Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN I

TOPIK 2
RUANG KOLABORASI
“Telaah pembelajaran dan asesmen pada Kelas Kewirausahaan.”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. NOOR HUDALLAH, M.T.

Oleh:
Achmad Sahal Fikri 2398011966
Agustina Iriyanti 2398010917
Ahmad Fahrudin 2398011248
Niswatul Birroh 2398011387
Numrotul Hatimah 2398011612

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 1


PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DAN GIM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
SOAL & JAWABAN
TELAAH PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KELAS
KEWIRAUSAHAAN.

1. Apakah bentuk kelas kewirausahaan pada video tersebut?


Jawab :
Bentuk kelas wirausaha yang ada di SMKN 1 Cikalongkulon tersebut adalah
- Studi kasus : Pada kelas X bentuknya berupa studi kasus karena siswa diminta
mengamati wirausaha yang ada di sekitar
- Projek Wirausaha : Pada kelas XI bentuknya berupa project base karena siswa
sudah mulai mengerjakan projek wirausaha
- Mentoring teman sebaya : Pada kelas XII bentuknya berupa saling sharing antar
sebaya dan mentor adek-adek kelasnya
Pada pengembangan bentuknya berupa pemanfaatan teknologi terbaru karena siswa
dapat mengembangkan arah kewirausahaanya dan sebagian besae mengarah pada
bisnis online untuk memasarkan produknya.

2. Bagaimana tahapan kelas kewirausahaan pada sekolah tersebut?


Jawab
Bentuk kelas wirausaha yang ada di SMKN 1 Cikalongkulon tersebut adalah
terbagi jadi 3 tahap:
Tahap 1: Pada kelas X bentuknya berupa studi kasus karena siswa diminta
mengamati/analisis usaha yang ada di lingkungan sekitar.
Tahap 2: Kelas XI bentuknya berupa project work dengan bantuan bank mini
sekolah karena siswa sudah mulai mengerjakan projek wirausaha
Tahap 3: Kelas XII yang sudah berwirausaha dikembangkan melalui mentor usaha
bagi adek-adek kelasnya.

3. Apa saja jenis pekerjaan pada pembelajaran pada kelas kewirausahaan


tersebut? Menurut Anda, apakah setiap peserta didik mempelajari pekerjaan
yang berbeda-beda tadi?
Jawab :
Jenis pekerjaan pada pembelajaran wirausaha yaitu mengembangkan usaha
tanaman hias anggrek, mengembangkan usaha tanaman hias yang sedang ngetrend,
Menjual buah dan sayur, serta menjual tas,baju,sepatu secara online.
Setiap siswa mempelajari sesuai dengan arahan dan bimbingan dari guru.sekolah
pencetak wirausaha.

4. Apakah disiapkan Jobsheet/SOP pada pembelajaran kelas kewirausahaan


tersebut?
Jawab:
Perlu disiapkan Jobsheet/SOP pada pembelajaran kelas kewirausahaan, karena
pembelajaran kelas kewirausahaan menghasilkan produk-produk yang memiliki
nilai kreatif dan ekonomis untuk dipasarkan ke konsumen. Pembelajaran
kewirausahaan memiliki prosedur dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:
a. Adanya penetapan produk yang dihasilkan dalam pembelajaran sesuai orderan
konsumen atau peluang pasar.
b. Penyusunan pembuatan produk makanan.
c. Menganalisis produk makanan yang akan dihasilkan.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran atau kegiatan produksi makanan. (dari
proses pembuatan produk, pengemasan produk, mendistribusikan produk sampai
memberikan pelayanan purna jual)
e. enguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar, sehingga peserta didik dapat
mengembangkan bisnis produknya.

5. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran kelas kewirausahaan?


Jawab:
Pembelajaran kelas kewirausahaan menekankan pada pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student center). Sehingga
guru memiliki peran yaitu sebagai fasilitator dan motivator, yang dapat dilakukan
melalui.
a. Guru membina peserta didik untuk menumbuhkan minat berwirausaha
b. Guru mengarahkan kepada peserta didik untuk menciptakan peluang-peluang
melalui inovasi
c. Guru mendampingi dan memotivasi peserta didik dalam pelaksanaan yang
dijalankan peserta didik.

6. Apa yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam melakukan quality
control produk/jasa?
Jawab:
Quality control (pengendalian mutu) produk atau jasa merupakan suatu proses yang
bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan mencapai
standar kualitas yang telah ditetapkan.
Peran Guru:
 Mengajarkan Konsep Pengendalian Mutu: Guru mengajarkan peserta didik
tentang konsep dan prinsip dasar pengendalian mutu, termasuk pentingnya
standar kualitas dan bagaimana mengukur kualitas produk disini produk yang
dinilai yakni tanaman anggrek, tanaman hias, tas, dan sayur/buah kemasan.
 Memberikan Panduan dan Instruksi: Guru memberikan panduan yang jelas
kepada peserta didik tentang langkah-langkah yang harus diikuti dalam
membuat produk. Ini meliputi spesifikasi teknis, bahan yang digunakan, alat
yang dibutuhkan, dan prosedur yang harus diikuti. Misalnya bagaimana metode
yang sesuai untuk mengemas buah/sayur agar tahan lama dan tidak mudah
busuk, bagaimana membuat anggrek lekas berbunga, dll.
 Memfasilitasi Proses Evaluasi: Guru dapat membantu peserta didik dalam
merencanakan dan melaksanakan proses evaluasi produk yang mereka hasilkan.
Ini dapat mencakup pengembangan checklist, formulir evaluasi, atau kriteria
penilaian dari barang yang di jual.
 Memberikan Umpan Balik: Setelah produk selesai, guru dapat memberikan
umpan balik konstruktif kepada peserta didik berdasarkan hasil evaluasi. Umpan
balik ini dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya.
Peran Peserta Didik:
 Memahami Standar Kualitas: Peserta didik perlu memahami standar kualitas
yang harus dicapai untuk produk yang mereka hasilkan.
 Mengikuti Instruksi dengan Teliti: Peserta didik perlu mengikuti instruksi guru
dengan teliti dalam membuat produk. Mereka harus memastikan bahwa semua
langkah dan spesifikasi teknis diikuti dengan benar.
 Melakukan Pengujian dan Evaluasi: Peserta didik harus melakukan pengujian
dan evaluasi yang diperlukan untuk memeriksa kualitas produk mereka. Ini bisa
melibatkan pengukuran, pengamatan, atau pengujian fisik.
 Menerima dan Merespons Umpan Balik: Peserta didik harus menerima umpan
balik dari guru atau sesama siswa dengan sikap terbuka. Mereka perlu siap untuk
melakukan perbaikan jika ditemukan kekurangan dalam produk yang mereka
hasilkan.

7. Bagaimana asesmen pada pembelajaran kelas kewirausahaan tersebut


dilakukan? Dimana dilakukan?
Jawab:
Asesmen yang dilakukan pada pembelajaran sesuai video tersebut adalah
menggunakan aspek ekonomi berdasarkan atas ketercapaian omset yang
disepakati dan terlihat dari pencapaian setiap orangnya berdasarkan omset. Hal
ini dilakukan pada seleksi SPW batch 2 dengan hasil salah satu siswanya
menjadi peraih omset tertinggi ke-2 dan mendapatkan kesempatan pameran di
Kemdikbud.

8. Menurut kelompok Anda, apa perbedaan kelas kewirausahaan dengan


pembelajaran model PJBL?
Jawab:
Kelas Kewirausahaan:
1. Fokus Utama:
- Kelas kewirausahaan memiliki fokus utama pada pengajaran konsep-
konsep kewirausahaan seperti perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan,
dan pemasaran.
- Memfokuskan pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk memulai dan mengelola bisnis.
2. Metode Pengajaran:
- Menggunakan metode pembelajaran seperti studi kasus, diskusi kelas
bisnis, project work dan mentor sebaya.
- Siswa belajar melalui pengajaran langsung dari guru atau pakar
kewirausahaan.

Pembelajaran Model PJBL:


1. Fokus Utama:
- PJBL mendorong siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui
proyek-proyek atau tugas-tugas kolaboratif.
- Memfokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis,
kerjasama tim, dan pemecahan masalah melalui proyek-proyek kreatif.
2. Metode Pengajaran:
- Siswa terlibat dalam proyek-proyek yang menuntut penelitian,
perencanaan, dan implementasi.
- Guru bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa melalui
proses pembelajaran dan memberikan dukungan saat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai