A. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli hingga November 2023
dengan responden penelitian yaitu mahasiswa kedokteran Angkatan 2020
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pemilihan responden pada penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling, dengan total jumlah responden
sebanyak 141 mahasiswa yang telahh memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Data Deskriptif
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Distribusi frekuensi responden sebanyak 141 mahasiswa berdasarkan usia akan
disajikan pada tabel dibawah, sebagai berikut:
Be
2. Data Analitik
a. Hubungan antara Posisi Duduk dengan Nyeri Punggung Bawah
Hasil analisis hubungan antara posisi duduk saat online class
dengan nyerii punggung bawah menggunakan uji statistik chi-
square disajikan pada tabel dibawah, sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hubungan Posisi Duduk Dengan Nyeri Punggung Bawah
Skor LBP
Posisi Tidak Ringan Sedang Berat p r
Duduk ada
A 2 9 8 3
C 19 6 17 1
D 2 3 12 1
E 0 1 0 0
0,000 0,154
F 0 8 9 4
G 0 12 7 5
H 0 7 3 2
Total 23 46 56 16
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari usia, jenis
kelamin, sudut duduk selama online class, posisi duduk, durasi duduk selama
online class, dan kejadian nyeri punggung. Terdapat 141 responden pada
penelitian ini yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada
penelitian ini didapatkan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 55
orang (39%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 86 orang
(61%). Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tomioka,
Shima and Saeki, 2021) dimana didapatkan bahwa prevalensi nyeri punggung
bawah lebih tinggi pada wanita (14,2%) dibandingkan dengan laki-laki
(11,7%). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Calais-
Ferreira et al., 2023) dimana disebutkan bahwa prevalensi nyeri punggung
bawah meningkat sebanyak 50% pada jenis kelamin wanita.
Penelitian ini terdiri dari rentang usia 20 – 24 tahun. usia terendah
pada penelitian ini yaitu 20 tahun sebanyak 32 orang (22,7%) dan usia
tertinggi pada penelitian ini yaitu 24 tahun sebanyak 1 orang (0,7%). Sebagian
besar responden pada penelitian ini berusia 21 tahun yaitu sebanyak 78 orang
(55,3%), diikuti oleh usia 22 tahun sebanyak 29 orang (20,6%), dan usia 23
tahun sebanyak 1 orang (0,7%). Hal ini serupa dengan penelitian yang
dilakukan (Ganesan et al., 2017) mengenai prevalensi dan faktor risiko nyeri
punggung bawah pada 1335 orang yang termasuk dalam golomgan usia
dewasa muda, dimana didapatkan bahwa 90,6% responden berusia antara 20
hingga 29 tahun.
Ditinjau dari sudut perkiraan yang dapat dibentuk responden ketika
mengangkat kaki sambil berbaring hingga terasa nyeri, sebagian besar
responden dapat membentuk sudut hingga 45° yaitu sebanyak 49 orang
(34,8%), diikuti oleh 60° sebanyak 47 orang (33,3%), dan sebesar 30° yaitu
sebanyak 31 orang (21,9%). Sebanyak 11 orang (7,8%) dapat membentuk
sudut hingga 75° sebelum terasa nyeri, sementara 3 orang (2,13%) hanya
dapat membentuk sudut sekitar 15° sebelum terasa nyeri. Temuan ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Enoki et al., 2021) dimana disebutkan
bahwa pada kategori usia muda, sudut ekstensi maksimal yang normal adalah
129.8° hingga 132.7°. Variasi ini dapat disebabkan oleh banyak fantor seperti
frekuensi dan intensitas aktivitas fisik sehari-harinya, fleksibilitas individu,
dan posisi responden saat melakukan pemeriksaan.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden
memiliki posisi duduk tegak keseluruhan punggung dengan kaki di atas lantai
selama online class yaitu sebanyak 43 orang (30,5%), diikuti oleh posisi tegak
keseluruhan punggung dengan kaki bersilang yaitu sebanyak 24 orang
(17,2%), dan posisi bungkuk ke belakang atau kifosis dengan kaki di atas
lantai yaitu sebanyak 22 orang (15,6%). Posisi duduk dengan responden
paling sedikit pada penelitian ini adalah posisi tegak tetapi hanya lumbar yang
menyentuh kepala kursi dengan kaki menopang di kursi lain yaitu sebanyak
12 orang (8,5%) dan posisi bungkuk ke belakang atau kifosis dengan kaki
menopang di kursi lain yaitu sebanyak 1 orang (0,7%). Postur tegak
keseluruhan punggung dengan kaki di atas lantai dipilih sebagai posisi duduk
optimal karena posisi ini menunjukkan kelengkungan fisiologis tulang
belakang yang sempurna, menstabilkan otot, dan menjadi distribusi pusat
gravitasi. Hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Ilham Tahid, RB.Soeherman Herdiningrat dan Mia Kusmiati
(2023) mengenai hubungan posisi duduk saat pembelajaran dalam jaringan
dengan kejadian nyeri punggung bawah, dimana ditemukan bahwa sebagian
besar responden yaitu sebanyak 68% memiliki posisi duduk yang tidak
ergonomis. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Wilandika, Firdaus and
Rahmat, 2023) juga menemukan bahwa sebagian besar responden yaitu
sebanyak 41,7% duduk dengan posisi bungkuk kedepan selama pembelajaran
jarak jauh dan sebanyak 49,1% duduk dengan posisi bungkuk ke belakang.
Pada penelitian tersebut, hanya sebanyak 9,4% responden yang memiliki
posisi duduk tegak.
Ditinjau dari durasi duduk responden selama online class, sebanyak 82
orang (58,2%) memiliki durasi duduk selama 4 jam, diikuti oleh durasi duduk
3 jam sebanyak 24 orang (17%), 5 jam sebanyak 23 orang (16,3%), dan 6 jam
sebanyak 12 orang (8,5%). Temuan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Wilandika, Firdaus and Rahmat, 2023) mengenai hubungan
antara posisi duduk dan kejadian nyeri punggung bawah selama masa
pandemi COVID-19 dimana sebanyak 94,2% responden memiliki durasi
duduk sekitar 4 jam per harinya. Prevalensi mahasiswa kedokteran angkatan
2020 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengalami kejadian nyeri
punggung bawah pada penelitian ini adalah 83,7% sementara yang tidak
mengalami kejadian nyeri punggung bawah adalah 16,3%.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampelnya yang kurang
besar dan hanya terbatas pada rentang usia mahasiswa kedokteran angkatan
2020. Selain itu pengumpulan data dilakukan secara online dengan google
form sehingga dapat menimbulkan bias pada pertanyaan yang memerlukan
observasi atau pemeriksaan fisik secara langsung, seperti pengukuran sudut
maksimal ekstensi panggul sebelum responden merasa nyeri.
BAB V
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi duduk saat online
class dengan kejadian nyeri punggung bawah (p = 0,000)
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi duduk saat online
class dengan kejadian nyeri punggung bawah (p = 0,029)
3. Prevalensi nyeri punggung bawah pada mahasiswa kedokteran
Angkatan 2020 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah
sebesar 83,68%, dengan mahasiswa yang menderita nyeri
punggung bawah derajat ringan sebesar 32,6%, derajat sedang
sebesar 39%, dan derajat berat sebesar 10,7%.
B. Saran
Saran yang dapat diberikat terkait dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya:
a. Penelitian ini perlu dilakukan kembali pada lokasi dan
jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat
merepresentasikan kondisi dan populasi sebenarnya.
b. Penelitian selanjutnya perlu meliputi faktor-faktor lainnya
yang dapat menyebabkan kejadian nyeri punggung bawah
2. Bagi subjek penelitian:
a. Mahasiswa kedokteran perlu memberikan waktu istirahat
selama perkuliahan online dengan berdiri setiap beberapa
saat dan dengan merubah posisi duduk menjadi lebih
dinamis dan ergonomis untuk mengurangi terjadinya nyeri
punggung bawah
DAFTAR PUSTAKA
Bontrup, C. et al. (2019) ‘Low back pain and its relationship with sitting behaviour
among sedentary office workers.’, Applied ergonomics. England, 81, p. 102894. doi:
10.1016/j.apergo.2019.102894.
Enoki, S. et al. (2021) ‘Internal Risk Factors for Low Back Pain in Pole Vaulters and
Decathletes: A Prospective Study’, Orthopaedic Journal of Sports Medicine. SAGE
Publications Inc, 9(2), p. 2325967120985616. doi: 10.1177/2325967120985616.
Fujitani, R. et al. (2021) ‘Effect of low back pain on the muscles controlling the
sitting posture.’, Journal of physical therapy science. Japan, 33(3), pp. 295–298. doi:
10.1589/jpts.33.295.
Ganesan, S. et al. (2017) ‘Prevalence and Risk Factors for Low Back Pain in 1,355
Young Adults: A Cross-Sectional Study.’, Asian spine journal. Korea (South), 11(4),
pp. 610–617. doi: 10.4184/asj.2017.11.4.610.
Gupta, N. et al. (2015) ‘Is objectively measured sitting time associated with low back
pain? A cross-sectional investigation in the NOMAD study.’, PloS one. United
States, 10(3), p. e0121159. doi: 10.1371/journal.pone.0121159.
Multazam, A. and Irawan, D. S. (2022) ‘Hubungan Posisi dan Durasi Duduk Saat
Belajar Online di Rumah Selama Pandemi Covid-19 dengan Kejadian
Muskuloskeletal Disorder pada Siswa MAN 2 Kota Malang’, Jurnal Sport Science,
12(1), p. 62. doi: 10.17977/um057v12i1p62-70.
Rinaldi, E., Utomo, W. and Nauli, F. A. (2015) ‘Hubungan Posisi Kerja Pada Pekerja
Indsutri Batu Bata Dengan Kejadian Low Back Pain’, JOM, 2, pp. 207–218.
Tomioka, K., Shima, M. and Saeki, K. (2021) ‘Occupational status and self-reported
low back pain by gender: a nation-wide cross-sectional study among the general
population in Japan’, Environmental Health and Preventive Medicine. BioMed
Central, 26(1), pp. 1–11. doi: 10.1186/s12199-021-01031-2.
Wilandika, A., Firdaus, Z. Z. Z. and Rahmat (2023) ‘Sitting Position and Low Back
Pain (LBP) Incidents in Online Learning During the Pandemic of Covid-19: A
Correlational Study’, Journal of Nursing Science Update (JNSU), 10(2), pp. 84–91.
doi: 10.21776/ub.jik.2022.010.02.1.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 54.343 18 .000
Likelihood Ratio 56.378 18 .000
Linear-by-Linear Association 3.282 1 .070
N of Valid Cases 139
a. 17 cells (60.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .11.
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
a b
Value Standard Error Approximate T Significance
Interval by Interval Pearson's R .154 .076 1.827 .070c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .139 .081 1.646 .102c
N of Valid Cases 139
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 18.563a 9 .029
Likelihood Ratio 21.927 9 .009
N of Valid Cases 141
a. 8 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.36.
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
a b
Value Standard Error Approximate T Significance
Interval by Interval Pearson's R .196 .073 2.340 .021c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .195 .080 2.322 .022c
N of Valid Cases 139
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.