Anda di halaman 1dari 13

Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4.

Konsep Reaksi Redoks

REAKSI REDOKS ENZIMATIS DAN PERKARATAN BESI

KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH:

1. Nancy Pabintan
2. Muh. Alam Girofiq
3. Qurani Liontin
4. Ahlan Wasahlan
5. Siti Zahra
6. Moch Bian Eldizar

Dibimbing oleh:

Sitti Aisyah, S.pd,.M.pd

SMAN 05 KENDARI

TAHUN PELAJARAN 2022/202

Copy Right @ La Fayn Print 271213 1


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

REAKSI REDOKS ENZIMATIS DAN PERKARATAN BESI


A. Tujuan
Peserta Didik dapat:
1. Mengamati reaksi redoks (enzimatis) yang terjadi pada buah apel
2. Menjelaskan pengaruh suhu terdapat reaksi redoks (enzimatis) yang terjadi pada buah apel
3. Mengamati laju reaksi perkaratan besi
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi perkaratan besi
5. Mengamati dan menjelaskan metode sederhana pencegahan reaksi perkaratan besi

B. Teori Penunjang
Reaksi redoks adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi yang terjadi secara simultan (bersamaan).
Perkembangan konsep reaksi redoks terdiri dari: reaksi pengurangan dan pertambahan oksigen, reaksi pelepasan dan
pengikatan elektron serta reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksigen disebut reaksi oksidasi. Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi pada
senyawa-senyawa karbon (senyawa organik) disebut reaksi pembakaran. Sementara itu, reaksi oksidasi yang
melibatkan logam disebut reaksi perkaratan. Reaksi oksidasi pada senyawa organik dapat melibatkan enzim (reaksi
enzimatis) dan reaksi yang tidak melibatkan enzim. Reaksi enzimatis adalah reaksi kimia yang dikatalisis (dipercepat)
oleh enzim yang merupakan kelompok senyawa protein. Enzim yang terlibat dalam reaksi sangat spesifik tergantung
jenis substat yang bereaksi.
Apel matang mengandung enzim, termasuk polifenolokside. Enzim ini mengkatalisis reaksi oksigen dengan
beberapa senyawa dalam apel. Senyawa-senyawa dalam apel mengandung gugus-gugus fenolik (Ar-OH). Reaksi itu
menghasilkan produk-produk gelap dan membuat apel menjadi cokelat (reaksi pencoklatan Amoldari). Seperti semua
reaksi, termasuk reaksi yang dikatalisis oleh enzim, suhu mempengaruhi laju reaksi yang terjadi.
Pada reaksi oksidasi yang melibatkan logam akan mengasilkan produk senyawa perkaratan (ikatan antara logam
dengan oksigen). Umumnya, reaksi perkaratan sangat merugikan karena dapat menurunkan kualitas logam hingga
rusaknya logam. Contohnya, jika logam besi terpapar dengan oksigen pada udara terbuka, maka terbentuk ikatan ion
baru antara besi dan oksigen menciptakan besi oksida, atau karat. Garam dan air membantu mempercepat reaksi
perkaratan. Karat pada paku tersebut akan tampak seperti bintik-bintik gelap kemerahan yang mengerak. Dengan
mengubah kondisi, berarti Anda mengubah laju reaksi perkaratan.
Perkaratan pada logam, misalnya besi dapat dicegah dengan menghalangi kontak langsung antara besi dengan
oksigen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melumuri besi dengan oli (minyak), pengecatan
atau dengan perpaduan logam.
Namun, terdapat beberapa reaksi perkaratan logam yang sangat menguntungkan. Misalnya, oksidasi logam
alumunium akan menghasilkan alumunium oksida yang membentuk lapisan tipis pada permukaan logam alumunium.
Lapisan tipis alumunium oksida ini akan menghalangi oksigen selanjutnya yang akan kontak dengan logam alumunium,
sehingga kerusakan pada logam alumunium tidak terjadi.
Pada kegiatan praktikum kali ini, Anda akan mempelajari reaksi redoks (reaksi oksidasi/enzimatis) pada buah
apel, dan reaksi perkaratan besi.

C. Alat dan bahan


Alat:
- Piring porselin; - lemari es; - pisau/ cutter,
- plank band bening; - gelas bening; -stoples bening.

Bahan:
- Paku biasa;
- air;
- buah apel
- paku galvanilasi (paku anti karat);

Copy Right @ La Fayn Print 271213 2


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

- kertas ampelas;
- minyak goreng;
- garam dapur

D. Prosedur Kerja
1. Reaksi Oksidasi (enzimatis) pada Buah Apel
a) Sediakan satu buah apel, 2 buah piring porselin, dan pisau/ cutter
b) Potonglah apel menjadi dua bagian menggunakan pisau/ cutter
c) Letakkan masing-masing potongan apel tersebut pada piring porselin
d) Satu bagian diletakkan dalam lemari es dan satu bagian dibiarkan terbuka di suhu ruang.
e) Perhatikan kedua potongan apel tersebut setiap 20 menit selama 2 jam.
f) Catat laju reaksi pada dua kondisi yang berbeda dengan mengamati perubahan warna apel.

2. Laju Perkaratan Besi


a) Sediakan 3 buah stoples bening (lengkapi dengan tutupnya) dan 3 paku baru.
b) Masukkan paku pada masing-masing stoples
c) Pada stoples-1:
- rendamlah seruluh paku dengan air hingga setengah stoples -tambahkan dua sendok makan
garam, kemudian aduk hingga larut.
- tutup rendaman paku dengan penutup stoples, kemudian eratkan tutupnya menggunakan plak band bening
pada sisi sekeliling penutup stoples.
d) Pada stoples 2:
- rendamlah seluruh paku dengan air matang (air hangat) hingga setengah stoples
- tutup rendaman paku dengan penutup stoples, kemudian eratkan tutupnya menggunakan plak band bening
pada sisi sekeliling penutup stoples.
e) Pada stoples 3:
- masukkan paku tanpa air
- biarkan stoples terbuka tanpa penutup
f) Periksalah paku-paku tersebut setiap 1 jam selama sehari (8 jam)
g) Catat hasil pengamatan Anda dan bandingkan hasilnya.

Catatan:
Jika Anda tidak memiliki stoples bening, maka Anda boleh menggantikannya dengan gelas bening. Buatlah tutup gelas
tersebut menggunakan kertas jilid transparan dan eratkan tutupnya menggunakan plak band bening pada sisi
sekeliling penutup yang dibuat.

3. Melindungi Besi dari Perkaratan


a) Sediakan 2 paku biasa yang baru, 1 paku anti karat (paku seng/ paku tembok warna perak), 3 buah gelas bening,
air dan minyak goreng.
b) Ampelaslah 2 paku biasa baru tersebut, kecuali paku anti karat, tidak boleh diampelas.
c) Masukkan sebuah paku ke dalam setiap gelas.
d) Gelas I:
- tuangkan air ke dalam gelas pertama yang berisi paku anti karat, hingga semua paku terbenam. e) Gelas II:
- Tuangkan air ke dalam gelas kedua yang berisi paku biasa pertama hingga semua paku terbenam. f)
Gelas III:
- Tuangkan air ke dalam gelas ketiga yang berisi paku biasa kedua hingga semua paku terbenam.
- Tambahkan minyak goreng secukupnya pada gelas ketiga agar seluruh permukaan air tertutup minyak.
g) Usahakan cairan (air dan campuran air dengan minyak) untuk merendam paku memiliki volume yang sama
banyak.
h) Biarkan gelas-gelas ini selama beberapa hari, kemudian amati dan catatlah hasil pengamatan Anda.

E. Hasil Pengamatan dan Laporan Sementara Hasil Pengamatan


Tuliskan hasil pengamatan Anda pada tabel pengamatan di bawah
ini.
1. Reaksi Oksidasi (enzimatis) pada Buah Apel

Copy Right @ La Fayn Print 271213 3


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

Pengamatan Hasil Pengamatan Perubahan Warna pada


20 menit ke- Perlakuan Kesimpulan
Apel di udara terbuka Apel dalam lemari Es
I Berwarna kuning,tekstur Berwarna Dari hasil pengamatan Reaksi
lembek kuning,tekstur Oksidasi (enzimatis)pada buah
keras,dan tidak apel diketahui bahwaPerubahan
mengeluarkan air warna pada buah apel dipengaruhi
oleh reaksi antara oksigen di udara
II Berwarna kuning,tekstur Berwarna dan enzim polyphenol
lembek,dan mengeluarkan kuning,tekstur oxidase (PPO) yang ada dalam
sedikit air keras,dan tidak buah apel.Apel di udara terbuka
mengeluarkan air memiliki peubahan warna dan
bentuk.apel di udara terbuka
III Berwarna orange tekstur Berwarna mengeluarkan perubahan warna
lembek, lumayan bayak air orange,tekstur keras dari kuning hingga
dan tidak cokelat,mengeuarkan air tiap
mengeluarkan air beberapa menitnya,begitu pula
dengan apel yang berada didalam
IV Berwarna cokelat ,tekstur Berwarna lemari es,namun apel dalam
lembek,dan mengeluarkan cokelat,tekstur lemari es tidak mengeluarkan air
lumayan banyak air keras,dan tidak seperti apel pada suhu ruang
mengeluarkan air sehingga semakin lama apel
berada didalam lemari es maka
V Berwarna cokelat Berwarna
apel akan semakin keras dan
pekat,tekstur lembek,dan cokelat,tekstur
mengering dan apel diruangan
mengeluarkan banyak air keras,dan tidak
terbuka memiliki perubahan
mengeluarkan air
warna lebih cepat dari apel yang
berada dalam lemari es .hal
VI Berwarna cokelat Berwarna
tersebut yang menjadiperbedaan
pekat,tekstur lembek dan cokelat,tekstur
reaksi pada buah apel ruang
mengeluarkan air lumayan keras/kering dan tidak
terbuka dan apel dalam lemari es.
cukup banyak mengeluarkan air

2. Laju Perkaratan Besi


Perlakuan/

Pengamatan Hasil Pengamatan Kesimpulan


1 Jam ke-
Paku dalam air Paku dalam air Paku tanpa air
(stoples I) hangat (Stopels II) (Stoples III)
I Belum mengalami Tidak ada Pada paku dalam air
Belum mengalami perubahan apapun perubahan garam (Toples 1) paku
perubahan Apapun apapun lebih lama mengalami
korosi, lalu pada paku
dalam air hangat (toples
2), lebih cepat terjadi
korosi bandingkan pada
paku dalam air garam
(toples 1). Sedangkan
pada paku tanpa air
tidak ada terjadi
II Belum mengalami Belum mengalami Tidak ada perubahan apapun
perubahan apapun perubahan apapun perubahan (korosi)

Copy Right @ La Fayn Print 271213 4


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

apapun

III Belum mengalami perub Belum mengalami Tidak ada


ahan apapun perubahan apapun perubahan
apapun

IV Belum mengalami Samar samar mulai Tidak ada


perubahan apapun terjadi perubahan perubhan apapun
korosi

V Samar samar mulai Korosi yang terjadi Tidak ada


terjadi perubahan korosi mulai kelihtan lebih perubahan
jelas

VI Korosi yang terjadi mulai Mengalami korosi Tidak ada


kelihatan lebih jelas Perubahan

VII Mengalami korosi Menglami korosi Tidak ada


perubahan

VIII Mengalami Mengalami Tidak ada

3. Melindungi Besi dari Perkaratan


Perlakuan Hasil Pengamatan/ Komentar Kesimpulan
Gelas I Tidak terjadi perubahan (korosi) Dari hasil pengamatan
(Paku anti karat seminggu,dapat disimpulkan
dan air) bahwa gelas 1 tidak mengalami
korosi

Gelas II Mengalami korosi dalam jangka waktu yang cepat Hanya waktu dalam 2 hari korosi
(Paku biasa dan pada gelas 2 mulai terlihat
air)

Gelas III Terjadu korosi dihari yang bersamaan dengan gelas Mengalami korosi terjadi korosi di
(Paku biasa; air 2 hari yang bersamaan dengan gelas
dan minyak) 2 akan tetapi gelas 2 lebih dulu
mengalami korosi daripada gelas
3

F. Analisis Data/Pertanyaan (Tugas kelompok dan tugas individu)


Berdasarkan hasil pengamatanmu, jelaskan hal-hal berikut!
1. Apakah yang dimaksud dengan enzim? Apapula reaksi enzimatis itu?
Jawab:Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Fungsi enzim sebagai
biokatalisator suatu reaksi kimia. Energi yang diperlukan oleh enzim di dalam reaksi kimia sangat kecil
sehingga berfungsi menurunkan energi aktivasi. Molekul awal yang disebut substrat  akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam lintasan metabolisme.

2.Mengapa potongan apel yang disimpan di udara terbuka mengalami perubahan warna yang lebih cokelat
dibandingkan potongan apel yang disimpan dalam lemari es?
Jawab: Oksidasi Ezim dalam Buah Apel
Sebenarnya o-kuinon itu tidak memiliki warna. Namun karena bereaksi dengan amino dan oksigen maka
menghasilkan melanin. Melanin inilah yang memberikan warna cokelat pada sel-sel potongan apel tersebut.
3.Carilah literatur melalui internet untuk menjelaskan pengaruh suhu terhadap reaksi enzimatis pencokelatan buah apel.

Copy Right @ La Fayn Print 271213 5


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

Jawab: Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat phenolik, katekin, tirosin,
asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencoklatan. Senyawa phenolic
dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses
pencoklatan. Reaksi ini dapat terjadi bila jaringan tanaman terpotong, terkupas dan karena kerusakan secara mekanis
yang dapat menyebabkan kerusakan integritas jaringan tanaman. Hal ini menyebabkan enzim dapat kontak dengan
substrat yang biasanya merupakan asam amino tirosin dan komponen phenolik seperti katekin, asam kafeat, dan
asam klorogena sehingga substrat phenolik pada tanaman akan dihidroksilasi menjadi 3,4- dihidroksifenilalanin (dopa)
dan dioksidasi menjadi kuinon oleh enzim phenolase

4.Senyawa apa yang terkandung dalam buah apel, sehingga dapat dikatalisis oleh enzim polifenoloksidase
Jawab: Pencokelatan tersebut disebabkan oleh oksidasi senyawa fenolik pada buah yang dikatalisis oleh enzim oksidase
(PPO) ketika buah mengalami kerusakan struktur sel dan kemudian menghasilkan senyawa kuinon, senyawa inilah yang
menyebabkan warna menjadi cokelat

5.Tuliskan reaksi pencokelatan enzimatis pada buah apel


Jawab: Proses pencokelatan yang dialami oleh apel merupakan proses pencokelatan enzimatik yang dipengaruhi oleh
kerja enzim fenolase. Mekanisme Perubahan warna pada daging apel akan dimulai ketika daging apel telah terkupas dan
mengalami kontak langsung dengan oksigen di udara.

6. Simpulan apa yang dapat diambil dari perlakuan buah apel tersebut?
Jawab: : Kesimpulan dari hasil pengamatan yang di amati yaitu pada apel di udara terbuka dan
apel dalam lemari es adalah warna apel di udara terbuka warna nya lebih coklat pekat di
bandingkan warna apel dalam lemari es.selain itu, apel di udara terbuka warnanya lebih cepat
berubah warna daripada apel di dalam lemari es. Dan juga, apel yang di udara terbuka lebih
lembek dan mengeluarkan air sedangkan pada apel dalam lemari es teksturnya lebih keras dan
tidak mengeluarkan air.

7.Tuliskan persamaan reaksi kimia perkaratan besi


Jawab: Anode:fe(s)fe2+(aq))2e dan katode:O2(g)+4H+ (aq)+4e2H2O(I)

8. .Jelaskan urutan perbandingan laju besi dari tiga perlakuan paku pada percobaan ke 2
Jawab: Yaitu, yang pertama paku Dalam air hangat (toples 2),lalu disusul paku dalam larutan air garam (toples 1),dan
terakhir paku tanpa air (toples 3)

9.Mengapa garam dan air mempercepat terjadinya reaksi perkaratan besi?bagaimana dengan asam dan basa?
Jawab:proses ini disebabkan oleh kenaikan konduktivitas larutan garam dimana larutan garam lebih konduktif sehingga
menyebabkan laju laju korosi akan lebih cepat

10.Bagaimana kondisi paku jika direndam dalam air hangat?bagaimana laju perkaratannya jika dibandingkan dengan
stoples 1 dan stoples 3?
Jawab: laju perkaratan besi antara stoples 2 lebih cepat terjadi laju perkaratan dibandingkan dengan stoples 1 dan toples
2

11.Apakah kelembapan udara dan lama waktu perendaman mempengaruhi laju reaksi perkaratan besi
Jawab: dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi,air merupakan salah satu faktor penting penting untuk
berlangsungnya korosi.Udara lembab yang banyak mengandng uap air Mempercepat berlangsungnya proses korosi

12.simpulan apa yang dapat diambil dari perlakuan percobaan 2 (laju perkaratan besi)?
Jawab: Laju perkaratan besi antara toples 1,toples 2,dan toples 3 yaitu;pada (toples)1paku dalam larutan air garam
membutuhkan waktu lebih lama sehingga terjadi perubahan dengan mengeluarkan warna karatan pada paku toples
1,lalu paku dalam larutan air hangat (toples 2) lebih cepat terjadi perubahan dengan mengeluarkan warna karatan
pada paku tersebut.sedangkan paku tanpa air (toples 3)tidak terjadi perubahan apapun

13.jelaskan tiga perbandingan kondisi paku pada percobaan paku (mlindungi besi dari perkratan.kondisi manakah

Copy Right @ La Fayn Print 271213 6


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

Jawab: Perbandingan dari hasil pengamatan pada gelas 1,gelas 2,dan gelas 3,proses terjdinya korosi besi yang paling cepat
yaitu terdapat pada paku dalam gelas air bersih (gelas2) yang mengalami korosi dalam jangka waktu 2 hari. Selanjutnya di
ikuti pada paku dalam (gelas3) yang berisi air dan minyak mengalami korosi.dari pada (gelas 1) paku anti karat tidak
mengalami korosi

14.Mengapa paku-paku pada percobaan ke 3 harus diampelas sebelum dilakukan perlakuan?


Jawab: untuk mengetahui paku mana yang akan mengalami korosi

15.Apa yang dimaksud dengan paku anti karat? Bagaimana cara pembuatan paku anti karat?
Jawab: paku anti karat atau korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu yang hampir dianggap sebagai musuh
umum masyarakat. karat adalah sebutan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang
mempengaruhi hampir semua logam.

proses pembuatan paku anti karat terbagi atas lima tahapan proses yaitu: penciuman kawan, penarikan kawat, polish dan
pengepakan.
1) Perendaman wirerod di bak H2SO4
Fungsi : untuk membersihkan wirerod dari karat, minyak dan debu.Proses pencucian wirerod
mempergunakan alat produksi berupa pickling(acid boxes),yaitu sederetan bak yang terdiri dari tiga buah bak yang dipakai
untuk membersihkanatau mencuci wirerod dari kotoran berupa karat, minyak dan debu.Wirerod diangkut satu persatu
dari bak yang satu ke bak berikutnya denganmempergunakan alat material handling yaitu hoist crane. Wirerod dalam
bentukgulungan besar dimasukkan ke dalam bak yang berisi H2SO4 untuk dibersihkan dari karatdan kotoran
lainnya.Wirerod direndam dalam bak tersebut lebih kurang 1 menit dan diinspeksi dengan stopwatch

2) Perendaman wirerod di bak air


Fungsi : untuk mencuci dan membilas wirerod supaya bersih dari sisaasam yang masih melekat.Setelah itu wire rod
dimasukkan ke dalam bak berikut yang berisi air dengan menggunakan hoist crane. Perendaman ini berguna untuk
mencuci dan membilas wirerod
supaya bersih dari sisa asam yang masih melekat selama 5 menit dan diinspeksidengan stopwatch.

3) Perendaman wirerod di bak CaCO3


Fungsi : untuk menetralisir wirerod agar tidak terjadi proses oksidasi yangdapat menyebabkan pelapukan dan perkaratan
logam.Kemudian dilanjutkan ke bak berikut yang berisi larutan CaCO
3 (kapur tohor) dandipasang pemanas gas untuk memanaskan campuran serta kipas pengaduk untukmemutar larutan
kapur agar tidak mengendap. Panas campuran sekitar 80OC selama 5menit yang ditujukan untuk menetralisir wirerod agar
tidak terjadi proses oksidasi yangdapat menyebabkan pelapukan dan perkaratan logam.Untuk menghilangkan karat
digunakan cara acid pickling dimana karat pada besi akanlarut dalam asam, dan besi juga akan larut sehingga permukaan
menjadi kasar. Larutnyakarat dalam asam tidak menimbulkan hidrogen. Hidrogen yang berkontaminasi dengan besi akan
menyebabkan besi menjadi rapuh sehingga untuk mencegah hal tersebut, maka wirerod perlu direndam dalam kapur
tohor.

4) Pengeringan dengan bak dryer


Fungsi : untuk mengeringkan wirerod Kawat yang telah bebas dari karat dikeringkan dalam bak
Dryer dengan jalanmengalirkan udara panas ke dalam bak dengan menggunakan 2 buah blower. Panas pengeringan
sekitar 150°C selama 20 sampai 40 menit, tergantung pada halus kasarnyakawat yang dikeringkan.

5) Proses penarikan wirerod


Fungsi : untuk menarik wirerod menjadi kawat dengan ukuran diameter tertentu sesuai dengan kebutuhan.Wirerod
diangkut dengan lorry ke stasiun tarik kawat.Wirerod ditarik dengan mesintarik kawat (drawing machine) yang terdiri dari
sederetan blok-blok mesin untuk penarikan wirerod menjadi kawat dengan ukuran diameter tertentu sesuai dengan yang
diharapkan. Mesin ini dilengkapi dengan sejenis alat yang disebut dies box yang terdiridari dua buah dies berbentuk cincin
dengan ukuran diameter yang berbeda. Diametertempat masuknya kawat lebih besar dari diameter untuk keluar. Dengan
adanya perbedaan diameter yang semakin kecil, akhirnya didapat kawat dengan ukuran yangdikehendaki.
Wirerod gulungan dimasukkan ke dalam keranjang besi dimana keranjang ini beradadi atas piringan besi yang dapat
berputar. Ujung wirerod dipasang pada drawing machine dan mulailah proses tarik kawat. Setiap melewati dies box pada

Copy Right @ La Fayn Print 271213 7


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

tiap mesin yang telahdiberi tepung sirip, diameter kawat akan berkurang secara bertahap. Misalnya untukmenghasilkan
kawat diameter 3,76 mm, maka wirerod diameter 5,5 mm akan berkurang secara bertahap pada
Dies kedua menjadi 5 mm, kemudian 4,27 mm, sampai akhirnyamenjadi 3,76 mm.Apabila dalam proses penarikan
dijumpai kawat yang terputus atau terpisah, makadapat dilakukan penyambungan dengan menggunakan welder (sejenis
alat las listrik).Kualitas kawat yang mengalami penyambungan sama dengan kualitas kawat yang tidakdisambung. Kawat
yang dihasilkan setelah melewati proses drawing machine disebut bahan setengah jadi. Dari proses tersebut, kawat
dibawa ke tempat pembuatan paku.

6) Pembentukan leher paku dengan die grip pada mesin paku


Fungsi : untuk membentuk leher pakuPada proses ini, paku akan dicetak atau dibentuk dengan mesin khusus
pengubah kawatmenjadi paku dengan ukuran tertentu. Mesin pembuat paku ini bekerja secara otomatis.Kawat
gulungan yang berasal dari drawing machine dimasukkan dalam keranjang besi yang terletak diatas piringan besi
yang dapat berputar. Ujung kawat dipasang pada working tools mesin yaitu wire feeding rollers atau chucks atau
penarik kawat untuk menghasilkan panjang tertentu. Kemudian kawat masuk kenail boxyang membentuk leher
paku lalu die grip menjepit kawat
7) Pembentukan kepala paku dengan hammer pada mesin paku
Fungsi : untuk membentuk kepala paku dan pola arsiran kepala paku Bagian hammer(martil) pada mesin paku
memukul kawat sehingga terbentuk kepala paku. Pada proses pemukulan ini akan membentuk pola arsiran pada
kepala paku.
8) Pemotongan dan peruncingan ujung paku dengan cutter pada mesin paku.
Fungsi : untuk memotong dan meruncingkan ujung paku Selanjutnya cutter membentuk ujung runcing dari paku
dan memotongnya. Paku yangterbentuk ditampung dalam kotak aluminium untuk dibawa ke stasiun kerja berikut
untuk proses selanjutnya.
9) Proses polish paku pada mesin polish
Fungsi : untuk mengilapkan paku yang telah selesai dikerjakan di mesin paku dan untukmenanggalkan potongan
scrap yang terdapat padaujung runcing paku Mesin polish
terdiri dari tong polish persegi delapan, motor penggerak dan tutup jaring. Paku dimasukkan ke dalam tong polish
lalu dicampur dengan sekam padi. Denganalat angkut hoist crane, tong polish
yang telah ditutup rapat dipasangkan pada porosmotor penggerak dan diputar selama 30 menit. Setelah itu tutup
tong polish ditukardengan tutup jaring, gunanya untuk mengeluarkan sekam padi sehingga yang tertinggal hanya
paku yang sudah bersih.

10) Pemisahan scrap dan sekam padi dari paku


Fungsi : untuk memisahkan scrap dan sekam padi dari pakuPaku yang dikeluarkan dari tong polish masih
tercampur dengan scrap dan sekam padi walaupun dalam kadar yang sedikit. Untuk itu dilakukan pemisahan
scrap dan sekam padi dari paku secara manual oleh operator.
11) Proses tiup paku dengan blower

Fungsi : untuk membersihkan paku dari abu dan debu sisa polish.Paku-paku yang telah selesai dipolis dipindahkan
ke bagian tiup yang berguna untukmembersihkan paku-paku dari abu dan debu sisa polish. Untuk jenis paku lokal,
dari mesin tiup langsung dikirim ke bagian pencurahan untuk dicurahkan sesuai dengan beratdan ukurannya dan
kemudian ditimbang dan dilanjutkan ke tempat packing.

12) Penuangan paku ke kotak paku sesuai ukurannya


Fungsi : untuk mengumpulkan paku sesuai dengan ukurannyaSetelah paku selesai dipolish,paku diangkut dengan
lori ke bagian pengepakan.Paku-paku tadi dituang ke dalam sebuah bak khusus yang selanjutnya sedikit
demisedikit jatuh ke atas mesin magnetic conveyor (ban berjalan dengan magnet). Pada bagian bawah mesin
magnetik conveyor diletakkan kotak paku untuk menampungnya.

13) Proses penimbangan dengan timbangan digital


Fungsi : untuk menimbang paku sesuai dengan ukuran dan massa yangdibutuhkan Kotak paku yang telah terisi
bergerak ke tempat timbangan digital berada. Pada saatterjadi penimbangan paku sesuai dengan ukurannya, dari
arah yang berlawanan conveyor membawa kotak-kotak kosong yang nantinya terisi setelah paku yang telah
ditimbang di bagian atas berjatuhan.

Copy Right @ La Fayn Print 271213 8


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

14) Proses packing secara manual


Fungsi : untuk mengepak paku sehingga siap dipasarkan.Selanjutnya kotak-kotak paku yang telah selesai
ditimbang, di packing dengan diberikan bandtape dan dilem listrik sehingga bersih dan kuat. Untuk sementara
kotak-kotak itu diletakkan diatas rak-rak papan yang selanjutnya diangkut ke gudang denganmenggunakan forklift
. paku harus dicantumkan dengan jelas keterangan-keterangan seperti ukuran paku, berat bersih paku dalam
kemasan, nama/merk pabrik pembuat, bulan dan tahun pembuatan.

16.Apa fungsi minyak pada Gelas ke-3 percobaan 3?


Jawab:: fungsi minyak pada percobaan tiga yaitu untuk menghambat terjadinya korosi pada paku. karena minyak
memiliki tingkat kerapatan yang tinggi sehingga minyak mampu melindungi besi dari oksigendan udara yang
merupakan faktor dari penyebab korosi sehingga korosi tidak terjadi

17. Sebutkan metode-metode lainnya untuk mencegah paku dari perkaratan.


Jawab:
1.mengontrol kelembapan
2.lumuri dengan oli
3.berikan lapisan plastik
4.lapisi dengan lapisan krom
5.Galvanisasi
6.Lapisi dengan cat
7.tin plating
8.chromium plating
9.sacrifial protection

18. Simpulan apa yang dapat diambil dari perlakuan percobaan 3?


Jawab: Pada paku dalam air garam (Toples 1) paku lebih lama mengeluarkan larutan karatan, lalu pada paku dalam air
hangat (toples 2), lebih cepat mengeluarkan larutan karatan di bandingkan pada paku dalam air garam (toples 1).
Sedangkan pada paku tanpa air tidak ada terjadi perubahan apapun.

19. Berdasarkan konsep perkembangan redoks, tergolong konsep redoks apakah reaksi perkaratan besi? Bagaimana
dengan reaksi enzimatis pencokelatan buah apel?
Jawab: Peristiwa perkaratan besi adalah hasil dari reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) yang tidak diinginkan. Dilansir dari
BBC, besi bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk besi (III) oksida terhidrasi atau yang dikenal sebagai karat.

Oksidasi Ezim dalam Buah Apel


Sebenarnya o-kuinon itu tidak memiliki warna. Namun karena bereaksi dengan amino dan oksigen maka menghasilkan
melanin.melanin inilah yang memberikan warna cokelat pada sel-sel potongan apel tersebut. Meski daging buahnya sudah
berubah warna, apel ini masih aman untuk dikonsumsi.

20. Berdasarkan konsep redoks dan reaksi redoks pada perkaratan besi, tuliskan zat yang bertindak sebagai: oksidator,
reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi.
Jawab: Reaksi redoks adalah reaksi yang zatnya ada yang mengalami oksidasi(kenaikan biloks) dan reduksi (penurunan
biloks).
-Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain, namun zat tersebut mengalami reduksi.
-Reduktor adalah adalah zat yang mereduksi zat lain, namun zat tersebut mengalami oksidasi. Aturan penentuan biloks :
* Biloks K dalam senyawa = +1 (golongan I A).
*Biloks O dalam senyawa = -2 (kecuali pada senyawa peroksida dan superoksida).
*Biloks I dalam senyawa = -1 (kecuali berikatan dengan oksigen).
*Biloks molekul unsur, contoh: F2,O2, dan CI2 adalah 0
*Biloks H dalam senyawa = +1 (kecuali pada senyawa hidrida).

KMnO4 mengalami reduksi dan KI mengalami oksidasi, maka: Oksidator: KMnO4


Reduktor: KI
Hasil Oksidasi: I2

Copy Right @ La Fayn Print 271213 9


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

Hasil Reduksi: MnSO4


21: Tentukan perubahan bilangan oksidasi besi berdasarkan reaksi perkaratan besi.
Jawab:
Senyawa yang mengalami oksidasi/reduktor adalah begin mathsize 14px style Fe end style, dan yang mengalami
reduksi/oksidator adalah begin mathsize 14px style O subscript 2 end style dan atom H tidak mengalamai kenaikan
maupun penurunan biloks. Sehingga pernyataan yang tidak benra
Langkah pertama, kita tentukan biloks masing-masing atom dan perubahannya.

LAMPIRAN

1. Reaksi oksidasi (enzimatis) pada buah apel

hasil pengamatan selama 2 jam

Copy Right @ La Fayn Print 271213 10


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

2jam suhu ruang. 2jam di dalam lemari es

2. Laju perkaratan besi


Pengamatan paku dalam larutan air garam (stoples 1)

1 JAM 2 JAM 3 JAM

4 JAM 5 JAM 6 JAM

7 JAM 8 JAM

PAKU DALAM AIR HANGAT (STOPLES 2)

1 JAM 2 JAM 3 JAM

Copy Right @ La Fayn Print 271213 11


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

4 JAM 5 JAM 6 JAM

7 JAM 8 JAM

Copy Right @ La Fayn Print 271213 12


Materi Kimia-X-MIPA-SMS-2: Bab 4. Konsep Reaksi Redoks

PAKU TANPA AIR TIDAK ADA PERUBAHAN APAPUN (KOROSI)

3. MELINDUNGI BESI DARI PERKARATAN

HASIL PADA HARI KE-6

Copy Right @ La Fayn Print 271213 13

Anda mungkin juga menyukai