Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal.

- 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

BAB II
PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI

Pendahuluan

Dalam dunia teknik terutama teknologi mekanik, alat ukur dimensi merupakan hal utama
dan sangat penting. Hal ini berkaitan dengan beberapa proses kegiatan yang berkaitan
dengan pengukuran benda kerja terutama pada saat memproduksinya. Tanpa menggunakan
alat ukur dimensi, tidak mungkin suatu benda kerja akan dibuat sesuai keinginan.
Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang alat ukur dimensi tersebut

Hasil Pembelajaran

Setelah berhasil menyelesaikan dan mempelajari bab ini saudara diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan:
Jenis alat ukur dimensi
Pembagian skala pada alat ukur presisi
Cara pembacaan masing-masing alat ukur dimensi

Kriteria Pembelajaran

Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
Mengetahui jenis alat ukur dimensi
Memahami pembagian skala pada alat ukur presisi
Mengetahui dan memahami cara pembacaan masing-masing alat ukur dimensi

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

2.1. Penggaris Besi


Pengukuran pada penggaris besi menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang
diukur dengan beberapa skala asli. Umumnya digunakan untuk pekerjaan bengkel
dengan ketelitian rendah.

Gambar 2.1Alat ukur penggaris


Dalam pengerjaan logam, dipilih bahan penggaris besi yang keras, tipis, anti karat dan
mudah lentur. Kelenturan ini digunakan untuk mengukur permukaan lengkung.
Ketelitian pembacaan tergantung dari kualitas garis-garis pada pembagian skala.
Biasanya untuk penggaris yang berkualitas tinggi memiliki pembagian skala dalam 1/1
atau ½ mm.

Ketelitian Ukuran
Ketelitian ukuran adalah bagian ukuran terkecil yang
bisa langsung dibaca pada alat tersebut. Panjang dari
benda yang diukur ditempatkan berlawanan dengan
skala yang mudah dibaca dengan menempatkan
pinggir-pinggir benda yang diukur pada garis-garis
bagian skala.

Gambar 2.2 Panjang benda segaris dengan bagian skala

Jika penempatan pinggir-pinggir dari benda kerja


yang diukur dengan bagian skala tidak
memungkinkan, perkiraan yang tepat dari panjang
benda yang diukur tidak mungkin didapat.

Gambar 2.3 Panjang benda tidak segaris dengan bagian skala

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Cara Pemakaian
Untuk mendapatkan pengukuran yang lebih teliti, dapat digunakan balok penahan seperti
gambar berikut.

Gambar 2.4 Cara pemakaian penggaris dengan balok penahan


Pada saat membaca skala, posisi mata harus langsung dan tegak lurus terhadap skala yang didapat.

Kemungkinan kesalahan ada pada satu sisi Kemungkinan kesalahan ada pada dua sisi (sisi A dan B)
Gambar 2.5 Posisi mata saat membaca skala

Untuk mengukur penampang diameter harus


diperhatikan bahwa sisi daripada penggaris besi
harus melalui titik pusat benda kerja

Gambar 2.6 Penggunaan penggaris untuk benda


berdiameter

2.2.Pita Ukur (Rol Meter)

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Pita ukur (Rol meter) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang
panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau dapat dikatakan untuk mengukur
benda- benda yang besar. Dibuat dengan bermacam ukuran panjang mulai dari 2 meter
sampai mencapai panjang 50 meter.

Gambar 2.7Alat pita ukur ( roll meter)


Pita pengukur yang baik dibuat dengan ujung yang bisa bergeser, dapat digunakan
dengan cara menekankan ujungnya untuk ukuran pendek atau dapat ditarik dan
ditegangkan sepanjang benda kerja untuk berbagai ukuran yang sesuai dari pita
pengukur.
2.3. Jangka Sorong (Vernier Calliper)
Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bengkel mesin. Jangka sorong
berfungsi sebagai alat ukur yang biasa dipakai operator mesin, yang dapat mengukur
panjang sampai dengan 200 mm, dengan ketelitian 0,05 mm.
Pada alat ukur ini terdapat dua skala pengukuran yang dipergunakan, yaitu skala utama
dan skala nonius. Ada dua jenis skala nonius pada jangka sorong yang umum digunakan
yaitu skala nonius dengan satuan metric dan inchi.
Beberapa macam jangka sorong dengan skala penunjuk pembacaan dapat dilihat pada
gambar berikut;

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2.8 Pengukuran jangka sorong pada berbagai posisi

Gambar 2.9 Jangka sorong dengan pembacaan nonius, jam ukur &digital
Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong yang menggunakan jam ukur dilakukan
dengan cara membaca skala utama ditambah jarak yang ditunjukkan oleh jam ukur. Untuk
jangka sorong dengan penunjuk pembacaan digital, hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada monitor digitalnya. Jangka sorong yang menggunakan skala nonius, cara
pembacaan ukurannya secara singkat sebagai berikut.
• Baca angka mm pada skala utama (pada Gambar 2.10) menunjukkan angka 9 mm.
• Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang segaris
lurus dengan skala nonius (Gambar 2.10) menunjukkan angka 0,15.
• Sehingga ukuran yang dimaksud sebesar 9,15.

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2.10 Cara membaca skala jangka sorong ketelitian 0,05 mm

Cara Menggunakan Jangka Sorong


Pada saat membaca skala pada jangka sorong, bidang yang disentuhkan antara benda
kerja dan rahang jangka harus flat/rata.
- Buka rahang dan tempatkan benda kerja diantara kedua rahang jangka sorong.
- Jepit benda kerja dengan kedua rahang dan baca ukuran skala yang ditunjukkan
- Buka rahang jangka sorong dan pindahkan/angkat jangka dari benda kerja.
- Untuk mengukur luar, gunakan bagian dalam dari mulut pengukur untuk mencegah
kesalahan pada bagian muka.
- Untuk mengukur celah/alur gunakan rahang yang berbentuk pisau.
- Untuk mengukur kedalaman gunakan batang kedalaman dalam posisi tegak lurus.

2.4. Kongkol Penggores Presisi


Kongkol penggores adalah perkembangan dari jangka sorong dengan skala utamanya
terdapat pada posisi vertical dari frame dan dilengkapi dengan dasar/base. Cara
pembacaannya sama dengan jangka sorong biasa, kecuali pembacaannya harus dilakukan
dari rahang tidak tetap terhadap bidang dasar.

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2.11 Kongkol penggores


2.5. Mikrometer
Untuk pekerjaan yang presisi diperlukan alat ukur dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Jangka sorong tidak dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm secara tepat, karena itu
dibuat micrometer yang mampu mengukur dengan ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.

Gambar 2.12 Mikrometer luar dan mikrometer dalam

Mikrometer terdiri dari bagian-bagian;


NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2. 13 Bagian dari mikrometer


Hasil pengukuran lebih presisi, akan tetapi jangkauan ukuran mikrometer lebih
kecil, yaitu sekitar 25 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm.
Jangkauan ukur mikrometer adalah 0–25 mm, 25–50 mm,
50–75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm. Cara membaca skala
mikrometer secara singkat sebagai berikut.
Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukur
mikrometer adalah 0–25 mm, 25–50 mm,
50–75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm.

Laras skala memiliki skala ukuran sejumlah 1


mm dan yang lain setengah mm. Sarung
pengukur dibagi dalam 50 bagian melingkar.
Kisar batang pengukur pada micrometer
biasanya 0,5 mm sehingga satu bagian skala
pada sarung pengukur sebesar 0,01 mm.

Gambar 2.14 Laras skala ukuran Cara membaca skala mikrometer secara singkat
mikrometer sebagai berikut.
Baca angka skala pada skala utama (Gambar 2.15
adalah 8,5 mm)
▪ Baca angka skala pada
NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT thimble (pada posisi
Bab II – PENGENALAN ALAT 0,19UKUR
mm) DIMENSI
▪ Jumlahkan ukuran yang
diperoleh (pada Gambar adalah 8,69 mm).
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2 . 1 5 Cara membaca skala mikrometer

Beberapa contoh penggunaan mikrometer untuk mengukur benda kerja dapat dilihat
pada Gambar. 2.16 Mikrometer dapat mengukur tebal, panjang, diameter dalam, hampir
sama dengan jangka sorong

Gambar 2.16 Berbagai macam pengukuran dengan mikrometer

2.6. Jam Ukur (Dial Indicator)

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Jam ukur (dial indicator) adalah alat ukur pembanding (komparator). Alat ukur
pembanding ini, digunakan oleh operator mesin perkakas untuk melakukan penyetelan

mesin perkakas, misalnya: pengecekan


posisi ragum, posisi benda kerja, posisi senter/sumbu mesin perkakas, dan pengujian
kualitas geometris mesin perkakas. Ketelitian ukur jam ukur yang biasa digunakan di
bengkel adalah 0,01 mm.

Gambar 2 . 1 7 Jam ukur (dial indicator)

Gambar 2.18 Pengecekan sumbu mesin bubut dengan j am ukur


2.7. Pengukur Sudut
Ada beberapa macam alat pengukur sudut, dan pada umumnya terbuat dari bahan yang
tahan karat dan tahan aus.
a. Penyiku
Digunakan sebagai alat pengukur/pemeriksa yang bersudut 90°

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Gambar 2. 19 Alat ukur siku dan cara penggunaannya


b. Pengukur sudut bukan 90°
Alat ukur ini dibentuk sesuai dengan besarnya sudut-sudut istimewa dan sangat
menguntungkan untuk memeriksa benda-benda atau barang yang diproduksi secara
masal.

Gambar 2. 20 Alat ukur sudut


c. Busur Derajat ( Protractor)

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur


besaran-besaran sudut pada benda kerja dan
untuk membantu pekerjaan melukis dan
menandai. Protractor dibuat dengan beberapa
bentuk, sesuai dengan jenis kegunaannya dan
tingkat ketelitiannya. Batas ukur dari protractor
adalah dari 0 derajat sampai 180 derajat.

Memiliki skala ukuran yang presisi hingga pada skala


dapat dibaca sampai menit. Cara pembacaannya seperti
Gambar 2.21 Busur derajat
pada jangka sorong dan micrometer. Skala nonius dibuat
sebesar 23° dari skala utamanya dan dibagi menjadi 12
bagian yang sama, sehingga setiap 1 pembagian besarnya
1 11/12° atau mendekati 2° skala utama. Sehingga
NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab ketelitian dari alat ini adalah
II – PENGENALAN 2° - 1UKUR
ALAT 11/12° =DIMENSI
1/12° = 5’.
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

d. Pengukur Sudut Universal

Gambar 2.22 Pengukur sudut universal


2.8. Mal

Mal adalah suatu benda/ alat yang digunakan


sebagai pengecek atau sebagai patokan dari
suatu ukuran yang sudah ditentukan maupun
yang akan dibuat.

Gambar 2. 23 Alat ukur mal radius

Gambar 2.24 Pengukuran dengan mall radius luar dan dalam.


disamping itu ada juga mal lobang dan mal ulir.

Gambar 2.25 Mal Ulir


2.9. Kesimpulan
1. Jenis alat ukur dimensi antara lain; penggaris besi, pita ukur, jangka sorong,
kongkol penggores, mikrometer, dial indikator, pengukur sudut, dan mal
2. Alat ukur biasanya memiliki skala pengukuran yaitu skala utama dan skala
nonius, contohnya pada jangka sorong, micrometer dll.
3. Ketelitian ukuran adalah bagian ukuran terkecil yang bisa langsung dibaca
pada alat tersebut.

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

4. Pada saat membaca skala, posisi mata harus langsung dan tegak lurus
terhadap skala yang didapat.
5. untuk pekerjaan presisi biasanya menggunakan jangka sorong, akan tetapi
jika ingin lebih presisi maka harus menggunakan micrometer.

Soal – Soal Latihan

1. Baca ukuran yang ditunjukkan pada skala jangka sorong berikut !)

2. Baca ukuran yang ditunjukkan pada skala Mikrometer berikut ! (0,01)


NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

3. Baca ukuran yang ditunjukkan pada skala Busur Derajat berikut !

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI


PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF Hal. - 26
POLITEKNIK
NEGERI MADIUN
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

NOORSAKTI WAHYUDI,ST,MT Bab II – PENGENALAN ALAT UKUR DIMENSI

Anda mungkin juga menyukai