Anda di halaman 1dari 1

Yohanes 4 : 20-26 :Menyembah Allah Dengan Sepenuh Hati

Penjelasan Nats:

Kisah yang dituturkan dalam nas Yohanes 4:20-26 ini merupakan bagian dari percakapan Tuhan Yesus dengan
seorang perempuan Samaria, ketika Dia bersama-sama dengan para muridNya dalam perjalanan dari Yudea menuju
Galilea sehingga harus melintasi daerah Samaria (Yoh 4:4). Dalam persinggahanNya di kota Sikhar di Samaria itu
Yesus bertemu dengan seorang perempuan Samaria yang sedang menimba air dari sebuah sumur yang disebut
sumur Yakub. Pertemuan itu terjadi sekitar pukul dua belas siang. Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria
itu dimulai dengan sebuah permintaan Yesus yang berkata: ”Berilah Aku minum” (Yoh 4:7). Namun jawaban
perempuan itu sangat mengejutkan: ”Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria). Selanjutnya Yesus memberi pengajaran
kepada perempuan Samaria itu mengenai air hidup yang diberikanNya kepada setiap orang percaya, dimana Yesus
berkata: ”Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air
yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal” (Yoh 4:13-14).

Dalam nats ini penulis Yohanes juga menjelaskan mengenai hal penyembahan. Perempuan Samaria
memberitahukan tentang kebiasaan nenek moyang mereka (orang Samaria) yang menyembah Allah di
atas gunung Gerizim dan orang Yahudi menyembah Allah di Yerusalem. Tuhan Yesus memberikan
penjelasan tentang penyembahan tersebut, bahwa saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang bahwa
penyembahan bukan dilaksanakan terbatas hanya di tempat-tempat tertentu, seperti di suatu gunung atau
tempat tertentu. Yesus menegaskan, ”Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa
menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembahNya dalam roh dan kebenaran” (ay. 23-24). Pernyataan menyembah Allah dalam roh dan
kebenaran merupakan pernyataan yang harus dilakukan dan dihayati oleh setiap orang percaya dalam
melakukan penyembahan kepada Allah. Percakapan dalam perikop teks ini diakhiri dengan pengakuan
iman perempuan Samaria itu tentang kedatangan Mesias yang disebut juga Kristus. Mendengar
pengakuan iman sang perempuan itu Yesus memberikan penegasan: Kata Yesus kepadanya: ”Akulah Dia,
yang sedang berkata-kata dengan engkau”. Perempuan Samaria itu memperoleh suatu anugerah berupa
kesempatan yang luar biasa untuk bertemu, berbicara dan memperoleh pengajaran yang luar biasa dari
Tuhan Yesus, Mesias yang telah dinanti-nantikan sebelumnya oleh nenek moyangnya. Pertemuan dengan
Mesias itu bukanlah hanya berita yang didengarkannya dari orang lain namun merupakan pengalaman
langsung bertemu dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

Diskusi :

1. Sebagai para pengikut Kristus, bagaimanakah kehidupan spiritualitas kita?\


2. Apakah kita setia dalam menyembah dan beribadah kepada Allah?

Anda mungkin juga menyukai