PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
UNIVERSITAS AL GHIFARI
2023
HALAMAN PENGESAHAN
MENYETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGESAHKAN
PENDAHULUAN
dan inovasi yang terus menerus dari guru dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran yang berkualitas dapat
meningkatkan prestasi dan motivasi belajar peserta didik. Prestasi dan motivasi belajar yang
tinggi dapat menjadi salah satu sarana dalam mengembangkan kemampuan dan pembentukan
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan yang memasung hak-hak asasi manusia,
pengalaman selama ini, mahasiswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Mahasiswa
cenderug tidak begitu tertarik dengan mata kuliah Faarmakoterapi karena selama ini mata
kuliah Farmakoterapi dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata,
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar Farmakoterapi mahasiswa rendah yaitu
faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi,
kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar
mahasiswa, seperti; dosen sebagai Pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan
kompetensi harus berpusat pada Mahasiswa (Focus on Learners), memberika pembelajaran dan
pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata (provide relevant and
contextualized subject matter) dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik
siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan peciptaan suasana yang
menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata kuliah
Farmakoterapi. Dalam hal ini penulis memilih model “pembelajaran berbasis masalah (Problem
Menurut Nurhadi Pembelajaran aktif dengan menciptakan suatu kondisi dimana siswa dapat
berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran harus dibuat dalam
suatu kondisi yang menyenangkan sehingga siswa akan terus termotivasi dari awal sampai akhir
kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam hproblem based learningal ini pembelajaran dengan
Problem Based Learning sebagai salah satu bagian dari pembelajaran CTL (Contextual Teaching
and Learning) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dosen di kampus untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dirancang untuk
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada matakuliah
a. Bagi peneliti untuk menambah pemahaman keilmuan tentang Bagaimana upaya penerapan
Metode Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam mata
kuliah Farmakoterapi khusus dalam studi kasus pada mahasiswa farmasi di universitas Alghifari
Bandung
b. Bagi mahasiswa adalah sebagai upaya peningkatan aktivitas belajar dalam upaya penerapan
Metode Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam kuliah
c. Bagi dosen sebagai khasanah ilmu pengetahuan dalam upaya penerapan Metode Problem Based
Learning terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Farmakoterapi.
BAB II
KAJIAN TEORI
digunakan dalam pengajaran proses berpikir tingkat tinggi, pengajaran yang membantu serta
mempermudah jalannya peserta yang dididik untuk mencari dan memproses informasi yang sudah
tertanam dalam pikirannya kemudian melakukan analisa pengetahuan melalui pengamatan dan
penyelidikan yang dilakukan peserta 86 Prasetyo dan Nisa Model PBL terhadap rasa ingin tahu yang
dididik mengenai dunia sosial dan lingkungan sekitarnya. Model PBL (PBL) mengharuskan peserta
yang dididik untuk bisa melatih dan menyusun sendiri pengetahuannya, serta mengaplikasikan
pengembangan keterampilan yang dimilikinya dalam memecahkan suatu masalah. Seperti, dengan
memberikan situasi masalah autentik, peserta yang dididik akan mencapai suatu makna dari bahan
materi ajar yang disiapkan pendidik melalui proses studi dan menyimpannya dalam ingatan sehingga
menyuguhkan sesuatu hal mudah kepada peserta yang dididik ketika akan melakukan suatu
pengamatan dan penyelidikan. Jadi, model PBL ini menekankan strategi pengajaran yang
memanfaatkan masalah di dunia yang sesunguhnya supaya peserta yang dididik studi mengenai cara
bagaimana berpikir kritis dan keterampilannya dalam memecahkan suatu masalah, serta untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemikiran yang esensial dari edukasi IPA sehingga pada pengajaran
ini peserta yang dididik di haruskan agar lebih aktif, dan pendidik hanya memfasilitasinya. PBL
memiliki beberapa manfaat diantaranya 1) peserta yang dididik mudah mengingat dan meningkatnya
pemahaman peserta yang dididik atas materi ajar, 2) meningkatkan fokus peserta yang dididik pada
pengetahuan yang relevan, 3) mengindikasi peserta yang dididik agar berpikir kritis, 4) membangun
kerja serupa dalam kelompok, kepemimpinan, dan keterampilan sosial, dan kecakapan studi, serta 5)
Menurut Sudjana (2009) “output studi adalah kecakapan kecakapan yang dimiliki peserta
yang dididik sesudah ia menerima pengalaman studinya. Output studi terbentuk ke dalam tiga tipe
output studi, yakni pengetahuan dan pemahaman, sikap dan cita-cita, keterampilan dan kebiasaan”.
Output studi merupakan perubahan perubahan yang terjadi pada diri peserta yang dididik, hal
tersebut jelas melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan bagian dari hasil
B. Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan. Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu
“hasil” dan “belajar”. Hasil (product) merupakan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
Sedangkan belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Perubahan tingkah laku dalam hal ini seperti tingkah laku yang diakibatkan
oleh proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dipandang sebagai
proses belajar. Sebelum ditarik kesimpulan tentang pengertian hasil belajar, terlebih dahulu
a. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata hasil belajar merupakan realisasi potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari
b. Menurut Gagne dan Briggs hasil belajar adalah sebagai kemampuan yang diperoleh
c. Menurut Asep Jihad hasil belajar adalah perubahan tingkh laku siswa secara nyata
d. Menurut Winkel hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar atau setelah mengalai
interaksi dengan lingkungannya guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang akan
C. Kerangka Pikir
Definisi Menentukan penyebab
Anatomi tubuh penyakit penyakit
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yaitu
suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker
tentang variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : catatan guru,
catatan siswa, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
observasi, dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-
siklus berikutnya.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas siswa saat
mata pelajaran PKn dengan pendekatan Problem Based Learning (pembelajaran berbasis
masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan
belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang
sudah disebutkan diatas. Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presentasi,
nilai tugas serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,
partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam
melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, catatan lapangan. Data yang
Siklus I
A. Perencanaan
B. Tindakan
Tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan siswa dalam proses
motivasi belajar.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada buku
sumber.
Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan oleh guru.
(LKM).
D. Refleksi
siklus berikutnya.
Siklus II
A. Perencanaan
Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan
B. Tindakan
muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah yang sudah ditentukan,
2. Mahaiswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan
diskusi kelompok belajar, memahami materi dan menulis hasil diskusi untuk
dilaporkan.
C. Pengamatan (Observasi)
Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-
hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Menilai hasil
D. Refleksi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II. Memperbaiki
pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus III.
E. Evaluasi tindakan II
Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan
Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil. Sisi proses yaitu dengan
mengadakan diskusi kelompok belajar, dimana para siswa dilatih untuk berani
dan jurnal harian, serta melalui wawancara tentang sikap siswa terhadap PKn. Bila 70%
tahun 1999 s/d pasal 66 uu no 39 tahun 1999 melalui metode Problem Based Learning,
Reneka Cipta