Anda di halaman 1dari 3

Nama : AHMAD RIFQI NAZID

NIM : 230211030074
Lokal : S-2 MPI A
Matkul : Filsafat Ilmu (UTS)

1. Bagaimana anda melihat ilmu Managemen Pendidikan Islam dalam perspektif


ontologi, epistemologi dan aksiologi yang merupakan objek formal Filsafat
Ilmu?

Kita dapat memahami ilmu Manajemen Pendidikan Islam dengan bantuan


Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi, tiga objek Filsafat Ilmu ini merupakan
beberapa elemen dari Filsafat ilmu. Dengan memadukan Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi, Manajemen Pendidikan Islam bisa menjadi suatu disiplin ilmu yang tidak
hanya efektif dalam pengelolaan institusi Pendidikan, tetapi juga sesuai dengan nilai-
nilai dan prinsip-prinsip Islam agar mencapai tujuan Pendidikan.
A. Ontologi
Merupakan kajian filsafat yang membahas terkait asal muasal, hakikat ilmu
pengetahuan, atau bisa juga dikatakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang
ada yang merupakan ultimate reality, baik berbentuk jasmani/konkrit maupun
rohani/abstrak. Manajemen Pendidikan Islam dalam perspektif Ontologi
mencakup pemahaman tentang keberadaaan institusi Pendidikan Islam, Struktur
Organisasionalnya, dan unsur-unsur yang membentuk realitasnya. Ontology
melibatkan pemahaman terkait eksistensi sekolah-sekolah Islam sebagai entitas
Pendidikan dan bagaimana merekan berinteraksi dengan lingkungan social dan
budaya.
B. Epistemologi
Merupakan kajian filsafat yang mengkaji terjadinya pengetahuan, sumbernya,
asal-usulnya, batasannya dan metodenya. Dalam Manajemen Pendidikan Islam,
epistemology membahas terkait sumber-sumber pengetahuan yang diterima dan
digunakan dalam mengelola institusi Pendidikan Islam. Dalam hal ini mencakup
pengetahuan dari sumber-sumber Islam seperti Nash (Al-Quran dan Hadits), Qoul
Sahabi (Pendapat para Sahabat Nabi), Penelitian Ilmiah para Ulama(Kitab-kitab)
yang sesuai dengan prinsip Islam.
C. Aksiologi
Aksiologi membahas nilai-nilai dan etika dalam ilmu. Pada manajemen
Pendidikan Islam, Aksiologi mencakup nilai-nilai Islam yang memandu proses
Ketika pengambilan keputusan, etika kepemimpinan, serta nilai-nilai yang
diterapkan dalam membentuk karakter peserta didik.

2. Adakah hubungannya antara Sumber Pengetahuan dan Sejarah Ilmu


Pengetahuan bagi Islam dan Barat sejak dulu sampai saat ini?

Islam dan Barat memiliki pandangan yang berbeda Ketika membahas hakikat
ilmu. Dari sisi Islam memandang bahwa ilmu adalah milik Allah Swt dan bersumber
dari-Nya, dalam artian bahwa ilmu merupakan pemberian dari Allah Swt kepada
manusia. Sekuat apapun manusia berusaha jika tidak ada kuasa dari Allah maka
manusia tidak akan mampu menggapai ilmu. selain itu juga Islam mengakui akal,
indra dan ilham sebagai sumber pengetahuan.
Sedangkan Barat memandang bahwa ilmu bersumber dari Akal/Rasio dan
Panca Indra manusia. Ini berarti bahwa ilmu dapat diperoleh melalui proses berfikir
dan pengamatan manusia. Selagi manusia mau berusaha menggunakan akal dan panca
indranya maka manusia akan mendapatkan ilmu. Selain rasio, mereka juga mengakui
pengalaman dan eksperimen sebagai sumber pengetahuan.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dalam dunia Islam berkembang pada masa


klasik yakni abad ke-8 hingga abad ke-13. Pada masa itu para Ilmuan, Ulama dan
Cendikiawan Muslim banyak melakukan penemuan-penemuan penting dalam
berbagai bidang, seperti filsafat, matematika, astronomi dan kedokteran. Penemuan-
penemuan tersebut tidak lepas dari peran Wahyu yang mendorong ilmuwan Muslim
untuk mencari kebenaran serta mengembangkan ilmu pengetahuan.

Sedangkan dalam dunia Barat, ilmu pengetahuan berkembang pesat pada masa
Renaisans, yaitu pada abad ke-14 hingga ke-17. Pada masa ini ilmuwan Barat ulai
meninggalkan pengaruh agama dan beralih kepada rasio sebagai sumber pengetahuan.
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam Ilmu Pengetahuan Barat yang
ditandai dengan munculnya metode ilmiah.

3. Apa manfaat filsafat rasionalisme, empirisme dan kritisisme bagi Ilmu


Pengetahuan dan bagi anda? Jelaskan!

Manfaat Filsafat Rasionalisme Bagi Ilmu Pengetahuan


Rasionalisme meyakini bahwa akal adalah sumber pengetahuan yang paling
penting. Artinya ilmu pengetahuan harus dibangun atas dasar akal dan logika.
Rasionalisme memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, antara lain: Perkembangan metode ilmiah, Perkembangan teori ilmiah
dan Memecahkan masalah ilmiah.

Manfaat Filsafat Empiris Bagi Ilmu Pengetahuan


Empirisme meyakini bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan yang
paling penting. Artinya ilmu pengetahuan harus dibangun atas dasar empiris.
Empirisme telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, antara lain: Perkembangan metode eksperimen, Pengembangan teknik
ilmiah dan Mengembangkan data ilmiah.

Manfaat filsafat kritisisme bagi ilmu pengetahuan


Kritisisme berpendapat bahwa akal dan pengalaman sama pentingnya sebagai
sumber pengetahuan. Artinya ilmu pengetahuan harus dibangun atas dasar akal dan
pengalaman. Kritisisme telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, antara lain: Mengembangkan metode ilmiah yang lebih
komprehensif, Mengembangkan teori ilmiah yang lebih realistis dan Mengembangkan
pemahaman ilmu pengetahuan yang lebih mendalam.
Filsafat Rasionalisme, Empirisme dan Kritisisme Dapat Membawa Manfaat
Manfaat yang besar bagi saya, antara lain: Membantu saya sebagai mahasiswa untuk
berpikir kritis dan logis, membantu mengembangkan kreativitas dan inovasi yang
merupakan keterampilan penting dalam dunia kerja dan juga filsafat dapat membantu
saya memahami dunia di sekitar saya, termasuk fenomena alam, sosial dan budaya

Anda mungkin juga menyukai