Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI

KOMUNIKASI APOTEKER DENGAN PASIEN


(PEMILIHAN OBAT YANG TEPAT)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 19
Denisya Anggraini (2001145)
Nurillah Muthmainnah (2001162)

Dosen Pengampu :
Apt. Silvana Anggraeni, M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui


tanah dan disebabkan oleh parasit cacing, dengan dampak mengganggu perkembangan
fisik, kecerdasan, mental, prestasi, dan menurunkan ketahanan tubuh (Soedarto, 2009).

Orang yang cacingan adalah apabila di dalam perutnya terdapat cacing.Seseorang


diketahui ada cacing di dalam perutnya apabila keluar cacing dari mulut, hidung, saat
buang air besar, atau bila dalam pemeriksaan terdapat telur cacing, maka orang tersebut
cacingan (Dinkes Provinsi DIY, 2010).

Dinas Kesehatan Provinsi kota Yogyakarta menyebutkan beberapa gejala-gejala


cacingan sebagai berikut :
1) Perut buncit.
2) Badan kurus.
3) Rambut seperti rambut jagung.
4) Lemas, cepat lelah, pucat, dan mata belekan
Dan bahaya yang ditimbulkan pada anak yang mengalami cacingan, sebagai
berikut :
1) Kurang gizi (kurus).
2) Kurang darah (anemia).
3) Pertumbuhan terganggu, biasanya lebih pendek.
4) Daya tahan tubuh rendah sehingga sering sakit, lemah dan sering menjadi letih
sehingga menyebabkan malas belajar dan sering absen atau tidak masuk sekolah
dan mengakibatkan nilai pelajaran turun atau rendah.

Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta menyebutkanbeberapa cara pencegahan


kecacingan seperti berikut ini :
1) Gunakan air yang bersih, yaitu :
a) Saat mengambil air pakailah wadah yang bersih dari sumber sampai ke tempat
penyimpanan.
b) Simpanlah air di tempat yang bersih dan tertutup.

c) Memasak atau merebus air sampai mendidih terutama untuk air minum.
2) Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar.
3) Mencuci sayuran terutama yang akan di makan mentah (lalapan).
4) Menutup makanan yang tersaji di rumah.
5) Menutup makanan jajanan di sekolah.
6) Minum obat cacing setahun 2 kali.
7) Buang air besar di jamban yang sehat.
8) Memakai alas kaki, terutama saat bermain atau keluar dari rumah.
9) Memotong kuku dan membersihkannya secara rutin seminggu sekali

BAB II
KASUS
Seorang ibu datang untuk membeli obat ke Apotek. Dia menyebutkan bahwa anak
laki lakinya yang berusia 5 tahun mengeluhkan gatal gatal di daerah anus sejak 4
hari yang lalu, dan gatalnya semaikin menjadi jadi pada saat malam hari yang
membuat anak sulit untuk tidur. Nafsu makan pada anak berkurang dari
sebelumya.

SCRIPT
Apoteker : Selamat siang ibu, silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu bu?
Pasien : Siang mbak, jadi begini anak laki laki saya mengatakan jika dia
gatal gatal di daerah anus sejak 4 hari yang lalu.
Apoteker : Baik bu, boleh saya tau usia anak ibu sekarang berapa?
Pasien : Umurnya 5 tahun mbak
Apoteker : Selain gatal di daerah anus apakah ada gejala lain yang dirasa bu?
Pasien : Saat malam gatalnya semakin parah sehingga dia sulit untuk tidur,
nafsu makan nya bekuarang.
Apoteker : Ibu apakah sebelumnya sudah ada mengonsumsi obat?
Pasien : Tidak ada mbak
Apoteker : Baik bu, untuk obat lain yang sedang dikonsumsi ada bu?
Pasien : tidak ada juga mbak
Apoteker : Oo begitu yaa bu, mohon tunggu sebentar yaa buk saya ambilkan
obatnya dulu.
Pasien : Baik mbak
Apoteker : Terimakasih ibu sudah menunggu, jadi begini bu ini obatnya
Combantrin Syrup 10 ml dimana obatnya dalam bentuk sirup rasa jeruk. Dimana
obat ini obat cacing untuk mengatasi cacing kremi dengan melumpuhkannya dan
mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui BAB.Diminumnya 10 ml sekali
minum atau 2 sendok takar (5ml) dan 6 bulan berikutnya diminum kembali 10 ml
lalu obat ini boleh diminum sebelum atau sesudah makan yaa bu dan tidak
memerlukan obat pencahar. Dan sebaiknya obat ini dihindari untuk wanita yang
sedang hamil, anak yang berusia dibawah 2 tahun dan untuk penderita gangguan
hati. Oh iya ibu efek samping yang bisa terjadi bisa kehilangan nafsu makan,
mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat, dan ruam
dikulit. Obat ini disimpan dalam wadah kering pada suhu ruangan dan terhindar
dari sinar matahari langsung ya ibuu
Pasien : Oooh jadi begitu yaa mbak, baik mbak jadi berpaa harga untuk
obatnya?
Apoteker : Harganya Rp. 20.000 ibu. Oh iya ibu saya sarankan anaknya
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air besar menggunakan sabun,
mencuci tangan sebelum dan sesudah bermain dan sebelum tidur, untuk makanan
sebaiknya mengonsumsi sayur dan buah buahan, mencuci seprei, sarung bantal,
selimut dua hari sekali, dan cuci handuk menggunakan air panas.
Pasien : Baik mbak, terimakasih banyak atas informasinya yaa mbak
Apoteker : Baik ibu, sama sama. Terimakasih sudah berkunjung ke apotek
kami, jika penyakit anak ibu bertambah parah, segera dibawa ke rumah sakit
untuk ditangani oleh dokter yaa bu. Jika ada yang ingin ditanyakan jangan
sungkan untuk datang ke apotek kami ibu
Pasien : Baik mbak
Apoteker : Semoga anak ibu lekas lekas sembuh yaa buu
Pasien : Baik mbak, terimakasih. Selamat siang
Apoteker : Selamat siang juga bu, hati hati dijalan
KESIMPULAN
Seorang apoteker sebagai tenaga kesehatan berperan penting untuk
memberikan saran obat yang sesuai dengan kondisi atau gejala yang dialami
pasien agar terhindar dari masalah-masalah yang nantinya akan merugikan pasien
itu sendiri. Saat konseling terkait swamedikasi Masyarakat, setidaknya apoteker
harus mempertimbangkan ketepatan penentuan indikasi/penyakit, ketepatan
pemilihan obat, dan ketepatan dosis obat dan cara penggunaannya. Salah satu
contohnya yaitu pada kasus diatas, apoteker harus memberikan informasi tentang
penggunaan dan cara mencegah agar penyakit tidak timbul kembali. Seorang
pasienpun harus pintar mencari informasi dan tidak sembarangan mengkonsumsi
obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ataupun apoteker.

Anda mungkin juga menyukai