AGAMA ISLAM
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Agama Islam?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Agama Islam?
3. Apa saja keistimewaan-keistimewaan dari Agama Islam?
4. Bagaimana karakteristik Agama Islam?
5. Apa saja pokok-pokok ajaran Agama Islam?
3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari Agama Islam.
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan Agama Islam.
3. Mengetahui keistimewaan Agama Islam.
4. Mengetahui karakteristik Agama Islam.
5. Mengetahui pokok-pokok ajaran Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Arab agama dikenal dengan sebutan “din” dan “millah”.
Penggunaan istilah “din” lebih sering digunakan daripada istilah “millah”. Kata “din”
sendiri berasal dari bahasa arab “dana” yang berarti adat-istiadat, undang-undang,
peraturan, taat atau patuh, pembalasan, menunggalkan ketuhanan, perhitungan, hari
kiamat, nasihat dan agama. “din” dapat pula berarti aqidah dan syari’ah. Sedangkan
kata “Islam” secara etimologis berasal dari kata kerja “salima” yang berarti selamat,
damai, dan sejahtera. Dari “salima” muncul kata “aslama” yang artinya
menyelamatkan, mendamaikan, mensejahterakan.
Pada akhir, abad kesepuluh Masehi, daerah Islam sedikit lebih luas dibandingkan
pada tahun 750. Semenjak diciptakan suatu peradaban besar, memuncak kehidupan
intelektual, kaya dan cerdas dalam bidang ekonomi, dipersatukan dengan kukuh oleh
syariat yang dihormati; seluruhnya merupakan penjelmaan kekuasaan Islam rohani
dan duniawi. Waktu kekuatan militernya berkurang, maka sebagaimana juga. terjadi
dengan kerajaan Rumawi enam abad sebelumnya, kerajaan Islam berangsur-angsur
dikuasai oleh bangsa-bangsa biadab dari luar perbatasannya; dan juga seperti kerajaan
Rumawi, mengenakan pada bangsa biadab tadi agamanya, hukumnya, dan
penghormatan terhadap peradabannya.
Mulai abad kesebelas Masehi, ilmu Sufi mengerahkan kebaktian sebagian besar
kegiatan kerohanian umat Islam, dan mendirikan suatu sumber pembaharuan
kepribadian yang sanggup mempertahankan tenaga kebatinan selama abad-abad
sesudahnya penuh dengan kemerosotan politik dan perekonomian.
3. Keistimewaan Agama Islam
(QS. 3 : 19).
Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama
tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani
yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta
Gautama Budha, dan lain sebagainya.
2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk
Islam.
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : “Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka
yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada
mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu .” (QS. 8 : 38)
Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman
walaupun seberat biji sawi.” (HR. Muslim).
Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu
menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam
menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para
Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.
Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang
mengenai Al Qur’an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap
dianggap salah” (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)
Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena
Allah berfirman:
Allah berfirman:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. 3 : 85)
Allah berfirman:
“…Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang
ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. 33 : 5)
Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil
pun juga di atur.
Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi
kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab
buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”.
(HR. Muslim no. 262)
Allah berfirman:
“… Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(QS. 5 : 3)
berfirman:
Allah berfirman:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (QS. 21 : 107)
4. Karakteristik Agama Islam
[1]. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya.
[2]. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.
[3]. Islam adalah agama fitrah. Islam tidak akan pernah bertentangan dengan fitrah
dan akal manusia.
[4]. Islam adalah ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah,
dan ilmu mengangkat derajat orang-orang yang memilikinya ke derajat yang paling
tinggi.
[5]. Allah Azza wa Jalla menjamin kebahagiaan, kemuliaan, dan kemenangan bagi
orang yang berpegang teguh kepada Islam dan menerapkannya dalam kehidupan, baik
bagi perorangan maupun masyarakat.
[7]. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam mengatur semua bangsa,
paling tepat dalam memberikan solusi dari setiap masalah, memperhatikan
kemaslahatan dan sangat memperhatikan hak-hak manusia.
[8]. Islam adalah agama yang fleksibel (cocok untuk semua tempat, zaman, bangsa dan
berbagai macam situasi).
Bahkan dunia tidak akan menjadi baik melainkan dengan agama Islam. Oleh karenanya,
semakin modern zaman dan semakin majunya bangsa selalu muncul bukti baru yang
menunjukkan keabsahan Islam dan ketinggian nilainya.
[9]. Islam adalah agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama
kaum mukminin.
[12]. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit, dan Islam mudah difahami
oleh setiap orang.
Oleh karena itu tidak mungkin penemuan ilmiah yang benar bertentangan dengan nash-
nash syari’at Islam yang jelas.
1. Kaidah Umum
Dalam Islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah
pula dipraktekkan. Isi dan jiwa kaidah ini selalu dapat menandingi kemajuan- kemajuan
yang sudah dicapai oleh masyarakat manapun, dan mencakup masalah-masalah baru
yang menjadi kemaslahatan umat manusia pada masa mendatang. Yang termasuk
kaidah umum adalah :
1. Musyawarah
Musyawarah adalah prinsip pokok Islam dalam bidang pemerintahan. Musyawarah juga
merupakan salah satu sifat orang-orang yang beriman dalam mengatur dan menyusun
pemerintahan. Allah berfirman :
"Bermusyawarahlah engkau dengan mereka dalam hal urusan itu." (QS. Ali lmran (3),
159).
Prinsip ini merupakan prinsip terbaik dan tertinggi. Musyawarah adalah prinsip yang
cukup elastis yang mencakup semua macam cara yang ingin dilaksanakan oleh manusia.
2. Persamaan
Persamaan merupakan prinsip pokok dalam Islam yang berlaku dalam semua aspek
kehidupan yang diatur oleh Islam, diantaranya persamaan di muka hukum, dalam
pelaksanaan syarat-syarat pelaksanaan suatu ketentuan hukum. Persamaan dalam
kewajiban dan dalam hal-hal yang akan menimbulkan kewajiban.
Persamaan adalah suatu kaidah yang sesuai dengan dan dapat diterima oleh ratio yang
sehat, dan sesuai pula dengan fitrah insani, sehingga dengan persamaan segala sesuatu
dapat diatur dengan sebaik-baiknya. Sabda Rasulullah :
3. Keadilan
Keadilan dalam Islam merupakan prinsip pokok yang menjadi dasar hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik terhadap keluarga teman, maupun
terhadap keluarga musuh. Keadilan harus diterapkan di peradilan, dalam pemerintahan,
dalam rumah tangga, bahkan dalam pemberian seorang ayah terhadap anak-anaknya.
Prinsip keadilan harus diterapkan dalam hidup dan kehidupan, dalam tindak- tanduk,
dalam mengatur hubungan sesama manusia, bahkan dalam menunaikan kewajibannya
kepada Allah. Allan berfirman :
"Allah menyuruh kamu supaya membayar amanat kepada yang berhak. Jika kamu
menghukum antara manusia hendaklah kamu hukum dengan seadil- adilnya" (QS. An-
Nisa (4), 58).
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku addillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".(QS. Al-Maidah
(5), 8).
Prinsip Keadilan mengandung kemaslahatan bagi manusia, yang dapat diterapkan ke
dalam semua peraturan agar tercapai keadilan yang merata.
Hukum-hukum atau peraturan- peraturan detail dalam Islam sangat banyak sekali, dan
tidak kita bahas satu demi satu. Yang jelas banyak sekali aturan-aturan yang sifatnya
detail., membahas persoalan sampai yang sekecil-kecilnya. Misalnya dalam masalah
perkawina, Islam mengatur bagaimana seharusnya meminang, melamar, akad nikah
dengen berbagai syaratnya, dan masih banyak lagi.
BAB III
KESIMPULAN
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah swt.
Keberadaannya merupakan udara bagi setiap umat muslim. Agama Islam
memiliki keistimewaan dan karakteristik yang membahas semua aspek dalam
kehidupan. Pokok-pokok ajaran dalam Islam mengungkap tata cara hidup,
pedoman berperilaku, yang bisa mengarahkan manusia menuju kebahagiaan
yang hakiki, dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
http://islamwiki.blogspot.com/2013/11/pengertian-islam-secara-bahasa-dan.html
http://agama.kompasiana.com/2011/01/01/11-keistimewaan-islam-329519.html
Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Qur’an dan As-
Sunnah yang Shahih. Pustaka At-Taqwa : Bogor.
http://indonesiaindonesia.com/f/5885-karakteristik-agama-islam/
http://beritaislam.mywapblog.com/pokok-pokok-ajaran-islam.xhtml
http://linggasyamsoedien.blogspot.com/2011/12/awal-mula-agama-islam.html