Anda di halaman 1dari 20

PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

SISTEMIK PADA IKAN


Patologi – Kerangka Dasar Penyakit Ikan

Ilmu Multidisipliner – Ditunjang Ilmu Dasar :


. Anatomi Ikan – Makro Anatomi
- Mikro Anatomi
. Fisiologi Ikan ( Tingkah Laku, Gejala Klinis, Gambaran
Darah Ikan)
. Etiologi (Penyebab Penyakit) – Virus, Bakteri, Parasit,
Cendawan. Identifikasi – Serologis, Biologi
Molekuler (Biotik).
Lingkungan, Nutrisi, Neoplasia (Abiotik).
. Epidemiologi – Sejarah Penyakit
- Mula Terjadinya Penyakit
- Penyebaran Penyakit
. Patogenesis – Perjalanan Penyakitnya , Mulai Patogen
Masuk Ke Ikan Sampai Ikan Sakit
ISTILAH-ISTILAH:
 Patologi → ilmu yang mempelajari tentang penyakit
 Patofisiologi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologik akibat
penyakit
 Patologi anatomi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan morfologi sel
dan jaringan → patologi bedah, sitopatologi, patologi otopsi
 Patologi sistemik (khusus): mempelajari reaksi khusus dari berbagai sel,
jaringan atau organ dalam suatu sistema tertentu terhadap penyakit.
 Patofisiologi merupakan integratif ilmu: anatomi, fisiologi, biologi sel dan
molekuler, genetika, farmakologi dan patologi
 Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang
menampakan tanda (sign) dan gejala (symptom)
Istilah-istilah patologi / penyakit ikan:
 Penamaan penyakit berdasar :
- Penyebabnya (Saprolegniasis,Vibriosis)
- Gejalanya (Hemorhagic septicaemia)
- Penemunya (Koch)
 Etiologi – ilmu yang menentukan penyebab sakit
 Gejala klinis (tanda tanda klinis) – perubahan
ikan akibat penyakit tampak di bagian luar tubuh
maupun tingkah lakunya.
 Tanda-tanda patologis – perubahan fungsi, morfologi jaringan,
cairan tubuh/darah ikan sakit
 Diagnose – proses pengenalan dan pemastian
penyakit
Agen Penyebab Penyakit:
1. Biotik, misalnya bakteri, virus, cendawan, parasit, dan
protozoa
Penyakit dibedakan menjadi dua:
a) Penyakit primer, dimana masuknya agen penyebab penyakit
dalam tubuh ikan yang sehat menyebabkan terjadinya suatu
penyakit
b) Penyakit sekunder, kejadian penyakit terjadi ketika agen
penyakit menginfeksi ikan pada saat kondisi atau sistem
kekebalan ikan lemah

2. Abiotik, meliputi faktor fisika dan kimia perairan, nutrisi


dan genetik
PATOLOGI SISTEMATIK:
a. Sistem Integumen

• Berfungsi sebagai “barrier” atau pembatas.


• Bagian paling rentan terhadap perubahan warna atau luka.
• Strukturnya yang halus = rentan mengalami kerusakan baik akibat
fasilitas budaya ikan, pencemaran air, maupun akbat infeksi
sekunder bakteri
• Perubahan kulit yang paling mudah diamati dari ikan misalnya
adanya lesi (luka) dan perubahan warna
• Sistem pertahanan mukosa = dihasilkannya mukus pada
permukaan kulit dan insang
• Mukus mengandung antibodi, lysozymes, komplemen, C - protein
reaktif
PATOLOGI SISTEMATIK:
a. Sistem Integumen
Perubahan pada kulit ketika hemoragi

terserang penyakit:
- Bagian kutikula, terjadi penebalan
jika terdapat polutan atau patogen,
warna menjadi abu-abu kebiruan
terutama pada infeksi protozoa
- Epidermis:
1. Terjadi respon radang/inflamasi
2. Hiperplasia akibat toksin bakteri
gram negatif
3. Tukak (ulcer) akibat bakteri, Ulcer

parasit atau cendawan


PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Respirasi
 Insang adalah salah satu struktur yang
paling halus dari tubuh teleost
 Merupakan bagian yang sangat rentan
karena langsung berhubungan dengan
lingkungan eksternal dan setiap saat
kontak dengan air.
 Insang juga merupakan situs yang disukai
oleh protozoa eksternal dan parasit
trematoda monogenean.
 Pertukaran gas berlangsung di
permukaan lamela sekunder yang terdiri
dari satu lapisan sel
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Respirasi

Function:
 Uptake O2
 Release CO2
 Release ammonia
 Uptake medicine via dipping method
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Sirkulasi
 Sistem sirkulasi ikan terdiri dari organ jantung, arteri, vena,
pembuluh darah kapiler, dan sel darah.
 Fungsi: transport bahan-bahan terlarut
 Merupakan sistem pertahanan ikan
 Darah, terdiri dari:
- Plasma darah, media terlarutnya bahan-
bahan, ion, antibodi, hormon, enzim, dan waste
material
- Sel darah
Sel darah pada ikan dapat dibedakan atas
tiga jenis sel yaitu eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih) dan trombosit.
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Sirkulasi
 Sel darah merah pada ikan umumnya berkisar antara
1,05 × 106 /mm3 and 3,0 × 106 /mm3. nilai ini dapat berubah-
ubah dipengaruhi oleh tingkat stres dan suhu lingkungan.

 Pembangkit tenaga dari sistem sirkulasi adalah jantung.


Berfungsi sebagai organ yang memompakan darah ke suluruh
tubuh.
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Sirkulasi
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Sirkulasi
 Hemoglobin pada sel darah merah berperan sebagai protein
pengangkut oksigen dan karbondioksida dalam proses
metabolisme.

 Leukosit terdiri dari berbagai jenis sel (neutrofil, monosit, limfosit,


eosinofil, dan masofil) dan umumnya berperan sebagai sistem
pertahanan tubuh ikan.

 Trombosit bertanggung jawab untuk pembekuan darah dan


penting dalam mencegah hilangnya cairan dari jaringan saat terjadi
luka pada permukaan tubuh.
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Pencernaan

Melibatkan banyak enzim dan kelenjar pencernaan


Barrier pertama patogen yang masuk melalui oral
Kondisi pencernaan :
- Lambung : pH rendah (asam)
- usus : pH tinggi (basa)
Uptake nutrisi dan bahan obat via microvilli
Mucus yang terdapat pada intestine berperan dalam
menghalau patogen agar tidak masuk ke dalam tubuh ikan
PATOLOGI SISTEMATIK:
b. Sistem Pencernaan
Organs,Tissues, And General Structures of
Fish Immunity
Secara umum sistem kekebalan tubuh ikan terbagi atas dua komponen utama
yaitu:
1. Organ lymphoid primer (menghasilkan limfosit) terdiri atas thymus, dan head
kidney atau pronephros pada teleost, atau Leydig and epigonal organ pada
chondrichthyes

2. Organ lymphoid sekunder (membangkitkan respon kekebalan tubuh) terdiri


atas spleen (limpa), ginjal dan jaringan limfoid mukosa (mucosal-associated
lymphoid tissue)
Alat pertahanan yang ada dan tidak ada pada tubuh ikan:

a. Ikan memiliki alat pertahanan tubuh luar berupa mukus pada


kulit, usus dan pada insang. Mukosa :
 Dihasilkan oleh kelenjar dari lapisan epidermis
 Mengurangi gesekkan dengan air supaya dapat berenang
dengan cepat
 Mencegah infeksi & menutup luka
 Sebagai lapisan semi-permeabel yang mencegah keluar
masuknya air melalui kulit.
 Menghindarkan diri dari kekeringan, ex. Ikan paru
(Protopterus sp)
 Sebagai pelindung telur yang telah dibuahi dari gangguan
luar, ex. Ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis).
selain lendir, terdapat pula sisik sebagai alat pertahanan tubuh ikan
terhadap invansi patogen
b. Alat pertahanan yang ada dan tidak ada pada tubuh ikan:

b. Ikan tidak memiliki simful limfe


c. Tidak semua ikan memiliki asam lambung (beberapa ikan
hanya memiliki lambung semu)
d. Ikan tidak memiliki sel kupfer (Sel monosit-makrofag,
berfungsi melawan invasi bakteri dan agen toksik)di hatinya
THANK YOU
SEE YOU LATER..

Anda mungkin juga menyukai