua jenis yaitu PNS dan PPPK. PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional dan di gaji berdasarkan peraturan
perundang- undangan. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah
warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai denganm kebutuhan
Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan.

b. Peran ASN
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak Dan Kewajiban ASN Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang
diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
a. Gaji dan tunjangan;
b. Cuti;
c. Perlindungan; dan
d. Pengembangan kompetensi
Selain itu Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
a. Jaminan kesehatan;
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian; dan
d. Bantuan hukum
Kewajiban pegawai ASN disebutkan dalam UU ASN Nomor 5 tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Kode Etik ASN
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan 14 kehormatan
ASN. Kode etik ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Undang-undang ini menyebut kode etik bersamaan dengan kode
perilaku yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap
hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
3. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
8. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
9. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
10. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn;
dan
11. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai asn
A. Smart ANS
Smart ASN adalah suatu kreteria ASN dengan kompetensi, kinerja serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. maka ASN memerlukan
kemampuan yakni literasi digital.
Literasi digital ialah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang
layak, dan kewirausahaan.
Profil smart ASN yaitu Integritas, Nasonalisme, Profesionalisme, Berwawasan
global, Menuasai IT dan Bahasa asing, Berjiwa hospitality, Enterpreunership,
Memiliki jaringan luas (Networking).
a. Integritas : didefinisikan sebagai konsistensi berperilaku yang selaras dengan
nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan,
rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu
mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau
keputusan beserta risiko yang menyertainya. Pengembangan integritas ASN
diukur melalui kejujuran, 13 kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
kemampuan bekerja sama; dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
b. Nasionalisme : Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap nasionalisme
tentu sudah menjadi suatu keharusan. Seorang ASN harus memiliki sikap
nasionalisme, yang salah satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat kita
pahami sebagai sebuah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Dalam pelaksanaan tugas sehari- hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan
nilai-nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, maka
setiap Aparatur Sipil Negara akan muncul orientasi atau cara berpikir untuk tidak
mementingkan kepentingan golongan maupun pribadi diatas kepentingan publik,
bangsa, dan negara.
c. Profesionalisme : Birokrasi pemerintahan menuntut Aparatur Sipil Negara untuk
bekerja dengan respon yang baik terhadap keinginan masyarakat dan secara
profesional dalam menanggapi aspirasi dan kebutuhan masyarakat tersebut.
Profesionalismen Aparatur Sipil Negara ini diharapkan mampu
diimplementasikan dalam lingkungan birokrasi untuk mencapai Smart Aparatur
Sipil Negara yang berkualitas dan unggul sesuai dengan harapan. Aparatur Sipil
Negara yang profesional adalah mereka yang mampu menjawab tantangan dan
tuntutan
pelayanan prima dari masyarakat, sehingga masyarakat atau stakeholder merasa
puas terhadap layanan yang diberikan.
d. Wawasan global : Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan
salah satu bagian penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara
(ASN), untuk mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Dengan
wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas dan inovasi. Organisasi sektor publik atau pemerintahan
tidak boleh kaku dan berjalan laksana mesin sehingga dibutuhkan ASN yang
adaptif, ASN yang memiliki speed diatas rata-rata dan ASN yang agile atau
memiliki kelenturan dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi, yang pada
akhirnya dapat memberi pelayannan terbaiknya kepada masyarakat.
e. Kemampuan IT (Information Technology) dan Bahasa Asing : Di era digital
sekarang ini Aparatur Sipil Negara kita dituntut untuk tidak Gagap Teknologi
(Gaptek) dan informasi yaitu bisa memanfaatkan dan mengoperasikan perangkat
teknologi informasi. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik atau
pelayanan pada 14 masyarakat Aparatur SIpil Negara harus mampu dan bijak
dalam memanfaatkan dan mengoperasionalkan aplikasi-aplikasi teknilogi
informasi dan internet sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Kemampuan menguasai bahasa asing juga sangat penting seperti penguasaan
terhadap bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan Bahasa-bahasa lain
yang akan mernjadi modal awal Aparatur Sipil Negara dalam mengikuti
perkembangan dan kemajuan zaman
f. Berjiwa Hospitality : keramahan adalah memiliki sifat baik hati, menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam memberikan pelayanan prima
atau pelayanan terbaik kepada masyarakat supaya kepemerintahan yang baik /
good governance dapat terwujud. Dalam hal ini ASN harus memiliki jiwa
pelayanan yang baik dengan keramahan, tutur sapa, serta kesantunan dalam
memberiklan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa
diorangkan dalam
pelayanan, karena tidak jarang terjadi, masyarakat merasa kurang dihargai pada
saat mereka bersurusan dengan ASN.
g. Memiliki Kemampuan membangun jaringan/ Networking : Networking adalah
suatu cara bagaimana menjalin hubungan atau membangun jaringan dengan
banyak orang atau organisasi, ini diharapkan mampu memberi pengaruh positif
pada kesuksesan personal maupun peningkatan.
h. Profesionalitas. sebagai seorang Aparatur Sipil Negara diharapkan mampu untuk
membangun sinergi dan menjalin jaringan kerjasama yang sinergis, dengan
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk dapat berkontribusi,
terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
i. Memiliki Jiwa Enterpreneurship : Seorang Aparatur Sipil Negara mesti memiliki
jiwa kewirausahaan atau memiliki kemampuan entrepreneurship yang ditandai
dengan kreatifitas, inovatif, keberanian, pantang menyerah, cerdas dalam
menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab terhadap tugas-
tugasnya. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan
enterpreneurship ini maka seorang Aparatur Sipil Negara akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
2.3. Analisis Isu
1. Identifikasi Isu
Terdapat beberapa isu yang saya dapatkan ditempat saya bertugas di instalasi
Farmasi RSUD Raja Tombolotutu Tinombo, adapun isi sebagai berikut :
a. Pencatatan administrasi obat belum optimal
b. Belum optimal dilakukan pengendalian masa kadaluwarsa obat
c. Kurangnya pemberian informasi Beyond Use Date (BUD)
d. Pengkajian resep yang belum optimal
Menetapkan Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya dianalisis menggunakan Metode APKL agar
dapat menentukan prioritas masalah

No. Isu A P K L Jumlah


(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Pencatatan administrasi obat 3 3 2 3 12
belum optimal

2 Belum dilakukan pengendalian 5 5 4 5 19


masa kadaluwarsa obat

3 Kurangnya pemberian informasi 3 4 5 4 17


Beyond Use Date (BUD)

4 Pengkajian resep yang belum 4 3 3 4 14


optimal
Teknik APKL yaitu :
1. Aktual : Masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi dan menjadi pembicaraan
orang banyak
2. Problematik : Mengandung suatu permasalahan yang perlu dicari penyebab dan
pemecahannya Menyusun alternatif solusi pemecahan masalah
3. Kekhalayakan : Menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya
kepentingan satu orang atau kelompok tertentu
4. Kelayakan : Bersifat logis, pantas, realistis dan pembahasannya sesuai dengan tugas
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Isu prioritas dianalisis dengan metode Fishbone Diagram untuk mendapatkan penyebab-
penyebab yang perlu diintervensi dengan melakukan kegiatan/inovasi. Fishbone diagram
akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah. Masalah tersebut
akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manpower (sumber daya
manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan).

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL, diketahui bahwa isu yang paling utama
diselesaikan adalah ”belum dilakukannya pengendalian masa kadaluwarsa obat ”. Akar
penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut:

Man Method

Jumlah SDM terbatas


Belum ditemukannya
metode khusus untuk
pengendalian tanggal
Kurang ketelitian petugas dalam kadaluwarsa obat
mengecek masa kadaluwarsa
obat

Metode penggendalian hanya


Kurangnya pengetahuan petugas menggunakan metode FIFO
farmasi tentang penandaan masa
kadaluwarsa obat
Belum dilakukan
pengendalian masa
kadaluwarsa obat

Belum terdapat lebel warna


obat yang mendekati Ruang penyimpanan obat di
kadaluwarsa Gudang instalasi Farmasi belum
tertata rapi
Tempat, buku stok
Tdk merasa bersalah dengan
obat kadaluarsa

material milieu
3. Alternatif Pemecahan Masalah/gagasan ide
No. Penyebab Masalah Pemecahan masalah / gagasan ide

1. Jumlah SDM terbatas Mengusulkan untuk penambahan


SDM

2. Kurang ketelitian petugas Akan diberikan aturan/Reword


dalam mengecek masa untuk petugas farmasi untuk
kadaluwarsa obat
memotivasi
dalam melakukan pekerjaan
3. Kurangnya pengetahuan Melakukan edukasi kepada
petugas farmasi tentang
petugas farmasi terkait penandaan
penandaan masa
kadaluwarsa obat masa kadaluwarsa obat

4. Belum ditemukannya metode Melakukan pencarian jurnal


khusus untuk pengendalian
terkait metode pengndalian masa
tanggal kadaluwarsa obat
kadaluwarasa obat
5. Metode penggendalian hanya Pengendalian masa kadaluwarsa
menggunakan metode FIFO
selain menggunakan metode
FIFO, akan diterapkan juga
metode distribusi FEFO dengan
menggugnakan metode Traffic
Light
6. Belum terdapat lebel warna Membuat dan menempelkan label
obat yang mendekati
penandaan masa kadaluwarsa obat
kadaluwarsa
7 Ruang penyimpanan obat di Dilakukan penataan penyimpanan
Gudang instalasi Farmasi obat digudang instalasi farmasi
belum tertata rapi
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Instalasi Farmasi RSUD Raja Tombolotutu


Isu yang di angkat : Belum dilakukan pengendalian masa kadaluwarsa obat
Isu diatas terkait dengan Manajemen dan Smart ASN
Tabel 1. Rencana Kegiatan Aktualisai
Keterkaitan
Kontribusi Kegiatan
Kegiatan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi,
pelatihan OPD
Misi Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat pedoman a. Konsultasi - Ter – Nya -Akuntabel : Membuat pedoman Membuat pedoman
petunjuk kepada Diperolehnya melaksanakan tugas petunjuk petunjuk
pengelolaan obat mentor/atasan referensi pedoman
dengan bertanggung pengelolaan obat pengelolaan obat
mendekati masa b. Mengumpulka petunjuk jawab dan cermat. mendekati masa mendekati masa
kadaluarsa. n data referensi pengendalian obat
-Kompeten : kadaluarsa, kadaluwarsa.
terkait kadaluarsa meningkatkan Kegiatan ini menguatkan nilai
pedoman kompetensi diri dan berkontribusi ASN Berahklak
petunjuk terhadap pencapaian Akuntabel dan
melaksanakan tugas
pengendalian
dengan kualitas Misi no 2 yaitu Adaptif
obat
terbaik meningkatkan
kadaluarsa.
-Adaptif : bertindak kualitas sumberdaya
Proaktif dalam manusia yang
mengumpulkan berdaya saing
mencari referensi berdasarkan
b. Penyusunan kerangka - Diperolehnya -Akuntabel : keimanan dan
rancangan pedoman susunan rancangan melaksanakan tugas ketaqwaan
petunjuk pedoman petunjuk dengan bertanggung
pengendalian obat pengendalian obat jawab dan cermat.
kadaluwarsa. kadaluarsa.
-Berorientasi
pelayanan :
melakukan
perbaikan tiada
henti.
-Adaptif : Berinovasi
dalam Menyusun
pedoman
pengendalian masa
kadaluwarsa obat

c. Mengusulkan - Diperolehnya -Akuntabel :


pedoman petunjuk persetujuan lembar melaksanakan tugas
pengendalian obat pedoman petunjuk dengan bertanggung
kadaluarsa kepada pengendalian obat jawab dan cermat.
pimpinan. kadaluarsa oleh -Harmonis :
pimpinan. menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya dalam
hal ini pimpinan.
-Kolaboratif :
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
dalam hal ini
pimpinan.
-Loyal : menjaga
nama baik pimpinan
dalam hal ini
pimpinan
bertanggung jawab
terhadap kegiatan
yang dilakukan.
-Adaptif : bertindak
Proaktif

-SMART ASN : Melakukan pencarian referensi menggunakan situs


internet
-Manajemen Asn : Kegiatan ini berkaitan dengan Profesional yaitu
bertanggungjawab dan proaktif dalam pembuatan pedoman
2. Membuat daftar a . M e m b u a t f o r m - Daftar obat yang -Akuntabel : Membuat daftar Membuat daftar
masa kadaluarsa b. Mencatat tanggal ≤12 bulan Melaksanakan tugas masa kadaluarsa masa kadaluarsa
obat. kadaluwarsa obat mendekati dengan rasa obat, Kegiatan ini obat menguatkan
yang ≤12 bulan kadaluwarsa. tanggung jawab berkontribusi nilai ASN Berahklak
mendekati -Kompeten : terhadap pencapaian akuntabel dan
kadaluwarsa Melaksanakan tugas Misi no 2 yaitu kompoten
dengan melakukan dengan kulaitas meningkatkan
stok kualitas sumberdaya
terbaik
opname
-Kolaboratif : manusia yang
memberikan berdaya saing
kesempatan kepada berdasarkan
berbagai pihak keimanan dan
untuk berkontribusi ketaqwaan
-Harmonis : saling
tolong menolong Misi no 6 yaitu
dengan pihak yang meningkatkan
terlibat dalam hal kualitas lingkungan
ini petugas farmasi sebagai wujud
- Adaptif : Proaktif komitmen terhadap
b. Mengelompokkan - Daftar obat yang -Akuntabel : konsepsi
obat yang tanggal sudah Melaksanakan tugas pembanguanan
kadaluwarsanya ≤ 3 dikelompokkan dengan rasa berkelanjutan
bulan, ≤ 6 dan lebih berdasarkan tanggung jawab (Suistanable
6 bulan. tanggal -Kompeten : Dovelopment)
kadaluwarsanya. Melaksanakan tugas berwawasan
dengan kulaitas lingkungan.
terbaik
- Adaptif : Proaktif
c. Memasukkan daftar - Daftar obat yang -Akuntabel :
obat dan tanggal sudah Melaksanakan tugas
kadaluwarsanya ke dikelompokkan dengan rasa
dalam excel, berdasarkan tanggung jawab
dikelompokkan tanggal -Kompeten :
sesuai dengan kadaluwarsanya Melaksanakan tugas
kategorinya dengan dalam bentuk file dengan kualitas
memberi warna pada Excel dan sudah terbaik
tulisannya, Merah diberi warna yang
- Adaptif : Proaktif
untuk ≤ 3 bulan dan berbeda
kuning untuk ≤ 6,
hijau untuk lebih 6
bulan.
-Smart ASN : saya memasukan daftar obat dan mengelompokkannya
menggunakan Microsoft excel,
-Manajemen ASN : Kegiatan ini berkaitan dengan Profesional yaitu
bertanggungjawab, cermat dan disiplin menyelesaikan tugas dengan
tepat waktu.
3. Memberikan a. Membuat desain - Tersedianya desain - Adaptif: berinovasi Memberikan Memberikan
penandaan obat stiker penandaan stiker penandaan dan penandaan obat penandaan obat
menggunakan masa kadaluarsa obat yaitu merah mengembangkan menggunakan menggunakan
pelabelan. obat. untuk masa kreativitas dalam pelabelan, Kegiatan pelabelan
kadaluarsa kurang membuat desain ini berkontribusi menguatkan nilai
3 bulan, kuning stiker penandaan terhadap pencapaian ASN Berahklak
masa kadaluarsa Misi no 2 yaitu
kurang 6 bulan dan masa kadaluarsa meningkatkan akuntabel dan
hijau untuk masa obat. kualitas sumberdaya kolaboratif
kadaluarsa lebih 6 - Akuntabel: manusia yang
bulan. melaksanakan tugas berdaya saing
dengan bertanggung berdasarkan
jawab dan cermat. keimanan dan
- Kompeten : ketaqwaan
melaksanakan tugas
dengan kualitas Misi no 6 yaitu
terbaik. meningkatkan
b. Mencetak stiker - Tersedianya stiker - Akuntabel: kualitas lingkungan
penandaan obat penandaan obat melaksanakan tugas sebagai wujud
kadaluwarsa. kadaluwarsa. dengan bertanggung komitmen terhadap
jawab dan cermat. konsepsi
- Kompeten : pembanguanan
melaksanakan tugas berkelanjutan
dengan kualitas (Suistanable
terbaik. Dovelopment)
- Adaptif : Proaktif berwawasan
c. Memberikan - Ditempelkannya -Akuntabel: lingkungan.
pelabelan pada obat stiker penanda melaksanakan tugas
dengan menggunakan masa kadaluarsa dengan rasa
kode warna bersama pada obat. tanggung jawab.
teman sejawat. -Kolaboratif :
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
-Harmonis : saling
tolong menolong
dengan pihak yang
terlibat dalam hal ini
petugas farmasi.
d. Menata Kembali obat - Obat yang sudah -Berorentasi
berdasarkan sistem tertata berdasarkan pelayanan : dengan
FEFO dan FIFO. FEFO dan FIFO melakukan
perbaikan tiada
henti
-Akuntabel :
Melaksanakan tugas
dengan
bertanggungjawab
-Kompeten :
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik.
-Kolaboratif :
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
-Harmonis : saling
tolong menolong
dengan pihak yang
terlibat dalam hal
ini
petugas farmasi.
-Smart ASN : Menggunakan Microsoft Word dalam membuat desain
label (digital skill)
-Manajemen ASN :berkaitan dengan kode etik dan perilaku ASN
dimana dalam membuat desain menggunakan computer dan pinter
milik Negara, yang digunakan secara tanggungjawab, efektif dan
efesien.
4 Melakukan evaluasi a. Membuat kuisioner - Tersedianya -Akuntabel : Kegiatan ini Melakukan evaluasi
tentang penandaan melalui google form kuisioner pada Melaksanakan tugas berkontribusi tentang penandaan
obat yang mendekati free dn post google form. dengan rasa terhadap pencapaian obat yang mendekati
kadaluwarsa di tanggung jawab Misi no 2 yaitu kadaluwarsa di
Gudang instalasi -Kompeten : meningkatkan Gudang instalasi
farmasi Melaksanakan tugas kualitas sumberdaya farmasi, menguatkan
dengan kulaitas manusia yang nilai ASN Berahklak
terbaik berdaya saing adaptif dan
-Adaptif : Proaktif berdasarkan berorentasi
keimanan dan pelayanan
ketaqwaan

b. Membagikan link - Terisinya kuisioner - Berorentasi


google form kepada pada google form. pelayanan : Ramah
petugas Gudang - Akuntabel :
Farmasi melalui Melaksanakan
whatsapp. tugas dengan rasa
tanggung jawab
- Adaptif :
berinovasi
membagikan link
google form
c. Merekap hasil - Terekapnya hasil -Akuntabel : jujur,
kuisioner. kuisioner dari bertanggungjawab,
petugas Gudang cermat, disiplin, dan
d. evaluasi ketrampilan farmasi berintegritas tinggi.
dengan menggunakan -Kompeten :
checklist Melaksanakan tugas
dengan kulaitas
terbaik
-Adaptif : Proaktif
d. Melakukan konsultasi - Adanya -Berorentasi
dengan mentor kesimpulan hasil pelayanan :
mengenai hasil evaluasi bertindak Ramah
kuisioner dan sopan
-Akuntabel :
melaksanakan tugas
dengan jujur dan
bertanggungjawab,
-Adaptif : Proaktif
-Smart ASN : Saya menggunakan google form dalam membuat
kuisioner
-Manajemen ASN : berkaitan dengan Kode etik ASN yaitu dalam
membagikan google form dan berkonsultasi pada mentor harus
bersikap ramah, hormat, sopan dan tanpa tekanan.
2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan
aktualisasi untuk mencapai target dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi I

No Kegiatan Jadwal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 10 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Mengumpulkan
data referensi
terkait pedoman
petunjuk
pengendalian obat
kadaluarsa.

2 Penyusunan
kerangka
rancangan
pedoman
petunjuk
pengendalian obat
kadaluwarsa.
3 Mengusulkan
pedoman petunjuk
pengendalian obat
kadaluarsa kepada
pimpinan.

4 Mencatat tanggal
kadaluwarsa obat
yang ≤12 bulan
mendekati
kadaluwarsa
dengan
melakukan stok
opname
5 Mengelompokkan
obat yang tanggal
kadaluwarsanya ≤
3 bulan, ≤ 6 dan
lebih 6 bulan.
6 Memasukkan
daftar obat dan
tanggal
kadaluwarsanya
ke dalam excel,
dikelompokkan
sesuai dengan
kategorinya
dengan memberi
warna pada
tulisannya, Merah
untuk ≤ 3 bulan
dan kuning untuk
≤ 6, hijau untuk
lebih 6 bulan.
7 Membuat desain
stiker penandaan
masa kadaluarsa
obat
8 Mencetak stiker
penandaan obat
kadaluarsa.

9 Memberikan
pelabelan pada
obat dengan
menggunakan
kode warna
bersama teman
sejawat.
10 Membuat
kuisioner melalui
google form
11 Membagikan link
google form
kepada petugas
Gudang Farmasi
melalui whatsapp.
12 Merekap hasil
kuisioner
13 Melakukan
konsultasi dengan
mentor mengenai
hasil kuisioner

Anda mungkin juga menyukai