Anda di halaman 1dari 3

Telaah pembelajaran dan asesmen pada model pembelajaran berbasis projek (PjBL).

1. Apakah bentuk order pada pembelajaran PjBL tersebut?


Video tersebut menunjukkan salah satu penerapan Tefa di SMK. Bentuk order pada
teachingfactory ini berupaproduk roti. Order harus disampaikan dengan jelas dan
mudah dimengerti,salah satunya dengan intruksi tertulis agar siswa dapat
melaksanakan tugas atau proyekdengan baik.Teaching factory merupakan
pembelajaran yang basisnya adalah Produksi guna menghasilkanoutput berupa produk
bernilai ekonomis dimana dalam prosesnya diterapkan standar ketatyang berlaku
seperti di industri. Produk dalam hal ini roti, merupakan media penghantar peserta
didik kepada kompetensi-kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dalammewujudkan produk tersebut peserta didik akan terbiasa bekerja dengan
berorientasi kepadakualitas, bekerja secara efisien dan efektif, serta melibatkan
kreativitas dan inovasi dalam prosesnya. Dapat dilihat pada video tersebut, siswa telah
berkolaborasi dengan baik, dapat bekerja secara sistematis dan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkan, produk yangdihasilkan memiliki kualitas yang baik dilihat
dari warna dan tekstur, proses pengemasan yang baik. Produk roti yang dihasilkan ini
mencerminkan penguasaan kompetensi-kompetensi yangtelah terbentuk pada diri
peserta didik.
2. Bagaimana langkah/alur pelaksanaan pembelajaran teaching factory di sekolah
tersebut?Jelaskan dengan rinci.Jawaban:Alur pelaksanaan teaching factory dapat
bervariasi tergantung pada program pendidikan danindustri yang bersangkutan.
Berikut adalah alur yang digunakan dalam implementasi teachingfactory di video
tersebut: 1. Menerima order Melatih soft skilldalam hal kemampuan berkomunikasi
dan bekerja sama. 2. Analisis order Peserta didik didorong untuk berpikir kritis dalam
menganalisa jumlah pesanan, alat dan bahan yang dibutuhkan, kompetensi apa saja
yang mendukung pengerjaan dan strategi pengaturan waktu produksi. Selain itu, siswa
perlu merancang rencana kerja, mengidentifikasi sumber daya yangdiperlukan, dan
menentukan langkah-langkah yang harus diambil. 3. Menyatakan kesiapan order
Siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan reflektif, memahami instruksi dengan
baiksebelum menyatakan siap melaksanakan tugas. Mereka dapat bertanya kepada
pengajar jika ada kebingungan atau melakukan literasi untuk merefresh materi dan
memperolehinformasi tertentu.4. Pengerjaan order Siswa menunjukkan
ketrampilannya, kemampuan bekerja sama dalam tim, fokus,sistematis, dan disiplin
mengikuti pedoman SOP.5. Evaluasi produk Siswa dapat melakukan evaluasi
sehingga siswa dapat mengidentifikasi kendala ataumasalah yang muncul dan mencari
solusi bersama mengatasi hambatan tersebut. Hasilevaluasi tersebut dapat digunakan
untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan,serta untuk merancang
perbaikan dan pengembangan yang diperlukan. Dalam tahap ini, pengendalian
kualitas (quality control) dapat dilakukan untuk memastikan produk yangdihasilkan
memenuhi standar yang ditetapkan. 6. Penyerahan order Pada tahap ini dibutuhkan
kolaborasi dengan jurusan lain seperti jurusan public speakingsehingga akan lebih
komunikatif dan memberikan kesan positif kepada customer. 7. Refleksi Refleksi
adalah langkah penting dalam siklus pembelajaran yang berkelanjutan dalamteaching
factory. Dengan merenungkan pengalaman dan hasil, sekolah dapat
terusmeningkatkan program dan memastikan bahwa siswa siap untuk dunia kerja
yangkompetitif.
3. Apakah jenis pekerjaan pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut
menerapkankolaborasi dari beberapa mata pelajaran? Kalau belum, bagaimana
sebaiknya menurut Anda?
Jawaban:Dalam video tersebut sudah menerapkan kolaborasi dari beberapa mata
pelajaran. Untukmembuat produk roti sesuai dengan standar industri seperti pada
video tersebut, mensyaratkansiswa harus sudah menguasai berbagai kompetensi-
kompetensi pendukung yang diperoleh baik dari teori di kelas maupun praktek dari
lintas mata pelajaran yang berhubungan dengan produksi, packaging,danmarketingroti
tersebut.
4. Apakah disiapkan Jobsheet pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut?
ApakahJobsheet sudah membantu peserta didik melakukan pekerjaan menyelesaikan
pekerjaan/order?
Jawaban:Iya. Jobsheet sudah membantu pesesrta didik. Jobsheet memandu peserta
didik melakukan praktik dalam rangka mengerjakan produk. Jobsheet merupakan
urutan langkah-langkah pekerjaan yang disusun secara urut sesuai prosedur kerja yang
ditetapkan untuk mengantarkan pencapaian kompetensi peserta didik.
5. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran teaching factory tersebut?
Jawaban:Peran guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran Teaching
Factory dalamkonteks produksi yaitu: 1. Bertindak sebagai pelaksana (memberi
contoh/demo).2. Sebagai pendamping (mendampingi/mengawasi kerja siswa).3.
Sebagai penguji/quality control (menilai kesesuaian hasil kerja siswa dengan
standar).4. Sebagai konsumen (menilai kelayakan hasil kerja siswa) sudah terlaksana
dengan baiksesuai dengan peranannya sesuai dengan proses produksi sesuai dengan
sintaks pembelajaran TEFA dalam pedoman pembelajaran pada sekolah menengah
kejuruan.
6. Apa yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam melakukan quality control
produk?
Jawaban:Mementingkan dan mengacu pada aspek penilaian jobsheet diantaranya: 1.
Aspek kualitas. 2. Aspek fungsi.3. Waktu pengerjaan.
7. Bagaimana asesmen pada pembelajaran teaching factory di sekolah tersebut
dilakukan?
Jawaban:1. Asesmen Formatif Dalam video tersebut guru memberikan apersepsi
yang dimana hal tersebut termasuk awalasesmen formatif. Guru tersebut memberikan
informasi dan umpan balik untuk melihatkesiapan peserta didik sebelum mengawali
proses pembelajaran a. Pertanyaan seputar Uniform (Pada tahap Orientasi) b. Guru
memberikan pertanyaan pertanyaan kepada peserta didik berupa “Untukmenghasilkan
roti yang berkualitas diperlukan tahapan yang tepat. Tahapan sepertiapa? 2. Asesmen
Sumatif Assesment Of Learning Assesment yang digunakan untuk mengevaluasi
capaian hasil pembelajaran pada video yang telah ditampilkan. Dibuktikan pada video
dimana gurumemberikan pertanyaan kepada peserta didik “Bagaiman hasil produk
yang telah kalian buat” (Pada tahap Mengevaluasi produk/jasa)
8. Menurut kelompok Anda, apa perbedaan pengelolaan teaching factory dengan
pembelajaranmodel PjBL?
Jawaban:1. PjBL tidak memiliki mitra dalam bekerjasama sedangkan Tefa memiliki
mitra sebagai pelanggan 2. Tefa memiliki pesanan yang disesuaikan oleh industri
sedangkan PjBL tidak memiliki pemesanan sehingga standar yang digunakan tidak
mengikuti industry

Anda mungkin juga menyukai