Anda di halaman 1dari 3

Kejari Kabupaten Kupang Tetapkan 4 Tersangka Dalam Kasus Proyek Pasar Lili, Simak

Beritanya

Illustrasi: https://www.idntimes.com

POS KUPANG.COM I OELAMASI--Penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang, komitmen dalam


hal pemberantasan tindak pidana korupsi.

Kasus proyek Pasar Lili, Kabupaten Kupang yang diduga memenuhi unsur korupsi yang ditangani selama
ini, akhirnya menetapkan 4 orang sebagai tersangka. Para tersangka itu yakni, TA (Mantan Kadis
Perindag), EN (Pejabat Pembuat Komitmen), JO (Kontraktor Pelaksana) dan BS (Konsultan Pengawas).

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang, Ali Sunhaji, SH, MH menyampaikan hal ini kepada
wartawan melalui Kasi Pidana Khusus, Noven V. Bullan, SH, M.Hum, Rabu (14/08/2019).

Menurut Noven, pasca dilakukan expose kasus oleh tim penyidik bersama Kajari Kabupaten Kupang,
Senin 13 Agustus 2019, penyidik akhirnya memutuskan penetapan tersangka bagi pihak - pihak yang kuat
dugaan terlibat dalam kasus proyek Pasar Lili.

Noven menyebut empat orang, yang secara resmi sudah ditetapkan sebagai tersangka terhitung tanggal 14
Agustus 2019 yaitu TA (Mantan Kadis Perindag), EN (Pejabat Pembuat Komitmen), JO (Kontraktor
Pelaksana) dan BS (Konsultan Pengawas).

"Dasar Penetapan tersangka bagi empat orang itu lantaran penyidik telah memiliki dua alat bukti dan
saksi yang diperoleh jaksa pada tahap penyidikan perkara. Sesuai hasil audit pekerjaan fisik yang
dilakukan oleh Politeknik Negeri Kupang serta hasil audit dari akuntan publik di Malang Jawa Timur,
nilai kerugian Negara pun telah dikantongi dengan jumlah yang fantastis," jelas Noven.

Menurutnya, penyidikpun sudah mengantongi hasil audit dan nilai kerugian negara yang ditimbulkan
dalam perkara ini. Untuk jumlah kerugian negara akan disampaikan kemudian.

SUBBAGIAN HUKUM - BPK PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


Para tersangka yakni TA, EN dan JO usai ditetapkan status tersangka kemudian menjalani pemeriksaan
kesehatan di RSUD Naibonat. Sementara BS, tersangka lainnya masih berada di luar daerah dan
dijadwalkan akan menghadap penyidik, Kamis (15/8/2019).

"Pasca ditetapkan sebagai tersangka, penyidik akan segera menerbitkan surat perintah penahanan bagi
empat orang tersebut untuk 20 hari kedepan. Pasca pemeriksaan kesehatan 3 orang tersangka, penyidik
langsung melakukan penahanan di Rutan Klas IIA Kupang," kata Noven.

Untuk diketahui, pembangunan Pasar Lili di Kelurahan Camplong I Kecamatan Fatuleu, Kabupaten
Kupang, yang dikerjakan oleh PT. Citra Timor Mandiri dengan nilai kontrak sebesar
Rp 5. 553.106.511, 39 di tahun 2018.

Proyek pembangunan pasar tersebut seharusnya rampung sesuai habis masa kalender kerja 120 hari sejak
agustus hingga 28 Desember 2018 dengan kontrak kerja Nomor 510/141/2018/TP. Karena belum selesai,
PPK diberi toleransi waktu 90 hari hingga 25 Maret 2019. Namun tambahan waktu 90 hari juga belum
rampung. PPK malah tidak PHK kontraktor. (*)

Sumber:

1. https://kupang.tribunnews.com. Rabu, 14 Agustus 2019: Kejari Kabupaten Kupang Tetapkan 4


Tersangka Dalam Kasus Proyek Pasar Lili Simak Beritanya.
2. https://www.antaranews.com. Kamis, 15 Agustus 2019: Kejaksaan Kerugian Negara Akibat
Korupsi Pasar Lili Rp3 Miliar.

Catatan:
Kontrak pembangunan Pasar Lili senilai Rp 5. 553.106.511, 39 bukan merupakan kontrak yang bersifat
multiyears dan berakhir pada tanggal 28 Desember 2018, namun terdapat penambahan 90 hari kerja
sampai dengan tanggal 25 Maret 2019. Dalam rentang penambahan 90 hari kerja tersebut belum diketahui
apakah Kontraktor Pelaksana dikenakan penalti atau tidak.

Penetapan dan penahanan tersangka kasus proyek Pasar Lili sesuai dengan Pasal 117 dan 21 KUHAP,
yang menyatakan:

1. Pasal 17 Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak
pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.

2. Pasal 21

a. Ayat (1) Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan terhadap seorang tersangka atau
terdakwa yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup, dalam hal
adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka atau terdakwa akan melarikan
diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana.

SUBBAGIAN HUKUM - BPK PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


b. Ayat (2) Penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan oleh penyidik.

SUBBAGIAN HUKUM - BPK PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai