Anda di halaman 1dari 26

MODUL PRAKTIKUM

J10A 239

PENYUSUN:

HERMAWAN
LIA BUDIMULYATI SALMAN
DIDIN SUPRIAT TASRIPIN
DWI SUHARWANTO
RADEN FEBRIANTO CHRISTI
FAKULTAS PETERNAKAN Certificate Number:
ID12/02189
UNIVERSITAS PADJADJARAN PM-UNPAD-FPt. 7.5.5/L2
2022 Rev. 1

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

Penyusun:
Hermawan
Lia Budimulyati Salman
Didin S Tasripin
Dwi Suharwanto
Raden Febrianto Christi

Bandung, 16 Agustus 2022

Ir. Hermawan, MS.


Koordinator Mata Kuliah

Mengesahkan,

Ir. Indrawati Yudha Asmara, SPt., MSi., Ph.D., IPM.


Wakil Dekan I

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 2


FAKULTAS PETERNAKAN - UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PRODUKSI DAN MANAJEMEN TERNAK PERAH
No. Dokumen: Tanggal Berlaku Revisi:
41
Modul Praktikum-017 16-08-2022 1

MATERI KE-7

7.1. RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS


• Mampu menanggulangi masalah penyakit kuku
• Mampu membuat nyaman pada sapi sehingga efisiensi pakan dan produkti-vitasnya tinggi.

7.1.1. Metode Praktikum


• Penanganan ternak dengan tepat untuk posisi pemotongan kuku
• Pemotongan dan penipisan kuku pada kaki sapi perah

7.1.2. Tempat
• Kandang sapi perah Laboratorium Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas
Padjadjaran

7.1.3. Bahan Dan Alat


• Alat potong kuku
• Kandang jepit (chute)
• Sapi perah

7.2. PROSEDUR PRAKTIKUM:


7.2.1. Pahami landasan teori/prinsip dasar pemotongan kuku.
Prinsip:
Melaksanakan pemotongan kuku secara optimal dan tidak membahaya-kan sapi. Setelah
pemotongan kuku diharapkan sapi merasa nyaman.

Peralatan yang biasa digunakan:

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 3


- Palu, untuk memukulkan kampak pada bagian kuku sapi yang akan dipotong
- Kampak, untuk memotong kuku depan pada teracak kaki sapi
- Rennet, untuk menipiskan/mengiris bagian bawah teracak kaki sapi, juga bisa difungsikan
untuk membersihkan kuku dari kotoran/tanah.
- Kama gata tei to/pisau potong kuku/pispotku, untuk menipiskan/mengiris bagian bawah
teracak kaki sapi. Pada prinsipnya penggunaan alat ini sama dengan rennet.
- Kikir, untuk meratakan dan merapikan kuku sapi setelah pemotongan.

7.2.2. Prosedur Kerja:


a. Persiapkan peralatan pemotongan
b. Ketahui kondisi masing-masing kaki sapi. Caranya dengan melihat dari depan, samping, dan
belakang, kemudian melihat bagaimana cara berjalan sapi apakah normal atau tidak.
c. Lakukan pemotongan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing kaki sapi.
d. Ketahui kondisi masing-masing kuku sapi.

Dalam keadaan berdiri, kaki depan akan


menopang berat tubuh 60-65 %,
sedang-kan kaki belakang menopang
berat tubuh 35 – 40 %

dilihat dari samping penyudutan kuku


dengan lantai datar adalah 45–55 o

dilihat dari belakang, masing-masing


teracak menopang berat tubuh dengan
bobot yang sama, yaitu 50% - 50%

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 4


dilihat dari depan dan belakang teracak
kiri dan kanan mempunyai besar yang
sama, kemudian garis pembatas antara
kulit dan kuku seirama dengan garis
bentuk kuku

1. Bentuk Kaki Normal

Dalam posisi berdiri, kaki depan maupun kaki belakang terlihat tegap dan lurus. Jarak tempat
pijakan antarkuku, untuk kaki depan seluas 2 – 2,5 dari besarnya kuku, sedangkan pada kaki
belakang 3 kuku.

Bila kuku terlalu panjang atau terlalu pendek, bentuk kaki menjadi bengkok dan kaki menjadi
lemah.

Bentuk kuku yang tidak normal dalam tempo yang lama, akan mengubah struktur tulang-
tulang di dalamnya.
Pada kondisi kuku yang baik, titik poros tulang phalang I, II, dan III segaris, sedangkan pada
kodisi kuku yang tidak normal, terjadi perubahan posisi pada tulang phalang III sehingga tidak
segaris lagi.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 5


2. Anatomis bagian kaki sapi

a. Gelang puyuh
b. Kuku asesoris
c. Kuku/teracak
d. Tulang mata tarsus/carpus
e. Tulang Phalang I
f. Tulang Phalang II
g. Tulang Phalang III

Kuku yang tebal dan besarnya teracak tidak seimbang akan mengubah bentuk kaki.

Bila bentuk kuku normal, posisi sapi berdiri tegap. Sedangkan bila bentuk kuku tidak normal
posisi kaki sapi bengkok.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 6


2. Lakukan pengekangan sapi dan pemotongan pada kandang jepit
Pemotongan kuku kaki pada sapi, dilakukan pada kaki belakang terlebih dahulu untuk
menjaga agar sapi tidak cepat lelah.

a. Masukkan sapi ke kandang jepit. Ikat


bagian belakang sapi, usahakan seluruh
telapak kaki berpijak pada papan !

b. Lakukan pemotongan kuku dengan baik


dan benar, sesuai urutan pemotongan
di samping ini !

c. Garis Pemotongan

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 7


d. Pemotongan yang benar adalah bila
kuku bagian depan kaki belakang
berbentuk bulat telur dan
pemotongannya jangan lebih dari 1,5
cm, karena pada saat ini belum
mengetahui dimana letak garis putih
berada. Akan terjadi pendarahan bila
pemotongan kuku melampaui garis
putih.

e. Selanjutnya lakukan pengikatan dan pengangkatan pada kaki sapi bagian belakang
sesuai urutannya. Setelah itu bersihkan kaki dengan menggunakan rennet. Sikat dan
basahi dengan air.
f. Bila kuku telah selesai dibersihkan, selanjutnya melakukan pemotongan pada bagian
telapak kaki (penipisan). Urutan kerja yang benar perlu dilakukan untuk mendapatkan
hasil pemotongan yang baik.

Garis Pemotongan

Perhatikan garis pemotongan

3. Lakukan penipisan pada bagian telapak kaki (Penipisan)


a. Lakukan pengikatan kaki belakang pada kandang jepit sebagai berikut.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 8


b. Jari tengah dan telunjuk diletakan pada dinding kuku sebelah atas, perhatikan bagian
telapak teracaknya seberapa jauh kemiringan kuku, ketebalan dan panjang dinding kuku
pada teracak kanan dan kiri.
c. Lakukan pemotongan dengan cara mengiris tipis-tipis bagian yang tebal searah mata
pisau (Pispotku). Irisan harus rata.
d. Pengirisan dilakukan sedikit demi sedikit
sampai terlihat jelas batas dari garis
putih. Hentikan pengirisan bila telapak
kuku terutama daerah garis putih sudah
berwarna keme-rahan. Ini menandakan
bahwa telapak teracak sudah terlalu
tipis dan akan terjadi pendarahan bila
pengirisan diteruskan

e. Apabila kedua teracak sudah sama rata, Bagian kuku yang lebar selanjutnya di-
buat cekungan dengan cara pengirisan tipiskan dengan menggunakan kikir, sisa-
kan dinding kuku 0,5–1 cm dari batas garis
putih. Penipisan dimulai dari dinding kuku
sebelah belakang menuju ke depan sejajar
dengan batas garis putih.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 9


f. Dengan tahapan yang sama, kita lakukan pada bagian kaki belakang berikutnya!
g. Bila pemotongan kuku kaki belakang telah selesai, lakukan pemotongan kuku pada kaki
depan sesuai dengan urutan tadi!
4. Lakukan pemotongan kuku pada kaki depan
5. Ikat kaki depan pada kandang jepit.
6. Lakukan penipisan pada kuku kaki depan

Catatan:

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 10


Rumusan Kompetensi Khusus
Mengetahui dan memahami kegiatan tatalaksana peternakan sapi perah yang meliputi:
• Identifikasi ternak
• Pemberian dan konsumsi pakan pada sapi perah laktasi
• Pertumbuhan dan pertambahan bobot badan serta produksi susu sapi perah laktasi
• Pemerahan pada sapi laktasi
• Penanganan susu pasca pemerahan
• Penanganan kondisi kendang yang tidak sesuai dengan harapan sapi perah

Metode Praktikum
• Kegiatan ini dilakukan diluar jadwal praktikum rutin, karena harus dilaksanakan dalam waktu lebih
dari 120 menit, yakni 24 jam. Oleh karena itu, pelaksanaannya dilakukan pada hari Jum’at-Sabtu atau
Sabtu-Minggu.

Tempat Praktikum
• Kandang Sapi Perah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Bahan Dan Alat Praktikum


• Sepatu kandang
• Wearpack
• Pita ukur
• Tongkat ukur
• Thermometer max-min
• Hygrometer max-min
• Kipas angin besar dengan remote control 2 buah (optional)

Prosedur Praktikum
1. Mahasiswa mengikuti kegiatan rutin yang dilakukan petugas di kandang
2. Pengamatan identifikasi ternak dilakukan pada saat ternak beristirahat
3. Pengamatan pemberian dan konsumsi ransum dilakukan sebelum ransum tersebut diberikan pada
ternak dan keesokan harinya sebelum dilakukan pemberian ransum.
4. Pengamatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan serta produksi susu sapi perah laktasi
dilakukan pada saat ternak beristirahat dan pada saat setelah diperah, dan pengamatan dilakukan
berselang seminggu dengan ulangan 3 kali.
5. Pengamatan penanganan susu pasca pemerahan dilakukan mulai susu ditampung dari ember
pemerahan hingga sebelum dipasarkan.
6. Pengamatan perlakuan yang dilakukan pada saat temperatur udara sekitar kandang di atas ambang
batas nyaman untuk sapi perah.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 11


PAHAMI TATALAKSANA PEMELIHARAAN SAPI PERAH.

JADWAL KEGIATAN RUTIN di KANDANG


Persiapan pemerahan dan kebersihan kandang
06.00 – 07.00 - pemberian konsentrat
- alat dalam keadaan bersih
07.00 – 08.00 Pemerahan dan pencacahan hijauan
08.00 – 08.30 Pengadaan dan Pemberian Hijauan
08.30 – 09.30 Memandikan sapi perah
09.30 – 12.00 Exercise sapi perah
12.00 Pemberian konsentrat
12.15 – 13.15 Istirahat, sholat, makan
13.15 – 14.15 Penyediaan hijauan
14.15 Pemberian hijauan
15.00 – 15.30 Istirahat, sholat
15.30 – 16.30 Memandikan sapi perah
16.30 Pemberian konsentrat
16.30 – 17.30 Pemerahan

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 12


Hasil Pengamatan dan Pembahasan

IDENTIFIKASI TERNAK

Anda melakukan pengamatan terhadap seekor sapi. Catat identitasnya dan buat gambaran plotting warna
tubuh pada gambar sapi di bawah ini. (Atau foto sapi 3x sesuai dgn format di bawah ini)
No. /Nama Sapi : Tanggal lahir :
Laktasi ke : Tanggal beranak terakhir :

Bangsa sapi

TATALAKSANA PEMELIHARAAN SAPI PERAH


Petugas : Sapi yg diamati :
Kelompok : Lingkar dada :

PEMBERIAN SISA PENGELUARAN PRODUKSI SUSU


TANGGAL PUKUL
Konsent Hijauan Konsent Hijauan FESES URINE PAGI SORE S
17.00 – 18.00
18.00 – 19.00
20.00 – 21.00
21.00 – 05.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT
05.00 – 06.00
06.00 – 07.00
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00
09.00 – 10.00
10.00 – 11.00
11.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 17.00
Catatan:

Untuk koreksi bahan kering sisa pakan, timbang 1 kg pakan seperti yg diberikan (hijauan dan konsentrat), dan simpan
pada tempat terbuka di sekitar kandang (tidak kehujanan dan kepanasan), timbang kembali keesokan harinya
bersamaan dengan penimbangan pakan sisa.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 13


UKURAN TUBUH DAN UKURAN KANDANG SAPI PERAH
Pengamatan dilakukan pada sapi yang sama dengan yang diamati konsumsi pakannya. Lakukan pengukuran
lingkar dada (LD), panjang badan (PB), dan tinggi pundak (TP) dengan menggunakan alat ukur yang sudah
disediakan. Lakukan pula pencatatan produksi susu harian (pagi dan sore hari)

Ukuran Tubuh Ukuran Sarana Kandang


Nomor / Petak
Bak Minum Bak Makan Tinggi
Nama sapi LD PB TB kandang
palang leher
L P L P D L P D

Catatan:

Kegiatan ini bersentuhan langsung dengan ternak yang sedang laktasi, lakukan setenang mungkin tanpa
mengganggu ternaknya, agar ternak tidak stress dan produksi susu tidak optimal. Lakukan setelah
pemerahan sore hari.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 14


PENGAMATAN PRODUKSI RUMPUT

Luas lahan rumput yang dipotong pada hari ini m2


Banyaknya rumput yg dipotong _____ ikat @ _______ kg
Umur pemotongan (rumput) Hari
Hitung produktivitas lahan rumput selama setahun !

Luas Kebun rumput di kandang Ha


Pemberian rumput per hari per ekor (sapi yg diamati) Kg
Maksimal sapi perah yang dapat dipelihara di kandang Ekor

PENGAMATAN TEMPERATUR KANDANG DI SIANG HARI (TANPA DAN DENGAN KIPAS ANGIN)

TANPA KIPAS

LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI 3


Waktu
Pengamatan Temperatur Kelembaban Temperatur Kelembaban Temperatur Kelembaban
Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max
10.00 – 10.30
10.30 – 11.00
11.00 – 11.30
11.30 – 12.00
12.00 – 12.30
12.30 – 13.00
13.00 – 13.30
13.30 – 14.00
Catatan: Setiap kali pengamatan, reset terlebih dahulu alat ukur yang anda gunakan, sehingga didapatkan
data minimum dan maximum hanya selama 30 menit untuk setiap pengamatan.

DENGAN KIPAS

LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI 3


Waktu
Pengamatan Temperatur Kelembaban Temperatur Kelembaban Temperatur Kelembaban
Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max
10.00 – 10.30
10.30 – 11.00
11.00 – 11.30
11.30 – 12.00
12.00 – 12.30
12.30 – 13.00
13.00 – 13.30
13.30 – 14.00
Catatan: Setiap kali pengamatan, reset terlebih dahulu alat ukur yang anda gunakan, sehingga didapatkan
data minimum dan maximum hanya selama 30 menit untuk setiap pengamatan.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 15


Rumusan Kompetensi Khusus
• Mendapatkan susu yang halal, aman, utuh dan sehat

Metode Praktikum
• Pemerahan dengan menggunakan metode whole hand

Tempat Praktikum
• Kandang Sapi Perah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Bahan Dan Alat Praktikum


• Sapi perah laktasi
• Ember perah
• Ember air hangat
• Ember kain kotor
• Lap/kain bersih
• Kain saring kasa
• Milk can
• Dipping cup + desinfektan

Prosedur Praktikum
Memahami bagaimana susu terbentuk

Susu dibentuk oleh kelenjar susu di dalam ambing. Kelenjar susu tersusun dari gelembung-gelembung susu
yang dinamakan alveoli. Untuk membuat susu, alveoli menyerap darah yang melewatinya. Satu liter susu
yang dihasilkan membutuhkan 500 liter darah. Alveoli tersusun dari sel-sel myoepitel yang akan mengerut
bila ada hormon oksitosin. Dengan begitu susu yang terbentuk, di alveoli, keluar melalui saluran intralobar
dan tertampung di sisterna ambing. Dari situ susu kemudian turun menuju sisterna puting. Dengan tekanan
atau hisapan tertentu maka susu disekresikan.
Gambar alveolus

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 16


Gambar kelenjar susu sapi perah. Dari gambar
ini terlihat bahwa Alveoli terkumpul dalam
suatu wadah yang disebut dengan lobulus.
Kumpulan lobulus-lobulus dinamakan dengan
lobus.

Susu yang disekresikan

I. Persiapan sebelum pemerahan


• Kandang. Kandang harus dalam keadaan bersih. Kandang yang kotor akan merugikan karena:
- Berakibat buruk terhadap kesehatan sapi. Lantai kandang yang kotor penuh dengan mikroba akan
mencemari ambing dan puting sehingga dapat mengakibatkan penyakit mastitis.
- Menurunkan kualitas susu. Susu yang tercemar mikroba akan mudah rusak/basi, menjadi bau karena
susu mudah menyerap bau kandang.
• Sapi. Sebelum pemerahan, sebaiknya sapi tidak dimadikan jika tidak terlalu kotor. Bila kotor,
cukup bagian tubuh yang kotor saja yang perlu dibersihkan. Begitu pula dengan ambing. Ambing bila
tidak terlalu kotor tidak perlu dibersihkan untuk mencegah keluarnya hormone oksitosin terlalu dini.
• Peralatan. Menyiapkan peralatan pemerahan yang sudah dalam keadaan bersih. Peralatan
pemerahan terdiri atas ember susu, milk can, kain saring dan ember. Berdasarkan SK Dirjen Peternakan
nomor 17 tahun 1983, peralatan susu yang digunakan untuk mewadahi, menampung, dan mengangkut
susu harus memenuhi persyaratan, yaitu kedap air, terbuat dari bahan yang tidak berkarat (baja,
stainless, alumunium), tidak mengelupas bagian-bagiannya, tidak bereaksi dengan susu, tidak
mengubah warna, rasa, dan bau susu, mudah dibersihkan. Selain itu harus tersedia air hangat dan kain
lap untuk menyeka ambing, kemudian strip cup dan pereaksi (CMT) untuk pemerahan awal.
• Pemerah. Pemerah harus sehat, kukunya pendek agar tidak melukai ambing atau puting, pakaian
bersih, tangan dalam keadaan bersih ketika akan memerah.

II. Saat Pemerahan


Membersihkan ambing dan puting dengan air hangat.
Tujuan:
o Ambing dan puting menjadi bersih
o Merangsang pengeluaran susu. Usapan yang hangat pada ambing akan merangsang otak untuk
mengeluarkan hormone oksitosin. Hormon oksitosin akan bertahan selama 6 – 8 menit.
Prosedur:
o Celupkan kain lap ke dalam air atau larutan desinfektan (kaporit) yang hangat, kemudian peras.
o Bersihkan ambing dan puting dengan kain lap.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 17


o Puting dibersihkan dengan cepat. Gunakan bagian lap yang bersih untuk mengelap puting. Puting
jangan ditarik
o Masukkan kain lap yang kotor ke dalam ember yang lain.

Lipat kain lap menjadi dua bagian Lipat kain lap menjadi empat bagian
Bersihkan puting dengan bagian lap yang bersih

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 18


Bersihkan ambing dengan bagian belakang kain yang belum kotor

Bersih
Melakukan Pemerahan.
Pemerahan awal (Fore Milking). Pemerahan awal adalah mengeluarkan 3–4 pancaran dari masing-
masing puting dengan tujuan:
§ mengeluarkan susu yang kotor. Mikroba berkumpul pada susu yang pertama kali diperah
§ mengetahui keadaan susu
§ merangsang pengeluaran susu.
Prosedur sebagai berikut:
o Perah 3–4 pancaran susu dari masing-masing puting ke dalam strip cup yang telah disediakan
sesuai dengan posisinya.
o Amati tetesan dari tiap puting warnanya, ada/tidaknya gumpalan.
o Bila terlihat normal, lakukan pengujian mastitis dengan menambahkan pereaksi (CMT) dengan
jumlah yang sama (lakukan uji mastitis secara periodik sebulan sekali).
o Goyangkan strip cup tersebut, lalu amati. Apabila susu tersebut menggumpal/seperti lendir
atau pecah maka susu pada puting tersebut terkena mastitis. NB. Jangan membuang susu ke
lantai !

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 19


Kriteria :
Susu mengalir dengan mudah tanpa ada gumpalan menandakan bahwa sapi
-
itu tidak terkena mastitis/sehat
Susu mengalir mudah tetapi ada sedikit gumpalan menandakan bahwa sapi
+
itu ada kemungkinan mastitis
++ Mengalir dan agak banyak gumpalan
+++ Mengalir perlahan, kental dan banyak gumpalan
++++ Kental dan banyak gumpalan
Melakukan pemerahan
Beberapa metode Pemerahan yaitu:
a. metode genggam / whole hand. Ini adalah metode yang dianjurkan
b. dua jari / striping (tidak dianjurkan)
c. jari tertekuk / knivelen (tidak dianjurkan)
d. Pemerahan dengan mesin perah
Prosedur menggunakan metode whole hand:
1. Menekan jari satu persatu secara berurutan
2. Tiap kali tangan terbuka, rongga puting kembali terisi susu
3. Tangan kiri dan tangan kanan memerah secara bergantian
4. Sebaiknya memerah kuartir depan terlebih dahulu

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 20


Gambar pemerahan dengan metode whole hand

Keuntungan metode whole hand


a. Puting tidak menjadi panjang
b. Puting tidak mudah lecet
c. Merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak
d. Tidak perlu menggunakan pelicin (vaseline) sehingga puting lebih mudah disucihamakan
dengan desinfektan.
e. Penularan penyakit dari sapi yang terkena mastitis dapat dihindari
Metode pemerahan whole hand

Untuk menghindari berkembangnya bakteri di dalam ambing maka susu dalam ambing harus diperah
habis.
Cara menghabiskan susu pada ambing/puting kanan depan:
1. Tangan kanan mengurut ambing, ibu jari digerakan kearah kiri
2. Tangan kiri memerah

Gambar cara menghabiskan susu pada ambing kanan depan

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 21


Cara menghabiskan susu pada ambing/puting kiri depan:

3. Tangan kanan mengurut ambing dengan gerakan dari atas ke bawah


4. Tangan kiri memerah

Gambar cara menghabiskan susu pada ambing/putting kiri depan

Cara menghabiskan susu pada puting/ambing kanan belakang:

5. Tangan kiri mengurut ambing


6. Tangan kanan kanan memerah

Gambar cara menghabiskan susu pada ambing/putingkanan belakang

Cara menghabiskan air susu di dalam ambing kiri belakang:

7. Tangan kiri mengurut ambing dengan gerakan dari atas ke bawah


8. Tangan kanan memerah

Gambar cara menghabiskan air susu di dalam ambing kiri belakang

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 22


III. Setelah Pemerahan

Pemberian desinfektan

Desinfektan yang digunakan salah satunya adalah biocid. Dengan penggunaan 25 ml biocid dicampur
dengan 250 ml air.

Prosedur:

a. Puting direndam (dipping) dalam larutan desinfektan selama beberapa detik.


b. Puting disemprot larutan desinfektan (spraying)

a. Celup puting (dipping)

Semprot bagian lubang puting


b. Semprot puting (spraying)
Mencatat produksi susu
Menyaring produksi susu
Menyimpan susu ke tempat penampungan/cooling unit. Untuk mengurangi laju pertumbuhan
mikroba sebaiknya susu disimpan pada cooling unit dengan suhu 4 oC.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 23


:
o Perhatikan lama waktu pemerahan, sesuaikan dengan lama kerja hormon

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 24


o Keluarnya air susu dari sapi adalah karena adanya kerja hormon, oleh karena itu, proses
pengeluaran hormon tersebut jangan sampai terganggu. Perhatikan pengaruh gangguan terhadap
kerja hormon berikut:

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 25


PENGAMATAN PROSEDUR PEMERAHAN

PROSEDUR PEMERAHAN Skor KETERANGAN (beri centang)


1 2 3 4 5
SEBELUM PEMERAHAN
1. Membersihkan kandang □ lantai □ tempat pakan □ tempat minum
2. Menyiapkan peralatan pemerahan
□ belum bersih □ sebagian bersih □ belum siap
yang sudah bersih
3. Membersihkan sapi yg kotor □ dimandikan □ dibiarkan □ ambing dan putting
□ baju kotor □ kuku Panjang
4. Pemerah dlm keadaan bersih □ merokok
□ tangan kotor □ tangan basah
PELAKSANAAN PEMERAHAN
Membersihkan ambing dan puting
5. Satu sapi satu lap □ lap khusus □ lap ramai-ramai □
6. Air hangat □ dingin bersih □ seadanya air □
7. Puting dulu baru ambing □ acak □ ambing dulu □
8. Memeriksa susu dari tiap puting □ □ □ tidak diamati
9. Menggunakan media yg berwarna
gelap utk memeriksa kondisi susu □ ke lantai □ ke tangan □ tak diamati
sebelum pemerahan
Pelaksanaan pemerahan
10. Menggunakan metode whole hand □ stripping □ campuran □
11. Tidak menggunakan vaselin □ dilumuri susu □ selalu pakai □
12. Menggunakan ember khusus untuk □ langsung ke milk
□ tidak, tapi bersih □ ember multi fungsi
pemerahan can
13. Ambing yang sehat didahulukan □ acak □ □
14. Sapi sakit terakhir diperah □ acak □ pertama □
15. Lama pemerahan 7 menit □ <7menit □ >7menit □
16. Selama pemerahan sapi tidak
□ hijauan □ konsentrat □ jika perlu
diberi makan
17. Selama pemerahan tidak ada
□ menyapu □ memberi makan □
kegiatan lain di kandang
Pemerahan akhir
18. Menghabiskan susu dari tiap □ mengurut dari
□ puting saja □
ambing dan puting yangdiperah ambing
19. Memisahkan susu hasil pemerahan
□ disetor juga □ utk pedet □ dikonsumsi
dari sapi yang diberi antibiotika
SESUDAH PEMERAHAN
20. Memberikan desinfektan pd tiap □ biocid □ kaporit

putting □ spraying □ dipping
21. Mencatat produksi susu tiap sapi □ pagi □ sore □ total saja
22. Menyaring susu hasil pemerahan □ kain kasa □ kain biasa □
23. Mendinginkan susu hasil
□ □ □
pemerahan
24. Mencuci peralatan yg sudah
□ sabun saja □ air bersih □ seadanya air
digunakan dengan air desinfektan
Jumlah =
Catatan: 1. Pengamatan ini hanya melihat tanpa bertanya, apa yang dilakukan operator kandang mulai dari sebelum pemerahan
sampai dengan setelah pemerahan.
2. Beri skor = 0, jika prosedur dilakukan; dan = 1, jika tak dilakukan, berarti semakin besar jumlah skor, semakin banyak
kesalahan.

Certificate Number: ID12/02189 Produksi dan Manajemen Ternak Perah | 26

Anda mungkin juga menyukai