Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

POTENSI DAN KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT

Dosen Mata Kuliah :

Dr. Durotul Yatimah, M.Pd

Disusun oleh :

Farhan Maulana -

1104622035

Program Studi Pendidikan Masyarakat

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

2022
1. POTENSI BELAJAR MASYARAKAT

A. Potensi
Dalam Bahasa inggris kata potensi berarti to potent yang berarti keras atau
kuat. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata potensi berarti kemampuan dan
kualitas seseorang namun belum digunakan secara maksimal. Dalam
pemahaman lain potensi berarti kekuatan, kemampuan dan daya baik yang
terwujud maupun belum tetapi belum optimal.
Dengan demikian potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan,
daya atau energi.
Pengertian potensi menurut para ahli :

1. Udo Yamin Efendi Majdi (2007:86)

Potensi berasal dari Bahasa inggris yaitu potential (kesanggupan tenaga


dan kekuatan kemungkinan)
2. Rofiq A, R. B. Widodo, Icep Fadlil Yani, dan Romdin A. (2005: 32)

Pertama potensi adalah segala kepemilikan yang dapat diolah dengan


baik sehingga menghasilkan manfaat bagi pemiliknya.
Kedua potensi adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu atau
lingkungan yang di optimalisasikan untuk suatu fungsi tertentu dan
dapat dimanfaatkan dalam waktu lama.
3. Myles Munroe
Bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar, namun
kemampuan tersebut belum tersingkap dan belum diaktifkan.
4. Hafi Ansari (1986)
Lekat dengan sikap terhadap bakat terpendam, atau mengenai kekuatan-
kekuatan dalam bertindak di masa mendatang.

5. Beirut (2002)

Serangkaian kemampuan mendasar bagi setiap manusia untuk mampu


dikembangkan dan dioptimalkan dengan sebaik mungkin.
B. Potensi diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kemampuan dasar (tingkatan inteligensi, kemampuan abstraksi,
logika, daya tangkap)
2. Sikap kerja (ketekunan, ketelitian, tempo kerja, daya tahan terhadap
tekanan)
3. Kepribadian (pola menyeluruh terhadap semua kemampuan,
perbuatan, serta kebiasaan seseorang.)

C. Ciri potensi
1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya
2. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan
3. Tanggung jawab
4. Optimis dan tidak putus asa

D. Contoh potensi diri


1. Kemampuan logika (berfikir logis dan sistematis)
2. Kemampuan berbahasa (mampu menguasai bahasa secara efektif bahkan
bisa menguasai berbagai bahasa)
3. Kemampuan musical (dapat menghayati alunan nada dan menciptakan
alunan nada dan menciptakan suasana harmoni suara melalui permainan
alat musik)

E. Macam- macam potensi


1. Potensi berfikir (orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki potensi
berfikir)
2. Potensi emosi (manusia dapat memahami orang lain, memahami suara
alam, ingin mencintai dan dicintai)
3. Potensi fisik (potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai
fungsinya)
4. Potensi social (potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia)
5. Potensi mental intektual (untuk merancang sesuatu, menghitung dan
menganalisis)
6. Potensi mental spiritual (kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan
dan akhlak mulia)
7. Potensi daya juang (potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai
fungsinya)

8. Potensi local (merupakan daya, kekuatan, kesanggupan yang dimiliki


oleh desa untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat)

F. Cara pengembangan potensi


1. Tes minat dan bakat
2. Jangan ragu mencoba hal baru
3. Menambah jumlah relasi
4. Bergaul dalam lingkungan positif

2. HAKIKAT KEMAMPUAN
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa,sanggup)
melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan Berarti kesanggupan, kecakapan, dan
kekuatan. Menurut Robbins dan Judge kemampuan (ability) berarti kapasitas
atau kesanggupan seorang individu untuk melaksanakan dan menyelesaikan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan.Dapat disimpulkan bahwa kemampuan diri
adalah Karakteristik dalam diri individu yang menunjukan kapasitas Atau
kesanggupan individu memperoleh keterampilan Tertentu yang diperlukan untuk
melaksanakan dan Menyelesaikan beragam tugas dalam suatu pekerjaan

A. Pengertian kemampuan diri menurut para ahli


- Menurut Robbins dan Judge (2008:57)
kemampuan (ability) berarti kapasitas atau kesanggupan seorang individu
untuk melaksanakan dan menyelesaikan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan.
- Dennis dan Patrick (1996:40)
menjelaskan kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu yang
memungkinkan idividu tersebut dapat melakukan sesuatu dari apa yang ada
dalam dirinya.
- Kemampuan didefinisikan Kruger, Smit, dan Roux (1996:21)
sebagai kapasitas yang dimiliki individu untuk memperoleh keterampilan
tertentu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan yang spesifik.
Disimpulkan bahwa kemampuan diri adalah karakteristik dalam diri
individu yang menunjukan kapasitas atau kesanggupan individu
memperoleh keterampilan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan
dan menyelesaikan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
B. Jenis jenis kemampuan masyarakat
Kruger, Smit, dan Roux (1996:21) mengelompokkan kemampuan manusia
ke dalam dua kategori
- Kategori pertama mengacu pada kemampuan atau keterampilan yang
ada atau sudah dikembangkan untuk membentuk perilaku tertentu atau
untuk melaksanakan tugas yang spesifik. Hal ini terdiri dari factor
berikut : skill, capability
- Kategori kedua, kemampuan tidak mengacu pada proses belajar atau
kemahiran tetapi pada fakta bahwa individu memperoleh kemampuan
dengan relatif mudah. Semua elemen ini berasal dari karakteristik
tertentu individu. masyarakat yang telah mewarisi keturunan, antara
lain : aptitude, potential, giftedness, talent.

C. Cara mengembangkan kemampuan


1. Kenali potensi diri
2. Menerima kritikan
3. Berfikir positif
4. Motivasi diri
5. Mengasah potensi diri

3. KEBERBAKATAN
A. Kemampuan menurut Robbin dan Judge (2008:57)
1. Kemampuan intelektual (intellectual ability)
Kemampuan Intelektual (Intellectual Ability) Kemampuan intelektual
merupakan kemampuan yang dibutuhkan individu untuk melakukan
berbagai aktivitas mental seperti berpikir, menalar, dan memecahkan
masalah.
2. Kemampuan Fisik (Physical Abilities) Kemampuan fisik merupakan
kemampuan yang dimiliki individu untuk melaksanakan tugas-tugas
yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik
serupa.

Munandar (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, 2007:162)


mengemukakan bahwa seseorang/masyarakat yang berbakat mengacu
kepada seseorang/masyarakat yang menunjukan kemampuan unjuk kerja
yang tinggi di dalam aspek intelektual dirinya.

B. Aspek-aspek kemampuan yang dimiliki orang /anak berbakat menurut


Marland (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, 2007:162) antara lain.
1. Kemampuan umum yang tingi,
yaitu kecerdasan (IQ) individu berada pada posisi di atas rata-rata.
2. Bakat akademik khusus,
yaitu kemampuan individu dalam bidang-bidang tertentu, seperti bahasa
dan matematika.
3. Kreatif dan berpikir produktif,
yaitu kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru dengan
memadukan elemen-elemen yang biasanya diangggap sebagai sesuatu
yang terpisah-pisah atau tidak sejenis
4. Kepemimpinan,
yaitu kemampuan untuk mengarahkan individu-individu atau kelompok
untuk mengambil suatu keputusan, menetapkan tindakan bersama, atau
mencapai tujuan tertentu.
5. Kemampuan dalam bidang seni,
yaitu memiliki bakat khusus dalam bidang kesenian.

C. 3 dimensi penanda anak berbakat


• Kecerdasan
• Kreativitas
• Komitmen, sikap tanggung jawab

4. KONSEP BELAJAR
A. Definisi belajar menurut para ahli
- Menurut Sugihartono, Kartika Nur Fathiyah, Farida Harahap, Farida
Agus Setiawati, dan Siti Rohmah Nurhayati (2007: 74)
yaitu suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif
permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya
- Menurut Winkel (1999:36)
yaitu suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dan
nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
- Menurut Supriawan (1994 :34)
Yaitu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
individu yang sedang belajar baik potensi maupun actual
- Menurut Teori Asosiasi (Edward Lee Thorndike
1913) Belajar adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon

B. Tujuan belajar
Peserta didik belajar berfikir untuk tahu, belajar untuk melakukan sesuatu,
belajar untuk menjadi sesuatu yg dicita citakan, dan belajar bagaimana
seharusnya belajar sehingga ia memiliki bekal pengetahuan, sikap yang tepat
dan skill yg efektif untuk dapat memenuhi tuntutan kehidupan yg terus
berkembang

C. Proses belajar
Dalam proses pembelajaran, pendidik melakukan transfer ilmu,
pengetahuan, keterampilan memberikan stimulus dan motivasi melalui
dialog, diskusi, keteladanan, nasihat, bimbingan, arahan, atau hal-hal yang
dapat ditanggap pancaindra peserta didik sehingga terjadi kegiatan belajar
pada peserta didik.

D. Hasil belajar
1. Ranah Afektif
penerimaan stimulus, stimulus respons, respons penilaian,penilaian
pengorganisasian, pengorganisasian dan karakterisasi diri
2. Ranah Kognitif
kecakapan pengetahuan, pemahaman, penggunaan, penggunaan analisis,
analisis sintesis, sintesis dan evaluasi terhadap suatu asas - asas dan
fungsi keilmuan
3. Ranah Psikomototik
skill/keterampilan mempraktekan pengetahuan dan sikap yang diyakini
sebagai hasil belajar.
5. PENDIDIKAN NONFORMAL

A. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal muncul pertama kali pada tahu 1960-an. Ketika
Lembaga pendidikan yang terkonsolidasi harus menghadapi krisis Ekonomi
dan mendapat pertanyaan tentang kurangnya kemampuan Mereka untuk
beradaptasi dengan masyarakat baru. UNESCO mengadakan berbagai KTT
yang dipimpin oleh ahli, Philip H. Coombs, untuk menghadapi krisis dan
mengajukan solusi yaitu dengan Pengadaan pendidikan non-formal.
UNESCO menekankan Fleksibilitas pada pendidikan non-formal dan
pembelajaran yang lebih Personal untuk dikembangkan bagi setiap orang.
Faktanya, hal Tersebut justru menjadi model paling ideal bagi peserta didik.

B. Pengertian pendidikan nonformal


- Jumroh (2003:10-11)
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan penguasaan peserta didik
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar.
- Jalur Pendidikan menurut UU No.2 tahun 2003
Pendidikan non formal dan in formal merupakan salah satu jalur
pendidikan yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh
jalur pendidikan formal.
- menurut D,Sudjana (2015;106)
pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar
mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman
yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan), pada
dasarnya diselenggarakan atas dasar kebutuhan masyarakat di lingkup
tertentu.

C. Satuan Pendidikan nonformal


Pendidikan non-formal dan in-formal diselenggarakan melalui satuan-
satuan pendidikan yang berlangsung di luar sekolah, umumnya tidak
berjenjang, dan tidak dibedakan atas dasar usia sehingga dalam suatu
kegiatan belajar terdapat anak- anak, orang dewasa dan orang tua yang
mempunyai kebutuhan untuk belajar.

 Satuan satuan nya terdiri atas Lembaga kursus, Lembaga pelatihan,


kelompok belajar, PKBM, majelis taklim. Dll

D. Tujuan utama Pendidikan nonformal


- Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar
- Untuk pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan tingkat dasar dan
pendidikan nilainilai hidup

E. Ciri ciri Pendidikan nonformal


- Tujuan
- Waktu
- Persyaratan peserta didik
- Isi program/kurikulum
- Program pembelajaran
- Proses pembelajaran
- Hasil belajar
- Pengawasan

6. KONSEP BELAJAR SEPANJANG HAYAT


A. Pengertian
- Konsep belajar sepanjang hayat (life-long education) sering dikatakan
sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus
menerus belajar seseorang akan terus seimbang mengikuti zaman karena
dapat memperbaharui pengetahuannya.
- Melalui konsep belajar sepanjang hayat, manusia akan selalu belajar
melalui peristiwa ynag terjadi dalam kehidupan atau pengalaman yang
telah ia alami.
- Menurut Andrias Harefa (2000)
bahwa pembelajaran akan mampu membuat manusia tumbuh dan
berkembang sehingga berkemampuan, menjadi dewasa dan mandiri.

B. 4 pillar life-long education


- Learning to know
- Learning to do
- Learning to be
- Learning to live together

C. Cara menjadi pembelajar sepanjang hayat


- Ciptakan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan sebelum belajar
dan jangan membuang- buang waktu

- Menjaga komitmen, memiliki kemauan yang kuat dalam belajar dan tidak
mudah putus asa

- Menjaga motivasi intrinsik dalam belajar ; apa yang kita pelajari, kapan
kita belajar dan bagaimana cara kita belajar

- Selalu memegang teguh prinsip bahwa “Pendidikan hanya berakhir


jika manusia meninggalkan dunia ini”
D. Hal hal yang memotivasi pembelajar sepanjang hayat
- Adanya sifat ingin tahu untuk menyelidiki dunia yang lebih luas
- Adanya sifat kreatif yang ada pada diri manusia dan keinginan untuk
selalu maju
- Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
mencoba usaha yang baru

Anda mungkin juga menyukai