Anda di halaman 1dari 10

TEKS

LAPORAN PERCOBAAN

REAKSI PISANG DIBERI LARUTAN AIR GARAM

PEMBINA: ISMI NURHASANAH S.Pd


NAMA: KAMILA RAHMATUL ATHIYAH
KELAS: IX D

SMP IT KHAIRUNNAS
KOTA BENGKULU
Jl. Hibrida XV No.51, Sido Mulyo, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu
Bengkulu 38211
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Buah Pisang yang sudah dikupas dan dibiarkan terlalu lama akan berubah
warna dan tidak terlihat segar lagi sehingga membuat sebagian orang enggan untuk
memakannya. Perubahan warna pisang terjadi karena adanya reaksi antara pisang
yang sudah dikupas dan oksigen di udara. Proses terjadinya reaksi molekul oksigen
dengan molekul yang ada dalam suatu benda disebut oksidasi. Pisang mudah
membusuk ketika kita mendiami nya dalam keadaan kulitnya sudah terkelupas
karena terjadinya reaksi oksidasi tersebut.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Apakah pisang sudah dikupas dan direndam dalam larutan air garam
mempunyai reaksi yang sama?

C. TUJUAN PERCOBAAN

Oleh karena itu, penting sekali dilakukan percobaan ini untuk mengetahui apa
reaksi buah pisang yang direndam deangan larutan garam tersebut. Percobaan ini
bertujuan untuk membuktikan atau melihat apa saja reaksi yg akan di tunjukan pada
pisang melalui percobaan ini

BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PISANG

Pisang (Musa paradisiacal) termasuk keluarga Musaceae, yang sangat


digemari orang karena enak dimakan sebagai buah meja atau melalui pengolahan
terlebih dahulu. Tanaman pisang berasal dari Asia Tenggara, tetapi kini telah
menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Buah pisang sangat popular dan
digemari oleh semua lapisan masyarakat. Pisang merupakan tanaman semak yang
berbatang semu (pseudostem), tingginya bervariasi antara 1-4 m. Tanaman pisang
dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi dengan
ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk
pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah
(pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang
berkisar antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Pisang adalah
nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna berukuran besar dengan daun
memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang
bersifat lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang
yang agak keras berada di bagian permukaan tanah. Pisang memiliki daun
bertangkai yang berpencar dengan bagian batang yang meruncing. Ukuran daun
pada tiap spesies pisang juga berbeda-beda. Tangkai pisang menghasilkan bunga
dalam jumlah yang banyak. Bagian bunga pada pisang akan membentuk buah yang
disebut sisir. Buah pisang berkelompok dalam satu bunga majemuk dengan ukuran
yang makin ke bawah makin mengecil.

B. PENGERTIAN GARAM
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
(kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa
bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan
anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa
senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida
(F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan
utama garam dapur adalah suatu garam.

C. PENGERTIAN AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain.Rumus kimianya adalah
H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen
yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) air tersedia di Bumi. Air sebagian
besar dapat ditemukan di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung). Selain itu, air juga dapat ditemukan di awan, hujan, sungai,
permukaan air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut
berpindah mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air
di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air
bersih penting bagi kehidupan manusia.
BAB III
METODE PERCOBAAN

Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan


metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara
faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor perlakuan meliputi kosentrasi dan lama
perendaman, perlakuanya adalah sebagai berikut:
Faktor I: Lama Perendaman buah pisang ambon kuning (P), yang terdiri dari:
L1 = Direndam selama 15 menit
L2 = Direndam selama 35 menit
L3 = Direndam selama 48 menit

Pada pernelitian kali ini terdapat dua variabel penelitian, meliputi:


1. Variabel bebas
Variabel bebas meliputi: buah pisang ambon kuning, perlakuan kontrol (tanpa
perlakuan).
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang diukur berupa, Kematangan buah pisang
(warna dan kelunakan buah), kadar air, gula reduksi, dan dalam daging buah.
Waktu dan Tempat PenelitIian ini dilaksanakan pada bulan September 2023.
Tempat penelitian dilakukan di Kelas IX D, SMP IT Khairunnas Kota Bengkulu.
BAB IV
PROSES PERCOBAAN

A. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Alat takar
2. Gelas
3. Sendok
4. Pisau/Cutter

Bahan :
1. Pisang
2. Air
3. Garam

B. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Potonglah pisang menjadi beberapa bagian,


2. Isilah gelas dengan air,
3. Letakkan Garam sedikit demi sedikit ke dalam air
4. Lalu perlahan-lahan taruh pisang yg sudah dipotong ke dalam gelas yang
sudah berisi larutan air garam,
5. Diamkan dan lihat reaksi yg terjadi.

C. TABEL PERCOBAAN

TANPA AIR GARAM PAKAI AIR GARAM

 Warna mulai kecoklatan  Selaput mulai muncul

 Makin berwarna kecoklatan  Mulai mengecil

 Daging mulai mengerut  Terlarut dengan Air


D. HASIL PERCOBAAN

Proses percobaan diawali dengan memotong Pisang menjadi beberapa


bagian, yaitu bagian A dan bagian B. Kemudian, bagian A dimasukan kedalam
larutan air garam, sedangkan bagian B dibiarkan tanpa larutan garam. Keduanya
diletakkan di tempat terbuka.
Hasilnya, pada menit pertama belum terjadi perubahan warna pada kedua
bagian apel. Namun, pada menit ke-15, bagian A mulai adanya selaput yang muncul,
sedangkan bagian B berubah warna menjadi kecoklatan. Menit ke-28 menunjukkan
bagian A semakin lama semakin kecil dan air larutan garam semakin sedikit,
sedangkan bagian B makin berwarna kecoklatan. Pada menit ke-45, pada pisang
dibagian A melarut pada air garam, sedangkan bagian B semakin berwarna
kecoklatan dan daging buahnya mulai mengerut.
BAB V
KESIMPULAN PERCOBAAN

Perubahan warna pada pisang terjadi karena adanya oksigen di udara. Tetapi
perubahan pada pisang yg terlarut dalam air garam berbeda disebabkan ada nya
selaput yg membungkus pisang dan membuat pisang perlahan lahan mengecil dan
larut dalam air garam, karena buah pisang merupakan produk hortikultura. Produk ini
memiliki sifat-sifat yangkhas yaitu mudah rusak. Penyimpanan buah-buahan segar
memperpanjang dayagunanya dan dalam keadaan tertentu memperbaiki mutunya.
Keberadaan gasetilen pada buah dapat mempercepat laju pernafasan dan sebagai
akibatnya akanmempercepat terjadinya pelayuan dan pembusukan buah. Nilai
kekerasan buah akan meningkat seiring tingkat kematangannya. Tingkat
kematangan ini berhubungan langsung dengan proses metabolisme yangterjadi pada
bahan yang sangat dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu yang lebihtinggi buah akan
bermetabolisme lebih cepat sehingga akan lebih mudah matang. Warna pada buah
yang disimpan akan menurun intensitasnya karena pematangan ataupun proses
pembusukan selama penyimpanan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai