Disusun Oleh:
Berkas Hasil Seminar Hasil Penelitian di Sekolah. Disesuaikan dengan kondisi sekolah
Tantangan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, maupun peserta yang hadir di sekolah.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
BERITA ACARA SEMINAR HASIL PENELITIAN 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR GAMBAR 7
RINGKASAN 8
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Batasan Masalah 4
D. Perumusan Masalah 4
E. Tujuan Penelitian 4
F. Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN TEORI 6
A. Tinjauan Teori Error! Bookmark not defined.
1. Error! Bookmark not defined.
2. Error! Bookmark not defined.
3. Error! Bookmark not defined.
B. Tinjauan Teori Error! Bookmark not defined.
1. Error! Bookmark not defined.
2. Error! Bookmark not defined.
3. Error! Bookmark not defined.
4. Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Berpikir 15
BAB III METODE PENELITIAN 17
A. Pendekatan Penelitian 17
B. Subjek Penelitian 17
C. Variabel Penelitian 17
5
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN
Paragraf kedua berisi rangkuman tinjauan pustaka dari setiap variable penelitian.
Paragraf ketiga berisi metode penelitian, variable, subjek, instrument, dan tahapan
penelitian tindakan. Serta analisis data.
9
1
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa mengalami penurunan pada
nilai karena tidak belajar secara teratur, tidak siap dalam belajar, kurang
bersemangat bahkan tidur ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
4
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk memfokuskan obejek penelitian
supaya permasalah yang akan dikaji tidak terlalu luas, maka batasan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Bimbingan klasikal dengan model project based learning digunakan
untuk meningkatkan manajemen waktu belajar siswa
2. Siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Pace yang memiliki perilaku
manajemen waktu belajar rendah menjadi subjek pada penelitian ini
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penenilitian ini adalah ingin mengetahui tentang: dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi layanan bimbingan klasikal dengan metode
project based learning?
2. Apakah layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning
efektif untuk meningkatkan manajemen waktu belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan klasikal dengan
metode project based learning.
5
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis, adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang peningkatan
manajemen waktu belajar melalui layanan bimbingan klasikal dengan
model project based learning.
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan masukan atau evaluasi terhadap kinerja guru bimbingan
dan konseling untuk meningkatkan manajemen waktu belajar pada
siswa.
b. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Hasil dari penelitian ini diharapkan dijadikan bahan kajian dan
pertimbangan demi evaluasi perbaikan mengenai meningkatnya
manajemen waktu belajar pada siswa.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberikan dasar dan pengembangan penelitian dalam memahami
BAB II
KAJIAN TEORI
B. Bimbingan Klasikal
1. Pengetian Bimbingan Klasikal
Ziomek & Daigel (2016:61), mengemukakan bahwa program
bimbingan klasikal adalah imperatif bagi konselor yang bertanggung
jawab untuk menangani masalah yang berkaitan dengan perkembangan
akademik, karir dan sosial/ emosional seluruh siswa.
Departemen Pendidikan Nasional (2007:224), mengemukakan
bimbingan klasikal adalah program yang dirancang menuntut konselor
untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas.
Secara terjadwal konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para
peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau
brain atroming (curah pendapat). Menurut Novitasari (2016:86) layanan
bimbingan klasikal adalah layanan yang menjadi dasr yang sudah
9
C. Kerangka Berpikir
Tugas utama seorang siswa di sekolah adalah belajar. Untuk dapat
mencapai hasil belajar yang baik, hal pertama yang dibutuhkan seorang siswa
adalah mampu dalam mengatur waktu untuk belajar. Salah satu kelemahan
sebagian siswa adalah kesulitan dalam mengatur waktu untuk belajar.
Seringkali masalah kekurangan waktu untuk belajar dijadikan alasan tidak
terselesaikannya tugas. Terutama ketika siswa mengalami kenaikan kelas dari
kelas VII ke kelas VIII, siswa akan menyesuaikan dengan jadwal mata
pelajaran yang semakin padat. Padahal sesungguhnya mereka kurang memiliki
keteraturan dan disiplin untuk menggunakan waktunya secara efisien.
Menurut Schunk (2012:545) manajemen waktu belajar merupakan
sebuah masalah bagi sebagian besar anak dan bagi banyak orang dewasa.
Manajemen waktu belajar adalah suatu kemampuan menggunakan waktu
secara efektif dan efisien sehingga tercapai suatu tujuan. Namun pada faktanya
banyak siswa yang menyia-nyiakan waktu belajarnya, atau kurang memiliki
kemampuan dalam mengatur waktu belajar.
Fenomena yang terjadi di SMPN 2 Pace dan berdasarkan hasil
wawancara dengan guru BK bahwa ada beberapa siswa yang tidak mampu
mengatur waktu belajarnya. Hal ini ditandai dengan adanya siswa yang
mengalami penurunan nilai karena tidak dapat menentukan waktu belajarnya,
tidak belajar secara teratur, tidak memiliki jadwal belajar, lambat dalam
mengerjakan tugas, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, tidak siap
dalam belajar, kurang bersemangat bahkan tidur ketika Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di kelas, dan masih banyak siswa yang terlambat bahkan
tidak berangkat sekolah karena kesiangan akibat tidur larut malam hanya
bermain HP/game, untuk guru BK sendiri masih kurangnya penanganan khusus
terhadap permasalahan siswa. Dengan fenomena diatas guru BK dapat
melakukan layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning.
Menurut Ahmad Juntika Nurihsan dkk (2013:34) layanan dasar
bimbingan untuk membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku
efektif dan keterampilan hidupnya yang mengacu kepada tugas perkembangan
1
peserta didik, layanan ini ditujukan untuk seluruh peserta didik. Layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning merupakan metode
pembelajaran berbasis proyek atau menggunakan proyek (kegiatan) sebagai
kegiatan inti pelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi,
penilaian, interprensi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil
belajar (pengetahuan, keterampilan, sikap). Metode ini sangat cocok untuk
meningkatkan manajemen waktu belajar peserta didik, karena pada saat
pembelajaran siswa juga membuat sebuah proyek pohon waktu dimana siswa
bisa mengerti kegiatan yang harus diutamakan dan kegiatan yang tidak terlalu
penting sehingga mereka lebih mudah dalam meningkatkan manajemen waktu
belajarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling.
Penelitian tindakan bimbingan pada dasarnya mengikuti prosedur penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan fokus penelitian dalam bimbingan dan
konseling. Menurut Arikunto (2017:3) menyatakan bahwa ada tiga pengertian
penelitian tindakan kelas yang dapat diterangkan, yaitu: (1) Penelitian,
menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan
cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti; (2) Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak
kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian
berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa; (3) Kelas, yaitu sekelompok siswa
dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama pula. Kelas disini bukan terbatas pada sebuah
ruangan kelas, tetapi dimanapun tempatnya, yang penting terdapat
sekelompok anak yang sedang belajar.
Dari pengertian tiga pengertian tersebut dapat disimpulkan penelitian
tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara
bersama. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan kolaboratif, artinya
peneliti tidak bekerja sendiri namun bekerjasama dengan Guru BK. Guru BK
melakukan tindakan sedangkan peneliti melakukan pengamatan. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru untuk dilakukan
oleh siswa.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kunatitatif
deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan dalam penelitian ini untuk
mendeskripsikan implementasi layanan bimbingan klasikal dengan metode
project based learning dan untuk mengetahui layanan bimbingan klasikal
1
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Pace
Tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Kelas tersebut diambil berdasarkan kriteria
siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, yaitu: 1) siswa
sering terlambat, 2) siswa tidak mengerjakan tugas sekolah, 3) siswa sering
tidur di kelas.
Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Guru BK yang
menyatakan bahwa beberapa siswa dikelas tersebut tidak mampu mengatur
waktu belajarnya. Hal ini ditandai dengan tidak dapat menentukan waktu
belajarnya, tidak belajar secara teratur, tidak memiliki jadwal belajar, lambat
dalam mengerjakan tugas, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas,
tidak siap dalam belajar, kurang bersemangat bahkan tidur ketika Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) di kelas, dan masih banyak siswa yang terlambat
bahkan tidak berangkat sekolah karena kesiangan akibat tidur larut malam
hanya bermain HP/game.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terbagi dari dua variable yaitu variable bebas dan
variabel terikat.
1. Variabel bebas yaitu layanan
bimbingan klasikal dengan model project based learning
2. Variabel terikat yaitu manajemen
waktu belajar siswa
1
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan
Refleksi
Observasi
F. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas (PTK) dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,
adapun tahapanya adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum melakukan tindakan seorang peneliti harus terlebih dahulu
melakukan perencanaan, aktifitas dan persiapan yang diperlukan
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1) Menyiapkan RPL layanan bimbingan klasikal dengan metode
project based learning untuk 1 siklus.
2) Menyediakan angket manajemen waktu siswa di sekolah.
3) Menetapkan target keberhasilan
4) Menyediakan format penilaian proses layanan.
5) Alat dokumentasi kegiatan layanan
6) Penentuan jadwal dan tempat layanan.
b. Tindakan
Tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
dibuat, dalam penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah kegiatan layanan bimbingan klasikal dengan metode project
based learning yang dilakukan peneliti dengan siswa yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan manajemen waktu siswa kelas VIII-
E. Kegiatan ini direncanakan dua kali pertemuan, tahap layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning dapat
dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:
1
1) Tahap Pendahuluan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut: a). mengucapkan salam, b). membaca doa, c) memberikan
ice breaking, d). menyampaikan pengertian bimbingan klasikal,
dan tujuan bimbingan klasikal, e). menyampaikan asas bimbingan
klasikal (asas keterbukaan, asas keaktifan, asas kesukarelaan, asas
kenormatifan, f). pembentukan kelompok, g) menjelaskan
langkah-langkah metode project based learning yang akan
dijalani.
2) Tahap Kegiatan Inti
Pada tahap kegiatan ini peneliti menggunakan layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning, adapun
tahapan tersebut berdasarkan dalam pelaksanaan tahapan ini guru
akan mengemukakan suatu masalah atau topik yang akan dibahas
secara bersama. Tanya jawab antar siswa dengan guru tentang hal-
hal yang belum jelas mengenai topik permasalahan yang akan
dibahas. Pada penelitian ini siswa akan membahas topik umum
atau tugas secara mendalam dan tuntas. membimbing proses
pemaparan proyek, menanggapi hasil
3) Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan tahap penutup dalam kegiatan layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning. Dalam
kegiatan ini guru melakukan beberapa kegiatan diantaranya: a)
guru dan siswa mengemukakan kesan dan hasil kegiatan, b)
merencanakan kegiatan lanjutan, c) menyampaikan pesan dan
harapan, d) membaca doa, e) salam.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan bertujuan untuk mengumpulkan data
dan informasi selama proses tindakan yang dilakukan. Observasi yang
dilakukan untuk melihat respon siswa dan situasi pelaksanaan layanan
1
H. Refleksi
Dalam refleksi, peneliti bersama teman sejawat telah mengadakan
pengamatan, mengadakan diskusi mengenai hasil penerapan yang sudah
dilaksanakan. Jika ada kegagalan harus ada penjelasan secara konkret. Data,
informasi dan penjelasan ini sangat bermanfaat untuk melaksanakan tindakan
berikutnya apabila hasilnya belum signifikan. Hasil kerja kolaborasi dalam
kegiatan ini sebagai bahan untuk menyusun tindakan berikutnya dalam siklus
II.
Aspek Pernyataan
No Manajemen Indikator
Favorable Unfavorable
Waktu
penting maupun tugas atau
kegiatan yang mendesak dan
tidak mendesak
d. Menyisihkan lebih banyak 10, 11 12
waktu pada tugas atau kegiatan
yang di prioritaskan.
2. Perencanaan a. Membuat daftar harian. 13 14
dan b. Membuat jadwal harian, 15, 16, 19, 20
penjadwalan mingguan dan bulanan. 17, 18
c. Menggunakan buku agenda. 21 22
3. Kemampuan a. Keyakinan mengenai 23
mengendalik kemampuan mempengaruhi
an waktu waktu yang di habiskan.
b. Menggunakan waktu secara 24, 26 25, 27
efisien.
c. Mengelolah stress. 28 29
d. Bersikap asertif. 30
4. Preferensi a. Menggunakan catatan 31
untuk penggunaan waktu (buku
teroganisasi. catatan mengenai waktu yang
sudah terpakai).
b. Mengevaluasi pengunaan 32, 33 34
waktu.
digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas variabel butir soal.
Pengujian validitas menggunakan bantuan computer dengan aplikasi
SPSS 24 For Windows dengan rumus korelasi product moment.
Setelah diperoleh harga rhitung, selanjutnya masing-masing item
dibandingkan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria
menentukan validitas instrument ini :
1) Apabila rhitung ≥ rtabel maka dapat dikatakan item tersebut
dikategorikan valid.
2) Apabila rhitung < rtabel maka dapat dikatakan item tersebut
dikategorikan tidak valid.
Pelakasanaan uji coba skala manajemen waktu dilaksanakan pada
16 Februari 2022 pada siswa kelas VIII-C sebanyak 33 siswa. Terdapat
34 butir pernyataan pada skala manajemen waktu yang diuji cobakan dan
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3
Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen
Status Item Jumlah Item
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 31 item
Valid 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, dan 33
Tidak Valid 12, 14 dan 34 4 item
Berdasarkan tabel 3.4 diperoleh nilai Alpha 0,929 > 0,7 sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrumen skala manajemen waktu yang
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
Dari hasil analisis uji validitas dan reliabilitas yang telah
dilakukan diperoleh 31 butir pertanyaan skala manajemen waktu yang
layak dijadikan instrumen penelitian dalam pengambilan data manajemen
waktu siswa. Adapun kisi-kisi skala manajemen watu yang layak
dijadikan instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Skala Manajemen Waktu Setelah Uji Coba
Aspek Pernyataan
No Manajemen Indikator
Favorable Unfavorable
Waktu
1. Menetapkan a. Mempunyai tujuan dari 1, 2* 3
tujuan dan kegiatan atau tugas yang di
prioritas lakukan.
b. Menentukan kebutuhan yang 4, 5 6
ingin dicapai.
c. Mengidentifikasi tugas atau 7, 8 9
kegiatan yang penting dan
tidak penting maupun tugas
atau kegiatan yang mendesak
2
Aspek Pernyataan
No Manajemen Indikator
Favorable Unfavorable
Waktu
dan tidak mendesak
d. Menyisihkan lebih banyak 10, 11 12
waktu pada tugas atau kegiatan
yang di prioritaskan.
2. Perencanaan a. Membuat daftar harian. 13 14*
dan b. Membuat jadwal harian, 15, 16, 19, 20
penjadwalan mingguan dan bulanan. 17, 18
c. Menggunakan buku agenda. 21 22
3. Kemampuan a. Keyakinan mengenai 23
mengendalik kemampuan mempengaruhi
an waktu waktu yang di habiskan.
b. Menggunakan waktu secara 24, 26 25, 27
efisien.
c. Mengelolah stress. 28 29
d. Bersikap asertif. 30
4. Preferensi c. Menggunakan catatan 31
untuk penggunaan waktu (buku
teroganisasi. catatan mengenai waktu yang
sudah terpakai).
d. Mengevaluasi pengunaan 32, 33 34*
waktu.
Keterangan : * butir pernyataan yang tidak valid (digugurkan)
2. Observasi
Observasi merupakan suatu penelitian yang dijalankan secara
sistematis dan disengaja diadakan dengan menggunakan alat indra
(terutama mata) atas kejadian – kejadian yang langsung dapat ditangkap
pada waktu kejadian berlangsung (Sugiyono, 2017:61). Observasi yang
digunakan adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan
peneliti dengan menggunakan pedoman observasi. Tujuan penggunaan
pedoman observasi adalah untuk mempermudah peneliti melakukan
pengamatan mengenai respon siswa dan situasi pelaksanaan layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning.
Lembar observasi penelitian ini dibuat dalam bentuk cheklist. Ada
dua aspek yang diamati pada pedoman observasi dalam penelitian ini yaitu
aspek respon siswa dan situasi pelaksanaan layanan bimbingan klasikal
2
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2017:64), metode dokumentasi adalah cara
pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen yang telah ada.
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Pace Tahun pelajaran 2021/2022.
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan/deviasi (d) anata pretest dan posttest.
Xd = Deviasi dengan masing-masing subyek (d-Md)
= Jumlah kuadrat deviasi
N = Subyek pada sampel
d.b = ditentukan dengan N-1
BAB IV
HASIL PENELITAIN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Peneliti menganalisis manajemen waktu belajar siswa kelas VIII SMPN 2
Pace
2. Peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan manajemen
waktu belajar melalui bimbingan klasikal dengan metode Project Based
Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Pace
3. Penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Pace pada siswa kelas VIII-E Tahun
pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-
laki dan 16 siswa perempuan.
4. Deskripsi Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret – Mei 2022 dari
tanggal 14 Maret – 17 Mei 2022. Dengan rincian sebagai berikut:
a. Pre test I : 14 Maret 2022
b. Siklus I : 22 dan 24 Maret 2022
c. Post test I : 12 April 2022
d. Siklus II : 10 dan 12 Mei 2022
e. Post test II: 17 Mei 2022
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan bimbingan klasikal dengan metode Project Based
Learning sebagai upaya meningkatkan manajemen waktu belajar siswa kelas
VIII SMP N 2 Pace dilakukan dalam dua siklus. Dimana setiap siklusnya
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII-E Tahun pelajaran 2021/2022
yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa
perempuan Adapun pelaksanaan setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
3
No Pertemuan
Aspek yang Diamati 1 2
Respon Siswa
1 Siswa memperhatikan guru saat Cukup Cukup
menjelaskan materi.
2 Keaktifan siswa saat layanan bimbingan Kurang Kurang
klasikal berlangsung.
3 Siswa mengikuti arahan yang diberikan Kurang Kurang
guru saat bimbingan klasikal.
4 Siswa menanyakan materi yang belum Kurang Kurang
dipahami.
Situasi Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
3
No Pertemuan
Aspek yang Diamati 1 2
Respon Siswa
1 Ketertiban siswa dalam mengikuti Kurang Kurang
bimbingan klasikal.
2 Antusias siswa dalam mengikuti Kurang Cukup
bimbingan klasikal.
3 Adanya interaksi siswa. Kurang Kurang
No Pertemuan
Aspek yang Diamati 1 2
Respon Siswa
1 Siswa memperhatikan guru saat Baik Baik
menjelaskan materi.
2 Keaktifan siswa saat layanan bimbingan Cukup Cukup
klasikal berlangsung.
3 Siswa mengikuti arahan yang diberikan Baik Baik
guru saat bimbingan klasikal.
4 Siswa menanyakan materi yang belum Cukup Baik
dipahami.
Situasi Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
1 Ketertiban siswa dalam mengikuti Baik Baik
bimbingan klasikal.
2 Antusias siswa dalam mengikuti Baik Baik
bimbingan klasikal.
3 Adanya interaksi siswa. Cukup Baik
3
Tabel 4.3
Deskripsi Manajemen Waktu Belajar Siswa
1 AF 77 87 10
2 AW 79 89 10
3 BS 76 85 9
4 DCP 88 93 5
5 DF 73 82 9
6 EWS 71 82 11
7 FA 77 92 15
8 GDA 75 87 12
9 RB 85 94 9
10 SSF 71 83 12
11 WM 75 88 13
12 DF 74 86 12
13 MAZF 76 93 17
14 GDA 84 96 12
15 EWS 80 90 10
16 NP 82 97 15
17 MIP 81 96 15
18 RA 85 95 10
19 AF 91 105 14
20 MWN 83 93 10
21 MTG 89 100 11
22 DCP 77 91 14
23 RW 72 88 16
24 MZW 81 94 13
25 FA 74 87 13
26 AW 84 92 8
27 RAD 80 90 10
28 ME 72 83 11
29 DYP 78 90 12
30 HNA 81 91 10
31 LFDN 77 90 13
32 IM 73 82 9
Total Skor 2.521 2.891 370
Rata-Rata 78,78 90,34 11,56
3
Gambar 4.1
Grafik Perubahan Skor Manajemen Waktu Belajar Siswa
Tabel 4.5
Skor Hasil Obeservasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal
No Aspeng yang Diamati Pertemuan ke-
1 2 3 4
1 Respon 1 2 2 3 3
2 Respon 2 1 1 2 2
3 Respon 3 1 1 3 3
4 Respon 4 1 1 2 3
5 Situasi 1 1 1 3 3
6 Situasi 2 1 2 3 3
7 Situasi 3 1 1 2 3
Total 8 9 18 20
Rata-Rata 1,14 1,29 2,57 2,86
D. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan paired sampel t-
tes yang perhitungannya dibantu aplikasi SPSS 24 For Windows. Sebelum
malakukan uji paired sampel t-tes maka data harus berdistribusi normal.
Untuk mengetahu data berdistribusi normal atau tidak maka peneliti
melakukan uji normalitas dengan menggunakan dengan menggunakan
kolmogorov-smirnov dan perhitungannya dibantu program SPSS 24 for
windows. Berikut adalah pengujian normalitas:
4
Manajemen Waktu
Sig Keterangan
Belajar Siswa
Sebelum Layanan
0,187 0,05 Berdistribusi Normal
Bimbingan Klasikal
Sebelum Layanan
0,200 0,05 Berdistribusi Normal
Bimbingan Klasikal
5. Keputusan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji paired sampel t-
tes pada tabel 4.7, diperoleh nilai thitung sebesar 25,381 > 1,698 ttabel, maka
H0 ditolak Ha diterima. Hal ini berarti layanan bimbingan klasikal dengan
metode project based learning efektif untuk meningkatkan manajemen
waktu belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pace. Adapaun besar
peningkatan manajemen waktu belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Pace rata-rata sebesar 11,56 diman yang kondisi awal sebelum diberikan
layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning skor
manajemen waktu belajar siswa rata-rata sebesar 78,78 menjadi 90,34
setelah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan metode project
based learning.
E. Pembahasan
1. Implementasi layanan bimbingan klasikal dengan metode project
based learning
Implementasi layanan bimbingan klasikal dengan metode project
based learning dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan manajemen
waktu belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pace. Pelaksanaan layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning dilakukan
sebanyak dua siklus dimana setiap siklusnya meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 22 dan 24 Maret 2022
pada siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Pace sebanyak 32 siswa dengan
4
F. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada siklus I antusias siswa kurang dalam mengikuti layanan bimbingan
klasikal dengan metode project based learning.
2. Pelaksanaan penelitian ini hanya dilakukan dua siklus yang mana tiap
siklusnya hanya dua pertemuan saja, sehingga pemberian layanan
bimbingan klasikal dengan metode project based learning dilakukan
sebanyak empat kali. Hal ini menyebabkan upaya dalam meningkatkan
manajemen waktu kurang maksimal, ini terlihat dari hasil observasi
pelaksanakan layanan bimbingan klasikal pada keaktifan siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan metode project based
learning berada pada kategori cukup walaupun sudah pada siklus II
4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Implementasi layanan bimbingan klasikal dengan metode project based
learning dilakukan sebanyak dua siklus yang setiap siklus meliputi
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada siklus I respon siswa
dan situasi layanan bimbingan klasikal dengan metode project based
learning masih kurang baik dan pada siklus II meningkat menjadi baik.
2. Layanan bimbingan klasikal dengan metode project based learning efektif
untuk meningkatkan manajemen waktu belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Pace. Hal ini terlihat dari nilai thitung sebesar 25,381 > 1,698
ttabel. Selain itu besar peningkatan manajemen waktu belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Pace rata-rata sebesar 11,56 dimana yang kondisi
awal sebelum diberikan layanan bimbingan klasikal dengan metode
project based learning skor manajemen waktu belajar siswa rata-rata
sebesar 78,78 menjadi 90,34 setelah diberikan layanan bimbingan
klasikal dengan metode project based learning.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya disampaikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat agar siswa lebih mengerti
kegiatan yang harus diutamakan dan kegiatan yang tidak terlalu penting
sehingga mereka lebih mudah dalam meningkatkan manajemen waktu
belajarnya.
2. Bagi Guru
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dan
4
DAFTAR PUSTAKA
Dale H. Schunk, Paul R. Pintrich, & Judith L. Meece. 2012. Motivasi dalam
Pendidikan : Teori, Penelitian, dan Aplikasi Edisi 3. Jakarta: PT. Indeks
Puri Media Kembangan
Fitri, Nungki Yunita. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN LIRBOYO 1
Materi IPA Tentang Jenis-jenis Energi dan cara Menghematnya Melalui
Metode Teaching Learning dan Picture. Kediri : Universitas Terbuka