BILITAS AGROINDUSTRI
SALE PISANG AMBON
(Studi Kasus pada Agroindustri Mekar Sari Rasa di Desa Cigayam
Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis)
SKRIPSI
Oleh :
LUTFI ZULFIKAR
NIM : 5009170082
SKRIPSI
Oleh :
LUTFI ZULFIKAR
NIM : 5009170082
NIM : 5009170082
This study aims to determine: (1) Costs, revenues, income and R/C of the Mekar
Sari Rasa banana sale agroindustry per one production time (2) Profitability of the
Mekar Sari Rasa Ambon banana sale agroindustry per one production. The type of
research used in this study is a case study on the Ambon banana sale agroindustry
"Mekar Sari Rasa" in Cigayam Village, Banjaranyar District, Ciamis Regency.
The research in this study was taken purposively with the consideration that
"Mekar Sari Rasa" agroindustry is the only Ambon banana sale agroindustry
located in Cigayam Village, Banjaranyar District, Ciamis Regency. The results of
the study show: The total production cost incurred in one production process of
the Mekar Sari Rasa banana sale agroindustry is Rp. 795.650.08, the amount of
revenue obtained is Rp. 1,500,000 and the amount of income earned is Rp.
704.349,9.2. with an R/C value of 1.88. Profitability agroindustry sale of Ambon
banana Mekar Sari Rasa in one production can earn a profit of 0.88. For Mekar
Sari Rasa Agroindustry entrepreneurs must record financial management so that
each time the production process can clearly see the advantages and
disadvantages.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat hidup,
berfikir, berbagi dan mengembangkan diri untuk tetap berkarya, tak lupa juga
Kabupaten Ciamis.
dalam penulisan Skripsi ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
terhormat:
Universitas Galuh.
2. Ane Novianty S.P. M.P., Selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas
7. Keluarga tercinta yang telah banyak membantu penulis baik moril maupun
materil serta dorongan motivasi dan do’a restunya dalam penulisan skripsi ini
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
Penulis
IV
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1......................................................................... Latar Belakang
...............................................................................................1
1.2.......................................................................... Identifikasi Masala
4
1.3. Tujuan Penelitian................................................................... 5
1.4. Kegunaan Penelitian............................................................... 5
v
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 23
3.1. Jenis Penelitian....................................................................... 23
3.2. Operasionalisasi Variabel....................................................... 23
3.3. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 25
3.4. Teknik Penarikan Sampel....................................................... 26
3.5. Rancangan Analisis Data........................................................ 26
3.6. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 28
5.1. Kesimpulan…………………………………………………
5.2. Saran………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 29
VI
LAMPIRAN
……………………………………………………………..........….. 31
VI
DAFTAR TABEL
2 Penelitian Terdahulu……………………………………………... 18
4 Jumlah Penduduk…………………………………………………
5 Pendidikan………………………………………………………..
1. Kuesioner Penelitian..................................................................... 25
BAB 1
PENDAHULUAN
pertanian menjadi barang yang mempunyai nilai tambah yang dapat dikonsumsi
agroindustri telah banyak tersedia di dalam negeri dengan kata lain bahan baku
tumbuh di Indonesia. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang dikenal
dari total produksi dunia, 50% produksi pisang Asia berasal dari Indonesia.
Sulawesi Selatan adalah pulau diluar Jawa penghasil pisang terbesar yaitu
bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek
pasar internasional.
(Purwanto, 2009).
menyatakan bahwa potensi yang besar tidak akan berarti bagi pelaku usahatani
apabila tidak dikelola secara baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan menjadikan pisang menjadi bentuk olahan, salah satunya menjadi sale
pisang.
Tabel 1. Produksi Sale Pisang Ambon di Kabupaten Ciamis Tahun 2020
penyerapan tenaga kerja dan menjadi salah satu sumber pendapatan (profit) bagi
menyerap tenaga kerja dan “Mekar Sari Rasa” memberikan nilai tambah bagi
Meskipun telah berjalan cukup lama (sekitar 10 tahun), tetapi perajin sale
pisang ambon “Mekar Sari Rasa” tidak mengetahui secara pasti berapa besarnya
Usaha Agroindustri Sale Pisang Ambon pada agroindustri “Mekar Sari Rasa” di
sale pisang ambon Mekar Sari Rasa di Desa Cigayam Kecamatan Banjaranyar
lebih menguntungkan .
BAB II
` Dalam ilmu tumbuhan, pisang dikenal dari bahasa Arab maus dan menurut
pada tanaman pisang. Sebelum menggunakan nama banana dalam nama sehari-
hari, nama Musa digunakan untuk memberi nama buah pisang yang merah
Ordo : Zingiberales
Genius : Musa
2009) :
(Heliconia indica Lamk) atau pisang lilin yang diambil lilinnya (Musa zebrina
Van Hauten).
sehingga tidak diragukan lagi manfaatnya bagi kesehatan. Buah pisang memiliki
prospek pengembangan yang cukup baik. Pisang merupakan salah satu buah-
buahan tropis yang diminati konsumen, sebagai “buah meja” pisang memang
sudah tidak asing lagi. Disamping citarasa buah pisang yang manis dan
mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%) lemak, dan minyak, (1%)
serat Selulosa). Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A
(300 IU per seratus gram), vitamin B dengan beebagai jenisnya : B1, B2, B6, dan
12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit
vitamin C. Pisang juga mengandung kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor,
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan Asia
terdiri atas berbagai varietas dengan penampilan warna, bentuk, dan ukuran yang
pisang kepok kuning, pisang susu, pisang tanduk, dan pisang nangka (Direktorat
Sale pisang ambon adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah
pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan.
Tujuan pengolahan sale pisang ambon adalah untuk memberi nilai tambah dan
operasional pengolahan sale pisang ambon terdiri dari beberapa kegiatan meliputi
keripik (Aji, 2012). Selanjutnya Aji (2012), menjelaskan bahwa buah pisang yang
baik untuk dipergunakan sebagai bahan untuk pembuatan sale pisang ialah buah
2.1.3. Agroindustri
produksi pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses
meningkatkan nilai tambah, (b) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan, (c)
merupakan bagian (filiere) dari suatu sistem kompleks industri pertanian sejak
hulu, industri pengolahan pangan dan hasil pertanian, serta distribusi beserta
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: (1) berdasarkan bahan baku, (2)
(a) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung
dari alam.
(b) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-
(c) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
kurang dari lima orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota
keluarganya.
(b) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang. Ciri indistri kecil adalah memiliki modal yang relatif
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara.
(c) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal cukup besar,
(d) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja 100 keatas. Ciri
industri besar yaitu memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif
(a) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi dan dinyatakan dalam nilai
uang. Biaya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besar kecilnya tidak
mempengaruhi pada hasil produksi. Yang termasuk biaya tetap antara lain pajak,
sewa tanah, penyusutan alat-alat produksi dan bunga modal. Biaya variabel
(variable cost) adalah biaya yang besar kecilnya mempunyai pengaruh pada hasil
produksi. Yang termasuk biaya variabel diantaranya biaya sarana produksi dan
selisih antara penerimaan dengan biaya total yang selanjutnya digunakan untuk
Untuk mengetahui suatu usaha, salah satunya dapat dilihat dengan analisis
imbangan antara penerimaan dan biaya produksi dianalisis dengan Revenue Cost
1) Apabila nilai R/C lebih besar dari satu, maka usaha tersebut menguntungkan
Apabila nilai R/C lebih kecil dari satu, maka usaha tersebut mengalami
dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aset atau
laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,
kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebangainya. Rasio yang
sebagai berikut:
diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik
tinggi.
Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila
dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan
menghasilkan laba.
7. Contribution Margin
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
digunakan adalah:
Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas
4. Laba per lembar saham biasa (Earning per share of Common Stock)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan
pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014) yaitu : a) Untuk mengukur atau
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang c)
besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri e) Untuk menilai
penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
laporan laba rugi dan neraca. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode
investasi atau Return on Investment (ROI), atau tingkat pengembalian atas aset
atau Return on Assets (ROA). Dalam penelitian ini untuk menilai profitabilitas
sebagai berikut:
2. Effendi (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Menggunakan metode Tempat, waktu
Analisis Profitabilitas pendapatan yang diperoleh usaha olahan keripik dan analisis yang dan komoditi
Keripik Singkong singkong pada industri rumah tangga “pasundan” sama yang diteliti serta
Pada Industri Rumah selama bulan November-Desember 2015 Rp 17.856.592 responden yang
Tangga Pasundan Di dengan rata-rata Rp8.928.296. profitabilitas berbeda.
Kota Palu. menunjukkan bahwa perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih dari modal yang diinvestasikan yakni
sebesar 89,39% setiap bulannya dalam mengembalikan
aset yang dimiliki industry rumah tangga pasundan.
3. Lamusa (2014) Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Menggunakan metode Tempat, waktu
Analisis Profitabilitas penerimaan yang diperoleh usaha keripik sukun pada dan analisis yang dan komoditi
Usaha Keripik Sukun industri rumah tangga “Citra Lestari Production” sama yang diteliti serta
Pada Industri Rumah selama Bulan Januari-Maret 2013 sebesar Rp responden yang
Tangga “Citra Lestari 44.992.000 dengan total biayayang dikeluarkan sebesar berbeda.
Production” Di Kota Rp 17.680.066 dan menghasilkan labasebesarRp
Palu 27.311.934 dan struktur modal industri rumah
tangga“Citra Lestari Production” memiliki asset tetap
yang berupa peralatan dalam melakukan proses
produksi yaitu sebesar Rp 36.850.000 serta memiliki
modal tunai milik pribadi yaitu sebesar Rp 77.962.000
sedangkan, profitabilitas selama kurun waktu tiga bulan
(Januari-Maret 2013) mengalami fruktuasi dengan nilai
rata-rata EAT sebesar Rp 9.057.022 dibandingkan
dengan nilai investasi sebesarRp 365.312.000 dikalikan
100 dalam satuan persen (%) sehingga, menghasilkan
nilai rata-rata profitabilitas sebesar 2,48%. Artinya nilai
profitabilitas menunjukan bahwa setiap penambahan Rp
1 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 2,48.
2.3. Kerangka pemikiran
menghasilkan suatu barang atau bahan baku yang berguna melalui suatu proses
menggunakan berbagai input produk, antara lain : modal, bahan baku, bahan
proses produksi dengan bahan baku hasil pertanian akan menjadikan suatu produk
yakni biaya tetap yang terdiri dari biaya pembelian peralatan, pajak, dan
bunga modal. Sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya produksi yang meliputi
bahan baku pisang, upah tenaga kerja, pembelian tepung, biaya bahan bakar,
sale pisang ambon pada agroindustri Mekar Sari Rasa di Desa Ciagayam
Menurut Suratiyah (2020) biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya
produksi dan harga produk. Untuk besarnya pendapatan atau keuntungan yang
diperoleh dapat diketahui dari selisih antara penerimaan dengan biaya total atau
semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan,
sebagainya.
21
Pisang Ambon
Agroindustri Sale
Pisang Ambon
Biaya Variabel
c
Biaya Total
Profitabilitas
22
BAB III
METODE PENELITIAN
kasus pada agroindustri sale pisang ambon “Mekar Sari Rasa” di Desa
1. Satu kali proses produksi dimulai dengan pembelian bahan baku (buah pisang)
sampai dengan produk yang dihasilkan siap dipasarkan yaitu 27 jam dalam
a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
1) Pajak bumi dan bangunan, diukur dalam satuan meter persegi (m 2) dan
dinilai dalam satuan rupiah per satu kali proses produksi (Rp/proses
produksi).
23
2) Penyusutan alat dan bangunan, dinilai dalam satuan rupiah per satu kali
3) Bunga modal adalah nilai bunga modal dari biaya yang dikeluarkan
dihitung berdasarkan bunga bank (bunga pinjaman) yang berlaku pada saat
penelitian, dinilai satuan rupiah per satu kali proses produksi (RP
b. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi
1) Bahan baku buah pisang adalah bahan utama yang digunakan untuk
2) Bahan tambahan yang digunakan dalam membuat sale pisang terdiri atas :
tepung terigu, tepung beras, minyak goreng, gula pasir, margarin, wijen
dan air, dinilai satuan rupiah (Rp) per satu kali proses produksi.
membungkus sale pisang, dinilai satuan rupiah per satu kali proses
4) Label adalah nama dalam kemasan yang digunakan sebagai ciri suatu
produk. dinilai satuan rupiah per satu kali proses produksi (Rp/proses
produksi)..
24
5) Tenaga kerja yang digunakan dihitung dalam satuan hari kerja setara pria
(HKSP). dinilai satuan rupiah per satu kali proses produksi (Rp/proses
produksi).
c. Penerimaan (revenue), yaitu hasil perkalian antara produksi total dengan harga
satuan produk (harga jual), dinilai dalam satuan rupiah per satu kali proses
penerimaan total dengan biaya total selama satu kali proses produksi, dinilai
dalam satuan rupiah per satu kali proses produksi (Rp/proses produksi).
(b) Harga output dan harga input adalah harga yang berlaku pada saat penelitian.
(c) Bangunan yang digunakan untuk proses produksi terpisah dari bangunan
hunian.
Data yang akan dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer ialah data yang diperoleh secara langsung dari perajin sale pisang ambon
25
data yang diperoleh dari literatur-literatur dan data dari instansi atau dinas terkait
maka pemilihan kelompok subjek berdasakan atas ciri atau sifat tertentu
yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciri atau sifat
Suratiyah (2015) :
26
TC = TFC + TVC
Dimana :
Suratiyah (2015) :
TR = Py.Y
Dimana :
Suratiyah (2015) :
Π = TR – TC
Dimana :
Π = Keuntungan (Rp)
2002) :
27
Penerimaan Total
R/C=
Biaya Total
Kriteria :
L
5. Profitabilitas = x 100 %
M
Keterangan :
L = Laba
M = Modal
28
BAB IV
Desa Cigayam dengan luas 1.4 Ha. Desa Cigayam merupakan salah
tempuh sekitar 2 menit, dan jarak dari lokasi penelitian dengan Ibukota
adalah :
Banjaranyar
Banjarnyar
29
yang berada pada ketinggian 650 meter diatas permukaan laut (dpl)
30
1) Jumlah Penduduk
Jiwa yang terdiri dari 2.538 jiwa laki-laki dan 2.608 jiwa perempuan serta
pada Tabel 4.
.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Cigayam Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Tahun 2020
Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
No Umur Laki- Perempua
(Orang) (%)
(Tahun) Laki n
1 < 15 781 703 1.484 28,8
2 16-55 1.244 1.332 2.576 50,0
3 >55 513 578 1.091 21,1
Jumlah 2538 2068 5.151 100
Sumber : Data Monografi Desa Cigayam 2020
kurang dari atau sama dengan 15 tahun berjumlah 1.484 orang, penduduk
2) Sex Ratio
dan penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Keadaan ini
perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
31
x 100
Jumlah Penduduk Perempuan
= 2.538
x 100 = 122,72 =123
2.068
Cigayam mempunyai nilai Sex Ratio sebesar 123, artinya dari setiap 100
3) Kepadatan Penduduk
antara jumlah penduduk per satu luas areal (per kilometer persegi). Adapun
14,4763Km2
32
Tabel 5. Pendidikan Penduduk Desa Cigayam Tahun 2020
Jumlah
No. Pendidikan Persentase (%)
(Orang)
sebanyak 2680 orang atau 72,80 persen dari jumlah penduduk, disusul
tamat SMP (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 667 orang atau 18,12
persen, tamat SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 270 orang atau
7,33 persen, dan tamat PT (Perguruan Tinggi) sebanyak 64 orang atau 1,73
33
atau pedagang, dan peternak. Untuk lebih jelasnya komposisi penduduk Desa
Cigayam menurut mata pencaharian tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 6.
teknologi dengan cepat dibanding dengan yang umurnya lebih tua.akan tetapi
yang umur tua lebih mempunyai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Data
menunjukan bahwa di umur enam puluh tahun adalah usia yang mempunyai
tingkat kematangan yang tinggi dan lebih bijak dalam mengambil keputusan
34
4.2.2. Tingkat Pendidikan
pendidikan formal yang dicapai responden adalah SD, hal ini menunjukkan bahwa
usaha maka akan semakin banyak ketarampilan yang dimiliki dalam melakukan
cukup lama sangat bermanfaat bagi responden untuk menambah pengetahuan dan
produk.
4.3. Analisis Usaha Agroindustri Sale Pisang Ambon Mekar Sari Rasa
penelitian ini adalah analisis biaya, pendapatan, penerimaan, R/C rasio, dan nilai
35
tambah yang dihitung berdasarkan satu kali pembelian bahan baku yaitu satu
Biaya yang digunakan dalam usaha Agroindustri Sale pisang ambon Mekar
Sari Rasa dibagi menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel (variable cost). Biaya yang dikeluarkan oleh perajin sale pisang ambon
Tabel 7. Jumlah Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Total Pada
Agroindustri Sale Pisang Ambon Mekar Sari Rasa
Agroindustri Sale pisang ambon Mekar Sari Rasa untuk satu kali proses
produksi adalah sebesar Rp. 795.650,08, yang terdiri dari biaya tetap total
36
Kg sale pisang ambon, dengan harga jual Rp. 50.000 per Kg. Untuk
Mekar Sari Rasa ini dihitung dengan cara mengalikan hasil produksi
pendapatan pada Agroindustri Sale pisang ambon Mekar Sari Rasa dapat
6 R/C 1,88
ambon Mekar Sari Rasa dalam satu minggu adalah 30 Kg dan harga jual
pada saat penelitian yaitu Rp. 50.000 per Kg. Penerimaan yang diperoleh
berasal dari perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual.
37
Pendapatan yang diperoleh Agroindustri Sale pisang ambon Mekar Sari
Rasa yaitu Rp. 704.349,92 berasal dari selisish antara penerimaan dengan
total biaya. Nilai R/C yaitu 1,88 artinya setiap Rp. 1 biaya yang
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Besarnya biaya total produksi yang dikeluarkan dalam satu kali proses
3. Profitabilitas agroindustri sale pisang ambon Mekar Sari Rasa dalam satu
5.2 Saran
38
dikenal lagi di pasaran ,dengan cara menggunakan membuat iklan di web
atau internet dan menambah lagi relasi atau kerjasama dengan usaha-usaha
dalam setiap kali proses produksi dapat terlihat jelas keuntungan maupun
kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, dkk. 2021. Keragaan Agroindustri Sale Pisang Gulung (Studi Kasus
126.
Yogyakarta.
39
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta:
Bumi Aksara
Imran, S., Murtisari, A., dan Murni, N.K. 2014. Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu
Swadaya. Jakarta.
Muharam, dkk. 2018. Kelayakan Usaha Agroindustri Keripik Dan Sale Pisang
Tasikmalaya.
Yogyakarta.
Jakarta: Erlangga
40
Suyanti, A dan Supriyadi. 2008. Pisang, Budidaya, Pengolahan dan Prosfek
PROFITABILITAS AGROINDUSTRI
SALE PISANG AMBON
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Jenis Kelamin :
5. Alamat :
8. Pengalaman Usaha :
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat :
41
3. Tahun Berdiri :
4. Pendiri Usaha :
a. Laki-laki :
b. Perempuan :
6. Nama Pemilik :
7. Sumber Modal :
2) Biaya Tetap
3) Biaya Variabel
42
9. Label
10. Tenaga kerja
11. Bunga modal
= .................. + .........................
= ............................. x ...................
= ..................... - ...........
IV. Profitabilitas
L
a. Profitabilitas = x 100 %
M
43
Lampiran 2. Data Responden
I. Identitas Responden
2. Umur : 60
3. Pendidikan : SD
5. Alamat : Cigayam
44
a. Laki-laki :-
b. Perempuan :2
45
Lampiran 3. Biaya Agroindustri Sale Pisang Ambon dalam Satu Kali pembelian Bahan Baku
1. Biaya Tetap
a. Penyusutan Alat
47
Lampiran 4. Biaya Variabel Pada Agroindustri Sale pisang Ambon Mekar
Sari Rasa Dalam Satu Kali Produksi
2. Biaya Variabel
a. Penggunaan bahan baku
Harga Satuan
No Keterangan Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1. Pisang Ambon 100 kg 3.000 300.000
2. Margarin simas 5 bks 5.000 25.000
3 Tepung beras 2 kg 15.000 28.000
3. Tepung terigu 3 kg 8.000 24.000
4. Gula Pasir 1 kg 12.000 12.000
5. Minyak goreng 10 liter 11.500 115.000
6. Kemasan 1 kg 30 buah 500 15.000
7. Biaya listrik 2.000 5.000
8. Gas 3 kg 1 tbg 25.000 25.000
10. Label 30 buah 100 3.000
Jumlah 552.000
b. Tenaga Kerja
No Kegiatan TK Wanita Upah TKW (Rp) Total (Rp)
1. Pengupasan 2 60.000 60.000
2. Penjemuran 2 60.000 60.000
3. Pengolahan 2 60.000 60.000
4. Penggorengan dan 3 60.000 60.000
pengemasan
Jumlah 6 240.000 240.000
49
Lampiran 6. Penerimaan, Pendapatan, R/C dan Profitabilitas Agroindstri
Sale Pisang Ambon Mekar Sari Rasa Dalam Satu Kali Proses
Produksi
= Rp. 795.650,08
= 30 kg x Rp. 50.000
= Rp. 1.500.000
= 1.500.000 – 795.650,08
= Rp. 704.349,92
d. R/C = Penerimaan
Biaya
= Rp. 1.500.000
Rp. 795.650,08
= 1,88
L
e. Profitabilitas = x 100 %
M
Rp .704 .349,92
= x100%
Rp. 795.650,08
=0,88.
50
Lampiran 7. Dokumentasi Agroindustri Mekar Sari Rasa
51
RIWAYAT HIDUP
Universitas Galuh.
52