Anda di halaman 1dari 3

1

Daging Busuk Tapi Di Gemari


Ketika puasa kita dilarang makan daging sekalipun daging yang masih baru apalagi
busuk,namun ini malah senang memakan daging busuk saudaranya yang sudah mati.
Hal yang dapat mereduksi pahala puasa bahkan bisa-bisa menghanguskan yang satu
ini amat sangat disenangi saking tidak terasanya jika ia berupa minuman,habis
bergelas-gelas tidak terasa.
Karena yang satu ini memang mengasyikkan,mendatangkan kenikmatan tersendiri dan
sensasi-sensasi yang menggairahkan.
Apakah itu...?
Ghibah,menggunjing,bahasa jawanya ngerasani keburukan orang lain,aib orang lain
baik itu perkataan dan perbuatan orang lain
Pengertian ghibah adalah:
Ghibah ialah membicarakan aib orang lain.Sedang manusia tidak suka, apabila
bentuknya, perangainya, keturunannya dan ciri-cirinya dihina dan nama baiknya
dinodai.
Ghibah adalah menceritakan kejelekan orang yang apabila orang tersebut
mendengarnya ia tidak akan suka meskipun hal itu benar.
Jika yang di pergunjingkan itu benar maka itu ghibah dan jika tidak benar jatuhnya
fitnah.
Rasulullah SAW bersabda :
“Tahukah kamu apakah gibah itu ? “Jawab Sahabat : “Allah dan Rasulullah yang lebih
mengetahui.
Nabi SAW bersabda : “Yaitu menyebut saudaramu dengan apa yang tidak disukainya.
Beliau Nabi SAW ditanya : “Bagaimanakah pendapat engkau kalau itu memang
(kejadian) sebenarnya ada padanya ? Jawab Nabi SAW : “Kalau memang sebenarnya
begitu,itulah yang disebut gibah.
Akan tetapi, jikalau menyebut apa-apa yang tidak sebenarnya, berarti kamu telah
menuduhnya dengan kebohongan (buhtan atau fitnah).” (H.R. Muslim)
Menggunjing,ngerasani ini bisa disebabkan karena ada masalah lalu jengkel dan benci
kemudian mencari teman(bolo) melampiaskan kejengkelannya dengan membicarakan
keburukan atau kesalahan orang yang dijengkeli sehingga orang lain ikut
membencinya.
2

Contohnya....ini saya kasih permisalan supaya ngeh....


si A tidak suka pada saya atau dengan majlis almadad karena jengkel atau karena
mendapatkan informasi yang salah,atau karena ada masalah lalu membicarakannya
dengan si B,menjelek jelekkan saya dengan si B
Habib ali itu begini-begini(yang jelek-jelek) atau majlis almadad itu begini-begitu(yang
jelek-jelek)...
Si A ini pasti akan bersemangat,merasa puas,ada kenikmatan tersendiri,ada sensasi
tersendiri,celakanya si B ini karena bodoh,filternya bocor,main percaya saja...
kok gitu ya habib ali,gak pantes,dasar...bla...bla...bla...,kalau sudah nyambung berarti
sudah satu server satu aliran....
Tapi jika si B bukan orang bodoh,orang cerdas ia tidak akan mudah percaya,klo toh pun
benar ia tidak akan ikut-ikutan mengghibah bahkan malah menasehatinya bahwa
ghibah itu dosa besar...tapi ini jarang karena biasanya ikut larut....
Kemudian orang mengghibah karena hasud dan memang hobi,kalau ini,tidak ada
masalah apapun akan menggibah karena memang hatinya sudah rusak...
Bahkan sampai kepada hal yang remehpun jadi bahan ghibahan:si itu krudungnya kok
warna itu sih ya...norak...disambut dengan sesamanya....iya norak.....dstnya....
Kadang ada yang ngomong :emang bener kok dia itu begitu....
Justru karena memang bener itulah disebut ghibah,membuka aib kalau tidak benar itu
"fitnah" namanya.
Ini yang harus hati-hati karena kadang-kadang masalahnya pisang yang disampaikan
kolek
Dan Ghibah inilah yang di maksud dengan daging busuk yang di gemari
Allah swt Berfirman :

‫َأ ُيِح ُّب َأَح ُد ُك ْم َأْن َيْأُك َل َلْح َم َأِخ ييِه َم ْيًتا َفَك ِر ْهُتُم وُه‬ ۚ‫َو اَل َتَج َّسُسوا َو اَل َيْغ َتْب َبْعُض ُك ْم َبْعًضا‬
Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya (alhujurat ayat12)...
Nah...di ayat ini Allah orang yang suka mencari-cari keburukan/kesalahan orang dan
orang yang Menggunjing membicarakan kejelekan/kesalahan/aib orang di ibaratkan
memakan daging saudaranya yang sudah mati....
Jadi orang yang suka ngerasani kejelekan orang lain itu adalah orang yang senang
makan daging busuk dan tidak merasa jijik
3

apalagi kemudian menyebarkan tulisan,audio kemana-mana sehingga tersebar


kemana-kemana....nau'udzubillah mindzalik....dosanya kata Nabi tidak terampuni
sampai ia minta maaf kepada yang di rasani itu
Orang baik itu tidak akan menggibah orang lain,jadi jika ada orang ngajak ngerasani
orang lain itu artinya ia bukan orang baik...apalagi yang di rasani
keluarga,tokoh,guru...ini parah....
Orang baik itu akan menutupi keburukan orang lain apalagi itu
temannya,sahabatnya,keluarganya...apalagi kepada guru...
Imam nawawi ketika akan berangkat ngaji setiap bertemu orang bersedekah dan
memohon agar Allah menutu aib gurunya....sehingga imam nawawi menjadi orang
besar....
Nabi Saw Bersabda :

‫ َس َت َر ُه ُهَّللَا ِفي َالُّد ْن َي ا َو اآْل ِخَر ِة‬,‫َم ْن َس َت َر ُمْس ِلًما‬


“Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat”
(HR Muslim)
Orang yang menutup aib seseorang tidak mempergunjingkannya maka Allah akan
menutup aibnya di dunia dan di akhirat....
Begitu juga sebaliknya jika orang senang ghibahin orang lain maka Allah akan
membuka aib-aibnya di dunia dan juga di akhirat....
Kita ini tidak sempurna pasti ada aib,ada kesalahan,keburukan yang mungkin orang lain
tidak tahu yang jika itu dibuka oleh Allah betapa malunya....
Orang yang suka membuka aib,menyebarkannya lalu mempengaruhi orang lain suatu
saat pasti aib-aibnya akan dibuka dan terbongkar....
Kita ini terlihat baik itu bukan karena kita baik tapi karena aib-aib kita di tutup oleh
Allah,jadi sejengkel apapun,ada masalah apapun jangan menyebarkannya kepada
orang lain apalagi menebar racun agar orang lain terpengaruh agar kita tidak di anggap
sebagai orang yang rakus tidak punya rasa jijik yakni gemar makan daging busuk

dan tentu saja puasa kita terancam tidak mendapatkan pahala,alias hangus....

Anda mungkin juga menyukai