KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH:
1. Nancy Pabintan
2. Muh. Alam Girofiq
3. Qurani Liontin
4. Ahlan Wasahlan
5. Siti Zahra
6. Moch Bian Eldizar
Dibimbing oleh:
SMAN 05 KENDARI
B. Teori Penunjang
Reaksi redoks adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi yang terjadi secara simultan (bersamaan).
Perkembangan konsep reaksi redoks terdiri dari: reaksi pengurangan dan pertambahan oksigen, reaksi pelepasan dan
pengikatan elektron serta reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksigen disebut reaksi oksidasi. Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi pada
senyawa-senyawa karbon (senyawa organik) disebut reaksi pembakaran. Sementara itu, reaksi oksidasi yang
melibatkan logam disebut reaksi perkaratan. Reaksi oksidasi pada senyawa organik dapat melibatkan enzim (reaksi
enzimatis) dan reaksi yang tidak melibatkan enzim. Reaksi enzimatis adalah reaksi kimia yang dikatalisis (dipercepat)
oleh enzim yang merupakan kelompok senyawa protein. Enzim yang terlibat dalam reaksi sangat spesifik tergantung
jenis substat yang bereaksi.
Apel matang mengandung enzim, termasuk polifenolokside. Enzim ini mengkatalisis reaksi oksigen dengan
beberapa senyawa dalam apel. Senyawa-senyawa dalam apel mengandung gugus-gugus fenolik (Ar-OH). Reaksi itu
menghasilkan produk-produk gelap dan membuat apel menjadi cokelat (reaksi pencoklatan Amoldari). Seperti semua
reaksi, termasuk reaksi yang dikatalisis oleh enzim, suhu mempengaruhi laju reaksi yang terjadi.
Pada reaksi oksidasi yang melibatkan logam akan mengasilkan produk senyawa perkaratan (ikatan antara logam
dengan oksigen). Umumnya, reaksi perkaratan sangat merugikan karena dapat menurunkan kualitas logam hingga
rusaknya logam. Contohnya, jika logam besi terpapar dengan oksigen pada udara terbuka, maka terbentuk ikatan ion
baru antara besi dan oksigen menciptakan besi oksida, atau karat. Garam dan air membantu mempercepat reaksi
perkaratan. Karat pada paku tersebut akan tampak seperti bintik-bintik gelap kemerahan yang mengerak. Dengan
mengubah kondisi, berarti Anda mengubah laju reaksi perkaratan.
Perkaratan pada logam, misalnya besi dapat dicegah dengan menghalangi kontak langsung antara besi dengan
oksigen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melumuri besi dengan oli (minyak), pengecatan
atau dengan perpaduan logam.
Namun, terdapat beberapa reaksi perkaratan logam yang sangat menguntungkan. Misalnya, oksidasi logam
alumunium akan menghasilkan alumunium oksida yang membentuk lapisan tipis pada permukaan logam alumunium.
Lapisan tipis alumunium oksida ini akan menghalangi oksigen selanjutnya yang akan kontak dengan logam alumunium,
sehingga kerusakan pada logam alumunium tidak terjadi.
Pada kegiatan praktikum kali ini, Anda akan mempelajari reaksi redoks (reaksi oksidasi/enzimatis) pada buah
apel, dan reaksi perkaratan besi.
Bahan:
- Paku biasa;
- air;
- buah apel
- paku galvanilasi (paku anti karat);
- kertas ampelas;
- minyak goreng;
- garam dapur
D. Prosedur Kerja
1. Reaksi Oksidasi (enzimatis) pada Buah Apel
a) Sediakan satu buah apel, 2 buah piring porselin, dan pisau/ cutter
b) Potonglah apel menjadi dua bagian menggunakan pisau/ cutter
c) Letakkan masing-masing potongan apel tersebut pada piring porselin
d) Satu bagian diletakkan dalam lemari es dan satu bagian dibiarkan terbuka di suhu ruang.
e) Perhatikan kedua potongan apel tersebut setiap 20 menit selama 2 jam.
f) Catat laju reaksi pada dua kondisi yang berbeda dengan mengamati perubahan warna apel.
Catatan:
Jika Anda tidak memiliki stoples bening, maka Anda boleh menggantikannya dengan gelas bening. Buatlah tutup gelas
tersebut menggunakan kertas jilid transparan dan eratkan tutupnya menggunakan plak band bening pada sisi
sekeliling penutup yang dibuat.
apapun
Gelas II Mengalami korosi dalam jangka waktu yang cepat Hanya waktu dalam 2 hari korosi
(Paku biasa dan pada gelas 2 mulai terlihat
air)
Gelas III Terjadu korosi dihari yang bersamaan dengan gelas Mengalami korosi terjadi korosi di
(Paku biasa; air 2 hari yang bersamaan dengan gelas
dan minyak) 2 akan tetapi gelas 2 lebih dulu
mengalami korosi daripada gelas
3
2.Mengapa potongan apel yang disimpan di udara terbuka mengalami perubahan warna yang lebih cokelat
dibandingkan potongan apel yang disimpan dalam lemari es?
Jawab: Oksidasi Ezim dalam Buah Apel
Sebenarnya o-kuinon itu tidak memiliki warna. Namun karena bereaksi dengan amino dan oksigen maka
menghasilkan melanin. Melanin inilah yang memberikan warna cokelat pada sel-sel potongan apel tersebut.
3.Carilah literatur melalui internet untuk menjelaskan pengaruh suhu terhadap reaksi enzimatis pencokelatan buah apel.
Jawab: Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat phenolik, katekin, tirosin,
asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencoklatan. Senyawa phenolic
dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses
pencoklatan. Reaksi ini dapat terjadi bila jaringan tanaman terpotong, terkupas dan karena kerusakan secara mekanis
yang dapat menyebabkan kerusakan integritas jaringan tanaman. Hal ini menyebabkan enzim dapat kontak dengan
substrat yang biasanya merupakan asam amino tirosin dan komponen phenolik seperti katekin, asam kafeat, dan
asam klorogena sehingga substrat phenolik pada tanaman akan dihidroksilasi menjadi 3,4- dihidroksifenilalanin (dopa)
dan dioksidasi menjadi kuinon oleh enzim phenolase
4.Senyawa apa yang terkandung dalam buah apel, sehingga dapat dikatalisis oleh enzim polifenoloksidase
Jawab: Pencokelatan tersebut disebabkan oleh oksidasi senyawa fenolik pada buah yang dikatalisis oleh enzim oksidase
(PPO) ketika buah mengalami kerusakan struktur sel dan kemudian menghasilkan senyawa kuinon, senyawa inilah yang
menyebabkan warna menjadi cokelat
6. Simpulan apa yang dapat diambil dari perlakuan buah apel tersebut?
Jawab: : Kesimpulan dari hasil pengamatan yang di amati yaitu pada apel di udara terbuka dan
apel dalam lemari es adalah warna apel di udara terbuka warna nya lebih coklat pekat di
bandingkan warna apel dalam lemari es.selain itu, apel di udara terbuka warnanya lebih cepat
berubah warna daripada apel di dalam lemari es. Dan juga, apel yang di udara terbuka lebih
lembek dan mengeluarkan air sedangkan pada apel dalam lemari es teksturnya lebih keras dan
tidak mengeluarkan air.
8. .Jelaskan urutan perbandingan laju besi dari tiga perlakuan paku pada percobaan ke 2
Jawab: Yaitu, yang pertama paku Dalam air hangat (toples 2),lalu disusul paku dalam larutan air garam (toples 1),dan
terakhir paku tanpa air (toples 3)
9.Mengapa garam dan air mempercepat terjadinya reaksi perkaratan besi?bagaimana dengan asam dan basa?
Jawab:proses ini disebabkan oleh kenaikan konduktivitas larutan garam dimana larutan garam lebih konduktif sehingga
menyebabkan laju laju korosi akan lebih cepat
10.Bagaimana kondisi paku jika direndam dalam air hangat?bagaimana laju perkaratannya jika dibandingkan dengan
stoples 1 dan stoples 3?
Jawab: laju perkaratan besi antara stoples 2 lebih cepat terjadi laju perkaratan dibandingkan dengan stoples 1 dan toples
2
11.Apakah kelembapan udara dan lama waktu perendaman mempengaruhi laju reaksi perkaratan besi
Jawab: dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi,air merupakan salah satu faktor penting penting untuk
berlangsungnya korosi.Udara lembab yang banyak mengandng uap air Mempercepat berlangsungnya proses korosi
12.simpulan apa yang dapat diambil dari perlakuan percobaan 2 (laju perkaratan besi)?
Jawab: Laju perkaratan besi antara toples 1,toples 2,dan toples 3 yaitu;pada (toples)1paku dalam larutan air garam
membutuhkan waktu lebih lama sehingga terjadi perubahan dengan mengeluarkan warna karatan pada paku toples
1,lalu paku dalam larutan air hangat (toples 2) lebih cepat terjadi perubahan dengan mengeluarkan warna karatan
pada paku tersebut.sedangkan paku tanpa air (toples 3)tidak terjadi perubahan apapun
13.jelaskan tiga perbandingan kondisi paku pada percobaan paku (mlindungi besi dari perkratan.kondisi manakah
Jawab: Perbandingan dari hasil pengamatan pada gelas 1,gelas 2,dan gelas 3,proses terjdinya korosi besi yang paling cepat
yaitu terdapat pada paku dalam gelas air bersih (gelas2) yang mengalami korosi dalam jangka waktu 2 hari. Selanjutnya di
ikuti pada paku dalam (gelas3) yang berisi air dan minyak mengalami korosi.dari pada (gelas 1) paku anti karat tidak
mengalami korosi
15.Apa yang dimaksud dengan paku anti karat? Bagaimana cara pembuatan paku anti karat?
Jawab: paku anti karat atau korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu yang hampir dianggap sebagai musuh
umum masyarakat. karat adalah sebutan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang
mempengaruhi hampir semua logam.
proses pembuatan paku anti karat terbagi atas lima tahapan proses yaitu: penciuman kawan, penarikan kawat, polish dan
pengepakan.
1) Perendaman wirerod di bak H2SO4
Fungsi : untuk membersihkan wirerod dari karat, minyak dan debu.Proses pencucian wirerod
mempergunakan alat produksi berupa pickling(acid boxes),yaitu sederetan bak yang terdiri dari tiga buah bak yang dipakai
untuk membersihkanatau mencuci wirerod dari kotoran berupa karat, minyak dan debu.Wirerod diangkut satu persatu
dari bak yang satu ke bak berikutnya denganmempergunakan alat material handling yaitu hoist crane. Wirerod dalam
bentukgulungan besar dimasukkan ke dalam bak yang berisi H2SO4 untuk dibersihkan dari karatdan kotoran
lainnya.Wirerod direndam dalam bak tersebut lebih kurang 1 menit dan diinspeksi dengan stopwatch
tiap mesin yang telahdiberi tepung sirip, diameter kawat akan berkurang secara bertahap. Misalnya untukmenghasilkan
kawat diameter 3,76 mm, maka wirerod diameter 5,5 mm akan berkurang secara bertahap pada
Dies kedua menjadi 5 mm, kemudian 4,27 mm, sampai akhirnyamenjadi 3,76 mm.Apabila dalam proses penarikan
dijumpai kawat yang terputus atau terpisah, makadapat dilakukan penyambungan dengan menggunakan welder (sejenis
alat las listrik).Kualitas kawat yang mengalami penyambungan sama dengan kualitas kawat yang tidakdisambung. Kawat
yang dihasilkan setelah melewati proses drawing machine disebut bahan setengah jadi. Dari proses tersebut, kawat
dibawa ke tempat pembuatan paku.
Fungsi : untuk membersihkan paku dari abu dan debu sisa polish.Paku-paku yang telah selesai dipolis dipindahkan
ke bagian tiup yang berguna untukmembersihkan paku-paku dari abu dan debu sisa polish. Untuk jenis paku lokal,
dari mesin tiup langsung dikirim ke bagian pencurahan untuk dicurahkan sesuai dengan beratdan ukurannya dan
kemudian ditimbang dan dilanjutkan ke tempat packing.
19. Berdasarkan konsep perkembangan redoks, tergolong konsep redoks apakah reaksi perkaratan besi? Bagaimana
dengan reaksi enzimatis pencokelatan buah apel?
Jawab: Peristiwa perkaratan besi adalah hasil dari reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) yang tidak diinginkan. Dilansir dari
BBC, besi bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk besi (III) oksida terhidrasi atau yang dikenal sebagai karat.
20. Berdasarkan konsep redoks dan reaksi redoks pada perkaratan besi, tuliskan zat yang bertindak sebagai: oksidator,
reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi.
Jawab: Reaksi redoks adalah reaksi yang zatnya ada yang mengalami oksidasi(kenaikan biloks) dan reduksi (penurunan
biloks).
-Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain, namun zat tersebut mengalami reduksi.
-Reduktor adalah adalah zat yang mereduksi zat lain, namun zat tersebut mengalami oksidasi. Aturan penentuan biloks :
* Biloks K dalam senyawa = +1 (golongan I A).
*Biloks O dalam senyawa = -2 (kecuali pada senyawa peroksida dan superoksida).
*Biloks I dalam senyawa = -1 (kecuali berikatan dengan oksigen).
*Biloks molekul unsur, contoh: F2,O2, dan CI2 adalah 0
*Biloks H dalam senyawa = +1 (kecuali pada senyawa hidrida).
LAMPIRAN
7 JAM 8 JAM
7 JAM 8 JAM