Anda di halaman 1dari 5

MECHANIC DEVELOPMENT SECTION - MTBU

MeCA AID
EGI BULLDOZER D375
COMPETENCY REMOVE & INSTALL
COMPONENT Transmission, steering, bevel gear

I. STRUCTURE & FUNCTION


NO SUBJECT STRUCTURE FUNCTION CARA/PRINSIP KERJA TROUBLE ANALYZE
 Component penghubung antara damper ke  Menghubungkan/meneru  Meneruskan putaran antara dua  Broken  lack of lubrication,
Torque Converter skan putaran dari component yang tidak misoperation
 Mampu menghubungkan dua komponen yang damper ke Torque lurus/segaris (fungsi  Unusual noise  worn, lack
1 Universal joint
terpasang relatif tidak lurus/center/segaris converter (power train spider/cross joint) of lube,
 Mempunyai spider joint pada kedua ujungnya module)  Vibration  loosen of bolts,
tidak center
 Disebut juga pipa, tabung  Mengalirkan fluida/udara  Menyalurkan fluida/udara  Leaking  crack, loosening
 Berbentuk bulat panjang, dengan lubang di dalam suatu sytem  Crack benturan, bad weld,
dalamnya sebagai tempat saluran fluida/ udara  Dent benturan
2 Tube
 Removable (dapat dibongkar pasang dengan  Blocked  material asing
mudah)  Rusting  kontminasi
 Penempatan pada tempat yang fix  Worn  fatiqe fracture
 Disebut juga pipa karet  Mengalirkan fluida/udara  Menyalurkan fluida/udara antara  Leaking  crack, loosening
 Sifatnya flexible dalam suatu sytem dua buah component yang  Crack benturan, bad weld,
 Tersusun atas : cover luar, layer, guard spring, posisinya tidak fix  Blocked  material asing
inner layer,  Worn  gesekan
3 Hose
 Terdapat flange pada kedua ujungnya  Sudah tidak elastis
 Ditempatkan pada sambungan-sambungan  Twist  salah pemasangan
yang bergerak (tidak fix)

 Karet bantalan/dudukan sebuah komponen  Meredam getaran dari  Meredam getaran dari  Crack
terhadap chassis komponen supaya tidak komponen supaya tidak  Not elastis
Mounting diteruskan ke chassis diteruskan ke chassis  Broken
4
Rubber  Memperpanjang umur  Deformation (perubahan
komponen bentuk)
 Kenyamanan operator
 Componen pengikat/penjepit hose terhadap  Pengikat hose terhadap  Mengikat/merapatkan  Rusting
tube-nya tube pada sambungan- sambungan  Ulir slack
 Berupa gelang besi yang mempunyai ulir pada sambungan (untuk  Broken
5 Clamp
screw dan sabuknya untuk pengencangan mencegah kebocoran  Twist
pada sambungan)

 Component untuk mengikat dua buah  Merapatkan/mengikat  Bolt/nut diputar pada ulirnya  Deformasi
komponen secara kuat dua buah komponen sehingga rapat/kencang  Broken
 Bolt berbentuk pin dengan ulir bagian luar dengan kuat  Twist
 Nut berbentuk hole (lubang) dengan ulir bagian  Rusting
6 Bolt and Nut
dalam  Slack
 Pengencangannya membutuhkan standard  Worn
kekencangan tertentu sesuai structure bolt/nut

Created by Ek@st
Created on 9/29/2006 10:57:00 AM
Revisi : 0
Page 1 of 5
MECHANIC DEVELOPMENT SECTION - MTBU
 Component penarik/pendorong berbentuk tali  Meneruskan gerakan dari  Meneruskan gaya tarik/tekan  Jammed
baja flexible lever/pedal ke Control dari lever/pedal ke control valve  Broken
 Mempunyai adjustment thread pada kedua valve sesuai keinginan  Twist
7 Cable
ujungnya dan housingnya operator  Mis adjustment
 Ujung-ujungnya dikaitkan pada lever/pedal dan  Rusting
control valve  Thread slacked
 Rangkaian componen pemindah daya yang  Meneruskan daya dari  Merubah energi mekanis  Slippage
disusun secara satu kesatuan (tidak terpisah) engine ke Final Drive menjadi kinetis menjadi mekanis  Unusual noise
 Terdiri dari: torque converter, TM, bevel gear,  Menaikkan torque lagi  Worn
Steering & Brake (dengan jalan mengatur  Perbandingan roda gigi  Leaking
 Metode R&I-nya secara assy perbandingan roda gigi /  Merubah putaran ke arah  Crack
reduction ratio) melintang  Broken
Power train
8  Mengatur arah gerak unit  Meneruskan/memutuskan
modul
(belok/ maju-mundur) putaran dengan cara engage-
 Merubah putaran ke arah disengaged disc clutch
melintang
 Mengatur tingkat
kecepatan unit
 Menghentikan laju unit
 Rangkaian batang-batang / rod penghubung  Meneruskan gerakan dari  Meneruskan gaya tarik/tekan  Jammed
antara lever/pedal dengan control valve lever/pedal ke Control dari lever/pedal ke control valve  Broken
 Bisa diadjust valve sesuai keinginan  Twist
 (biasanya) mempunyai ball joint, yoke, pin, operator  Mis adjustment
pada ujung-ujungnya  Rusting
9 Linkage
 Biasanya dikunci dengan menggunakan cotter  Thread slacked
pin
 Pada joint tertentu harus diberi pelumasan
secara periodik

II. TECHNICAL TERM


 Kondisi T/C, dimana turbin berhenti berputar karena kelebihan beban sedangkan Pump berputar (tidak maksimum)
 Satuannya : rpm (pada engine)
1 T/C Stall

 Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian clutch sampai penuh / engaged / mencapai relief pressure-nya
 Tujuannya agar perpindahan gear (shifting gear) menjadi smooth (tidak mengejut)
 Bila modulating time terlalu pendek  shifting gear kasar (mengejut)
2 Modulating time
 Bila modulating time terlalu panjang  bisa terjadi slippage disc
 Satuannya :second

 Pemusatan tempat point-point pengecheckan (service check point) dari berbagai system
Centralized pressure pick-
3  Tujuannya supaya mempermudah pengechekkan pressure
up point
 Power take off : componen yang berfungsi meneruskan/membagi power/tenaga dari engine ke berbagai system yang membutuhkan
 Biasanya sebagai sumber putaran/daya (tempat dudukan) dari pompa-pompa hydraulic, winch shaft
4 PTO
 Terletak di flywheel housing

Created by Ek@st
Created on 9/29/2006 10:57:00 AM
Revisi : 0
Page 2 of 5
MECHANIC DEVELOPMENT SECTION - MTBU
 Proses persiapan sebelum melakukan pekerjaan running, meliputi: persiapan tools, emergency tools, Inspeksi,
5 A. Prepare
 Proses pengetesan main component dengan metode engine dihidupkan (system aktif) dengan perlakuan seperti kondisi kerja normal (diberi
B. Running beban). Biasanya dilakukan juga check performace komponen.

 Valve yang bekerjanya (membuka-menutup) berdasarkan temperature fluida yang melewatinya


6 Thermostat  Pada power train D375 tidak terdapat thermostat pada system power train-nya

 Type power train yang rangkaian componennya disusun secara satu kesatuan (tidak terpisah)
 Terdiri dari: torque converter, TM, bevel gear, Steering & Brake
7 Modular type
 Metode R&I-nya secara assy

 Kondisi T/C, dimana turbin berhenti berputar karena kelebihan beban sedangkan Pump berputar maximum
 Biasanya diukur untuk mengetahui performance engine (daya, blowby press, boost press) , T/C, T/M, dll.
8 T/C Stall speed  Satuannya : rpm (pada engine)
 Standard Stall Speed D375  1520 +/- 50 rpm

 Tekanan oil hydraulic sebelum masuk ke T/C, batasan tekanan maximum dalam T/C
9 A. T/C relief Pressure  Dikontrol oleh relief valve (Setting pressurenya: 9 +/- 1 kg/cm2 saat high idling) ( 0.3 – 1.5 kg/cm2 saat low idling)

 Tekanan oil hydraulic yang ditentukan dalam T/C


B. T/C regulator Pressure  Dikontrol oleh regulator valve (Setting pressurenya: 4 – 6.5 kg/cm2 saat high idling) (0.1 – 1.5 kg/cm2 saat low idling)

 Tekanan yang diperlukan untuk melakukan proses pengisian clutch secara bertahap (agar proses engaged-nya smooth)
10 Modulating pressure  Pressure dikontrol oleh modulating valve

 Tekanan maksimum oil hydraulic yang ditentukan untuk meng-engaged-kan sebuah clutch TM
 Dikontrol oleh relief valve (menjadi satu dengan modulating valve)
12 TM main relief pressure
 (Setting pressurenya: 27.5 +/- 1.5 kg/cm2 saat high idling, 26 +/- 1.5 kg/cm2 saat low idling)

 Tekanan oil hydraulic untuk pelumasan dalam system TM


13 TM lubricating pressure  Dikontrol oleh : lubricating valve (settingnya pressure : 2 +/- 0.5 kg/cm2)

 Tekanan yang ditentukan untuk dapat mengaktifkan lock-up clutch


14 T/C Lock Up pressure  Dikontrol oleh : lock-up valve
 Setting pressure : 13 – 15 kg/cm2
15 T/M Pilot pressure 
 Tekanan oil yang diturunkan yang masuk ke rotary clucth
 Dikontrol oleh reducing valve
16 T/M reducing pressure
 Setting pressure: 12.5 kg/cm2

 Tekanan oil yang ditentukan untuk mengaktifkan steering dan brake clutch.
Steering & Brake oil
17  Dikontrol oleh: steering main relief valve (setting pressure: 27 kg/cm2)
pressure

 Temperature oil hydraulic dalam TC
18 TC oil temperature  Dikontrol oleh temperature sensor yang terletak di regulator valve
 Temperature kerja normal: 70-900C

Created by Ek@st
Created on 9/29/2006 10:57:00 AM
Revisi : 0
Page 3 of 5
MECHANIC DEVELOPMENT SECTION - MTBU
III. TOOLS
NO SUBJECT FUNGSI/DESCRIPTION APLIKASI SATUAN
 Alat untuk mengencangkan bolt/nut sesuai dengan standard  Semua bolt /komponen yang  Kgm, lbft, Nm
kekencangannya membutuhkan pengencangan
 Alat ini tidak boleh untuk mengendorkan bolt/nut yang spesifik
1 Torque Wrench
 Pastikan mengendorkan torque spring sebelum menyimpannya untuk  Cont: cyl. Head, Crak shaft,
mencegah penurunan tegangan spring dll

 Alat untuk mengencangkan/mengendorkan bott/nut yang mempunyai  Nut hyd. Cyl  kgm
kekencangan yang tinggi  Bolt/nut frame
 Prisip kerjanya: planetary system reduction gear sehingga dengan
menggunakan input torque yang kecil dapat menghasilkan output torque
yang besar
2 Power Wrench
 Contoh reduction rationya :
 untuk working torque 150 kgm gunakan 1:4.8
 untuk working torque 450 kgm gunakan 1:16
 untuk working torque 1200 kgm gunakan 1:43

 Seperangkat alat ukur untuk melakukan pekerjaan PM Clinic  Pengukuran oil pressure kg/cm2, kPa, MPa, Psi, bar
3 PM Clinic kit  Berisi: Pressure gauge, hoses, coupler hydraulic, transmission, dll

III. PART RECOMENDATION


NO SUBJECT DESCRIPTION CONTOH
Nomer atau kode part books Unit Komatsu, yang meniunjukkan aplikasi part book tersebut untuk Pada Unit D375A-5. S/N: 1817 and up PN{B-
serial number dan model unit tertentu. Nomer tersebut terletak pada bagian depan sudut kanan nya : PEPB079905
PNPB (Publication Number
1 atas Part book. Bila PNPB tersebut beda meskipun unit model unit sama, maka pasti ada
of part Books)
perubahan di dalamnyaPada unit Volvo disebut : Reference Number

 Kode/simbol/lambang pada parts book yang menunjukkan bahwa pada p/n tersebut Part tersebut tidak disupply terpisah,
mendapat perlakuan khusus melainkan dalam bentuk assy (satu kesatuan)
2 Kode-kode pada parts book  Pada part catalogue Volvo, tanda hanya berupa , atau yang artinya part tersebut Part tersebut tidak disupply terpisah,
merupakan sub/bagian dari part atasnya, informasi/keterangan lainnya ditulis pada kolom melainkan dalam bentuk assy, kecuali oleh
‘notes’ distributor
 Standar part yang (sudah ditentukan) untuk pekerjaan overhaul component tertentu Overhaul engine: gasket kit, piston & liner,
SPO (Standard Part  PAMA menggunakan APL (Application Part List) untuk standard part pekerjaan tertentu, metal/bearing, seal, o-ring, hose, dll
3
Overhaul) tujuannya mempermudah proses peng-orderan spare part, menghindarkan kesalahan
penulisan part number karena proses penulisan/pencatatan yang berulang
Part-part yang dapat digunakan kembali setelah melalui proses analisa/inspeksi berdasarka buku Piston, valve, spider joint, hose, pump,
panduan re-usable (guidance for re-usable book). Kode-kode pada reusable book: turbocharger, hyd. Cyl, dsb
4 Reusable parts  Kode A  part bisa langsung digunakan lagi
 Kode B  part bisa digunakan lagi setelah diprepair terlebuh dahulu
 Kode C  part tidak bisa digunkan lagi (harus diganti)
Nomer atau kode part books Unit Komatsu, yang meniunjukkan aplikasi part book tersebut untuk Pada Unit D375A-5. S/N: 1817 and up PN{B-
PNPB (Publication Number serial number dan model unit tertentu. Nomer tersebut terletak pada bagian depan sudut kanan nya : PEPB079905
5
of part Books) atas Part book.

Created by Ek@st
Created on 9/29/2006 10:57:00 AM
Revisi : 0
Page 4 of 5
MECHANIC DEVELOPMENT SECTION - MTBU
IV. TESTING, INSPECTION (dapat dilihat pada Service manual/guidance for re-usable book)
1 Universal joint Secara visual check:crack, discoloring, jammed, lubricating, peeling (terkelupas), worn, bending, broken,
2 Tube Secara visual  check: crack, dent, broken, twist, worn, leaks
3 Hose Secara visual  check: crack, dent, broken, twist, worn, leaks, elasticity
4 Mounting rubber Secara visual  check: crack, broken, deformation, elasticity
5 Clamp Secara visual  check: crack, broken, slacked of thread, twist
6 Bolt & Nut Secara visual  check: slacked of thread, rusted, worn, broken, deformation, bending
7 Cable Secara visual  check: slacked of thread, rusted, worn, broken, twist, jammed,
 Secara visual  check: leaking, crack, discoloring,
 Secara pengukuran  checking pressure, speed,
8 Power train modul  Unusual noise
 Vibration
 Running test
 Secara visual  check: bending, slacked of thread, twist, rusting, worn, lubricating, crack, broken
9 Linkage
 Adjustment  lihat shop manual
V. TROUBLE SHOOTING
 Secara mechanical  T/M : linkage lepas, c/v jammed, clutch aus, clutch jammed
 S/T & brake : clutch aus, brake jammed, clutch jammed,
1 Unit tidak bisa maju  Secara hydraulic system : pressure drop (karena oil kurang, internal & exytenal leakage)  cont : seal bocor, hose pecah, filter/scree buntu,
relief valve jemmed terbuka, valve buntu, spring patah/kendor, pompa TM rusak (internal leakage besar, slip pada shaft)
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di circuit pada SM
Steering brake tidak  Secara mekanikal: clucth aus, cluct jammed, brake band aus, mis adjustment, linkage lepas/jammed
2
berfungsi  Secara hydraulic : pressure drop (seal bocor, relief valve problem, oil kurang, filter/screen buntu)
 Kekurangan oil  relief/regulator valve terlalu rendah (patah/kendor spring), filter/screen buntu, oilkurang, intrnal/eksternal leakage besar,
 Kelebihan oil  scavenging pump tidak bekerja, regulator pressure terlalu tinggi,
3 TC overheat
 Secara electric  sensor/gauge rusak, shorted circuit
 Mis operation  memaksakan unit / stall terlalu lama / pemilihan gear yang tidak tepat
Power line oil leak  Clamp kendor, hose pecah/retak, pipe crack/pecah, coupling rubber aus/tidak elastis, o-ring rusak
4
connection  Terjadi benturan dengan benda asing
 Persiapan melakukan pengetesan/ running pada transmission: Check oil level, kebocoran, joint/connection, (check kondisi fisik TM)
5 Transmission preparation
 Prepare tools (pressure gauge, common tools)
V. PROCEDURE R&I  LIHAT SHOP MANUAL
Perhatikan prosedure keselamatan :
 terhadap alat  ganjal, lock out, danger tag, attachment diturunkan ke tanah,
 terhadap manusia  gunakan APD (helmet, gloves, goggles)
 terhadap lingkungan  oil pan untuk menampung ceceran oil
Critical point :  pastikan release pressure / matikan engine sebelum melakukan pengukuran pressure / memasang alat ukur/ plug
 sebelum memasang coupler pastikan check point bersih dari kotoran
 saat melakukan pengukuran, pastikan system dalam kondisi temperature kerja
 pada saat adjustment cable/linkage, pastikan lock nut kencang dan dikunci dengan cotter pin yang dibengkokkan
 gunakan Shop Manual sebagai panduan pekerjaan.

Created by Ek@st
Created on 9/29/2006 10:57:00 AM
Revisi : 0
Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai