Anda di halaman 1dari 6

*A.

Pengertian Puasa*

Rukun Islam yang keempat adalah puasa. Sebagaimana rukun-rukun Islam lainnya, seperti ikrar dua
kalimat syahadat, mengerjakan sholat, mengeluakan zakat, menunaikan haji, jika puasa ditunaikan
sesuai dengan ketentuan yang dikehendaki Allah maka ia akan menghasilkan fungsi pendidikan diri.
Dengan berpuasa, seorang muslim berarti tengah membiasakan diri untuk menjalani berbagai akhlak
utama yang berfondasikan ketakwaan kepada Allah SWT. (1)

Menurut bahasa puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara’ Puasa ialah menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah
semata mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu. (2)

Sedangkan arti ‘shaum’ menurut istilah syariat adalah menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang
membatalkan puasa, disertai niat oleh pelakunya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya
matahari. Artinya, puasa adalah penahanan diri dari syahwat perut dan syahwat kemaluan, serta dari
segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh (seperti obat dan sejenisnya), dalam
rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar kedua (yaitu fajar shadiq) sampai terbenamnya
matahari yang dilakukan oleh orang tertentu yang dilakukan orang tertentu yang memenuhi syarat
yaitu beragama islam, berakal, dan tidak sedang dalam haid dan nifas, disertai niat yaitu kehendak
hati untuk melakukan perbuatan secara pasti tanpa ada kebimbangan , agar ibadah berbeda dari
kebiasan (3)

Referensi

(1) Adib bisri dan Munawar al-fatah, Kamus Indonesia Arab, Arab Indonesia, (Surabaya: Pusaka
Progessifme, 1999). 272.

(2) DRS. H. Mo. Rifa’i, Fikih Islam Lengkap, (Semarang: Pt. Karya Toha Putra,1978), h.322.

(3) Ibid

B. MACAM-MACAM PUASAA

A. Puasa Fardhu

Adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam.Yang termasuk ke dalam
puasa fardhu anatar lain :

1.Puasa Ramadhan

Adalah puasa yang wajib dilaksanakan pada bulan ramadhan oleh orang-orangIslam. Puasa ramadhan
ini dilakukan setiap hari pada bulan Ramadhan,sejak hari pertama sampai hari terakhir. Puasa
ramadhan pertama kalidiwajibkan pada tahun kedua Hijriah Nabi Saw. Ia mewajibkan ata sorang-
oranng yang sudah mukallaf dan atas orang yang mampumengerjakannya.
2.Puasa Kafarat

adalah puasa sebagai penembusan yang dikarenakan pelanggaran terhadap suatuhukum atau
kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehinggamengharuskan serorang mukmin
mengerjakannya supaya dosanyadihapuskan.

3.Puasa Nadzar

Adalah janji akan berpuasa. Apabila misalnya sembuh dari penyakit atau jikadiperkenankan sesuatu
maksud yang baik (yang bukan maksiat) dalamrangka mensyukuri nikmat atau untuk mendekati diri
keapada Allah,maka wajiblah atasnya untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, seorangyang
bernadzar wajib melaksanakan puasa tersebut, sebab ia sendiri yangmembuatnya wajib.

B.Puasa Sunnah

Adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidakdikerjakan tidak
berdosa. Adapun puasa sunnah itu antara lain :

 1. Puasa 6 hari di bulan Syawal


Bersumber dari Abu Ayub Anshari r.a. sesungguhnya Rasulullaah saw. bersabda:
“Barang siapa berpuasa pada bulan Ramdhan, kemudian diamenyusulkannya dengan berpuasa
enam hari pada bulan syawal, maka seakan-akan dia berpuasa selama setahun.”
 2. Puasa Senin dan Kamis
“Dari Aisyah r.a. Nabi saw. memilih hari puasa senin dan kamis”
(H.R.Turmudzi)3.Puasa Arafah (9 Dzulhijjah atau haji)Puasa Arafah disunnahkan hanya bagi
muslim yang tidak melakukan ibadah haji.Sabda Nabi SAW :
“puasa hari arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah laludan satu tahun
yang akan datang”.
(H.R. Muslim)4.Puasa AsyuraAsyura adalah hari yang kesepuluh di bulan Muharram.
“ibnu Abbas r.a. berkata : tatkala nabi saw sampai dimadinah, beliau bertanya,adaapa ini ?
jawab mereka, ini adalah hari yang baik, pada hari inbi Allah menyelamatrkan Musa dan Bani
Israil dari (kerajaan) musuhnya,
 3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah atau haji) Puasa Arafah disunnahkan hanya bagi muslim yang tidak
melakukan ibadah haji. Sabda Nabi SAW:
"puasa hari arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahun
yang akan datang" (HR. Muslim)
 4. Puasa Asyura
Asyura adalah hari yang kesepuluh di bulan Muharram.
"ibnu Abbas ra, berkata: tatkala nabi saw sampai dimadinah, beliau bertanya, adaapa ini? jawab
mereka, ini adalah hari yang baik, pada hari inbi Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari
(kerajaan) musuhnya,
C. Puasa Makhruh

 1. Puasa khusus bulan Rajab


"umar berkata makanlah, karena bulan ini sangat diagungkan oleh orang-orang jahiliyah".
 2. Puasa khusus hari jumat
"janganlah seorang diantara kalian berpuasa pada hari jumat saja, melainkan kalau ia puasa
sehari sebelumnya atau sesudahnya. " (HR. Muslim)
 3. Puasa khusus hari sabtu
"Janganlah kalian berpuasa pada hari sabtu, kecuali puasa yang telah diwajibkan atas kalian"
(HR. Muslim) 4. Puasa tapi tidak shalat Adalah mereka yang semangat menjalankan ibadah
puasa ramadhan. Tapi sayang sekali mereka tidak semangat mendirikan sholat wajib. Tidak
diragukan lagi,bahwa ibadah sholat lebih berat timbangannya menurut timbangan islam dari
pada ibadah puasa.
D. Puasa Haram

 1. Puasa Hari Raya


Ijma' kaum muslimin mengharamkan puasa hari raya,baik hari raya Idul Fitri 1 Syawal maupun
hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. "Barang siapa yang berpuasa pada dua hari itu atau
salah satunya maka ia berdosa dan puasanya tidak sah.
 2. Puasa Hari Tasyriq
Hari Tasyriq adalah sebagai pelengkap bagi hari hara Idul Adha dan pada hari tersebut
disyaria'atkan menyembelih binatang kurban.
 3. Puasa khusus Rabiul Awal
Puasa pada hari kelahiran Nabi saw tidak disyariatkan kepada kita, tidak pernah dijelaskan oleh
hadist shahih dan tidak pula hadist dhaif.
 4. Puasa Wishal
Puasa yang menyambungkan puasa kehari berikutnya tanpa berbuka di malam hari. Pada hal
kaum muslimin yang berpuasa diperintahkan untuk berkuka di setiap malamnya.

Macam macam puasa fiqih ibadah. 2019, Yordi saputra


*Dasar Hukum Puasa*

Allah Swt. memerintahkan hambanya untuk

beribadah kepada-Nya. Pada bulan Ramadhan Allah Swt.

mewajibkan pada umat-Nya yang beriman untuk

menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana dalam firman


Allah SWT. surat al-Baqarah ayat 183:

(Masuke potongan ayat)


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas

kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas

orang-orang sebelum kamu, agar kamu

bertaqwa”. (Q.S. al-Baqarah: 183)⁶ *footnote* (Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahannya,


(Semarang: CV.

Toha Putra, 1989). 44)

Pada awal ayat dipergunakan kata-kata panggilan

kepada orang-orang yang beriman amanu tentu hal ini

mempunyai maksud-maksud yang terkandung didalamnya.

Karena puasa itu bukan suatu ibadah yang ringan, yakni

harus menahan makan, minum, bersenggama dan

keinginan-keinginan lainnya. Sudah tentu yang dapat

melaksanakan ibadah tersebut hanyalah orang-orang yang

beriman saja. Dalam hal ini Prof. Hamka menjelaskan:

Abdillah bin Mas‟ud pernah mengatakan, bahwa

apabila sesuatu ayat telah dimulai dengan panggilan

kepada orang-orang yang percaya sebelum sampai ke

akhirnya kita sudah tahu bahwa ayat ini mengandung suatu

perihal yang penting ataupun suatu larangan yang berat.

Sebab Tuhan Yang Maha Tahu telah memperhitungkan


terlebih dahulu bahwa yang bersedia menggalangkan bahu

buat memikul perintah Ilahi itu hanya orang yang beriman

Maka perintah puasa adalah salah satu perintah yang meminta pengorbanan kesenangan dia
dan kebiasaan tiap

hari. ⁷ *footnote* (Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid II, (Jakarta: PT. Pustaka,

Panjimas, 1994). 90.)

Berdasarkan ayat di atas tegas bahwa, Allah Swt.

mewajibkan puasa kepada hamba-hamba-Nya yang

beriman, sebagaimana Dia telah mewajibkan kepada para

pemeluk agama sebelum mereka. Dia telah menerangkan

sebab diperintahkannya puasa dengan menerangkan sebab

diperintahkannya puasa dengan menjelaskan faedahfaedahnya yang besar dan hikmah-


hikmahnya yang tinggi,

yaitu mempersiapkan jiwa orang yang berpuasa untuk

mempercayai derajat yang takwa kepada Allah Swt dengan

meninggalkan keinginan-keinginan yang dibolehkan demi

mematuhi perintah-Nya dan demi mengharapkan pahala

dari sisi-Nya, supaya orang mukmin termasukgolongan

orang-orang yang bertakwa kepada-Nya yang menjauhi

larangan-larangan-Nya.

Perintah puasa bagi umat Islam diwajibkan oleh

Allah SWT. pada bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan


karena di bulan Ramadhan itulah diturunkan al-Qur‟an

kepada umat manusia melalui Nabi besar Muhammad Saw.


D. Syarat Dan Rukun Puasa
* Syarat Puasa
Pada ulama ahli fiqh membedakan syarat-syarat puasa atas:
1) Syarat wajib puasa yang meliputi:13
a) Berakal (aqli)
Orang yang gila tidak diwajibkan puasa
b) Baligh (sampai umur)
Oleh karena itu anak-anak belum wajib berpuasa
c) Kuat berpuasa (qadir)
Orang yang tidak kuat untuk berpuasa
baik karena tua atau sakit yang tidak dapat diharapkan sembuhnya, tidak diwajibkan atasnya
puasa, tapi wajib bayar fidyah.
2) Syarat Syah Yang Mencakup Puasa14
a) Islam
Orang yang bukan Islam (kafir)
b) Mumayiz (mengerti dan mampu
membedakan yang baik dengan yang baik)
c) Suci dari pada darah haid, nifas dan wiladah Wanita yang diwajibkan puasa selama mereka
tidak haid. Jika mereka sedang haid tidak diwajibkan puasa, teta diwajibkan mengerjakan qadha
sebanyak puasa yang ditinggalkan setelah selesai
bulan puasa. Nifas dan wiladah disamakan
dengan haid. Bedanya bila sang ibu itu menyusui anaknya ia boleh membayar fidyah. Disinilah
letak perbedaan antara meninggalkan shalat dan meninggalkan puasa bagi orang yang sedang
haid. Pada shalat, bagi orang haid lepas sama sekali kewajiban shalat, sedangkan pada puasa
tidak lepas, tetapi didenda untuk dibayar (diqadha) pada waktu yang lain.
d) Dikerjakan dalam waktu atau hari yang dibolehkan puasa.

* Rukun Puasa
Ada dua rukun puasa. tanpa memenuhi rukun
puasa, tidak ada.
Dua rukun puasa itu yaitu:
1) Niat
2) Menahan diri dari segala yang membukakan.

Referensi : Alghozali,2020 “Puasa”

Anda mungkin juga menyukai