Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 HKUM 4302

Contoh Kasus :
Gambar disamping adalah produk kopi yang sedang banyak
digandrungi masyarakat dengan beberapa infomasi berikut :

1. Kopi tersebut memiliki citarasa yang berbeda dari kopi


sejenis karena gula yang digunakan adalah gula aren
yang diolah sedemikian rupa dengan komposisi tertentu.
Jenis aren dan metode pengolahannya ditemukan oleh
pemilik produk dengan melakukan beberapa kali
percobaan
2. Produk Kopi diberi nama Kopi Janji Hati agar mudah
diingat dan menarik pembeli generasi muda dengan
gambar biji kopi berbentuk hati dan tulisan Janji Hati
berwarna cokelat.
3. Produk Kopi Janji Hati dikemas dalam wadah plastik
tahan panas yang dibuat khusus sesuai pesanan pemilik
Gambar hanya ilustrasi Kopi Janji Hati. Gelas tersebut memiliki bentuk dasar
yang dapat menopang gelas berdiri sempurna walaupun
diletakan didalam kendaraan yang bergerak.
4. Produk Kopi Janji Hati pertama kali viral sejak
Pertanyaan : mengendorse beberapa influencer sosial media.
Berdasarkan contoh kasus diatas, jawablah pertanyaan berikut
1. Bagian manakah manakah bagian informasi yang menjelaskan tentang Merk?Bagaimana
jika merek kopi tersebut memiliki kesamaan dengan merek kopi lain yang sudah
didaftarkan lebih dahulu ke Ditjen Kekayaan Intelektual ? Berikan analisis anda
berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait.
2. Berdasarkan contoh kasus diatas, manakah bagian informasi yang menjelaskan tentang
Rahasia Dagang? Berikan analisis anda berdasarkan peraturan perundang-undangan
terkait.

JAWABAN :

1. Berdasarkan contoh kasus di atas, bagian informasi yang menjelaskan tentang merek
yaitu
a. Produk Kopi diberi nama Kopi Janji Hati agar mudah diingat dan menarik pembeli
generasi muda dengan gambar biji kopi berbentuk hati dan tulisan Janji Hati
berwarna cokelat.
b. Produk Kopi Janji Hati dikemas dalam wadah plastik tahan panas yang dibuat
khusus sesuai pesanan pemilik Kopi Janji Hati. Gelas tersebut memiliki bentuk dasar
yang dapat menopang gelas berdiri sempurna walaupun diletakan didalam
kendaraan yang bergerak.
c. Produk Kopi Janji Hati pertama kali viral sejak mengendorse beberapa influencer
sosial media.

Perlu dipahami bahwa terdapat pengaturan tentang Merek yang tidak dapat
didaftar dan ditolak dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis (“UU 20/2016”) yang tercantum dalam Pasal 20 dan 21. Namun,
untuk menjawab pertanyaan Anda, kami mendasarkannya pada ketentuan yang
ada di dalam Pasal 21 ayat (1) UU 20/2016 dan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek
(“Permenkumham 67/2016”), sebagai berikut:
Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan:
a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain
untuk barang dan/atau jasa sejenis;
b. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

c. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang
memenuhi persyaratan tertentu; atau
d. Indikasi Geografis terdaftar.

Yang dimaksud dengan "persamaan pada pokoknya" adalah kemiripan yang


disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara Merek yang satu dengan Merek
yang lain sehingga menimbulkan kesan adanya persamaan, baik mengenai bentuk, cara
penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi
ucapan, yang terdapat dalam Merek tersebut.

Apabila Anda menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya atau


mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar pada kelas barang
dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, maka Anda dapat
dikenakan ketentuan pidana dalam Pasal 100 ayat (1) dan (2) UU 20/2016 yaitu untuk
sama pada keseluruhannya pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp2 miliar, sementara untuk persamaan pada pokoknya berupa
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2
miliar. Selengkapnya simak artikel Jika Ada Kemiripan Merek dan Kesamaan Komposisi
Pada Produk Makanan.

Kriteria Penentuan Barang dan/atau Jasa yang Sejenis

Berdasarkan Pasal 17 ayat (2) Permenkumham 67/2016, kriteria penentuan barang


dan/atau jasa sejenis dapat berupa barang dengan barang, barang dengan jasa, atau
jasa dengan jasa dengan ditentukan berdasarkan:
a. Sifat dari barang dan/atau jasa;

b. Tujuan dan metode penggunaan barang;

c. Komplementaritas barang dan/atau jasa;

d. Kompetisi barang dan/atau jasa;

e. Saluran distribusi barang dan/atau jasa;

f. Konsumen yang relevan; atau

g. Asal produksi barang dan/atau jasa.

Pasal 14 ayat (4) Permenkumham 67/2016 menjelaskan bahwa ketentuan mengenai


kelas barang dan/atau jasa berpedoman pada perjanjian Nice (Nice Agreement)
tentang Klasifikasi Internasional Barang dan Jasa untuk Pendaftaran Merek. Versi yang
berlaku untuk sekarang ini adalah versi tahun 2018 yang merupakan edisi ke 11.

Apabila Anda mengajukan pendaftaran Merek yang sama pada keseluruhannya atau
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar pada kelas
barang/jasa yang tidak sejenis, undang-undang tidak melarangnya, kecuali terhadap
Merek terkenal.
Penolakan permohonan dilakukan berdasarkan Merek terkenal untuk barang dan/atau
jasa yang tidak sejenis harus memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan tertentu
meliputi:
a. Adanya keberatan yang diajukan secara tertulis oleh pemilik Merek terkenal
terhadap Permohonan; dan

b. Merek terkenal yang sudah terdaftar.

Gugatan pembatalan Merek terdaftar dapat diajukan oleh pihak yang


berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
dan/atau Pasal 21 UU 20/2016.

2. Bagian informasi yang menjelaskan tentang rahasia dagang yaitu Kopi tersebut memiliki
citarasa yang berbeda dari kopi sejenis karena gula yang digunakan adalah gula aren yang
diolah sedemikian rupa dengan komposisi tertentu. Jenis aren dan metode pengolahannya
ditemukan oleh pemilik produk dengan melakukan beberapa kali percobaan. Proses ini
hanya diketahui oleh pemilik dan tidak diberitahukan kepada siapapun.

Peraturan perundang-undangan terkait dengan rahasia dagang yaitu di peraturan undang-


undang republik Indonesia nomor 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang.pada pasal 4
Pemilik Rahasia Dagang memiliki hak untuk:
a. menggunakan sendiri Rahasia Dagangyang dimilikinya;

b. memberikan Lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia
Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketiga untuk
kepentingan yang bersifat komersial.

Anda mungkin juga menyukai