Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AGAMA ISLAM

Disusun oleh :

Mery Rahayu N ( 135110500111017 )

Haryodhimas Fathir Akbar ( 135110500111020 )

Febby Dwi Adeline ( 135110500111029 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di dunia.


Agama ini dibawa oleh seorang Rasul akhir zaman yang bernama Muhammad saw, dan
dipercaya sebagai agama penyempurna dari agama-agama yang pernah ada sebelumnya.
Agama Islam mempunyai karakteristik dan keistimewaan tersendiri jika dibandingkan
dengan agama-agama terdahulu sehingga banyak orang yang mempercayai dan meyakininya
sebagai pedoman dan penuntun hidup untuk mencapai ketentraman dunia dan akhirat.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Agama Islam?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Agama Islam?
3. Apa saja keistimewaan-keistimewaan dari Agama Islam?
4. Bagaimana karakteristik Agama Islam?
5. Apa saja pokok-pokok ajaran Agama Islam?

3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari Agama Islam.
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan Agama Islam.
3. Mengetahui keistimewaan Agama Islam.
4. Mengetahui karakteristik Agama Islam.
5. Mengetahui pokok-pokok ajaran Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Agama Islam

Dalam bahasa Arab agama dikenal dengan sebutan “din” dan “millah”.
Penggunaan istilah “din” lebih sering digunakan daripada istilah “millah”. Kata “din”
sendiri berasal dari bahasa arab “dana” yang berarti adat-istiadat, undang-undang,
peraturan, taat atau patuh, pembalasan, menunggalkan ketuhanan, perhitungan, hari
kiamat, nasihat dan agama. “din” dapat pula berarti aqidah dan syari’ah. Sedangkan
kata “Islam” secara etimologis berasal dari kata kerja “salima” yang berarti selamat,
damai, dan sejahtera. Dari “salima” muncul kata “aslama” yang artinya
menyelamatkan, mendamaikan, mensejahterakan.

2. Sejarah dan Perkembangan Agama Islam

Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah;


sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke
Madinah dalam tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian,
telah jelaslah sudah bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan
kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat
merdeka, dengan sistem sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi
Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik perubahan penting
dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun 622 M sebagai permulaan takwin
Islam baru.

Setelah sedikit kemunduran pada wafat Muhammad saw., gelombang penaklukan


bergerak dengan cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubu-
kubu pertahanan di perbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan
kerajaan Persia di Irak. Selatan. Angkatan-angkatan perang kedua kerajaan raksasa ini
–karena perang tidak henti-hentinya– telah kehabisan kekuatan, dikalahkan satu-
persatu dalam suatu rangkaian operasi cepat dan cemerlang. Dalam waktu enam tahun
sesudah Muhammad saw. wafat, seluruh Siria dan Irak diharuskan membayar upeti
kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir digabungkan pada kerajaan Islam
baru.
Pada tahun 660 M. ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat
kedudukan baru Khalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat
pelajaran agama Islam; pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh
adat-istiadat Yunani Rumawi Timur. Tingkat pertama saling pengaruh-mempengaruhi
dengan peradaban yang lebih tua ini tidak hanya dilambangkan dengan dua buah
monumen, yang indah sekali dari zaman Bani Umayahh ialah Mesjid Raya di
Damsyik dan Mesjid Al-Aqsa di Darusalam, akan tetapi kemunculan tiba-tiba cara
aliran-aliran baru dan pendapat yang berlawanan dengan paham resmi di “propinsi-
propinsi baru.” Akibat paling akhir dari pertumbuhan demikian ialah perpecahan
antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam masyarakat Islam. Pembelahan ini
merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah dengan rasa ketidakpuasan
para warga negara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara suku, Arab,
menyebabkan jatuhnya tahun 750 M.

Pada akhir, abad kesepuluh Masehi, daerah Islam sedikit lebih luas dibandingkan
pada tahun 750. Semenjak diciptakan suatu peradaban besar, memuncak kehidupan
intelektual, kaya dan cerdas dalam bidang ekonomi, dipersatukan dengan kukuh oleh
syariat yang dihormati; seluruhnya merupakan penjelmaan kekuasaan Islam rohani
dan duniawi. Waktu kekuatan militernya berkurang, maka sebagaimana juga. terjadi
dengan kerajaan Rumawi enam abad sebelumnya, kerajaan Islam berangsur-angsur
dikuasai oleh bangsa-bangsa biadab dari luar perbatasannya; dan juga seperti kerajaan
Rumawi, mengenakan pada bangsa biadab tadi agamanya, hukumnya, dan
penghormatan terhadap peradabannya.

Mulai abad kesebelas Masehi, ilmu Sufi mengerahkan kebaktian sebagian besar
kegiatan kerohanian umat Islam, dan mendirikan suatu sumber pembaharuan
kepribadian yang sanggup mempertahankan tenaga kebatinan selama abad-abad
sesudahnya penuh dengan kemerosotan politik dan perekonomian.
3. Keistimewaan Agama Islam

Berikut ini beberapa keistimewaan Agama Islam, antara lain :

1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.

Allah berfirman: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah


Islam…”

(QS. 3 : 19).

Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama
tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani
yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta
Gautama Budha, dan lain sebagainya.

2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk
Islam.

Hal ini berdasarkan Firman Allah:

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : “Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka
yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada
mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu .” (QS. 8 : 38)

3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.

Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman
walaupun seberat biji sawi.” (HR. Muslim).

4. Islam adalah agama dalil.

Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu
menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam
menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para
Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.

Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang
mengenai Al Qur’an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap
dianggap salah” (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)

Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena
Allah berfirman:

“Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,


niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kami potong urat tali jantungnya.” (QS. 69 : 44-46)
5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.

Allah berfirman:

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. 3 : 85)

6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.

7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.

Allah berfirman:

“…Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang
ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. 33 : 5)

8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.

Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil
pun juga di atur.

Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi
kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab
buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”.
(HR. Muslim no. 262)

9. Islam saja agama yang sempurna.

Allah berfirman:

“… Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(QS. 5 : 3)

10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.

berfirman:

“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran


bagimu…” (QS. 2 : 185)

11. Islam untuk semua umat.

Allah berfirman:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (QS. 21 : 107)
4. Karakteristik Agama Islam

Di antara karakteristik yang mengokohkan kelebihan Islam dan membuat umat


manusia sangat membutuhkan agama Islam adalah sebagai berikut.

[1]. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus,
Maha Mengetahui.” [Al-Mulk: 14]

[2]. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu.” [An-Nisaa': 1]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman :


“Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan
mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang
lain.” [Thaahaa: 55]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman :


“Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
[Adz-Dzaariyaat: 56]

[3]. Islam adalah agama fitrah. Islam tidak akan pernah bertentangan dengan fitrah
dan akal manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah
disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” [Ar-Ruum: 30]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” [Az-Zumar: 9]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman :


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Rabb kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari adzab Neraka.” [Ali ‘Imran: 190-191]

Juga firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala :


“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya.” [Al-
Israa’: 36]

[4]. Islam adalah ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah,
dan ilmu mengangkat derajat orang-orang yang memilikinya ke derajat yang paling
tinggi.

Firman Allah Azza wa Jalla :


“...Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat...” [Al-Mujadilah: 11]

[5]. Allah Azza wa Jalla menjamin kebahagiaan, kemuliaan, dan kemenangan bagi
orang yang berpegang teguh kepada Islam dan menerapkannya dalam kehidupan, baik
bagi perorangan maupun masyarakat.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antaramu dan
mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-
Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, setelah
mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) beribadah
kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik.” [An-Nuur: 55]
[6]. Dalam agama Islam terdapat penyelesaian bagi segala problematika, karena
syari’at dan dasar-dasar ajarannya mencakup segala hukum bagi segala peristiwa yang
tidak terbatas.

[7]. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam mengatur semua bangsa,
paling tepat dalam memberikan solusi dari setiap masalah, memperhatikan
kemaslahatan dan sangat memperhatikan hak-hak manusia.

[8]. Islam adalah agama yang fleksibel (cocok untuk semua tempat, zaman, bangsa dan
berbagai macam situasi).

Bahkan dunia tidak akan menjadi baik melainkan dengan agama Islam. Oleh karenanya,
semakin modern zaman dan semakin majunya bangsa selalu muncul bukti baru yang
menunjukkan keabsahan Islam dan ketinggian nilainya.

[9]. Islam adalah agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama
kaum mukminin.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat.” [Al-Hujuraat: 10]

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


“Perumpamaan kaum mukminin dalam (sikap) cinta men-cintai, sayang-menyayangi dan
menaruh rasa simpati, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka
seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan demam dan tidak
bisa tidur.” [2]

Juga sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :


“Orang-orang yang saling sayang-menyayangi akan di-kasihi oleh Allah Yang Maha
Pengasih, Maha Perkasa lagi Mahatinggi, maka sayangilah orang yang ada di muka bumi,
niscaya kalian disayangi oleh Allah yang ada di langit.” [3]

[10]. Islam adalah agama kesungguhan, keseriusan dan amal.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; dan
pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut sesuatu yang
bermanfaat bagimu dan mohonlah per-tolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu)
serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah,
janganlah engkau berkata, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini
dan begitu,’ tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdir-kan Allah, dan Allah berbuat apa yang
Dia kehendaki,’ karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka (pintu) per-buatan syaitan.”
[4]

[11]. Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Maka apakah mereka tidak menghayati (mendalami) Al-Qur-an? Kalau kiranya (Al-Qur-
an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka menemukan pertentangan yang banyak di
dalamnya.” [An-Nisaa': 82]

[12]. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit, dan Islam mudah difahami
oleh setiap orang.

[13]. Islam mengajak kepada akhlak mulia dan amal shalih.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari
orang-orang bodoh.” [Al-A’raaf: 199]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman :


“...Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang antaramu
dan antara dia ada per-musuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.”
[Fushshilat: 34]

[14]. Islam memelihara kesehatan.

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“...Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” [QS. Al-A’raaf: 31]

Allah Azza wa Jalla berfirman :


“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah...” [Al-Ba-qarah: 173]

Allah berfirman tentang khamr (minuman keras) :


“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, (berkorban untuk)
berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kamu mendapat
keberuntungan.” [Al-Maa'idah: 90]

Khamr diharamkan karena di antara bahayanya adalah merusak akal, melemahkan


jantung, merusak hati dan berbagai penyakit lainnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang madu yang berkhasiat menyembuhkan


penyakit :"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan lalu tempuhlah
jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.” [An-Nahl: 69]

[15]. Islam seiring dengan penemuan ilmiah.

Oleh karena itu tidak mungkin penemuan ilmiah yang benar bertentangan dengan nash-
nash syari’at Islam yang jelas.

5. Pokok-pokok Ajaran Islam


Pokok ajaran Islam, aturan-aturan yang ada dalam Islam secara garis besar dapat
dikelompokkan dalam dua macam, yaitu aturan yang berupa kaidah umum dan aturan
yang berupa kaidah yang mendetail. Kedua bentuk ini selalu cocok sepanjang masa dan
di semua tempat, yang sesuai pula dengan sifat integral dan universal.

1. Kaidah Umum

Dalam Islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah
pula dipraktekkan. Isi dan jiwa kaidah ini selalu dapat menandingi kemajuan- kemajuan
yang sudah dicapai oleh masyarakat manapun, dan mencakup masalah-masalah baru
yang menjadi kemaslahatan umat manusia pada masa mendatang. Yang termasuk
kaidah umum adalah :

1. Musyawarah

Musyawarah adalah prinsip pokok Islam dalam bidang pemerintahan. Musyawarah juga
merupakan salah satu sifat orang-orang yang beriman dalam mengatur dan menyusun
pemerintahan. Allah berfirman :

"Urusan mereka dengan bermusyawarah sesama mereka." (QS.Asy-Syura (42), 38).

"Bermusyawarahlah engkau dengan mereka dalam hal urusan itu." (QS. Ali lmran (3),
159).

Prinsip ini merupakan prinsip terbaik dan tertinggi. Musyawarah adalah prinsip yang
cukup elastis yang mencakup semua macam cara yang ingin dilaksanakan oleh manusia.
2. Persamaan

Persamaan merupakan prinsip pokok dalam Islam yang berlaku dalam semua aspek
kehidupan yang diatur oleh Islam, diantaranya persamaan di muka hukum, dalam
pelaksanaan syarat-syarat pelaksanaan suatu ketentuan hukum. Persamaan dalam
kewajiban dan dalam hal-hal yang akan menimbulkan kewajiban.

Persamaan adalah suatu kaidah yang sesuai dengan dan dapat diterima oleh ratio yang
sehat, dan sesuai pula dengan fitrah insani, sehingga dengan persamaan segala sesuatu
dapat diatur dengan sebaik-baiknya. Sabda Rasulullah :

"Sesungguhnya binasa orang-orang yang sebelum kamu, karena apabila mencuri


diantara orang-orang bangsawan mereka biarkan (tidak dituntut), tetapi apabila orang-
orang biasa mencuri barulah mereka laksanakan hukumanDemi Allah kalau Fatimah binti
Muhamrnad mencuri niscaya kupotong tangannya."

Hadits di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan/penerapan hukum Islam berlaku


bagi siapapun termasuk keluarga Rasulullah SAW. Tidak ada diskriminasi dalam hukum.
Siapa yang bersalah dengan sengaja akan dikenakan hukuman sesuai dengan ketentuan.

3. Keadilan

Keadilan dalam Islam merupakan prinsip pokok yang menjadi dasar hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik terhadap keluarga teman, maupun
terhadap keluarga musuh. Keadilan harus diterapkan di peradilan, dalam pemerintahan,
dalam rumah tangga, bahkan dalam pemberian seorang ayah terhadap anak-anaknya.
Prinsip keadilan harus diterapkan dalam hidup dan kehidupan, dalam tindak- tanduk,
dalam mengatur hubungan sesama manusia, bahkan dalam menunaikan kewajibannya
kepada Allah. Allan berfirman :

"Allah menyuruh kamu supaya membayar amanat kepada yang berhak. Jika kamu
menghukum antara manusia hendaklah kamu hukum dengan seadil- adilnya" (QS. An-
Nisa (4), 58).

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku addillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".(QS. Al-Maidah
(5), 8).
Prinsip Keadilan mengandung kemaslahatan bagi manusia, yang dapat diterapkan ke
dalam semua peraturan agar tercapai keadilan yang merata.

2. Ketentuan yang Detail

Hukum-hukum atau peraturan- peraturan detail dalam Islam sangat banyak sekali, dan
tidak kita bahas satu demi satu. Yang jelas banyak sekali aturan-aturan yang sifatnya
detail., membahas persoalan sampai yang sekecil-kecilnya. Misalnya dalam masalah
perkawina, Islam mengatur bagaimana seharusnya meminang, melamar, akad nikah
dengen berbagai syaratnya, dan masih banyak lagi.

BAB III
KESIMPULAN
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah swt.
Keberadaannya merupakan udara bagi setiap umat muslim. Agama Islam
memiliki keistimewaan dan karakteristik yang membahas semua aspek dalam
kehidupan. Pokok-pokok ajaran dalam Islam mengungkap tata cara hidup,
pedoman berperilaku, yang bisa mengarahkan manusia menuju kebahagiaan
yang hakiki, dunia dan akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Chalil, Moenawar. 1970. Pengertian Agama Islam.


Mukhtar, Aflatun. 2001. Pengertian Agama Islam Menurut Bahasa dan
Istilah.

http://islamwiki.blogspot.com/2013/11/pengertian-islam-secara-bahasa-dan.html

Diakses pada 27 Februari 2014.

Kompasiana, media cetak online. 2011. Keistimewaan Agama Islam.

http://agama.kompasiana.com/2011/01/01/11-keistimewaan-islam-329519.html

Diakses pada 27 Februari 2014.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Qur’an dan As-
Sunnah yang Shahih. Pustaka At-Taqwa : Bogor.

http://indonesiaindonesia.com/f/5885-karakteristik-agama-islam/

Diakses pada 28 Februari 2014.

Berita Islam. 2013. Pokok-pokok Ajaran Islam.

http://beritaislam.mywapblog.com/pokok-pokok-ajaran-islam.xhtml

Diakses pada 28 Februari 2014.

Syamsoedin, Lingga. 2011. Awal Mula Agama Islam.

http://linggasyamsoedien.blogspot.com/2011/12/awal-mula-agama-islam.html

Diakses pada 28 Februari 2014.

Anda mungkin juga menyukai