Anda di halaman 1dari 73

SOSIALISASI KETENTUAN

PERUNDANGAN HALAL
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
2. Ketentuan
1. Konsep Islam terkait Perundangan terkait
Halal, Haram, dan Najis Jaminan Produk Halal
(JPH)

3. Mekanisme 4. Sistem Jaminan


Sertifikasi Halal Produk Halal (SJPH)

5. Bahan, Proses
Produk Halal, Produk,
dan Titik Kritis

#AssureYourConfidence 2
1. Konsep Islam terkait
Halal, Haram, dan Najis
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
Pengertian Halal

Makanan yang halal = makanan yang dibolehkan


untuk dimakan menurut ketentuan syari’at Islam.

Segala sesuatu baik berupa sayuran, buah-buahan ataupun


binatang pada dasarnya adalah halal dimakan, kecuali apabila
ada nash Al-Qur’an atau Al-Hadits yang mengharamkannya.

Halal  cara mendapatkannya, proses/cara


pengolahannya, dan karena dzatnya.

#AssureYourConfidence 4
Pengertian Haram
Sesuatu yang Allah larang untuk dilakukan.
Jika melanggarnya akan mendapat balasan di akhirat
bahkan terkadang ada sanksi syariah di dunia.

Haram Li dzatihi (dzat/materinya)


 babi, darah, khamar, binatang buas bertaring,
binatang yang menjijikkan, dll

Haram Li ghairihi
 bangkai (kecuali ikan, belalang, dan janin yang
berada dalam perut hewan yang disembelih), binatang
yang disembelih untuk sesaji, binatang yang
disembelih tanpa membaca bismillah, jallalah, dll

#AssureYourConfidence 5
Pengertian Syubhat
“Jika suatu Produk telah
bersentuhan dengan
teknologi dan sudah tidak
nampak lagi bentuk asli
dari bahan tersebut, maka
produk tersebut dapat
dikategorikan sebagai
produk yang syubhat
(samar)”
Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML
(Ketua Komisi Fatwa MUI 1980 – 2000)

#AssureYourConfidence 6
Najis :
“sesuatu yang kotor dan mengakibatkan tidak sahnya ibadah”
Jenis Najis Contoh Cara Pensucian
Berat Air liur anjing Dicuci 7X menggunakan air
Babi dan turunannya yang salah satunya dicampur
tanah/bahan kimia

Sedang Bangkai. Produk turunan hewani yang tidak Dilakukan pencucian sampai
diketahui status kehalalannya, khamr , darah, sifat sensoris (warna, bau, dan
kotoran hewan rasa) najis hilang

Ringan Urine bayi laki-laki yang hanya minum ASI Dengan lap basah atau
diperciki air

Mutanajis :
benda yang kontak dengan najis.
Bahan/produk halal yang bersentuhan dan atau bercampur dengan najis menjadi Haram

#AssureYourConfidence 7
Mengapa Halal Penting?

Perkiraan
Mengonsumsi populasi muslim
makanan Halal di dunia pada
adalah perintah tahun 2030
Allah SWT mencapai 2,2
miliar

Populasi Muslim di
Tren wisata Halal Indonesia Peningkatan
yang makin mencapai 229 juta permintaan
popules dan jiwa yang produk Halal di
mendunia mengakibatkan pasar global
kebutuhan produk
Halal meningkat

#AssureYourConfidence 8
BAGAIMANA PRODUK PANGAN MASA KINI ?

Mudah disajikan,
penampilan
menggugah Bahan tambahan SERTIFIKAT
selera (warna, pangan, bahan
aroma, rasa, penolong HALAL
tekstur),
bertahan segar

#AssureYourConfidence 9
Perintah Mengonsumsi
Makanan/Minuman Halal

QS. Al Baqarah : 168

َ ‫ﺷ ْﯾ‬
◌ۚ ‫ط ٰـ ِن‬ ‫ت ٱﻟ ﱠ‬
ِ ‫ط ٰ َو‬ ۟ ُ‫ط ِﯾّ ۭﺑًﺎ َو َﻻ ﺗَﺗ ﱠ ِﺑﻌ‬
ُ ‫وا ُﺧ‬ َ ‫ض َﺣﻠَ ٰـ ۭ ًﻼ‬ ۟ ُ‫ﺎس ُﻛﻠ‬
ِ ‫وا ِﻣ ﱠﻣﺎ ﻓِﻰ ْٱﻷ َ ْر‬ ُ ‫ﯾَ ٰـٓﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﻧﱠ‬
۱٦۸ ‫ﯾن‬ َ ‫ِإﻧﱠﮫُۥ ﻟَ ُﻛ ْم‬
ٌ ‫ﻋد ۭ ﱞُو ﱡﻣ ِﺑ‬
“ Wahai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan sesungguhnya syetan
itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.”

#AssureYourConfidence 10
Larangan Mengonsumsi yang Haram

QS. Al Baqarah : 173 QS. Al Baqarah : 219 QS. Al Maidah : 3

Hewan yang tercekik, yang


dipukul, yang jatuh, yang
Bangkai
ditanduk, dan yang diterkam
Babi
binatang buas kecuali sempat
disembelih.
Khamr Hewan buas atau bertaring,
hewan menjijikkan,
hewan yang hidup di dua
Darah Binatang yang disembelih
dengan menyebut nama alam
selain Allah

#AssureYourConfidence 11
2. Ketentuan Perundangan terkait
Jaminan Produk Halal (JPH)
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
Tujuan Sertifikasi Produk Halal

Memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian


ketersediaan Produk Halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi
dan menggunakan Produk

Meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha untuk


memproduksi dan menjual Produk Halal
(UU 33 Tahun 2014 - Jaminan Produk Halal (JPH) Pasal 3)

#AssureYourConfidence 13
Kewajiban Sertifikasi Produk Halal

Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di


wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal
(UU 33 Tahun 2014 - Jaminan Produk Halal (JPH) Pasal 4)

#AssureYourConfidence 14
Kewajiban Bersertifikat Halal
(Produk Wajib Sertifikat Halal)

Makanan, Minuman

Obat, Kosmetik

Produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetic

Barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh


masyarakat

Jasa, penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,


pendistribusian, penjualan, dan penyajian

#AssureYourConfidence 15
Penahapan Kewajiban Bersertifikat Halal
Penahapan Kewajiban
Jenis Produk/Jasa
Bersertifikat Halal
1 Produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan 17 Oktober 2019 – 17 Oktober 2024
2 Obat tradisional, obat kuasi, dan suplemen kesehatan 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2026
3 Obat bebas dan obat bebas terbatas 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2029
4 Obat keras dikecualikan psikotropika 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2034
5 Kosmetik, produk kimiawi, dan produk rekayasa genetic 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2026
6 Barang gunaan yang dipakai kategori sandang, penutup kepala, dan aksesoris 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2026
Barang gunaan yang digunakan kategori perbekalan Kesehatan, rumah tangga, peralatan rumah
7 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2026
tangga, perlengkapan pribadi umat Islam, alat tulis, dan perlengkapan kantor
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan resiko A sesuai dengan ketentuan
8 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2026
peraturan perundang-undangan
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan resiko B sesuai dengan ketentuan
9 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2029
peraturan perundang-undangan
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan resiko C sesuai dengan ketentuan
10 17 Oktober 2021 – 17 Oktober 2034
peraturan perundang-undangan
Produk berupa obat, produk biologi, dan alat Kesehatan yang bahan bakunya belum bersumber dari
11 bahan halal dan/atau cara pembuatannya belum halal, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

#AssureYourConfidence 16
Kewenangan Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Pasal 5
• merumuskan dan menetapkan kebijakan JPH;
• menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria JPH;
• menerbitkan dan mencabut Sertifikat Halal dan Label Halal pada Produk;
• melakukan registrasi Sertifikat Halal pada Produk luar negeri;
• melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal;
• melakukan akreditasi terhadap LPH;
• melakukan registrasi Auditor Halal;
• melakukan pengawasan terhadap JPH;
• melakukan pembinaan Auditor Halal; dan
• melakukan kerja sama dengan lembaga dalam dan luar negeri di bidang
penyelenggaraan JPH.

#AssureYourConfidence 17
Kewenangan LPH
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Pasal 68
• Melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk berdasarkan standar yang telah ditetapkan
BPJPH
• Pemeriksaan yang dilakukan LPH meliputi Pemeriksaan Keabsaan Dokumen dan Pemeriksaan dan/atau
Pengujian Kehalalan Produk

Pasal 71
• Apabila terdapat bahan yang diragukan kehalalannya, pemeriksaan dapat dilakukan dengan Pengujian di
Laboratorium

Pasal 75
Menyampaikan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk kepada MI dengan tembusan
BPJPH yang memuat:
• Nama dan Jenis Produk
• Produk dan Bahan yang digunakan
• PPH (Proses Produk Halal)
• Hasil analisis dan/atau spesifikasi bahan
• Berita acara pemeriksaan
• Rekomendasi

#AssureYourConfidence 18
Kewenangan MUI
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Pasal 76

• Penetapan kehalalan produk dilaksanakan oleh MUI melalui sidang fatwa halal MUI (ayat 1)
• Hasil penetapan kehalalan produk berupa penetapan halal produk atau penetapan
ketidakhalalan produk (ayat 3)

Pasal 77

• Penetapan kehalalan produk sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 disampaikan kepada


BPJPH dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak hasil pemeriksaan kelengkapan
dokumen dari LPH diterima oleh MUI (ayat 3)

#AssureYourConfidence 19
LABEL HALAL &
MASA BERLAKU SERTIFIKAT
• Pelaku Usaha wajib mencantumkan Label Halal pada Produk yang
telah mendapat Sertifikat Halal.
• Label Halal dapat dicantumkan selama proses perpanjangan
Sertifikat Halal.
• Label Halal paling sedikit memuat (PP 39/2021 Pasal 87, 89):
a) logo: berisi gambar, tulisan, atau kombinasi dari gambar dan
tulisan.
b) nomor sertifikat atau nomor registrasi.

*Lebih lanjut penggunaan Label Halal diatur melalui


Keputusan Kepala BPJPH No. 88 Tahun 2022

#AssureYourConfidence 20
Pengawas Jaminan Produk Halal
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Ketentuan Umum Pengawasan JPH Pelaksanaan Pengawasan


Pasal 1 Pasal 95 Pasal 103
• Pengawas JPH adalah aparatur 1) BPJPH melakukan pengawasan 1) Pengawasan JPH dilaksanakan secara
terhadap JPH berkala dan/ atau sewaktu-waktu.
sipil negara yang diangkat oleh
2) Pengawasan JPH sebagaimana 2) Pengawasan JPH secara berkala
pejabat yang berwenang untuk dimaksud pada ayat 1 dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan pengawasan JPH terhadap:
dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6
a) LPH
(enam) bulan.
b) Masa berlaku Sertifikat Halal
3) Dalam hal pengawasan JPH
c) Kehalalan Produk
dilaksanakan secara berkala
d) Pencantuman Label Halal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
e) Pencantuman keterangan tidak unit kerja yang mempunyai tugas dan
halal
fungsi di bidang pengawasan menyusun
f) Pemisahan lokasi, tempat, dan alat
rencana kerja dengan
penyembelihan, pengolahan,
penyimpanan, pengemasan, mempertimbangkan kondisi
pendistribusian, penjualan, serta penyelenggaraan JPH.
penyajian antara prosuk halal dan 4) Pengawasan JPH sewaktu-waktu
tidak halal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
g) Keberadaan Penyelia Halal; dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
dan/atau dan/ atau dalam hal terjadi dugaan
h) Kegiatan lain yang berkaitan pelanggaran terhadap ketentuan
dengan JPH peraturan perundang-undangan.

#AssureYourConfidence 21
Pengawas Jaminan Produk Halal
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Pasal 97
• Pengawasan JPH dilaksanakan oleh Pengawas JPH pada BPJPH, kementerian
terkait, lembaga terkait, dan/ atau pemerintah daerah provinsi/kabupaten/ kota.
• Pengawas JPH diangkat oleh pejabat yang berwenang di BPJPH, kementerian
terkait, lembaga terkait, dan atau pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 98
• Persyaratan: beragama Islam, aparatur sipil negara yang bertugas pada unit kerja
yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pengawasan, berpendidikan paling
rendah sarJana strata 1 (satu), memahami dan memiliki wawasan luas mengenai
kehalalan Produk menurut syariat Islam, dan lulus pelatihan Pengawas JPH.

#AssureYourConfidence 22
Ketentuan Pidana
UU 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal

Pasal 56

• Pelaku Usaha yang tidak menjaga kehalalan Produk yang telah


memperoleh Sertifikat Halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah).

Pasal 57

• Setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan proses JPH yang


tidak menjaga kerahasiaan formula yang tercantum dalam informasi
yang diserahkan Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau
pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

#AssureYourConfidence 23
Sanksi Administratif
PP 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal

Pasal 149
• Pelanggaran terhadap penyelenggaraan JPH dikenakan sanksi
administratif. (ayat 1)
• Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
dikenakan terhadap pelaku Usaha berupa : (ayat 2)
a. Peringatan tertulis;
b. Denda administratif;
c. Pencabutan Sertifikat Halal; dan/atau
d. Penarikan barang dari peredaran.
• Dalam hal penetapan denda adrninistratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b dan ayat (3) huruf b paling banyak Rp2.000.000.000,00
(dua miliar rupiah). (ayat 6)

#AssureYourConfidence 24
3. Mekanisme Sertifikasi
Halal
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
Sertifikasi Halal
Menerbitkan
dan
mencabut
Sertifikat
Halal dan
Label Halal
Proses pemberian pengakuan kehalalan pada Produk

suatu produk yang dikeluarkan oleh


badan yang berwenang berdasarkan
fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Registrasi
Sertifikat
Halal pada
Produk Dalam
Negeri dan
Luar Negeri

#AssureYourConfidence 26
Pihak-pihak yang Berkaitan dengan
Sertifikasi Halal
1 2 3 4 5 6

PERMOHONAN MEMERIKSA PEMERIKSAAN PENETAPAN PENERBITAN SERTIFIKAT


SERTIFIKASI HALAL KELENGKAPAN DAN/ATAU KEHALALAN SERTIFIKAT KEHALALAN
PELAKU USAHA DOKUMEN DAN PENGUJIAN OLEH PRODUK OLEH MUI KEHALALAN PRODUK
PENETAPAN LPH LEMBAGA PRODUK OLEH
PEMERIKSA HALAL
• Data pelaku usaha OLEH BPJPH 3 (tiga) hari kerja BPJPH “..berlaku sepanjang
(LPH)
• Nama dan jenis tidak terdapat
produk https://ptsp.halal.go.id/
• Pemeriksaan
perubahan
• Daftar produk dan Dokumen komposisi Bahan
bahan yang • Pelaksanaan Audit dan/atau PPH”
digunakan (Onsite Audit);
• Pengolahan • Pengujian Lab (Jika
produk perlu);
• Dokumen Sistem • Technical Review
Jaminan Produk (Rapat Auditor)
• Tinjauan SDM
Halal
Syariah Islam (jika
perlu)

#AssureYourConfidence 27
PENYELIA HALAL

Dasar
Definisi Hukum
Penetapan

Tugas dan
Kewajiban
Fungsi

#AssureYourConfidence 28
Defenisi • Beragama
Islam

Penyelia Halal
“Orang yang bertanggung
jawab terhadap Proses Produk
Halal (PPH).” • Memiliki wawasan
luas dan memahami
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 1 (14) syariat tentang
UU No. 11 Tahun 2020 pasal 28 kehalalan.
Dibuktikan dengan
Sertifikat Penyelia
Halal (Pelatihan
dan/atau
Kompetensi
Penyelia Halal)

#AssureYourConfidence 29
Dasar Hukum Penetapan Penyelia Halal

• Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal.


• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No 215 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah,
dan Teknis Golongan Pokok Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya YTDL
Bidang Penjaminan Produk Halal.
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor
Kep.2/110/LP.00.00/III/2020 tentang Registrasi SKK Khusus Jabatan Kerja
Penyelia Halal Perkumpulan Institute Halal dan Baik.
• Peraturan Menteri Agama No 26 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Jaminan Produk Halal.
• Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2021 Tentang Jaminan Produk Halal.

#AssureYourConfidence 30
Penetapan Penyelia Halal
Penyelia halal wajib dimiliki, ditetapkan/ditunjuk oleh pelaku usaha.
(PP No. 39 Thn 2021 pasal 49)

Fotocopy Kartu Tanda


*PP No. 39 Tahun 2021 Penduduk Penyelia Daftar riwayat hidup
pasal 57 Halal

Salinan sertifikat
Salinan keputusan
pelatihan dan
penetapan Penyelia
sertifikat kompetensi
Halal yang dilegalisasi
yang dilegalisasi

#AssureYourConfidence 31
Fasilitasi Penyelia Halal
Bagi Usaha Mikro dan Kecil
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 58

- Penyelia Halal dapat berasal dari organisasi kemasyarakatan.


- Penyelia Halal dapat berasal dari Pelaku Usaha yang
bersangkutan, instansi pemerintah, badan usaha, atau
perguruan tinggi.
- Organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintah, badan usaha,
atau perguruan tinggi dapat memberikan fasilitasi berupa
keikutsertaan dalam pelatihan dan/atau sertifikasi kompetensi
Penyelia Halal.

#AssureYourConfidence 32
Tugas dan Fungsi Penyelia Halal
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 51 dan UU No. 11 Tahun 2020 pasal 28

Tugas Penyelia Halal :

a. mengawasi PPH di perusahaan;


b. menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan;
c. mengoordinasikan PPH; dan
d. mendampingi Auditor Halal LPH pada saat
pemeriksaan.

#AssureYourConfidence 33
Tugas dan Fungsi Penyelia Halal
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 52
Fungsi Penyelia Halal :
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang - undangan mengenai JPH;
b. Menerapkan sistem JPH;
c. Menyusun rencana PPH;
d. Menerapkan manajemen risiko pengendalian PPH;
e. Mengusulkan penggantian Bahan;
f. Mengusulkan penghentian produksi yang tidak memenuhi ketentuan PPH;
g. Membuat laporan pengawasan PPH;
h. Melakukan kaji ulang pelaksanaan PPH;
i. Menyiapkan Bahan dan sampel pemeriksaan untuk Auditor Halal; dan
j. Menunjukkan bukti dan memberikan keterangan yang benar selama proses
pemeriksaan oleh Auditor Halal.

#AssureYourConfidence 34
Kewajiban Penyelia Halal

1) Memahami Konsep Bahan yang digunakan dalam Proses Produk


Halal yang terdiri atas : bahan baku, bahan olahan, bahan tambahan,
dan bahan penolong serta berasal dari hewan, tumbuhan, mikroba,
atau bahan yang dihasilkan melalui proses kimiawi, proses biologi,
atau proses rekayasa genetik.

2) Memahami Sumber Bahan Tidak Halal. Seperti: babi, anjing, dan


turunannya, hewan yang disembelih tidak sesuai syariat Islam, dan
bangkai.

3) Memahami Sumber Bahan Halal

#AssureYourConfidence 35
4. Sistem Jaminan Produk
Halal (SJPH)
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
Pengertian Umum

Suatu sistem terintegrasi yang disusun, diterapkan dan dipelihara dengan


mengidentifikasi bahan dan kontaminasi terhadap bahan pada proses produksi,
produk, sumber daya dan prosedur dalam rangka memastikan dan menjaga
kesinambungan proses produk halal sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

#AssureYourConfidence 37
Struktur Sistem Jaminan Produk Halal
Keputusan Kepala BPJPH No. 57 Tahun 2021

Pendahuluan

Ruang Lingkup 01

02 Istilah dan Definisi

Azas SJPH 03

04 Kriteria

Informasi dan Dokumentasi 05

06

#AssureYourConfidence 38
Struktur Sistem Jaminan Produk Halal
Keputusan Kepala BPJPH No. 57 Tahun 2021

Pendah
• Pelindungan
Ruang Lingkup 01
• Keadilan
• Kepastian hukum 02 Istilah dan
• Akuntabilitas dan transparansi 03
Azas SJPH
• Efektivitas dan efisiensi
04 Krite
• Profesionalitas
• Nilai Tambah dan daya Saing Informasi dan Dokumentasi 05

06

#AssureYourConfidence 39
Struktur Sistem Jaminan Produk Halal
Keputusan Kepala BPJPH No. 57 Tahun 2021

Pendahuluan

Lingkup 01

02 Istilah dan Definisi


• Komitmen dan Tanggung jawab
SJPH 03
• Bahan
04 Kriteria • Proses Produk Halal (PPH)

05 • Produk
Dokumentasi
• Pemantauan dan Evaluasi
06

#AssureYourConfidence 40
Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal
A. Komitmen dan C. Proses Produk E. Pemantauan dan
B. Bahan D. Produk
Tanggungjawab Halal (PPH) Evaluasi

Lokasi, Tempat, dan


Kebijakan Halal Kriteria Bahan Alat Umum Audit Internal

Peralatan dan
Tanggungjawab Dokumen pendukung Perangkat PPH
Manajemen Puncak Pengemasan dan Kaji Ulang
bahan
Pelabelan Produk Manajemen

Prosedur yang Prosedur PPH


Pembinaan Sumber
menjamin keberlakuan
Daya Manusia Identifikasi dan
dokumen pendukung
bahan Mampu Telusur

#AssureYourConfidence 41
Unit Halal – LPH PT SUCOFINDO

www.idsurvey.id
Kriteria Produk Halal

Proses
Bahan Produksi
Produk

PRODUK HALAL

#AssureYourConfidence 43
Pengetahuan Kriteria Bahan

• Kategori Bahan
1

• Dokumen Pendukung Bahan


2

#AssureYourConfidence 44
1. KATEGORI BAHAN

#AssureYourConfidence 45
Kategori Bahan

Nasi Putih Sayur Jelly

Rempah Daging Keju

#AssureYourConfidence 46
Kategori Bahan

Berdasarkan Sumber Berdasarkan Jenis

Tidak Kritis Bahan Baku

Kritis Bahan tambahan

Bahan Penolong

#AssureYourConfidence 47
Kategori Bahan Berdasarkan Sumber

Bahan Tidak Kritis

• Bahan yang berasal dari bahan, belum mengalami proses


perubahan dari bentuk asalnya dan tidak diragukan kehalalannya
• Daftar bahan tidak kritis sesuai dengan KMA RI 1360 Tahun 2021
yang dikeluarkan oleh BPJPH

Bahan Kritis

• Bahan tidak kritis yang telah mengalami proses perubahan dari


bentuk asalnya dan/atau berpotensi berasal dari bahan haram
dan/atau najis

#AssureYourConfidence 48
Tentukan sumber bahan
dari produk berikut:

Beras
Bahan
Penyusun
Air

#AssureYourConfidence 49
Tentukan sumber bahan
dari produk berikut:

Nanas

Bahan
Gula
Penyusun

Natrium
Benzoat

#AssureYourConfidence 50
Kategori Bahan Berdasarkan Sumber

Bahan Baku
• Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk dan menjadi
dominan dari komposisi produk

Bahan Tambahan
• Bahan yang berasal dari bahan tidak kritis yang ditambahkan dalam
proses pengolahan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk

Bahan Penolong
• Bahan yang digunakan untuk membantu produksi tapi tidak menjadi
bagian dari komposisi produk (ingredient)

#AssureYourConfidence 51
Tentukan jenis bahan dari
produk berikut:
Gelatin

Asam
Gula
Sitrat

Gummy

Perisa Pewarna

Air

#AssureYourConfidence 52
Tentukan jenis bahan dari
produk berikut:

#AssureYourConfidence 53
QS. Al Baqarah 173

“Sesungguhnya Dia hanya


mengharamkan atasmu
bangkai, darah, daging babi,
dan (daging) hewan yang
disembelih dengan (menyebut
nama) selain Allah”

#AssureYourConfidence 54
Babi dan Turunannya
Kulit Daging

• Aksesoris • Sate
• Kolagen • Sosis
• Gelatin • Burger

Darah Tulang
• Media pertumbuhan • Karbon aktif
• Bahan Tambahan • Kaldu
• Obat

Bulu
Lemak
• Kuas
• Mentega
• Jaket bulu
• Susu
• Sikat gigi
• Glyserin/Malam

#AssureYourConfidence 55
2. DOKUMEN
PENDUKUNG BAHAN

#AssureYourConfidence 56
Kecukupan Dokumen Bahan

Kategori Bahan Kecukupan Dokumen Minimum Contoh

Air, tanaman segar, telur ayam segar,


1. Tidak kritis/ positive list Tidak perlu dokumen
ikan segar, garam murni

Sertifikat halal yang sah atau lembaga halal


luar negeri yang diakui MUI Bahan daging dan turunan hewan
2. Kritis dan harus yang disembelih, flavor, fragrance,
bersertifikat halal (dilampirkan sertifikat halal nya atau seasoning, premiks vitamin, whey,
dilampirkan hasil screenshoot dari web laktosa
BPJPH)

3. Kritis namun tidak harus Non sertifikat halal : MSDS/SDS, flow chart, NaCl, Etanol, Bawang goreng, santan
bersertifikat halal spesifikasi product, kuesioner, CoA kelapa dan lain-lain

#AssureYourConfidence 57
Cek Kehalalan
Bahan
1. Website BPJPH di Pencarian
Sertifikat Halal - SIHALAL
https://bpjph.halal.go.id/ atau
ketetapan halal di
https://halalmui.org/

2. Pada bar “nama pelaku


usaha”, ketik nama produsen
sesuai di kemasan bahan lalu
klik “cari”

3. Pada bar “nama produk”,


ketik nama bahan sesuai di
kemasan bahan lalu klik “cari”

#AssureYourConfidence 58
Proses Produk Halal

• Fasilitas produksi
1

• Prosedur tertulis
2 aktivitas kritis

#AssureYourConfidence 59
Fasilitas Produksi

Semua lini produksi dan peralatan yang dipakai untuk


mengolah bahan menjadi produk akhir, baik milik sendiri
atau menyewa dari pihak lain (maklon).

meliputi bangunan, ruangan, mesin, peralatan


utama, peralatan pembantu sejak penyiapan bahan,
proses utama hingga penyimpanan produk.

#AssureYourConfidence 60
Fasilitas Produksi (Lanjutan)
• Fasilitas produksi yang dipakai untuk memproduksi
produk halal tidak digunakan secara bergantian untuk
produk yang mengandung babi dan turunannya.
• Semua fasilitas produksi baik milik sendiri atau menyewa
dari pihak lain harus didaftarkan dan menjadi ruang
lingkup SJPH.
• Penyimpanan bahan dan produk di gudang harus
menjamin tidak adanya kontaminasi silang dengan
bahan atau produk haram/najis.

#AssureYourConfidence 61
Fasilitas Produksi

• Semua lini produksi dan peralatan yang dipakai untuk


mengolah bahan menjadi produk akhir, baik milik sendiri atau
menyewa dari pihak lain (maklon).

meliputi bangunan, ruangan, mesin, peralatan utama,


peralatan pembantu sejak penyiapan bahan, proses utama hingga
penyimpanan produk.

#AssureYourConfidence 62
Fasilitas Produksi (Lanjutan)
• Fasilitas produksi yang dipakai untuk memproduksi produk halal
tidak digunakan secara bergantian untuk produk yang
mengandung babi dan turunannya.
• Semua fasilitas produksi baik milik sendiri atau menyewa dari
pihak lain harus didaftarkan dan menjadi ruang lingkup SJPH.
• Penyimpanan bahan dan produk di gudang harus menjamin tidak
adanya kontaminasi silang dengan bahan atau produk
haram/najis.

#AssureYourConfidence 63
Pencucian Fasilitas yang Kontak Najis

Dilakukan pencucian
PENCUCIAN NAJIS dengan air atau non air
SEDANG sampai sifat sensoris (bau,
rasa, warna) najis hilang.
Dilakukan pencucian 7
kali dengan air dan salah
satunya menggunakan
PENCUCIAN NAJIS tanah atau bahan kimia
BERAT yang dapat menghilangkan
sifat sensoris najis.
Sesudah pencucian,
fasilitas tidak boleh kontak
lagi dengan bahan/produk
babi atau turunannya.
#AssureYourConfidence 64
Prosedur Tertulis Untuk Aktivitas Kritis

• Aktivitas kritis :
Proses produksi yang dapat berpengaruh terhadap
kehalalan dari produk.

Contoh aktivitas kritis :


Seleksi bahan baru, pembelian bahan, formulasi atau
pengembangan produk, pemeriksaan bahan datang,
produksi, pencucian alat, penyimpanan, transportasi.

#AssureYourConfidence 65
Kriteria Produk Halal

1. Merk/nama produk tidak berasosiasi dengan produk haram.


PENGETAHUAN PRODUK DAN KRITERIA
2. Karakteristik (bau atau rasa) produk tidak mengarah atau
sama dengan produk haram.
PRODUK HALAL
3. Bentuk produk tidak menggunakan bentuk babi atau
anjing. Tidak menggunakan bentuk produk, bentuk
kemasan atau label yang menggambarkan erotis, vulgar
atau porno.

#AssureYourConfidence 66
Penamaan Produk Halal
• Tidak menggunakan nama minuman beralkohol.
Contoh : rootbeer, bir 0% alkohol.
• Tidak menggunakan nama babi/anjing dan turunannya.
Contoh : beef bacon, hot dog.
• Tidak menggunakan nama setan.
Contoh : rawon setan.
• Tidak mengarah ke sesuatu yang menimbulkan
kekufuran/kebathilan.
Coklat valentine
• Tidak menggunakan kata bermakna
Contoh : Mie bikinierotis, vulgar, porno.

#AssureYourConfidence 67
Produk yang dikemas ulang atau diberi label ulang
(repacking / relabelling)

Dapat diajukan sertifikasi halal dengan


persyaratan bahwa produk asal sudah
memiliki sertifikat halal yang sah atau
termasuk kategori produk tidak kritis

#AssureYourConfidence 68
Produk manakah yang tidak yang dapat
disertifikasi halal?

#AssureYourConfidence 69
Produk manakah yang tidak yang dapat
disertifikasi halal?

#AssureYourConfidence 70
Produk manakah yang tidak yang dapat
disertifikasi halal?

#AssureYourConfidence 71
Produk manakah yang tidak yang dapat
disertifikasi halal?

#AssureYourConfidence 72
TERIMA KASIH

UNIT HALAL
PT. SUCOFINDO (Persero)

Graha Sucofindo Lantai 2


Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34
Jakarta Selatan, 12780

KONTAK KAMI: 021-7983666 EX, 1427,


HP. 0812-9810-8696, 0812-8957-7157,
0812-1166-9206, 0813-8698-8928,
Email: lph@sucofindo.co.id

Anda mungkin juga menyukai