Anda di halaman 1dari 44

UJI KEPEKAAN

ANTIBIOTIK
(ANTIMICROBIAL
SUSCEPTIBILITY
TEST)
Indra Suwarin Kurniawati, S.Si, S.Tr.Kes
Antimicrobial Susceptibility Test
Metode untuk menguji mikroorganisme terhadap antibiotik untuk
menentukan obat yang paling aman pada konsentrasi terendah yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

International guidelines (CLSI or EUCAST) :


• Metode referensi untuk pengujian in vitro antimikroba dengan bakteri
• Daftar obat yang akan diuji untuk setiap kelompok bakteri,
• Memberikan metode untuk deteksi dan konfirmasi pada mekanisme resistensi
Khusus.
• Memberikan kriteria interpetasi
• Menetapakan Breakpoint pada setiap kategori strain(S-I-R)
24 h

24 h

24 h
Broth Dilution : Determination of MIC and MBC
MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION MIC MINIMUM BACTERICIDAL CONCENTRATION MBC

• The lowest concentration that inhibits • The lowest concentration required to


the growth. kill a particular microorganism.

• Mengukur efek bacteriostatic. • Mengukur efek bactericidal .

• Untuk dapat membunuh kuman, maka


kadar antibiotic dalam darah atau
jaringan setidaknya mencapai kadar
MIC

Broth dilution: MIC & MBC (µg/ml)


- Broth macrodilution (test tube)
- Broth microdilution (microtitre plate)
Referensi
Disk Difusi metode (Kirby Baurer)

Buat suspensi 0,5 McFarland :


• Ambil koloni bakteri
1. Colony suspension method
yang sudah “MURNI”
(Saline sterile)
dari Non Selective 2. Broth Method (Trypticase Soy
media, contohnya Blood Broth)
Agar Plate, Chocholate • 0,5 MacFarland setara dengan
Agar Plate atau Nutrien konsentrasi bakteri 1-2 X 108
Agar Plate. CFU/ml E. Coli ATCC 25922.
Gunakan densitometer yang
• Exeception : Suspensi S.
terkalibrasi atau larutan
pneumoniae 0,5 MF dari
media Blood Agar Plate, 1 MF standart 0,5 MF. Kekeruhan
dari media Chocholate Agar bakteri TIDAK BOLEH dikira
Plate - kira
PHENOTYPIC METHODS

Gram negatif: - Petri diameter 150 mm : 12 disk


Tiriskan cotton swab Pulaskan secara merata pada media - Petri diameter 100 mm : 5-6 disk
Gram positif : Tidak Muller Hinton Agar - Jangan memindahkan disk
perlu ditiriskan Sebanyak 3 kali putaran atau setelah ditempelkan
menggunakan alat rotator platter

Inkubasi suhu 35°C±2 °C


Special Consideration :
Bakteri Fasidious : Inkubasi
suasana CO2 5% suhu 35°
C±2 °C
EUCAST 2021 ver.9.0
EUCAST 2021 ver.9.0
EUCAST 2021 ver.9.0
Intisari terdapat juga pada CLSI M-100
EUCAST 2021 ver.9.0
EUCAST 2019 ver.6.0
EUCAST 2019 ver.6.0
Gradient Test
SUSCEPTIBLE/SENSITIF
• Bakteri dihambat secara in vitro oleh konsentrasi obat ini yang dikaitkan dengan kemungkinan
keberhasilan terapeutik yang tinggi.
RESISTEN
• Bakteri dihambat in vitro oleh konsentrasi obat ini yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan
terapeutik yang tinggi.
INTERMEDIATE
• Bakteri dihambat secara in vitro oleh konsentrasi obat ini yang dikaitkan dengan efek terapeutik
yang tidak pasti.
SDD
• Bakteri dihambat secara in vitro oleh konsentrasi obat dengan kemungkinan keberhasilan
terapeutik jika konsentrasinya dinaikan (dosis, frekuensi atau keduanya)
NS
• Kategori yang digunakan untuk bakteri yang hanya memiliki breakpoint Susceptible, karena
resistensi pada bakteri tsb sangat jarang ditemukan
JENIS RESISTENSI BAKTERI DAN MEKANISMENYA
CLSI-M100, 31st ed., 2021

Oxacillin MIC: For all species


Oxacillin disk diffusion: Only for S. epidermidis, S. schleiferi, S. pseudintermedius
Oxacillin salt agar: Only for S. aureus
Cefoxitin MIC: Only for S. aureus and S. lugdunensis
Cefoxitin disk diffusion: For all species EXCEPT S. pseudintermedius and S.
schleiferi
CONTOH DETEKSI RESISTENSI ANTIBIOTIK : DETEKSI ESBL
DETEKSI ESBL METODE DISK DIFUSI

COMBINATION DISK TEST (CDT) :


DOBEL DISK SINERGY :
Uji DDST menggunakan kombinasi antibiotik ceftazidime dan
Disk antibiotik amoxicillin-clavulanic acid
ceftazidime / asam klavulanat (30/10 µg), dan cefotaxime dan
(AMC) diapit oleh disk antibiotik yang
cefotaxime / asam klavulanat (30/10 µg). Hasil positif dari uji
mengandung sefalosporin
tersebut didefinisikan apabila terjadi peningkatan diameter
(CTX/CAZ/FEP).Hasil positif ditandai dengan
zona hambat > 5 mm dibandingkan dengan cakram kertas
adanya zona tarik menarik antara disk AMC
tanpa asam klavulanat atau penurunan konsentrasi pada
dan disk sefalosporin.
metode MIC
Carbapenemase screening in
Enterobacteriaceae
Disk diffusion (2013) dilution
MIC-broth
: Ertapenem 19-21 mm 
2 g/ml
: 16-21 mm

Meropenem 2-4 g/ml
-
: Imipenem 
2-4 g/ml
Positive screening test
+
resistance to at least one of 3rd generation cephalosporins

Confirmatory test
Detection of carbapenemases
Screening for carbapenem resistance
❑ Susceptibility testing : CLSI, EUCAST guidelines
❑ Selective media

Confirmatory methods for detection of carbapenemase production


❑ Phenotypic detection
- Modified Hodge test
- Carbapenemase inhibition:
clavulanic acid, boronic acid; EDTA, dipicolinic acid
- Carba NP test
- Modified carbapenem inactivation method (mCIM):
±
2017 ( eCIM for metallo-beta-lactamase)
❑ Nucleic acid amplification testing
- Conventional, real-time PCR
- DNA microarrays
- Gene sequencing detection
❑ Carbapenem hydrolysis (UV spectrophotometry, MALDI-TOF)
Modified Carbapenem Inactivation Method (mCIM)
mCIM Test
Carba NP
Penggunaan Chrom agar untuk deteksi ESBL
dan MRSA
E. coli ESBL
Klebsiella, Enterobacter,
Pseudomonas ESBL Acinetobacter ESBL
Citrobacter ESBL
dark pink to reddish translucent cream to blue cream, opaque
metallic blue (+/- red halo)
Penggunaan Chrom agar untuk deteksi ESBL
dan MRSA
PHENOTYPIC METHODS
Automated Device
Instrument mikrobiologi untuk identifikasi dan tes sensitivitas antimikrobial bagi bakteri
dan jamur secara otomatis
DETEKSI ESBL VITEK 2 COMPACT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai