Anda di halaman 1dari 6

2.2.

3 Dasar Penggolongan Ukuran Butir Menurut Wentworth, Dasar Klasifikasi


Batuan Sedimen Menurut Koesoemadinata

2.2.3.1 Dasar Penggolongan Ukuran Butir Menurut Wentworth (1922)


Besar butir adalah ukuran atau diameter butiran yang merupakan unsur
utama dari batuan sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada
saat proses transportasi dan pengendapan. Dalam penentuan ukuran butir
dilakukan klasifikasi ukuran butir yang dibuat oleh Wentworth, yang lebih dikenal
secara umum dengan nama “Skala Wentworth”. Dalam ukuran butir ini besar/
ukuran butir ditentukan oleh :
- Jenis pelapukan yaitu : a. pelapukan kimia (ukuran butir halus)
b. pelapukan mekanis (ukuran butir kasar)
- Jenis transportasi
- Waktu dan jarak transportasi
- Resistensi mineral / batuan
Skala Wentworth dipilih karena pada pembagiannya menampilkan pencerminan
distribusi alami partikel sedimen. Dikenal 4 pembagian dasar, yaitu:
- Lempung ( ᴓ < 1/256 mm)
- Lanau ( 1/256 – 1/16 mm)
- Pasir (1/16 – 2 mm)
- Gravel ( ᴓ > 2 mm)
Pada dasarnya ukuran butir lempung dan lanau tidak dapat diamaati secara
megaskopis. Lanau masih dapat dikenali dengan meraba material sedimen, jika
terasa ada gesekan antar butirannya maka disebut lanau.

Gambar : skala ukuran butir Wentworth ( Wenthwort , 1922)


( Sumber : Google image )
Tabel Wentworth
2.2.3.2 Dasar Klasifikasi Batuan Sedimen Menurut Koesoemadinata (1981)

Gambar : Klasifikasi Batuan Sedimen ( Koesoemadinata, 1981)

Menurut R.P. Koesoemadinata (1981) berdasarkan proses sedimentasi yang


mempengaruhi pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi 6 golongan,
yaitu:
a. Golongan Detritus Kasar
Golongan batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi mekanis.
Batuan sedimen pada golongan ini mengalami transportasi dan
diendapkan dengan proses mekanis pada suatu cekungan. Termasuk
didalam golongan ini antara lain breksi, konglomerat, kerakal, kerikil,
dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini adalah
pada darat, sungai, danau, dan laut.

Gambar : Batuan golongan dedritus kasar (sumber: google image)


b. Golongan Dedritus Halus
Kelompok batuan dalam golongan ini adalah batuan yang
terbentuk dari proses sedimentasi mekanis dan pada beberapa jenis
batuan disempurnakan oleh proses sedimentasi kimia. Batuan yang
masuk dalam golongan ini berupa batuan yang diendapkan di
lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Batuan yang masuk
kedalam kelompok ini berupa batulanau, batuserpih, batulempung,
dan Napal.

Gambar : Batuan golongan dedritus halus (sumber: google image)


c. Golongan Batuan Karbonat
Kelompok batuan ini terbentuk dari gabungan antara proses
sedimentasi mekanis, sedimentasi kimia, dan sedimentasi organik.
Batuan dalam golongan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan
cangkang moluska. alga, dan poraminifera. Batuan dalam kelompok
ini dapat juga berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya yang
mengalami rombakan dan terendapkan pada suatu tempat dan
mengandung senyawa karbonat. Proses pertama dapat terjadi di
lingkungan laut litoras sampai neritic, sedangkan proses kedua
diendapkan pada lingkungan laut neritic sampai bahtial. Jenis batuan
ini sangat banyak variasi macamnya, tergantung pada material
penyusunnya. Batuan dalam kelompok ini contohnya adalah
batugamping terumbu, dolomite.
Gambar : Batuan golongan karbonat (sumber: google image)

d. Golongan Silika
Batuan golongan ini terbenetuk dari gabungan antara proses
sedimentasi oraganik dan proses kimia untuk menyempurnakan.
Batuan ini di alam sangat sangat sedikit dan terbatas sekali. Kelompok
batuan yang masuk kedalam golongan ini yaitu rijang (chert),
radiolarian, tanah diatomic.

Gambar : Batuan golongan silica (sumber: google image)


e. Golongan Evaporit
Batuan kelompok ini terbentuk dari proses sedimentasi kimia,
dimana dalam proses terjadinya batuan ini harus memerlukan air yang
memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umunya batuan jenis ini
terbentuk pada lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat
memungkinkan terjadinya pengayaan unsur – unsur kimia tertentu. Faktor
lain yang juga sangat mempengaruhi adalah tingginya penguapan sehingga
membentuk suatu endapan dari penguapan larutan tersebut. Batuan –
batuan yang termasuk kedalam kelompok batuan ini adalah gips, anhidrit,
dan batugaram.

Gambar : Batuan golongan evaporit (sumber: google image)

f. Gologan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari proses sedimentasi unsur – unsur
organik, yaitu dari tumbuh – tumbuhan. Dimana ketika tumbuhan itu
mati, dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan tebal diatasnya,
sehingga tidak memungkinkan terjadinya suatu pelapukan.
Lingkungan terbentuknya batubara sangan khusus sekali, yaitu ia
harus berada pada lingkungan yang banyak memiliki tumbuh –
tumbuhan dan pada lingkungan yang tenang atau tidak dinganggu oleh
kegiatan tektonik. Biasanya berada pada lingkungan danau atau sungai
yang tenang. Termasuk didalamnya batubara dan gambut.

Gambar : Golongan batubara (sumber: google image)

Anda mungkin juga menyukai