Anda di halaman 1dari 2

Manhaj Salaf

Materi : Bernazar selain kepada Allah adalah syirik

Syirik Bernadzar bukan karena Allah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫ُيْو ُفْو َن ِبالَّنْذ ِر َو َيَخاُفْو َن َيْو ًم ا َك اَن َشُّر ٗه ُم ْسَتِط ْيًرا‬

“Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.”

(QS. Al-Insan 76: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫ّٰظ‬
‫َوَم ٓا َاْنَفْقُتْم ِّم ْن َّنَفَقٍة َاْو َنَذ ْر ُتْم ِّم ْن َّنْذ ٍر َفِاَّن َهّٰللا َيْع َلُم ٗه ۗ َوَم ا ِلل ِلِم ْيَن ِم ْن َاْنَص اٍر‬
“Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah
mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 270)

Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, dari Aisyah Radhiyallaha Anha, bahwa Rasulullah bersabda:

‫من نذر أن يطيع هللا فليطعه ومن نذر أن يعصي هللا فال يعصه‬

“barangsiapa yang bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya. Akan tetapi
barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya
(dengan melaksanakan nadzarnya itu).”

Kandungan bab ini :

1. menunaikan nadzar adalah wajib

2. apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar adalah ibadah untuk Allah semata mata, maka
menyelewengkannya kepada selain Allah adalah syirik.

3. Dilarang untuk menunaikan nadzar maksiat.


📚Kitab Tauhid

Anda mungkin juga menyukai