S1 S2 S3 N
(°C)
1. Curah Hujan
Rata rata curah hujan di daerah Dairi menurut data BPS adalah
sekitar 258 mm, dimana curah hujan ini kurang sesuai untuk
pertumbuhan karet. Tumbuhan karet dapat tumbuh dengan curah
hujan sekitar 2500- 3000 mm/tahun. Curah hujan sidikalang
termasuk kedalam kategori N.
2. Temperatur
Menurut data Klimatologi di website BMKG pada Kabupaten Dairi
tahun 2022 dari bulan Januari sampai November dapat diketahui
bahwa kondisi suhu udara rata-rata Kabupaten dairi adalah 16,54
°C sampai dengan 25°C , hal ini kurang sesuai untuk tanaman
sawit dikarenakan tanaman sawit cocok di temperatur 26-34 C.
3. Topografi
Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi berada pada
ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut. Sedangkan untuk
tanaman karet tumbuh optimum pada dataran rendah dengan
ketinggian 200 m dpl.
4. Drainase
Kota Sidikalang memiliki Drainase yang kurang baik
untuk pertumbuhan tanaman karet. Hal ini dikarenakan
proyek drainase yang masih terhambat. Drinase
Sidikalang termasuk kedalam ktegori N.
5. Tekstur Tanah
Jenis tanah di Kawasan kabupaten dairi, terutama kota
sidikalang didominasi tanah liparit sekitar 53,85 %, dimana
tanah ini memiliki tekstur yang kasar sehingga kurang cocok
untuk tanaman karet. Tekstur Tanah kota sidikalang termaasuk
kedalam kategori N.
6. Kemiringan
Di daerah Sidikalang lebih didomanasi oleh daerah datar 0-15
seluas 11.165 km. Dimana daerah ini sesuai dengan
pertumbuhan karet (lebih kecil dari 8). Kemiringan kota
sidikalang termasuk kedalam kategori S1 dan S2.
7. Kemasaman (pH)
pH tanah untuk daerah sidikalang 5,67-6,00 dimana
kemasaman (pH) ini termasuk dalam S1 untuk kesesuaian
lahan tanaman karet yaitu sekitar 5,0-6,0.
8. Kedalaman tanah
Kedalaman tanah untuk daerah sidikalang berkisar 78-97 cm.
Dimana kedalaman tanah ini termasuk S2 untuk kesesuaian
lahan tanaman karet yaitu sekitar 75-200 cm.
Dari hasil pengamatan terhadap kriteria kesesuaian lahan di daerah
sidikalang untuk tanaman karet didapat hasil untuk faktor pembatas S1
Kemiringan dan Kemasaman. Untuk S2 Kedalaman tanah. Dan untuk
kategori N curah hujan, topografi, temperature, drainase dan tekstur
tanah. Sehingga dari hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan
wilayah Sidikalang termasuk kedalam kategori N (tidak sesuai) sebagai
lahan untuk pertumbuhan Tanaman Karet
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari pembuatan piringan kelapa sawit adalah :
1. Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting,
baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa,
pendorong pertumbuhan ekonomi
2. Kesesuaian lahan untuk tanaman karet adalah penilaian terhadap tingkat
kecocokan sebidang lahan untuk budidaya atau pengembangan komoditas
perkebunan karet
3. Ada beberapa karakteristik kesesuaian lahan tanaman karet yaitu,
temperature, curah hujan, topografi, drainase, tekstur tanah, bahan kasar,
kedalaman tanah, kemasaman (pH), dan kemiringan.
4. Dari pengamatan lahan di wilayah Sidikalang dapat disimpulkan
termasuk kedalam kategori N (tidak sesuai) untuk pertumbuhan Tanaman
Karet.
.
DAFTAR PUSTAKA
Azhimah, F. (2019). Kesesuaian lahan tanaman karet (hevea brasiliensis)
di Desa Giri Nanto Kabupaten Seluma. Jurnal Agroteknosains, 3(1).
Kaswanto, R. L., Aurora, R. M., Yusri, D., Sjaf, S., & Barus, S. (2021).
Kesesuaian lahan untuk komoditas unggulan pertanian di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Analisis Kebijakan Pertanian, 19(2), 189-205.
Yusuf, M. I., Maryati, S., & Koem, S. (2022). Evaluasi Kesesuaian Lahan
Tanaman Karet, di Desa Tamaila. Jurnal Pendidikan Geografi
Undiksha, 10(3), 243-251.