MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN REKTOR INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
TENTANG PEDOMAN TATA KEHIDUPAN PRAJA INSTITUT
PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:
1. Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang selanjutnya
disingkat IPDN adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah
Kementerian Dalam Negeri yang menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan dipimpin oleh Rektor,
menyiapkan kader pemerintahan dalam negeri di
lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2. Senat Institut adalah unsur penyusun kbijakan IPDN
yang menjalankan fungsi penetapan, pertimbangan, dan
pengawasan pelaksanaan kebijakan akademik dan
perwakilan tertinggi di lingkungan IPDN.
3. Rektor adalah pimpinan penyelenggara IPDN.
4. Pedoman Tata Kehidupan Praja adalah ketentuan dasar
bagi Praja yang mengatur hak dan kewajiban serta
rangkaian kegiatan kehidupan Praja dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan di dalam dan di luar kampus IPDN.
-3-
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup dalam Peraturan Rektor ini, meliputi:
1. tata kehidupan Praja terdiri atas:
a. hak dan kewajiban;
b. kode kehormatan;
c. kegiatan Praja; dan
d. izin Praja.
2. tata krama Praja terdiri atas:
a. berpakaian;
b. interaksi sosial;
c. penggunaan alat; dan
d. kegiatan individu.
3. tata kedisiplinan Praja terdiri atas:
a. jenis pelanggaran disiplin;
b. sanksi pelanggaran disiplin;
c. penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin berat; dan
d. pembinaan dan pengawasan.
4. pemberhentian praja.
BAB III
TATA KEHIDUPAN PRAJA
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban
Pasal 3
(1) Hak Praja terdiri atas:
a. memperoleh pendidikan berupa pengajaran, pelatihan,
dan pengasuhan sesuai dengan ketentuan di IPDN;
b. mengemukakan pendapat secara rasional serta tidak
menganggu hak-hak orang lain dan ketertiban IPDN;
c. memperoleh informasi tentang prestasi belajarnya;
d. memperoleh akses teknologi informasi yang menunjang
kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu;
-5-
Bagian Kedua
Kode Kehormatan
Pasal 4
(1) Kode kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
angka 1 huruf b merupakan tata nilai dan semangat
kepamongprajaan.
(2) Kode kehormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara, dan
Pemerintah Republik Indonesia;
c. rela berkorban dan bekerja keras untuk kepentingan
rakyat, bangsa, dan negara;
d. melaksanakan pengabdian berdasarkan kaidah
keilmuan, etika, dan estetika; dan
e. kejujuran, kearifan, keadilan, keterbukaan, taat asas,
dan professional dalam pelayanan kepada masyarakat.
Bagian Ketiga
Kegiatan Praja
Pasal 5
(1) Kegiatan Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
1 huruf c meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan,
pengasuhan, dan ekstrakurikuler.
(2) Kegiatan pengajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan penguasaan ilmu pengetahuan pemerintahan
(aspek kognitif) dalam proses pembelajaran.
(3) Kegiatan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan penguasaan keterampilan praktik
pemerintahan (aspek psikomotorik).
(4) Kegiatan pengasuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pembentukan kepribadian Praja (aspek afektif)
dan/atau internalisasi nilai kepamongprajaan.
(1) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat
-7-
Pasal 6
(1) Kegiatan pengajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2) terdiri atas:
a. perkuliahan;
b. ujian;
c. karya ilmiah;
d. seminar;
e. kuliah umum;
f. penelitian;
g. penyusunan laporan akhir;
h. studi perspektif;
i. pertukaran mahasiswa; dan
j. debat mahasiswa.
(2) Kegiatan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (3) terdiri atas:
a. pelatihan;
b. ujian;
c. magang;
d. bhakti karya praja; dan
e. latihan integrasi taruna wreda.
(3) Kegiatan pengasuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (4) terdiri atas:
a. siklus kehidupan praja;
b. kegiatan internalisasi nilai-nilai kepamongprajaan;
c. apel;
d. pembinaan keluarga asuh Praja;
e. tata tertib makan di gedung menza nusantara atau
ruang makan;
f. penghormatan;
g. penggunaan pakaian dinas;
h. pemeliharaan kebersihan dan perawatan perorangan;
i. pergerakan dalam kampus;
j. piket posko;
k. dinas jaga;
l. wajib belajar;
-8-
Bagian Keempat
Izin Praja
Pasal 7
Izin Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 huruf
d terdiri atas izin:
a. meninggalkan kampus;
b. bermalam; dan
c. sakit dan berobat di daerah;
-9-
Pasal 8
(1) Izin meninggalkan kampus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a adalah izin yang diberikan oleh pimpinan
kepada Praja dalam waktu paling lama 6 (enam) jam dan 16
(enam belas) jam dalam sehari.
(2) Izin bermalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf
b adalah izin yang diberikan oleh pimpinan kepada Praja
dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari.
(3) Izin sakit dan berobat di daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf c adalah izin yang diberikan oleh
pimpinan kepada Praja yang membutuhkan pengobatan
karena sakit sesuai rekomendasi dari dokter Unit Poliklinik
IPDN.
Pasal 9
(1) Pelaksanaan izin meninggalkan kampus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diberikan dalam rangka
mendukung proses pendidikan dan/atau keperluan pribadi
yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Syarat pelaksanaan izin meninggalkan kampus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. permohonan secara tertulis dari Praja dan orang
tua/wali Praja;
b. tidak mengganggu kegiatan pengajaran, pelatihan, dan
pengasuhan;
c. pejabat yang berwenang mengeluarkan surat izin
meninggalkan kampus; dan
d. Praja yang telah mendapat izin wajib melapor ke Piket
Posko.
Pasal 10
Pejabat yang berwenang memberikan izin meninggalkan
kampus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
meliputi:
1. Kampus pusat:
a. pemberian izin meninggalkan kampus paling lama 6
(enam) jam dalam sehari diberikan oleh kepala satuan
- 10 -
Pasal 11
(1) Pelaksanaan izin bermalam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf b diberikan dalam rangka:
a. sifatnya darurat diberikan paling lama 7 (tujuh) hari
kepada Praja apabila keluarga inti yaitu bapak/ibu
kandung/orang tua wali dan/atau saudara kandung
meninggal dunia atau sakit keras, mewakili orang tua
yang telah meninggal;
b. keperluan yang mendukung proses pendidikan
diberikan paling lama 7 (tujuh) hari;
c. bentuk penghargaan atas prestasi kepada Praja dapat
diberikan paling lama 3 (tiga) hari; dan
d. keperluan yang dapat dipertanggungjawabkan diberikan
paling lama 3 (tiga) hari.
(2) Syarat pelaksanaan izin bermalam yang sifatnya darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai
berikut:
a. permohonan secara tertulis atau lisan dari Praja dan
orang tua atau wali Praja;
b. pejabat yang berwenang mengeluarkan surat izin
bermalam dengan tembusan kepada kepala Satuan
Manggala Praja, kepala biro administrasi umum dan
keuangan, kepala biro administrasi keprajaan,
kemahasiswaan, dan alumni, dan dekan; dan
- 11 -
Pasal 12
Pejabat yang berwenang memberikan izin bermalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) meliputi:
1. Kampus pusat:
a. pemberian izin bermalam paling lama 7 (tujuh) hari
diberikan oleh Rektor; dan
b. pemberian izin bermalam paling lama 3 (tiga) hari
diberikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
2. Kampus Daerah:
a. pemberian izin bermalam paling lama 7 (tujuh) hari
diberikan oleh Rektor; dan
b. pemberian izin bermalam paling lama 3 (tiga) hari
diberikan oleh Direktur.
- 12 -
Pasal 13
(1) Pelaksanaan izin sakit dan berobat di daerah, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf c diberikan atas dasar:
a. rekomendasi dari dokter yang menyatakan Praja
menderita sakit parah dan/atau menular; dan
b. permohonan secara tertulis dari orangtua atau wali.
(2) Syarat pelaksanaan izin sakit dan berobat di daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
1. Kampus pusat:
a. permohonan dari orang tua atau wali diajukan
kepada Rektor dengan melampirkan surat
rekomendasi dari dokter; dan
b. Rektor memberikan persetujuan berupa surat izin
sakit dan berobat di daerah.
2. Kampus Daerah:
a. permohonan dari orang tua atau wali diajukan
kepada Direktur dengan melampirkan surat
rekomendasi dari dokter yang selanjutnya diajukan
oleh Direktur kepada Rektor; dan
b. surat izin sakit dan berobat di daerah dapat
dikeluarkan oleh Direktur berupa surat izin
sementara sebelum surat izin sakit dan berobat di
daerah dari Rektor terbit;
c. Rektor memberikan persetujuan berupa surat izin
sakit dan berobat di daerah.
(3) Apabila orang tua atau wali tidak mengajukan surat
permohonan izin sakit dan berobat di daerah, Rektor dapat
memberikan persetujuan berupa surat izin sakit dan
berobat di daerah berdasarkan rekomendasi dari dokter
unit poliklinik IPDN.
(4) Praja yang selesai melaksanakan izin sakit dan berobat di
daerah memiliki kewajiban untuk:
a. menyerahkan surat permohonan orang tua atau wali
untuk mengikuti pendidikan kembali;
b. menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter yang
merawat atau spesialis;
c. melakukan pemeriksaan ulang oleh dokter unit
- 13 -
Pasal 14
Pejabat yang berwenang memberikan izin sakit dan berobat di
daerah yaitu Rektor.
Pasal 15
(1) Praja diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti kegiatan
pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan pada saat
melaksanakan:
a. tugas sebagai jaga wisma; atau
b. perintah dari lembaga untuk mengikuti kegiatan dinas
di dalam dan di luar kampus.
(2) Praja diberikan dispensasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling banyak 3 (tiga) kali untuk 1 (satu) mata
kuliah dalam 1 (satu) semester.
BAB IV
TATA KRAMA PRAJA
Pasal 16
(1) Tata Krama Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
angka 2 meliputi tata cara:
1. berpakaian:
a. baju dinas;
b. tutup kepala dan alas kaki; dan
c. pakaian dalam.
2. interaksi sosial :
a. berbicara;
b. berkenalan;
c. laporan, penghormatan, dan menghadap;
d. bertamu, menerima tamu, dan mendampingi tamu
resmi;
e. praja bersama rekan;
- 14 -
f. membuat janji;
g. meminjam;
h. menulis surat;
i. mengundang dan menghadiri undangan; dan
j. melayat, menghadiri pemakaman, dan ziarah.
3. penggunaan alat:
a. gawai;
b. jam tangan;
c. media sosial; dan
d. kosmetik.
4. kegiatan individu:
a. berdiri, berjalan, dan duduk Praja;
b. makan;
c. berbelanja;
d. perjalanan;
e. menonton pertujukkan; dan
f. mengunjungi orang sakit.
(2) Praja wajib melaksanakan tata krama sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) di bawah bimbingan pengasuh.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Krama Praja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
BAB V
TATA KEDISIPLINAN PRAJA
Bagian Kesatu
Jenis Pelanggaran Disiplin
Pasal 17
Jenis pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 angka 3 huruf a terdiri atas:
a. pelanggaran disiplin ringan;
b. pelanggaran disiplin sedang; dan
c. pelanggaran disiplin berat.
- 15 -
Pasal 18
Jenis pelanggaran disiplin ringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf a meliputi pelanggaran karena:
a. tidak hadir tepat waktu pada saat mengikuti kegiatan
pengajaran, pelatihan, pengasuhan, dan kegiatan
kedinasan lainnya;
b. tidak melengkapi diri dengan tas kuliah, buku catatan,
dan alat tulis pada saat mengikuti kuliah, pelatihan,
seminar, kuliah umum atau stadium general;
c. tidak tertib di lingkungan Kampus;
d. tidak mengenakan pakaian dinas dan/atau atribut sesuai
dengan ketentuan kecuali atas izin dinas;
e. keluar kampus tidak melewati gerbang utama kecuali atas
izin dinas;
f. membeli, membawa, menyimpan makanan, dan minuman
selain makanan dan minuman yang disediakan oleh IPDN
di kelas, wisma, dan tempat ibadah kecuali atas izin
dinas;
g. tidak melengkapi diri dengan sapu tangan, buku saku,
dan alat tulis pada saat menggunakan pakaian dinas
pakaian dinas harian, pakaian dinas pesiar, dan pakaian
dinas lapangan;
h. membawa makanan dan minuman dari luar ke dalam
gedung menza nusantara atau ruang makan kecuali atas
izin dinas;
i. makan terlambat atau mendahului tanpa izin Piket Posko;
j. ukuran dan model rambut tidak sesuai ketentuan;
k. asrama atau wisma dan kelas tidak rapi dan kotor;
l. lemari pakaian, meja belajar, tempat tidur, dan rak
handuk atau jemuran tidak rapi;
m. tidak mencukur jenggot, kumis, dan cambang;
n. memanjangkan dan/atau mewarnai kuku;
o. memakai perhiasan;
p. bermain musik atau bermain video game di lingkungan
wisma tanpa izin pengasuh;
q. menggunakan payung di dalam kampus;
r. menggunakan jam tangan yang tidak sesuai ketentuan;
- 16 -
Pasal 19
Jenis pelanggaran disiplin sedang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf b meliputi pelanggaran karena:
a. 1 (satu) kali tidak mengikuti kegiatan pengajaran dan
pelatihan tanpa izin dinas dalam 1 (satu) semester;
b. menggunakan sarana dan prasarana lembaga tidak
semestinya;
c. ketua kelas membiarkan kelas tanpa dosen atau pelatih
dan tidak memberitahukan kepada petugas kelas
program studi;
d. tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen,
pelatih, dan pengasuh;
e. menyalahgunakan waktu jam wajib belajar untuk
kegiatan lain tanpa izin dinas;
f. merusak dan/atau menghilangkan barang inventaris
Kampus;
g. merusak dan/atau menghilangkan buku saku Praja;
- 18 -
Pasal 20
Jenis pelanggaran disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 huruf c meliputi pelanggaran karena:
a. kehadiran tatap muka kurang dari 80% (delapan puluh
persen) dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran, pelatihan,
dan pengasuhan;
b. mencontek pada saat ujian yang dibuktikan dengan berita
acara;
c. menggantikan atau digantikan orang lain dalam kegiatan
ujian;
d. memerintahkan orang lain menjadi joki dalam kegiatan
ujian;
e. plagiat dan/atau mengupah atau menyuruh orang lain
membuat karya ilmiah;
f. memalsukan tanda tangan pimpinan, dosen, pelatih,
pengasuh, dan sesama Praja dalam pelaksanaan kegiatan
pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan/atau kegiatan
lainnya;
g. memindai (scanning) tanda tangan pimpinan, dosen,
pelatih, pengasuh, dan sesama praja tanpa izin;
h. berjudi atau melakukan perjudian;
i. menyalahgunakan obat-obatan, barang, dan bahan yang
mengandung narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan alat deteksi awal
dan/atau pemeriksaan laboratorium lainnya;
j. melakukan tindakan kekerasan fisik maupun psikis
terhadap sesama Praja dan masyarakat;
k. menjadi penyebab terjadinya perkelahian sesama Praja,
sivitas akademika maupun dengan masyarakat;
l. melecehkan dan melawan perintah atasan baik dalam
bentuk perkataan maupun perbuatan;
m. melakukan ancaman dan intimidasi kepada orang lain;
n. melakukan penipuan, penggelapan, pemalakan,
pemerasan, gratifikasi, dan penyuapan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain;
o. berbohong dan/atau memberikan keterangan palsu baik
dengan lisan atau tulisan;
- 22 -
Bagian Kedua
Sanksi Pelanggaran Disiplin
Pasal 21
(1) Sanksi terhadap pelanggaran disiplin disesuaikan dengan
jenis pelanggaran.
(2) Sanksi pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), terdiri atas:
a. sanksi pelanggaran disiplin ringan;
b. sanksi pelanggaran disiplin sedang; dan
c. sanksi pelanggaran disiplin berat.
Pasal 22
(1) Sanksi pelanggaran disiplin ringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (2) huruf a antara lain:
a. teguran lisan;
- 24 -
Pasal 23
(1) Praja yang melakukan pelanggaran disiplin ringan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dikenakan
sanksi secara kumulatif.
(2) Praja yang melakukan pelanggaran disiplin sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) dikenakan
sanksi secara kumulatif.
(3) Praja yang melakukan pelanggaran disiplin ringan dan
sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dan
ayat (2) secara bersamaan dikenakan sanksi pelanggaran
disiplin sedang.
(4) Praja muda, Praja madya, dan Praja utama yang melakukan
pelanggaran disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 ayat (3) dikenakan sanksi secara alternatif.
(5) Praja pratama yang melakukan pelanggaran disiplin berat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) dikenakan
sanksi tidak naik tingkat atau diberhentikan.
(6) Bagi Praja yang dikenakan sanksi tidak naik tingkat atau
turun tingkat dilakukan pengurangan nilai kepribadian 10
(sepuluh).
- 25 -
Paragraf 1
Sanksi Pelanggaran Disiplin Ringan
Pasal 24
(1) Pemberian sanksi pelanggaran disiplin ringan dilaksanakan
di luar jam pengajaran dan pelatihan oleh pengasuh.
(2) Pelanggaran disiplin ringan yang ditemukan di dalam atau
di luar Kampus, pemberian sanksinya dapat dilaksanakan
di tempat pelanggaran atau di dalam Kampus.
(3) Pelanggaran disiplin ringan yang ditemukan saat magang,
bhakti karya praja, dan latihan integrasi taruna wreda,
pemberian sanksinya dilakukan di pos komando latihan
atau tempat yang tidak mengganggu kenyamanan
masyarakat.
Pasal 25
(1) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi pelanggaran
disiplin ringan yaitu pengasuh.
(2) Pengasuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. pengasuh langsung; dan
b. pengasuh tidak langsung.
(3) Pejabat yang berwenang yang memberikan sanksi
pelanggaran disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mencatat dalam buku saku Praja mengenai
pelanggaran yang ditemukan, sanksi yang diberikan,
waktu, tempat, dan kegiatan yang berlangsung saat itu atau
dilaporkan kepada pengasuh langsung.
(4) Dalam hal pelanggaran disiplin ringan ditemukan oleh
pihak lain diluar dari pejabat yang berwenang memberikan
sanksi pelanggaran disiplin ringan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) pihak tersebut wajib melaporkan pelanggaran
disiplin ringan kepada pengasuh langsung.
Pasal 26
(1) Pengawasan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin
ringan dapat dilakukan oleh pejabat yang menemukan
- 26 -
Paragraf 2
Sanksi Pelanggaran Disiplin Sedang
Pasal 27
(1) Pemberian sanksi pelanggaran disiplin sedang
dilaksanakan di luar jam pengajaran dan pelatihan.
(2) Pelanggaran disiplin sedang yang ditemukan di luar
Kampus, pemberian sanksinya dilakukan setelah Praja
kembali ke Kampus.
Pasal 28
(1) Pihak yang menemukan pelanggaran disiplin sedang yang
dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Jatinangor harus
melaporkan kepada kepala satuan dharma Praja.
(2) Kepala satuan dharma Praja setelah menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan
laporan pelanggaran disiplin sedang kepada kepala satuan
sena Praja melalui kepala satuan wira Praja sesuai
tingkatannya.
(3) Kepala satuan sena Praja sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menyampaikan laporan pelanggaran disiplin sedang
kepada kepala Satuan Manggala Praja.
Pasal 29
(1) Pihak yang menemukan pelanggaran disiplin sedang yang
dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Jakarta harus
melaporkan kepada kepala satuan dharma Praja.
(2) Kepala satuan dharma Praja setelah menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan
- 27 -
Pasal 30
(1) Pihak yang menemukan pelanggaran disiplin sedang yang
dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Daerah harus
melaporkan kepada kepala satuan dharma Praja.
(2) Kepala satuan dharma Praja setelah menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan
laporan pelanggaran disiplin sedang kepada kepala satuan
sena Praja melalui kepala satuan wira Praja sesuai
tingkatannya.
(3) Kepala satuan sena praja sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menyampaikan laporan pelanggaran disiplin sedang
kepada Direktur.
Pasal 31
(1) Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi pelanggaran
disiplin sedang di IPDN Kampus Pusat yaitu kepala Satuan
Manggala Praja melalui surat penjatuhan sanksi
pelanggaran disiplin sedang.
(2) Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi pelanggaran
disiplin sedang di IPDN Kampus Daerah yaitu Direktur
melalui surat penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin
sedang.
Pasal 32
Surat penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin sedang yang
dikeluarkan oleh kepala Satuan Manggala Praja atau Direktur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2)
harus dicatat oleh pengasuh wisma ke dalam buku catatan
kepribadian Praja sebagai bahan catatan pertimbangan dalam
penetapan nilai pengasuhan Praja.
- 28 -
Pasal 33
(1) Pengawasan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin
sedang di IPDN Kampus Jatinangor dilaksanakan oleh
Satuan Manggala Praja.
(2) Pengawasan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin
sedang di IPDN Kampus Jakarta dilaksanakan oleh satuan
wira Praja.
(3) Pengawasan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin
sedang di IPDN Kampus Daerah dilaksanakan oleh satuan
sena Praja.
Pasal 34
(1) Kepala urusan PDPP menyampaikan laporan rekapitulasi
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin sedang di IPDN
Kampus Jatinangor setiap bulan kepada kepala Satuan
Manggala Praja dengan tembusan unit bimbingan konseling
Praja dan pegawai dan komisi disiplin Praja.
(2) Kepala unit PDPP menyampaikan laporan rekapitulasi
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin sedang di IPDN
Kampus Jakarta setiap bulan kepada kepala Satuan
Manggala Praja dengan tembusan unit bimbingan konseling
Praja dan pegawai dan komisi disiplin Praja.
(3) Kepala Satuan Manggala Praja melakukan evaluasi atas
laporan rekapitulasi penjatuhan sanksi pelanggaran
disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2).
Pasal 35
(1) Kepala urusan PDPP menyampaikan laporan rekapitulasi
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin sedang di IPDN
Kampus Daerah setiap bulan kepada Direktur melalui
kepala satuan sena Praja dengan tembusan unit bimbingan
konseling Praja dan pegawai dan komisi disiplin Praja
(2) Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara
berkala menyampaikan laporan rekapitulasi penjatuhan
sanksi pelanggaran disiplin sedang kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan.
- 29 -
Pasal 36
PDPP melakukan pengendalian pelaksanaan sanksi
pelanggaran disiplin sedang dengan mencatat pada buku
laporan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin sedang dan
buku kendali atau rekam disiplin Praja.
Pasal 37
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sanksi
pelanggaran disiplin ringan, pelanggaran disiplin sedang,
format surat penjatuhan sanksi disiplin sedang, format buku
laporan pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin sedang, dan
format buku kendali atau rekam disiplin Praja sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
Paragraf 3
Sanksi Pelanggaran Disiplin Berat
IPDN Kampus Pusat
Pasal 38
(1) Pihak yang menemukan dugaan pelanggaran disiplin berat
yang dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Jatinangor
menyampaikan kepada kepala satuan sena Praja atau
kepala Satuan Manggala Praja.
(2) Pihak yang menemukan dugaan pelanggaran disiplin berat
yang dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Jakarta
menyampaikan kepada kepala satuan wira praja atau
kepala Satuan Manggala Praja.
(3) Kepala satuan sena praja atau kepala satuan wira praja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
menindaklanjuti hasil laporan dugaan pelanggaran disiplin
berat dengan membuat laporan kepada kepala Satuan
Manggala Praja.
- 30 -
Pasal 39
(1) Kepala urusan PDPP melaksanakan pemeriksaan Praja
terkait dugaan pelanggaran disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (4) yang dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan.
(2) Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib ditandatangani oleh pemeriksa dan Praja yang
bersangkutan.
(3) Apabila Praja yang diperiksa tidak bersedia menjawab
sebagian atau semua pertanyaan yang diajukan oleh
pemeriksa atau menolak untuk menandatangani berita
acara pemeriksaan maka pemeriksa harus membuat
catatan dan menandatangani sendiri berita acara
pemeriksaan atau membuat berita acara bahwa Praja yang
diperiksa tidak bersedia menandatangani berita acara
pemeriksaan.
Pasal 40
(1) Pelaksanaan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin
berat dilakukan pada hari terjadinya pelanggaran disiplin
berat atau paling lama 3 (tiga) hari setelah kepala urusan
PDPP menerima perintah kepala Satuan Manggala Praja
untuk melakukan pemeriksaan.
(2) Pelaksanaan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin
berat bagi Praja yang sedang cuti dilakukan setelah selesai
pelaksanaan cuti.
(3) Dalam melakukan pemeriksaan, pejabat yang memeriksa
dapat mendengar atau meminta keterangan dari saksi fakta
atau saksi ahli.
- 31 -
Pasal 41
(1) Pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 dilakukan secara
tertutup.
(2) Pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat dilakukan
paling sedikit oleh 2 (dua) orang pemeriksa.
Pasal 42
(1) Pada saat pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat,
Praja yang merupakan korban atau terduga pelaku atau
saksi harus diambil sumpah terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemeriksaan.
(2) Praja pada saat pemeriksaan dugaan pelanggran disiplin
berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
didampingi oleh pengasuh wisma atau rekan Praja pada 1
(satu) wisma.
Pasal 43
(1) Praja yang diperiksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
42 ayat (1) wajib bersikap kooperatif dalam menjawab
pertanyaan pada saat pemeriksaan.
(2) Dalam hal Praja sebagai terduga pelaku diperiksa
memberikan keterangan tidak benar, palsu atau berbelit-
belit, dapat memperberat penjatuhan sanksi pelanggaran
disiplin.
Pasal 44
(1) Kepala urusan PDPP menyampaikan hasil pemeriksaan
berupa laporan hasil pemeriksaan dan berita acara
pemeriksaan kepada kepala Satuan Manggala Praja.
(2) Kepala Satuan Manggala Praja melaporkan hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Komisi Disiplin Praja.
(3) Komisi Disiplin Praja melaksanakan rapat atau sidang
internal untuk memberikan rekomendasi terkait indikasi
pelanggaran disiplin berat Praja kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan.
- 32 -
Paragraf 4
Sanksi Pelanggaran Disiplin Berat
IPDN Kampus Daerah
Pasal 45
(1) Pihak yang menemukan dugaan pelanggaran disiplin berat
yang dilakukan oleh Praja di IPDN Kampus Daerah
menyampaikan kepada kepala satuan sena Praja.
(2) Kepala satuan sena Praja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menindaklanjuti hasil laporan dugaan pelanggaran
disiplin berat dengan membuat laporan kepada Direktur.
(3) Direktur menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dengan memerintahkan kepala urusan PDPP
untuk melaksanakan pemeriksaan terkait indikasi
pelanggaran disiplin Praja.
Pasal 46
(1) Kepala urusan PDPP melaksanakan pemeriksaan Praja
terkait dugaan pelanggaran disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) yang dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan.
(2) Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib ditandatangani oleh pemeriksa dan Praja yang
bersangkutan.
(3) Apabila Praja yang diperiksa tidak bersedia menjawab
sebagian atau semua pertanyaan yang diajukan oleh
pemeriksa atau menolak untuk menandatangani berita
acara pemeriksaan maka pemeriksa harus membuat
- 33 -
Pasal 47
(1) Pelaksanaan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin
berat dilakukan pada hari terjadinya pelanggaran disiplin
berat atau paling lama 3 (tiga) hari setelah kepala urusan
PDPP menerima perintah Direktur untuk melakukan
pemeriksaan.
(2) Pelaksanaan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin
berat bagi Praja yang sedang cuti dilakukan setelah selesai
pelaksanaan cuti.
(3) Dalam melakukan pemeriksaan, pejabat yang memeriksa
dapat mendengar atau meminta keterangan dari saksi fakta
atau saksi ahli.
Pasal 48
(1) Pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilakukan secara
tertutup.
(2) Pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat dilakukan
paling sedikit oleh 2 (dua) orang pemeriksa.
Pasal 49
(1) Pada saat pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin berat,
Praja yang merupakan korban atau terduga pelaku atau
saksi harus diambil sumpah terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemeriksaan.
(2) Praja pada saat pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin
berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
didampingi oleh pengasuh wisma atau rekan Praja pada 1
(satu) wisma.
- 34 -
Pasal 50
(1) Praja yang diperiksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (1) wajib bersikap kooperatif dalam menjawab
pertanyaan pada saat pemeriksaan.
(2) Dalam hal Praja sebagai terduga pelaku diperiksa
memberikan keterangan tidak benar, palsu atau berbelit-
belit, dapat memperberat penjatuhan sanksi pelanggaran
disiplin.
Pasal 51
(1) Kepala urusan PDPP menyampaikan hasil pemeriksaan
berupa laporan hasil pemeriksaan dan berita acara
pemeriksaan kepada Direktur.
(2) Direktur melaporkan hasil pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Wakil Rektor bidang
Kemahasiswaan.
(3) Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan menindaklajuti
laporan dari Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dengan memerintahkan ketua Komisi Disiplin Praja.
(4) Komisi disiplin Praja melaksanakan rapat atau sidang
internal untuk memberikan rekomendasi terkait indikasi
pelanggaran disiplin berat Praja kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan.
(5) Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan menerima laporan
dan rekomendasi dari komisi disiplin Praja yang
selanjutnya melaporkan kepada Rektor.
(6) Rektor menerima laporan terkait dengan hasil verifikasi dan
rekomendasi hasil pemeriksaan pelanggaran disiplin berat
Praja yang selanjutnya dilaksanakan rapat pimpinan.
(7) Rektor atau pejabat yang ditunjuk oleh Rektor memimpin
pelaksanaan rapat pimpinan.
Pasal 52
(1) Pejabat berwenang wajib melaporkan pelanggaran disiplin
sedang dan berat yang dilakukan oleh Praja baik di IPDN
Kampus Pusat dan IPDN Kampus Daerah.
- 35 -
Bagian Ketiga
Penjatuhan Sanksi Pelanggaran Disiplin Berat
Pasal 53
(1) Rapat pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
ayat (5) dan pasal 51 ayat (6) dihadiri oleh:
a. wakil Rektor bidang akademik dan inovasi;
b. wakil Rektor bidang administrasi;
c. wakil Rektor bidang kemahasiswaan;
d. wakil Rektor bidang hukum, kerjasama, dan
kepegawaian;
e. Sekretaris Senat Institut;
f. Dekan;
g. kepala Biro Administrasi Akademik dan Perencanaan
h. kepala Biro Administrasi Keprajaan, Kemahasiswaan
dan Alumni;
i. kepala Biro Administrasi Hukum, Kepegawaian dan
Hubungan Masyarakat;
j. kepala Satuan Pengawas Internal;
k. kepala Satuan Manggala Praja;
l. ketua Komisi Disiplin Praja;
m. kepala unit bimbingan konseling praja dan pegawai; dan
n. jajaran pimpinan lain yang berkaitan dengan
permasalahan Praja dan dibutuhkan keterangannya.
(2) Hasil rapat pimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat disampaikan Rektor kepada senat institut untuk
mendapatkan pertimbangan sebagai usulan dalam
penjatuhan sanksi disiplin berat.
- 36 -
Pasal 54
(1) Keputusan Rektor mengenai penjatuhan sanksi
pelanggaran disiplin berat disampaikan melalui apel luar
biasa.
(2) Apel luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihadiri oleh:
a. Wakil Rektor;
b. dekan;
c. kepala Biro Administrasi Keprajaan, Kemahasiswaan,
dan Alumni;
d. kepala Satuan Manggala Praja;
e. jajaran Satuan Manggala Praja; dan
f. Praja/perwakilan Praja.
(3) Pembina apel dalam pelaksanaan apel luar biasa yaitu
Rektor atau pejabat yang ditunjuk oleh Rektor.
Pasal 55
(1) Apabila dalam penyampaian Keputusan Rektor mengenai
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1), Praja yang melakukan
pelanggaran disiplin berat tidak hadir, maka dilakukan
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin berat secara in
absensia.
(2) Dalam hal praja yang dijatuhi sanksi pelanggaran disiplin
berat tidak hadir pada saat apel luar biasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Keputusan Rektor mengenai
penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin berat dikirim
kepada orang tua atau wali sesuai alamat tempat tinggal.
Pasal 56
(1) Praja yang dijatuhi sanksi pelanggaran disiplin berat dapat
mengajukan keberatan administratif secara tertulis
sebanyak 1 (satu) kali kepada Rektor dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal diterimanya
- 37 -
Pasal 57
(1) Sanksi pelanggaran disiplin berat yang dijatuhkan kepada
Praja, berlaku sejak tanggal penyampaian Keputusan
Rektor mengenai penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin
berat dalam apel luar biasa.
(2) Apabila Praja yang dijatuhi sanksi pelanggaran disiplin
berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) tidak
hadir pada waktu penyampaian keputusan sanksi
pelanggaran disiplin, maka sanksi pelanggaran disiplin
berat tersebut berlaku terhitung sejak tanggal
dibacakannya Keputusan Rektor mengenai penjatuhan
sanksi pelanggaran disiplin berat dalam apel luar biasa.
Bagian Keempat
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 58
(1) Pembinaan Praja meliputi:
a. pembinaan mental ideologi Praja;
b. pembinaan kerohanian;
c. pembinaan jasmani dan kebugaran Praja;
d. pembinaan seni, budaya, dan kreatifitas;
e. pembinaan olahraga prestasi;
f. pembinaan organisasi keprajaan;
g. pembinaan kerja sama antar umat beragama;
h. pembinaan konseling;
i. pembinaan kepemimpinan;
j. pembinaan sikap kritis dan ilmiah;
k. pembinaan kehidupan sosial masyarakat; dan
l. pembinaan penyaluran aspirasi.
- 38 -
Pasal 59
(1) Pembinaan dan pengawasan Praja dilaksanakan oleh:
a. pengasuh langsung;
b. pengasuh tidak langsung; dan
c. ibu asuh Praja.
(2) Pengasuh langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, adalah pegawai negeri sipil di lingkungan IPDN
dan/atau unsur lain yang ditetapkan dengan Keputusan
Rektor.
(3) Pengasuh langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri atas:
a. kepala Satuan Manggala Praja;
b. wakil kepala Satuan Manggala Praja;
c. sekretaris Satuan Manggala Praja;
d. kepala urusan PDPP;
e. kepala satuan sena Praja;
f. kepala satuan wira Praja;
g. kepala satuan dharma Praja; dan
h. staf urusan PDPP.
- 39 -
Pasal 60
(1) Ibu asuh Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat
(1) huruf c, mempunyai tugas untuk memberikan motivasi
serta mengayomi dalam mengikuti proses pembelajaran di
dalam dan di luar kampus kepada Praja.
(2) Ibu asuh praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. istri Menteri Dalam Negeri;
b. istri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri;
c. istri Rektor;
d. istri wakil Rektor;
e. istri kepala biro;
f. istri kepala Satuan Manggala Praja;
g. istri kepala Satuan Bina Pelatihan; dan
h. istri Direktur;
(3) Pengangkatan ibu asuh Praja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
BAB VI
PEMBERHENTIAN PRAJA
Pasal 61
(1) Pemberhentian Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
angka 4 dilaksanakan oleh Rektor.
(2) Praja diberhentikan dengan hormat dari pendidikan karena:
a. mengundurkan diri sebagai Praja IPDN;
b. meninggal dunia yang dinyatakan dengan surat
keterangan kematian yang dibuat oleh pejabat yang
berwenang;
c. tidak cakap jasmani dan rohani berdasarkan surat
keterangan dokter sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
d. tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka
- 40 -
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 62
Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Sumedang
pada tanggal 1 September 20232 Agustus
Salinan sesuai dengan aslinya 2023
Kepala Biro Administrasi Hukum,
Kepegawaian, dan Kerja Sama REKTOR
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI,
ttd
ttd
ttd
Dr. H. Arief M Edie, M.Si
Pembina Utama Madya (IV/d) HADI PRABOWO
NIP. 19670210 198803 1 006
- 41 -
KEHIDUPAN PRAJA
1. Kegiatan Pengajaran
a. Perkuliahan
1) Ketua kelas
a) Ketua kelas, dipilih dari Praja setiap kelas yang ada pada kegiatan
perkuliahan;
b) Ketua kelas, mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Menyiapkan kelas, 15 menit sebelum kuliah mulai, Praja
harus sudah siap di kelas;
(2) Menyiapkan buku daftar hadir Praja, daftar hadir dosen dan
menyerahkan kembali kepada petugas operasional
perkuliahan;
(3) Melapor kepada petugas operasional perkuliahan dan/atau
operasional fakultas apabila dosen belum hadir dalam waktu
15 menit sesudah waktu yang telah ditentukan; dan
(4) Membawa surat keterangan anggota kelas yang tidak dapat
mengikuti kuliah baik karena alasan dinas atau karena sakit;
c) Dalam melaksanakan tugas ketua kelas melakukan koordinasi
dengan dosen dan petugas operasional perkuliahan; dan
d) Ketua kelas bertugas selama 1 (satu) semester.
2) Tata tertib ruangan kelas
a) Menggunakan tas kuliah yang berisi buku catatan, dan alat tulis
dalam melaksanakan kuliah;
b) Memelihara ketertiban dan ketenangan belajar dalam
melaksanakan kuliah;
c) Melakukan laporan dengan tata cara sebelum memulai
perkuliahan dan setelah perkuliahan selesai, sebagai berikut:
(1) Sebelum kuliah dimulai
(a) Ketua kelas menyiapkan anggota kelasnya;
- 42 -
4) Datang terlambat
a) Memberitahukan secara tertulis kepada ketua kelas yang
diteruskan kepada dosen karena ada tugas atau perintah dinas;
dan
b) Melaporkan diri kepada dosen tentang sebab-sebab
keterlambatannya, kemudian mengambil tempat duduk atas
perintah dosen yang bersangkutan.
5) Meninggalkan ruang kelas
a) Meminta izin kepada dosen;
b) Meminta izin kepada ketua kelas yang diteruskan kepada petugas
operasional perkuliahan dan Fakultas jika tidak ada dosen; dan
c) Meninggalkan ruangan kelas setelah dosen meninggalkan kelas,
kecuali diizinkan oleh dosen yang bersangkutan.
6) Pindah kelas
a) Dilakukan dengan tepat dan tertib dipimpin oleh ketua kelas; dan
b) Membawa perlengkapan dan alat bantu belajar.
b. Ujian
1) Ujian dilaksanakan untuk mengukur kemampuan belajar Praja;
2) Praja wajib mengikuti ujian sesuai ketentuan pedoman akademik;
3) Ujian meliputi:
a) Ujian Tengah Semester (UTS);
b) Ujian Akhir Semester (UAS);
c) Ujian perbaikan;
d) Ujian susulan;
e) Ujian proposal skripsi;
f) Ujian komprehensif skripsi; dan
4) Pelanggaran terhadap ketentuan dan tata tertib dalam ujian akan
dikenai sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Karya ilmiah
1) Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat oleh Praja untuk
memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori, metode-
metode ilmiah dan pengalaman empiris dalam bidang pemerintahan;
2) Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu syarat kelulusan dan
pengakuan pengembangan kompetensi keilmuan program sarjana
terapan bagi Praja
3) Jenis karya ilmiah meliputi:
a) Skripsi;
b) Artikel jurnal ilmiah; dan
- 44 -
f. Penghormatan
1) Menghormati sivitas akademika selama dalam pendidikan;
2) Penghormatan sebagaimana dimaksud pada point 1), dilakukan
dengan penghormatan secara militer; dan
3) Menegakkan kehormatan korps dalam kehidupan sehari-hari.
g. Penggunaan pakaian dinas
1) Jenis pakaian dinas
a) Pakaian Dinas Harian (PDH);
b) Pakaian Dinas Upacara (PDU);
c) Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB)
d) Pakaian Dinas Pesiar (PDP);
e) Pakaian Dinas Lapangan (PDL); dan
f) Pakaian Dinas Olahraga (PDO).
2) Tata cara penggunaan pakaian dinas
a) Penggunaan pakaian dinas wajib digunakan baik di dalam
maupun di luar kampus sesuai dengan jenis kegiatan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pakaian dinas harian digunakan pada kegiatan harian Praja;
(2) Pakaian dinas upacara digunakan pada kegiatan upacara hari
besar, yudisium dan wisuda atau upacara pengukuhan Praja;
(3) Pakaian dinas upacara besar digunakan untuk kegiatan
pelantikan Pamong Praja Muda;
(4) Pakaian dinas pesiar digunakan untuk kegiatan pesiar Praja
dan kegiatan resmi lainnya;
(5) Pakaian dinas lapangan digunakan untuk kegiatan dinas jaga,
apel manggala, kegiatan lapangan dan pembersihan
lingkungan (kurvey); dan
(6) Pakaian dinas olahraga digunakan untuk kegiatan aerobik
pagi, kegiatan olahraga, di wisma dan tugas lain yang
ditentukan dinas;
b) Penggunaan pakaian dinas, menggunakan kaos dalam dengan
ketentuan:
(1) Pakaian dinas lapangan menggunakan kaos dalam warna
coklat muda kecuali Polisi Praja menggunakan kaos putih
berkerah tinggi;
(2) Pakaian dinas harian menggunakan kaos dalam warna putih
kecuali Polisi Praja Putra menggunakan kaos putih berkerah
tinggi; dan
- 56 -
(1) Koordinator;
(2) Sekretaris; dan
(3) Anggota.
c) Tugas Piket Posko sena, sebagai berikut:
(1) Koordinator:
(a) Menjadi pejabat pengambil apel serah terima Piket Posko
sena;
(b) Memimpin pelaksanaan Piket Posko sena;
(c) Menjamin kelancaran pelaksanaan siklus kehidupan praja;
(d) Menandatangani surat izin sementara meninggalkan
kampus bagi Praja dalam keadaan force majeure (orang tua
meninggal atau sakit keras, saat pimpinan tidak berada
dikampus); dan
(e) Membuat laporan kegiatan Piket Posko Sena kepada kepala
Satuan Manggala atau direktur, yang memuat;
Jumlah Praja pada setiap satuan;
Nama dan jumlah Praja yang melaksanakan izin
meninggalkan kampus;
Nama dan jumlah Praja yang sakit baik posisinya
berada di poliklinik IPDN maupun di daerah; dan
Nama dan jumlah Praja yang melakukan pelanggaran
serta tanpa keterangan (TK) kegiatan wajib.
(2) Sekertaris:
(a) Membantu koordinator dalam membuat laporan Piket
Posko sena; dan
(b) Membantu koordinator dalam bidang administrasi yang
mendukung kelancaran pelaksanaan Piket Posko sena.
(3) Anggota:
(a) Membantu koodinator dalam menkoordinasikan
pelaksanaan siklus kehidupan Praja;
(b) Menjaga keamanan dan ketertiban praja baik di
lingkungan wisma maupun diluar wisma;
(c) Melakukan pengecekan kebersihan, kerapihan dan
ketertiban lingkungan luar maupun dalam wisma Praja;
(d) Menginformasikan kepada praja terkait siklus kehidupan
Praja melalui pengeras suara:
- 60 -
7) Tanda jaga
a) Pengasuh yang melaksanakan dinas jaga wajib memakai tanda
jaga berupa ban lengan bertuliskan jabatan dinas jaga yang
dikenakan di lengan sebelah kiri;
b) Praja yang melaksanakan dinas jaga wajib memakai tanda jaga
berupa ban lengan bertuliskan jabatan dinas jaga yang
dikenakan di lengan sebelah kiri; dan
c) Ketentuan ban lengan dinas jaga:
(1) Jaga manggala: berwarna biru dengan bintang sesuai
tingkatan;
(2) Jaga sena: berwarna biru dengan bintang sesuai tingkatan;
(3) Jaga wira: berwarna hijau dengan bintang sesuai tingkatan;
(4) Jaga wisma: berwarna kuning dengan bintang sesuai
tingkatan; dan
(5) Jaga serambi: berwarna merah dengan bintang sesuai
tingkatan.
l. Wajib belajar
1) Praja wajib belajar pada malam hari dari pukul 19.30 sampai dengan
pukul 21.00;
2) Kegiatan wajib belajar diisi dengan membaca buku atau literatur,
diskusi akademik dan kegiatan lain yang berhubungan dengan
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan;
3) Selama jam wajib belajar Praja wajib berada di depan meja belajar
wisma masing-masing dan tidak diperkenankan di tempat lain atau
berada di luar wisma tanpa izin dinas; dan
4) Selama melaksanakan wajib belajar harus menjaga ketenangan,
ketertiban dan kebersihan ruang belajar.
m. tata tertib kepemilikan dan penggunaan barang
1) Barang inventaris wisma
a) Praja yang menempati wisma diberikan hak menggunakan barang
inventaris wisma berupa tempat tidur, lemari pakaian, meja
belajar, kursi belajar, rak handuk, dan sebagainya;
- 65 -
s. Kunjungan kantin/koperasi
1) Ketentuan jam dan pakaian
a) Pagi: 09.00 s.d. 11.30 menggunakan pakaian dinas harian atau
pakaian dinas lapangan;
b) Siang: 13.30 s.d. 15.30 menggunakan pakaian dinas harian atau
pakaian dinas lapangan;
c) Sore: 15.30 s.d. 17.30 menggunakan pakaian dinas harian,
pakaian dinas lapangan atau pakaian dinas olahraga;
d) Malam: 19.00 s.d. 21.00 menggunakan pakaian dinas harian
atau pakaian dinas lapangan; dan
e) Pada hari sabtu dan minggu jam kantin/koperasi pada malam
hari sampai dengan pukul 22.00
2) Selama di kantin/koperasi tetap memperhatikan tata cara makan;
t. Penggunaan gawai
1) Ketentuan penggunaan gawai
a) Mendukung kegiatan Pendidikan untuk mempermudah akses
komunikasi, informasi, literatur dan kepustakaan digital;
b) Praja hanya diizinkan memiliki 1(satu) telepon genggam dan 1
(satu) nomor kartu sim;
c) Praja wajib menyampaikan nomor kartu sim, jenis telepon
genggam dan akun media sosial yang dimiliki kepada pengasuh
untuk keperluan pendataan dan penertiban penggunaan;
d) Tidak menggunakan speaker aktif dan fasilitas lainnya, yang
dapat menganggu hak privasi Praja lain
e) Nada dering pemberitahuan pada gawai diperbolehkan hanya
bunyi beep 1 (satu) kali dan/atau mode getar.
f) Praja dalam penggunaan gawai wajib menjaga kehormatan dan
nama baik lembaga dan sivitas akademika; dan
g) Penggunaan media sosial dilakukan dengan bijak sesuai dengan
norma, etika, dan ketentuan yang berlaku.
2) Ketentuan penggunaan telepon genggam di dalam wisma
a) Digunakan hanya pada jam wajib belajar; dan
b) Kegiatan lainnya dengan izin dinas.
3) Ketentuan penggunaan telepon genggam di luar wisma
a) Digunakan di kelas sesuai permintaan izin dosen, pelatih dan
pengasuh;
b) Pada saat jam pesiar dan cuti; dan
c) Kegiatan lainnya dengan izin dinas.
- 69 -
u. Menonton televisi
1) Dapat menggunakan dan menonton televisi di wisma dalam rangka
mendapatkan informasi untuk mendukung proses pembelajaran;
2) Penggunaan televisi sebagaimana dimaksud angka 1), diatur dengan
ketentuan:
a) Sebelum dan sesudah makan pagi atau dari pukul 05.30 s.d.
06.15;
b) Sesudah makan siang atau sebelum pukul 13.30;
c) Pukul 17.30 sampai dengan sebelum makan malam;
d) Setelah makan malam sebelum pukul 19.30;
e) Sesudah pelaksanaan apel malam pukul 21.30 s.d. 22.00; dan
f) Pada waktu pelaksanaan pesiar.
3) Tidak menggunakan dan menonton televisi pada saat jam belajar
berlangsung;
v. Kebersihan, kerapian dan keindahan di wisma, kelas, kantor dan
lingkungan kegiatan praja
1) Pengelolaan sampah wisma
a) Kenali jenis sampah (sampah organik, sampah anorganik dan
sampah bahan berbahaya dan beracun);
b) Memisahkan sampah sesuai jenisnya; dan
c) Membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan jenisnya.
2) Luar wisma
a) Membersihkan selokan dan paving blok dari lumut dan tumbuhan
liar;
b) Menjaga kebersihan dan keindahan taman dan halaman wisma;
dan
c) Wajib menyusun rapih rak handuk.
3) Dalam wisma
a) Membersihkan kamar mandi dan wc dari kotoran dan kerak;
b) Menjaga kebersihan petak/kamar tidur, lorong, dan serambi
wisma;
c) Menjaga kebersihan ruang belajar; dan
d) Bagi Praja yang menempati wisma flat menjaga kebersihan kamar
masing-masing.
4) Lemari pakaian
a) Bagian untuk menyimpan koper, pulsak dan ransel yang tersusun
dengan rapih serta pegangan koper menghadap kearah petak;
b) Bagian untuk menyimpan pet, baret dan topi;
- 70 -
5) Meja belajar
a) Bagian untuk menyimpan foto keluarga dan kitab suci;
b) Bagian untuk menyimpan buku dan tempat alat tulis;
c) Bagian untuk menyimpan laptop;
d) Bagian untuk menyimpan map dan alat tulis;
e) Bagian untuk menyimpan dus atau kotak barang dan printer;
f) Bagian untuk menyimpan tas kuliah, tas laptop, tas pesiar serta
cadangan air minum;
- 71 -
g) Tidak boleh dalam keadaan dikunci kecuali pada saat Pesiar, izin
bermalam atau cuti.
6) Tempat tidur
a) Bagian untuk peletakan bantal;
b) Bagian untuk seprei;
c) Bagian untuk peletakan selimut;
d) Bagian untuk peletakan sepatu dari kanan ke kiri terdiri dari
sepatu pdl, sepatu pdh, sepatu pdo, dan sendal;
e) Sarung bantal dan seprei berwarna biru atau putih dan tampak
tulisan IPDN serta harus bersih, rapih, dan terpasang kencang;
f) Selimut berwarna biru tua dan tampak tulisan IPDN harus bersih,
rapih, dan terlipat dengan lebar +/- 30 cm ;
g) Jarak selimut dan bantal dari ujung bed masing-masing +/- 10
cm
h) Sepatu dan sendal menghadap keluar dan harus bersih, disemir,
rapih, dan wangi; dan
i) Kaos kaki tidak disimpan di dalam sepatu dan alas kaki yang
disimpan hanya satu pasang.
GAMBAR TEMPAT TIDUR
- 72 -
8) Kelas
a) Sebelum dan sesudah perkuliahan, praja wajib memastikan kelas
dalam keadaan bersih dan rapi;
b) Penggunaan kelas di luar kegiatan perkuliahan dan/atau
pelatihan wajib mendapatkan izin dinas;
- 73 -
1) Jalan juang
a) Maksud dan tujuan
Jalan juang adalah kegiatan jalan yang dilakukan oleh satuan
Praja dalam rangka penanaman nilai-nilai kepamongprajaan,
nasionalisme dan patriotisme serta nilai kejuangan.
jalan juang bertujuan untuk:
(1) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
kedisiplinan;
(2) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
daya juang, kesigapan dan kebersamaan; dan
(3) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
kekuatan fisik, mental dan spiritual.
b) Adapun bentuk kegiatan jalan juang yang akan dilaksanakan
sebagai berikut:
(1) Pemberian materi;
(2) Pemberian kegiatan fisik;
(3) Outbound dan games; dan
(4) Long march.
c) Ketentuan penyelenggaraan:
(1) Diawali dengan pembentukan tim penyelengara yang terdiri
dari unsur internal dan eksternal IPDN yang ditetapkan
dengan Keputusan Rektor;
(2) Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
(a) Tahap perencanaan adalah mempelajari tugas, membuat
rencana, berkoordinasi, meninjau medan, serta
pendistribusian rencana latihan;
(b) Tahap persiapan adalah pelaksanaan pengarahan,
penyiapan perlengkapan dan pelaksanaan pengecekan;
(c) Tahap pelaksanaan adalah pembentukan pleton atau
kompi, pelaksanaan apel, serta pergerakan menuju lokasi
kegiatan; dan
(d) Tahap evaluasi adalah pelaksanaan apel, evaluasi kegiatan
dan membuat laporan.
(3) Tidak diperkenankan bagi Praja yang sakit atau dalam masa
pemulihan dari sakit;
- 77 -
2) Kemah juang
a) Maksud dan tujuan
Kemah juang adalah kegiatan kemah yang dilakukan oleh satuan
Praja dalam rangka penanaman nilai kepamongprajaan,
nasionalisme dan patriotisme serta nilai kejuangan.
Kemah juang bertujuan untuk :
(1) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
kedisiplinan;
(2) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
daya juang, kesigapan dan kebersamaan; dan
(3) Membangun, menumbuhkan, memelihara dan membentuk
kekuatan fisik, mental dan spiritual.
b) Adapun bentuk kegiatan kemah juang yang akan dilaksanakan
sebagai berikut:
(1) Pemberian materi;
(2) Pemberian kegiatan fisik;
(3) Outbound dan games;
(4) Caraka malam; dan
(5) Melaksanakan kemah.
c) Ketentuan penyelenggaraan:
(1) Diawali dengan pembentukan tim penyelengara yang terdiri
dari unsur internal dan eksternal IPDN yang ditetapkan
dengan Keputusan Rektor.
(2) Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
(a) Tahap perencanaan adalah mempelajari tugas, membuat
rencana, berkoordinasi, meninjau medan, serta
pendistribusian rencana latihan;
(b) Tahap persiapan adalah pelaksanaan pengarahan,
penyiapan perlengkapan dan pelaksanaan pengecekan;
(c) Tahap pelaksanaan adalah pembentukan pleton atau
kompi, pelaksanaan apel, serta pergerakan menuju lokasi
kegiatan; dan
(d) Tahap evaluasi adalah pelaksanaan apel, evaluasi kegiatan
dan membuat laporan.
(3) Tidak diperkenankan bagi Praja yang sakit atau dalam masa
pemulihan dari sakit;
- 78 -
3) Pembaretan
a) Maksud dan tujuan
Pembaretan adalah rangkaian pelatihan bagi satuan Praja dalam
rangka penyematan baret yang merupakan penanda Praja telah
siap memasuki tahap penanaman dalam siklus kehidupan Praja.
Pembaretan bertujuan untuk:
(1) Menanamkan kepada Praja untuk meningkatkan rasa
kebersamaan dan penyatuan jiwa korsa sesama Praja;
(2) Meningkatkan stamina dan membangun rasa percaya diri;
(3) Membangun jiwa sosial dan kemanusiaan sebagai kader
pamong Praja;
(4) Meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme;
(5) Membentuk jiwa kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-
hari;
(6) Memberi wawasan kepada Praja mengenai salah satu unsur
mental dalam tugas yang akan dilaksanakannya nanti;
(7) Membangun jaringan kerja sama;
(8) Meningkatkan kualitas SDM;
(9) Menghargai pakaian yang digunakan oleh Praja sebagai
bentuk rasa bangga terhadap lembaga IPDN.
b) Adapun bentuk Kegiatan pembaretan yang akan dilaksanakan
dengan sebagai berikut:
(1) Pemberian materi;
(2) Pemberian kegiatan fisik;
(3) Outbound dan games;
(4) Pelaksanaan kemah;
(5) Pelaksanaan rangkaian pendakian puncak gunung
manglayang; dan
(6) Apel penyematan baret.
c) Ketentuan penyelenggaraan:
(1) Penyematan Baret wajib dilaksanakan oleh setiap praja.
(2) Diawali dengan pembentukan tim penyelengara yang terdiri
dari unsur internal dan eksternal IPDN yang ditetapkan
dengan Keputusan Rektor
(3) Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
(a) Tahap perencanaan adalah mempelajari tugas, membuat
rencana, berkoordinasi, meninjau medan, serta
pendistribusian rencana latihan;
- 79 -
ttd ttd
ttd
5) Tidak berbicara kasar dan atau keras, serta harus berbicara sopan
kepada siapapun;
6) Selama berbicara menyesuaikan volume suara, tidak menguap atau
tertawa berlebihan;
7) Ketika batuk atau bersin, menutup mulut sambil menoleh kearah
yang tidak ditempati orang lain atau berpindah tempat;
8) Menghindari penggunaan bahasa isyarat dan atau berbisik-bisik;
9) Tidak membicarakan kejelekan orang lain;
10) Menghindarkan diri dari pembicaraan yang mengarah kepada
masalah politik praktis, pertentangan suku, agama, ras, dan antar
golongan kecuali dalam kerangka akademis, suasana diskusi atau
pembelajaran;
11) Menghindarkan diri dari berbicara keras di sekitar ruang kelas; dan
12) Tata cara berbicara terdiri dari:
a) Berbicara dengan atasan
(1) Harus dapat membedakan saat berbicara dengan atasan
atau dengan rekan;
(2) Selama berbicara dengan atasan, volume suara tidak lebih
keras dari atasan;
(3) Mengatur jarak dengan atasan selama berbicara;
(4) Bersikap sewajarnya, tidak memalingkan wajah dan dalam
posisi siap atau menyesuaikan arahan atasan; dan
(5) Memanggil atasan dengan sapaan “bapak” atau “ibu” diikuti
nama jabatan.
b) Berbicara dengan sesama Praja
(1) Memanggil rekan satu tingkatan dengan panggilan nama
Praja yang bersangkutan;
(2) Memanggil Praja yang lebih tinggi tingkatannya dengan
sapaan “kakak”; dan
(3) Memanggil Praja yang lebih rendah tingkatannya dengan
sapaan “adik”.
b. Berkenalan
1) Berjabat tangan dengan seseorang hendaknya dilakukan dengan
kesungguhan, menghadap ke arah orang yang diajak atau mengajak
berkenalan atau diperkenalkan;
2) Dalam menyebutkan nama, mengucapkan dengan jelas dan lengkap;
3) Terhadap wanita, orang yang lebih tua atau patut dihormati
sebaiknya memperkenalkan diri terlebih dahulu;
- 91 -
4) Apabila sedang bersama rekan wanita atau rekan pria dan bertemu
dengan atasan, maka cara memperkenalkannya adalah dengan
menyebut terlebih dahulu rekan wanita atau rekan pria kemudian
memperkenalkan atasannya. Sedangkan apabila bertemu dengan
sesama teman, maka nama teman disebutkan terlebih dahulu;
5) Berpisah dengan kenalan untuk dibiasakan mengucapkan salam;
dan
6) Apabila hendak berkenalan dengan orang lain, terutama terhadap
wanita, dengan cara yang sopan dan ditempat yang pantas.
c. Tata cara laporan, penghormatan dan menghadap
1) Laporan menghadap jika ada keperluan tertentu atau saat dipanggil
atasan atau pimpinan:
a) Praja menempatkan diri dengan posisi siap tepat didepan
atasan/pimpinan (orang yang dihadap) jarak kurang lebih 3
langkah;
b) Melaksanakan penghormatan
(1) Jika laporan sendiri (1 orang) melaksanakan penghormatan
militer sambil mengucapkan “selamat
pagi/siang/sore/malam”
(2) Jika laporan lebih dari 1 orang maka penjuru kanan
menyiapkan barisan terlebih dahulu lalu memimpin
penghormatan dengan mengucapkan “kepada (nama jabatan
pimpinan yang akan dihadap), hormat, gerak” tanpa
mengucapkan “selamat pagi/siang/sore/malam”
c) Laporan awal menghadap jika ada keperluan tertentu:
(1) Jika laporan 1 orang “lapor Praja (sebutkan pangkat
dilanjutkan nama), wisma…., izin menghadap” pimpinan
memerintahkan “istirahat ditempat gerak” dilanjutkan praja
mengambil sikap istirahat, setelah diizinkan berbicara, praja
dapat menyampaikan keperluan;
(2) Jika laporan lebih dari 1 orang “lapor Praja (sebutkan
pangkat dilanjutkan nama), beserta (jumlah) rekan, izin
menghadap” pimpinan memerintahkan “istirahat ditempat
gerak” dilanjutkan praja mengambil sikap istirahat, setelah
diizinkan berbicara, Praja dapat menyampaikan keperluan;
d) Laporan awal menghadap saat dipanggil atasan atau pimpinan:
(1) jika laporan 1 orang “lapor Praja (sebutkan pangkat
dilanjutkan nama), siap menghadap”;
- 92 -
perintah “lanjutkan”;
i) Jaga wisma memberikan penghormatan kepada pimpinan dan
kembali ke tempat.
5) Laporan serah terima jaga wisma kepada jaga serambi.
a) Laporan serah terima jaga wisma kepada jaga serambi I
(pertama):
(1) Jaga wisma membentuk barisan dua saf (wisma atas di
depan, wisma bawah di belakang) menghadap ke piket
posko;
(2) Jaga serambi membentuk barisan dua saf di sebelah kiri
barisan jaga wisma (wisma atas di depan, wisma bawah di
belakang) menghadap ke piket posko;
(3) Danton jaga wisma meluruskan barisan;
(4) Perwira piket posko: “serah terima jaga mulai, danton
laporan”:
(5) Penghormatan kepada piket posko dipimpin oleh danton
jaga wisma dan danton jaga serambi; “kepada perwira piket
posko… (sebutkan manggala/ sena/wira) hormat, gerak”;
seluruh peserta jaga wisma dan jaga serambi melaksanakan
penghormatan secara serentak;
(6) Selanjutnya danton memberikan aba-aba: “tegak gerak”;
(7) Danton jaga wisma; “lapor, Praja (sebutkan pangkat dan
nama), jabatan jaga wisma, berserta… (jumlah personil)
rekan, telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai jaga wisma dari pukul 05.00 sampai dengan pukul
22.00 melaporkan wisma dalam keadaan aman dan
terkendali selanjutnya siap menyerahkan tugas dan
tanggung jawab kepada jaga serambi pertama”;
(8) Danton jaga serambi: “lapor, praja (sebutkan pangkat dan
nama), jabatan jaga serambi pukul… s/d pukul… (sebutkan
waktu) berserta… (jumlah personil) rekan, siap menerima
tugas dan tanggung jawab dari jaga wisma”;
(9) Perwira Piket Posko dapat mengistirahatkan barisan dan
memberikan arahan;
(10) Selesai arahan perwira Piket Posko: “serah terima jaga
selesai, kembali kewisma”, selanjutnya danton mengulangi
kalimat “Kembali kewisma” dan;
- 96 -
d. Kosmetik
1) Kosmetik yang diperkenankan bagi Praja:
a) Bedak tabur atau padat natural;
b) Pelembab bibir (lip ice);
c) Parfum dengan harga maksimal Rp. 100.000,-;
2) Perawatan kulit (skincare) yang di perkenankan bagi Praja:
a) Tabir surya (Sunscreen);
b) Pembersih wajah;
c) Pelembab;
d) Serum;
e) Masker wajah;
3) Khusus perawatan wajah racikan dokter harus disertai dengan
resep dokter dan izin pengasuh.
4. Kegiatan Individu
a. Berdiri, berjalan, dan duduk praja:
1) Berdiri di tempat yang pantas sesuai dengan pakaian dinas yang
digunakan dan menyesuaikan dengan norma sosial budaya yang
berlaku di dalam masyarakat;
2) Berdiri dan berjalan dengan langkah wajar, tidak diperkenankan
memasukkan tangan kedalam saku, melipatkan kedua tangan
di dada dan sikap-sikap lain yang kurang pantas;
3) Langkah wajar, lengan dilenggangkan secukupnya tidak
menoleh ke kiri dan ke kanan lebih dari 45 derajat;
4) Jika berjalan bersama orang lain, menyesuaikan langkah dan
ritme/temponya serta tidak berbicara berlebihan dan membual;
5) Apabila berjalan bersama orang lain yang lebih tua atau patut
dihormati, menempatkan diri di sebelah kiri, sebaliknya jika
berjalan dengan orang yang pantas dilindungi menempatkan diri
di sebelah kanan;
6) Bila akan melewati kumpulan orang, bersikap sopan santun
sesuai dengan adat istiadat atau kebiasaan setempat, dalam
keadaan dinas mengucapkan “izin lewat”;
7) Berdiri apabila orang yang lebih tua atau patut dihormati
mendatangi atau mengajak bicara;
8) Duduk dengan tegap di tempat yang pantas;
9) Praja yang duduk menyilakan orang yang lebih tua, orang tua
menggendong anak, dan wanita hamil, serta orang sakit untuk
duduk di tempat duduknya;
- 105 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
kuliah umum atau stadium a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up yang ditentukan oleh pejabat yang
general; dan 30 kali sit-up; dan menemukan pelanggaran.
b. mengambil tas kuliah, buku catatan, buku referensi dan
alat tulis dan kembali melaporkan diri ke pejabat yang
menemukan pelanggaran.
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
4. Tidak mengenakan pakaian 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
dinas dan/atau atribut sesuai 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka pakaian dinas dan/ atau
dengan ketentuan kecuali izin 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, atribut disita serta ditambahkan
dinas. edukatif dan humanistik berupa: dengan lari siang 2500 meter bagi
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- praja putra dan 2000 meter bagi praja
up dan 30 kali sit-up; putri.
b. mengganti pakaian dinas dan/atau atribut sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. pakaian dinas dan/atau atribut tersebut diserahkan ke
pengasuh untuk disita atau dikirimkan/dipaketkan ke
daerah.
5. Keluar Kampus tidak melewati 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
gerbang utama kecuali atas 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
izin dinas. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up;
b. melaksanakan penghormatan pada lambang negara
selama 10 menit; dan
- 113 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan kegiatan kurve di sekitar gerbang utama
sebanyak 1 (satu) kali.
6. Membeli, membawa, 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
menyimpan makanan, dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
minuman selain makanan dan 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
minuman yang disediakan edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
oleh IPDN di kelas, wisma, dan a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
tempat ibadah kecuali atas up dan 30 kali sit-up; dan
izin dinas. b. menghabiskan makanan dan minuman secara cepat dan
diawasi oleh pejabat yang menemukan pelanggaran.
7. Tidak melengkapi diri dengan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
sapu tangan, buku saku, dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
alat tulis pada saat 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, melaksanakan tugas baca selama 1
menggunakan pakaian dinas edukatif dan humanistik berupa: (satu) jam.
pakaian dinas harian, pakaian a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
dinas pesiar, dan pakaian up dan 30 kali sit-up; dan
dinas lapangan. b. mengambil sapu tangan, buku saku, dan alat tulis dan
kembali melaporkan diri kepada pejabat yang
menemukan pelanggaran.
- 114 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
8. Membawa makanan dan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
minuman dari luar ke dalam 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan berdiri
gedung menza nusantara atau 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, selama upacara berlangsung
ruang makan kecuali atas izin edukatif dan humanistik berupa: sebanyak 3 (tiga) kali upacara makan.
dinas; a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up;
b. melaksanakan penghormatan pada lambang negara
selama 10 menit; dan
c. menghabiskan makanan dan minuman tersebut di
kantor Satuan Manggala Praja.
9. Makan terlambat atau 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
mendahului tanpa izin Piket 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
Posko. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, kegiatan kurve di dalam dan di luar
edukatif dan humanistik berupa: gedung menza nusantara atau ruang
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- makan sebanyak 3 (tiga) kali.
up dan 30 kali sit-up;
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris; dan baris
berbaris selama 10 menit di lapangan terbuka; dan
c. melaksanakan kegiatan kurve di sekitar gedung
nusantara sebanyak 1 (satu) kali.
- 115 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
10. Ukuran dan model rambut 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
tidak sesuai ketentuan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, mencukur ukuran 0-0-0 bagi praja
edukatif dan humanistik berupa: puta dan melaksanakan bending di
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- lapangan terbuka selama 30 menit
up dan 30 kali sit-up; dan sebanyak 2 (dua) kali bagi praja putri.
b. melaksanakan cukur rambut sesuai ukuran dan model
yang sudah ditentukan.
11. Asrama atau wisma dan kelas 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
tidak rapi dan kotor. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membantu tugas jaga wisma
edukatif dan humanistik berupa: membersihkan wisma selama 7
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- (tujuh) hari berturut-turut.
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan kegiatan kurve di sekitar Wisma/Kelas
sebanyak 1 (satu) kali.
- 116 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
12. Lemari pakaian, meja belajar, 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
tempat tidur, dan rak handuk 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
atau jemuran tidak rapi. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membantu tugas jaga wisma
edukatif dan humanistik berupa: membersihkan selama 7 (tujuh) hari
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- berturut-turut.
up dan 30 kali sit-up.
b. merapikan lemari pakaian, meja belajar dan tempat
tidur; dan
c. melaksanakan kegiatan kurve di sekitaran wisma
sebanyak 1 (satu) kali.
13. Tidak mencukur jenggot, 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
kumis, dan cambang. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, mencukur rambut ukuran 0-0-0.
edukatif dan humanistik berupa:
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. mencukur jenggot, kumis dan cambang.
14. Memanjangkan dan/atau 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
mewarnai kuku. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
- 117 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. memotong kuku dan menghapus warna (membersihkan)
kuku yang diwarnai.
15. Memakai perhiasan. 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri dan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- perhiasan tersebut disita dan dijual
up dan 30 kali sit-up; dan untuk disumbangkan ke yayasan
b. menyerahkan perhiasan tersebut kepada pengasuh atau panti asuhan.
untuk disita dan akan dikembalikan pada saat cuti atau
dikirimkan/dipaketkan ke daerah.
- 118 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
16. Bermain musik atau bermain 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
video game di lingkungan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka alat musik, playstation dan
wisma tanpa izin pengasuh. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, kelengkapan game tersebut disita
edukatif dan humanistik berupa: untuk disumbangkan ke yayasan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- atau panti asuhan.
up dan 30 kali sit-up; dan
b. alat musik, playstation dan kelengkapan game
diserahkan kepada pengasuh untuk disita dan akan
dikembalikan pada saat cuti atau
dikirimkan/dipaketkan ke daerah.
17. Menggunakan payung di 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
dalam Kampus. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri serta
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- payung tersebut disita untuk
up dan 30 kali sit-up; dan disumbangkan ke yayasan atau panti
b. payung tersebut diserahkan kepada pengasuh untuk asuhan.
disita dan akan dikembalikan pada saat cuti atau
dikirimkan/dipaketkan ke daerah.
- 119 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
18. Menggunakan jam tangan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
yang tidak sesuai ketentuan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka jam tangan tersebut disita
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, untuk disumbangkan ke yayasan
edukatif dan humanistik berupa: atau panti asuhan.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. jam tangan tersebut diserahkan kepada pengasuh untuk
disita dan akan dikembalikan pada saat cuti atau
dikirimkan/dipaketkan ke daerah.
19. Memiliki dan menggunakan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
alat kosmetik dan perawatan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka alat kosmetik tersebut disita
wajah yang tidak sesuai 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, untuk disumbangkan ke yayasan
ketentuan. edukatif dan humanistik berupa: atau panti asuhan serta lari siang
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- 2500 meter bagi praja putra dan 2000
up dan 30 kali sit-up; meter bagi praja putri.
b. membersihkan atau menghapus kosmetik yang
digunakan; dan
c. alat kosmetik tersebut diserahkan kepada pengasuh
untuk disita dan akan dikembalikan pada saat cuti atau
dikirim/dipaketkan ke daerah.
- 120 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
20. Berpindah tempat tidak dalam 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
keadaan berbaris rapi. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
21. Tidak melaksanakan lari 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
dalam perpindahan tempat 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
lebih dari 10 (sepuluh) 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
langkah saat jumlah Praja edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
kurang dari 9 (sembilan) a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
orang. up dan 30 kali sit-up; dan
b. kembali ke posisi semula sebelum perpindahan tempat,
kemudian melaksanakan lari sampai ke tujuan.
22. Tidak melaksanakan langkah 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
tegap saat melewati area yang 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
sudah ditentukan. siang 2500 meter bagi praja putra dan
- 121 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, 2000 meter bagi praja putri serta
edukatif dan humanistik berupa: melaksanakan penghormatan selama
a. Melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali Push- 1 (satu) jam di lapangan terbuka.
up dan 30 kali Sit-up; dan
b. Melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
23. Menggunakan kacamata 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
selain dalam kegiatan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan 1
pengajaran dan pelatihan di 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, (satu) kali sanksi yang ditentukan.
kelas dan belajar di wisma edukatif dan humanistik berupa melaksanakan pembinaan
kecuali izin dinas. fisik sebanyak 30 kali Push-up dan 30 kali Sit-up.
24. Ketua wisma, jaga wisma dan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
jaga serambi tidak mengisi 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan tugas
buku administrasi wisma 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, dinas jaga wisma di hari libur
sesuai dengan ketentuan. edukatif dan humanistik berupa: (sabtu/minggu/tanggal merah)
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- sebanyak 2 (dua) kali.
up dan 30 kali sit-up; dan
b. bertugas mengisi buku administrasi wisma selama 1
(satu) minggu.
- 122 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
25. Melewati jalan yang tidak 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
diperuntukkan bagi Praja. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbukti.
26. Tidak membawa sendok dan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
garpu pada saat upacara 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
makan di gedung menza 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
nusantara atau ruang makan. edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. mengambil peralatan makan (sendok dan garpu) kembali
melaporkan diri ke pejabat yang menemukan
pelanggaran.
- 123 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
27. Tidak tertib pada saat 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
pelaksanaan upacara makan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, kegiatan kurve pembersihan ruang
edukatif dan humanistik berupa: makan gedung menza nusantara 1
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- (satu) jam selama 3 (tiga) hari
up dan 30 kali sit-up; berturut-turut.
b. melaksanakan penghormatan pada lambang negara
selama 30 menit; dan
c. melaksanakan kegiatan kurve di sekitar gedung
nusantara sebanyak 1 (satu) kali.
28. Tidak melaksanakan jam 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
istirahat malam sesuai dengan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
ketentuan kecuali izin dinas. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, melaksanakan tugas dinas jaga
edukatif dan humanistik berupa: serambi 1 (satu) jam pada pukul
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- 00.00 sampai dengan 01.00 WIB
up dan 30 kali sit-up; dan selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
b. melaksanakan tugas baca selama 15 menit dan diawasi
oleh pejabat yang menemukan.
29. Tidak melaksanakan tugas 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
dengan baik saat menjadi 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
- 124 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
petugas upacara atau panitia 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membuat makalah/ materi kedinasan
kegiatan. edukatif dan humanistik berupa: dan dipaparkan pada saat apel
a. Melaksanakan pembinaan fisik lari 2500 m, 40 kali sena/apel wira.
Push-up dan 40 kali Sit-up bagi praja putra, dan lari
2000 m, 30 kali Push-up dan 30 kali Sit-up bagi praja
putri
b. Menjadi petugas upacara pada upacara berikutnya, atau
melaksanakan kegiatan yang bersifat kepedulian
lingkungan atau sosial bagi panitia kegiatan.
30. Tidak melapor ke Piket Posko 1. Teguran lisan; Praja mengisi buku kejadian/
dan/atau pengasuh wisma 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); kegiatan sesuai dengan kejadian
ketika pergi dan/atau kembali 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, sebenarnya. Oleh karena itu, Praja
dari dinas luar. edukatif dan humanistik berupa: harus stanby di posko sampai dengan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- 6 (enam) kegiatan/ kejadian
up dan 30 kali sit-up; dan terlaksana dan tercatat di buku
b. mengisi buku kejadian atau kegiatan posko manggala/ kejadian/ kegiatan.
pos jaga sena sebanyak 6 (enam) kegiatan/ kejadian.
- 125 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
31. Tidak memberikan laporan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
ketika menghadap pimpinan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
32. Menggunakan lensa kontak 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
kecuali izin dinas. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan push-
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, up 60 kali dan sit-up 60 kali dan lensa
edukatif dan humanistik berupa: kontak tersebut dimusnahkan.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. lensa kontak tersebut diserahkan kepada pengasuh
untuk disita dan akan dikembalikan pada saat cuti atau
dikirimkan/dipaketkan ke daerah.
33. Menggunakan behel dan/atau 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
aksesoris gigi kecuali izin 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan push-
dinas. up 60 kali dan sit-up 60 kali dan behel
- 126 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, gigi dan/atau aksesoris gigi tersebut
edukatif dan humanistik berupa: disita/dimusnahkan.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up
dan 30 kali sit-up; dan
b. behel gigi dan/atau aksesoris gigi dilepas untuk tidak
digunakan lagi.
34. Membawa barang di Kampus 1. Teguran lisan; Sanksi dapat ditambah dengan lari
atau di luar Kampus tidak rapi 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); 2500 m bagi praja putra dan 2000 m
atau tanpa menggunakan tas. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, bagi praja putri, apabila praja
edukatif dan humanistik berupa: mengambil tas melewati batas waktu
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- yang ditentukan oleh pejabat yang
up dan 30 kali sit-up; dan menemukan pelanggaran.
b. mengambil tas dan menggunakannya untuk membawa
barang tersebut.
35. Menjemur atau meletakkan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
jemuran pakaian tidak sesuai 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
dengan ketentuan. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membuat makalah tentang
edukatif dan humanistik berupa: kebersihan, kerapian dan keindahan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- serta dipaparkan pada saat apel
up dan 30 kali sit-up; dan wira/apel wisma.
- 127 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
b. merapikan jemuran kembali.
36. Merendam pakaian lebih dari 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
1 (satu) malam. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membuat makalah tentang
edukatif dan humanistik berupa: kebersihan, kerapian dan keindahan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- serta dipaparkan pada saat apel
up dan 30 kali sit-up; dan wira/apel wisma.
b. menyelesaikan cucian kembali.
37. Menyimpan pakaian kotor di 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
sembarang tempat. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, membuat makalah tentang
edukatif dan humanistik berupa: kebersihan, kerapian dan keindahan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up serta dipaparkan pada saat apel
dan 30 kali sit-up; dan wira/apel wisma.
b. pakaian kotor langsung dicuci.
- 128 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
38. Tidak melaksanakan semir, 1. Teguran lisan; Sanksi dapat ditambah dengan lari
setrika dan braso. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); 2500 m bagi praja putra dan 2000 m
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, bagi praja putri, apabila praja
edukatif dan humanistik berupa: melaksanakan semir, setrika dan
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- braso melewati batas waktu yang
up dan 30 kali sit-up; dan ditentukan oleh pejabat yang
b. melaksanakan semir, setrika dan braso selanjutnya menemukan pelanggaran.
kembali melapor kepada pejabat yang menemukan
pelanggaran dalam waktu tidak lebih dari 15 menit.
39. Tidak memberikan 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
penghormatan saat bertemu 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
dengan pimpinan, sivitas 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
akademika, dan tamu IPDN. edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. berdiri memberi penghormatan kepada setiap orang yang
lewat selama 30 menit.
40. Menginap atau beristirahat di 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
wisma saat sakit tanpa ada 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
menulis makalah tentang kesehatan
- 129 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
rekomendasi dari dokter unit 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, dan penyebaran penyakit serta
poliklinik IPDN. edukatif dan humanistik berupa: dipaparkan pada saat apel sena/apel
a. berobat/ memeriksakan diri ke unit poliklinik IPDN. wira.
b. membuat artikel tentang penyebaran penyakit menular;
dan
c. melaksanakan kurvey di lingkungan wisma jika sudah
dinyatakan sehat.
41. Tidak menggunakan ban 1. teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
lengan tanda sakit saat 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
kegiatan dinas. 3. pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, memaparkan hasil artikel pada saat
edukatif dan humanistik berupa: apel sena/apel wira.
a. membuat artikel tentang dampak melakukan aktifitas
berat jika sedang sakit; dan
b. melaksanakan kurvey di lingkungan wisma jika sudah
dinyatakan sehat.
42. Keluar dari barisan sebelum 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
barisan dibubarkan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan secara proposional, edukatif siang 2500 meter bagi praja putra dan
dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
- 130 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up
dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
43. Mencium tangan kepada 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
sesama Praja. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma maka sanksi ditambah dengan lari
satu); siang 2500 meter bagi praja putra dan
3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara 2000 meter bagi praja putri.
proposional, edukatif dan humanistik berupa:
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
44. Tidak menghormati lambang 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
Negara pada saat masuk dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
atau keluar gedung menza 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, melaksanakan perhormatan kepada
nusantara atau ruang makan. edukatif dan humanistik berupa: lambang negara selama 3 (tiga) kali
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up pelaksanaan upacara makan.
dan 30 kali sit-up; dan
- 131 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
b. melaksanakan penghormatan pada lambang negara
selama 30 menit.
45. Duduk ditempat yang tidak 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
layak atau tidak pantas pada 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
saat menggunakan pakaian 3. Pemberian tugas dan pembinaan secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
dinas. edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri serta
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push- memaparkan artikel pada
up dan 30 kali sit-up; dan pelaksanaan apel malam sebanyak 1
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit (satu) kali.
di lapangan terbuka.
c. menulis artikel tentang etika dan norma kepantasan
dalam sikap dan perilaku.
46. Makan dan/atau minum 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
sambil berjalan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
3. Pemberian tugas dan pembinaan secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri serta
a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-up memaparkan artikel pada
dan 30 kali sit-up; pelaksanaan apel malam sebanyak 1
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit (satu) kali.
di lapangan terbuka; dan
- 132 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
c. Menulis artikel tentang etika dan norma kepantasan
dalam sikap dan perilaku.
47. Menyandang tas di pundak 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
pada saat berpakaian pakaian 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
dinas upacara, pakaian dinas 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, siang 2500 meter bagi praja putra dan
pesiar, dan pakaian dinas edukatif dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
harian. a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan latihan periksa kerapian berulang-ulang
sebanyak 30 kali.
48. Penggunaan telepon genggam 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
di wisma tidak sesuai dengan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan
ketentuan. 3. Pemberian tugas dan pembinaan fisik secara proposional, memaparkan artikel tentang tata
edukatif dan humanistik berupa: krama atau dampak penyalahgunaan
a. melaksanakan pembinaan fisik lari 2500 meter, push up telepon genggam pada saat apel
40 kali dan sit up 40 kali bagi praja putra dan lari 2000 sena/apel wira.
meter, 30 kali push-up dan 30 kali sit-up bagi praja
putri;
b. melaksanakan tugas pembersihan di lingkungan wisma;
dan
- 133 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN KETERANGAN
DISIPLIN
c. menulis artikel tentang tata krama atau dampak
penyalahgunaan telepon genggam.
49. Hal-hal lain yang patut diduga 1. Teguran lisan; Jika pelanggaran dilakukan berulang
termasuk dalam jenis 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,1 (nol koma satu); maka sanksi ditambah dengan lari
pelanggaran disiplin ringan 3. Pemberian tugas dan pembinaan secara proposional, edukatif siang 2500 meter bagi praja putra dan
yang belum diatur dalam dan humanistik berupa: 2000 meter bagi praja putri.
Peraturan Rektor ini. a. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 30 kali push-
up dan 30 kali sit-up; dan
b. melaksanakan pelatihan baris berbaris selama 15 menit
di lapangan terbuka.
- 134 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
1. 1 (satu) kali tidak mengikuti 1. Teguran tertulis; Bahan bacaan untuk tugas baca
kegiatan pengajaran dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); adalah buku atau materi pengajaran
pelatihan tanpa izin dinas 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dan pelatihan yang tidak diikuti.
dalam 1 (satu) semester. a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 3 (tiga) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (tiga) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 1 (satu) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
- 135 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
h. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
2. Menggunakan sarana dan 1. Teguran tertulis; Mengembalikan sarana dan
prasarana lembaga tidak 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); prasarana lembaga yang digunakan
semestinya. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: menjadi keadaan semula.
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali.
3. Ketua kelas membiarkan kelas 1. Teguran tertulis; Ketua kelas membiarkan kelas tanpa
tanpa dosen atau pelatih dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dosen atau pelatih, serta tidak
tidak memberitahukan kepada 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: memberitahukan kepada petugas
petugas kelas program studi. kelas program studi.
- 136 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
4. Tidak mengerjakan tugas yang 1. Teguran tertulis; Menyelesaikan tugas yang diberikan
diberikan oleh dosen, pelatih, 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dosen, pelatih, dan pengasuh.
dan pengasuh. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 3 (tiga) kali
selama masa sanksi;
- 137 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 1 (satu) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut atau mengerjakan tugas remedial dari dosen
dan pelatih;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
5. Menyalahgunakan waktu jam 1. Teguran tertulis; Bahan baca untuk tugas baca adalah
wajib belajar untuk kegiatan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); buku/materi yang berkaitan dengan
lain tanpa izin dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: perkuliahan/ pelatihan pada
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan semester berjalan.
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
- 138 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 1 (satu) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
6. Merusak dan/atau 1.Teguran tertulis; Memperbaiki barang inventaris yang
menghilangkan barang 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); rusak atau menggantikan barang
inventaris Kampus. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: inventaris Kampus yang hilang.
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
- 139 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali.
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 4 (empat) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
8. Menyimpan dan/atau 1. Teguran tertulis; Barang inventaris yang disimpan atau
menggunakan barang 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); digunakan dikembalikan.
inventaris Kampus tanpa izin 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
dinas. a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1(satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 141 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
9. Membuang sampah bukan 1. Teguran tertulis; Karya tulis mengenai cara
pada tempatnya. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); menjaga/merawat lingkungan agar
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: tetap asri, bersih dan terawat serta
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan memaparkan pada saat apel malam.
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 2 (dua) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
e. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali;
10. Berjualan atau berbisnis di 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
dalam Kampus tanpa izin 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
dinas; 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim, ransel dan menggunakan helm;
menggunakan rompi orange; 2. Penggunaan helm dan rompi
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali digunakan pada setiap aktivitas di
selama masa sanksi; luar wisma selama masa sanksi
- 142 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap kecuali pada saat kegiatan
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau perkuliahan dan pelatihan; dan
bhakti sosial; 3. Barang yang
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2 diperjualbelikan/dibisniskan
(dua) kali; diserahkan kepada PDPP untuk
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dihancurkan atau dimusnahkan.
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
11. Memberikan hadiah dalam 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis etika pergaulan.
bentuk apapun kepada sesama 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga);
Praja di luar batas kepatutan 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
dan/atau tanpa izin dinas. a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
- 143 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 2 (dua) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut sebanyak 2 (dua) kali;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali;
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
12. Membeli, membawa, 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
menyimpan, memiliki, merokok, 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
dan memfasilitasi atau 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
membantu orang lain dalam a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
memperoleh rokok. menggunakan pakaian PDL drahrim; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Rompi bagi yang menjual rokok
kali selama masa sanksi; dan penggunaan rompi digunakan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap pada setiap aktivitas di luar wisma
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau selama masa sanksi kecuali pada
bhakti sosial; saat kegiatan perkuliahan dan
pelatihan;
- 144 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 3. Barang bukti rokok tersebut
(tiga) kali; diserahkan kepada PDPP untuk
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor dihancurkan atau dimusnahkan
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil atau dimusnahkan; dan
baca tersebut; 4. Bahan baca untuk tugas baca
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; adalah artikel atau pengetahuan
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan tentang bahaya merokok bagi
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit kesehatan.
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
13. Membeli, menyimpan, 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
menonton dan membaca 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
majalah, tabloid, gambar, film 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
yang bergambar porno dan a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
internet dengan situs porno dan menggunakan pakaian PDL drahrim; menggunakan helm;
hal lain yang bercorak atau b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Barang bukti berupa majalah,
bersifat pornografi. kali selama masa sanksi; tabloid, gambar dan film
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap diserahkan kepada PDPP untuk
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau dihancurkan atau dimusnahkan
bhakti sosial; atau dimusnahkan dan situs
- 145 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 internet sumber pornografi dan
(tiga) kali; pornoaksi dihapus; dan
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor 3. Bahan baca untuk tugas baca
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil adalah artikel atau pengetahuan
baca tersebut; tentang bahaya / dampak negatif
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dari pornografi bagi perkembangan
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan kepribadian.
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
14. Praja putra masuk ke komplek 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
wisma Praja Putri dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
sebaliknya tanpa izin dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL, drahrim dan ransel; menggunakan helm; dan
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. bahan baca untuk tugas baca
kali selama masa sanksi; adalah artikel atau pengetahuan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap tentang pentingnya menjunjung
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau tinggi tata krama dan nilai
bhakti sosial; kesopanan.
- 146 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja pegawai
15. Menerima tamu atau pihak luar 1. Teguran tertulis; Tamu atau pihak luar tersebut wajib
di dalam Kampus tanpa izin 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); diarahkan untuk melaporkan diri
dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: kepada Piket Posko.
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL, drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali;
- 147 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
lingkungan Kampus tanpa izin 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: kepada PDPP untuk disita dan
dinas. a. melaksanakan sanksi selama 2 (satu) minggu dengan dihibahkan kepada yang lebih
menggunakan pakaian PDL drahrim; membutuhkan.
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
18. Tidak mengikuti kegiatan 1. Teguran tertulis; Bahan bacaan untuk tugas baca
keagamaan yang telah 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); adalah artikel atau pengetahuan
ditentukan. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: tentang keagamaan Praja yang
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan bersangkutan.
menggunakan pakaian PDL drahrim;
- 149 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas baca selama 1 (satu) jam di kantor
PDPP sebanyak 1 (satu) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
19. Tidak mengikuti upacara atau 1. Teguran tertulis; Diberikan tugas tambahan menjadi
apel dengan status tanpa izin 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); petugas apel dan atau upacara.
dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
- 150 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 3 (tiga) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. melaksanakan pelatihan PBB (peraturan baris berbaris)
selama 1 (satu) jam di lapangan terbuka;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
20. Tidak mengikuti kegiatan 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
makan di gedung menza 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); kesenjangan sosial dan kemiskinan
nusantara atau ruang makan. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: atau pajak rakyat sebagai sumber
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan pembiayaan Pendidikan Praja.
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
- 151 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
21. Tidak mengikuti kegiatan 1. Teguran tertulis; Pembinaan fisik berupa lari 2500
olahraga pagi. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); meter untuk Praja putra, lari 2000
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: meter untuk Praja putri. Dapat
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan ditambahkan dengan push up dan sit
menggunakan pakaian PDL drahrim; up.
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
- 152 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
22. Tidak melaksanakan dinas jaga 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
sesuai jadwal yang ditentukan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); tanggung jawab.
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas dinas jaga 1 (satu) kali untuk
menggantikan tugas dinas jaga yang dilalaikan;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali;
23. Pesiar tanpa menggunakan 1. Teguran tertulis; Menyerahkan pakaian dan atribut
pakaian dinas pesiar kecuali 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); yang digunakan pada saat pesiar
izin dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: kepada PDPP.
- 153 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
24. Membuang makanan dan/atau 1.Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang peranan
minuman yang disediakan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); pamong Praja dalam upaya
lembaga kecuali 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: mengurangi/menuntaskan
makanan/minuman yang a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan kemiskinan. Dan wajib 1 (satu) kali
sudah tidak layak konsumsi; menggunakan pakaian PDL drahrim; melakukan bakti sosial pemberian
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali bingkisan bahan pokok kepada
selama masa sanksi; masyarakat.
- 154 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
25. Memakan yang bukan jatahnya 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
atau mengambil jatah makan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
Praja lain yang disediakan 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
lembaga. a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Bahan baca untuk tugas baca
kali selama masa sanksi; adalah artikel atau pengetahuan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap tentang pentingnya menjunjung
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau tinggi nilai-nilai kejujuran,
bhakti sosial; keadilan dan persamaan hak dan
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 kewajiban; dan
(tiga) kali; 3. Praja yang mengambil atau
memakan yang bukan jatahnya
- 155 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor tersebut wajib melakukan
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil permintaan maaf kepada Praja lain
baca tersebut; yang jatah makannya yang
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; diambil/dimakan.
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
26. Menggunakan gawai di luar 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis dampak positif
wisma tidak sesuai dengan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dan negatif penggunaan gawai dalam
ketentuan. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: perkembangan manusia.
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 6 (enam) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 3 (tiga) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
- 156 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 2 (dua) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut sebanyak 2 (dua) kali;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali;
h. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
27. Mengumpat dan/atau 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
menghardik kepada diri sendiri 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
maupun orang lain. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Bahan baca untuk tugas baca
kali selama masa sanksi; adalah artikel atau pengetahuan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap tentang pentingnya menjunjung
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau tinggi tata krama dan nilai
bhakti sosial; kesopanan; dan
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 Praja yang mengumpat, memaki
(tiga) kali; serta menghardik tersebut wajib
melakukan permintaan maaf
- 157 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor kepada orang yang diumpat,
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil dimaki atau dihardik baik secara
baca tersebut; lisan atau tulisan.
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali;
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
28. Berbuat kegaduhan di dalam 1.Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang etika,
Kampus. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); norma sikap dilingkungan umum dan
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: kedisiplinan serta 1 (satu) kali
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan memaparkan pada saat apel malam
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
- 158 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali.
29. Menyimpan, menempatkan, 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
menempelkan gambar, foto, 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
tulisan, hiasan atau grafik 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
secara tidak pantas. a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali 2. Gambar, photo, tulisan, hiasan
selama masa sanksi; atau grafik tersebut diserahkan
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap kepada PDPP untuk dihancurkan
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau atau dimusnahkan; dan
bhakti sosial; 3. Gambar, photo, tulisan, hiasan
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak atau grafik yang ditempel wajib
1(satu) kali; untuk dilepas atau dibersihkan.
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
30. Naik ke atas plafon wisma atau 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
plafon gedung, bersembunyi 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); keselamatan diri.
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
- 159 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
dalam lemari dan kolong a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
tempat tidur tanpa izin dinas. menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
31. Praja putri tidak melaporkan 1.Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
siklus menstruasi bulanan. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); tanggung jawab dan kesehatan diri.
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
- 160 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali;
32. Mewarnai rambut selain warna 1. Teguran tertulis; Rambut yang dirubah/dirias wajib
hitam, menyambung, 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dikembalikan sesuai keadaan semula.
menanam, mengeriting rambut. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
- 161 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
33. Mewarnai, mengeriting, 1.Teguran tertulis; Bulu mata yang dirubah/dirias wajib
menanam, menyulam, mentato, 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dikembalikan sesuai keadaan semula.
mencukur bulu mata atau alis 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
mata. a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
- 162 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
34. Menggunakan perias mata atau 1.Teguran tertulis; 1. Bagian wajah yang dirias wajib
perias alis mata dan maskara 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dibersihkan dan dikembalikan
(eye shadow/eye liner/eye 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: sesuai keadaan wajah tanpa
brow), perona pipi (blush on), a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan riasan.
lipstick atau pewarna bibir (lip menggunakan pakaian PDL drahrim; 2. Alat kosmetik yang digunakan
tint/lip liner/lip cream), dan alas b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali untuk merias wajah diserahkan ke
bedak (foundation/cushion) dan selama masa sanksi; PDPP untuk disita.
sejenisnya. c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
- 163 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
35. Mengemudikan kendaraan 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
bermotor tanpa izin dinas. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan bagi Praja putri menggunakan helm.
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
- 164 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
36. Mengizinkan atau menyuruh 1. Teguran tertulis; 1. pelaksanaan sanksi bagi Praja
junior ke wisma senior dan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
sebaliknya tanpa izin dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa : rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm; dan
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. jika junior atau senior ditemukan
kali selama masa sanksi; berada pada wilayah bukan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap satuannya tanpa izin dinas maka
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau dijatuhi sanksi setengah dari
bhakti sosial; sanksi pada pasal ini kecuali
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 sanksi membuat karya tulis dan
(tiga) kali; konseling.
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 165 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
37. Keluar Kampus tanpa izin 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
dinas. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan bagi Praja putri menggunakan helm.
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
38. Bermalam di luar wisma atau di 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
luar Kampus tanpa izin dinas. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
bagi Praja putri menggunakan helm.
- 166 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Bahan baca untuk tugas baca
kali selama masa sanksi; adalah artikel atau pengetahuan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap tentang pentingnya menjunjung
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau tinggi nilai kedisiplinan dan
bhakti sosial; ketaatan terhadap hukum atau
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2 aturan.
(dua) kali;
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
40. Melaksanakan kegiatan kumpul 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
utusan daerah atau kontingen 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); nasionalisme.
dan organisasi keprajaan tanpa 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
izin dan pendampingan a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
pengasuh. menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
- 168 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
41. Melakukan transaksi dalam 1. Teguran tertulis; Menyerahkan bukti transaksi kepada
bentuk apapun dengan pihak 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); pihak PDPP.
luar di dalam Kampus tanpa izin 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa :
dinas. a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
- 169 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
42. Menggunakan kelengkapan 1. Teguran tertulis; Menyerahkan kelengkapan ibadah ke
ibadah di luar kegiatan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); pihak PDPP
keagamaan tanpa izin dinas. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
- 170 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
43. Menggunakan surat izin yang 1. Teguran tertulis; Bahan bacaan tugas baca adalah
sudah tidak berlaku. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); artikel atau pengetahuan terkait
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan tata naskah dinas.
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
- 171 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
bagian disiplin sebanyak 3 (tiga) kali kemudian
memaparkan hasil baca tersebut;
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
44. Berpegangan tangan, 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang etika
merangkul dan/atau memeluk 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dan norma pergaulan.
teman sesama Praja atau orang 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
lain kecuali pada peristiwa a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
tertentu. menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
- 172 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
45. Menyulam bibir, menyulam alis, 1. Teguran tertulis; 1. Bibir atau alis yang di sulam serta
bertatto, dan bertindik kecuali 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); tatto dan tindik tersebut wajib
di telinga bagi Praja putri serta 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dihapus atau dilepas dikembalikan
menambah aksesoris di tubuh. a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan ke kondisi semula; dan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; 2. bahan bacaan untuk tugas baca
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) adalah artikel atau pengetahuan
kali selama masa sanksi; yang berkaitan tentang dampak
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap negatif penggunaan jarum suntik
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau sembarangan bagi kesehatan.
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
- 173 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
46. Menyalahgunakan rumah atau 1. Teguran tertulis; Rumah atau kamar kos yang di sewa
kamar kos. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); wajib diputus masa kontraknya.
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 174 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
47. Tidak menggunakan pakaian 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
dinas yang telah ditentukan di 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
dalam atau di luar Kampus. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian kemeja putih dan celana hitam; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Barang bukti pakaian yang bukan
kali selama masa sanksi; pakaian dinas tersebut diserahkan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap kepada PDPP untuk dihancurkan
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau atau dimusnahkan; dan
bhakti sosial; 3. Bahan baca untuk tugas baca
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 adalah peraturan Rektor IPDN
(tiga) kali; tentang pedoman tata kehidupan
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; Praja.
f. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 175 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
48. Menyuruh junior atau pihak 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
lain untuk mengambil uang di 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
anjungan tunai mandiri, 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
mengambil cucian dan/atau a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
kepentingan pribadi lainnya. menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Barang bukti terkait diserahkan
kali selama masa sanksi; kepada PDPP selama
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap melaksanakan sanksi hukuman,
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau dan akan dikembalikan setelah
bhakti sosial; menyelesaikan seluruh sanksi
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 hukuman; dan
(tiga) kali; 3. Bahan baca untuk tugas baca
e. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor adalah peraturan Rektor IPDN
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil tentang pedoman tata kehidupan
baca tersebut; Praja.
f. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 176 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
49. Menyuruh, menggantikan 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
dan/atau digantikan Praja lain 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); tanggung jawab.
dalam melaksanakan tugas 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
dinas jaga tanpa izin dinas. a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 177 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
50. Menyuruh, menggantikan 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
dan/atau digantikan orang lain 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tanggung jawab.
dalam mengikuti pengecekan tiga);
personil. 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 4 (empat) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 16 (enam belas)
kali selama masa sanksi;
c. melaksanakan 8 (delapan) kali aktivitas kepedulian
terhadap lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan
atau bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 4
(empat) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 4 (empat) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
51. Melakukan operasi kecantikan 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
yang bersifat mengubah bentuk 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
- 178 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
alami fisik kecuali karena a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
alasan medis. menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm; dan
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Bahan baca untuk tugas baca
kali selama masa sanksi; adalah tentang dampak kesehatan
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap setelah melakukan operasi.
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
52. Menggunakan identitas orang 1. Teguran tertulis; Membuat karya tulis tentang
lain. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); kejujuran.
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa:
a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
- 179 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya; dan
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali.
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
53. Mengunggah video atau foto 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi Praja
yang tidak pantas. 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); putra dengan ketentuan mencukur
3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: rambut dengan ketentuan ukuran
a. melaksanakan sanksi selama 3 (tiga) minggu dengan 0-0-0 dan bagi Praja putri
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel; menggunakan helm;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 12 (dua belas) 2. Barang bukti vidio/foto yang di
kali selama masa sanksi; unggah ditunjukkan ke PDPP
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap untuk dihapus; dan
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau 3. Bahan baca untuk tugas baca
bhakti sosial; adalah peraturan Rektor IPDN yang
- 180 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3 mengatur tentang pedoman tata
(tiga) kali; kehidupan Praja.
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 3 (tiga) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
54. Meninggalkan lokasi 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
magang/bakti karya 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
Praja/latihan integrasi taruna 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
wreda tanpa izin dinas. a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan bagi Praja putri menggunakan helm.
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 10 (sepuluh) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 6 (enam) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
- 181 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
55. Tidak mengindahkan protokol 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
kesehatan yang ditetapkan 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
pemerintah pada saat kondisi 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
tertentu. a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan bagi Praja putri menggunakan helm.
menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 8 (delapan) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 2
(dua) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
- 182 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
57. Mengulangi pelanggaran 1. Teguran tertulis; Tingkat pelanggaran disiplin sedang
disiplin ringan yang sama 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dinaikkan menjadi dugaan
sebanyak 3 (tiga) kali dalam 1 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: pelanggaran disiplin berat.
(satu) bulan sejak pelanggaran a. melaksanakan sanksi selama 1 (satu) minggu dengan
pertama. menggunakan pakaian PDL drahrim;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 4 (empat) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 2 (dua) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 1
(satu) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 1 (satu) kali; dan
g. melaksanakan konseling sebanyak 1 (satu) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
58. Hal-hal lain yang patut diduga 1. Teguran tertulis; Pelaksanaan sanksi bagi Praja putra
termasuk dalam jenis 2. Pengurangan nilai kepribadian sebesar 0,3 (nol koma tiga); dengan ketentuan mencukur rambut
pelanggaran disiplin sedang 3. Pemberian tugas khusus yang mendidik berupa: dengan ketentuan ukuran 0-0-0 dan
bagi Praja putri menggunakan helm.
- 184 -
JENIS PELANGGARAN
NO SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KETERANGAN
DISIPLIN
yang belum diatur dalam a. melaksanakan sanksi selama 2 (dua) minggu dengan
peraturan rektor ini. menggunakan pakaian PDL drahrim dan ransel;
b. melaksanakan pembinaan fisik sebanyak 10 (sepuluh) kali
selama masa sanksi;
c. melaksanakan 4 (empat) kali aktivitas kepedulian terhadap
lingkungan berupa kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas yang bersifat religius sebanyak 3
(tiga) kali;
e. membuat karya tulis dan mempresentasikannya;
f. melaksanakan tugas baca selama 2 (dua) jam di kantor
PDPP sebanyak 3 (tiga) kali kemudian memaparkan hasil
baca tersebut;
g. melaksanakan cabut pesiar sebanyak 2 (dua) kali; dan
h. melaksanakan konseling sebanyak 2 (dua) kali di unit
bimbingan konseling Praja dan pegawai.
- 185 -
Keterangan:
Pemberian tugas khusus yang mendidik dengan ketentuan:
1. Penggunaan ransel:
a. bagi Praja putra membawa ransel yang berisikan air sebanyak 6 (enam)
liter; dan
b. bagi Praja putri membawa ransel yang berisikan air sebanyak 4,5 (empat
koma lima) liter.
2. Tugas khusus yang bersifat religius diberikan dan diawasi oleh pejabat
pembina kerohanian/ekstrakurikuler atau Satuan Manggala Praja.
3. Tugas khusus yang bersifat religius (bersifat tentatif) adalah:
a. Praja beragama Islam: Membaca Al-Quran sebanyak 1 (satu) juz;
b. Praja beragama Kristen: Membuat bahan khotbah/kesaksian dengan
ditulis tangan dan menyampaikannya selama 10 (sepuluh) menit,
dan/atau menjadi petugas liturgi di gereja);
c. Praja beragama Hindu: Membuat artikel tentang keagamaan, dan/atau
menghapal kidung; dan
d. Praja beragama Budha: Membuat artikel tentang keagamaan.
4. Pembinaan fisik meliputi kegiatan:
a. Praja putra melaksanakan lari 2500m, push-up 40 kali dan sit-up 40
kali;
b. Praja putri melaksanakan lari 2000m, Push-up 30 kali dan Sit-up 30
kali; dan
c. Praja yang sakit, kegiatan tersebut diganti dengan diberikannya tugas
khusus yang bersifat religius atau kurve atau penghijauan dan atau
bhakti sosial atau membuat karya tulis.
5. Pembuatan Karya Tulis dengan ketentuan sebagai berikut:
a. satuan Praja pratama: Membuat resume mata kuliah/mata pelatihan
pada semester berjalan dan mempresentasikannya dalam bentuk
Powerpoint;
b. satuan Praja muda dan Praja madya: Review/bedah Buku dan
mempresentasikannya dalam bentuk Powerpoint;
c. satuan Praja utama: Membuat makalah tentang praktek pemerintahan
dan mempresentasikannya dalam bentuk Powerpoint.
6. Pengetikan artikel dan karya tulis (makalah, review dan resume) ditulis
dengan ketentuan:
a. Panjang artikel 5-10 halaman, panjang karya tulis 3-10 halaman per
Bab, ditulis di lembaran A4 dengan spasi 1,5, ukuran font 12 dan jenis
font Arial atau Times New Roman;
- 186 -
(Nama)…………………….
- 189 -
(Pangkat)………………….
(NIP)……………………….
Direktur Kampus,
(Nama)……………
(Pangkat)…………
(NIP)………………
(Nama)……………………..
(Pangkat)…………………..
(NIP)………………………..
Direktur Kampus,
(Nama)…………………….
(Pangkat)………………….
(NIP)……………………….
5. FORMAT LAMPIRAN SURAT PENJATUHAN SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KAMPUS PUSAT LEBIH DARI 1
ORANG PRAJA.
KETENTUAN
NO. NAMA NPP PANGKAT WISMA ASDAF YANG SANKSI KET
DILANGGAR
- 196 -
1 SAKTI 30.0212 PRAJA MALUKU SUMSEL Peraturan 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan sanksi bagi
MADYA BAWAH Rektor 2. Pengurangan nilai Praja putra dengan
IPDN …. kepribadian sebesar 0,3; ketentuan mencukur
Tahun 3. Pemberian tugas rambut dengan ketentuan
2023 Pasal khusus yang mendidik ukuran 0-0-0 dan bagi
19 Huruf j berupa: Praja putri menggunakan
“berjualan a. melaksanakan sanksi helm;
atau selama 2 (dua) 2. Penggunaan helm dan
berbisnis di minggu dengan rompi digunakan pada
dalam menggunakan setiap aktivitas di luar
Kampus pakaian pdl drahrim, wisma selama masa sanksi
tanpa izin ransel dan kecuali pada saat kegiatan
dinas” menggunakan rompi perkuliahan dan pelatihan;
orange; dan
b. melaksanakan 3. Barang yang
pembinaan fisik diperjualbelikan/dibisniska
sebanyak 8 (delapan) n diserahkan kepada PDPP
kali selama masa untuk dihancurkan atau
sanksi; dimusnahkan.
c. melaksanakan 4
(empat) kali aktivitas
- 197 -
kepedulian terhadap
lingkungan berupa
kurve atau
penghijauan dan atau
bhakti sosial;
d. melaksanakan tugas
yang bersifat religius
sebanyak 2 (dua) kali;
e. membuat karya tulis
dan
mempresentasikanny
a;
f. melaksanakan cabut
pesiar sebanyak 2
(dua) kali; dan
4. Selama pelaksanaan
Sanksi tersebut, wajib
melapor kepada
pengasuh untuk
menerima bimbingan
khusus pengasuhan;
- 198 -
5. 2 (dua) kali
melaksanakan
konseling ke Unit
Bimbingan Konseling
Praja dan Pegawai.
(Nama)………………………….
(Pangkat)……………………….
(NIP)…………………………….
- 199 -
6. FORMAT LAMPIRAN SURAT PENJATUHAN SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN SEDANG KAMPUS DAERAH
LEBIH DARI 1 ORANG PRAJA.
KETENTUAN
NO. NAMA NPP PANGKAT WISMA ASDAF YANG SANKSI KET
DILANGGAR
1 SAKTI 30.0212 PRAJA MALUKU SUMSEL Peraturan 1. Teguran tertulis; 1. Pelaksanaan
MADYA BAWAH Rektor IPDN 2. Pengurangan nilai sanksi bagi Praja
…. Tahun kepribadian sebesar 0,3; putra dengan
2023 Pasal 3. Pemberian tugas khusus ketentuan
19 Huruf j yang mendidik berupa: mencukur
“berjualan a. melaksanakan sanksi rambut dengan
atau selama 2 (dua) minggu ketentuan
berbisnis di dengan menggunakan ukuran 0-0-0 dan
dalam pakaian pdl drahrim, bagi Praja putri
Kampus ransel dan menggunakan
helm;
- 200 -
f. melaksanakan cabut
pesiar sebanyak 2 (dua)
kali;
4. Selama pelaksanaan
Sanksi tersebut, wajib
melapor kepada pengasuh
untuk menerima
bimbingan khusus
pengasuhan;
5. 2 (dua) kali melaksanakan
konseling ke Unit
Bimbingan Konseling
Praja.
Direktur Kampus,
(Nama)…………………………..
(Pangkat)……………………….
(NIP)……………………………..
- 202 -
kepedulian
terhadap
lingkungan
berupa kurve;
d. Melaksanakan
tugas yang
bersifat
religius
sebanyak 2
(dua) kali;
e. Membuat
karya tulis
dan
mempresentas
ikannya; dan
f. Melaksanakan
cabut pesiar
sebanyak 2
(dua) kali.
2 Dst Dst Dst Dst Dst
(.......................................) (.............................................)
NIP................................ NPP........................................
Mengetahui
- 204 -
Kasat Sena Praja xx/ Kasat Wira Penegak Disiplin dan Pemeriksaan
Praja xx Praja
(.............................................) (…………………………………)
NIP............................ NIP.........................
- 206 -
6. PDPP menandatangani buku laporan pelaksanaan sanksi disiplin sedang dan memparaf buku
kendali/ rekam disiplin Praja; dan
7. Praja kembali ke wisma.
3. Jangka waktu maksimal 60 (enam puluh) menit untuk satu kegiatan sanksi
pelayanan
4. Biaya tidak dipungut biaya
ttd ttd