2022-PMTP-modul Praktikum Edisi 2-Praktik Di Ciparanje
2022-PMTP-modul Praktikum Edisi 2-Praktik Di Ciparanje
J10A 239
PENYUSUN:
HERMAWAN
LIA BUDIMULYATI SALMAN
DIDIN SUPRIAT TASRIPIN
DWI SUHARWANTO
RADEN FEBRIANTO CHRISTI
FAKULTAS PETERNAKAN Certificate Number:
ID12/02189
UNIVERSITAS PADJADJARAN PM-UNPAD-FPt. 7.5.5/L2
2022 Rev. 1
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
Penyusun:
Hermawan
Lia Budimulyati Salman
Didin S Tasripin
Dwi Suharwanto
Raden Febrianto Christi
Mengesahkan,
MATERI KE-7
7.1.2. Tempat
• Kandang sapi perah Laboratorium Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas
Padjadjaran
Dalam posisi berdiri, kaki depan maupun kaki belakang terlihat tegap dan lurus. Jarak tempat
pijakan antarkuku, untuk kaki depan seluas 2 – 2,5 dari besarnya kuku, sedangkan pada kaki
belakang 3 kuku.
Bila kuku terlalu panjang atau terlalu pendek, bentuk kaki menjadi bengkok dan kaki menjadi
lemah.
Bentuk kuku yang tidak normal dalam tempo yang lama, akan mengubah struktur tulang-
tulang di dalamnya.
Pada kondisi kuku yang baik, titik poros tulang phalang I, II, dan III segaris, sedangkan pada
kodisi kuku yang tidak normal, terjadi perubahan posisi pada tulang phalang III sehingga tidak
segaris lagi.
a. Gelang puyuh
b. Kuku asesoris
c. Kuku/teracak
d. Tulang mata tarsus/carpus
e. Tulang Phalang I
f. Tulang Phalang II
g. Tulang Phalang III
Kuku yang tebal dan besarnya teracak tidak seimbang akan mengubah bentuk kaki.
Bila bentuk kuku normal, posisi sapi berdiri tegap. Sedangkan bila bentuk kuku tidak normal
posisi kaki sapi bengkok.
c. Garis Pemotongan
e. Selanjutnya lakukan pengikatan dan pengangkatan pada kaki sapi bagian belakang
sesuai urutannya. Setelah itu bersihkan kaki dengan menggunakan rennet. Sikat dan
basahi dengan air.
f. Bila kuku telah selesai dibersihkan, selanjutnya melakukan pemotongan pada bagian
telapak kaki (penipisan). Urutan kerja yang benar perlu dilakukan untuk mendapatkan
hasil pemotongan yang baik.
Garis Pemotongan
e. Apabila kedua teracak sudah sama rata, Bagian kuku yang lebar selanjutnya di-
buat cekungan dengan cara pengirisan tipiskan dengan menggunakan kikir, sisa-
kan dinding kuku 0,5–1 cm dari batas garis
putih. Penipisan dimulai dari dinding kuku
sebelah belakang menuju ke depan sejajar
dengan batas garis putih.
Catatan:
Metode Praktikum
• Kegiatan ini dilakukan diluar jadwal praktikum rutin, karena harus dilaksanakan dalam waktu lebih
dari 120 menit, yakni 24 jam. Oleh karena itu, pelaksanaannya dilakukan pada hari Jum’at-Sabtu atau
Sabtu-Minggu.
Tempat Praktikum
• Kandang Sapi Perah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Prosedur Praktikum
1. Mahasiswa mengikuti kegiatan rutin yang dilakukan petugas di kandang
2. Pengamatan identifikasi ternak dilakukan pada saat ternak beristirahat
3. Pengamatan pemberian dan konsumsi ransum dilakukan sebelum ransum tersebut diberikan pada
ternak dan keesokan harinya sebelum dilakukan pemberian ransum.
4. Pengamatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan serta produksi susu sapi perah laktasi
dilakukan pada saat ternak beristirahat dan pada saat setelah diperah, dan pengamatan dilakukan
berselang seminggu dengan ulangan 3 kali.
5. Pengamatan penanganan susu pasca pemerahan dilakukan mulai susu ditampung dari ember
pemerahan hingga sebelum dipasarkan.
6. Pengamatan perlakuan yang dilakukan pada saat temperatur udara sekitar kandang di atas ambang
batas nyaman untuk sapi perah.
IDENTIFIKASI TERNAK
Anda melakukan pengamatan terhadap seekor sapi. Catat identitasnya dan buat gambaran plotting warna
tubuh pada gambar sapi di bawah ini. (Atau foto sapi 3x sesuai dgn format di bawah ini)
No. /Nama Sapi : Tanggal lahir :
Laktasi ke : Tanggal beranak terakhir :
Bangsa sapi
Untuk koreksi bahan kering sisa pakan, timbang 1 kg pakan seperti yg diberikan (hijauan dan konsentrat), dan simpan
pada tempat terbuka di sekitar kandang (tidak kehujanan dan kepanasan), timbang kembali keesokan harinya
bersamaan dengan penimbangan pakan sisa.
Catatan:
Kegiatan ini bersentuhan langsung dengan ternak yang sedang laktasi, lakukan setenang mungkin tanpa
mengganggu ternaknya, agar ternak tidak stress dan produksi susu tidak optimal. Lakukan setelah
pemerahan sore hari.
PENGAMATAN TEMPERATUR KANDANG DI SIANG HARI (TANPA DAN DENGAN KIPAS ANGIN)
TANPA KIPAS
DENGAN KIPAS
Metode Praktikum
• Pemerahan dengan menggunakan metode whole hand
Tempat Praktikum
• Kandang Sapi Perah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Prosedur Praktikum
Memahami bagaimana susu terbentuk
Susu dibentuk oleh kelenjar susu di dalam ambing. Kelenjar susu tersusun dari gelembung-gelembung susu
yang dinamakan alveoli. Untuk membuat susu, alveoli menyerap darah yang melewatinya. Satu liter susu
yang dihasilkan membutuhkan 500 liter darah. Alveoli tersusun dari sel-sel myoepitel yang akan mengerut
bila ada hormon oksitosin. Dengan begitu susu yang terbentuk, di alveoli, keluar melalui saluran intralobar
dan tertampung di sisterna ambing. Dari situ susu kemudian turun menuju sisterna puting. Dengan tekanan
atau hisapan tertentu maka susu disekresikan.
Gambar alveolus
Lipat kain lap menjadi dua bagian Lipat kain lap menjadi empat bagian
Bersihkan puting dengan bagian lap yang bersih
Bersih
Melakukan Pemerahan.
Pemerahan awal (Fore Milking). Pemerahan awal adalah mengeluarkan 3–4 pancaran dari masing-
masing puting dengan tujuan:
§ mengeluarkan susu yang kotor. Mikroba berkumpul pada susu yang pertama kali diperah
§ mengetahui keadaan susu
§ merangsang pengeluaran susu.
Prosedur sebagai berikut:
o Perah 3–4 pancaran susu dari masing-masing puting ke dalam strip cup yang telah disediakan
sesuai dengan posisinya.
o Amati tetesan dari tiap puting warnanya, ada/tidaknya gumpalan.
o Bila terlihat normal, lakukan pengujian mastitis dengan menambahkan pereaksi (CMT) dengan
jumlah yang sama (lakukan uji mastitis secara periodik sebulan sekali).
o Goyangkan strip cup tersebut, lalu amati. Apabila susu tersebut menggumpal/seperti lendir
atau pecah maka susu pada puting tersebut terkena mastitis. NB. Jangan membuang susu ke
lantai !
Untuk menghindari berkembangnya bakteri di dalam ambing maka susu dalam ambing harus diperah
habis.
Cara menghabiskan susu pada ambing/puting kanan depan:
1. Tangan kanan mengurut ambing, ibu jari digerakan kearah kiri
2. Tangan kiri memerah
Pemberian desinfektan
Desinfektan yang digunakan salah satunya adalah biocid. Dengan penggunaan 25 ml biocid dicampur
dengan 250 ml air.
Prosedur: