PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN MELALUI
PENGGUNAAN MATEMATIKA REALISTIK PADA ANAK KELAS 1
Disusun Oleh:
Nama : MAIMUNAH
NIM : 856706591
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal Penelitian Tindak Kelas yang berjudul
“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MATEMATIKA REALISTIK PADA ANAK KELAS 1” dengan
baik. Tugas proposal ini diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi S-1 PGSD, Universitas Terbuka Palembang, untuk memenuhi
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
1. Ibu Dr. Meita Istianda, S.IP.,M.Si. selaku Kepala UPBJJ UT Lubuk Seberuk, dan
staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti tutorial
dalam bentuk Tuweb.
2. Dra.Masrinawatie AS, M.Pd selaku tutor Mata Kuliah Penelitian Tindak Kelas.
3. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar UPBJJ-UT Lempuing
pokjar angkatan 2022.2 yang telah memberikan dukungan serta bantuan terutama
yang sekelompok dengan praktikan
4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa “tiada gading yang tak retak”, “tiada hati yang tak
pernah cela”, dan tiada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan serta
kekhilafan”, oleh karena itu senantiasa penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan proposal yang berikutnya.
Semoga proposal yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
ABSTRAK 5
BAB I PENDAHULUAN
latar belakang 6
identifikasi masalah 7
analisis masalah 8
rumusan masalah 8
tujuan penelitian 8
manfaat penelitian 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pengertian tindak kelas 10
Ciri-ciri Pengertian tindak kelas 10
Tujuan Penelitian Tindak Kelas 11
Manfaat Penelitian Tindak Kelas 12
Langkah-langkah Penelitia Tindak kelas 12
pengertian belajar 13
pengertian matematika 14
pengertian hasil belajar matematika 14
karakteristik pembelajaran matematika sd 15
pengertian model pembelajaran discovery learning 15
Karakteristik Discovery Learning 16
Langkah –langkah Model Pembelajaran Discovery 16
Learning
Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning 16
BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
Subjek Penelitian 18
Tempat Penelitian 18
Waktu Penelitian 18
Rencana Penelitian 18
Teknik Pengumpulan data 19
Teknik analisis data 19
BAB IV Jadwal Penelitian 20
Personalia Penelitian 20
Biaya Penelitian 20
DAFTAR PUSTAKA 21
Lampiran RPP 21
4
DAFTAR TABEL
HaLaman
ABSTRAK
5
BAB
6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini yang mampu berpikir secara logis,
analitis, sistematis, kritis dan kreatif, sehingga pembelajaran matematika dituntut
untuk membuat siswa belajar dan menjadi bermakna dikehidupan nyata.
Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagian besar berasal dari
perkembanga ilmu terapan matematika.
pada siswa kelas I (satu ) sangatlah penting sebab dalam pengenalan tentang jumlah
benda dapat membantu siswa untuk memahami dan mengerti akan cara membandingkan
banyak benda,baik di sekolah maupun pada kehidupan sehari hari.. Siswa kelas 1
membutuhkan penguasaaan melalui praktek-praktek alamiah yang diawali dengan
menghitung jari,menghitung jumlah meja dan benda lainnya yang ada disekitar
siswa.Hal tersebut membutuhkan waktu dan cara belajar yang sangat tepat sehingga
hasil belajar siswa pun dapat ditingkatkan.
Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber
belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan
pelajaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu guru sebagai subyek pembelajaran harus
dapat memilih media, alat peraga dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.
Hasil belajar yang maksimal itu dapat berkaitan dengan tiga faktor utama yakni
kognitif, afektif dan psikomotor. Setiap aspek disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar dan mulai hal yang konkrit sampai yang abstrka.
Untuk memahami akan hasil belajar siswa maka perlu dilakukan analisis untuk
menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat dalam belajar. Dimana siswa belajar
melalui tiruan dan penglihatan untuk memudahkan siswa melakukan aktifitas belajar.
1. Identifikasi Masalah
8
Berdasarkan dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi
membandingkan jumlah benda menunjukkan nilai yang di dapat masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Masih banyak siswa yang belum menguasai materi membandingkan jumlah
benda.
2. Siswa tidak di libatkan dalam pembelajaran secara aktif
3. Siswa tidak dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan baik.
2. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah :
1. Metode pembelajaran yang diberikan guru pada proses pembelajaran terutama
pada materi membandingkan jumlah benda hanya model ceramah, sehingga
hasil belajar siswa belum optimal.
2. Pembelajaran berpusat pada guru, sehingga tidak adanya keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran sepenuhnya.
3. Hasil belajar siswa kelas I dalam materi membandingkan jumlah benda yang
masih rendah.
Berdasarkan permasalah diatas peneliti melakukan Penelitian Tindak kelas dengan
menggunkan metode discovery learning. Penelitan ini difokuskan pada penggunaan
metode discovery learning dan media benda konkret di SD Negeri 1 muara burnai 2
B. Rumusan Masalah
a. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang
telah dikemukaan di atas, maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar matematika materi Penjumlahan Pecahan
Menggunakan Metode Dicovery Learning Pada Siswa Kelas 1 Sd Negeri 1 Muara
Burnai 2?
b. Pemecahan masalah : menggunakan Metode Discovery Learning untuk
meningkatkan hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitia ini adalah untuk Meningkatkan
Hasil Belajar matematika materi Penjumlahan Pecahan Melalui Metode Dicovery
Learning Pada Siswa Kelas 1 Sd Negeri 143 1 Muara Burnai 2?
D. Manfaat Penelitian
9
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang
penggunaan Metode Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika
materi penjumlah pecaham pada siswa kelas 1.
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa,
a. dapat meningkatan prestasi/hasil belajar siswa
b. Pembelajaran matematika lebih disukai siswa dan siswa memperoleh
pengalaman belajar aktif dalam suasana yang menyenangkan
2. Bagi guru
a. Memperbaiki kinerja guru
b. Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan kepda guru agar dapat
digunakan untuk memperbaiki pemelajaran matematika melalui dukungan
metode dan media yang tepat dalam menjelaskan materi tentang pecahan.
3. Bagi sekolah
a. Memberikan alternatif tindakan pembelajran dalam meningkatakan
pembelajaran dalam mengembangkan pembelajaran melalui penelitian tindak
kelas
b. Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa
yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya
7
perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi
harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam
proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan
dengan maksud semula.
c. Tahap Observation (Pengamatan)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing). Prof. Supardi
menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah
pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti
harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat
atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain).
d. Tahap Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi (reflecting). Refleksi
adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.
Refleksi juga sering disebut dengan istilah "memantul.” Dalam hal ini, peneliti
seolah memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas
penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.
a. Pengetian belajar
Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan memperkokoh
kepribadian.
Hamalik (2005:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap
tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya.
Dimyati dan Mudjiono (2009:4-5) dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti
tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Dalam kaitannya dalam belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atau
14
keterampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk
bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan
harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran
berlangsung, tes akhir semester dan sebagainya. Dalam penelitian ini hasil belajar yang
dimaksud adalah hasil tes tiap siklus.
b. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil
dari perkataan Yunani manthematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai
asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata
manthematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau
manthenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan
matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika
lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil
eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, dalam Sofiana 2015:14).
Berdasarkan pengertian hasil belajar dan matematika yang telah diuraikan diatas,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah hasil usaha siswa dalam belajar
matematika yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf yang menyatakan hasil yang
suatu konsep yang dapat diterapkan dilapangan. Selain itu itu mulyasa (dalam Febi,2019:8)
menyatakan bahwa discovery merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
pengalaman langsung di lapangan, tanpa harus selalu bergantung pada teori-teori
pembelajaran yang ada dalam pedoman buku pelajaran.
Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa discovery merupakan suatu
model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Dimana
model ini menekanan pada pentingnya pemahaman terhadap suatu konsep dalam
pembelajaran melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa
aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan,
siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang
dihadapi.
2. Karakteristik Discovery Learning
Ciri utama belajar menemukan yaitu:
1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan;
2) berpusat pada siswa;
3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah
ada
1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar
ini.Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik
2. Bila kelas terlalu besar penguunaan teknik ini akan kurang berhasil
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sempat kecewa bila diganti dengan teknik ini
4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini trelalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa
Tidak memberika kesempatan berpikir secara kreatif
18
BAB III
RENCANA DAN PROSEDUR
PENELITIAN
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan √
2 Pelaksanaan √
Pre tes √
Siklus I √
Siklus II √
3 Penyelesaian √
Analisis data √
Menyusun laporan √ √
A. Personalia Penelitian
Nama mahasiswa : MAIMUNAH
Tempat Tanggal Lahir : KAYUAGUNG ,03,09,2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan Fungsional : Guru
Pendidikan Tertinggi : SMU
G. Biaya Penelitian
Rincian biaya penelitian
No Jenis Biaya Harga
1 ATK Rp. 20.000
2 Alat Peraga Rp. 50.000
3 Bahan Penelitian Rp . 50.000
4 Transportasi Rp. 30.000
5 Penyelesaian (analisis data, Penggandaan dan Rp. 100.000
pengiriman laporan
Jumlah Biaya Rp. 250.000
21
DAFTAR PUSTAKA
Sofiana (2015). Peningkatan hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan melalui
Pendekatan Matematika Realistik pada siswa kelas V SD Negeri 3 Grenggeng.
Trilina, Febi (2019). Upaya meningkatkan hasil belajar matermatika siswa kelas V sd
negeri 143 Lubuk Seberuk melalui metode discovery learning.
Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Jakarta:
Universitas Terbuka
Lamiran RPP
22
Grafik 1
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa PerSiklus
90
80
70
60
50 Series 2
40
30 Series 1
20
10
0
prasiklus siklus 1
23
24
Dimiyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Masalah yang penulis hadapi saat pembelajaran matematika dengan materi
membandingkan banyaknya benda pada pembelajaran pra siklus . maka pada tanggal
24 oktober 2022 penulis mengadakan program perbaikan pembelajaran siklus I. Dari
program perbaikan yang penulis lakukan diperoleh hasil peningkatan daya serap siswa
terhadap materi pelajaran . Yang semula hanya 5 siswa dari 22 siswa nilainya diatas
setandar KKM sekitar 23% sekarang menjadi 19 siswa dari 22 siswa nilai diatas
setandar KKM atau sekitar 85 %.
Target keberhasilan penulis terhadap materi matematika membandingkan
banyaknya benda minimal 80 % siswa harus menguasai materi . Disiklus I ini siswa
yang tuntas sudah mencapai 85 %, .Hasil pada siklus I ini diperoleh hasil yang
meningkat daya serap siswa terhadap materi pembelajaran . Terlihat dari hasil
pekerjaan siswa 19 anak dari 22 siswa yang nilainya diatas KKM , maka sekitar 85 %
siswa tuntas .
25
18
B. Pembahasan
Dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dirumuskan pada konsep – konsep
matematika sederhana menggunakan metode matematika realistis dengan benda –
benda yang ada lingkungan disekitar anak . Penulis menemukan beberapa masalah
yang menyebabkan rendahnya tingkat kemampuan siswa, sehingga pada akhir
pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran diharapkan hasil yang diperoleh siswa
selalu meningkat dalam hal :
- Hasil belajar
- Kemampuan dan motivasi
- Kreatipitas siswa .
Hasil yang diperoleh dari perbaikan dapat diketahui melalui siklus I yang telah ditulis
dalam bentuk tabel penilaian .
Siklus I
Pada siklus 1 diperoleh peningkatan daya serap siswa terhadap materi
pelajaran , dari 23 % tuntas manjadi 85 %.Dalam pembelajaran guru tetap membahas
tentang membandingkan banyaknya benda dengan benda – benda kongkrit yang ada
disekitar siswa.
Hasil analisis siklus I :
- Peningkatan nilai siswa dari 23 % menjadi 85 % yang mendapat nilai
diatas KKM
- Peningkatan nilai rata – rata kelas dari 67,3 menjadi 82,6 . maka dengan
demikian pada siklus I dianggap ada perubahan kearah yang lebih baik .
Dari hasil pengamatan,siswa lebih termotivasi dalam belajar dengan menggunakan
metode matematika realistis.Melihat hasil dari siklus I hasil belajar siswa sudah cukup
baik .
26
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan selesainya kegiatan perbaikan ini , dan berdasarkan tahap –tahap
pelaksanaan mulai dari pra siklus , siklus I , penulis menarik kesimpulan :
1. Setelah melaksanakan siklus I ( pertama ) hasil nilai rata – rata yang diperoleh
adalah : 82,6 dengan prosentase 85 % ini sudaah cukup maksimal.siswa dapat
mengalami peningkatan dalam hasil belajar yang sangat baik. Terlihat dari
hasil belajar yang diperoleh siswa rata – rata adalah 82.6 denga prosentasi
ketuntasan 85 %. Sehingga peningkatan ini sangat baik . Karena siswa mulai
paham dengan metode matematika realistis yang disampaikan oleh guru .
2. Peningkatan materi pelajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode
matematika realistis.
B. Saran – Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan metode matenatika
realistis pada pembelajaran membandingkan banyaknya benda, maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi guru SDN I muara burnai 2
Diharapkan dapat memproses metode pembelajaran yang relistis,tidak hanya
daam mata pelajaran pelajaran matematika saja , akan tetapi diterapkan pula
pada mata pelajaran yang lain . Karena proses metode ini dalam pembelajaran
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa .
2. Bagi peserta didik
Diharapkan peserta didik dapat lebih aktif dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran , sehingga terlibat langsung guna memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna . dan hasil yang memuaskan .
27
21
Unit
Kegiatan volume satuan Jumlah
NO (cots)
Penyusunan proposal
2xlemba
1 poto copy dan jilit 23 1.000 46.000
r
Penggandaan proposal 2 jilit 5000 10.000
Pengadaan bahan
2 2 pkt 5000 10000
habis pakai dilapangan
3 Kuisioner 22 lembar 1000 22.000
22
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran RPP
23