Oleh
Nama Peserta : Dian Safitri, S.Farm.,Apt
No. Peserta 6
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Raja Tomboloutu
TAHUN 2023
Oleh
NAMA : Dian Safitri, S.Farm.,Apt
NIP 19970131 202203 2 012
INSTANSI : RSUD Raja Tombolotutu
JABATAN : Ahli Pertama-Apoteker
NDH 6
JUDUL
Coach Mentor
JUDUL
PENGUJI
Nama lengkap
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala curahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat
menyelesaikan “Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan
salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFAR TABEL..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah.............................................2
1.3. Tugas dan Fungsi Jabatan......................................................................................5
1.4. Tujuan Aktualisasi.................................................................................................6
1.5. Manfaat Aktualisasi...............................................................................................7
Direktu
r
Bagian
Kelompok Jabatan Tata Usaha
Fungsional
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 72 tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di rumah sakit, Pasal 3, tugas dan fungsi jabatan Apoteker adalah
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
a. Pemilihan
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
c. Rekonsiliasi Obat;
e. Konseling;
f. Visite;
Bagi peserta
Bagi pemda
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
a. Kedudukan ASN
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN
dibagi dalam dua jenis yaitu PNS dan PPPK. PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional dan di gaji berdasarkan peraturan
perundang- undangan. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah
warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai denganm kebutuhan
Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan.
b. Peran ASN
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak Dan Kewajiban ASN Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang
diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
a. Gaji dan tunjangan;
b. Cuti;
c. Perlindungan; dan
d. Pengembangan kompetensi
Selain itu Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
a. Jaminan kesehatan;
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian; dan
d. Bantuan hukum
Kewajiban pegawai ASN disebutkan dalam UU ASN Nomor 5 tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Kode Etik ASN
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan 14 kehormatan
ASN. Kode etik ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Undang-undang ini menyebut kode etik bersamaan dengan kode
perilaku yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap
hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
3. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
8. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
9. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
10. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn;
dan
11. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai asn
A. Smart ANS
Smart ASN adalah suatu kreteria ASN dengan kompetensi, kinerja serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. maka ASN memerlukan
kemampuan yakni literasi digital.
Literasi digital ialah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang
layak, dan kewirausahaan.
Profil smart ASN yaitu Integritas, Nasonalisme, Profesionalisme, Berwawasan
global, Menuasai IT dan Bahasa asing, Berjiwa hospitality, Enterpreunership,
Memiliki jaringan luas (Networking).
a. Integritas : didefinisikan sebagai konsistensi berperilaku yang selaras dengan
nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan,
rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu
mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau
keputusan beserta risiko yang menyertainya. Pengembangan integritas ASN
diukur melalui kejujuran, 13 kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
kemampuan bekerja sama; dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
b. Nasionalisme : Sebagai seorang aparatur negara, memiliki sikap nasionalisme
tentu sudah menjadi suatu keharusan. Seorang ASN harus memiliki sikap
nasionalisme, yang salah satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat kita
pahami sebagai sebuah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Dalam pelaksanaan tugas sehari- hari, setiap ASN harus dapat mengamalkan
nilai-nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, maka
setiap Aparatur Sipil Negara akan muncul orientasi atau cara berpikir untuk tidak
mementingkan kepentingan golongan maupun pribadi diatas kepentingan publik,
bangsa, dan negara.
c. Profesionalisme : Birokrasi pemerintahan menuntut Aparatur Sipil Negara untuk
bekerja dengan respon yang baik terhadap keinginan masyarakat dan secara
profesional dalam menanggapi aspirasi dan kebutuhan masyarakat tersebut.
Profesionalismen Aparatur Sipil Negara ini diharapkan mampu
diimplementasikan dalam lingkungan birokrasi untuk mencapai Smart Aparatur
Sipil Negara yang berkualitas dan unggul sesuai dengan harapan. Aparatur Sipil
Negara yang profesional adalah mereka yang mampu menjawab tantangan dan
tuntutan
pelayanan prima dari masyarakat, sehingga masyarakat atau stakeholder merasa
puas terhadap layanan yang diberikan.
d. Wawasan global : Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan
salah satu bagian penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara
(ASN), untuk mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Dengan
wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas dan inovasi. Organisasi sektor publik atau pemerintahan
tidak boleh kaku dan berjalan laksana mesin sehingga dibutuhkan ASN yang
adaptif, ASN yang memiliki speed diatas rata-rata dan ASN yang agile atau
memiliki kelenturan dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi, yang pada
akhirnya dapat memberi pelayannan terbaiknya kepada masyarakat.
e. Kemampuan IT (Information Technology) dan Bahasa Asing : Di era digital
sekarang ini Aparatur Sipil Negara kita dituntut untuk tidak Gagap Teknologi
(Gaptek) dan informasi yaitu bisa memanfaatkan dan mengoperasikan perangkat
teknologi informasi. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik atau
pelayanan pada 14 masyarakat Aparatur SIpil Negara harus mampu dan bijak
dalam memanfaatkan dan mengoperasionalkan aplikasi-aplikasi teknilogi
informasi dan internet sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Kemampuan menguasai bahasa asing juga sangat penting seperti penguasaan
terhadap bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan Bahasa-bahasa lain
yang akan mernjadi modal awal Aparatur Sipil Negara dalam mengikuti
perkembangan dan kemajuan zaman
f. Berjiwa Hospitality : keramahan adalah memiliki sifat baik hati, menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam memberikan pelayanan prima
atau pelayanan terbaik kepada masyarakat supaya kepemerintahan yang baik /
good governance dapat terwujud. Dalam hal ini ASN harus memiliki jiwa
pelayanan yang baik dengan keramahan, tutur sapa, serta kesantunan dalam
memberiklan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa
diorangkan dalam
pelayanan, karena tidak jarang terjadi, masyarakat merasa kurang dihargai pada
saat mereka bersurusan dengan ASN.
g. Memiliki Kemampuan membangun jaringan/ Networking : Networking adalah
suatu cara bagaimana menjalin hubungan atau membangun jaringan dengan
banyak orang atau organisasi, ini diharapkan mampu memberi pengaruh positif
pada kesuksesan personal maupun peningkatan.
h. Profesionalitas. sebagai seorang Aparatur Sipil Negara diharapkan mampu untuk
membangun sinergi dan menjalin jaringan kerjasama yang sinergis, dengan
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk dapat berkontribusi,
terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
i. Memiliki Jiwa Enterpreneurship : Seorang Aparatur Sipil Negara mesti memiliki
jiwa kewirausahaan atau memiliki kemampuan entrepreneurship yang ditandai
dengan kreatifitas, inovatif, keberanian, pantang menyerah, cerdas dalam
menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab terhadap tugas-
tugasnya. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan
enterpreneurship ini maka seorang Aparatur Sipil Negara akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
2.3. Analisis Isu
1. Identifikasi Isu
Terdapat beberapa isu yang saya dapatkan ditempat saya bertugas di instalasi
Farmasi RSUD Raja Tombolotutu Tinombo, adapun isi sebagai berikut :
a. Pencatatan administrasi obat belum optimal
b. Belum optimal dilakukan pengendalian masa kadaluwarsa obat
c. Kurangnya pemberian informasi Beyond Use Date (BUD)
d. Pengkajian resep yang belum optimal
Menetapkan Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya dianalisis menggunakan Metode APKL agar
dapat menentukan prioritas masalah
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL, diketahui bahwa isu yang paling utama
diselesaikan adalah ”belum dilakukannya pengendalian masa kadaluwarsa obat ”. Akar
penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut:
Man Method
material milieu
3. Alternatif Pemecahan Masalah/gagasan ide
No. Penyebab Masalah Pemecahan masalah / gagasan ide
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan
aktualisasi untuk mencapai target dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi I
No Kegiatan Jadwal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 10 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Mengumpulkan
data referensi
terkait pedoman
petunjuk
pengendalian obat
kadaluarsa.
2 Penyusunan
kerangka
rancangan
pedoman
petunjuk
pengendalian obat
kadaluwarsa.
3 Mengusulkan
pedoman petunjuk
pengendalian obat
kadaluarsa kepada
pimpinan.
4 Mencatat tanggal
kadaluwarsa obat
yang ≤12 bulan
mendekati
kadaluwarsa
dengan
melakukan stok
opname
5 Mengelompokkan
obat yang tanggal
kadaluwarsanya ≤
3 bulan, ≤ 6 dan
lebih 6 bulan.
6 Memasukkan
daftar obat dan
tanggal
kadaluwarsanya
ke dalam excel,
dikelompokkan
sesuai dengan
kategorinya
dengan memberi
warna pada
tulisannya, Merah
untuk ≤ 3 bulan
dan kuning untuk
≤ 6, hijau untuk
lebih 6 bulan.
7 Membuat desain
stiker penandaan
masa kadaluarsa
obat
8 Mencetak stiker
penandaan obat
kadaluarsa.
9 Memberikan
pelabelan pada
obat dengan
menggunakan
kode warna
bersama teman
sejawat.
10 Membuat
kuisioner melalui
google form
11 Membagikan link
google form
kepada petugas
Gudang Farmasi
melalui whatsapp.
12 Merekap hasil
kuisioner
13 Melakukan
konsultasi dengan
mentor mengenai
hasil kuisioner