Volume 5, Issue 2, Page 185–191 March 2020 e-ISSN: 2654-4835 p-ISSN: 2502-6828
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1079
DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i2.1079
© 2020 Muhammad Firdaus, Candra Adi Intyas. Published by Institute for Research and Community Services
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i2.1079
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 185-191 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835
186
Firdaus M, Intyas CA. 2020. Capacity Efficiency and Cost of Fish Crackers Production through Use of Mixer Machines in Maharani SMEs
Salah satu tahapan produksi kerupuk ikan ini yang penggeraknya berupa dinamo listrik ½ HP (370 Watt)
dapat diperbaiki adalah penggantian cara pengadonan. yang dilengkapi dengan reducer speed. Dimensi mesin
Cara pengadonan secara manual telah memakan pengadonan yang disiap terapkan oleh pelaksana
kapasitas produksi hampir seperempat waktu produksi pengabdian kepada mitra dapat dilihat pada Gambar 2.
dan kapasitas produksinyapun terbatas serta mutu
produknya rendah. Pengadonan secara mekanis dapat
dilakukan dalam produksi kerupuk ikan. Penggunaan
mesin pengadonan dapat mempercepat waktu kalis
adonan dan jumlah adonan yang dihasilkan juga lebih
banyak serta diharapkan akan menghasilkan mutu
kerupuk ikan yang seragam (Rosiani et al., 2015).
Proses pengkalisan ini merupukan titik kritis dalam
pembuatan kerupuk, karena adonan yang kurang kalis
akan menyebabkan hasil daya kembang kerupuk
kurang baik. Tanda adonan yang sudah kalis adalah
dengan tidak adanya adonan yang menempel pada alat Gambar 2. Tim pelaksana bersama mahasiswa
saat penyerahan mesin pengadonan kepada mitra
atau tangan. Adonan kalis menandakan sudah
tercampurnya semua semua bahan yang ditambahkan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
utamanya terjadi interaksi antara pati dan protein
kerupuk ikan dalam kegiatan ini sebagaimana yang
(Slukova et al., 2017). Tujuan pengabdian ini pada UKM
dilakukan oleh mitra sasaran adalah: tepung tapioka
Maharani, desa Weru, kecamatan Paciran, kabupaten
(Gunung ringgit grade A), ikan tonang (Congresox
Lamongan ini adalah untuk memberikan ketrampilan
talabon) dan ikan balak (Saurida tumbil), bawang putih,
penggunaan mesin pengadonan pada mitra sasaran,
garam, gula, air, dan penyedap rasa (Masako). Tahapan
mendapatkan perbaikan karakteristik produk,
pengabdian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) pelatihan
peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan harga
penggunaan mesin kepada mitra hingga terampil, (2)
kerupuk ikan melalui penggunaan mesin pengadonan.
penggunaan mesin pengadonan dalam produksi
kerupuk ikan, (3) evaluasi karakteristik dan efisiensi
METODOLOGI
produk.
Peralatan utama yang digunakan dalam produksi Tahapan pembuatan kerupuk ikan pada kegiatan ini
kerupuk ikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dimulai dengan pencucian ikan, pemfiletan, pemisahan
blender (Phillips), mesin pengadonan, timbangan, dan kulit dari daging dan pengecilan ukuran ikan. Ikan yang
para-para. Mesin pengadonan yang digunakan dalam sudah berukuran kecil ini dicampur dengan air sebanyak
pengabdian ini terbuat dari lembaran stainless steel yang volume ikan yang dimasukkan, lalu dilumatkan dengan
tergolong food grade yang memiliki dimensi: panjang 90 blender. Bawang putih yang sudah dikupas kulitnya
cm, lebar 50 cm, dan tinggi 70 cm. Spesifikasi alat ini selanjutnya ditambah air sebanyak volume bawang
adalah memiliki sendok pengaduk sebanyak 2 buah putih dalam blender, selanjutnya dihaluskan dengan
yang bergerak berlawanan dan tenaga mesin blender. Daging ikan lumat dan bawang putih lumat
187
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 185-191 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835
selanjutnya dicampur dan diaduk hingga merata, semua bahan adonan sesuai komposisi langsung
kemudian dicampurkan garam, gula, dan penyedap dimasukkan, dicampur, dan diaduk. Seiring dengan
rasa. Selanjutnya disiapkan mesin pengadonan, dengan beban bahan yang harus diaduk dan bercampur
pelaburan bagian dasar tabung pengadonan dengan langsung membentuk materi yang memadat. Hal serupa
tepung tapioka. Mesin pengadonan dijalankan disesaat juga dilaporkan oleh Melly & Harni (2016) bahwa bahan-
campuran adonan dimasukkan ke dalam mesin bahan adonan yang secara langsung dicampurkan
pengadonan. Secara perlahan tepung tapioka dalam mesin pengaduk mengakibatkan mesin
ditambahkan dalam campuran adonan hingga adonan pengaduk berhenti. Berhentinya mesin pengaduk pada
menjadi kalis. Adonan yang sudah kalis ditandai dengan mesin pengadonan pada kegiatan pengabdian ini dapat
adonan sudah tidak melekat pada dinding atau terjadi juga karena tenaga penggeraknya yang kecil.
pengaduk. Adonan kalis tersebut selanjutnya Pada kegiatan ini, mesin pengadonan memiliki pedal
dibungkus dalam plastik untuk selanjutnya direbus pengaduk yang digerakkan oleh dinamo dengan daya
dalam air hingga bagian dalamnya sudah masak, yang 370 Watt.
ditandai bagian tersebut sudah tidak lengket bila ditusuk Penggunaan mesin pengadonan dalam kegiatan ini oleh
dengan lidi daun kelapa (Zulistyanto et al., 2016). Adonan mitra dapat berjalan dengan baik setelah melalui
masak (benggolan) ini selanjutnya didinginkan di atas penyesuaian tahapan sebanyak tiga kali, dimana pada
meja. Benggolan yang sudah dingin ini selanjutnya set up yang ketiga ini, tepung tapioka harus terlebih
dibekukan dalam lemari es selama semalam. Benggolan dahulu ditaburkan dalam tabung pengaduk. kemudian
yang sudah memadat ini selanjutnya diiris dengan baru adonan campuran ikan dan bumbu-bumbu
mesin pengiris. Irisan selanjutnya ditempatkan diatas dimasukkan secara bertahap hingga habis. Selanjutnya
para-para dan dikeringkan dibawah terik matahari sambil mesin terus mengaduk campuran tepung tapioka
selama 2-3 hari. dan bahan lainnya, terus ditambahkan tepung tapioka
Kerupuk ikan yang sudah kering selanjutnya dianalisis hingga benar-benar adonan menjadi kalis. Permukaan
karakteristiknya. Karakteristik ikan yang diamati berupa kerupuk ikan yang diproduksi dengan mesin
permukaan, volume kembang kerupuk (Neiva et al., pengadonan dapat dilihat pada Gambar 3.
2011), kapasitas produksi (Subramaniam et al., 2009), dan
peningkatan harga produk (Melly & Harni, 2016).
Perlakuan dilakukan dengan membandingkan antara
produk kerupuk ikan yang dihasilkan secara manual
dengan yang didapat dengan mesin pengadonan.
188
Firdaus M, Intyas CA. 2020. Capacity Efficiency and Cost of Fish Crackers Production through Use of Mixer Machines in Maharani SMEs
dengan menggunakan mesin pengadonan. Suatu sumberdaya yang dimiliki seperti: kapasitas mesin,
adonan yang sudah kalis menggambarkan interaksi tenaga kerja, bahan baku, dan modal. Kapasitas produksi
antar komponen serta dengan air dalam pengadukan dalam kegiatan pengabdian ini mengevaluasi
sudah berlangsung sempurna dan bila digoreng akan penggunaan mesin pengadonan terhadap proses
dapat mengembang dengan maksimal (Taewee, 2011). produksi pembuatan kerupuk ikan. Waktu tersisa
Proses gelatinisasi pati saat pengadonan sangat produksi pembuatan adonan kerupuk untuk kapasitas
mempengaruhi volume kembang kerupuk saat produksi 10 kg dengan menggunakan mesin
digoreng. Gelatinisasi pati yang sempurna akan pengadonan 0,5 jam, sementara itu waktu produksi
menghasilkan volume kembang yang maksimal. pembuatan adonan kerupuk ikan tanpa menggunakan
Perbedaan volume kembang kerupuk ikan sangat mesin adalah 4 jam. Rasio ketersediaan waktu produksi
berhubungan dengan keberadaan amilopektin dalam dengan menggunakan mesin pengadonan adalah
adonan. Makin banyak kandungan amilopektinnya, sebesar 87,5%, artinya bahwa mesin pengadonan telah
volume kembang kerupuk tersebut makin besar. meningkatkan efisiensi produksi hampir 90% persen bila
Amilopektin adalah fraksi pati yang memiliki dimensi tanpa menggunakan mesin. Subramaniam et al. (2009)
struktur yang berongga dan struktur ini mudah menjelaskan bahwa tujuan investasi industri dengan
menyerap air dan selanjutnya saat dipanaskan airnya menyediakan mesin produksi adalah untuk
terlepas dan membentuk ruang udara. Volume mempersingkat waktu produksi. Makin besar rasio
kembang ini selanjutnya mempengaruhi penerimaan ketersediaan waktu yang didapat berarti mesin yang
konsumen yaitu kerenyahan. Semakin besar volume digunakan akan menghasilkan kapasitas produksi yang
kembang produk kerupuk, maka produk tersebut lebih banyak.
makin terasa renyah (Taewee, 2011; Zulfahmi et al., 2014). Penggunaan mesin dapat mengurangi kebutuhan
Penggunaan mesin pengaduk telah mengakibatkan tenaga manusia yang digunakan dalam produksi dan
gelatinisasi pada adonan lebih maksimal dibanding yang mengefisiensikan waktu produksinya dibandingkan
dilakukan secara manual. Volume kerupuk ikan hasil pembuatan produk yang dilakukan hanya dengan
dari adonan yang dibuat dengan mesin pengadon bila tenaga manusia saja. Keadaan ini dapat mengurangi
digoreng dapat meningkat volumenya hingga 67%, biaya tetap produksi dan meningkatkan jumlah produk
sementara yang dibuat dengan manual hanya 37%. yang dihasilkan. Penggunaan alat pengadonan kerupuk
Kapasitas produksi adalah awal penentu masa depan ini secara ekonomi lebih efisien bila dibandingkan
sebuah usaha. Kesenjangan antara penawaran dan dengan proses produksi yang dilakukan secara manual,
permintaan menyebabkan produksi sebuah usaha utamanya pada biaya pokok operasi. Perbedaan nyata
mengalami ketidakstabilan. Keputusan perencanaan ini diakibatkan karena volume kapasitas kerja alat
kapasitas produksi bersifat strategis sebab berdampak pengadon yang lebih besar dibanding secara manual
langsung pada kemampuan suatu usaha memenuhi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan (Melly & Harni,
tingkat permintaan terhadap produknya. Kapasitas 2016).
produksi itu merupakan jumlah dan jenis output Biaya produksi merupakan suatu biaya yang
maksimum yang dapat diproduksi dalam satuan waktu berhubungan dengan fungsi produksi dalam
tertentu. Kapasitas produksi ditentukan oleh kapasitas pengolahan bahan baku menjadi produk yang sudah
189
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 2, March 2020, Page 185-191 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835
jadi. Biaya produksi juga dapat dikatakan sebagai kerupuk ikan dapat meningkatkan harga produk
seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang hampir 85%.
berhubungan dengan fungsi atau kegiatan dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang KESIMPULAN
mempunyai nilai jual. Biaya pokok suatu produk
Kegiatan pengabdian ini telah menambah pengetahuan
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya
dan ketrampilan mitra dalam penggunaan mesin
overheard pabrik. Biaya produksi dapat dihitung
pengadonan, kerupuk ikan mitra memiliki permukaan
dengan 2 pendekatan yaitu Variable Costing (biaya tidak
yang lebih merata, tidak retak-retak, dan lebih
tetap) dan Fixed Costing (biaya tetap).
mengembang. dan penggunaan mesin pengadonan
Keuntungan merupakan selisih antara biaya
dapat meningkatkan kapasitas produksi dan
penerimaan dengan biaya-biaya lain selama satu tahun.
menurunkan biaya produksi kerupuk ikan. Saran
Analisis keuntungan diperoleh dari besaran penerimaan
kegiatan pengabdian selanjutnya kepada mitra sasaran
dan pengeluaran dalam kurun waktu tertentu. Analisis
adalah pengembangan teknologi pengemasan dan
keuntungan atau laba dinilai penting karena dalam
strategi perluasan pemasaran produk kerupuk ikan ini.
laporan keuangan keuntungan merupakan dasar dalam
pengambilan keputusan investasi. Tingginya tingkat
UCAPAN TERIMA KASIH
keuntungan yang diperoleh dalam suatu perusahaan
dapat dijadikan sebagai parameter tingkat efisiensi Kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui pendanaan
perusahaan dalam menggunakan sumberdaya yang Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat
Tiap kali produksi kerupuk secara manual oleh mitra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
menghasillan 16 bungkus (16 kg). Dalam seminggu dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
mitra hanya membuat produk selama 3 hari dan dalam dengan nomer kontrak 050/SP2H/PPM/DRPM/2019,
sebulan akan menghasilkan bungkus (192 kg). Asumsi tanggal 18 Maret 2019.
maka dalam setahun akan dihasilkan 15.000 bungkus Mokhtar, A., Kresno, M.A. 2010. Penggunaan Mesin
(kg). maka bila harga tiap penjualan perbungkus (500 g) Pemotong Kcrupuk Hemat Energi untuk
Mcningkatkan Produksi dan Kwalitas
adalah Rp 15.000,- maka rasio peningkatan harga Kerupuk Rambak Singkong. Jurnal Dedikasi.
produksi kerupuk ikan yang menggunakan mesin 7:110-124.
https://doi.org/10.22219/dedikasi.v7i0.488
pengaduk adonan adalah sebesar 84,64%. Artinya
bahwa penggunaan mesin pengadon dalam pembuatan Neiva, C.R.P., Machado, T.M., Tomita, R.Y., Furlan, E.F.,
Lemos-Neto, M.J., Bastos, D.H.M. 2011. Fish
crackers development from minced fish and
starch: an innovative approach to a traditional
190
Firdaus M, Intyas CA. 2020. Capacity Efficiency and Cost of Fish Crackers Production through Use of Mixer Machines in Maharani SMEs
191