Mia Aprilia Turnitin1234
Mia Aprilia Turnitin1234
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
MIA APRILIA
NIM : 7182144008
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR TABEL........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
i
1.3. Variabel Penelitian.............................................................................. 57
1.4. Defenisi Operasional........................................................................... 58
1.5. Jenis Penelitian.................................................................................... 59
1.6. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 64
1.7. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 68
1. Uji Validitas Angket....................................................................... 68
2. Uji Reliabilitas................................................................................ 69
1.8. Teknik Analisis Data........................................................................... 70
1. Uji Normalitas Data....................................................................... 70
2. Uji Linieritas.................................................................................. 71
3. Uji Asumsi Klasik.......................................................................... 71
4. Analisis Regresi Linier Berganda.................................................. 71
5. Uji Hipotesis.................................................................................. 72
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Kumpulan Nilai (DKN) Produktif OTKP Humas Siswa Kelas
XI AP SMK S Taman Siswa Medan.............................................. 6
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Kelas XI AP SMK S Taman Siswa Medan
Tahun Pembelajaran 2021/2022..................................................... 63
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Siswa Kelas XI AP SMK S Taman Siswa Medan
Tahun Pembelajaran 2021/2022..................................................... 63
Tabel 3.3 Instrument Skala Likert.................................................................. 68
Tabel 3.4 Layout Angket................................................................................ 68
Tabel 3.5 Tingkat Signifikan.......................................................................... 73
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
penting, karena tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang dan akan
manusia berkualitas dan mampu bersaing. Disamping untuk memiliki budi pekerti
dan moral yang baik, pendidikan juga suatu upaya untuk meningkatkan kualitas
Nasional pendidikan ialah suatu upaya dan terencana untuk mewujudkan suasana
dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk
masyarakat, bangsa dan Negara. Salah satu hal yang menjadi peran penting bagi
(Susanto, 2014 : 43). Pembelajaran adalah jantung dari proses pendidikan di suatu
dipandang dari segi persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada
1
2
bermakna bagi siswa dan fasilitas yang diperoleh peserta didik dalam mencapai
Guru merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan siswa,
baik di sekolah maupun di luar sekolah (Leba & Padmomartono, 2014 : 13).
maka guru harus dituntut berkualitas serta profesional. Guru harus mampu
pembelajaran guru harus memilih salah satu atau beberapa model pembelajaran
yang paling sesuai dengan tujuan yang ditentukan karena model pembelajaran
digunakan baik maka hasil dari proses pembelajarannya akan baik juga. Dengan
pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan guru harus memperhatikan
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru ialah
model pembelajaran role playing. Role playing adalah usaha untuk memecahkan
analisis, pemeranan, serta diskusi. Model role playing dapat membantu peserta
didik memahami materi dan tertarik dalam proses pembelajaran karena siswa pada
sekelompok. Hal ini didukung menurut Wahab (2012:109) model bermain peran
(Role Playing) adalah siswa berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan
Untuk itu, sejumlah peserta didik akan bertindak sebagai pemeran dan
peran yang dimainkan. Melalui peran, peserta didik berinteraksi dengan orang lain
yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih. Model
pembelajaran role playing berakar pada dimensi pribadi dan sosial. Dari dimensi
pribadi model role playing membantu peserta didik menemukan makna dari
lingkungan sosial yang bermanfaat. Juga melalui model ini para peserta didik
kepentingan tersebut, sejumlah peserta didik bertindak sebagai pemeran dan yang
lainnya sebagai pengamat. Seorang pemeran harus mampu menghayati peran yang
dimainkannya. Melalui peran, peserta didik berinteraksi dengan orang lain yang
juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih. Sebagai suatu
model pembelajaran, role playing berakar pada dimensi pribadi dan sosial. Dari
dimensi pribadi model ini membantu peserta didik menemukan makna dari
lingkungan social yang bermanfaat bagi dirinya. Juga melalui model ini para
peserta didik diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi yang sedang
4
sekelas. Dari dimensi sosial, model ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sama dalam menganalisis situasi sosial, terutama masalah yang
secara demokratis. Dengan demikian melalui model ini siswa dilatih untuk
mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan, guru sudah
Namun dalam proses belajar mengajar masih terdapat beberapa siswa yang
memiliki motivasi rendah. Kurangnya motivasi belajar siswa ini ditandai dengan
beberapa hal seperti siswa yang tidak terlalu memperhatikan guru saat proses
pembelajaran dan sebagaian siswa mudah mengantuk dan merasa bosan saat
didik untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dengan adanya motivasi belajar
yang tinggi, maka peserta didik akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar
kelas sehingga hasil belajar yang baik dapat tercapai. Menurut (Sardiman,
kondisi tertentu, sehingga seseorang ingin melakukan sesutau, dan jika ia tidak
5
suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka tersebut. Di
dalam diri siswa yang memicu kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
disimpulkan motivasi sangat penting bagi peserta didik agar siswa terdorong
untuk belajar dengan baik. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, peserta
didik akan tertarik untuk melakukan kegiatan belajar dan juga menerima materi
yang disampaikan guru dengan baik, serta kegiatan belajar mengajar pun akan
berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan. Hal ini dikuatkan dengan hasil
nilai ujian peserta didik yang masih banyak mendapatkan nilai dibawah KKM.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari daftar kumpulan nilai siswa pada tabel
dibawah ini:
6
Tabel 1.1
Tabel 1.1.
Jumlah 50 29 58 % 21 42 %
Rata – Rata 58 % 42 %
Diolah dari: Daftar Kumpulan Nilai (DKN) Produktif OTKP Humas Siswa
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terlihat terdapat beberapa siswa yang masih
di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dimana kriteria KKM yang
ditetapkan sekolah adalah sebesar 75. Jadi terlihat jelas bahwa rara-rata hasil
belajar siswa mata pelajaran Otomatisasi Tata kelola Humas dan Keprotokolan
siswa masih tergolong rendah. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah
(2011:18), yang menyatakan jika bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65
% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terbagi menjadi dua yakni
faktor Intern (dalam diri siswa) dan faktor ekstern (faktor luar diri siswa). Dimana
faktor internalnya adalah motivasi belajar siswa dan faktor eksternalnya adalah
pembelajaran role playing menjadi kekuatan untuk siswa agar dapat menerima
materi pelajaran. Dengan kata lain guru dituntut untuk mewujudkan suasana
pembelajaran yaitu media audio visual. Media audio visual adalah media yang
menggabungkan audio dan visual dengan unsur suara dan gambar sehingga dapat
dilihat dan didengar, selain itu penggunaan media audio visual saat proses
role playing yang dikombinasikan dengan media audio visual akan memberikan
Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Emilda Amza dan
Mawardi Effendi pada tahun 2015 menunjukkan para siswa memberikan respon
yang baik pada penerapan model pembelajaran role playing terdapat interaksi
terhadap hasil belajar. Siswa mampu memegang kendali atas pendidikan mereka
sehingga siswa dapat merencanakan kegiatan atau diskusi, dan siswa mampu
Maka dari itu dapat dikatakan model pembelajaran role playing dan
kegiatan belajar. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melihat lebih
jauh pengaruh model pembelajran role playing dan motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka
2. Motivasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola
3. Hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola
terhadap hasil belajar mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
terhadap hasil belajar mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
a. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini dapat
belum menggunakan model role playing dalam mata pelajaran Otomatisasi Tata
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
2) Bagi Guru
tujuan pembelajaran.
3) Bagi Sekolah
4) Bagi Peneliti
selama perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
menggambarkan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk suatu
bukan hanya apa yang harusnya dilakukan oleh guru, tetapi menyangkut
pola atau bentuk pembelajaran yang sudah dirancang oleh pendidik untuk
12
13
menjadi aktif pada proses pembelajaran. Saat ini begitu banyak macam
merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan oleh guru untuk
secara aktif, karena peserta didik merupakan pusat perhatian dari proses
satu sama lain dengan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Guru
evaluatif. Dalam hal ini, model pembelajaran role playing (bermain peran)
Dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari sebuah model yang
tujuan dalam proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas. Salah
satu model yang digunakan yaitu model role playing. Bermain peran (role
dan fisik, mengatasi situasi dalam kondisi sedang terjadi konflik. Model
telah diberikan oleh guru. Dan bertujuan untuk melatih keaktifan siswa
serta menimbulkan keberanian untuk tampil di depan kelas, dan bertujuan
untuk memperkenalkan sejarah dengan cara memainkan tokoh yang ada.
Sementara (Hamalik, 2013 : 199) juga menyatakan:
Model role playing adalah suatu jenis teknik simulasi yang umumnya
digunakan untuk pendidikan sosial dan hubungan antarinsani Dalam
artian, melalui role playing siswa belajar menggunakan konsep peran,
menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku
dirinya dan orang lain.
Adapun menurut (Wahab, 2012:109):
Peranan adalah serangkaian perasaan, kata-kata, dan tindakan-tindakan
terpola dan unik, yang telah merupakan kebiasaan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain, termasuk berhubungan dengan situasi dan
benda-benda. Role playing dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik
dan terlibat tidak hanya dalam belajar mengenai suatu konsep tapi juga
mengintegrasikan pengetahuan terhadap perilaku melalui
pengklasifikasian masalah-masalah, mengeksploitasi alternatife-alternatif
dan mencari solusi-solusi yang kreatif. Melalui role playing, siswa
diharapkan mampu memahami dan menghayati suatu konsep serta
mengatsi berbagai masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan model role playing, siswa harus dapat melakukan perundingan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan akhirnya mencapai
keputasan bersama.
Dari defenisi-defenisi yang telah dikemukakan oleh beberapa pendapat
ahli dapat disimpulkan bahwa role playing adalah model yang melibatkan
interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topic atau situasi. Siswa
2010:199) menyatakan bahwa tujuan penggunaan model role playing ini dalam
antar siswa.
Guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran akan lebih baik jika
pelaksanaan model role playing atau bermain peran dari (Nurdin & Adriantoni.,
sebagai berikut:
khusus.
mengambil bagian secara aktif dalam bermain peran itu. Untuk itu
permainan tersebut.
berkembang pemahaman
dilaksanakan.
20
menerapkan model ini secara garis besar hampir sama dan pada saat penerapan
dipersiapkan secara matang dan baik, agar penerapan model role playing dapat
berjalan dengan baik karena langkah-langkah penerpan model ini adalah salah
dalam pembelajaran harus mengerti akan hal ini. Untuk itu guru dapat
kelas. Model role playing selaku salah satu variasi model yang dapat
model pembelajaran lain. Ada pula kelebihan dari model role playing ini menurut
dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik
dan benar. Selain itu, kelebihan model ini adalah, sebagai berikut:
mereka.
dapat menghayatinya.
masing-masing. Model role playing juga demikian, menjadi tugas guru untuk
role playing dapat disimpulkan role playing mempunyai kelebihan yaitu siswa
komunikatif.
model pembelajaran yang sempurna dan tentu memiliki kekurangan seperti halnya
model pembelajaran lainnya. Salah satunya kelemahan model ini ialah tidak
semua siswa menyukai model pembelajaran ini, model ini akan sulit untuk tipe
siswa yang introvert. (Rahman, 2018: 51). Sedangkan (Nurdin & Adriantoni.,
banyak memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak
tercapai.
telah diuraikan diatas, maka untuk menghindari hal-hal tersebut dalam pelaksaan
model role playing di dalam kelas, sebisa mungkin guru dapat meminimalisir
kekurangan-kekurangan tersebut
1. Pengertian Motivasi
stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakkan
atau internal dan insentif diluar diri individu atau hadiah. Sebagai suatu masalah
mengontrol minat-minat.
24
diharapkan. Vroom juga menggambarkan tiga hal yang mendasari teori ini yaitu
tercapainyahasil tertentu.
(2018:73-74) adalah:
kandungan:
adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan yang menyangkut soal
kebutuhan.
psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara
sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang
peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada
pekerjaanya.
terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar peserta didik yang baik
Adapun menurut (Sardiman, 2018:83), ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
selalu dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi ada yang bersifat bawaan, ada
pula yang berasal dari pengaruh lingkungan. Motivasi ada yang timbul
dari dalam diri manusia, dan ada pula yang dipelajari dari lingkungan.
Oleh karena banyaknya jenis atau macam motivasi tersebut, maka para
kedua itu timbul akibat adanya golongan motivasi yang pertama. Jadi,
kedua golongan motivasi di atas berhubungan satu sama lain. Dapat pula
dikatakan bahwa golongan yang kedua ini sifatnya lebih tinggi daripada
ekstrinsik.
1. Motivasi Intrinsik
memerlukan rangsangan dari luar karena telah ada dalam diri individu
2. Motivasi Ekstrinsik
belajar. Motivasi ekstrinsik yaitu dorongan yang datang dari luar diri
29
kegiatan belajarnya. Oleh sebab itu, penting bagi guru di sekolah dan
positif
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi
dipengaruhi oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin
besar motivasinya, dan makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan
hukum.
mencapai tujuan.
31
wujud dari dorongan dalam diri tersebut. Kegiatan belajar seseorang itu
individu yang sering disebut dengan motivasi murni dan bisa juga muncul
motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
cita. Motivasi belajar yang timbul karena faktor ektrinsiknya dapat berupa,
dalam dan dari luar individu. Motivasi belajar yang berasal dari dalam
1. Pengertian Belajar
lakunya berkembang. Belajar merupakan sebuah proses, dan bukan sebuah hasil.
Maka dari itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan
bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik
dilakukan dengan sengaja atau tidak, dengan dibantu atau tanpa bantuan orang
lain. Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja, orang dewasa
maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup, selagi hayat di kandung
badan.
kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs (1979:52) mendefinisikan hasil
belajar. Lebih jauh dalam hubungannya dengan hasil belajar Gagne dan Briggs
menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam mengungkapkan suatu masalah atau
gagasan. Sikap adalah suatu kecenderungan pada diri seseorang dalam menerima
dan lancar dalam keadaan sadar. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak
adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Setelah melalui proses belajar
maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai
hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses
belajar. Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang
penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
cita-cita, keinginan, dan harapan. Hal tersebut senada dengan pendapat ahli yang
menyatakan:
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yag dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya. Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari sikap
kurang sopan menjadi sopan (Hamalik, 2010:155).
perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan
berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk
dan hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan apakah siswa tersebut belum atau
telah mencapai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Dirman & Juarsih,
2014:33). Hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
belajar adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
dimana hasil belajar tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau angka.
dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
60) berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:
a. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
1. Kesehatan
belajar.
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga
hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat
serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu pula seseorang yang
4. Cara belajar
1. Keluarga
2. Sekolah
keberhasilan belanja.
3. Masyarakat
4. Lingkungan sekitar
kegairahan belajar.
belajar yang diperoleh oleh siswa dipengaruhi oleh faktor internal (dari
dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa).
interaksi antara
model pembelajaran
dan motivasi siswa
terhadap hasil
belajar.
kurang baik pada hasil belajar siswa. Hal tersebut juga diduga karena
proses pembelajaran didalam kelas, dan siswa juga masih pasif ketika
Maka dari itu, perlu adanya usaha yang harus dilakukan guru untuk
dirinya sendiri akan lebih tekun, teliti, semangat, dan pantang menyerah
Jika motivasi belajar dalam diri siswa kurang maka motivasi luar atau
ekstrinsik perlu diberikan oleh guru agar dapat memicu siswa untuk
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memeroleh hasil
termotivasi untuk belajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa dapat
optimal.
44
penelitian pada gambar 2.1 Pengaruh model pembelajaran role playing dan
Model
Pembelajaran
Role playing (X1) Hasil Belajar
siswa (Y)
Motivasi Belajar
Siswa (X2)
Belajar
konkret dan dapat diamati. Sedangkan hasil belajar adalah tolak ukur
materi yang diajarkan oleh guru agar evaluasi belajar siswa menghasilkan
hasil belajar yang baik. Jadi hubungan model pembelajaran bermain peran
kelas, maka siswa di tuntut untuk berperan aktif baik dalam pembelajaran.
terhadap hasil belajar mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
besar terhadap hasil belajar. Maka sangat penting bagi guru untuk bisa
guru dapat memberikan motivasi yang baik hingga terbaik kepada para
siswa, maka dalam diri siswa akan timbul dorongan dan hasrat untuk
belajar lebih baik. Dengan memberikan motivasi yang baik dan sesuai,
siswa (sebagai peserta didik) dapat menyadari akan manfaat belajar dan
siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar diri
kebiasaan siswa senang (fun) belajar yang akhirnya hasil belajar siswa
(ρ≠0)
terbagi menjadi dua yaitu faktor intern (dalam diri siswa) dan faktor
ekstern (faktor luar diri siswa). Dimana faktor internal salah satunya
adalah motivasi belajar siswa dan faktor eksternal salah satunya adalah
termotivasi untuk belajar sehingga pada akhirnya hasil belajar siswa dapat
optimal.
48
Medan.
dan motivasi terhadap hasil belajar mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola
(ρ≠0)
BAB III
MODEL PENELITIAN
Medan beralamat di Jl. Sabaruddin No.8, Sei Rengas Permata, Kec. Medan
3.2.1. Populasi
SMK S Taman Siswa Medan, yaitu sebanyak 50 yang terdiri dari 2 (dua) kelas
untuk lebih jelasnya tentang populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
51
52
Tabel III.1
Pembelajaran 2021/2022
3.2.2. Sampel
karena jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam
Tabel III.2
Pembelajaran 2021/2022
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut,
ini variabel yang digunakan yakni variabel independen dan variabel dependen.
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini
pembelajaran. Role play ini dilakukan didalam kelas dengan bimbingan guru.
2. Motivasi (X2)
sesuatu hal yang baru untuk memberikan arah pada kegiatan belajar. Menurut
Uno (2015:9) “Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya
keadaan sebelumnya”.
Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dari kemampuan yang
dengan nilai tes maupun non tes yang diberikan oleh guru.
adalah penelitian masa lalu yaitu penelitian tentang variabel yang kejadiannya
hubungan dan pengaruh dua variable bebas dalam waktu yang bersamaan untuk
menemukan efek variabel bebas tersebut pada variabel terikat. Penelitian ini
akan mengkaji pengaruh dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Role
Playing dan motivasi belajar siswa, dan satu variable terikat yaitu hasil belajar
55
mata pelajaran otomatisasi tata kelola humas dan keprotokolan pada siswa kelas
3.3.1. Observasi
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Jenis observasi itu ada dua yaitu observasi patisipan dan non partisipan,
turut ambil bagian atau berada dalam keadaan objek yang diobservasi.
tanpa ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah
jenis observasi non partisipan, jadi peneliti hanya mengamati proses kegiatan
56
untuk dijawab. Insrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
Tabel III.3
Tabel Instrument Skala Likert
No Pertanyaan Skor
2. Setuju (S) 4
pembelajaran Role Playing dan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada table
berikut :
Tabel III.4
Layout Angket
keseluruhan kelas.
memberikan instruksi-instruksi
audience.
58
bermain peran.
bermain peran
dilakukan siswa
yang rutin
pendapatnya
3.3.3. Dokumentasi
data nilai mata pelajaran otomatisasi tata kelola humas dan keprotokolan
dikembangkan oleh Karl Pearson dan sering kali disebut teknik korelasi
N ( ∑ XY )− (∑ X ) ( ∑ Y )
rᵪᵧ=
√[ N ∑Y ²−( ∑ X ) ¿ ]
2 ❑
¿ ¿¿
Keterangan :
N = jumlah subyek
korelasi (r tabel) dengan kriteris, jika (r hitung >r tabel) maka korelasi tersebut valid.
Dengan kriteria jika harga (r hitung >r tabel) pada taraf signifikan 95% atau α = 5%,
maka dapat disimpulkan bahwa angket dinyatakan valid, sebaliknya jika (r hitung >r
Tabel III. 5
Tabel Signifikan
bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan
apakah butir item yang disusun sudah reliabel dan dapat dipercaya, maka
sampai 4 dan uji menggunakan item total. Rumus ini digunakan untuk
[ ][ ]
2
k ∑σ ❑
r ₁₁= 1− 2 b
k −1 σ t❑
Keterangan :
ᴕ ²ͭ = varians total
63
2
σ b❑=
∑X² ( ∑NX )²
N
Keterangan :
N = Banyaknya sampel
Xt = Skor total
2
2 ∑ Y (∑ Y )²
σ ❑=
t
N
Keterangan :
N = Banyaknya sampel
Untuk kriteria reliabilitas angket jika r hitung> rtabel dengan taraf signifikan
(a = 0.05) maka angket dikatakan “reliable”. Namun jika r hitung< rtabel maka
(2014:193) adalah jika nilai Cronback Alpha > 0,60 maka kusioner atau
angket dinyatakan reliabel dan sebaliknya, jika nilai Cronback Alpha <
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Teknik
suatu simpulan.
suatu data, salah satunya carayang digunakan yaitu dengan melihat grafik
dengan garis diagonal tersebut, jika distribusi data normal maka garis
yaitu :
( fo−fh ) ²
x ²=∑
fh
Dimana :
fo = frakuensi observasi
fh = frakuensi harapan
Kriteria yang digunakan adalah jika X 2 hitung > X2 tabel artinya distribusi
data tidal normal. Dan jika X2 hitung < X2 tabel artinya distribusi data normal.
2. Uji Linieritas
informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat, atau kubik. Uji
for Social Science) dengan model Test for Linearity α = 0,05. Variabel
factor gangguan tersebut random dan tidak memiliki pola khusus, maka
66
3. Uji Multikolinearitas
besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak sahih (valid) untuk
menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang
γ =α + b 1 X1 + b 2 X 2
a = Y - b1X1 - b2X2
b1 = ¿¿¿ ¿
b2 = ¿ ¿
Keterangan:
α : konstanta
b1 : koefisien variabelx1
b2 : koefisi en variabelx2
nilai aktual dapat diukur dari nilai statistic t , nilai statistic F dan nilai
koefisien diterminasiR2.
68
5. Uji Hipotesis
H0 : βј = 0
H1 : βј ≠ 0; j = 0,1,2……,k
Dari hipotesis tersebut dapat terlihat arti dari pengujian yang dilakukan,
terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti variabel bebas
antara t hitung dengan t tabel.Jika nilai t hitung > t tabel maka setiap
terikat.Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel maka setiap variabel bebas
H0 : β1 = β2 = β3 = ……….= βk = 0
Oleh karena dalam regresi sederhana jumlah variabel bebas hanya satu
H0 : β1 = 0
H0 : β1 ≠ 0
terhadap variabel dependen atau terikat. Fhitung > Ftabel pada α = 5%,
Hipotesis nol (Ho) merupakan model parameter sama dengan nol atau
Atau dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah
dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai
koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak
lain bila R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis
BAB IV
terhadap angket maka angket tersebut di sebarkan kepada sampel penelitian yaitu
Cronbach alpha dengan ketentuan jika rhitung >rtabel maka butir angket tersebut
4.1.1.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Angket Model Role Playing (X1)
yang tidak valid. Sehingga terdapat 19 item angket yang dapat digunakan untuk
pengumpulan data. Adapun hasil uji validitas angket variabel model role playing
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Model Role Playing (X1)
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepribadian (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.674 19
dengan Cronbach Alpha sebesar 0,881 dan nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan
ketentuan rhitung > rtabel maka instrumen angket dinyatakan reliabel karena
73
0,881 > 0,361. Oleh karena itu instrumen angket varibel Model Role
tidak valid. Sehingga terdapat 19 item angket yang dapat digunakan untuk
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Motivasi (X2)
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 19
Cronbach Alpha sebesar 0,874 dan nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan
ketentuan rhitung > rtabel maka instrumen angket dinyatakan reliabel karena
0,874 > 0,361. Oleh karena itu instrumen angket varibel Motivasi (X2)
Daftar distribusi frekuensi atas jawaban variabel model role playing dan
5−1
Interval = =0 , 8
5
Tabel 4.5
Kategori Rasio Penelitian
Interval Kategori
1,00 – 1,8 Sangat Rendah
1,9 – 2,6 Rendah
2,7 – 3,4 Sedang
3,5 – 4,2 Tinggi
4,3 – 5,00 Sangat Tinggi
playing dijabarkan menjadi 19 item angket kuisioner dan setiap item angket
diukur dengan skor 1-5 dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa. Untuk
mengetahui gambaran hasil jawaban angket dilihat dari tabel dibawah ini:
76
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Model Role Playing (X1)
F SC F SC F SC F SC F SC F SC
1 25 125 20 80 4 12 1 2 - - 50 219 4,38 Sangat Tinggi
2 18 90 26 104 4 12 2 4 - - 50 210 4,20 Tinggi
3 23 115 25 100 2 6 - - - - 50 221 4,42 Sangat Tinggi
Keterangan :
F : Frekuensi
SC : Frekuensi x Skor Jawaban
Adapun interpretasi data dari masing-masing butir angket variabel model
dikategorikan “Tinggi”.
dikategorikan “Tinggi”.
kepribadian, perasaan, dan keyakinan dari para karakter dengan nilai 4,26
dikategorikan “Tinggi”.
10. Peserta didik berhenti pada topik-topik penting jika kondisi memaksa
11. Setiap siswa berperan katif dengan pembelajaran Role Playing yang
Tinggi”.
“Tinggi”.
16. Guru menilai efektivitas dan keberhasilan bermain peran yang dilakukan
19. Siswa lebih mudah memahami materi humas dan keprotokolan melalui
model pembelajaran Role Playing yang diterapkan oleh guru dengan nilai
Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata dari jawaban siswa
terhadap angket variabel Model Role Playing sebesar 4,30, maka dapat
butir angket kuisioner dan setiap butir angket diukur dengan skor 1-5 dengan
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi (X2)
F SC F SC F SC F SC F SC F SC
1 21 105 23 92 5 15 1 2 - - 50 214 4,28 Tinggi
2 21 105 23 92 5 15 1 2 - - 50 214 4,28 Tinggi
3 18 90 23 92 9 27 - - - - 50 209 4,18 Tinggi
Rata-rata 4,28
81
Keterangan :
F : Frekuensi
SC : Frekuensi x Skor Jawaban
Adapun interpretasi data dari masing-masing butir angket variabel
dikategorikan “Tinggi”.
2. Saya tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang sulit dengan
3. Saya bertanya kepada guru ketika ada penjelasan materi yang tidak saya
5. Saya yakin bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan nilai 4,20
dikategorikan “Tinggi”.
7. Saya tidak megobrol diluar materi pada saat diskusi dengan nilai 4,28
dikategorikan “Tinggi”.
Tinggi”.
82
9. Saya tidak suka jika ada teman yang mencontek saat ulangan dengan nilai
10. Saya tidak mencontek hasil pekerjaan rumah (PR) dari teman yang sudah
11. Saya tidak merasa bosan pada saat pelajaran berlangsung dengan nilai 4,30
12. Saya merasa senang bila guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan
13. Saya yakin atas jawaban tugas yang saya kerjakan dengan nilai 4,40
14. Saya memilih membuktikan jawaban saya benar atau salah jika hasil
“Tinggi”.
“Tinggi”.
16. Saya dapat menjelaskan alasan atau argument atas jawaban saya dengan
17. Saya menyampaikan pendapat saya jika ada pendapat yang tidak sesuai
18. Saya yakin dengan rajin berlatih soal-soal akan membuat saya lebih
19. Saya mencari soal-soal yang menantang (lebih sulit) untuk dikerjakan
Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata dari jawaban siswa
terhadap angket variabel motivasi sebesar 4,28, maka dapat disimpulkan bahwa
digunakan data rata-rata (M) dengan standart devisiasi (SD). Berikut standart
Tabel 4.7
Ketentuan Kategori
angket 90 dan skor terendah 69 maka berdasarkan skala tersebut ditentukan M dan
SD sebagai berikut :
84
Tabel 4.8
Perhitungan Kategori Kecenderungan Model Role Playing (X1)
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Tingkat Kecenderungan Angket Model Role Playing (X1)
Dari tabel 4.10 diperoleh kategori sangat baik sebanyak 13 orang (26%),
kategori baik 23 orang (46%), kaegori cukup baik sebanyak 7 orang (14%), dan
46%
rata (M) dengan standart devisiasi (SD). Berikut standart tingkat kecenderungan
Tabel 4.10
Perhitungan Kategori Kecenderungan Model Role Playing (X21
Ketentuan Kategori
angket 92 dan skor terendah 70 maka berdasarkan skala tersebut ditentukan M dan
SD sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perhitungan Kategori Kecenderungan Motivasi (X2)
Kebawah
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Tingkat Kecenderungan Angket Motivasi (X2)
Pada tabel 4.10 diperoleh kategori sangat baik sebanyak 13 orang (26%),
kategori baik 23 orang (46%), kaegori cukup baik sebanyak 7 orang (14%), dan
14%
18%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
38% 30%
Pada penelitian ini, hasil belajar siswa kelas XI ADM SMK S Taman
Siswa Medan Ajaran 2021/2022 diperoleh dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN)
88
dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70. Berikut standart tingkat
Tabel 4.13
Perhitungan Kategori Kecenderungan Hasil Belajar (Y)
Ketentuan Kategori
berikut :
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan Tingkat Kecenderungan Angket Hasil Belajar (Y)
Pada tabel 4.10 diperoleh kategori sangat baik sebanyak 17 orang (34%),
kategori baik 3 orang (6%), kategori cukup baik sebanyak 15 orang (30%), dan
6%
30%
untuk penelitian terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui data yang
digunakan terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui hasil uji One
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Norma atau tidaknya suatu data dapat dilihat
dari nilai signifikansinya. Jika nilai sig > 0,05 maka data variabel tersebut
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
91
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,200
yang berarti 0,200> 0,05. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa data variabel
atau tidaknya suatu data dapat juga dilihat melalui grafik P-Plot. Jika titik-titik
diagonal, maka data tersebut berdistribusi normal. Adapun grafik P-Plot pada
Gambar 4.4
Grafik Normal P-P Plot
92
Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu
(X) dan variabel terikat (Y) secara signifikan mempunyai hubungan linear atau
tidak. Dengan ketentuan jika nilai sig > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear,
begitu juga sebaliknya jika nilai sig < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang
linear. Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS versi 22 dapat
Tabel 4.17
Hasil Uji Linearitas Variabel X1 Dengan Variabel Y
93
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Hasil Belajar* Betwee;n (Combined)
Model Role Playing Groups 957,880 16 59,868 2,867 ,005
Linearity
674,810 1 674,810 32,320 ,000
Deviation
from 283,070 15 18,871 ,904 ,568
Linearity
Within Groups 689,000 33 20,879
Total 1646,880 49
Sumber: Olah Data SPSS Versi 22
Linearity Model Role Playing (X1) sebesar 0,568. Karena nilai sig 0,568 > 0,05,
maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan linear antara variabel Model Role
Untuk uji linearitas variabel Motivasi (X2) dengan variabel Hasil Belajar
Tabel 4.18
Hasil Uji Linearitas Variabel X2 Dengan Variabel Y
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Hasil Belajar * Between (Combined)
Motivasi Groups 1112,632 16 69,540 4,295 ,000
Linearity 782,991 1 782,991 48,365 ,000
Deviation
from 329,641 15 21,976 1,357 ,226
Linearity
Within Groups 534,248 33 16,189
Total 1646,880 49
Sumber : Olah Data SPSS Versi 22
94
Linearity motivasi (X2) sebesar 0,226. Karena nilai sig 0,226 > 0,05, maka dapat
dinyatakan bahwa ada hubungan linear antara variabel motivasi (X2) dengan
bebas (X) terjadi multikoliniearitas atau tidak dalam suatu model regresi. Suatu
model regresi dinyatakan baik jika tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
bebas (X). Untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat
dari nilai VIF (Varience Inflated Factors). Jika nilai VIF < 10 dan tolerance value
> 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Adapun hasil uji multikolinearitas
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
menggunakan program SPSS ver 22 diatas diketahui bahwa untuk variabel Model
95
Role Playing (X1) nilai tolerance sebesar 0,597 maka 0,597>0,10 dan nilai VIF
1,676 maka 1,676 >10. Nilai tolerance variabel Motivasi (X2) sebesar 0,597 maka
0,597 > 0,10 dan nilai VIF 1,676 maka 1,676 < 10. Berdasarkan data tersebut
linier antar variabel bebas Model Role Playing (X1) dan Motivasi (X2) dengan
variabel terikat Hasil Belajar (Y). Hasil analisis regresi linier berganda pada
Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,545 10,509 ,147 ,884
Kepribadian ,404 ,152 ,339 2,657 ,011
Lingkungan Keluarga ,551 ,148 ,474 3,719 ,001
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Olah Data SPSS Versi 22
Y = a + b1X1+ b2X2
diinterpretasikan bahwa:
96
1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,545 yang artinya nilai variabel bebas Model
Role Playing (X1), Motivasi (X2) bernilai 0 atau constant maka Hasil Belajar
2. Nilai koefisien Model Role Playing (X1) yaitu 0,404 artinya setiap kenaikan
variabel Model Role Playing sebesar 1%, jika variabel bebas lain dianggap
konstan (tetap), maka Hasil Belajar siswa akan meningkat sebesar 0,404.
3. Nilai koefisien Motivasi (X2) yaitu 0,551 artinya setiap kenaikan variabel
Motivasi sebesar 1%, jika variabel bebas lain dianggap konstan (tetap), maka
variabel Model Role Playing (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Hasil Belajar (Y)
secara parsial. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan ttabel
Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh ttabel = 1,667. Hasil analisis uji t
Tabel 4.21
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,545 10,509 ,147 ,884
Model Role Playing ,404 ,152 ,339 2,657 ,011
Motivasi ,551 ,148 ,474 3,719 ,001
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Olah Data SPSS Versi 25
terhadap Hasil Belajar (Y) siswa hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,657) > ttabel
Belajar (Y) siswa hal ini terlihat dari nilai t hitung (3, 719) > ttabel (1,667) dan
1. Hipotesis diterima jika Fhitung > Ftabel dan Sig < 0,05
2. Hipotesis ditolak jika Fhitung < Ftabel dan Sig > 0,05
Ftabel diperoleh dengan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,0. Untuk mencari
Ftabel digunakan rumus df (1) dan df (2) dengan ketentuan df (1) = K-1 dan df (2)
98
= n-K., sehingga diperoleh df (1) = 3-1= 2 dan df (2) = 50-3= 47. Dari
perhitungan ini maka data diketahui Ftabel pada penelitian ini adalah sebesar 3,20.
Tabel 4.22
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 895,801 2 447,901 28,028 ,000b
Residual 751,079 47 15,980
Total 1646,880 49
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Model Role Playing, Motivasi
Sumber :Olah Data SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa Fhitung 28,028 > Ftabel 3,20 dan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulka bahwa variabel
Model Role Playing (X1) dan Motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan
semakin besar (mendekati satu) hal ini menunjukkan semakin baik kemampuan X
dikatakan bahwa pengaruh variabel (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).
Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
99
Tabel 4.23
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .738 .544 .525 3.998 2.035
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Model Role Playing
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Olah Data SPSS Versi 22
Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada nilai R Square pada
(R2) sebesar 0,544 atau R2 = 0,544 x 100% = 54,4%. Oleh karena itu dapat
4.2.1 Pengaruh Model Role Playimg (X1) Terhadap Hasil belajar (Y)
Model Role Playing berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable Hasil
Belajar. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan uji secara parsial (Uji t)
dimana diperoleh nilai thitung> ttabel sebesar 2,657 > 1,667 dan nilai signifikannya
0,011<0,05 dengan taraf signifikan sebesar 95% atau alpha sebesar 0,05. Maka
dapat disimpulakan bahwa Model Role Playing berpengaruh positif dan signifikan
Siswa Medan.
100
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIN Medan Kecamatan Medan Petisah
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 0,048 > 0.013
(n=38) dengan taraf signifikan 0,05 atau 5% yang menyatakan terima Ha dan
tolak H0. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Role Playing
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV MIN 8 Medan
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Azizi & Irwansah (2020) dengan
judul “Pengaruh Model Role Playing Terhadap Hasil Belajar Kognitif Ditinjau
Dari Aktivitas Belajar Siswa” juga mendukung penelitian ini dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model Role Playing
Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMA Negeri 9
Makassar” dengan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
model Role Playing terhadap minat dan hasil belajar siswa Kelas XI SMA Negeri
9 Makassar.
101
positif dan signifikan Model Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable Hasil Belajar. Hal
ini dapat dilihat pada hasil perhitungan uji secara parsial (Uji t) dimana diperoleh
nilai thitung> ttabel sebesar 3,719 > 1,667 dan nilai signifikannya 0,001<0,05 dengan
taraf signifikan sebesar 95% atau alpha sebesar 0,05. Maka dapat disimpulakan
bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar siswa
demikian semakin baik motivasi, maka akan semakin baik pula hasil belajar
Muhammad Syukri, Jamaluddin, dan Rudi Salam (2019) yang berjudul “Pengaruh
Dari hasil analisa korelasi product moment diperoleh sebesar 0,558 dengan tingkat
hubungan sedang dan dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan Motivasi
102
Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa Administrasi Perkantoran SMK Negeri
1 Pangkep.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Risky Nugroho (2022) dengan judul
hasil belajar matematika siswa berada pada kategori sangat kuat. Besarnya
pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa adalah 95,84%.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Hendra Dani Saputra (2018) yang
= 0,05 dan koofisien korelasi pada tabel (r tabel = 0,349) sehingga t hitung > t
pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Model Role Playing dan Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variable Hasil Belajar Siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan uji
secara simultan (Uji F) dimana diperoleh nilai Fhitung> Ftabel sebesar 28,028 > 3,20
dan nilai signifikannya 0,000<0,05 dengan taraf signifikan sebesar 95% atau alpha
sebesar 0,05. Maka dapat disimpulakan bahwa Model Role Playing dan Motivasi
bahwa variabel Model Role Playing dan Motivasi Berpengaruh Sebesar 54,4%
Taman Siswa Medan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
BAB V
5.1 Kesimpulan
dilakukan tentang model Role Playing dan motivasi terhadap hasil belajar mata
Taman Siswa Medan T.A 2021/2022, maka di ambil kesimpulan sebagai berikut
ini:
Taman Siswa Medan T.A 2021/2022. Hal ini ditunjukkan oleh nilai yaitu
thitung > ttabel (2,657 > 1,667) dan Sig. Probabilitas 0,011 > 0,05.
Medan T.A 2021/2022. Hal ini ditunjukkan oleh nilai yaitu thitung > ttabel
SMK S Taman Siswa Medan T.A 2021/2022. Hal ini ditunjukkan dari
sebesar 28,028. Dan Ftabel pada tingkat kepercayaan 0,05 adalah 3,20
sehingga Fhitung > Ftabel (28,028 > 3,20) dan diketahui nilai signifikansi
105
0,000, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan < 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa H diterima, dimana secara bersama-
sama model Role Playing dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan
4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) adalah 0,544. Nilai tersebut berarti
bahwa sekitar 54,4% hasil belajar mata pelajaran OTKP Humas siswa
penelitian ini.
5.2 Saran
Pada hasil penelitian, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
model Role Playing dan motivasi terhadap hasil belajar administrasi keuangan
1. Bagi Siswa
kepada guru.
2. Bagi Guru
hasil belajar itu sendiri. Salah satu model pembelajaran yang sesuai
Role Playing dan motivasi terhadap hasil belajar siswa. Tetapi, untuk
variabel dalam penelitin ini yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar: Teori.
Diagnosis, Dan Remediasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Jakarta: PT.Rineka
Cipta.
Dirman & Juarsih, C. 2014. Penilaian dan Evaluasi dalam Rangka Implementasi
Standar Proses Pendidikan Siswa. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. & Zain, A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka
Cipta.
Gagne, R.M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt: Rinehart and
Winston.
Hartiny, R.S. 2010. Model Penelitian Tind akan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras.
Jatmiko, S., Sudjana & Mukminan 2015. Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS di SMP. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial., 15(1).
Nurdin, S. & Adriantoni. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja
Grafido Persada.
Mediakom.
Sardiman 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Wali Pers.
Susanto, H. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu, Gagasan dan Strategi dalam
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
LAMPIRAN
Data Pribadi
Agama : Islam
Data Orangtua
Pendidikan Formal
Lampiran 1
Identidikasi Responden
Nama :
Kelas :
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1 Guru membuat sosio drama dengan
memperhatikan situasi
2 Dalam pelaksanaan sosiodrama, peran yang
diberikan tidak menyinggung pribadi sehingga
peserta didik merasa nyaman
3 Sebelum pelaksanaan bermain peran, siswa
mengikuti latihan pemanasan
4 Guru memberitahukan peran-peran yang akan
dimainkan
5 Dalam brifing, kepada pemeran diberikan
deskripsi secara rinci tentang kepribadian,
perasaan, dan keyakinan dari para karakter
6 Guru memberitahukan peran-peran yang akan
dimainkan serta memberikan instruksi yang
bertalian dengan masing-masing peran kepada
para audience
7 Siswa mampu belajar dengan pembelajaran
Role Playing yang telah diterapkan guru
8 Peserta didik terus melakukan perannya
sepanjang situasi bermain peran
9 Para audience berpartisipasi dalam penugasan
awal kepada pemeran
10 Peserta didik berhenti pada topik-topik penting
jika kondisi memaksa demikian
11 Setiap siswa berperan katif dengan
pembelajaran Role Playing yang diterapkan
oleh guru
113
Lampiran 2
Identidikasi Responden
Nama :
Kelas :
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas
2. Saya tidak berhenti mengerjakan tugas jika
belum selesai
3. Saya tidak mudah putus asa dalam mengerjakan
tugas yang sulit
4 Saya bertanya kepada guru ketika ada penjelasan
materi yang tidak saya pahami
5 Saya berdiskusi dengan teman jika menemukan
kesulitan dalam belajar
6 Saya yakin bisa mengerjakan tugas yang
diberikan guru
7. Saya memperhatikan setiap penjelasan materi
yang disampaikan oleh guru
8. Saya tidak megobrol diluar materi pada saat
diskusi
9. Sebelum pelajaran dimulai saya sudah
menyiapkan buku-buku, peralatan dan belajar
terlebih dahulu
10. Saya tidak suka jika ada teman yang mencontek
saat ulangan
11. Saya tidak mencontek hasil pekerjaan rumah
(PR) dari teman yang sudah mengerjakan
12. Saya tidak merasa bosan pada saat pelajaran
berlangsung
13. Saya merasa senang bila guru memberikan
latihan soal untuk dikerjakan disekolah maupun
116
dirumah
14 Saya yakin atas jawaban tugas yang saya
kerjakan
15 Saya memilih membuktikan jawaban saya benar
atau salah jika hasil pekerjaan saya berbeda
dengan teman
16. Saya berani menyampaikan pendapat saya
didepan teman meskipun pendapat saya berbeda
dengan teman
17. Saya dapat menjelaskan alasan atau argument
atas jawaban saya
18. Saya menyampaikan pendapat saya jika ada
pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran
saya
19. Saya yakin dengan rajin berlatih soal-soal akan
membuat saya lebih memahami materi pelajaran
20. Saya mencari soal-soal yang menantang (lebih
sulit) untuk dikerjakan
117
Lampiran 3
Identidikasi Responden
Nama :
Kelas :
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1 Guru membuat sosio drama dengan
memperhatikan situasi
2 Dalam pelaksanaan sosiodrama, peran yang
diberikan tidak menyinggung pribadi sehingga
peserta didik merasa nyaman
3 Sebelum pelaksanaan bermain peran, siswa
mengikuti latihan pemanasan
4 Guru memberitahukan peran-peran yang akan
dimainkan
5 Dalam brifing, kepada pemeran diberikan
deskripsi secara rinci tentang kepribadian,
perasaan, dan keyakinan dari para karakter
6 Guru memberitahukan peran-peran yang akan
dimainkan serta memberikan instruksi yang
bertalian dengan masing-masing peran kepada
para audience
7 Siswa mampu belajar dengan pembelajaran
Role Playing yang telah diterapkan guru
8 Peserta didik terus melakukan perannya
sepanjang situasi bermain peran
9 Para audience berpartisipasi dalam penugasan
awal kepada pemeran
10 Peserta didik berhenti pada topik-topik penting
jika kondisi memaksa demikian
11 Setiap siswa berperan akif dengan
pembelajaran Role Playing yang diterapkan
oleh guru
12 Seluruh teman kelas berpartisipasi dalam
diskusi penyelenggara sosiodrama
13 Masing-masing kelompok diberi kesempatan
119
Lampiran 4
120
Identidikasi Responden
Nama :
Kelas :
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1.. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas
2. Saya tidak mudah putus asa dalam mengerjakan
tugas yang sulit
3. Saya bertanya kepada guru ketika ada penjelasan
materi yang tidak saya pahami
4. Saya berdiskusi dengan teman jika menemukan
kesulitan dalam belajar
5. Saya yakin bisa mengerjakan tugas yang
diberikan guru
6. Saya memperhatikan setiap penjelasan materi
yang disampaikan oleh guru
7. Saya tidak megobrol diluar materi pada saat
diskusi
8. Sebelum pelajaran dimulai saya sudah
menyiapkan buku-buku, peralatan dan belajar
terlebih dahulu
9. Saya tidak suka jika ada teman yang mencontek
saat ulangan
10. Saya tidak mencontek hasil pekerjaan rumah
(PR) dari teman yang sudah mengerjakan
11. Saya tidak merasa bosan pada saat pelajaran
berlangsung
12. Saya merasa senang bila guru memberikan
latihan soal untuk dikerjakan disekolah maupun
dirumah
13. Saya yakin atas jawaban tugas yang saya
kerjakan
14. Saya memilih membuktikan jawaban saya benar
atau salah jika hasil pekerjaan saya berbeda
122
dengan teman
15. Saya berani menyampaikan pendapat saya
didepan teman meskipun pendapat saya berbeda
dengan teman
16. Saya dapat menjelaskan alasan atau argument
atas jawaban saya
17. Saya menyampaikan pendapat saya jika ada
pendapat yang tidak sesuai dengan pemikiran
saya
18. Saya yakin dengan rajin berlatih soal-soal akan
membuat saya lebih memahami materi pelajaran
19. Saya mencari soal-soal yang menantang (lebih
sulit) untuk dikerjakan
123
Lampiran 5
No Responde
1
2
3
124
Lampiran 6
No Responden
1
2
3
125
Lampiran 7
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Total
** * ** * * **
X01 Pearson Correlation 1 ,085 ,649 -,045 ,444 ,022 ,676 ,433 ,302 ,178 ,372 ,218 -,055 ,136 ,327 ,046 ,676 ,272 ,165 ,073 ,492**
Sig. (2-tailed) ,656 ,000 ,813 ,014 ,907 ,000 ,017 ,105 ,346 ,043 ,247 ,775 ,473 ,077 ,807 ,000 ,146 ,384 ,702 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X02 Pearson Correlation ,085 1 ,139 ,339 ,226 ,408* ,234 ,489** ,200 ,379* ,144 ,157 ,296 ,069 ,120 ,555** ,071 ,208 ,340 ,454* ,548**
Sig. (2-tailed) ,656 ,465 ,067 ,230 ,025 ,212 ,006 ,289 ,039 ,447 ,407 ,113 ,716 ,527 ,001 ,710 ,271 ,066 ,012 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X03 Pearson Correlation ,649 **
,139 1 -,004 ,367 *
,068 ,398 *
,636 **
,200 ,296 ,279 ,296 ,018 -,069 ,536 **
,083 ,398 *
,484 **
,060 ,176 ,513**
Sig. (2-tailed) ,000 ,465 ,984 ,046 ,721 ,029 ,000 ,289 ,112 ,135 ,113 ,923 ,716 ,002 ,664 ,029 ,007 ,751 ,352 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X04 Pearson Correlation -,045 ,339 -,004 1 ,293 ,596** ,056 -,078 ,271 -,092 ,007 ,567** ,236 ,276 ,317 ,348 -,074 ,496** ,271 ,140 ,446*
Sig. (2-tailed) ,813 ,067 ,984 ,117 ,001 ,767 ,682 ,148 ,629 ,970 ,001 ,210 ,140 ,088 ,059 ,698 ,005 ,148 ,459 ,013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X05 Pearson Correlation ,444 *
,226 ,367 *
,293 1 ,245 ,515 **
,433 *
,302 ,421 *
,505 **
,355 ,082 ,000 ,736 **
,279 ,515 **
,680 **
,302 ,438 *
,720**
Sig. (2-tailed) ,014 ,230 ,046 ,117 ,192 ,004 ,017 ,105 ,021 ,004 ,055 ,667 1,000 ,000 ,136 ,004 ,000 ,105 ,016 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X06 Pearson Correlation ,022 ,408* ,068 ,596** ,245 1 ,284 ,116 ,242 ,013 -,021 ,503** ,394* ,109 ,262 ,317 ,026 ,546** ,242 ,278 ,513**
126
Sig. (2-tailed) ,907 ,025 ,721 ,001 ,192 ,129 ,543 ,197 ,946 ,911 ,005 ,031 ,566 ,161 ,088 ,892 ,002 ,197 ,137 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X07 Pearson Correlation ,676** ,234 ,398* ,056 ,515** ,284 1 ,279 ,376* ,394* ,482** ,200 ,200 ,079 ,274 ,256 ,814** ,394* ,217 ,349 ,647**
Sig. (2-tailed) ,000 ,212 ,029 ,767 ,004 ,129 ,136 ,040 ,031 ,007 ,289 ,289 ,679 ,143 ,173 ,000 ,031 ,249 ,059 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X08 Pearson Correlation ,433 *
,489 **
,636 **
-,078 ,433 *
,116 ,279 1 ,095 ,505 **
,322 ,094 -,047 -,141 ,472 **
,241 ,279 ,424 *
,238 ,284 ,539**
Sig. (2-tailed) ,017 ,006 ,000 ,682 ,017 ,543 ,136 ,617 ,004 ,082 ,619 ,804 ,456 ,008 ,199 ,136 ,019 ,206 ,128 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X09 Pearson Correlation ,302 ,200 ,200 ,271 ,302 ,242 ,376* ,095 1 ,096 ,674** ,440* ,440* ,336 ,099 ,563** ,376* ,067 ,864** ,568** ,665**
Sig. (2-tailed) ,105 ,289 ,289 ,148 ,105 ,197 ,040 ,617 ,614 ,000 ,015 ,015 ,069 ,603 ,001 ,040 ,724 ,000 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X10 Pearson Correlation ,178 ,379 *
,296 -,092 ,421 *
,013 ,394 *
,505 **
,096 1 ,294 -,032 -,111 -,238 ,191 ,298 ,300 ,159 ,096 ,521 **
,460*
Sig. (2-tailed) ,346 ,039 ,112 ,629 ,021 ,946 ,031 ,004 ,614 ,114 ,868 ,558 ,206 ,313 ,110 ,107 ,403 ,614 ,003 ,011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X11 Pearson Correlation ,372* ,144 ,279 ,007 ,505** -,021 ,482** ,322 ,674** ,294 1 ,226 ,357 ,391* ,426* ,400* ,636** ,260 ,674** ,454* ,686**
Sig. (2-tailed) ,043 ,447 ,135 ,970 ,004 ,911 ,007 ,082 ,000 ,114 ,229 ,053 ,033 ,019 ,029 ,000 ,165 ,000 ,012 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X12 Pearson Correlation ,218 ,157 ,296 ,567 **
,355 ,503 **
,200 ,094 ,440 *
-,032 ,226 1 ,330 ,401 *
,339 ,251 ,200 ,401 *
,306 ,036 ,543**
Sig. (2-tailed) ,247 ,407 ,113 ,001 ,055 ,005 ,289 ,619 ,015 ,868 ,229 ,075 ,028 ,067 ,181 ,289 ,028 ,101 ,851 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X13 Pearson Correlation -,055 ,296 ,018 ,236 ,082 ,394* ,200 -,047 ,440* -,111 ,357 ,330 1 ,668** -,062 ,479** ,042 ,134 ,440* ,394* ,464**
127
Sig. (2-tailed) ,775 ,113 ,923 ,210 ,667 ,031 ,289 ,804 ,015 ,558 ,053 ,075 ,000 ,743 ,007 ,825 ,481 ,015 ,031 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X14 Pearson Correlation ,136 ,069 -,069 ,276 ,000 ,109 ,079 -,141 ,336 -,238 ,391* ,401* ,668** 1 ,000 ,171 ,236 -,067 ,336 -,045 ,297
Sig. (2-tailed) ,473 ,716 ,716 ,140 1,000 ,566 ,679 ,456 ,069 ,206 ,033 ,028 ,000 1,000 ,367 ,208 ,726 ,069 ,815 ,111
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X15 Pearson Correlation ,327 ,120 ,536 **
,317 ,736 **
,262 ,274 ,472 **
,099 ,191 ,426 *
,339 -,062 ,000 1 ,091 ,432 *
,802 **
,099 ,143 ,569**
Sig. (2-tailed) ,077 ,527 ,002 ,088 ,000 ,161 ,143 ,008 ,603 ,313 ,019 ,067 ,743 1,000 ,632 ,017 ,000 ,603 ,450 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X16 Pearson Correlation ,046 ,555** ,083 ,348 ,279 ,317 ,256 ,241 ,563** ,298 ,400* ,251 ,479** ,171 ,091 1 ,121 ,171 ,563** ,770** ,655**
Sig. (2-tailed) ,807 ,001 ,664 ,059 ,136 ,088 ,173 ,199 ,001 ,110 ,029 ,181 ,007 ,367 ,632 ,524 ,367 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X17 Pearson Correlation ,676 **
,071 ,398 *
-,074 ,515 **
,026 ,814 **
,279 ,376 *
,300 ,636 **
,200 ,042 ,236 ,432 *
,121 1 ,236 ,217 ,137 ,554**
Sig. (2-tailed) ,000 ,710 ,029 ,698 ,004 ,892 ,000 ,136 ,040 ,107 ,000 ,289 ,825 ,208 ,017 ,524 ,208 ,249 ,469 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X18 Pearson Correlation ,272 ,208 ,484** ,496** ,680** ,546** ,394* ,424* ,067 ,159 ,260 ,401* ,134 -,067 ,802** ,171 ,236 1 ,067 ,223 ,611**
Sig. (2-tailed) ,146 ,271 ,007 ,005 ,000 ,002 ,031 ,019 ,724 ,403 ,165 ,028 ,481 ,726 ,000 ,367 ,208 ,724 ,235 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X19 Pearson Correlation
,165 ,340 ,060 ,271 ,302 ,242 ,217 ,238 ,864** ,096 ,674** ,306 ,440* ,336 ,099 ,563** ,217 ,067 1 ,568** ,631**
Sig. (2-tailed) ,384 ,066 ,751 ,148 ,105 ,197 ,249 ,206 ,000 ,614 ,000 ,101 ,015 ,069 ,603 ,001 ,249 ,724 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
128
Sig. (2-tailed) ,702 ,012 ,352 ,459 ,016 ,137 ,059 ,128 ,001 ,003 ,012 ,851 ,031 ,815 ,450 ,000 ,469 ,235 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation
,492** ,548** ,513** ,446* ,720** ,513** ,647** ,539** ,665** ,460* ,686** ,543** ,464** ,297 ,569** ,655** ,554** ,611** ,631** ,664** 1
Sig. (2-tailed) ,006 ,002 ,004 ,013 ,000 ,004 ,000 ,002 ,000 ,011 ,000 ,002 ,010 ,111 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lampiran 8
Correlations
129
X201 X202 X203 X204 X205 X206 X207 X208 X209 X210 X211 X212 X213 X214 X215 X216 X217 X218 X219 X220 Total
X201 Pearson Correlation 1 ,217 ,577** ,336 ,048 ,371* ,224 ,571** ,351 ,508** ,271 ,173 ,407* ,336 ,558** ,279 ,212 ,489** ,451* ,341 ,694**
Sig. (2-tailed) ,249 ,001 ,069 ,803 ,044 ,233 ,001 ,057 ,004 ,148 ,360 ,026 ,069 ,001 ,135 ,261 ,006 ,012 ,065 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X202 Pearson Correlation ,217 1 -,050 ,305 ,302 -,187 ,116 ,428* ,449* ,032 ,165 ,560** ,326 ,183 ,025 -,097 ,015 -,068 ,131 ,148 ,346
Sig. (2-tailed) ,249 ,794 ,101 ,105 ,321 ,541 ,018 ,013 ,868 ,384 ,001 ,079 ,333 ,894 ,609 ,938 ,720 ,491 ,434 ,061
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * * ** ** **
X203 Pearson Correlation ,577 -,050 1 ,136 -,144 ,519 ,195 ,452 ,194 ,425 ,293 ,000 ,332 ,136 ,706 ,130 ,099 ,571 ,621 ,358 ,597**
Sig. (2-tailed) ,001 ,794 ,473 ,447 ,003 ,303 ,012 ,305 ,019 ,117 1,000 ,073 ,473 ,000 ,492 ,603 ,001 ,000 ,052 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * **
X204 Pearson Correlation ,336 ,305 ,136 1 ,283 ,000 ,381 ,369 ,356 ,130 ,276 ,074 ,232 -,200 ,179 ,575 ,146 ,112 ,069 -,120 ,405*
Sig. (2-tailed) ,069 ,101 ,473 ,130 1,000 ,038 ,045 ,053 ,493 ,140 ,699 ,216 ,289 ,344 ,001 ,443 ,556 ,716 ,529 ,027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** *
X205 Pearson Correlation ,048 ,302 -,144 ,283 1 -,075 ,371 ,261 ,210 ,322 ,195 ,520 ,041 ,424 -,042 ,316 ,343 ,079 ,245 -,028 ,401*
Sig. (2-tailed) ,803 ,105 ,447 ,130 ,694 ,044 ,163 ,266 ,082 ,302 ,003 ,829 ,019 ,825 ,089 ,064 ,678 ,193 ,882 ,028
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X206 Pearson Correlation ,371* -,187 ,519** ,000 -,075 1 ,328 ,235 ,258 ,255 ,152 ,195 ,357 ,106 ,525** ,169 ,051 ,296 ,433* ,376* ,505**
Sig. (2-tailed) ,044 ,321 ,003 1,000 ,694 ,076 ,212 ,169 ,173 ,423 ,302 ,053 ,577 ,003 ,371 ,787 ,112 ,017 ,040 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * * * ** *
X207 Pearson Correlation ,224 ,116 ,195 ,381 ,371 ,328 1 ,440 ,396 ,310 -,184 ,245 ,194 ,095 ,228 ,305 ,509 ,053 ,363 ,209 ,540**
Sig. (2-tailed) ,233 ,541 ,303 ,038 ,044 ,076 ,015 ,030 ,095 ,330 ,191 ,304 ,616 ,227 ,102 ,004 ,780 ,049 ,267 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * * * ** * ** ** ** ** ** **
X208 Pearson Correlation ,571 ,428 ,452 ,369 ,261 ,235 ,440 1 ,526 ,433 ,183 ,271 ,472 ,246 ,595 ,236 ,537 ,619 ,536 ,530 ,823**
130
Sig. (2-tailed) ,001 ,018 ,012 ,045 ,163 ,212 ,015 ,003 ,017 ,332 ,147 ,008 ,190 ,001 ,209 ,002 ,000 ,002 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X209 Pearson Correlation ,351 ,449* ,194 ,356 ,210 ,258 ,396* ,526** 1 ,108 -,150 ,305 ,386* ,119 ,219 ,152 ,288 ,265 ,476** ,203 ,553**
Sig. (2-tailed) ,057 ,013 ,305 ,053 ,266 ,169 ,030 ,003 ,569 ,427 ,101 ,035 ,532 ,244 ,424 ,123 ,156 ,008 ,281 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X210 Pearson Correlation ,508** ,032 ,425* ,130 ,322 ,255 ,310 ,433* ,108 1 ,208 ,383* ,393* ,521** ,365* ,333 ,442* ,364* ,234 ,213 ,624**
Sig. (2-tailed) ,004 ,868 ,019 ,493 ,082 ,173 ,095 ,017 ,569 ,270 ,037 ,031 ,003 ,047 ,072 ,014 ,048 ,213 ,259 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X211 Pearson Correlation ,271 ,165 ,293 ,276 ,195 ,152 -,184 ,183 -,150 ,208 1 ,345 ,263 ,055 ,451* ,194 -,013 ,339 ,156 ,354 ,411*
Sig. (2-tailed) ,148 ,384 ,117 ,140 ,302 ,423 ,330 ,332 ,427 ,270 ,062 ,161 ,772 ,012 ,305 ,944 ,067 ,409 ,055 ,024
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X212 Pearson Correlation ,173 ,560** ,000 ,074 ,520** ,195 ,245 ,271 ,305 ,383* ,345 1 ,214 ,368* ,110 ,023 ,125 ,041 ,280 ,073 ,458*
Sig. (2-tailed) ,360 ,001 1,000 ,699 ,003 ,302 ,191 ,147 ,101 ,037 ,062 ,257 ,046 ,564 ,902 ,511 ,829 ,134 ,700 ,011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X213 Pearson Correlation ,407* ,326 ,332 ,232 ,041 ,357 ,194 ,472** ,386* ,393* ,263 ,214 1 ,232 ,368* ,186 ,141 ,422* ,233 ,343 ,600**
Sig. (2-tailed) ,026 ,079 ,073 ,216 ,829 ,053 ,304 ,008 ,035 ,031 ,161 ,257 ,216 ,046 ,326 ,457 ,020 ,215 ,064 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
131
X214 Pearson Correlation ,336 ,183 ,136 -,200 ,424* ,106 ,095 ,246 ,119 ,521** ,055 ,368* ,232 1 ,179 -,064 ,049 ,112 ,208 ,120 ,362*
Sig. (2-tailed) ,069 ,333 ,473 ,289 ,019 ,577 ,616 ,190 ,532 ,003 ,772 ,046 ,216 ,344 ,737 ,799 ,556 ,271 ,529 ,050
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X215 Pearson Correlation ,558** ,025 ,706** ,179 -,042 ,525** ,228 ,595** ,219 ,365* ,451* ,110 ,368* ,179 1 ,095 ,246 ,567** ,590** ,483** ,689**
Sig. (2-tailed) ,001 ,894 ,000 ,344 ,825 ,003 ,227 ,001 ,244 ,047 ,012 ,564 ,046 ,344 ,616 ,190 ,001 ,001 ,007 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X216 Pearson Correlation ,279 -,097 ,130 ,575** ,316 ,169 ,305 ,236 ,152 ,333 ,194 ,023 ,186 -,064 ,095 1 ,387* ,143 ,110 -,013 ,398*
Sig. (2-tailed) ,135 ,609 ,492 ,001 ,089 ,371 ,102 ,209 ,424 ,072 ,305 ,902 ,326 ,737 ,616 ,034 ,451 ,561 ,947 ,029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X217 Pearson Correlation ,212 ,015 ,099 ,146 ,343 ,051 ,509** ,537** ,288 ,442* -,013 ,125 ,141 ,049 ,246 ,387* 1 ,434* ,386* ,513** ,569**
Sig. (2-tailed) ,261 ,938 ,603 ,443 ,064 ,787 ,004 ,002 ,123 ,014 ,944 ,511 ,457 ,799 ,190 ,034 ,017 ,035 ,004 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X218 Pearson Correlation ,489** -,068 ,571** ,112 ,079 ,296 ,053 ,619** ,265 ,364* ,339 ,041 ,422* ,112 ,567** ,143 ,434* 1 ,657** ,513** ,652**
Sig. (2-tailed) ,006 ,720 ,001 ,556 ,678 ,112 ,780 ,000 ,156 ,048 ,067 ,829 ,020 ,556 ,001 ,451 ,017 ,000 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X219 Pearson Correlation ,451* ,131 ,621** ,069 ,245 ,433* ,363* ,536** ,476** ,234 ,156 ,280 ,233 ,208 ,590** ,110 ,386* ,657** 1 ,411* ,693**
132
Sig. (2-tailed) ,012 ,491 ,000 ,716 ,193 ,017 ,049 ,002 ,008 ,213 ,409 ,134 ,215 ,271 ,001 ,561 ,035 ,000 ,024 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X220 Pearson Correlation ,341 ,148 ,358 -,120 -,028 ,376* ,209 ,530** ,203 ,213 ,354 ,073 ,343 ,120 ,483** -,013 ,513** ,513** ,411* 1 ,600**
Sig. (2-tailed) ,065 ,434 ,052 ,529 ,882 ,040 ,267 ,003 ,281 ,259 ,055 ,700 ,064 ,529 ,007 ,947 ,004 ,004 ,024 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,694** ,346 ,597** ,405* ,401* ,505** ,540** ,823** ,553** ,624** ,411* ,458* ,600** ,362* ,689** ,398* ,569** ,652** ,693** ,600** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,061 ,000 ,027 ,028 ,004 ,002 ,000 ,002 ,000 ,024 ,011 ,000 ,050 ,000 ,029 ,001 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,674 19
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,821 19
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
No Responden
1
2
3
136
No Responden
1
2
3
137
Lampiran 13
Lampiran 14
Unstandardized Residual
N 50
Normal Mean .0000000
Parameter Std.
sa,b 3.91511638
Deviation
Most Absolute .100
Extreme Positive
.100
Difference
s Negative -.100
Test Statistic .100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
139
Lampiran 15
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Hasil Belajar * Between (Combined) 2,86
957,880 16 59,868 ,005
Model Role Groups 7
Playing Linearity 32,3
674,810 1 674,810 ,000
20
Deviation
from 283,070 15 18,871 ,904 ,568
Linearity
Within Groups 689,000 33 20,879
Total 1646,880 49
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
329,641 15 21,976 1,357 ,226
Linearity
Total 1646,880 49
140
Coefficientsa
Model Role
,404 ,152 ,339 2,657 ,011 ,597 1,676
Playing
Coefficientsa
Lampiran 18
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
ANOVAa
Total 1646,880 49
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,738 ,544 ,525 3,998