Anda di halaman 1dari 15

MEKANIKA

APLIKASI VEKTOR PADA GPS PESAWAT TERBANG

NAMA: CLAUDYA GLADYS K NUBAN

NIM: 1701050023

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

MATA KULIAH : MEKANIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena apa berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ’’APLIKASI VEKTOR pada GPS
PESAWAT TERBANG ’’ dengan baik.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan selamat

Dalam pembuatan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 10 Desember 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................2

Daftar isi ................................................................................................................................3

Bab I PENDAHULUAN ......................................................................................................4

Latar Belakang ..........................................................................................................4

Bab II PEMBAHASAN ........................................................................................................5

A. Vektor pada Fisika ....................................................................................................5


B. Aplikasi Vektor dalam Kehidupan Sehari-hari .........................................................6
C. Aplikasi Vektor pada GPS Pesawat Terbang .............................................................9

Bab III PENUTUP ................................................................................................................14

Kesimpulan ................................................................................................................14

Daftar Pustaka ........................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kita telah mempelajari tentang vektor di dalam pelajaran fisika. Seperti yang sudah kita
ketahui, vektor adalah sebuah besaran yang memiliki nilai dan arah. Sedangkan, pengertian
vektor posisi adalah vektor yang digunakan untuk menyatakan posisi partikel untuk gerak benda
pada suatu bidang. Vektor posisi dinyatakan dalam vektor-vektor satuan i dan j sebagai: r = xi +
xj.
Namun, kita tidak hanya perlu mengetahui cara menghitung vektor posisi namun juga
bagaimana vektor posisi dapat diterapkan dalam kehidupan sehingga kita dapat mengerti
kegunaan dari vektor posisi yang telah kita pelajari. Maka dari itu, saya memutuskan untuk
membahas aplikasi vektor posisi.

Vektor posisi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam navigasi.
Vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau dari tempat yang bergerak
(kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global Positioning System atau GPS. Sistem ini
memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak sehingga suatu
kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi tujuannya.

Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat
dalam melakukan penerbangan. Apabila pesawat terbang di malam hari, pilot mengemudikan
pesawat dengan sistem vektor yang dikaligrasikan dengan komputer navigasi pesawat, pilot
dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah sebuah pesawat menyasar ke
lain tempat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Vektor pada Fisika

Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dalam ilmu Fisika, banyak
besaran yang termasuk vektor, di antaranya perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan
momentum. Selain besaran vektor, ada juga besaran yang hanya memiliki nilai. Besaran seperti
ini disebut besaran skalar. Besaran yang termasuk besaran skalar, di antaranya massa, waktu,
kuat arus, usaha, energi, dan suhu. Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang
anak panah mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor.
Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau dua huruf dengan tanda panah di

atasnya, misalnya . Akan tetapi,vektor digambarkan oleh sebuah huruf yang dicetak tebal
dan miring, misalnya A atau B. Gambar 1. menunjukkan gambar beberapa vektor dengan
notasinya.

Gambar 1. Beberapa contoh gambar dan notasi vektor.

5
Titik A disebut titik pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor. Besar sebuah vektor
dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya dengan memberi tanda mutlak (||) atau dicetak
miring tanpa ditebalkan. Sebagai contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B
ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu.
Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif.
Gambar 2. memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan C dengan arah masing-masing
membentuk sudut 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.

Gambar 2. Arah vektor dinyatakan oleh sudut yang dibentuknya terhadap sumbu positif.

B. Aplikasi Vektor dalam kehidupan sehari-hari

1. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan grafis

Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber
gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai
koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek
gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan
matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW dan Adobe
Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google SketchUp dll, terdapat
penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program tersebut berfungsi sebagai penggambar
rancangan bangunan 3D sebelum membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut
terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional)

6
2. Vektor Dalam Geometri

Dalam geometri, sebuah sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau
lebih angka, atau koordinat, untuk menentukan posisi titik atau elemen geometris. Urutan
koordinat sangat signifikan dan mereka kadang-kadang diidentifikasi oleh posisi mereka dalam
suatu tuple, seperti dalam 'x-koordinat'. Dalam matematika dasar koordinat yang dianggap
bilangan real, tetapi dalam aplikasi yang lebih maju koordinat dapat diambil untuk bilangan
kompleks atau unsur-unsur dari sistem yang lebih abstrak seperti ring komutatif. Penggunaan
sistem koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam
masalah tentang angka dan sebaliknya, ini adalah dasar dari geometri analitik.

3. Vektor Dalam Topologi

Topologi (dari bahasa Yunani τόπος, "tempat", dan λόγος, "ilmu") merupakan cabang
matematika yang bersangkutan dengan tata ruang yang tidak berubah dalam deformasi
dwikontinu (yaitu ruang yang dapat ditekuk, dilipat, disusut, direntangkan, dan dipilin tetapi
tidak diperkenankan untuk dipotong, dirobek, ditusuk atau dilekatkan). Dalam penerapannya
pada fisika, ruang vektor topologi (juga disebut ruang topologi linier) merupakan salah satu
struktur dasar diselidiki dalam analisis fungsional. Seperti namanya ruang memadukan struktur
topologi (struktur yang seragam dan harus tepat) dengan konsep aljabar dari ruang vektor.
Unsur-unsur ruang vektor topologi biasanya fungsi atau operator linear yang bekerja pada ruang
vektor topologi, dan topologi sering didefinisikan sehingga untuk menangkap gagasan tertentu
konvergensi urutan fungsi. Misalnya bisa pada topologi jaringan komputer, untuk menghitung
jarak-vektor routing protokol.

7
Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah
vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang
dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi
dengan router tetangga. Routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau
vektor dan jarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan
untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama dengan proses
discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router ke router. Gambar diatas
menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk mengirim ke isi table
routing-nya. Table routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh metric
dan alamat logic dari router pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema
oleh Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan
titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu
pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan arak yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.

4. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi
jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.

5. Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya merupakan
kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.

6. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya, sebenarnya arah
gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua unjung busur
tersebut.

8
7. Metode vektor juga diaplikasikan terhadap seseorang yang sedang bermain layang-layang.
Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang memegang
tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan lebih jelas karena ada
pengaruh vektor.

8. Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan gaya
vektor, sehingga anal tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.

9. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi.

C. Alikasi Vektor pada GPS Pesawat Terbang

Istilah Global Positioning System(GPS) menurut Wikipedia dijelaskan sebagai :


“ Suatu sistem radio navigasi untuk menunjukkan posisi, yang berdasarkan gelombang radio di
angkasa dan sistem perjalanan waktu yang berbasis satelit. Sistem ini tersusun atas 24 satelit
beserta stasiun buminya.”.
Global Positioning System(GPS) memberikan informasi yaitu berupa posisi, kecepatan
dan waktu yang akurat pada berbagai peralatan baik di darat, laut, udara dalam 24 jam pada
kondisi cuaca apapun. Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga bagian utama (segment) yaitu:
segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen control (control
segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen
pengguna (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan
pengolah signal dan data.

a. Segmen Angkasa (space segment)


Segmen angkasa ini merupakan sistem yang tersusun atas satelit-satelit yang setidaknya
24 satelit GPS mengorbit dan ber status aktif, mereka bergerak pada sekitar 7.000 mil per jam
sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Satelit GPS dapat dianalogkan sebagai suatu sistem
radio diangkasa yang mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang. Sinyal itu dapat
menembus awan, kaca, plastik tetapi tidak mampu menembus benda-benda yang mengandung
banyak logam atau benda yang mengandung banyak air seperti lokasi dibawah air.Sinyal-sinyal

9
tersebut oleh penerima GPS di bumi diuraikan menjadi sinyal radio kode (dikenal sebagai
psedorandom) yang memberikan informasi posisi, waktu, dan kecepatan. Satelit GPS didukung
oleh energi matahari dan batere cadangan untuk tetap dapat mengorbit di angkasa . Setiap satelit
dibangun untuk durasi 10 tahun dan akan diganti dengan satelit-satelit baru untuk tahun
mendatang.
b. Segmen Kontrol (control segment)
Segmen control terdiri dari stasiun kontrol utama atau stasiun bumi (Master Ground Station-
MGS) terletak dekat Colorado Springs di Colorado dan stasiun monitor (Monitor Station-MS)
serta Ground Antennas Stations (GAS), yang keseluruhannya bertugas memastikan performa
kinerja seluruh sistem satelit dan keakuratannya. Fungsi ini menyangkut beberapa tugas antara
lain :
 Menjaga agar satelit tetap berada pada lintasan yang seharusnya, dengan jalan mengamati
semua satelit secara terus menerus.
 Memantau semua status dan kelayakan semua bagian satelit.
 Menentukan dan menjaga waktu semua system GPS
 Mengkonfigurasi ulang semua peralatan GPS.
 Melacak semua satelit GPS secara aktif dan mengumpulkan data dari masing-masing
satelit yang kemudian semua informasi itu dikirim ke MGS, dimana data dan satelit dan
parameter waktu ditentukan.
c. Segmen Pengguna (User Segment)
Segmen pengguna merupakan bagian penerima dari sistem GPS Fungsinya sebagai penerima
sinyal dari dua frekuensi GPS, menguraikan dan memproses sinyal satelit yang diterimanya.
Segmen pengguna ini terdiri dari beberapa bagian utama utama yaitu : antena dengan pre-
amplifier, bagian RF (Radio Frequency) dengan pengidentifikasi dan pemroses sinyal dan data,
tampilan serta perekam data yang kemudian untuk menentukan dan menampilkan posisi,
kecepatan, waktu dan sebagainya.
Karena alat ini bergantung penuh pada satelit , maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat
navigasi berbasisi satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal
satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit antara lain:
 ·Kondisi geogarafis dimana pengguna masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat
ini masih dapat berfungsi.

10
 Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
 Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
 Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
 Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
 Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara dua buah gedung
tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
 Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung- gedung tinggi, dapat
mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi
yang salah atau tidak akurat yang berakibat membingungkan bagi pengguna dalam
menentukan arah serta tujuan.

Vektor berperan sangat penting di dalam dunia penerbangan yaitu dalam bidang Navigasi.
Setiap pesawat terbang selalu dilengkapi oleh sistem navigasi pesawat terbang agar pesawat
tidak tersesat selama penerbangan berlangsung. Panel- panel instrument navigasi pada kokpit
pesawat memberikan berbagai informasi mengenai arah dan juga ketinggian pesawat di udara.
Vektor menyatakan arah dan besar dari susatu besaran. Selain itu, pesawat yang ingin terbang
atau pun mendarat menggunakan metode vektor, sehingga ketika turun pesawat tidak langsung
jatuh kebawah, melainkan melalui arah vektor yang telah disesuaikan.
Perkembangan teknologi pesawat terbang mencapai beberapa kemajuan selama kurang dari
satu abad, terlebih lagi setelah ditemukannya teknologi tak terdeteksi radar, yaitu stealth. Pada
umumnya, pesawat terdiri atas badan pesawat, kabin, sayap, ekor, sirip, dan roda. Ketika pesawat
terbang di angkasa, pada dasarnya memerlukan dua hal, yaitu mendorong dan mengangkat.
Mendorong adalah mendesak pesawat maju ke depan menggunakan mesin atau baling-baling.
Baling-baling pendorong pada prinsipnya sama dengan baling-baling pengangkat. Dua kekuatan
tersebut bekerja berlawanan dengan gaya tarik dan gravitasi (gaya berat). Secara umum, prinsip
terbang pesawat menggunakan hukum fisika, yakni memanfaatkan hukum Bernoulli di udara
dengan memanfaatkan arus laminair sayap yang dihasilkan akibat daya dorong mesin pesawat.
Pada awalnya, navigasi pesawat menggunakan tanda-tanda yang mudah dikenal di darat, baik
tanda-tanda alam maupun tanda-tanda buatan manusia seperti gunung, sungai, atau rel kereta api.
Dalam perkembangannya, navigasi pesawat menjadi berbagai jenis, yaitu navigasi radio, radar,
inersial dan satelit. Pada praktiknya pesawat terbang menggunakan beberapa teknologi navigasi

11
sekaligus. Pesawat komersial atau pesawat penumpang biasanya lebih sering menggunakan
navigasi radio. Navigasi radar dan inersial lebih sering digunakan oleh pesawat militer mata-
mata karena sifatnya yang self contain(tidak bergantung pada stasiun di luar). Sedangan navigasi
satelit digunakan oleh semua jenis pesawat. Selain itu, pesawat-pesawat modern biasanya telah
menggunakan suatu alat yang di sebut TICAS. Alat ini untuk memantau lalu lintas udara, yaitu
memperingatkan jarak antara pesawat di udara.
Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau dari
tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global Positioning System
atau GPS. Dimana sistem ini memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya
bergerak. Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi tujuannya.
Karena itu vektor sangat berperan penting dalam Navigasi contohnya vector yang digunakan
untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang. Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem
navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument
navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari
informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument sistem navigasi
harus seteliti dan seketat mungkin. Sebagai contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air
pada bulan pebruari 2006 sewaktu menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju
bandara Hasanudin di Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan
pesawat Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan Pesawat
Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di
bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi
adalah kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya
ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar. Vektor menyatakan arah dan besar
suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang, Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu
menggunakan vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris
yang sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual atau digital.
Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan,
sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.
Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya
agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat. Mungkin kita pernah bertanya-tanya
bagaimana pilot mengemudikan pesawat terbang di malam hari?. Jawabannya yaitu dengan

12
sistem vektor yang dikalibrasikan dengan komputer navigasi pesawat pilot dapat memantau arah
tujuan pendaratan pesawat. Hal ini bertujuan agar pesawat tidak mendarat ditempat lain atau
tidak menuju ke tempat lain.
Pada saat pesawat terbang akan take-off, pesawat terbang tidak akan langsung lepas landas
tetapi ia akan mengikuti arah vector yang telah ditetapkan. Dan juga ketika pesawat terbang akan
mendarat maka pesawat terbang tidak langsung turun atau langsung jatuh lurus tetapi pesawat
akan mendarat mengikuti arah vector yang telah di tetapkan.
Ketika pesawat terbang, pilot akan melihat arah atau tujuan pada sebuah alat yang disebut
GSP, fungsi dari GSP ini yaitu sebagai peta atau sebagai suatu navigasi penunjuk arah. Arah
yang akan terlihat pada layar yang terdapat pada pesawat berupa garis-garis vector. Garis-garis
vector ini lah yang membantu pilot agar dapat mengetahui tujuan dan arah yang akan dituju

13
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:


Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dalam ilmu Fisika, banyak
besaran yang termasuk vektor, di antaranya perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan
momentum. Selain besaran vektor, ada juga besaran yang hanya memiliki nilai. Besaran seperti
ini disebut besaran skalar. Besaran yang termasuk besaran skalar, di antaranya massa, waktu,
kuat arus, usaha, energi, dan suhu
Adapun aplikasi Vektor dalam kehidupan sehari-hari,contohnya yaitu ketika seorang
penerjun payung ketika ia akan jatuh, ia tidak akan jatuh lurus tetapi akan berbelok sesuai
dengan arah vector, hal ini dipengaruhi karena terdapat dua gaya vector yaitu gaya gravitasi dan
gaya normal yang mengakibatkan penerjun payung itu tidak jatuh lurus.
Aplikasi vector yang lain yaitu pada pesawat terbang. Pesawat terbang tidak dapat
terbang secara baik atau tidak akan dapat mencapai tujuan tanpa GPS.GPS sendiri merupakan
suatu navigasi atau suatu peta yang terdapat dalam pesawat terbang yang berfungsi sebagai
penunjuk arah. GSP berupa garis-garis vector yang membentuk suatu arah yang dapat
memudahkan pilot dalam menentukan arah dan tujuan yang dapat ditujunya.
Hubungan antara materi “KONSEP DASAR VEKTOR” dengan “Aplikasi VEKTOR
pada GPS PESAWAT TERBANG” yaitu, aplikasi GPS yang terdapat pada Pesawat Terbang
menggunakan atau berkaitan dengan Vektor. Kaitannya yaitu sebuah pesawat tidak akan
mencapai tujuan yang dituju tanpa arah dan tujuan yang jelas, maka dari itu di dalam pesawat
terbang terdapat sebuah alat yang dapat membantu pilot agar dapat mengetahui arah dan tujuan
yang dituju. Teknologi ini disebut Global Positioning System (GPS). Sistem ini memberitahukan
lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak. Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu
keberadaannya dan dimana lokasi tujuannya. Karena itu vektor sangat berperan penting dalam
Navigasi. Pada pesawat terbang terdapat system Navigasi yang bertujuan agar pesawat tidak
tersesat dalam melakukan penerbangan.

14
Daftar Pustaka

Damari Sri Handayani Ari.2009. Buku FISIKA ntuk SMA dan MA Kelas X 1.Gramedia: Jakarta
Nugraha,siti nurma. 2017. Pendalaman buku tes FISIKA. yudhistira: Jakarta Timur
Rufaida,Sufi Ani. 2014. Cara Jitu Menghadapi UN Fisika. Mediatama: Surakarta

15

Anda mungkin juga menyukai