“Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.”
ّٰظ
َوَم ٓا َاْنَفْقُتْم ِّم ْن َّنَفَقٍة َاْو َنَذ ْر ُتْم ِّم ْن َّنْذ ٍر َفِاَّن َهّٰللا َيْع َلُم ٗه ۗ َوَم ا ِلل ِلِم ْيَن ِم ْن َاْنَص اٍر
“Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah
mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun.”
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, dari Aisyah Radhiyallaha Anha, bahwa Rasulullah bersabda:
من نذر أن يطيع هللا فليطعه ومن نذر أن يعصي هللا فال يعصه
“barangsiapa yang bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya. Akan tetapi
barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya
(dengan melaksanakan nadzarnya itu).”
2. apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar adalah ibadah untuk Allah semata mata, maka
menyelewengkannya kepada selain Allah adalah syirik.